FADLILAH ADELIA
A 501 18 056
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
FADLILAH ADELIA
A 501 18 056
SKRIPSI
Kata Kunci: Sikap Kebiasan Belajar Yang Baik, Layanan Bimbingan Belajar
iv
ABSTRACT
Fadlilah Adelia. 2021. The Impact of Tutoring Services on Good Study Habits
of XI-IPS2 Grade Students in SMA Negeri 2 Palu. Skripsi. Guidance and
Counselling Study Program. Education Science Department. Teacher Training
and Education Faculty. Tadulako University. Under the supervision of Ridwan
Syahran.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Baik Bagi Peserta Didik Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Palu” untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada
terselesaikan tanpa bimbingan, doa, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak
yang bersifat moril maupun material. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya Bapak Umar
Lawado dan Ibu Yanti yang telah mengasuh, mendidik, merawat, membesarkan
penulis dengan limpahan cinta kasih yang tulus dan tak ada batasnya serta
penulis. Terima kasih kepada saudara-saudara penulis yaitu kakak Reza Setiawan
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan tulus kepada
Bapak Ridwan Syahran, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
sejak penulisan proposal sampai pada penyusunan skripsi ini hingga layak
diujikan Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Durrotunnisa,
vi
S.Ag., M.Si selaku pembahas I serta Bapak Hasan, S.Pd., M.Pd selaku pembahas
II pada saat penulis melaksanakan seminar proposal sampai saat ini, pembahas
telah memberikan saran kepada penulis yang berguna bagi perbaikan skripsi ini.
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz MP, selaku Rektor Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan
4. Bapak Abdul Kamaruddin, S. Pd., M.Ed., Ph. D, selaku Wakil Dekan Bidang
Tadulako.
6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag, M.Pd.I. dan Dr. Hj. Durrotunnisa, S.Ag., M.Si
8. Bapak dan ibu dosen FKIP Universitas Tadulako terkhusus pada program
vii
9. Bapak/Ibu staf tata usaha dilingkungan FKIP Universitas Tadulako yang telah
10. Kakak Rahmat Subarkah, S.Pd selaku staf program studi bimbingan dan
11. Bapak Drs. Eddy Siswanto, M.Si., selaku Kepala sekolah SMA Negeri 2
12. Terima kasih kepada bapak Noval Rizal, S.Pd selaku Guru Bimbingan dan
13. Siswa/i SMA Negeri 2 Palu yang telah ikut berpartisipasi dalam membantu
14. Sahabat-sahabatku Ilham Tane, Wisra, Enda Cahya Fahira, Khana Febriani
Dan Lutfia, S.Pd yang telah banyak membantu serta memberikan dukungan
dan semangat. Terima kasih untuk persahabatan yang tulus seperti keluarga.
15. Terima kasih untuk teman geng omginshow Nurul, Jeje, Pita, Sitti, Intan,Fira,
dukungan, semangat dan membantu penulis meyelesaikan tugas akhir ini dari
16. Terima kasih untuk teman geng Crush Nadhila, Siska, Chika, Anisa Yunus,
Niscill dan terkhusus saudara Ardiansyah Ladjidji, Vhyra Ladjidji yang telah
viii
17. Sahabat SMA Bibitsku Mentari, Ratih, Desty, Murniati, Aisyah, Iyan, Syima.
angkatan 2018. Terima kasih atas bantuan, dukungan, semangat serta canda
19. Kakak-kakak senior Bimbingan dan Konseling Diaz gathan ansrangi S.Pd,
menyelesaikan skripsi.
20. Semua pihak dan teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan.
mereka dan seluruh kebaikan mendapatkan pahala dan rahmat dari Allah SWT.
Aamiin.
Fadlilah Adelia
A 501 18 056
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI xi
BAB I PENDAHULUAN
2.4 Hipotesis 30
x
3.2. Rancangan Penilitian 31
4.2 Pembahasan 49
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 54
DAFTAR RUJUKAN 55
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Angket 58
2. Angket 59
3. RPL Bimbingan Belajar 61
4. RPL Bimbingan Belajar 68
5. Hasil Angket Kebiasaan Belajar Yang Baik
Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Belajar 76
6. Hasil Angket Kebiasaan Belajar Yang Baik
Sesudah Diberikan Layanan Bimbingan Belajar 77
7. Klafikasi dan presentase sebelum dan sesudah
di berikan layanan bimbingan belajar 78
8. Tabel Peningkatan kebiasaan belajar 79
9. Grafik Peningkatan kebiasaan belajar 80
10. Uji T Wilcoxon Kebiasaan Belajar 81
11. Uji Validasi & Rehabilitas 82
12. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 86
13. Dokumentasi 87
14. SK Pembimbing 91
15. Surat Izin Penelitian 92
16. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 93
17. Pernyataan Keaslian Tulisan 94
18. Biodata/Curriculum Vitae 95
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tesebut
Selain dari itu Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
1
2
Kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik yang menetap pada diri
merupakan suatu cara atau metode yang dilakukan oleh seseorang secara
otomatis.
kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara-cara atau teknik yang mantap
yang dilakukan siswa pada waktu ia menerima pelajaran dari guru, membaca
belajar negatif khususnya sikap terhadap tugas, sikap terhadap guru mata
kan adanya tuntutan atau kemauan belajar dari pihak intern atau ekstern yang
belajar siswa.
dilakukan oleh siswa juga berbeda. Siswa akan menyadari bagaimana cara
Kebiasaan belajar yang baik akan menjadi suatu cara yang melekat pada
diri siswa, sehingga siswa akan melakukannya dengan senang dan tidak ada
paksaan, sehingga memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satu layanan
yang tepat untuk membantu siswa dalam kebiasaan belajar yang baik, peneliti
dan kebiasaan belajar serta motivasi belajar sesuai tahapannya. Sesuai dengan
tujuan dan fungsi layanan bimbingan dan konseling yang terkait bimbingan
belajar.
Kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik yang menetap pada diri
merupakan suatu cara atau metode yang dilakukan oleh seseorang secara
otomatis.
kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik siswa kelas XI IPS 2 di
peserta didik siswa kelas XI IPS 2 Di SMA Negeri 2 Palu sebelum dan
peningkatan kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik siswa kelas XI
1. Manfaat teoritis
sekolah.
2. Manfaat Praktis
6
tepat.
dengan cara yang sama, dalam rangka menambah ilmu pengetahuan baik
sesuai dengan kondisi yang ada. Penelitian yang releven bermanfaat bagi
Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd Gugus Dewi Sartika Dan Gugus Hasanudin
Konseling Dan Kebiasaan Belajar yang baik Pada Peserta Didik Kelas
7
8
Bimbingan Belajar Terhadap Sikap Kebiasaan Belajar yang Baik Siswa Kelas
pengurangan ini muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap
sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima
telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam
sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif
waktu yang lama agar muncul suatu pola tingkah laku baru yang relatif
untuk diulang. Oleh karena itu, tindakan kebiasaan belajar akan memengaruhi
belajar yang baik bagi siswa yaitu untuk mendapatkan pengetahuan dan
menjadi menetap dan bersifat otomatis dan kebiasaan belajar adalah proses
waktu yang lama agar muncul suatu pola tingkah laku baru yang relativ
mereka melakukan kegiatan belajar. Hal ini disebabkan kebiasaan sebagai cara
yang mudah dan tidak memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar.
Djaali (2008 :129) merumuskan cara belajar yang efisien adalah dengan usaha
individu yang belajar. Mengenai cara belajar yang efisien belum menjamin
memeroleh sikap-sikap perbuatan baru yang lebih positif dalam arti selaras
dengan kebutuhan waktu dan ruang. Arti positif tersebut selaras dengan norma
11
dan tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religius maupun
dua, yaitu: delay avoidan dan work methods. Delay Avoidan (menghindari
cara (prosedur) belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas
jadwal merupakan langkah awal yang tepat dalam membina kebiasaan belajar.
Jadwal adalah pembagian waktu untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa
tiap harinya kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil jika
lain berupa: (1) belajar pada akhir semester; (2) belajar tidak teratur; (3)
12
(5) datang terlambat bergaya pemimpin; (6) bergaya jantan seperti merokok;
(7) sok menggurui teman; dan (8) bergaya minta “belas kasihan” tanpa
belajar”.
tidak baik dalam belajar karena akan memengaruhi aktivitas belajar siswa
dibutuhkan cara mengatasi atau mengubah sikap siswa yang tidak baik dalam
belajar menjadi caracara yang baik dalam belajar. Crow and Crow (dalam
1) Perbaikan sikap siswa dengan adanya tugas yang jelas dan tegas. Adanya
tugas-tugas yang jelas dari guru akan membentuk kebiasaan belajar yang
efektif. Tugas yang jelas membuat perhatian siswa dapat diarahkan kepada
hal-hal khusus mana saja yang perlu dipelajari dengan baik dan bagaimana
semakin besar pula perhatian dan kemauan siswa untuk mengerjakan atau
mempelajarinya.
dalam buku bukan hanya untuk dimengerti kata demi kata atau kalimat
demi kalimat, tetapi harus diusahakan mengetahui apa isi buku tersebut.
Bahkan lebih baik lagi jika pembaca dapat mengerti apa dan bagaimana
3) Pemilihan metode yang tepat merupakan hal yang penting dalam belajar.
bab demi bab dikuasai, baru kita gabungkan lagi menjadi keseluruhan isi
buku tersebut.
