Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Reward Dan Punishment...

(Dhevi Ayu) 119

PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN


BELAJAR SISWA
EFFECT OF REWARD AND PUNISHMENT FOR DISCLIPINARY STUDY OF STUDENT

Oleh: dhevi ayu elindasari, pgsd/psd, dheviayu.2017@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kedisiplinan belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh reward dan punishment secara simultan terhadap kedisiplinan belajar. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kotagede Yogyakarta yang berjumlah 426 siswa dengan sampel penelitian
berjumlah 206 siswa ditentukan menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data menggunakan skala
psikologi yang diujicobakan pada 125 siswa. Instrument pengumpulan data menggunakan skala kedisiplinan
belajar, reward, dan punishment. Uji validitas instrument menggunakan validitas isi dengan teknik expert
judgement, sedangkan uji reliabilitas menggunakan teknik analisis koefisien Alpha Cronbach. Uji prasyarat
analisis menggunakan uji normalitas, linieritas, dan multikolinieritas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward dan punishment secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kedisiplinan belajar siswa dengan sumbangan 32%.

Kata kunci: Kedisiplinan Belajar, Reward, Punishment

Abstract
This research is motivated by the low discipline of student learning. This study aims to determine the effect of
reward and punishment simultaneously on learning discipline. This study uses a quantitative approach with ex-post
facto methods. The population in this study were 426 students of class V SD Negeri Yogyakarta Kotagede with a
research sample of 206 students determined using the Slovin formula. The data collection technique used a
psychological scale which was tested on 125 students. The data collection instrument used a scale of learning
discipline, reward, and punishment. The validity test of the instrument used content validity with expert judgment
techniques, while the reliability test used the Cronbach Alpha coefficient analysis technique. The prerequisite
analysis test used the normality, linearity, and multicollinearity tests. Hypothesis testing uses multiple regression
analysis. The results showed that reward and punishment simultaneously had a positive and significant effect on
student learning discipline with a contribution of 32%.

Keywords: Disciplinary Study, Reward, Punishment

PENDAHULUAN Pendidikan berkaitan erat dengan proses


Pendidikan memiliki peran penting dalam pembelajaran. Belajar adalah bagian dari proses
kehidupan manusia, salah satunya pendidikan pembelajaran, belajar merupakan kegiatan siswa
merupakan sebuah kekuatan yang dapat untuk mendapatkan serta mengembangkan
menentukan prestasi dan produktivitas pada pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Sikap
bidang lainnya. Bagi sebagian masyarakat atau yang dapat disebut dengan perilaku
pendidikan digunakan untuk menentukan merupakan faktor penting dalam keberlangsungan
bagaimana dunia dan kehidupannya di masa proses pembelajaran yang baik terutama sikap
mendatang. Pendidikan pada masa anak adalah kedisiplinan dalam belajar. Kedisiplinan belajar
masa yang sangat signifikan dalam menentukan adalah suatu cara untuk membantu anak agar dapat
perkembangan di kehidupan selanjutnya. Orang mengembangkan pengendalian diri di dalam
tua maupun guru menginginkan anak atau proses pembelajaran (Maria J Wantah (2005:140).
siswanya menjadi seseorang yang cerdas dalam Kedisiplinan belajar merupakan hal yang
kognitif dan baik dalam keterampilan maupun sangat penting, kedisiplinan akan membentuk jenis
sikapnya. pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas,
120 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
kemudian siswa dapat menjaga dari perilaku yang pembelajara ceramah yang monoton membuat
menyimpang dan hal-hal yang dapat mengganggu siswa kehilangan minat dan motivasi kemudian
proses pembelajaran (Doni Koesoema (2007:239- tidak memperhatikan guru.
240)). Adanya permasalahan dalam kedisiplinan
Kedisiplinan belajar tidak akan tumbuh belajar diperkuat dengan hasil wawancara bersama
dengan sendirinya, melainkan perlu adanya wali kelas IV SD Negeri Kotagede 4. Beliau
latihan, kebiasaan, dan juga pengaruh dari mengatakan bahwa banyak yang mempengaruhi
lingkungan sekitar. Seorang pendidik memiliki proses pembelajaran antara lain kesulitan guru
peran yang penting dalam menciptakan dalam memberikan pembelajaran yang lebih
kedisiplinan belajar siswa sehingga dapat interaktif, kurangnya minat dan motivasi siswa
terciptanya proses pembelajaran yang baik. Tanpa untuk belajar, kurang lengkapnya fasilitas belajar
adanya kedisiplinan belajar yang baik, suasana di sekolah, perhatian orangtua, pemberian hadiah
belajar di dalam kelas menjadi kurang kondusif dan hukuman untuk siswa dll. Wali kelas
bagi siswa maupun guru sehingga proses mengatakan bahwa pernah memberikan hadiah
pembelajaran tidak akan berjalan lancar sesuai kepada siswa yang berprestasi tetapi tidak
dengan rencana. Lickona (2013:65) menyatakan dilakukan lagi karena adanya keterbatasan biaya
kedisiplinan mengajarkan diri kita untuk tidak dan waktu. Wali kelas juga mengungkapkan ada
berperilaku sesuka hati dan melakukan hal- hal beberapa siswa yang kurang tertib dalam
sesuai dengan kesenangan diri, kedisiplinan mengumpulkan PR, ada siswa yang tidak
membawa diri kita untuk menjadi manusia yang mengerjakan PR sama sekali, dan ada pula siswa
melakukan hal-hal baik dan tidak menyimpang. yang mengerjakan PR tetapi buku PR nya tidak
Berdasarkan tahap awal penelitian, peneliti dibawa ke sekolah.
melakukan observasi dan wawancara yang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dilakukan pada bulan Februari 2020. Berdasarkan bersama guru, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
observasi yang telah dilaksanakan di beberapa SD apabila hal tersebut berlangsung secara terus
yang ada di Kecamatan Kotagede Yogyakarta menerus dapat memberikan dampak buruk dalam
ditemukan beberapa permasalahan yaitu masih proses pembelajaran dan perkembangan siswa.
kurangnya kedisiplinan belajar siswa yang Dampak yang muncul ketika kedisiplinan belajar
ditunjukkan dengan siswa belum memasuki kelas tidak dimiliki antara peserta dapat ketinggalan
ketika bel sudah berbunyi bahkan ada yang belum dalam pembelajaran dan hasil belajarnya menjadi
memasuki kelas ketika pembelajaran sudah tidak memuaskan. Untuk mencegah hal tersebut
dimulai, siswa sering membuat suara gaduh maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan
di dalam kelas, siswa lebih aktif bermain bersama memberikan stimulus berupa penguatan. Teori
teman sebangku dan mengganggu teman yang lain, belajar behavioristik mengatakan bahwa
kurangnya inisiatif siswa dalam mengikuti perubahan perilaku yang akan dicapai dalam
pembelajaran mengerjakan tugas-tugas yang belajar didapatkan melalui proses penguatan.
diberikan oleh guru, penggunaan model Penguatan yang dapat diberikan yaitu berupa
Pengaruh Reward Dan Punishment...(Dhevi Ayu) 121

