Anda di halaman 1dari 12

Vol.1 No.

2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR


MELALUI KONSELING KELOMPOK PADA SISWA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SUBAH

Amelia Yulita 1), Ema Sukmawati2) , Kamaruzzaman3)

Program Studi Bimbingan Dan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Pengetahuan Sosial Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru
Republik Indonesia IKIP PGRI Pontianak 2019 Jalan Ampera Nomor 88 Pontianak
e-mail: emasukmawati1175@gmail.com

Abstrak
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian Tindakan, mengunakan prosedur penelitian
tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 23 siswa dari kelas VIII
SMPN 1 Subah dan sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 8 orang siswa yang memiliki sikap
tanggung jawab belajar rendah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diantaranya : 1) gambaran awal sikap
tanggung jawab belajar siswa kelas VIII aspek pertama 86% dengan kategori “Baik” peningkatan pada aspek
kedua 48% dengan kategori “Baik” peningkatan pada aspek ketiga 85% dengan kategori “Baik”, peningkatan pada
aspek keempat 78% dengan kategori “Baik”, peningkatan pada aspek kelima 89% dengan kategori “Baik”,
peningkatan pada aspek keenam 79% dkategori “Baik”, peningkatan pada aspek ketujuh 87% diketgorikan “Baik”,
peningkatan aspek kedelapan 82% dikategori “Baik”, peningkatan aspek kesembilan 85% dikategori “Baik”,
peningkatan pada aspek kesepuluh 85% dikategori “Baik”. Hasil akhir keseluruhan berdasarkan sampel penelitian
sebelum layanan adalah 3,5% hasil akhir setelah layanan 61% dan peningkatan mencapai 57,5%. 2) pelaksanaan
layanan konseling kelompok, a) siklus I berdasarkan hasil pengamatan guru bimbingan dan konseling terhadap
peneliti mencapai hasil 44% kategori “Cukup”, b) siklus II berdasarkan hasil pengamatan guru bimbingan dan
konseling terhadap peneliti mencapai hasil 74% dikategori “Baik”. 3) peningkatan sikap tanggung jawab belajar
sebelum diberikan tindakan mendapatkan 43,75% dan setelah diberikan layanan 76,25% mendapat peningkatan
32,5% diketegorikan “Baik”.

Kata Kunci : pendidikan karakter ,layanan bimbingan kelompok, teknik modeling.

Abstract
The method used in this research is action research, using guidance and counseling action research
procedures (PTBK). The population in this study amounted to 23 students from class VIII SMPN 1 Subah and the
samples taken in this study amounted to 8 students who have a low learning responsibility attitude. The results
obtained in this study include: 1) an initial description of the learning responsibility attitude of class VIII students
in the first aspect 86% in the "Good" category an increase in the second aspect 48% in the "Good" category an
increase in the third aspect 85% in the "Good" category , an increase in the fourth aspect 78% in the "Good"
category, an increase in the fifth aspect 89% in the "Good" category, an increase in the sixth aspect 79% in the
"Good" category, an increase in the seventh aspect 87% in the "Good" category, an increase in the eighth aspect
82% in the “Good” category, 85% improvement in the ninth aspect in the “Good” category, an increase in the tenth
aspect 85% in the “Good” category. The overall final result based on the research sample before service was 3.5%,
the final result after service was 61% and an increase of 57.5%. 2) the implementation of group counseling services,
a) the first cycle based on the observations of the guidance and counseling teachers towards the researchers
achieved the results of 44% in the "Enough" category, b) the second cycle based on the observations of the
guidance and counseling teachers towards the researchers reached 74% in the "Good" category . 3) an increase in
the attitude of learning responsibility before being given action gets 43.75% and after being given service 76.25%
gets an increase of 32.5% categorized as "Good".