yang dapat menggambarkan garis besaar keseluruhan dari apa yang telah
menghadapi ujian. Mereka tidak perlu lagi membaca seluruh buku yang
6) Pada tiap akhir bab buku pelajaran terdapat beberapa pertanyaan yang
yang digunakan dalam belajar tidak hanya satu saja. Berbagai macam
mereka. Siswa tidak sekedar biasa membaca tabel, peta, grafik, dan
gambar tetapi siswa juga harus paham. Guru memiliki tugas untuk
dan peta yang ada di dalam buku pelajaran serta bagaimana menyusun
tidak baik dalam belajar yaitu datang terlambat pada saat guru sudah ada
kebiasaan tersebut tidak baik dan cara mengatasinya yaitu mulailah untuk
menyukai pelajaran, karena jika rasa suka sudah muncul maka tidak akan
yang baik menjadi semakin penting. Berkenaan dengan kebiasaan belajar ini
a. Target atau hasil kerja yang realistis antara lain rencana kerja yang terinci
137) mengemukakan asal mula terbentuknya kebiasaan itu ada dua cara:
dan kejenuhan. Perlu adanya variasi cara belajar seperti belajar bersama
Pikiran dari banyak orang lebih baik dari pikiran satu orang itulah
Buku adalah sumber ilmu, oleh karena itu keharusan bagi siswa
oleh siswa agar lebih memahami bahan pelajaran dan dapat pula
guru.
5) Menghadapi ujian
menurun. Bagi yang sudah mempersiapkan diri dari awal, ujian adalah
hal biasa. Ada beberapa hal yang sebenarnya ujian itu lebih mudah dari
cara belajar atau kebiasaan belajar yang dilakukan. Oleh karena itu
sebaliknya
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat kita simpulkan kebiasaan
belajar. Hindari belajar dalam tempo dan kadar belajar yang berat saat akan
harus dimulai sejak dini kepada seorang siswa. Hal ini dimaksudkan agar
belajar dan melaksanakan jadwal belajar secara teratur; (2) membaca dan
membuat catatan dari buku teks, indikatornya membaca buku teks atau buku
aktif dalam proses pembelajaran; (5) cara belajar kelompok; serta (6) cara
arahan, pedoman, petunjuk. Guidance sendiri berasal dari kata “(to) guide”
dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
atau kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan dalam
21
kepada siapa saja, melainkan lebih dibatasi dengan batasan lingkup sekolah.
Fokus pada bimbingan di lingkungan adalah dalam sekolah yang dilakukan oleh
orang-orang dewasa yang relative matang (guru atau konselor), dengan harapan
dapat berkembang maksimal mencapai dewasa dan matang, sehingga dia lebih
dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal
tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan,
dari pembimbing kepada individu dalam hal menemukan cara belajar yang
tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi
pendidikan.
22
manfaat, atau keuntungan yang diberikan. Suatu layanan dapat dikatakan tidak
terdapat empat fungsi yang akan diperoleh dari adanya pelaksanaan layanan
a. Fungsi pemahaman
Fungsi yang diperoleh dalam hal ini artinya adalah pemahaman yang
b. Fungsi pencegahan
kesulitan itu benar-benar terjadi. Dalam hal ini lingkungan merupakan focus
c. Fungsi pengentasan
lainnya.
d. Fungsi pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan adalah memelihara segala sesuatu yang baik yang ada
tinggi, bakat istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan
produktif, sikap dan kebiasaan yang telah terbina dalam bertindak dan
bertingkah laku, cita-cita yang tinggi realistik, dan aspek positif lainnya dari
Akan tetapi secara khusus hanya terdapat tiga fungsi dengan adanya
sifat-sifat yang dapat berkembang kea rah yang positif ataupun negatif.
Dimana Attia Mahmud Hana (dalam Puspita Rini, E. 2012) menjelaskan bahwa
secara umum tujuan bimbingan belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
teknis yang teratur, yang bertujuan untuk menolong individu dalam memilih
maupun mandiri.
kemampuannya.
b. Bimbingan di dasarkan pada ide bahwa setiap anak berbeda dari yang
lainnya.
dan rohani peserta didik. Faktor yang berasal dari dalam diri sendiri
a) Intlegensi.
b) Sikap.
c) Bakat.
e) Motivasi
27
1. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan
yang paling banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan
peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis
sedangakan faktor psikologis terdiri dari motif, bakat, minat, konsentrasi dan
perhatian. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial dibagi menjadi tiga yaitu
Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penting dalam
belajar. Sebagian dari hasil belajar ditentukan oleh sikap dan kebiasaan yang
dilakukan peserta didik dalam belajar. Sebagian dari sikap dan kebiasaan
yang efektif, tetapi tidak menutup kemungkinan ada peserta didik yang
mengamalkan sikap dan kebiasaan yang tidak diharapkan atau tidak efektif.