reward dan punishment. (Baharuddin & Wahyuni efek kerugian.


(2008:67)). Berdasarkan deskripsi diatas, diketahui
Dalam dunia pendidikan istilah reward bahwa reward dan punishment dapat
(hadiah) dan punishment (hukuman) sebagai salah mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa. Namun,
satu metode Pendidikan. Menurut Mulyasa belum diketahui besarnya pengaruh reward dan
(2015:77) reward atau penguatan positif punishment terhadap kedisiplinan belajar siswa.
merupakan respon terhadap suatu tingkah laku Oleh karena itu, peneliti ingin mencari tau lebih
baik yang dapat meningkatkan kemungkinan dalam lagi dengan menguji pengaruh reward dan
untuk dilakukan kembali. Sedangkan punishment punishment terhadap kedisiplinan belajar anak usia
menurut Uyoh Saduloh (2011:124) punishment sekolah dasar khususnya pada kelas V. Penelitian
atau hukuman merupakan sebuah akibat yang akan dilakukan dengan metode kuantitatif dengan
diberikan kepada anak karena berbuat kesalahan, menggunakan dua variabel penelitian yaitu
anak melanggar aturan yang sudah ditetapkan. variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).
Reward dan punishment digunakan oleh Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian
guru untuk memperkuat perilaku positif yang ini adalah kedisiplinan belajar, sedangkan variabel
diterapkan dalam pembelajaran. Perilaku positif bebas yang digunakan adalah reward dan
tersebut salah satunya adalah kedisiplinan dalam punishment. Populasi yang digunakan dalam
belajar. Siswa akan menjadi lebih baik, tidak penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD
mengulangi apa yang telah mereka lakukan dan Negeri se- Kecamatan Kotagede Yogyakarta yaitu
tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya SD Negeri Kotagede 1, SD Negeri Kotagede 4, SD
sendiri maupun orang lain (Moh. Rosyid (2018: 7- Negeri Kotagede 5, SD Negeri Rejowinangun1,
10)). SD Negeri Rejowinangun 3, SD Negeri
Pernyataan diatas diperkuat oleh Lu (2013: Gedongkuning, SD Negeri Karangsari, SD Negeri
22) yang mengatakan bahwa reward dan Pilahan, SD Negeri Baluwarti, SD Negeri Dalem,
punishment merupakan dua kekuatan atau dua alat SD Negeri Karangmulyo, SD Negeri Randusari.
yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk Pengambilan populasi berdasarkan
merespon tindakan yang telah dilakukan siswa. karakteristik siswa kelas V yang relatif sama serta
Reward diberikan untuk tindakan yang baik dan lokasi sekolah yang berdekatan sehingga memiliki
punishment diberikan untuk tindakan yang kurang iklim yang tidak jauh berbeda. Hal tersebut
baik. Duffin (2014: 1) mengatakan meminimalisir munculnya faktor lain yang dapat
pembelajaran yang menerapkan reward dan mempengaruhi variabel penelitian. Maka dari itu
punishment akan menghasilkan efek kemenangan peneliti mengambil judul tentang “Pengaruh
dan kerugian bagi siswa. Dari efek tersebut, siswa Reward dan Punishment Terhadap Kedisiplinan
akan memiliki respon yang baik untuk mencoba Belajar Siswa Kelas V SD Negeri se-Kecamatan
mengulangi perbuatan-perbuatan yang Kotagede Yogyakarta.
mendatangkan efek kemenangan dan akan
menjauhi perbuatan-perbuatan yang mendatangkan
122 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
beberapa pernyataan yang harus dipilih oleh
METODE PENELITIAN
peserta didik sesuai dengan keadaannya. Skala
Jenis Penelitian
tersebut meliputi skala kedisiplinan belajar, skala
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
pemberian reward, dan skala pemberian
pendekatan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian
punishment. Pernyataan pada skala ditujukan
yang digunakan adalah ex-post facto karena
untuk memancing jawaban yang secara tidak
meneliti peristiwa yang sudah terjadi dan telah ada
langsung dapat mengetahui keadaan diri subjek
pada responden tanpa memberikan perlakuan atau
yang biasanya tidak disadari oleh responden yang
manipulasi apapun. Penelitian ini menelusuri
bersangkutan. Pernyataan meliputi favorable dan
kembali suatu peristiwa, kemudian menyelidiki
unfavorable.
faktor-faktor yang menyebabkan kejadian tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
Peneliti dalam penelitian ex-post facto tidak dapat
pengujian validitas isi. Dalam validitas isi
memanipulasi variable bebasnya, hal ini
digunakan pendapat dari ahli (experts judgment).
dikarenakan variabel- variabelnya telah terjadi.
Kenudian instrument diujicobakan pada 125 siswa
Dalam penelitian ini, penelitian ex-post facto
sebagai responden dan dianalisis product moment
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dengan bantuan aplikasi SPSS versi 22 for
reward dan punishment terhadap kedisiplinan
windows. Pengujian reliabilitas menggunakan
belajar siswa kelas V SD Negeri se- Kecamatan
rumus Alpha Cornbach. Hasil analisis yaitu
Kotagede Yogyakarta.
instrumen skala kedisiplinan belajar sebanyak 20
Waktu dan Tempat Penelitian
butir pernyataan, skala reward sebanyak 19 butir
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-
pernyataan, dan skala punishment 19 butir
Kecamatan Kotagede Yogyakarta yang berjumlah
pernyataan.
12 sekolah pada bulan Januari 2021.
Teknik Analisis Data
Target/Subjek Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan yaitu
Subjek pada penelitian ini adalah siswa
analisis statistik deskriptif, uji prasyarat analisis,
kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kotagede
dan uji hipotesis.
Yogyakarta yang berjumlah 426 siswa dengan
1. Statistik Deskriptif
sampel 206 siswa yang dihitung menggunakan
Statistik deskriptif digunakan untuk
rumus Slovin dan menggunakan teknik simple
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
random sampling.
atau menggambarkan data yang sudah terkumpul
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
sesuai dengan kenyataan tanpa menganalisis dan
Data
membuat kesimpulan yang dapat berlaku untuk
Pengumpulan data digunakan untuk
umum atau generalisasi. Penelitian ini
mendapatkan data yang diambil dari variabel
menggunakan analisis deskriptif untuk
penelitian. Data yang terkumpul kemudian
mengetahui bagaimana kedisiplinan belajar siswa
digunakan untuk menguji hipotesis. Teknik
kelas V, pemberian reward siswa kelas V, dan
pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan skala psikologi Skala berisi
Pengaruh Reward Dan Punishment...(Dhevi Ayu) 123

