JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu
Kata kunci: Think Pair Share, Dionasi, Hasil Belajar, Berpikir Kritis
Abstract
The goal of this research are to increasing students' learning outcomes and critical thinking level of
the 4th grade students in Solowire National Elementary School by applying cooperative learning
model specific Think, Pair, Share type and dionated. Research Model that is used in this Research is
Classroom Action Research consists of two cycles. Every cycle will be done in two step which are
plan, implementation, observation, and reflection. Data retrieval method in this research obtained by
observation and test. Teacher and Students' activity observation data analyzed in percentage.
Students' learning outcomes data analyzed by individual and classical mastery learning percentage.
The result of this research showing that students' learning outcomes with classical mastery learning
increased. In the pre cycle precentage of learning completeness was 46% become 71% in the first
cycle and increase to 86% in the second cycle. Students' learning outcomes also followed with the
increasing of critical thinking result by 12% from the pre cycle with score of 50 in fairly critical
categories become 62 in the first cycle in critical categories and increased by 19% in the second
cycle with score of 81 . From the result of this research could be concluded that implementation of
cooperative learning model type Think, Pair, Share and Dionated could increasing learning outcomes
and critical thinking level
Corresponding author :
Address : ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : 292015501@student.uksw.edu ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone :
penelitian ini menggunakan model Kemmis dan instrumen penelitian seperti soal tes, lembar
Robin MC Taggart (Arikunto, Supardi 2009). observasi, dan dokumentasi.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN
dua siklus. Setiap siklus terdapat tahapan yaitu
Hasil penelitian dapat dilihat dari tabel
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan releksi.
presentasi hasil belajar dan berpikir kritis siswa
pada Siklus I menggunakan model pembelajaran
kooperatif learning tipe Think Pair Share dan
dionasi. Berikut tabel perolehan hasil belajar dan
berpikir siswa kelas IV SD Negeri Solowire pada
tema 9.
dalam mengerjakan soal evaluasi, siswa mulai sudah mencapai KKM, dinyatakan dengan kriteria
mampu berpikir secara logis tetapi masih perlu 10 anak mendapat nilai dengan interval 8 – 8.9
berkembang dalam memecahkan masalah yang (36%), 10 anak mendapat nilai dengan interval
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. 7 – 7.9 (36%), dan 8 anak mendapat interval nilai
Kondisi ekonomi keluarga siswa cukup beragam, ≤ 6.9 (28%). Berikut tabel ketuntasan hasil belajar
tetapi mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai siswa Siklus I.
petani, tukang dan buruh pabrik. Kegiatan
Tabel 2. Ketuntasan hasil belajar kelas IV SD
pembelajaran menggunakan pembelajaran Negeri Solowire pada Siklus I
kooperatif tipe Think Pair Share dan Dionasi
Kriteria Jumlah Persentase
(video animasi) dari awal hingga akhir. Teknik Siswa
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Nilai Ketuntasan
Belajar
observasi dan tes. Teknik tes dan observasi dalam
≥7. Mencapai 20 71%
kegiatan evaluasi ini sebagai hasil dari hasil belajar
≤7. Tidak 8 29%
dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Mencapai
Adapun teknik analisis datanya menggunakan Jumlah 28 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat rata-rata pada semua indikator Siklus I adalah 62
bahwa dari 28 siswa sebanyak 20 siswa dinyatakan dengan kategori berpikir kritis tinggi.
sudah mencapai KKM dengan persentase 71% dan
Tabel 4. Hasil belajar Siswa kelas IV SD Negeri
8 siswa dinyatakan tidak mencapai KKM dengan Solowire Siklus II
persentase 29%.
No Interval Kategori Frekue Presanta Keterangan
Nilai KKM nsi se
Tabel 3. Hasil keterampilan berpikir kritis Kelas 1. 9 -10 Sangat 3 11% Sudah
IV SD Negeri Solowire Siklus I baik mencapai
No Deskripsi Indikator Skor Kategori 2. 8 – 8.9 Baik 9 32% Sudah
rata-rata berpikir mencapai
kritis 3. 7 – 7.9 Cukup 12 43% Sudah
1 Menganalisis definisi 74 Tinggi mencapai
atau pengertian 4 ≤ 6.9 Kurang 4 14% Tidak
2 Memberikan contoh 62 Tinggi mencapai
perubahan energi dan
Jumlah 28 100%
pemanfaatanya
3 Menyimpulkan 64 Tinggi Nilai rata-rata 7.8
pentingnya sumber Nilai tertinggi 9.
daya alam bagi Nilai terendah 5.8
pemanfaatan energi
dalam kehidupan
sehari-hari Dari hasil tabel diatas menunjukan bahwa
4 Mengidentifikasi 50 Sedang
contoh perubahan
adanya peningkatan jumlah siswa yang
energi yang ada di memperoleh nilai mencapai ketuntasan dengan
lingkungan sekitar.
Membandingkan KKM 70. Dari 28 siswa menunjukkan bahwa 24
perubahan energi
siswa sudah mencapai KKM dinyatakan dengan
serta pemanfaatanya.