Keywords: attitude of learning responsibility, group counseling

1
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

PENDAHULUAN
Tanggung jawab belajar sangat “Tanggung jawab merupakan kesadaran
penting dimiliki oleh siswa di sekolah manusia akan tingkah laku atau perbuatan
karena dengan adanya rasa tanggung jawab baik yang disengaja maupun yang tidak
akan memunculkan motivasi dan minat disengaja, tanggung jawab juga berarti
untuk belajar dan mengikuti setiap aktivitas berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
yang ada di sekolah. Tanggung jawab kewajiban, tanggung jawab juga merupakan
dalam belajar adalah kewajiban untuk kewajiban yang perlu dilaksanakan dan
menyelesaikan tugas yang telahh diterima diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
secara tuntas melalui usaha yang maksimal demi mencapai kedamaian, ketentraman,
serta berani menanggung segala akibatnya. dan kedisiplinan terhadap tindakan dan
Individu yang bertanggung jawab adalah perbuatan”. Seseorang yang dilandasi
individu yang dapat memenuhi tugas dan dengan rasa tanggung jawab, maka ia dapat
kebutuhan dirinya sendiri, serta dapat meningkatkan perkembangan potensinya
memenuhi tugas tanggung jawab terhadap melalui belajar sesuai dengan harapan dan
lingkunganya sekitarnya dengan baik. keinginan dirinya sendiri maupun
Pribadi harus dilatih secara terus-menerus, lingkungan sekitar.
sehingga menjadi pribadi yang bertanggung
Faktor penyebab rendahnya sikap
jawab.
tanggung jawab belajar yang dialami siswa
Syafitri, (2017:58) menyatakan “Tanggung biasanya disebabkan oleh dua faktor yang
jawab juga diartikan sebagai tugas yang mempengaruhi perilaku siswa itu sendiri,
mampu menyelenggarakan dalam mencapai faktor tersebut ada yang berasal dari dalam
kompetensi siswa yang dimilikinya, siswa diri siswa itu sendiri dan juga dari
yang tidak bertanggung jawab dalam lingkungan sekitarnya. Faktor dari dalam
belajar akan mendapatkan hasil yang diri siswa diantaranya kurangnya minat,
kurang maksimal, sehingga siswa tersebut motivasi, kesadaran, kerelaan serta
tidak dapat mengetahui seberapa besar hasil komitmen siswa dalam mengikuti setiap
kemampuannya”.Rasa tanggung jawab pelajaran di sekolah. Faktor lingkungan
tidak muncul secara otomatis pada diri yang juga sangat berpengaruh pada sikap
siswa oleh karena itu, penanaman dan tanggung jawab belajar siswa ialah
pembinaan tanggung jawab di sekolah juga lingkungan keluarga yang selalu
tentunya sangat berpengaruh pada sikap menerapkan tanggung jawab kepada siswa
siswa. Rustam, dkk. (2016:2) menyatakan serta lingkungan teman sebaya siswa yang
2
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

memunculkan minat serta motivasi siswa yaitu berakibat pada menurunnya hasil
dalam belajar. Menurut pendapat Sudani. belajar, tidak tercapainya perkembangan
Dkk. (Ulfa, D. 2014: 31) menyatakan sikap potensi dengan baik, kebiasaan kurangnya
tanggung jawab belajar siswa yang rendah kedisiplinan diri, dan bahkan tidak naik
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kelas. Upaya yang selama ini telah
yaitu kurangnya kesadaran siswa tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah
akan pentingnya melaksanakan hak dan tersebut dengan beberapa cara diantaranya
kewajiban yang merupakan tanggung mengefektifkan agenda siswa melalui
jawabnya, kurang memiliki rasa percaya pemberian tugas yang dicatat hasilnya
diri terhadap kemampuan yang dimiliki, secara rutin oleh guru mata pelajaran
serta layanan bimbingan dan konseling maupun perekapan hasil nilai siswa,
yang dilakukan oleh guru bimbingan dan pengadaan remedial dan pengayaan bagi
konseling dalam menangani perilaku siswa yang memperoleh nilai di bawah
tanggung jawab belajar secara khusus standar penilaian KKM (Kriteria
belum terlaksana secara optimal”. Ketuntasan Minimal) dan bahkan
pemberian hukuman. Kenyataannya upaya
Sikap tanggung jawab belajar tersebut
yang telah dilakukan tersebut masih belum
dapat dicirikan seperti, Melakukan tugas
dapat mencapai hasil yang baik. Agar
belajar dengan rutin tanpa harus diberi tahu,
permasalahan ini tidak terjadi secara terus-
Dapat menjelaskan alasan atas belajar yang
menerus maka guru bimbingan dan
dilakukannya, Tidak menyalahkan orang
konseling yang memiliki jiwa kepedulian
lain dalam belajar, Mampu menentukan
terhadap siswa juga harus membantu
pilihan kegiatan belajar dari beberapa
menanamkan sikap tanggung jawab belajar
alternatif, Melakukan tugas sendiri dengan
kepada siswa melalui keahlian yang
senang hati, Bisa membuat keputusan yang
dimilikinya yaitu dengan berbagai jenis
berbeda dari keputusan orang lain dalam
layanan yang ada dalam bimbingan dan
kelompoknya, Mempunyai minat yang kuat
konseling.
untuk menekuni belajar, Menghormati dan
menghargai aturan di sekolah, Dapat METODE
berkonsentrasi dalam belajar, Memiliki rasa digunakan dalam penelitian ini
bertanggung jawab erat kaitannya dengan merupakan sebuah metode yang digunakan
prestasi sekolah. pada penelitian, metode penelitian adalah
suatu cara yang digunakan dalam
Dampak yang akan ditimbulkan dari
melakukan penelitian untuk mencapai
rendahnya sikap tanggung jawab belajar