Apabila peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan seperti itu, maka di
29
khawatirkan peserta didik yang bersangkutan tidak akan mencapai hasil belajar
yang baik, karena hasil belajar yang baik itu diperoleh melalui usaha atau
bahkan perjuangan yang keras. Sikap dan kebiasaan belajar yang tidak baik
Sikap dan kebiasaan belajar yang baik tidak tumbuh secara kebetulan,
terutama oleh guru-guru konselor, dan orang tua peserta didik. Menurut
Prayitno dan Amti, (2009: 287) Untuk itu hendaknya siswa dibantu dalam hal :
2.4 Hipotesis
jawaban sementara dari masalah yang diteliti, jawaban sementara tersebut dapat
sampai ada bukti melalui penyajian data. Hipotesis penulisan ini adalah:
Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk
Belajar Yang Baik Pada Peserta Didik kelas XI IPS 2 SMA N 2 Palu :
Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Siswa Kelas XI IPS 2 Di SMA
Negeri 2 Palu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
“penelitian dibagi atas dua macam yaitu penelitian kualitatif dan penelitian
siswa sebagai subyek penelitian dimana kebiasaan belajar yang baik sebagai
variabel terikat.
data penelitian dibagi dalam dua tahap yaitu pemberian angket tahap pertama
baik dan pemberian angket tahap kedua sesudah layanan bimbingan belajar
31
32
Keterangan:
1. Lokasi penelitian
Penelitian.
2. Waktu penelitian
variabel bebas (X), dan sikap kebiasaan belajar yang baik (Y).
33
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2
Palu yang terdaftar pada tahun pelajaran 2021/2022. Jumlah subyek dalam
dan kehidupannya.
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga tahap
yaitu
a. Tahap Persiapan
4) Menyajikan materi
34
6) Membuat RPL
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Akhir
1) Kegiatan pendahuluan
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan penutup
(c) Mengucapkan terima kasih kepada siswa atas perhatian dan respon
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden (subjek
penelitian). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sabagai tangan kedua). Data
wali kelas.
1. Teknik Angket
kepada siswa yang menjadi subjek penelitian untuk di isi sesuai dengan
2. Dokumentasi
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
tersebut berisi tentang pernyataan sikap kebiasaan belajar yang baik yang
terdiri dari 9 item positif dan 6 item negatif. Setiap pernyataan dilengkapi
dengan empat alternatif pilihan jawaban yaitu selalu (SL), sering (S),
a. Selalu : 3
b. Sering : 2
c. Kadang-kadang : 1
d. Tidak pernah : 0
a. Selalu : 0
b. Sering : 1
c. Kadang-kadang : 2
d. Tidak Pernah : 3
Dengan demikian Skor tertinggi pada angket ini 3 x 15= 45 dan skor
terendah 0 x 15 = 0.
38
1. Analisis Deskriptif
mengenai kebiasaan belajar yang baik bagi siswa kelas XI IPS 2 SMA
f
P X 100 % (Sudijono, A 2003: 40)
N
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah responden
40 % – 59 % = Rendah
2. Analisis Inferensial
Siswa Kelas XI IPS 2 Di SMA Negeri 2 Palu, maka teknik analisis data
ini akan menguji Pretest dan posttest. Dengan demikian peneliti dapat
melihat perbedaan nilai antara pretest dan posttest melalui uji Wilcoxon
24.
4. Kriteria pengujian :
diterima.
ditolak.
5. Kesimpulan
a) Deskripsi Data Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Di SMA
Negeri 2 Palu Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Belajar
Hasil analisis deskripsi kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik
Tabel 4.1 : Klasifikasi Dan Persentase Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi
Peserta Didik Di SMA Negeri 2 Palu Sebelum Diberikan Layanan
Bimbingan Belajar.
belajar yang baik dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian, tidak ada
atau 0% siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dengan klafikasi
sangat tinggi, tidak ada atau 0% siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik
dengan klafikasi tinggi, 15 atau 75% siswa memiliki kebiasaan belajar yang
baik dengan klafikasi rendah dan 5 atau 25% siswa yang memiliki kebiasaan
41
42
Hasil analisis deskripsi kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik
Tabel 4.2 : Klasifikasi dan Persentase kebiasaan belajar yang baik bagi
peserta didik di SMA Negeri 2 Palu sesudah diberikan layanan Bimbingan
Belajar.
belajar yang baik dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian, 2 atau 10%
siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dengan klafikasi sangat
tinggi, 18 atau 90% siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik dengan
klafikasi tinggi, tidak ada siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik
dengan klafikasi rendah dan tidak ada siswa yang memiliki kebiasaan
Negeri 2 Palu sebelum dan sesudah diberikan layanan Bimbingan Belajar dapat
belajar yang baik dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian, ada 5 orang
siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dengan klasifikasi rendah
bimbingan belajar, 15 orang siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik
peningkatan kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik di SMA Negeri 2
Palu sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan belajar dapat di lihat
PERSENTASE
Pretes Postes
82.2 80 80
77.7 75.5
73.3 71.1 71.1 73.3 73.3 71.1
66.6 68.8
62.2 64.4 64.4 66.6 62.2
60 57.7 57.7 6057.7
53.3 55.5 51.1 51.1 51.1 53.3 53.3
46.6 44.4
40 42.2 40
37.7 37.7
33.3
28.8
24.4
NR F KA MA AM FA MR NR GA MR DK FR AK MJ FJ ES MB JC A D
Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Siswa Kelas XI IPS 2
Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Siswa Kelas XI IPS 2
signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima, yang
atau Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak dan H0 diterima,
yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikansi hasil sebelum dan
Tabel 4.4 : Hasil uji T Wilcoxon Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi
Peserta Didik Di SMA Negeri 2 Palu Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Layanan Bimbingan Belajar.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05 ini menunjukkan
layanan bimbingan belajar terhadap sikap kebiasaan belajar yang baik bagi
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
diruang kelas SMA Negeri 2 Palu. Peneliti membuka pertemuan kedua ini
dialami.