pemberian punishment siswa kelas V di SD windows. Data dikatakan berdistribusi normal


Negeri se-Kecamatan Kotagede. apabila nilai Asymp. Sig > 0,05.
Statistik deskriptif mencakup table, b. Uji Linieritas
diagram, perhitungan modus, median, mean, dan Purwanto (2015: 292) uji linearitas
perhitungan presentase. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
menggunakan bantuan SPSS versi 22 untuk hubungan secara linear antara variabel bebas yang
windows dengan penyajian data menggunakan akan diuji. Pengujian linearitas pada penelitian ini
tabel dan histogram. Setelah diperoleh data menggunakan test of linierity dengan bantuan
mengenai kedisiplinan belajar, reward, dan SPSS versi 22 for windows. Kriteria dari pengujian
punishment, kemudian dilakukan penggolongan ini adalah jika nilai sig. linierity < 0,05 dan nilai
subjek menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, sig. deviation of linierity > 0,05 maka variabel
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear.
Pengkategorian ini dilakukan dengan kriteria Sebaliknya, jika nilai sig. linierity > 0,05 dan nilai
menurut Anas Sudijono (2006:453). sig. deviation of linierity < 0,05 maka variabel
Tabel 1. Pehitungan Kategori dikatakan tidak linear
NO Nilai Kategori
c. Uji Multikolinieritas
1. < X - 1,5 SD Sangat Rendah
2. X – 1,5 SD s/d Rendah Uji multikolinieritas digunakan untuk
< X – 0,5 SD
mencari ada atau tidak hubungan antar variabel
3. X – 0,5 SD s/d Cukup
< X + 0,5 SD bebas. Dasar pengambilan keputusan pada uji
4. X + 0,5 SD s/d Tinggi multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan
< X + 1,5 SD
5. > X + 1,5 SD Sangat Tinggi dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor). Nilai yang digunakan adalah
2. Uji Prasyarat Analisis
nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Artinya
Uji prasyarat analisis meliputi uji
jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF kurang
normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas.
dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas antar
Berikut penjabaran uji prasyarat analisis yang
variabel bebas Uji multikolinieritas dalam
digunakan dalam penelitian ini.
penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi
a. Uji Normalitas
22 for windows.
Uji normalitas adalah pengujian data untuk
3. Uji Hipotesis
mengetahui sebaran dari masing-masing variabel
Uji hipotesis yang digunakan yaitu
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.
persamaan regresi ganda, uji simultan (F), dan
Purwanto (2015: 286) mengatakan bila data sampel
sumbangan efektif, sumbangan relatif.
berdistribusi normal maka pengolahan data dari
a. Persamaan Regresi Ganda
sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Uji
Sujarweni (2012: 88) mengatakan uji
normalitas pada penelitian ini menggunakan
regresi ganda digunakan untuk regresi yang
metode Kolmogrov-Smirnov (K-SZ) yang
memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih
dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22 for
124 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
variabel independent. Model persamaan regresi dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS
ganda dengan rumus sebagai berikut: versi 22 for windows.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 c. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Keterangan: Sumbangan relatif digunakan untuk mencari
Y = Variabel dependen relatifitas suatu variabel bebas terhadap variabel
a = Harga Konstanta terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti.
b1 = Koefisien regresi pertama Sumbangan efektif digunakan untuk melihat
b2 = Koefisien regresi kedua seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap
X1 = Variabel independent pertama variabel terikat.
X2 = Varibel independent kedua Definisi Operasional Variabel
(Sujarweni, 2012: 88). Operasional variabel menurut Sugiyono
b. Uji Simultan (F) (2016:38) pada dasarnya adalah segala segala
Uji simultan digunakan untuk mengetahui sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
signifikansi pengaruh dari dua variabel bebas dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi
secara bersama-sama terhadap variabel terikat mengenai hal tersebut, kemudian dapat diambil
sehingga dapat diketahui apakah dugaan yang kesimpulan. Berikut ini adalah tiga variabel yang
sudah ada dapat diterima atau ditolak. Dalam digunakan dalam penelitian ini.
penelitian ini akan dicari pengaruh dari X1 dan X2 1. Kedisiplinan Belajar
