USWATUN HASANAH
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
USWATUN HASANAH
A 401 17 037
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat baca dengan
hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan desain penelitian korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV
SD Inpres 1 Donggulu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket
untuk mengukur minat baca siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah
statistik deskriptif, uji normalitas, korelasi product moment dan koefisien determinasi
(KD). Hasil perhitungan korelasi product moment menunjukkan bahwa rhitung >
rtabel (0,508 > 0,468), maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres 1 Donggulu. Hasil penelitian
menunjukkan minat baca siswa kelas IV pada kriteria tinggi dengan presentase
sebesar 55,56%, pada kriteria sangat tinggi sebesar 27,78%, pada kriteria sedang
sebesar 16,66% dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa berada pada kriteria baik
sekali dengan presentase sebesar 61,11% dan pada kriteria baik dengan presentase
sebesar 38,89%. Hubungan antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa kelas IV SD Inpres 1 Donggulu memiliki tingkat hubungan sedang dan jika di
presentasekan sebesar 26%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 74% dipengaruhi oleh
faktor lainnya.
i
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between reading interest and
students’ Indonesian learning outcomes. This type of research uses quantitative
methods with a correlation research design. This research was conducted in the
fourth grade of SD Inpres 1 Donggulu. The instrument used in this research is a
questionnaire to measure students’ reading interest. The data analysis technique used
is descriptive statistics, normality test, product moment correlation and coefficient of
determination. The result of the product moment correlation calculation shows that
rcount > rtable (0,508 > 0,468), then Ha is accepted and H0 is rejected. The results
showed that there was a significant relationship between reading interest and
Indonesian language learning outcomes for fourth grade students of SD Inpres 1
Donggulu. The results showed that fourth grade students' reading interest was in the
high criteria with a percentage of 55,56%, in the very high criteria of 27,78%, in the
medium criteria of 16.66% and the Indonesian language learning outcomes of
students were in the very good criteria with a percentage by 61.11% and in the good
criteria with a percentage of 38.89%. The relationship between reading interest and
Indonesian language learning outcomes for fourth grade students of SD Inpres 1
Donggulu has a moderate level of relationship and if it is presented it is 26%, while
the remaining 74% is influenced by other factors.
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karena segala limpahan rahmat, ridho serta kasih sayang-Nya, penulis bisa
penyusunan skripsi ini, tak hanya kekurangan tapi hambatan dan segala cobaan yang
berusaha penulis lakukan dan berhasil penulis lewati. Namun semua itu dapat
diselesaikan berkat dorongan, bantuan, motivasi, serta bimbingan dai semua pihak .
Dengan adanya skripsi ini, penulis mengaharapkan agar saran, ide, serta kritik yang
bersifat positif guna menambah dan memperkaya wawasan penulis. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)
keselamatan, kesabaran dan juga kekuatan yang Allah SWT beikan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan harapan
penulis khususnya harapan dari orang tua. Sesuatu yang sangat berarti dan sangat
sebagai bentuk tanggung jawab dan apresiasi penulis kepada orang tua tercinta atas
iii
harapan mereka selama ini kepada penulis. Sembah sujud dan lantunan do‟a yang
mereka panjatkan di setiap sujud mereka agar penulis bisa sukses dan membanggakan
mereka, tidak lupa Ananda persembahkan kepada yang utama untuk ibunda tercinta
Jarwiati dan almarhum bapak tercinta Musiran, dan bapak sambung saya Mingun
terima kasih atas kasih sayang, do‟a, pengorbanan serta segala usaha dan semangat
yang telah diberikan kepada penulis di setiap harinya. Tak kalah penting adik tercinta
my brooo Ozi yang sudah ada dan menemani ibu selama penulis berjuang untuk
pendidikan di tanah orang. Teruntuk tante tersayang almarhum Kartini yang selama
di tanah rantau ini mau dan mampu merawat hingga akhirnya penulis dapat lanjut ke
pendidikan tinggi ini. Dan juga kepada keluarga saya yang ada di Sulawesi maupun
yang ada di Jawa, terima kasih do‟a dan dukungannya. Semoga Allah SWT
memberikan balasan atas segala dukungan dan do‟a yang terucap dan sehat selalu
buat kalian (Aamiiin). Serta penulis juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih
kepada Ibu Azizah, S.Si, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing dengan penuh kesabaran, serta segala arahan yang diberikan mulai dari
penelitian ini tidak luput dari izin dan rahmat Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
iv
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz MP, Rektor Universitas Tadulako
2. Bapak Dr. Ir. Ammirudin Kade, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
4. Bapak Abdul Kamarudin, S.Pd, M.Ed Ph.D, Wakil Dekan Bidang Umum
Tadulako
6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag, M.Pd.I, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
7. Ibu Azizah, S.Si., M.Pd, dosen pembimbing yang selalu membimbing dan
mengarahkan.
10. Bapak Rizal, S.Ag, M.Pd, Koordinator Program Studi Pendidikan Guru
Tadulako
v
Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan
12. Kedua orang tua tercinta, Ibu tersayang Jarwiati, almarhum Bapak tercinta
pendidikan.
13. Ibu Hj. Ni‟ma, S.Pd, kepala sekolah SD Inpres 1 Donggulu, penulis
mengucapkan terima kasih atas izin dan waktunya juga bantuannya selama
16. Kepada keluarga bapak Karib Kandu dan Ibu Ni‟ma yang sudah
17. Kepada keluarga tante saya Ma tua (Kartini), papoh, mba ika, amat, andra
dan adi, terima atas semuanya selama hampir 7 tahun mau dan menerima
18. Teruntuk keluarga dan sahabat saya yang ada di jawa, terima kasih
semangat dan do‟a nya yang diberikan ke penulis selama menempuh studi.
a.k.a Abadi Forever yaitu Iga, Sinta, Nisa, Ria dan Isti, terima kasih sudah
vi
mau menjadi sahabat dan teman penulis selama menempuh studi di
Ria, Ita, Alda dan Sri) yang selalu bersemangat dalam melakukan segala
21. dan tanpa mengurangi rasa sayang dan kasih, penulis ucapkan pula terima
perjuangan dengan sekuat tenaga dan full power, saling mendo‟akan satu
sama lain.