mengikuti bimbingan belajar setalah itu masuk ke topik materi yang akan
di bahas.
belajar yang baik pada siswa. Materi ini diberikan dengan harapan siswa
c. Pertemuan Ketiga
oleh allah SWT. menjelaskan kegiatan layanan yang akan dilakukan dan
mengikuti bimbingan belajar setalah itu masuk ke topik materi yang akan
di bahas.
belajar pada siswa. Materi ini diberikan dengan harapan siswa dapat
d. Pertemuan Keempat
kebiasaan belajar pada kelas XI IPS 2 didapat 2 siswa berada pada kategori
4.2 Pembahasan
peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2 Palu maka diberikan terlebih
dengan begitu peneliti bisa mengetahui ada berapa jumlah peserta didik yang
bimbingan belajar dari 20 siswa diketahui bahwa tidak ada siswa atau (0%)
mendapatkan klafikasi sangat tinggi, tidak ada siswa atau (0%) mendapatkan
layanan bimbingan belajar dari 20 siswa diketahui bahwa 2 siswa atau (10%)
klafikasi tinggi, tidak ada siswa atau (0%) mendapatkan klafikasi rendah, dan
50
membuat siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar mengajar, dan dapat
Erica, D., & Lasmono, I. D. 2019) Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
kebiasan belajar yang baik, agar mereka mampu bersaing dengan tuntutan
zaman pada saat ini. Dengan membiasakan belajar dengan baik maka siswa
penuh perhatian dan atusias selain itu adanya kemauan dari siswa untuk
analisis Uji T, dimana pada analisis tersebut nilai thitung > ttabel sebesar
7,973 > 2,074. Hal ini menjelaskan bahwa dalam hipotesis yang diterima
pada uji T adalah Ha. Dimana arti dari Ha adalah bimbingan belajar
karenakan signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari
pada 0,05 ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik siswa kelas XI IPS 2 di SMA
Negeri 2 Palu.
BAB V
5.1 Kesimpulan
baik bagi peserta didik siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Palu, maka dapat
bimbingan belajar hasil skor pretest 25% (klafikasi sangat rendah, 75%
karenakan signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari
pada 0,05 ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
peningkatan kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik siswa kelas
53
54
5.2 Saran
belajar dengan cara yang lebih efektif dalam belajar di sekolah, dirumah
55
56
Lampiran 1
KISI-KISI ANGKET
Positif Negatif SL S KK TP
1 Kebiasan 1. pembuatan 12
belajar jadwal dan
yang baik pelaksanaann
bagi ya
peserta 2. membaca dan 2,3,9
didik membuat
siswa catatan
kelas XI
IPS 2 3. mengulangi 1
bahan
pelajaran
4. konsentrasi 7,13,14 4,5,10,11
5. mengerjakan 8,15 6
tugas.
59
Lampiran 2
ANGKET
NO Pernyataan SL S KK TP
1 Saya harus membaca berulang kali untuk mengerti
materi pelajaran
2 Saya membaca dengan suara keras untuk dapat
mengingat
3 Saya lebih banyak mencatat penjelasan
gurudaripada mendengarkan penjelasan guru
4 Saya mengalami kesulitan untuk konsentrasi dalam
60
belajar
5 Saya cenderung melamun dan mengantuk saat
belajar
6 Saya sering tidak mengerjakan tugas tepat waktu
7 Saya lebih paham materi pelajaran dengan belajar
bersama teman
8 Saya selalu mengerjakan soal-soal yang lebih
mudah
9 Saya membuat ringkasan materi pelajaran
10 Saya dapat belajar dengan baik apabila sambil
mendengarkan musik atau makan makanan ringan
11 Saya tidak senang dengan mata pelajaran tertentu
karena gurunya
12 Saya biasanya lambat dalam mengikuti
pembelajaran dikelas
13 Saya senang mengikuti pembelajaran ketika
mendapatkan guru yang humoris
14 Saya senang ketika proses pembelajaran yang tidak
terlalu formal
15 Saya biasanya mencatat tugas yasng diberikan guru
(PR)
61
Lampiran 3
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 PALU
JL. Tanjung Dako No. 9 Tlp. (0451) 421-094 Palu Website www.sman2palu.com
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kebiasan belajar
yang baik bagi Peserta didik
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan belajar tidak baik,
dan cara mengatasinya.
3. Peserta didik/konseli dapat memahami aspek kebiasaan belajar
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : Power Point tentang Kebiasaan belajar yang baik
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memperkenalkan diri
62
b. Penilaian hasil :
1. Siswa mampu menyangkutkan isi materi dan tujuan cerita
dalam simulasi permainan.