3
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

tujuan. Metode yang digunakan dalam tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah metode penelitian dipelajari dan kemudian ditarik
tindakan. Kemmis dan McTanggart dalam kesimpulannya atau sekumpulan sujek yang
(Dede Rahmat Hidayat dan Aip akan dieliti, sementara sampel adalah
Badrujaman, 2012:12) mengemukakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
bahwa Penelitian Tindakan pada hakikatnya dimiliki oleh populasi tersebut". Subjek
berupa perangkat-perangkat atau untaian- dalam penelitian ini ialah siswa kelas VIII
untaian dengan satu perangkat yang terdiri SMP Negeri 1 Subah, selanjutnya teknik
dari empat komponen yaitu, perencanaan, sampling atau cara pengambilan sampel
tindakan, pengamatan dan refleksi. dalam penelitian ini menggunakan
Keempat komponen tersebut dipandang sampling probabilitas sejalan dengan
sebagai satu siklus Penelitian Tindakan. pendapat Purwanto, D. E. (2016: 104)
Dengan demikian pengertian siklus pada menyatakan “Teknik sampling probalitas
Penelitian Tindakan adalah suatu putaran subjek-subjek yang diambil dari sebuah
kegiatan yang terdiri dari perencanaan, populasi dilakukan dengan cara tertentu
tindakan, pengamatan, dan refleksi. dimana probalitas terpilih setiap anggota
populasi sudah diketahui sebelumnya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat
Adapun kriteria penentuan sampel dalam
disimpulkan bahwa jenis metode yang
penelitian ini ditentukan berdasarkan
digunakan dalam penelitian ini ialah
wawancara dan rekomendasi dari wali
menggunakan jenis metode Penelitian
kelas, guru bimbingan dan konseling serta
Tindakan yang bersiklus, artinya penelitian
melihat hasil angket skala psikologis
ini dilakukan secara berulang dan
mengenai sikap tanggung jawab belajar
berkelanjutan sampai tujuan penelitian
siswa
dapat tercapai serta dalam penelitian ini
peneliti akan berkolaborasi dengan guru
Bimbingan dan Konseling yang berperan HASIL PENELITIAN DAN
sebagai obsever. PEMBAHASAN
Pembahasan yang akan dijabarkan
Subjek penelitian pada penelitian ini
dalam penelitian ini merupakan
ialah diperoleh dari pengambilan populasi
pengembangan hasil dari setiap rumusan
dan sampel, Sugiyono. (2016:80)
masalah pada penelitian yang masing-
menyatakan "Populasi adalah wilayah
masing menjawab setiap rumusan baik itu
generalisasi yang terdiri atas subjek yang
rumusan masalah pertama, rumusan
mempunyai kualitas dan karakteristik