22. Kepada Iga, Sinta, Nisa,Isti dan Ria, my best friend, terima kasih selama
berkat kalian dan motor kalian selama akhir semester ini sangatlah
23. Terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu kelancaran penulis
24. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu yang juga telah banyak membantu penulis serta
Penulis sangat berterima kasih atas semua do‟a dan bantuan baik itu materi
maupun tenaga yang dengan ikhlas telah membantu penulis dalam menjalani
vii
dukungan yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi penulis dan
Penulis
Uswatun Hasanah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
UCAPAN TERIMA KASIH iv
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.1.10 Hubungan Minat Baca dengan Hasil Belajar 28
2.2 Penelitian Relevan 29
2.3 Kerangka Berpikir 30
2.4 Hipotesis Penelitian 32
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN 64
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
tetap ada dan berkembang (Reskia et al., 2014). Pada hakikatnya, pendidikan
berlangsung seumur hidup dan merupakan tangung jawab bersama antara keluarga,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 47 tahun 2008 tentang wajib belajar,
di jelaskan bahwa wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus
diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah
daerah. Pendidikan minimal yang dimaksud yaitu dari tingkat SD dan sederajat
murid, pengajar, pengelola maupun kemampuan belajar sekolah itu sendiri sebagai
1
2
suatu organisme, jika sekolah telah memiliki kemampuan tersebut, maka mutu
Sekolah Dasar (SD) termasuk bagian dari program wajib belajar sembilan
tahun, dan merupakan lembaga pendidikan pertama yang menekankan siswa untuk
landasan dan syarat bagi siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa
penting untuk ditanamkan sejak dini pada anak untuk membantu proses belajarnya.
Dalam dunia pendidikan, membaca merupakan faktor penting dalam sebuah proses
pembelajaran di sekolah. Membaca juga merupakan salah satu pintu utama untuk
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak di sampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Jadi dengan membaca, siswa dapat
membaca, maka pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya akan semakin luas. Hal
ini dapat mempengaruhi proses belajar dan pola pikir siswa yang bersangkutan.
faktor, salah satunya minat. Minat adalah kecenderungan untuk menaruh perhatian
yang memiliki minat dalam kegiatan membaca akan cenderung menyukai dan
menaruh perhatiannya pada kegiatan tersebut. Sebaliknya, jika orang yang memiliki
minat baca yang kurang, maka orang tersebut tidak akan melakukan kegiatan
tersebut dengan rasa suka. Lilawati dalam Sudarsono (2010) mengemukakan bahwa
minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
4
dengan kemauannya sendiri. Minat baca merupakan salah satu kunci penting bagi
daerah perkotaan dan berasal dari keluarga mampu, sudah memiliki akses internet
dengan bebas melalui telepon seluler pribadi mereka. Selain itu ada game online dan
PS (Play Station) yang digemari siswa SD. Di Indonesia, tayangan televisi yang
semakin hari semakin menyajikan tontonan yang beragam, baik yang layak maupun
kurang layak tonton bagi siswa usia SD, menjadi pengalih perhatian siswa dari
minat siswa untuk membaca. Ada siswa yang lebih memilih bermain telepon seluler,
membaca buku. Selain itu, ada juga siswa yang hanya membaca buku jika ada tugas
Kabupaten Parigi Moutong. Perpustakaan di sekolah tersebut tertata dengan baik dan
koleksinya sudah bervariasi. Jumlah koleksi bukunya sekitar ratusan buku lebih.
Fasilitas perpustakaan juga terlihat sudah baik dan memadai. Siswa berkunjung ke
Saat istirahat ada siswa yang berkunjung ke perpustakaan dan ada siswa yang lebih
suka bermain di halaman sekolah atau duduk di baruga yang ada di depan kelas
mereka.
5
tinggi yaitu kurangnya minat membaca. Siswa hanyalah membaca jika di suruh dan
hanya ketika ada perintah untuk membaca di buku tugas mereka. Bahkan ada
beberapa siswa yang masih merasa malu untuk membaca di depan kelas.
Perpustakaan yang merupakan tempat membaca buku terlihat sepi karena jarang
hubungan antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV
guru dapat menumbuhkan minat membaca siswa dengan melakukan berbagai cara
dan metode agar budaya baca tidak punah, karena pentingnya membaca yaitu kita
dapat melihat dunia tanpa bepergian. Dari uraian latar belakang tersebut, maka
peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan Antara Minat Baca
masalah sebagai berikut, apakah ada hubungan antara minat baca dengan hasil belajar
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian ini,
yaitu untuk mengetahui Hubungan Antara Minat Baca Dengan Hasil Belajar Bahasa
guru sekolah dasar yang nantinya setelah menjadi guru dapat membantu
1) Bagi Siswa
bacanya.
2) Bagi Guru
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Minat
yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperlihatkan aktivitas itu secara
konsisten dengan rasa senang”. Adapun Sukardi dalam Susanto (2013) mengartikan
minat sebagai suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Sedangkan
menurut Slameto (2013) menjelaskan bahwa “minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Selanjutnya Crow dan Crow dalam Djaali (2014) mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau
berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan
itu sendiri. Secara sederhana Syah dalam Rozikin et al., (2018) mendefinisikan
minat sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
kecenderungan seseorang untuk menaruh perhatian lebih serta menyukai suatu hal
atau kegiatan tertentu tanpa ada paksaan dari pihak lain. Hal tersebut dapat terlihat
7
8
7) Minat berbobot egosentris (jika seseorang senang terhadap sesuatu maka akan
menyebutkan bahwa “indikator pada minat belajar siswa ada empat yaitu perasaan
senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa dan keterlibatan siswa”. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing indikator yang dapat memunculkan minat belajar bagi
seorang siswa:
1. Perasaan senang, seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka
terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari
ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk
cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa
itu. Siswa yang memiliki minat belajar pada objek tertentu, dengan sendirinya
Indikator tersebut di atas dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam peningkatan
2.1.3 Membaca
Anderson dalam Tarigan (2008) berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses
kata tertulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan
dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat
tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan
baik.