2. Siswa aktif dalam permainan.
3. Siswa mampu memanajemen waktu belajar yang efektif dan
efisien kebiasan belajar yang baik
4. Siswa mampu mengetahui pengertian, kebiasaan tidak baik,
dan aspek yang menumbuhkan kemampuan kebiasaan belajar
yang baik
MATERI
yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis”. Sementara itu,
Burghardt (1973) dalam Syah (2013: 121) berpendapat bahwa “kebiasaan itu
Proses penyusutan atau pengurangan ini muncul suatu pola bertingkah laku
ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik pada diri siswa.
Kebiasaan tersebut antara lain berupa: (1) belajar pada akhir semester; (2)
hanya untuk bergengsi; (5) datang terlambat bergaya pemimpin; (6) bergaya
jantan seperti merokok; (7) sok menggurui teman; dan (8) bergaya minta “belas
65
kasihan” tanpa belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 246). Senada dengan
diantaranya: (1) belajar tidak teratur; (2) daya tahan belajar rendah (belajar
secara tergesa-gesa); (3) belajar ketika menjelang ulangan atau ujian; (4) tidak
ringkasan; (6) tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran; (7)
tidak baik dalam belajar karena akan memengaruhi aktivitas belajar siswa yang
cara mengatasi atau mengubah sikap siswa yang tidak baik dalam belajar
menjadi caracara yang baik dalam belajar. Crow and Crow (t.t) dalam
diantaranya: (1) adanya tugas-tugas yang jelas dan tegas; (2) belajar membaca
yang baik; (3) gunakan metode keseluruhan dan metode bagian; (4) pelajari
dan kuasai bagian-bagian yang sukar dari bahan yang dipelajari; (5) buat
pertanyaan; (7) hubungkan bahan-bahan baru dengan bahan yang lama; (8)
gunakan berbagai sumber belajar; (9) pelajari baik-baik tabel, peta, grafik, dan
adanya tugas yang jelas dan tegas. Adanya tugas-tugas yang jelas dari guru
akan membentuk kebiasaan belajar yang efektif. Tugas yang jelas membuat
perhatian siswa dapat diarahkan kepada hal-hal khusus mana saja yang perlu
tugas yang diberikan oleh guru, semakin besar pula perhatian dan kemauan
diperhatikan dalam proses belajar, yaitu: cara mengikuti pelajaran, cara belajar
menghadapi ujian. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah cara mengikuti
proses belajar, siswa dituntut untuk dapat menguasai bahan pelajaran. Pada saat
materi, dan mencatat hal yang tidak jelas untuk ditanyakan guru.
belajar. Belajar mandiri di rumah merupakan tugas pokok setiap siswa. Syarat
utama belajar di rumah adalah keteraturan belajar yaitu memiliki jadwal belajar
teratur dan rutin melakukan belajar setiap harinya meskipun dengan jam yang
terbatas.
67
kejenuhan. Perlu adanya variasi cara belajar lain seperti belajar bersama atau
menghadapi tes, ulangan, ataupun ujian. Cemas, sibuk, dan kurang istirahat
kebiasaan belajar yang baik pada saat menghadapi ujian akan dapat
tertentu. Cara atau jalan yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan
belajar juga akan memengaruhi hasil belajar itu sendiri. Slameto (2013: 82-91)
membuat catatan; (3) mengulangi bahan pelajaran; (4) konsentrasi; dan (5)
mengerjakan tugas.
68
lampiran 4
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 PALU
JL. Tanjung Dako No. 9 Tlp. (0451) 421-094 Palu Website www.sman2palu.com
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar menurut
para ahli
2. Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belajar, ciri-ciri
serta strategi belajarnya
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : Power Point tentang Strategi belajar sesuai dengan gaya
belajar
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
69
b. Penilaian hasil :
1. Siswa mampu menyangkutkan isi materi dan tujuan cerita
70
MATERI
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan
terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna
memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku
yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap,
72
tingkah laku dan daya penerimaan. Strategi adalah sebuah cara yang dipakai
oleh seseorang dalam melakukan sesuatu smart (cerdik)
3. Tentang Gaya Belajar
Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan
preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi,
menafsir kan, mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut.
Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Kamu
sudah bisa mengenal gaya belajar Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan
mengolah informasi, maka Kamu akan dapat menjadikan belajar dan
berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Kamu sendiri.
Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan
indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual
banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan
telinga sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang
auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan
praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik
lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik langsung.
4. Modalitas Belajar dan Ciri-cirinya
Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu.
Karena itu, ciptakanlah suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai.
Lingkungan yang nyaman bersifat subjektif karena terkait dengan modalitas
belajar.
Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat
visual seperti poster, akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap
positif dalam belajar.