4
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

masalah kedua, dan rumusan masalah keputusan orang lain dalam kelompoknya,
ketiga yang selanjutnya akan diuraikan Mempunyai minat yang kuat untuk
sebagai berikut : menekuni belajar, Menghormati dan
1. Gambaran Awal Sikap Tanggungjawab menghargai aturan di sekolah, Dapat
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 1 berkonsentrasi dalam belajar, Memiliki rasa
Subah. Menjawab rumusan masalah bertanggung jawab erat kaitannya dengan
pertama ini peneliti menggunakan teknik prestasi sekolah.
observasi langsung, komunikasi Kebanyakan permasalahan ini memang
langsung, komunikasi tidak langsung berasal dari siswa itu sendiri, mereka lebih
dan dokumentasi sementara alat menonjolkan diri dengan sikap dan
pengumpulan data yang digunakan perilakunya dalam proses belajar.
adalah pedoman observasi, pedoman Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
wawancara, skala psikologis, studi Bimbingan dan Konseling Bu Natalia, S.
dokumentasi, hasil data selanjutnya akan Pd pada sikap tanggung jawab belajar
diuraikan sebagai berikut : siswa penulis menyadari bahwa terdapat
a. Analisis Hasil Wawancara. Hasil beberapa siswa yang menunjukan sikap
Wawancara dengan Guru Bimbingan dan tanggung jawab belajar rendah diantaranya
Konseling secara tatap muka secara : Siswa mengerjakan PR dengan cara
langsung pada hari Selasa, 9 Febuari 2021 mencontek teman, Lebih memilih game
menggunakan protokol kesehatan karena dari pada belajar, Tidak dapat
adanya pandemi covi-19 dengan Alat berkonsentrasi dalam belajar, Tidak
Pelindung Diri (APD) seperti mempunyai komitmen dalam belajar,
masker.Berdasarkan hasil wawancara dapat Masih terdapat beberapa siswa yang tidak
diuraikan bahwa secara garis besar terdapat membawa perlengkapan yang dibutuhkan
beberapa siswa yang sikap tanggung belajar untuk menyelasaikan tugas, Sering
masih rendah. Hal ini tampak pada terlambat mengumpulkan tugas yang
Melakukan tugas belajar dengan rutin tanpa diberikan oleh guru mata pelajaran,
harus diberi tahu, Dapat menjelaskan alasan Berbicara dengan temannya saat guru
atas belajar yang dilakukannya, Tidak menjelaskan didepan, Tidak siap ulangan.
menyalahkan orang lain dalam belajar, b. Analisis Data Hasil Skala Psikologis
Mampu menentukan pilihan kegiatan Sikap Tanggung Jawab Belajar. Penyebaran
belajar dari beberapa alternatif, Melakukan angket (Skala Psikologis)
tugas sendiri dengan senang hati, Bisa penelitiandilaksanakan pada hari Selasa, 9
membuat keputusan yang berbeda dari Febuari 2021 diruangan kelasVIII Sekolah