adalah bringing meaning to and getting meaning from printed ow written material,
yang artinya memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam di
Dari ketiga definisi yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa membaca adalah proses pemahaman tulisan untuk mendapatkan pesan atau
seseorang akan cenderung lebih memahami apa yang dia baca. Blanton, dkk. dan
Irwin dalam Farida (2011) menyebutkan bahwa ada sembilan tujuan membaca, yaitu
suatu teks dalam beberapa cara lain dan memelajari tentang struktur teks; dan 9)
disajikan dalam teks; 2) menafsirkan lambang atau kata; 3) mengikuti kata tercetak
dipelajari pada masa lalu dan menggabungkan ide-ide dan fakta-fakta dengan isi teks;
7) mengetahui hubungan antara lambang dan bunyi, serta antarkata yang dinyatakan
dalam teks; dan 8) membagi perhatian dan sikap pribadi pembaca yang berpengaruh
Ditinjau dari manfaatnya, banyak hal yang bisa diperoleh dari kegiatan
lain 1) membaca merupakan cara paling efektif untuk menjawab segala rasa ingin
membuat pembaca dapat berpikir kritis; dan 9) buku dapat membuat pembaca
Harjanto (2011) mengemukan bahwa “buku serta aneka jenis bacaan lain,
Indonesia tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk membaca. Kesibukan
bekerja yang menyita banyak waktu tidak lagi memberi kesempatan bagi mereka
membaca. Membaca dan waktu luang merupakan sebuah rangkaian yang saling
membutuhkan. Membaca tidak bisa dilakukan tanpa adanya waktu luang. Namun,
banyak yang kurang memanfaatkan waktu luang mereka dengan baik. Waktu
13
luang justru digunakan untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Pada kondisi ini,
masyarakat. Televisi bukan hanya sebatas sebagai media hiburan dan tontonan,
tetapi juga menjadi penyemai nilai-nilai, media bergosip, dan berbagai peran
televisi. Dengan kekuatan imajinasi ditambah lemahnya sistem saringan nilai yang
ada pada mereka, pesan-pesan tersebut akan sangat mudah terekam dalam tingkah
laku sehari-hari. Menonton televisi dalam taraf yang wajar bukanlah sesuatu yang
dari orang tua untuk meminimalkan dampak negatif dari televisi. Televisi juga
merupakan sebuah tantangan bagi orang tua dalam membina minat baca anak.
Melihat gambar yang beragam tentu lebih menarik daripada melihat deretan
tulisan yang tidak bergerak. Pada kondisi ini membaca menghadapi tantangan
Hampir semua orang memiliki hobi. Hobi membuat hidup manusia menjadi
lebih menyenangkan. Salah satu hobi yang sudah memasyarakat adalah menonton
sepak bola. Jika dicermati, tontonan pertandingan sepak bola memberikan efek
14
digunakan untuk menonton sepak bola menjadi sebuah hambatan (Naim, 2013).
adalah harga buku yang mahal. Dibandingkan dengan kebutuhan hidup lainnya,
buku bisa dinilai cukup mahal. Banyak orang yang berpikir untuk mengeluarkan
dana ketika akan membeli buku. Mahalnya harga buku menjadi salah satu
6) Mitos
waktu dan tenaga. Jika dilihat dari bentuk aktivitasnya, membaca terlihat seperti
aktivitas yang pasif. Tetapi membaca memiliki manfaat yang sangat besar. Mitos
yang paling umum adalah membaca membuat mengantuk. Hal ini muncul karena
psikologis seseorang tidak memiliki daya tarik atau semangat untuk membaca.
jika kegiatan membaca menjadi aktivitas yang dinikmati maka semua mitos
Minat baca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dalam
rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan makna
dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam
dirinya. Minat membaca juga didefinisikan sebagai bentuk perilaku terarah guna
melakukan kegiatan membaca sebagai tingkat kesenangan yang kuat. Disini minat
membaca dapat diartikan seagai keinginan yang kuat dari diri seseorang untuk
membaca. Oleh sebab itu, semakin tinggi minat membaca seseorang, maka semakin
emosi akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat membaca
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa lebih ketertarikan pada kegiatan penafsiran
yang bermakna terhadap bahasa tulis (membaca) dengan menunjukkan rasa senang
serta menaruh perhatian lebih dalam kegiatan membaca karena adanya motivasi dari
dalam diri.
Adapun Harjanto (2011) menyebutkan bahwa ada “Beberapa tips jitu untuk
menumbuhkan minat baca pada anak, yaitu 1) membiasakan membaca buku sejak
anak masih dalam kandungan; 2) membiasakan membaca buku setelah anak lahir; 3)
16
mintalah anak untuk menceritakan ulang bacaan yang didengar atau dibacanya; 4)
membacakan buku cerita sebelum tidur; 5) jadilah model atau panutan bagi anak; 6)
menjadikan buku sebagai pusat informasi; 7) mengajak anak ke toko buku atau
perpustakaan; 8) membeli buku yang sesuai dengan minat atau hobi anak; 9)
mengatur keuangan dalam membeli buku; 10) bertukar buku dengan teman; 11)
sebagai hadiah untuk anak; 13) membuat buku sendiri; 14) menempatkan buku pada
tempat yang mudah dijangkau; 15) menunjukkan tingginya penghargaan kita kepada
buku dan kegiatan membaca; 16) menjadi orang tua yang gemar bercerita; 17)
menonton film dan membaca bukunya; dan 18) membuat perpustakaan keluarga”.
Menurut Bastiano dan Sudarsono (2010) ada empat aspek yang digunakan
1) Kesenangan Membaca
menyukai suatu hal atau kegiatan tertentu tanpa ada paksaan dari pihak lain.