secara bersama-sama terhadap Y yaitu pengaruh Kedisiplinan belajar merupakan sikap
reward dan punishment secara bersama-sama patuh siswa dalam belajar yang ditunjukkan
terhadap kedisiplinan belajar. Dalam uji simultan dengan perbuatan yang mematuhi tata tertib yang
digunakan rumus Fregresi sebagai berikut: berlaku di sekolah maupun dirumah sehingga ia
mampu membuktikan bahwa ia dapat
Freg =
menyesuaikan diri dengan lingkungannya guna
Freg = Bilangan F garis regresi
pembentukan watak yang baik dan selalu bergerak
N = Jumlah responden
ke arah yang lebih maju sehinngga dapat
M = jumlah variable bebas
tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
R2 = Koefisien determinasi
2. Reward
(Tulus Winarsunu, 2006: 196).
Reward adalah segala sesuatu yang
Apabila Fregresi > Ftabel maka Fregresi dan nilai
merupakan sebuah penghargaan yang
Sig < 0,05 maka dapat dinyatakan signifikan
menyenangkan perasaan diberikan kepada siswa
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kemudian
ketika telah berperilaku baik atau telah selesai
untuk mengetahui seberapa besar presentase
mengerjakan sesuatu dengan baik. Dari pemberian
sumbangan pengaruh variabel independent secara
reward tersebut diharapkan muncul keinginan dari
simultan terhadap variabel dependen dapat
diri siswa untuk lebih meningkatkan kedisiplinan
diketahui dari koefisien determinasinya (R2). Uji F
dalam belajar supaya mencapai prestasi belajar
yang diharapkan.
Pengaruh Reward Dan Punishment...(Dhevi Ayu) 125

3. Punishment Tabel 2. Deskripsi Data Kedisiplinan Belajar


M Me Mo SD Var Min Maks
Punishment atau hukuman adalah suatu
67,37 68 67 7,17 51,51 45 80
tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa minimal
terhadap seseorang secara sadar dan sengaja untuk = 45; maksimal = 80; variance = 51,51; standar
mengurangi terjadinya suatu pelanggaran. deviation = 7,17; mode = 67; median = 68; dan
Punishment harus diberikan dengan tepat dan bijak mean = 67,37. Distribusi frekuensi kedisiplinan
agar tidak menimbulkan trauma pada diri siswa belajar dilakukan dengan menentukan kelas
dan hendaknya punishment juga tidak terlalu interval yang diperoleh hasil sebanyak 9 kelas serta
ringan agar siswa tidak mudah menyepelekan hal panjang interval 4. Adapun distribusi frekuensi
tersebut. kedisiplinan belajat dapat dilihat pada gambar

HASIL PEBELITIAN DAN PEMBAHASAN berikut.

Hail Penelitian
Data penelitian berupa kuisioner yang
didapat dari sampel penelitian sebanyak 206 siswa
kelas V SD Negeri se- Kecamatan Kotagede
Yogyakarta. Data yang telah terkumpul kemudian
diolah menggunakan beberapa tahap analisis
Gambar 1. Histogram Kedisiplinan Belajar
yaitu analisis deskriptif, uji prasyarat analisis, dan
Berdasarkan histogram diatas dapat dilihat
uji hipotesis. Setelah melakukan beberapa tahap
bahwa siswa yang memiliki skor kedisiplinan
tersebut kemudian dilakukan pembahasan hasil
belajar 45-48 ada 2 siswa, 49-52 ada 2 siswa, 53-
penelitian. Masing-masing tahap tersebut
56 ada 5 siswa, 57-60 ada 22 siswa, 61-64 ada 32
diuraikan sebagai berikut.
siswa, 65-68 ada 47 siswa, 69-72 ada 40 siswa, 73-
1. Analasis Deskriptif
76 ada 28 siswa, 77-80 ada 25 siswa. Sesuai
Data yang di deskripsikan meliputi data satu
dengan data tersebut, kemudian dibuat diagram
variabel terikat yaitu kedisiplinan belajar, dan dua
penggolongan kecenderungan kedisiplinan
variabel bebas yaitu reward dan punishment.
belajar yang terbagi menjadi 5 kategori yaitu
Berikut disajikan data hasil analisis deskriptif
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat
yang meliputi mean (M), median (Me), mode
tinggi. Berikut presentase kategori tingkat
(Mo), standar deviation (SD), variance (Var),
kedisiplinan belajar siswa disajikan dalam diagram
minimal (Min), maksimal (Maks) dari masing-
berikut.
masing variable.
a. Variabel Kedisiplinan Belajar
Data variabel kedisiplinan belajar (Y)
diperoleh dari 206 siswa yang menggunakan skala
pernyataan 20 butir dengan skor masing-masing
butir adalah 1- 4. Gambar 2. Diagram Tingkat Kedisiplinan Belajar
126 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
Gambar diatas menunjukkan bahwa diperoleh hasil banyak kelas 9, serta panjang
frekuensi kedisiplinan belajar pada kategori sangat interval 4. Adapun distribusi frekuensi reward
rendah 12 (6%), rendah 47 (23%), sedang 77 dapat dilihat pada gambar berikut.
(37%), tinggi 54(26%), sangat tinggi. Kemudian
dihitung besarnya presentase penguasaan pada
setiap indikator kedisiplinan belajar yang
terangkum dalam gambar berikut.