73
Tabel Hasil Angket Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Di SMA Negeri 2 Palu
76
Lampiran 6
Tabel Hasil Angket Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Di SMA Negeri 2 Palu
77
Lampiran 7
Klasifikasi dan Persentase kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik di SMA Negeri 2 Palu
Klasifikasi dan Persentase kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik di SMA Negeri 2 Palu
78
Lampiran 8
Peningkatan kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik di SMA Negeri 2 Palu
79
Lampiran 9
Grafik Peningkatan kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik di SMA Negeri 2 Palu
PERSENTASE
Pretes Postes
82.2
80 80
77.7
75.5
73.3 73.3 73.3
71.1 71.1 71.1
68.8
66.6 66.6
64.4 64.4
62.2 62.2
60 60
57.7 57.7 57.7
55.5
53.3 53.3 53.3
51.1 51.1 51.1
46.6
44.4
42.2
40 40
37.7 37.7
33.3
28.8
24.4
NR F KA MA AM FA MR NR GA MR DK FR AK MJ FJ ES MB JC A D
80
Lampiran 10
Hasil uji T Wilcoxon Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Di SMA Negeri 2 Palu
81
Lampiran 11
1) Melihat nilai signifikansi (sig) 2) melihat nilai rhitung dan rtabel N = 41 pada singnifikan 5% rtabel = 0,308
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 = valid 1. jika rhitung > rtabel = valid
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 = tdk valid 2. Jika rhitung < rtabel = tdk valid
Correlations
Tot Keterang
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 X11 X12 X13 X14 X15 al an
X0 Pearson 1 ,325 ,392 0,30 ,319 0,25 0,12 0,12 - ,321 0,19 ,315 0,22 0,26 0,09 ,508
* * * * * **
1 Correlati 0 8 7 7 0,06 3 6 6 9
on 7
Sig. (2- 0,03 0,01 0,05 0,04 0,10 0,43 0,42 0,67 0,04 0,22 0,04 0,15 0,09 0,53 0,00
tailed) 8 1 6 2 4 0 9 9 1 7 5 5 3 9 1 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X0 Pearson ,325 1 0,23 0,25 0,22 0,25 0,07 0,22 - ,411 0,13 0,22 ,312 ,409 0,16 ,499
* ** * ** **
2 Correlati 1 0 6 0 4 7 0,02 8 8 0
on 2
Sig. (2- 0,03 0,14 0,11 0,15 0,11 0,64 0,15 0,89 0,00 0,39 0,15 0,04 0,00 0,31 0,00
tailed) 8 6 5 6 5 7 3 3 8 1 1 7 8 8 1 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X0 Pearson ,392 0,23 1 - 0,01 - ,367 0,26 ,438 0,23 0,05 - 0,23 0,16 0,21 ,392
* * ** *
3 Correlati 1 0,08 2 0,19 6 9 4 0,01 2 2 1
on 7 4 6
Sig. (2- 0,01 0,14 0,58 0,93 0,22 0,01 0,09 0,00 0,13 0,73 0,92 0,14 0,31 0,18 0,01
tailed) 1 6 7 9 3 8 3 4 2 8 1 5 2 6 1 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
82
X0 Pearson 0,30 0,25 - 1 ,591 ,496 0,22 ,601 - ,486 ,461 ,490 ,373 ,330 ,348 ,706
** ** ** ** ** ** * * * **
4 Correlati 0 0 0,08 7 0,01
on 7 4
Sig. (2- 0,05 0,11 0,58 0,00 0,00 0,15 0,00 0,93 0,00 0,00 0,00 0,01 0,03 0,02 0,00
tailed) 6 5 7 0 1 4 0 2 1 2 1 6 5 6 0 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X0 Pearson ,319 0,22 0,01 ,591 1 ,487 0,12 0,30 0,10 ,519 ,496 ,526 ,355 ,434 0,12 ,697
* ** ** ** ** ** * ** **
5 Correlati 6 2 6 5 1 3
on
Sig. (2- 0,04 0,15 0,93 0,00 0,00 0,43 0,05 0,53 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,44 0,00
tailed) 2 6 9 0 1 3 3 1 1 1 0 3 5 2 0 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X0 Pearson 0,25 0,25 - ,496 ,487 1 0,04 0,24 - ,358 ,348 ,588 0,13 0,23 0,10 ,522
** ** * * ** **
6 Correlati 8 0 0,19 8 3 0,18 5 7 4
on 4 2
Sig. (2- 0,10 0,11 0,22 0,00 0,00 0,76 0,12 0,25 0,02 0,02 0,00 0,40 0,13 0,51 0,00
tailed) 4 5 3 1 1 6 5 4 1 6 0 1 6 8 0 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X0 Pearson 0,12 0,07 ,367 0,22 0,12 0,04 1 ,380 0,17 0,17 0,09 0,00 0,28 0,21 0,20 ,409