Minat baca adalah keinginan kuat yang mendorong sesorang untuk melakukan
senang. Rasa senang akan menjadi dasar yang kukuh untuk menjalankan sebuah
3) Frekuensi membaca
Hal ini diartikan sebagai frekuensi (keseringan) dan waktu yang digunakan
seseorang untuk membaca. Seseorang yang memiliki minat baca sering kali
4) Kuantitas Bacaan
Orang yang memiliki minat baca akan berusaha membaca bacaan yang
variatif. Mereka tidak hanya membaca bacaan yang mereka butuhkan pada saat
mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Gagne dan Medsker dalam
berpikir dan belajar pada diri anak itu sendiri); sikap-sikap (memilih wacana aksi
pribadi); dan keterampilan gerak (mengeluarkan tindakan fisik secara tepat dan pada
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil belajar yang diperoleh siswa berlangsung
secara bertahap, dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Hasil
belajar ini dapat digunakan sebagai evaluasi dari proses pembelajaran yang telah
berjalan selama ini. Dalam penelitin ini, peneliti memfokuskan hail belajar pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun indikator pengukuran hasil belajar siswa kelas
IV ini adalah nilai siswa dalam UTS (Ujian Tengah Semester) mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Bloom dalam Sudjana (2011) membagi hasil belajar dalam 3 ranah, yakni
a. Ranah Kognitif
Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni:
19
1) Pengetahuan (Knowledge)
hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar yang berikutnya.
Hal ini berlaku bagi semua bidang studi pelajaran. Misalnya hafal suatu
2) Pemahaman
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan metode, dll.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap
hubungan social.
c. Ranah Psikomotorik
baik faktor dalam (intern) maupun faktor luar siswa (ekstern). Dalam melaksanakan
pembelajaran, maka guru harus mampu merancang dan memanajemen apa yang
distandarkan menjadi pembelajaran yang berhasil dan efektif (Azizah & Wanda Sari,
2020).
21
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia
didik mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar mempunyai
informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-
tujuan belajarnya melalui proses kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya setelah
peserta didik lebih lanjut baik untuk individu maupun kelompok belajar. Menurut
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal”.
antara lain :
a. Faktor Internal
yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan
2) Faktor Psikologis, setiap individu dalam hal ini peserta didik pada
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Instrumental
2) Faktor Eksternal
belajar seseorang yaitu sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut.
masyarakat.
23
Adapun kategori nilai hasil belajar siswa menurut Arikunto dalam Indarti
berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, dan perbuatan mempelajari. Pada
untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung serta keterampilan lain yang
juga menjadi bekal bagi para siswa untuk menjalani pendidikan di jenjang yang lebih
tinggi. Mutu pendidikan yang baik di sekolah dasar akan memengaruhi mutu
siswa. Selain cara mengajar, guru sekolah dasar harus menguasai materi
pembelajaran, dan juga dapat memahami karakteristik siswa dan behubungan baik
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 dijelaskan bahwa satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester
mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari
dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3
keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan salah satu modal
sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka
25
hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak
bahasa, kemudian berbicara; sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.
membaca dan menulis dipelajari di sekolah. Setiap keterampilan tersebut erat sekali
semakin cerah dan jelas jalan pikirannya (Tarigan, 2015). Menyimak dan membaca
Berbicara dan menulis erat berhubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan cara
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya
selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum
26
SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir
siswa.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu”
pelajaran.
keseluruhan.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Menurut Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah BSNP
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
berbahasa;
Proses belajar seorang siswa ditentukan oleh banyak faktor. Slameto (2013)
internal dan eksternal. Hasil belajar seorang siswa tidak lepas dari kebiasaan yang dia
positif tentu akan memberi dampak yang baik bagi hasil belajar siswa. Salah satu
wawasan yang dimilikinya akan semakin luas. Hal ini aka berbanding lurus dengan
merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan. Secara efektif kita
memperoleh sebagian besar ilmu pengetahuan dari membaca”. Kita juga bisa
Tak bisa dipungkiri, kegiatan membaca tak pernah terlepas dari proses belajar.
Dari membaca segala informasi dan pengetahuan akan didapatkan oleh siswa. Siswa
yang senang membaca wawasannya akan bertambah luas. Hal itu juga
pengetahuannya juga tinggi, dan hasil belajarnya akan baik. Begitu pula sebaliknya,
jika minat baca rendah, maka pengetahuan yang dimiliki kurang dan hal itu akan
berpenaruh terhadap hasil belajar seorang siswa. Oleh karena itu, kegiatan membaca
perlu dibudidayakan sejak dini pada siswa, karena hal dapat mendukung proses
belajar siswa.
1) Penelitian Tri Apriyati, Joharman, dan Harun Setyo Budi tahun 2013 berjudul
Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Membaca terhadap Hasil Belajar
perhatian orang tua terhadap hasil belajar bahasa Indonesia sebesar 43,92%,
34,22% dan antara perhatian orang tua dan minat membaca secara bersama-
9,9%. Artinya semakin besar minat membaca siswa, semakin besar pula
ditingkatkan sejak dini pada anak agar anak mudah mengungkapkan ide dan
berpengaruh terhadap minat baca anak. Anak lebih suka bermain game ataupun
mengakses internet dengan gawai (telepon selular, netbook, laptop, dan sebagainya)
miliknya. Anak usia sekolah dasar juga lebih suka bermain dengan teman-temannya
ataupun jajan di kantin saat istirahat sekolah. Selain itu, tontonan televisi dan tempat-
tempat hiburan yang makin beragam membuat minat anak teralih dari membaca buku
buku saat ada tuntutan tugas atau ulangan dari sekolah. Terlebih lagi, faktor kondisi
tinggi yaitu kurangnya minat membaca. Siswa hanyalah membaca jika di suruh dan
hanya ketika ada perintah untuk membaca di buku tugas mereka. Bahkan ada
beberapa siswa yang masih merasa malu untuk membaca di depan kelas.