Gambar 4. Histogram Reward


Berdasarkan histogram diatas, siswa
yang merasakan pengaruh reward dengan skor 41-
44 ada 18 siswa, 45-48 ada 20 siswa, 49-52 ada 34
siswa, 53-56 ada 36 siswa, 57-60 ada 37 siswa, 61-
Gambar 3. Histogram Penguasaan Indikator 64 ada 28 siswa, 65-68 ada 15 siswa, 69-72 ada 13
Kedisiplinan Belajar
siswa, 73-76 ada 5 siswa
Berdasarkan histogram di atas diketahui
bahwa indikator kedisiplinan belajar yaitu Berikut presentase kategori tingkat reward
ketepatan waktu masuk sekolah memberikan yang dirasakan siswa kelas V disajikan dalam
sumbangan sebesar 90%, mengumpulkan tugas
memberikan sumbangan sebesar 88%, diagram berikut.
memperhatikan guru saat pelajaran memberikan
sumbangan sebesar 90%, keaktifan dalam
pembelajaran memberikan sumbangan sebesar
84%, menaati peraturan yang ada memberikan
sumbangan sebesar 95%, mengerjakan tugas rumah
memberikan sumbangan sebesar 79%, dan
membagi waktu belajar memberikan sumbangan
sebesar 67%. Gambar 5. Diagram Tingjat Reward

b. Variabel Reward Gambar diatas menunjukkan bahwa

Variabel reward (X1) diperoleh dari 206 frekuensi reward pada kategori sangat rendah 12

siswa menggunakan skala yang pernyataannya (6%), rendah 54 (26%), sedang 69 (33%), tinggi

berjumlah 19 butir dengan skor untuk masing- 51 (25%), sangat tinggi 20 (10%). Kemudian

masing butir adalah 1-4. dihitung besarnya presentase penguasaan pada

Tabel 3. Deskripsi Data Reward setiap indikator reward yang terangkum dalam
M Me Mo SD Var Min Maks gambar berikut.
56,16 56 48 8,02 64,44 41 76

Berdasarkan tabel di atas, diketahui minimal


= 41; maksimal = 76; variance = 64,44; standar
deviation = 8,02; mode = 48; median = 56; dan
mean = 56,16. Distribusi frekuensi reward
dilakukan dengan menentukan kelas interval yang
Pengaruh Reward Dan Punishment...(Dhevi Ayu) 127

Gambar 6. Histogram Penguasaan Indikator Berdasarkan histogram di atas, siswa yang


Reward
merasakan pengaruh punishment dengan skor 42-
Berdasarkan histogram di atas diketahui
45 ada 3 siwa, 46-49 ada 16 siswa, 50-53 ada
bahwa indikator reward yaitu. Berdasarkan
14 siswa, 54-57 ada 30 siswa, 58-61 ada 36
histogram di atas diketahui bahwa indikator reward
siswa, 62-65 ada 43 siswa, 66-69 ada 31 siswa,
yaitu memberikan kasih sayang memberikan
70-73 ada 27 siswa, 74-77 ada 6 siswa.
sumbangan sebesar 75%, melakukan kegiatan
Berikut presentase kategori tingkat
menyenangkan memberikan sumbangan sebesar
punishment yang dirasakan siswa kelas V
67%, verbal memberikan sumbangan sebesar 85%,
disajikan dalam diagram berikut.
non verbal memberikan sumbangan sebesar
87%, berupa makanan memberikan sumbangan
sebesar 69%, berupa barang memberikan
sumbangan sebesar 64%, berupa angka
memberikan sumbangan sebesar 73%, berupa
token/symbol memberikan sumbangan sebesar
72%. Gambar 8. Diagram Tingkat Punishment
c. Variabel Punishment Gambar diatas menunjukkan bahwa frekuensi
Variabel punishment (X2) diperoleh dari punishment pada kategori sangat rendah 9 (19%),
206 siswa menggunakan skala yang rendah 39 (19%), sedang 74 (36%), tinggi 59
pernyataannya berjumlah 19 butir dengan skor (29%), sangat tinggi 15 (7%). Kemudian dihitung
untuk masing-masing butir adalah 1-4. besarnya presentase penguasaan pada setiap
Tabel 4. Deskripsi Data Punishment indikator punishment yang terangkum dalam
M Me Mo SD Var Min Maks
61,22 62 63 7,51 56,43 42 76 gambar berikut.