* * **
7 Correlati 7 4 7 6 8 3 1 7 2 4 5 2
on
Sig. (2- 0,43 0,64 0,01 0,15 0,43 0,76 0,01 0,27 0,28 0,54 0,98 0,07 0,17 0,20 0,00
tailed) 0 7 8 4 3 6 4 9 5 5 9 2 8 6 8 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X0 Pearson 0,12 0,22 0,26 ,601 0,30 0,24 ,380 1 0,24 0,25 ,357 0,26 ,570 ,392 0,26 ,652
** * * ** * **
8 Correlati 7 7 6 5 3 0 3 3 3
on
Sig. (2- 0,42 0,15 0,09 0,00 0,05 0,12 0,01 0,13 0,11 0,02 0,09 0,00 0,01 0,09 0,00
tailed) 9 3 3 0 3 5 4 0 1 2 7 0 1 6 0 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
83
X0 Pearson - - ,438 - 0,10 - 0,17 0,24 1 0,28 0,28 - 0,16 0,10 0,24 ,333
** *
9 Correlati 0,06 0,02 0,01 1 0,18 3 0 0 3 0,01 6 1 7
on 7 2 4 2 9
Sig. (2- 0,67 0,89 0,00 0,93 0,53 0,25 0,27 0,13 0,07 0,07 0,90 0,30 0,53 0,11 0,03
tailed) 9 3 4 2 1 4 9 0 6 3 6 1 1 9 3 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1 Pearson ,321 ,411 0,23 ,486 ,519 ,358 0,17 0,25 0,28 1 ,448 ,415 0,26 ,455 0,14 ,708
* ** ** ** * ** ** ** **
0 Correlati 9 1 3 0 7 4
on
Sig. (2- 0,04 0,00 0,13 0,00 0,00 0,02 0,28 0,11 0,07 0,00 0,00 0,09 0,00 0,36 0,00
tailed) 1 8 2 1 1 1 5 1 6 3 7 1 3 8 0 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1 Pearson 0,19 0,13 0,05 ,461 ,496 ,348 0,09 ,357 0,28 ,448 1 ,395 ,374 ,557 0,04 ,648
** ** * * ** * * ** **
1 Correlati 3 8 4 7 3 8
on
Sig. (2- 0,22 0,39 0,73 0,00 0,00 0,02 0,54 0,02 0,07 0,00 0,01 0,01 0,00 0,76 0,00
tailed) 7 1 8 2 1 6 5 2 3 3 1 6 0 4 0 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1 Pearson ,315 0,22 - ,490 ,526 ,588 0,00 0,26 - ,415 ,395 1 0,06 0,24 - ,543
* ** ** ** ** * **
2 Correlati 8 0,01 2 3 0,01 7 2 0,16
on 6 9 4
Sig. (2- 0,04 0,15 0,92 0,00 0,00 0,00 0,98 0,09 0,90 0,00 0,01 0,67 0,12 0,30 0,00
tailed) 5 1 1 1 0 0 9 7 6 7 1 9 8 4 0 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1 Pearson 0,22 ,312 0,23 ,373 ,355 0,13 0,28 ,570 0,16 0,26 ,374 0,06 1 ,403 ,404 ,612
* * * ** * ** ** **
3 Correlati 6 2 5 4 6 7 7
on
Sig. (2- 0,15 0,04 0,14 0,01 0,02 0,40 0,07 0,00 0,30 0,09 0,01 0,67 0,00 0,00 0,00
tailed) 5 7 5 6 3 1 2 0 1 1 6 9 9 9 0 Valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
84
X1 Pearson 0,26 ,409 0,16 ,330 ,434 0,23 0,21 ,392 0,10 ,455 ,557 0,24 ,403 1 0,15 ,646
** * ** * ** ** ** **
4 Correlati 6 2 7 5 1 2 1
on
Sig. (2- 0,09 0,00 0,31 0,03 0,00 0,13 0,17 0,01 0,53 0,00 0,00 0,12 0,00 0,34 0,00
tailed) 3 8 2 5 5 6 8 1 1 3 0 8 9 7 0 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1 Pearson 0,09 0,16 0,21 ,348 0,12 0,10 0,20 0,26 0,24 0,14 0,04 - ,404 0,15 1 ,383
* ** *
5 Correlati 9 0 1 3 4 2 3 7 4 8 0,16 1
on 4
Sig. (2- 0,53 0,31 0,18 0,02 0,44 0,51 0,20 0,09 0,11 0,36 0,76 0,30 0,00 0,34 0,01
tailed) 9 8 6 6 2 8 6 6 9 8 4 4 9 7 3 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Tot Pearson ,508 ,499 ,392 ,706 ,697 ,522 ,409 ,652 ,333 ,708 ,648 ,543 ,612 ,646 ,383 1
** ** * ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** *
al Correlati
on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
tailed) 1 1 1 0 0 0 8 0 3 0 0 0 0 0 3 valid
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Uji RELIABILITAS
jadi nilai cronbach’s alpah 0,836 > 0,6 yang artinya RELIABILITAS
85
Lampiran12
86
87
Lampiran 13
DOKUMENTASI
Do’a
Ice breaking
89
Pemberian Materi
Penutup
Lampiran14
92
Lampiran15
93
Lampiran 16
94
Lampiran 17
95
Lampiran 18
Biodata/Curriculum Vitae
I. UMUM
b. Ibu : YANTI
II. PENDIDIKAN
5. PT : Universitas Tadulako