Perpustakaan yang merupakan tempat membaca buku terlihat sepi karena jarang
dikunjungi oleh siswa. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kedepannya agar
guru dapat menumbuhkan minat membaca siswa dengan melakukan berbagai cara
31
dan metode agar budaya baca tidak punah, karena pentingnya membaca yaitu kita
dapat melihat dunia tanpa bepergian. Harapan peneliti dalam penelitian ini yaitu agar
siswa bisa lebih sering membaca, adanya dorongan dari guru juga diperlukan,
ketersediaan buku-buku yang menarik minat baca siswa juga agar diperbanyak dan
seorang siswa memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa tersebut. Dapat
Siswa (Y)
1. Kesenangan Membaca;
4. Kuantitas Bacaan.
Ada atau tidak ada hubungan antara minat baca dan hasil belajar Bahasa Indonesia
Terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
Dalam penelitian ini, hipotesis benar jika hipotesis alternatif (Ha) terbukti.
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan hasil belajar
H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan hasil belajar
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang data
penelitian yang akan digunakan adalah penelitian korelasi. Menurut Gay dalam
Sukardi (2012) penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat baca dengan
hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres 1 Donggulu. Pada penelitian
ini peneliti hanya ingin mengetahui hubungan dari variabel X dan Y dengan cara
X Y
Keterangan:
(Sugiyono, 2013a)
33
34
Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini meliputi uji coba instrumen penelitian di luar populasi penelitian.
Pengambilan data sesuai dengan instrumen yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap ini meliputi analisis data dan penyusunan laporan penelitian. Analisis
data meliputi statistik deskriptif, uji normalitas, korelasi product moment, dan
3.2.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi yaitu kelas IV dan V SD Inpres 1
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
Random Sampling adalah teknik sampel acak yang memerlukan cara penamaan atau
undian untuk memilih mereka yang akan dijadikan sampel (Syahrum & Salim,
2012).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data
kualitatif.
36
1. Data kuantitatif berupa data dalam bentuk angka seperti jumlah siswa dan
data yang diukur langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Dalam
angket.
2. Data kualitatif berupa data informasi yang berbentuk kalimat verbal. Dalam
berupa informasi dari wali kelas IV berupa nilai hasil belajar UTS mata
1. Data Primer
2. Data Sekunder
catatan lainnya sesuai kebutuhan peneliti yaitu tentang hasil belajar Bahasa
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
terikat. Variabel ini disebut juga variabel independen. Variabel bebas dalam
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini disebut
juga variabel dependen. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
Pada penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu minat baca (X) dan hasil
Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya minat baca siswa dalam penelitian
kualitas bacaan.
Hasil belajar siswa yang diambil dari dokumentasi nilai UTS siswa kelas IV
mengetahui adanya hubungan antara minat membaca dengan hasil belajar siswa
tanda centang (V) pada kolom yang tersedia. Angket menggunakan skala Likert
dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Skor untuk setiap butir soal adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.1
3.5.2 Dokumentasi
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen baik tertulis gambar, maupun
belajar peserta didik yang diperoleh dari nilai UTS Bahasa Indonesia kelas IV pada
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam sebuah penelitian biasanya dinamakan
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati”.
hubungan minat baca siswa. Adapun pengukuran instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu skala likert dengan empat skala yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju
maka dibuat kisi-kisi instrument. Adapun kisi-kisi instrument angket yag digunakan
dalam penelitian ini yaitu merujuk pada teori Diana Baumrid dalam (Najibah, 2017).
Tabel 3.2
Butir Soal
Variabel Indikator Deskriptor Jumlah
Positif Negatif
Rasa senang dalam 1, 3, 4 2 dan 5 5
Kesenangan kegiatan membaca
Membaca Membaca atas 7 6 2
kemauan sendiri
Kesadaran Kesadaran akan 8 dan 9 10 3
akan manfaat pentingnya membaca
membaca
Kesadaran sebagai 13 11 dan 3
siswa untuk 12
Minat membaca
Baca Frekuensi Intensitas Membaca 14 15 2
Membaca
Banyak waktu yang 16 dan 18 3
digunkan untuk 17
membaca
Kuantitas Jumlah da 19 dan 21 3
Bacaan keberagaman bacaan 20
Usaha untuk 24 dan 22 dan 4
mendapatkan sumber 25 23
bacaan
Jumlah 25
3.7 Uji Coba Instrumen
Agar suatu instrumen dapat memperoleh hasil yang baik, maka instrumen harus
memenuhi suatu kriteria yang baik pula. Kriteria tersebut adalah dengan mengukur
tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Sebelum angket
digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu harus
dilakukan uji coba instrumen. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang
valid dan reliabel. Dalam penelitian ini, uji coba instrumen akan mengambil
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini berupa validitas empiris,
karena instrumen penelitiannya berupa non tes. Untuk mengukur validitas empiris
dapat dilakukan dengan cara uji coba langsung instrument penelitian ke siswa,
tujuannya untuk melihat instrumen yang disusun sudah sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan yang akan dicapai atau belum. Setelah dinyatakan valid, maka angket bisa
diujicobakan.
SPSS 25. Sebuah soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar
terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika
skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat
Hasil analisis rxy dari tiap butir pernyataan dikonsultasikan dengan harga r
product moment untuk taraf signifikan (α) yaitu 5%. Apabila harga r xy > rtabel , maka
soal dikatakan valid. Soal-soal yang digunakan untuk mengambil data berupa soal
42
yang valid. Soal-soal yang tidak valid tidak digunakan. Dalam penelitian ini, n=18
sebagai berikut, klik Analyze > Correlate > Bivariate. Dari perhitungan tersebut
ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya”. Menurut
yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur yang hendak diukur. Jadi reliabilitas merupakan alat untuk mengukur
sejauh mana alat ukur digunakan dapat dipercaya, dengan memberikan hasil yang
relatif sama kapanpun alat atau instrumen penelitian tersebut digunakan”. Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas digunakan rumus alpha cronbach. Reabilitas berarti
bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
Tabel 3.3
Interpretasi Nilai r
5%. Instrumen dikatakan reliabel jika harga r hitung > rtabel. Penghitungan reliabilitas
angket dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 25 dengan langkah sebagai
berikut, klik Analyze > Scale > Reliability Analysis. Pada kotak dialog Reability
Analysis, masukkan data variabel yang valid pada kotak Items. Kemudian pilih menu
Statistic dan beri tanda centang (√) pada Scale if item deleted, pilih Continue, klik
OK.