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa


minimal = 42; maksimal = 76; variance = 56,43;
standar deviation = 7,51; mode = 63; median = 62;
dan mean = 61,22. Distribusi frekuensi punishment
dilakukan dengan menentukan kelas interval yang
diperoleh hasil banyak kelas 9, serta panjang Gambar 9. Histogram Penguasaan Indikator
interval 4. Adapun distribusi frekuensi Punishment
punishment dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan histogram di atas diketahui
bahwa indikator punishment yaitu. Berdasarkan
histogram di atas diketahui bahwa indikator
punishment yaitu hukuman ringan memberikan
sumbangan sebesar 80%, penghilangan previllege
memberikan sumbangan sebesar 91%, larangan
Gambar 7. Histogram Punishment melakukan berbagai hal memberikan sumbangan
128 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
sebesar 89%, menyesali perbuatan memberikan b. Uji Linieritas
sumbangan sebesar 84%, tidak mengulangi Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui
kesalahan memberikan sumbangan sebesar 77%, pengaruh masing-masing variabel bebas yang
mengerti mana yang salah dan benar memberikan dijadikan predictor apakah mempunyai hubungan
sumbangan sebesar 88%, menjadikan anak lebih linear atau tidak terhadap variabel terikat.
baik memberikan sumbangan sebesar 70%. Pengujian linearitas dilakukan dengan
2. Uji Prasyarat Analisis menggunakan test of linearity dengan bantuan
a. Uji Normalitas SPSS versi 22 for windows.
Uji normalitas dilakukan untuk Kriterianya uji linieritas yaitu jika nilai sig.
mengetahui data yang diperoleh apakah Linearity dibawah 0,05 dan nilai sig. deviation
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian from linearity diatas 0,05 maka variabel dikatakan
normalitas dilakukan dengan menggunakan mempunyai hubungan linear. Sebaliknya, jika nilai
Kolmogrov-Smirnov (K- SZ). Hasil penelitian sig. Linearity di atas 0,05 dan nilai sig. deviation
dapat dikatakan normal apabila nilai Asymp. from linearity di bawah 0,05 maka variabel
Sig yang diperoleh > 0,05, sedangkan apabila dikatakan mempunyai hubungan tidak linear.
hasil yang diperoleh ≤ 0,05 maka data Rangkuman hasil uji linearitas dapat dilihat pada
berdistribusi tidak normal. tabel berikut.
Hasil perhitungan menggunakan SPSS Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Variabel Sig. Sig.
versi 22 for windows diperoleh nilai Asymp.
X Y deviation
Sig untuk variabel 3 variabel yang kedisiplinan Linearity from
No linearity Ket
belajar 0,200, reward 0,068, punishment 0,061.
1 X1 Y 0,00 0,091 Linear
Nilai Asymp. Sig dari ketiga variabel tersebut 2 X2 Y 0,00 0,078 Linear
memiliki nilai di atas 0,05 maka distribusi data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa
dari setiap variabel dikatakan normal.
nilai sig linearity < 0,05 dan nilai sig, deviation
Ringkasan dari hasil perhitungan dapat dilihat
from linearity > 0,05 sehingga kedua variabel
pada tabel dibawah ini.
bebas masing- masing memiliki hubungan linear
dengan variabel terikat.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
NO Variabel Asymp. Sig Ket. c. Uji Multikolinieritas
Sig
Uji multikolinearitas adalah uji asumsi
1 Kedisiplinan 0,200 0,05 Normal
Belajar (Y) untuk regresi linier ganda. Asumsi yang
2 Reward 0,068 0,05 Normal multikolinieritas adalah variabel bebas harus
(X1)
3 Punishment 0,061 0,05 Normal terbebas dari multikolinearitas. Uji
(X2)
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
Berdasarkan hasik perhitungan
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Uji
normalitas ketiga variabel diatas memiliki nilai di
multikolinearitas menggunakan alpha/ tolerance
atas 0,05 maka distribusi data dari setiap variabel
10% atau 0,10 maka VIF 10. Apabila hasil yang
dikatakan normal.
diperoleh VIFhitung < VIF = 10 dan semua tolerance
Pengaruh Reward Dan Punishment...(Dhevi Ayu) 129

variable bebas diatan 1,10, maka dapat Besarnya presentase sumbangan pengaruh
disimpulkan tidak terjadi multikolineritas. Berikut variabel bebas terhadap variabel terikat secara
disajikan hasil uji multikolineritas. simultan dapat diketahui dari nilai 𝑅 (Adjusted R
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas Square) yaitu 0,32. Hasil ini menunjukkan bahwa
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
reward dan punishment secara bersama-sama atau
X1 0,725 1,379 Tidak terjadi
X2 0,725 1,379 multikolinearitas simultan memiliki kontribusi sebesar 32% terhadap
kedisiplinan belajar siswa kelas V SD Negeri se-
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa
Kecamatan Kotagede Yogyakarta sedangkan
tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel
sisanya 68% dipengaruhi oleh faktor lain yang
bebas karena VIF < 10 (1,379 < 10) dan nilai
tidak diteliti.
tolerance/alpha > 0,10 (0,725>0,10).
c. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk Nilai korelasi determinan (R2) yang dilihat

mengetahui pengaruh variabel reward dan dari Adjusted R Square adalah sebesar 0,32.

punishment secara simultan terhadap kedisiplinan Berdasarkan nilai korelasi determinan (R2) dapat

belajar. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian diketahui bobot sumbangan efektif kedua

ini menggunakan uji regresi ganda dengan dua variabel secara bersama-sama yaitu 32%.

variabel bebas. Selanjutnya dapat dicari sumbangan relative

a. Persamaan Regresi Ganda dan sumbangan efektif masing-masing variabel.