5
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

Menengah Pertama Negeri 1 Subah Mereka menjadi figur yang akan dicontoh
Kabupaten Sambas. Penyebaran angket anak.
(Skala Psikologis)dilakukan secara tatap
Figur orang tua yang bertanggung
muka dan disebarkan secara langsung
jawab akan meneladankan kesadaran serupa
Masuk ke kelas menggunakan protokol
akan tanggung jawab kepada anaknya.
kesehatan karena adanya pandemi covi-19
Kepedulian orang tua terhadap
dengan catatan : “ semua guru dan siswa
perkembangan anak juga sangat penting
wajib melengkapi Alat Pelindung Diri
yang diimplementasikan dalam bentuk
(APD) seperti (masker, face shleld, dan
memberi ruang dan waktu secara langsung
handsanitaizer)”. Peneliti menggunakan
untuk mendidik anak bertanggung jawab.
skala Psikologis dengan tujuan untuk
Orang tua tidak hanya memberi instruksi,
melihat pelaksanaan layanan konseling
tetapi harus mampu menjadi model bagi
kelompok untuk menguatkan sikap
anak secara langsung. Salah satu langkah
tanggung jawab belajar siswa kelas VIII
untuk meningkatkan sikap tanggung jawab
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Subah
belajar ini adalah dengan pelakssanaan
Kabupaten Sambas. Tolok ukur skala
layanan konseling kelompok. Dibutuhkan
psikologis peneliti peroleh berdasarkan
kesadaran yang tinggi agar dapat
pilihan jawaban tertinggi setiap item skala
melaksanakan tanggung jawabnya dengan
psikologisdan jumlah responden yang
baik khususnya tanggung jawab sebagai
mengisi skala psikologis.
siswa. Saat ini generasi muda sangat rentan
terhadap pergaulan luar yang dapat merusak
Pembahasan
moralnya untuk itulah dibutuhkan peran
Kesadaran akan tanggung jawab bukan
guru dan orang tua sangat dibutuhkan dalam
merupakan suatu sikap genetik yang sudah
membangun karakter pribadi anak yang
ada pada setiap individu sejak lahir,
bertanggung jawab.
melainkan perlu ditumbuhkan melalui
adanya pembiasaan. Upaya pembiasaan Tanggung jawab belajar sangat
kesadaran tanggung jawab pada setiap penting dimiliki oleh siswa di sekolah
individu sedini mungkin diperlukan adanya karena dengan adanya rasa tanggung jawab
peran orang lain sebagai contoh dan arahan akan memunculkan motivasi dan minat
dari lingkungan terdekat. Di lingkungan untuk belajar dan mengikuti setiap aktivitas
keluarga, baik ibu maupun ayah memiliki yang ada di sekolah. Tanggung jawab
peran yang sama besarnya dalam mendidik dalam belajar adalah kewajiban untuk
kesadaran tanggung jawab kepada anak. menyelesaikan tugas yang telahh diterima

6
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

secara tuntas melalui usaha yang maksimal terhadap tindakan dan perbuatan”.
serta berani menanggung segala Seseorang yang dilandasi dengan rasa
akibatnya.Individu yang bertanggung jawab tanggung jawab, maka ia dapat
adalah individu yang dapat memenuhi tugas meningkatkan perkembangan potensinya
dan kebutuhan dirinya sendiri, serta dapat melalui belajar sesuai dengan harapan dan
memenuhi tugas tanggung jawab terhadap keinginan dirinya sendiri maupun
lingkunganya sekitarnya dengan baik. lingkungan sekitar.
Pribadi harus dilatih secara terus-menerus,
Upaya Guru Bimbingan dan
sehingga menjadi pribadi yang bertanggung
Konseling dalam menangani permasalahan
jawab.
yang dihadapi oleh peserta didik
Sikap tanggung jawab belajar siswa berdasarkan pertimbangan dari analisis
yang rendah dipengaruhi oleh beberapa permasalahan mengenai sikap tangung
faktor antara lain yaitu kurangnya jawab belajar ini juga maka pemilihan
kesadaran siswa tersebut akan pentingnya layanan yang nantinya akan dilakukan pada
melaksanakan hak dan kewajiban yang penelitian ini ialah layanan konseling
merupakan tanggung jawabnya, kurang kelompok. Menurut Prayitno (2013:307)
memiliki rasa percaya diri terhadap konseling kelompok adalah usaha
kemampuan yang dimiliki, serta layanan pemberian bantuan yang diberikan oleh
bimbingan dan konseling yang dilakukan seorang konselor kepada orang-orang yang
oleh guru bimbingan dan konseling dalam membutuhkan untuk mengentaskan
menangani perilaku tanggung jawab belajar masalah yang sedang dihadapinya dalam
secara khusus belum terlaksana secara suasana kelompok.
optimal”.Rustam, dkk. (2016:2)
Layanan konseling kelompok
menyatakan “Tanggung jawab merupakan
memberikan perubahan yang baik pada
kesadaran manusia akan tingkah laku atau
sikap tanggung jawab belajar siswa
perbuatan baik yang disengaja maupun
walaupun tidak semua siswa dapat berubah
yang tidak disengaja, tanggung jawab juga
dengan hasil yang sangat memuaskan.
berarti berbuat sebagai perwujudan
Terdapat empat tahap yang dilakukan
kesadaran akan kewajiban, tanggung jawab
dalam layanan konseling kelompok ini
juga merupakan kewajiban yang perlu
yaitu tahap permulaan, dimana tahap ini
dilaksanakan dan diterapkan dalam
masing-masing anggota saling berkenalan
kehidupan sehari-hari demi mencapai
dan saling membuka diri agar dapat
kedamaian, ketentraman, dan kedisiplinan
menciptakan sebuah kelompok yang efektif