Berdasarkan Interpretasi Nilai r, nilai r hitung yang diperoleh masuk dalam kategori
cukup. Sedangkan jika dibandingkan dengan rtabel (taraf signifikan 5% dan n=18)
yaitu 0,468, maka rhitung > rtabel (0,759 > 0.468), sehingga instrument dikatakan
mengenai prestasi pengukuran terhadap kedua variabel, yakni hubungan minat baca
dan hasil belajar siswa. Dalam analisis deskriptif ini untuk menghitung persentase
P = x 100%
Keterangan :
P = Persentase
n = jumlah sampel
baca siswa kelas IV SDN Inpres 1 Donggulu untuk keperluan analisis kuantitatif.
Menurut Arikunto (2013) maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut:
b. 61 – 80 : Tinggi
c. 40 – 60 : Sedang
d. 21 – 40 : Rendah
e. 0 – 20 : Sangat Rendah
45
Analisis deskriptif juga dimaksudkan untuk hasil belajar siswa yang diperoleh
dari nilai UTS Bahasa Indonesia. Menurut Arikunto (2013) dapat diberi skor dengan
b. 66 – 79 : Baik
c. 56 – 65 : Cukup
d. 40 – 55 : Kurang
e. 30 – 39 : Gagal
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data
yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS versi 25 dengan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel tiap-tiap kelas
mengetahui ada tidaknya hubungan minat baca (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
“analisis inferensial untuk mengetahui apakah hipotesis nol diterima atau ditolak”.
Menentukan apakah ada hubungan yang signifikan anatara minat baca (X)
terhadap hasil belajar (Y) digunakan uji signifikasinsi dengan mengacu pada
Tabel 3.4
Uji Signifikansi
Tabel 3.5
Kriteria pengujian jika rhitung > rtabel maka ada hubungan antara minat baca
terhadap hasil belajar siswa, sedangkan jika r hitung < rtabel maka tidak ada hubungan
sampai 6, dengan jumlah siswa mencapai 145 siswa. Terdapat 6 ruang kelas. Tenaga
kependidikan 11 orang yaitu 6 PNS dan 5 Honorer. Populasi penelitian ini berjumlah
18 siswa dari kelas V, sedangkan subjek penelitian berjumlah 18 siswa dari kelas IV.
Pada penelitian ini data yang dipaparkan meliputi data hasil angket minat baca
siswa yang diperoleh melalui angket dan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
Variable minat baca siswa (X) terdiri atas empat indicator, yaitu
dan kuantitas bacaan. Angket terdiri dari 13 butir pernyataan dan dibagikan
empat alternative jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat
47
48
tidak setuju. Untuk pernyataan yang bernilai positif, skor jawaban sangat
setuju adalah 4, setuju 3, tidak setuju 2 dan sangat tidak setuju 1. Sedangkan
untuk pernyataan yang bernilai negative skor jawaban sangat setuju adalah 1,
setuju 2, tidak setuju 3 dan sangat tidak setuju 4. Skor terendah yang bisa
diperoleh adalah 13 dan skor tertinggi adalah 52 (data bisa dilihat pada
lampiran ).
Pk = x 100 %
Pada kotak dialog Frequencies, masukkan variabel, klik Statistics, beri tanda
centang (√) pada deskriptor yang diinginkan, klik Continue, OK. Hasil bisa
dilihat di lampiran.
49
Tabel 4.1
Skor Total
N Valid 18
Missing 0
Mean 73,83
Median 77.00
Modus 79
Std. Deviasi 12.430
Minimum 94
Maximum 48
Dari tabel statistik deskriptif tersebut, diketahui rata-rata (Mean) 73,83, nilai
tengah (Median) 77, nilai yang sering muncul (Modus) 79, standar deviasi
Kemudian data skor minat baca dibuat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.2
kriteria sangat tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh melalui angket, siswa
50
data yang diperoleh melalui angket, siswa yang kategori minat bacanya tinggi
di sebabkan karena sebagian siswa ada yang tidak senang membaca, ada yang
jarang membaca dan ada sebagian pula yang tidak suka mengunjungi
minat bacanya sangat tinggi disebabkan oleh suka membaca, mereka tahu
bahwa membaca itu penting, suka mengunjungi perpustakaan dan ada usaha
minat baca siswa kelas IV SD Inpres 1 Donggulu berada pada kategori tinggi.
12
10
0
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
belajar siswa diambil dari dokumentasi nilai UTS siswa dalam mata pelajaran
pedoman berikut.
Tabel 4.3
Skor Total
N Valid 18
Missing 0
Mean 79
Median 80
Modus 80
Std. Deviasi 4.777
Minimum 70
Maximum 87
nilai tengah 80, nilai yang sering muncul (modus) 80, standar deviasi 4,777,
Kemudian data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa tersebut dibuat dalam
Tabel 4.4
kriteria baik sekali dan 7 (38,89%) responden masuk dalam kriteria baik.
12
10
0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal
Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Uji normalitas angket minat baca dengan hasil belajar digunakan untuk
mengetahui item angket yang akan diuji cobakan berdistribusi normal atau tidak.
53
Setelah uji reabilitas kemudian dilakukan uji normalitas dengan berbantuan SPSS
versi 25 Shapiro-Wilk.
Tabel 4.5
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Minat Baca 0,960 18 0,598
Hasil Belajar 0,960 18 0,073
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa variable Minat Baca (X)
mempunyai nilai sig = 0,598 yang berarti lebih dari 0,05 atau dapat disimpulan
bahwa variable X mempunyai sebaran data yang normal, sedangkan variable hasil
belajar (Y) mempunyai nilai sig = 0,073 yang berarti lebih dari 0,05 yang berarti
1. Analisis Korelasi
product moment dengan batuan SPSS 25, yaitu input data kemudian klik
Analyze > Correlate > Bivariate. Dari pengolahan data tersebut diperoleh hasil
sebagai berikut.