Analisis regresi ganda digunakan untuk Hasil perhitungan sumbangan dapat dilihat pada

mengetahui besar pengaruh variabel reward dan tabel berikut.

punishment terhadap kedisiplinan belajar siswa. Tabel 8. Sumbangan Relatif dan Efektif
NO. Variabel Sumbangan (%)
Persamaan regresi ganda dengan dua variabel Bebas Relatif Efektif
dirumuskan sebagi berikut. 1 Reward 34,64% 11,08%
Y = a + b1 X1 + b2 X2 2 Punishment 65,36% 20,92%
Total 100% 32%
Persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Tabel diatas diartikan sebagai berikut.
Y = 31,445+ 0,221X1 + 0,384X2
1. Reward (X1) secara tunggal
b. Uji Simultan (F)
mempengaruhi kedisiplinan belajar (Y)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
dengan sumbangan efektif sebesar 11,08%
pengaruh reward dan punishment secara bersama-
sedangkan 88,92% sisanya dipengaruhi faktor
sama atau simultan terhadap kedisiplinan belajar
lain.
siswa, Uji hipotesis ini menggunakan bantuan
2. Punishment (X2) secara tunggal
SPSS versi 22 for windows.
mempengaruhi kedisiplinan belajar (Y)
Tabel 7. Hasil Uji Regresi
dengan sumbangan efektif sebesar 20,92%
R Adjusted 𝐹hitung 𝐹tabel Sig
R (5%) sedangkan 79,08% sisanya dipengaruhi faktor
Square
lain.
0,572 0,32 49,327 3,04 0,00
130 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
Pembahasan laku seseorang. Respon positif bertujuan agar
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda tingkah laku yang sudah baik akan berulang atau
diperoleh Fhitung sebesar 49,327 dan sig sebesar bahkan bertambah. Sedangkan respon yang
0,00 atau kurang dari 0,05. Selanjutnya diketahui negative bertujuan agar tingkah laku yang kurang
harga Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk baik menjadi berkurang atau bahkan hilang.
pembilang 2 dan df penyebut 204 sebesar 3,04. Menurut teori behavioristik dari
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil tersebut Skinner dalam bukunya Sugihartono, dkk, (2007:
adalah hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis 97) bahwa perilaku dikontrol melalui proses
alternatif (Ha) diterima, jadi terdapat pengaruh operant conditioning, yaitu suatu proses penguatan
yang positif dan signifikan dari reward dan perilaku operan (penguatan positif atau negatif)
punishment terhadap kedisiplinan belajar siswa yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat
kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kotagede berulang kembali atau menghilang sesuai dengan
Yogyakarta. keinginan. Skinner membagi penguatan ini menjadi
Besarnya presentase sumbangan pengaruh dua, yaitu: penguatan positif dan penguatan
variabel bebas terhadap variabel terikat secara negatif. Penguatan positif dalam hal ini reward
bersama-sama atau simultan dapat dilihat dari nilai sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya
Adjusted R Square yaitu sebesar 0,32. Hasil pengulangan tingkah laku itu sedangkan penguatan
tersebut menunjukkan bahwa reward dan negatif dalam hal ini punishment dapat
punishment berkontribusi secara bersama- sama mengakibatkan perilaku berkurang atau
sebesar 32% terhadap kedisiplinan belajar siswa menghilang. Perilaku yang diinginkan pada teori
kelas V SD Negeri se- Kecamatan Kotagede behavioristik ini adalah kedisiplinan dalam belajar.
Yogyakarta, sedangkan 68% lainnya dipengaruh Peserta didik yang mendapatkan penguatan positif
oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil analisis dan negative (reward dan punishment) akan
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi memiliki perilaku baik terutama kedisiplinan
bahwa semakin tinggi penerapan reward dan dalam belajar.
punishment maka semakin tinggi pula kedisiplinan Pernyataan diatas diperkuat oleh pendapat Lu
belajar siswa. Reward dan punishment merupakan (2013: 22) yang mengatakan bahwa reward dan
penguatan yang dapat meningkatkan perilaku punishment merupakan dua kekuatan atau dua alat
positif siswa dalam hal ini adalah kedisiplinan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk
belajar siswa. merespon tindakan yang telah dilakukan siswa.
Moh Rosyid (2018:10) yang mengatakan Reward diberikan untuk Tindakan yang baik dan
bahwa reward dan punishment digunakan oleh punishment diberikan untuk tindakan yang kurang
guru untuk memperkuat perilaku positif yang baik. Duffin (2014: 1) mengatakan
diterapkan dalam pendidikan khususnya dalam pembelajaran yang menerapkan reward dan
pembelajaran. Reward dan punishment merupakan punishment akan menghasilkan efek kemenangan
bagian dari motivasi bagi siswa untuk menjadi dan kerugian bagi siswa. Dari efek tersebut, siswa
lebih baik yang tujuannya untuk merubah tingkah akan memiliki respon yang baik untuk mencoba
Pengaruh Reward Dan Punishment...(Dhevi Ayu) 131

mengulangi perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan google form.