7
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

dan pada tahap ini juga dilakukan belajar untuk perilaku baru, Terhadap
pengenalan dan tujuan diadakannya layanan kesempatan yang luas untuk berkomunikasi
konseling kelompok, tahap selanjutnya dengan teman-teman anggota kelompok
adalah tahap transisi, pada tahap ini terjadi mengenai segala kebutuhan yang terfokus
rasa kompetisi pada masing-masing pada pengembangan pribadi, pencegahan,
anggota mulai ingin menunjukan jati dan pengentasan masalah yang dialami oleh
dirinya di dalam kelompok ditahap ini setiap anggota, Mempunyai kesempatan
pemimpin kelompok memantapkan untuk saling memberi bantuan, menerima
kesiapan anggota untuk memasuki tahap bantuan dan berempati dengan tulus di
selanjutnya, dan tahap selanjutnya adalah dalam konseling kelompok dan Keuntungan
tahap kegiatan, tahap ini merupakan tahap yang dapat diperoleh dari pelaksanaan
inti dari proses layanan konseling kelompok konseling kelompok yaitu : Perasaan
karena pada tahap ini anggota dan membagi keadaan bersama, pengalaman
pemimpin kelompok sama-sama berdiskusi merasa memiliki kesempatan untuk
untuk menentukan masalah yang akan berpraktek dengan orang lain, Kesempatan
dibahas terlebih dahulu, tahap yang terakhir untuk menerima berbagai umpan balik,
adalah tahap pengakhiran, pada tahap ini Belajar seolah-olah mengalami berdasarkan
anggota kelompok mengungkapkan pesan keperdulian orang lain, perkiraan untuk
dan kesan terhadap kegiatan layanan menghadai krnyataan hidup dan dorongan
konseling kelompok yang dilakukan dan teman guna memelihara komitmen.
juga mengatur waktu untuk pertemuan
Konseling kelompok sangat
selanjutnya.
berperan dalam meningkatkan sikap
Pelaksanaan konseling kelompok tanggung jawab belajar siswa, karena
sangat berguna bagi siswa untuk konseling kelompok membantu seseorang
meningkatkan sikap tanggung jawab kamatangan bahwa orang-orang mampu
belajar. Adapun konseling kelompok yang bertanggung jawab atas siapa mereka dan
diberikan sebagai campur tangan dianggap ingin menjadi apa mereka serta
penting karena memiliki kekuatan-kekuatan mengembangkan rencana-rencana yang
dan tidak dimiliki oleh jenis layanan lain. bertanggung jawab guna mencapai tujuan-
Kekuatan yang dimiliki oleh konseling tujuan mereka. Aspek yang digunakan
kelompok sebagai sebuah pemberian dalam penelitian ini yaitu : Aspek pertama
layanan kepada individu antara lain : Melakukan tugas belajar dengan rutin tanpa
Kepraktisan, Anggota kelompok akan harus diberi tahu, Aspek kedua Dapat