54
Tabel 4.6
X Y
Varibael X Pearson Correlation 1 0,508*
(Minat Baca) Sig.(2-tailed) 0,031
N 18 18
Variabel Y Pearson Correlation 0,508* 1
(Hasil Belajar Sig.(2-tailed) 0,031
Bahasa Indonesia) N 18 18
Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat Pearson Correlation pada kolom
tailed) < 0,05 maka terdapat korelasi antar veriabel yang dihubungkan.
Sebaliknya jika nilai Sig.(2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat korelasi. pada
kolom variable X adalah 0,031 dan variabel Y adalah 0,031, maka artinya
Berdasarkan tanda bintang (*) yang terdapat pada Pearson Correlation, maka
siswa.
nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung
lebih besar dari rtabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, namun jika rhitung lebih
kecil dari rtabel maka Ha ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan tabel di atas
55
Pearson Correlation atau rhitung yaitu 0,508 bertanda positif dan rtabel yaitu
0,468, maka nilai rhitung 0,508 > rtabel 0,468. Hal ini menunjukkan bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang signifkan antara
minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres 1
Donggulu.
antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesisa siswa kelas IV SD
2.Koefisien Determinasi
KD = r2 X 100%
Keterangan:
KD = (0,511)2 X 100%
= 0,26 X 100%
= 26 %
Hal ini dapat diartikan bahwa minat baca menentukan hasil belajar Bahasa
56
Indonesia siswa sebesar 26% dan faktor lain yang mempengaruhi sebanyak
74%.
4.2 Pembahasan
hubungan antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV
pengambilan sampel random sampling yaitu kelas IV. Angket yang berjumlah 13
Setelah data yang didapatkan melalui angket, peneliti menemukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia
25 yaitu analisis korelasi, diperoleh bahwa hubungan minat baca dan hasil belajar
sedang. Hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres 1
Donggulu berada dalam kriteria baik sekali dengan presentase sebesar 61,11% dan
dalam kriteria baik sebesar 38,89%. Sedangkan minat baca siswa berada dalam
kriteria tinggi dengan persentase sebesar 55,56%, pada kriteria sangat tinggi dengan
persentase sebesar 27,78% dan pada kriteria sedang dengan persentase sebesar
16,66%.
faktor, salah satunya minat. Minat adalah kecenderungan untuk menaruh perhatian
57
yang memiliki minat dalam kegiatan membaca akan cenderung menyukai dan
menaruh perhatiannya pada kegiatan tersebut. Sebaliknya, jika orang yang memiliki
minat baca yang kurang, maka orang tersebut tidak akan melakukan kegiatan
tersebut dengan rasa suka. Menurut Lilawati dalam Sudarsono (2010) minat baca
adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang
kemauannya sendiri. Minat baca merupakan salah satu kunci penting bagi seseorang
Minat merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Menurut Slameto dalam Hapnita et al., (2018) menerangkan bahwa
minat memiliki pengaruh yang besar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari
tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar sungguh-sungguh. Minat
seseorang dapat tumbuh dengan adanya rasa suka maupun senang serta menaruh
Hasil belajar seorang siswa tentu tidak lepas dari kebiasaan yang dia lakukan
akan memberi dampak yang baik bagi hasil belajar siswa. Salah satu kebiasaan yang
baik itu adalah membaca. Farr dalam Dalman (2014) menyebutkan bahwa Reading is
semakin bertambah dan semakin luas. Pengetahuan dan wawasan yang dimiliki siswa
akan memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap keberhasilan belajar siswa
tersebut.
Hubungan antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas IV SD Inpres 1 Donggulu memiliki tingkat hubungan sedang yaitu 0,508 atau
jika dipresentasikan sebesar 26%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 74% dipengaruhi
oleh faktor lainnya. Minat baca seorang siswa akan sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Kuatnya minat baca siswa kelas IV SD Inpres 1 Donggulu salah
terdapat berbagai macam buku bacaan, seperti komik, buku cerita, majalah dan buku
pelajaran lainnya.
Minat Membaca dengan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas V SDN Jarakan
menulis karangan pada siswa kelas V dengan sumbangan terbesar 9,9%. Artinya
semakin besar minat membaca siswa, semakin besar pula kemampuan menulis
karangan. Oleh karena itu minat membaca perlu ditingkatkan sejak dini pada anak
agar anak mudah mengungkpakan ide dan gagasan dalam bentuk sebuah tulisan atau
karangan.
belajar Bahasa Indonesia siswa. Minat tidak dibawa sejak lahir, tapi harus
59
ditumbuhkan. Cara menumbuhkan minat baca menurut (Naim, 2013) : harus dimulai
sejak dini dan secara intensif dalam lingkungan keluarga serta sekolah. Selanjutnya
tidak merasa bosan atau capek. Yang terakhir dengan jalan menyediakan bahan
bacaan, yang bisa diperoleh dari took buku, perpustakaan, pameran, toko buku
Hal ini didasarkan pada pendapat Harjanto (2011) yang menyatakan bahwa
salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca pada anak yaitu: 1) membiasakan
anak untuk membaca buku; 2) mengajak anak ke toko buku atau perpustakaan; 3)
membeli buku yang sesuai dengan minat atau hobi anak; 4) bertukar buku dengan
5.1 Kesimpulan
Parigi Moutong berada dalam kriteria tinggi dengan persentase sebesar 55,56%, pada
kriteria sangat tinggi dengan persentase sebesar 27,78% dan pada kriteria sedang
dengan persentase sebesar 16,66%. Sedangkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
berada pada kriteria baik sekali dengan presentase 61,11% dan pada kriteria baik
hubungan yang signifikan antara minat baca dengan hasil belajar bahasa Indonesia
diketahui bahwa rhitung lebih besar dari rtabel dengan nilai signifikasi 0,508 > 0,468 dan
bertanda positif maka Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara minat baca dengan hasil belajar Bahasa Indonesia
Moutong.
5.2 Saran
Saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian dan kesimpulan adalah
sebagai berikut:
60
61
1. Guru
mengenai pentingnya minat baca terhadap hasil belajar siswa, tidak hanya
pada mata pelajaran bahasa Indonesia saja, tapi penting pada semua mata
pelajaran.
2. Siswa
3. Sekolah
Perlunya motivasi dari para guru untuk siswa agar senang membaca
dimanapun mereka berada serta menambah koleksi buku bacaan, tidak hanya
buku pelajaran saja, tapi harus di tambahkan dengan buku bacaan lainnya
seperti buku komik, buku cerita bergambar, serta majalah di perpustakaan dan
diharapkan dari pihak sekolah dapat membuat lemari buku bacaan di setiap
kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Rizal, & Palimbong, A. (2014). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran PKN Kelas V Melalui Metode Diskusi Di SDN No 1 Loli Londo.
Elementary School of Education E-Journal, Universitas Tadulako. 2(1), 51.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azizah, & Wanda Sari, A. (2020). The Application Model Learning Games ABC to Improve
Result Of Learning. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, Universitas Tadulako.
4(Nomor 5).
BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP.
Elfika, Tandi, H. Y., & Firmansyah, A. (2014). Pengunaan Buku Paket Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Tondo. Elementary School of Education E-Journal,
Universitas Tadulako. 2(2), 63.
Hapnita, W., Abdullah, R., Gusmareta, Y., & Rizal, F. (2018). Faktor Internal dan Eksternal
Yang Dominan Mempengaruhi Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak
Siswa Kelas IX Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Padang Tahun 2016/2017. CIVED
JURUSAN TEKNIK SIPIL, Universitas Negeri Padang. 5(1), 2176.
Harjanto, B. (2011). Merangsang dan Melejitka Minat Baca Anak Anda. Yogyakarta: Manika
Books.
Reskia, S., Herlina, & Zulnuraini. (2014). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Di SDN Inpres 1 Birobuli. Elementary School of Education E-
Journal, Universitas Tadulako. 2(2), 84.
Rozikin, S., Amir, H., & Rohiat, S. (2018). Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Tebat Karai dan SMA
Negeri 1 Kabupaten Kepahiang. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, Universitas
Bengkulu. 2(1), 79.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
62
63
Cipta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sollikhah, I. A. (2016). Hubungan Minat Baca dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Siswa Kelas V SDN Gugus Dipayuda Kecamatan Banjarnegara Kabupaten
Banjarnegara. Universitas Negeri Semarang.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Suprijono Agus. (2010). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Syahrum, & Salim. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif (R. Ananda (ed.)). Bandung:
Citapustaka Media.
LAMPIRAN
65
Lampiran 1
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
B. Petunjuk Pengisian
4. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan diri adik-adik dengan cara
memberi tanda check list (√) pada alterative jawaban-jawaban yang ada.
Pilihan Jawaban :
berada
menonton televisi
membaca buku
orang tua
sendiri
ulangan saja
67
membaca buku
memahami pelajaran
perpustakaan
buku
buku bacaan
buku
buku
di rumah
akan meminjamnya
baru
69
Lampiran 2
1 Moh. Rizki L
2 Meisya Belia P
3 Fatima P
4 Difana P
5 Sisi P
6 Nawaf L
7 Afizah P
8 Iksan L
9 Airin P
10 Nofi P
11 Rifaldi L
12 Fahmi L
13 Hermansiyah L
14 Agim L
15 Nur Ain P
16 Abdul Wahid L
17 Abdul Latif L
18 Fitria P
70
Lampiran 3
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.759 13
72
Lampiran 4
NO NAMA L/P
1 Illi L
2 Abdiatul P
3 Galang L
4 Heni P
5 Amira P
6 Riski L
7 Sela P
8 Eka P
9 Parlan L
10 Zahira P
12 Andi Gibran L
13 Ahmad Fahri L
14 Nur Fadilah P
15 Asyillah P
16 Topan L
17 Abdul Majid L
18 Muh. Al-Furqan L
N 18
73
Lampiran 5
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
B. Petunjuk Pengisian
pelajaranmu.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan diri adik-adik dengan cara
memberi tanda check list (√) pada alternative jawaban-jawaban yang ada.
Pilihan Jawaban :
Lampiran 6
Lampiran 7
1 3 4 1 1 4 1 1 4 3 3 3 4 4 36 69
2 3 3 3 1 3 2 2 4 3 3 3 3 3 36 69
3 3 4 4 1 4 4 3 4 1 3 1 4 4 40 77
4 4 4 3 1 4 3 1 3 3 4 3 4 4 41 79
5 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 1 4 4 43 83
6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 48 92
7 4 4 3 2 3 4 1 4 4 3 2 4 3 41 79
8 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 3 4 4 44 85
9 4 4 3 1 4 4 2 4 4 4 1 4 4 43 83
10 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 2 4 4 41 79
11 3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 4 40 77
12 1 3 2 1 3 3 4 4 3 3 1 2 2 32 62
13 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 1 25 48
14 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 94
15 1 3 3 4 1 3 1 1 2 3 4 3 3 32 62
16 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 30 58
17 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 13 30 58
18 3 4 4 2 4 4 1 4 3 1 4 4 1 39 75
88
Lampiran 8
N Nilai
1 71
2 79
3 80
4 81
5 73
6 87
7 80
8 86
9 78
10 80
11 82
12 70
13 80
14 84
15 80
16 79
17 72
18 80
89
Lampiran 9
1 69 71
2 69 79
3 77 80
4 79 81
5 83 73
6 92 87
7 79 80
8 85 86
9 83 78
10 79 80
11 77 82
12 62 70
13 48 80
14 94 84
15 62 80
16 58 79
17 58 72
18 75 80
90
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
DOKUMENTASI PENELITIAN
95
96
97
98
99
100
101
BIODATA PENULIS
I. IDENTITAS DIRI
Agama : Islam
a. Ayah : Musiran
b. Ibu : Jarwiati
SD : SDN Ngrami 1
PT : Universitas Tadulako