5 Mengevaluasi dengan 60 Tinggi kriteria 3 anak mendapat nilai dengan interval nilai
memberikan saran
atau masukan. 9 – 10, 9 anak dengan interval nilai 8 – 8.9 (32%),
rata-rata 62 Tinggi 12 anak mendapat nilai dengan interval 7 – 7.9
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat (43%), dan 4 anak mendapat interval nilai ≤ 6.9
bahwa dalam indikator menganalisis definisi (14%). Berikut tabel ketuntasan hasil belajar siswa
mendapatkan skor 74 dengan kategori tinggi. Pada Siklus II.
indikator kedua yaitu memberikan contoh
perubahan energi dan pemanfaatamya mendapat Tabel 5. Ketuntasan hasil belajar kelas IVSD
Negeri Solowire Siklus II
skor rata-rata sebesar 62 dengan kategori tinggi.
Dalam indikator menyimpulkan pentingnya Kriteria Jumlah Persentase
siswa
pentingnya sumber daya alam bagi pemanfaatan Nilai Ketuntasan
Belajar
energi dalam kehidupan sehari-hari siswa ≥7. Sudah 24 86%
Mencapai
mendapat skor 64 dengan kategori tinggi. Indikator
≤7. Tidak 4 14%
mengidentifikasi dan membandingkan perubahan Mencapai
Jumlah 28 100%
energi di lingkungan sekitar, siswa memperoleh
skor sebesar 50 dengan kategori sedang. Pada
indikator mengevaluasi dengan memberikan saran
atau masukan, siswa mendapat skor sebanyak 60
dengan kategori berpikir kritis tinggi. Jumlah skor
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat energi dalam kehidupan sehari-hari siswa
bahwa dari 28 siswa sebanyak 24 siswa dinyatakan mendapat skor 77 dengan kategori berpikir kritis
sudah mencapai KKM dengan persentase 86% dan tinggi. Indikator mengidentifikasi dan
4 siswa dinyatakan tidak mencapai KKM dengan membandingkan perubahan energi di lingkungan.
persentase 14%. Jika dibandingkan dengan hasil Tabel 7
belajar yang didapatkan pada sklus I terdapat Perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I, siklus II.
peningkatan perolehan nilai dan jumlah ketuntasan Kriteria Pra Siklus I Siklus II
siswa pada Siklus II. siklus
Nila Ketuntas f % f % f %
Tabel 6. Tabel hasil keterampilan berpikir i an
kritis Kelas IV SD Negeri Solowire Siklus II Belajar
Skor ≥7 Sudah 13 46 20 71 24 86
Deskripsi Kategori
No rata- mencapai % % %
Indikator berpikir kritis
rata
Menganalisis ≤7 Tidak 15 54 8 29 4 14
1 definisi atau 88 Sangat tinggi mencapai % % %
pengertian
Memberikan Nilai tertinggi 8,6 8,6 9
contoh
2 perubahan 78 tinggi Nilai terendah 5 5,8 5,8
energi dan
pemanfaatanya Rata-rata 7 7,4 7,8
Menyimpulkan
pentingnya Dari data diatas dapat dilihat bahwa
pemanfaatan
3 77 Tinggi perbandingan hasil belajar siswa dari Pra siklus,
energi dalam
kehidupan siklus I dan Siklus II. Pada pra siklus sebelum
sehari-hari
Mengidentifikasi adanya perbaikan pembelajaran jumlah anak yang
contoh sudah mencapai KKM adalah 13 anak dengan
perubahan
energi yang ada persentase 46%, kemudian dilakukan perbaikan
di lingkungan
4 80 Tinggi dengan model pembelajaran kooperatif tipe think
sekitar.
Membandingkan pair share dan dionasi. Pada siklus I jumlah anak
perubahan
energi serta yang sudah mencapai KKM sebanyak 20 anak
pemanfaatanya.
Mengevaluasi dengan persentase 71% dan siswa yang tidak
dengan mencapai KKM sebanyak 8 anak dengan
5 memberikan 82 Sangat Tinggi
saran atau persentase 29%. Kemudian terjadi peningkatan
masukan.
pada siklus II yaitu sebanyak 24 anak sudah
rata-rata 81 Sangat tinggi
Tabel di atas menunjukkan keterampilan mencapai KKM dengan persentase 86% dan 4
berpikir kritis siswa pada siklus II. Dari tabel di anak yang tidak mencapai KKM dengan
atas dapat dilihat bahwa dalam indikator persentase 14%. Hasil belajar juga berpengaruh
menganalisis definisi mendapatkan skor rata-rata terhadap hasil kemampuan berpikir kritis, berikut
88 dengan kategori berpikir kritis sangat tinggi. adalah perbandingan kemampuan berpikir kritis
Pada indikator kedua yaitu memberikan contoh dari pra siklus, siklus I dan Siklus II.
Tabel 8. Perbandingan kemmapuan berpikir kritis Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Kelas IV SD Negeri Solowire
dan meningkat kembali pada Siklus II menjadi 81 Tirtarahardja, U. (2013). Pengantar Pendiidikan
dengan kategori berpikir kritis sangat tinggi. Malang: Rineka Cipta .
Saran yang dapat disampaikan dalam Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran
penelitian ini adalah guru dapat menerapkan model Inovatif – Progresif: Jakarta: Kencana.
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Ulil, A.(2016). Peningkatan Hasil belajar dan
dionasi untuk meningkatkan hasil belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V
SDN Sarikarya. Repository USD, 131-138
berpikir kritis siswa, dan bagi siswa hendaknya
.
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, A. (2016). Penerapan Model Problem based
learning dengan teknik E-Learning
terhadap hasil belajar peserta didik mata
pelajaran IPA. Repository UNPAS, 45.