8
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

menjelaskan alasan atas belajar yang Pelaksanaan konseling kelompok


dilakukannya, Aspek ketiga Tidak dengan demikian mempunyai peran yang
menyalahkan orang lain dalam belajar, positif dalam meningkatkan sikap tanggung
Aspek keempat Mampu menentukan jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri
pilihan kegiatan belajar dari beberapa 1 Subah Kabupaten Sambas. Dengan kata
alternatif, Aspek kelima Melakukan tugas lain semangkin intensif pelaksanaan
sendiri dengan senang hati, Aspek keenam konseling kelompok di sekolah, maka akan
Bisa membuat keputusan yang berbeda dari semakin baik untuk meningkatkan sikap
keputusan orang lain dalam kelompoknya, tanggung jawab belajar siswa dan
Aspek ketujuh Mempunyai minat yang kuat semangkin tinggi pula sikap empati mereka
untuk menekuni belajar, Aspek kedelapan terhadap orang lain. Penelitian ini dirancang
Menghormati dan menghargai aturan di melalui beberapa siklus hingga menemukan
sekolah, Aspek kesembilan Dapat tindakan terbaik. Pada siklus I terdiri dari
berkonsentrasi dalam belajar, Aspek perencanan, pelaksanaan, observasi dan
kesepuluh Memiliki rasa bertanggung refleksi siklus I, apabila belum berhasil
jawab erat kaitannya dengan prestasi akan dilanjutkan ke siklus ke II yang terdiri
sekolah. dari perencanan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi siklus II, apabila berhasil maka
Berdasarkan hasil analisis maka
penelitian akan dihentikan karena telah
dapat ditarik kesimpulan bahwa “Adanya
mencapai target yang ditentukan. Hasil
peningkatan tanggung jawab belajar
penelitian menunjukkan sikap tanggung
melalui konseling kelompok pada siswa
jawab belajar siswa pada siklus I belum
SMP Negeri 1 Subah tahun pelajaran
mencapai kriteria keberhasilan yaitu masih
2020/2021”. Hasil data observasi di atas
ada beberapa siswa secara individu yang
didapat melalui wawancara guru bimbingan
memiliki tanggung jawab belajar pada
dan konseling, Pengumpulan data pada
kategori rendah walaupun secara klasikal
penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri
rata-rata tanggung jawab belajar seluruh
1 Subah Kabupaten Sambas. Dalam hal ini
siswa sudah pada kategori tinggi. Hal ini
konseling kelompok dianggap sebagai
disebabkan karena ada beberapa siswa
layanan yang efektif untuk digunakan oleh
kurang memperhatikan guru ketika proses
guru Bimbingan dan Konseling, ini berarti
pembelajaran berlangsung sehingga minat
menunjukan bahwa konseling kelompok
belajar siswa belum mencapai kriteria
dapat membantu meningkatkan sikap
keberhasilanyang ditentukan dalam
tanggung jawab belajar siswa.
penelitian ini. Maka dari itu segala upaya

9
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

dirancang untuk menaggulangi kelemahan belajarnya, 2) guru bimbingan dan


pada siklus I dan selanjutnya akan konseling dapat lebih aktif dalam
dilaksanakan pada siklus II. Pada siklus II melaksanakan layanan konseling kelompok
ini segala yang dirancang dan diupayakan tidak saja mengenai sikap tanggung jawab
berjalan dengan lancar sehingga pada siklus belajar siswa namun juga pada topik materi
II ini terjadi peningkatan tanggung jawab yang lainnya, 3) wali kelas harus selalu
belajar siswa. Apabila tanggung jawab memantau perkembangan dari sikap
belajar tersebut tidak ditingkatkan maka hal tanggung jawab belajar siswa hal ini
ini akan berakibat pada menurunnya hasil dilakukan melalui komunikasi dan
belajar siswa, tidak tercapainya kerjasama yang baik dengan guru mata
perkembangan potensi dengan baik, pelajaran serta seluruh personel yang ada di
kebiasaan kurangnya kedisplinan diri, dan sekolah.
bahkan siswa tidak naik kelas. Tujuan dari
KESIMPULAN
konseling kelompok agar dapat melatih
Berdasarkan hasil penelitian secara
anggota kelompok untuk berani bebicara
umum yang dilaksanakan oleh peneliti,
dengan orang banyak, agar para anggota
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kelompok menggembangkan kemampuan
Konseling Kelompok Dapat Meningkat
berkomunikasi satu sama yang lainnya
Sikap Tanggung Jawab Kelajar Siswa
sehingga mereka dapat saling memberikan
Sekolah Menengah Pertama negeri 1 Subah
bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugas
telah berhasil dilaksanakan dengan kategori
perkembangan yang khas untuk fase
“Baik”.
perkembangan mereka, dapat berempati,
serta dapat saling menghormati dan mampu Berdasarkan hasil penelitian secara khusus
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan sebagai berikut :
anggota kelompoknya. Dengan adanya
1. Gambaran awal sikap tanggung jawab
penelitian ini diaharapkan dapat menjadi
belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Subah.
salah satu acuan untuk memperbaiki
berdasarkan hasil angket skala
kualitas mutu layanan konseling kelompok
psikologis pada populasi penelitian
yang diberikan bagi seluruh siswa di
menunjukan bahwa respon siswa
sekolah. Saran dalam penelitian ini
terhadap sikap tanggung jawab belajar di
diantaranya : 1) siswa hendaknya terus
sekolah sangat bervariasi dan sesuai
menerus berupaya meningkatkan sikap
dengan alasan dilakukannya penelitian
tanggung jawab belajarnya dengan baik
ini yaitu memperbaiki kualitas layanan
serta serta mampu menyelesaikan tugas