mendatangkan efek kemenangan dan akan Selain itu, peneliti juga tidak dapat mengontrol
menjauhi perbuatan-perbuatan yang mendatangkan faktor yang mungkin dapat mempengaruhi
efek kerugian. jawaban subjek. Misalnya, kejujuran siswa dalam
Djamarah (2011: 125) mengatakan bahwa menjawab.
siswa pada masa kelas tinggi sekolah dasar
PENUTUP
mempunyai sifat khas yaitu masih membutuhkan
Simpulan
bantuan dari guru tau orang dewasa lainnya. Hal
Berdasarkan analisis data dan
tersebut menunjukkan bahwa peran guru sangat
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
penting terutama dalam menciptakan kedisiplinan
terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
belajar siswa. Bantuan yang diberikan oleh guru
reward dan punishment terhadap kedisiplinan
dapat berupa penguatan positif (reward) dan
belajar siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan
penguatan negative (punishment).
Kotagede Yogyakarta. Kesimpulan ini dibuktikan
Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat
dengan koefisien determinasi simultan sebesar
diatas, dijelaskan bahwa terdapat pengaruh yang
32,7% dengan nilai signifikansi 0,000. Semakin
positif dari reward (X1) dan punishment (X2)
tinggi penerapan reward dan punishment maka
secara bersama-sama atau simultan terhadap
semakin tinggi pula kedisiplinan belajar siswa.
kedisiplinan belajar (Y). Hal ini dapat pula
Implikasi
dikatakan bahwa ketika semakin optimal dan
Berdasarkan hasil penelitian, implikasi yang
bijaksana pemberian reward dan punishment dalam
dapat disampaikan adalah reward atau yang dapat
pembelajaran, maka semakin tinggi pula
disebut dengan penguatan positif dan punishment
kedisiplinan belajar siswa. Hasil penelitian
atau yang dapat disebut dengan penguatan negative
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif
merupakan sebuah alat pendidikan yang diberikan
dan signifikan darivpemberian reward dan
oleh guru kepada siswa untuk merubah tingkah
punishment terhadap kedisiplinan belajar siswa
laku siswa menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini
kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kotagede
menunjukkan bahwa reward dan punishment
Yogyakarta. Positif dan signifikan pada penelitian
berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan
ini memiliki arti setiap peningkatan pemberian
belajar siswa. Hal ini mengandung implikasi agar
reward dan punishment maka akan terjadi
kedisiplinan belajar dapat dimiliki siswa secara
peningkatan pada kedisiplinan belajar siswa.
optimal, maka reward dan punishment juga harus
Keterbatasan Penelitian
diberikan secara optimal.
Penelitian ini telah membuktikan bahwa ada
Saran
pengaruh dari reward dan punishment terhadap
Berdasarkan penelitian dan pembahasan
kedisiplinan belajar. Akan tetapi peneliti
yang telah dipaparkan, peneliti memberikan saran
menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian
kepada pihak- pihak yang terkait, antara lain
ini. Keterbatasan peneliti dalam menjelaskan isi
sebagai berikut.
instrument kepada responden karena pengisian
1. Kepada Siswa
132 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-9 2021
Siswa diharapkan terus meningkatkan Under Uncertainty: A Computational Study.
Frontiers in Neuroscience. Vol.8, 1
kedisiplinan dalam belajar baik di sekolah maupun
Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter.
di rumah. Terutama dalam membagi waktu belajar Jakarta: PT Grasindo
Lickona, T. 2013. Pendidikan Karakter: Panduan
yang dalam penelitian ini memiliki presentase
Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar
paling kecil. Jika siswa dapat membagi waktu dan Baik. Bandung: Nusa Media
Lu, Aitao. 2013. Effects of Reward and
belajar dengan baik maka hasil belajar atau
Punishment on Conflict Processing: Same or
prestasi siswa pun akan meningkat. Different?. Internatioanl Journal of
Psychological Studies. Vol.5, No 1 : 22
2. Kepada Kepala Sekolah
Mulyasa, E. 2015. Menjadi Guru
Kepala sekolah diharapkan memberikan Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:
pengawasan dan dukungan kepada guru saat
Remaja Rosdakarya
memberikan reward dan punishment agar tujuan Purwanto. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif
untuk Psikologi dan Pendidikan.
yang diinginkan dapat tercapai yaitu meningkatnya
Yogyakarta: Pustaka Belajar
kedisiplinan belajar siswa. Rosyid, Moh Zaiful. 2018. Reward dan
Punishment dalam Pendidikan. Malang:
3. Kepada Guru
CV. Literasi Nusantara Abadi
Guru hendaknya lebih optimal dalam Sadulloh, Uyoh. 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik).
Bandung: Alfabeta
menerapkan reward dan punishment dalam
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi
pembelajaran di dalam kelas. Bagaimana Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan.
bentuknya, kapan waktu pemberiannya, dan
Yogyakarta: UNY Press
kepada siapa saja reward dan punishment diberikan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
perlu diperhatikan lagi oleh guru. Pemberian
Bandung: Alfabeta
reward dan punishment harus diberikan dengan Sujarweni, V.W. & Endrayanto, P. 2012.
Statistika Untuk Penelitian.
tepat sesuai dengan pedoman pemberian reward
Yogyakarta: Graha Ilmu
dan punishment agar sejalan dengan tujuan yaitu Wantah, Maria J. 2005. Pengembangan Disiplin
dan Pembentukan Moral pada Anak Usia
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa
Dini. Jakarta: Depdiknas
Winarsunu, Tulus. 2006. Statistik Dalam
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Baharuddin & Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Malang: Universitas Muhammadiyah
Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar- Malang
Ruzz Media
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi
Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Duffin, E. 2014. Differential Effects of Reward
and Punishment in Decision Making

Anda mungkin juga menyukai