10
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

bimbingan dan konseling guna Kamaruzzaman, (2016). Bimbingan dan


membantu siswa dalam Konseling. Pustaka rumah Aloy.

mengembangkan tugas perkembangan Prayitno, (2007). Buku Seri Bimbingan dan


salah satunya tanggung jawab belajar. Konseling Layanan Bimbingan dan
Konseling Kelompok (Dasar dan
2. Pelaksanaan layanan konseling
Profil). Jakarta : Ghalia Indonesia.
kelompok dilakukan dalam 2 siklus
Purwanto, E. (2016). Metodologi Penelitian
yaitu: perencanaan, pelaksanan,
Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka
observasi atau pengamatan dan refleksi Pelajar.
serta terlaksana sebanyak 4 kali
Ratnasari, E. (2015). Penerapan
pertemuan melalui 4 tahapan Pendekatan Gestalt dengan Teknik
diantaramya tahap pembentukan, tahap Bermain Proyeksi Melalui LayPanan
Bimbingan Kelompok untuk
peralihan, tahap kegiatan dan tahap
Meningkatkan Perilaku Bertanggung
pengakhiran secara bertahap sesuai Jawab Belajar pada Siswa Kelas XI
dengan proses kegiatan secara di Madrasah Aliyah Negeri 1
keseluruhan dapat terlaksana dan Pontianak. Disertai Pasca sarjana
Pada Fakultas IPPS Ikip-Pgri
berjalan dengan baik, hal tersebut dapat Pontoanak.
diketahui berdasarkan perencanaan yang
Rustam, Dkk. (2016:2) “Meningkatkan
sudah dibuat sebelumnya. Tanggung Belajar Melalui Layanan
3. Sikap tanggung jawab belajar setelah Bimbingan Kelompok Dengan Teknik
diberikan layanan konseling kelompok Proyeksi”.Jurnal penelitian Tindakan
Bimbingan dan Konseling, 2(2) Mei
pada siswa SMP Negeri 1 Subah
2016.
dikatakan baik. Hal ini dilihat dari
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
peningkatan sebelum diberikan tindakan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
dan sesudah diberikan tindakan setelah Bandung : Alfabeta.
diberikan layanan konseling kelompok.
Suharsimi Arikunto, (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Gunawan, S (2016). “ Pengaruh Konseling Sukardi Kentut, (2008). Proses Bimbingan
Kelompok Terhadap Peningkatan dan Konseling Disekolah. Jakarta :
Sikap Tanggung Jawab Siswa Di Rineka Cipta
SMP Negeri 2 Batulayar”.Jurnal
Realita, Vol 1 Nomor 2. Sutoyo, A. (2014). Pemahaman individu
observasi, checklist, interview,
Hidayat. D. Dkk. (2012). Penelitian kuesioner, dan sosiometri.
Tindakan dalam Bimbingan dan Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Konseling. Jakarta: PT Indeks.

11
Vol.1 No. 2 Desember 2021 BIKONS: Jurnal Bimbingan Konseling ISSN : 2808-733X

Tim Penyusun, (2016). Paduan


Operasional Tahun Akademik
2016/2017 Tentang Akademik,
Kemahasiswaan, Penulisan Skripsi.

Willis, (2011), Teori-Teori Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai