Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI MENGGUNAKAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS III SEKOLAH DASAR

Martaria Asna, Siti Halidjah, Sri Utami


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email: martariaasna0375@gmail.com

Abstract
This research uses descriptive method that aims to describe the improvement of
learning skills of Indonesian language in applying the demonstration method of
students thirth years elementary school 21 Monterado Bengkayang Regency. The
procedure in this research has 4 stages namely, planning, implementation,
observation, and reflection. It is continuously done repeatedly until the research
objectives are achieved, in this study has three cycles with each cycle conducted two
meeting. This research technique uses observation technique and research instrument
using observation sheet which is used to assess teacher ability that is based on
instrumen I, instrumen II and student poetry reading skills. Based on the results of
research conducted obtained instrumen I cycle I with an average of 2.93, cycle II with
mean of 2.93 and cycle III with average 2.93. instrumen II obtained the results of
cycle I with a mean of 2.21, cycle II with a mean of 3.18 and cycle III 3.63. While
students' reading skilsl resulted in cycle I with average 25.31, cycle II with mean of
55.45 and cycle III 70.51. Based on these results, the demonstration method can
provide improved poetry readi skills of students.

Keywords: Reading Skills, Poetry, Demonstration Method

PENDAHULUAN
Keterampilan berbahasa dalam pengetahuan dalam hal kebahasan maupun
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah non kebahasan.
dasar memiliki ruang lingkup yang terbagi Untuk menjadi sesorang yang memiliki
menjadi empat aspek yakni, mendengar, kemampuan membaca yang baik, seseorang
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat dituntut untuk memiliki pemahaman yang
aspek tersebut harus berjalan secara baik. Keterampilan tersebut dapat diperoleh
seimbang, karena dalam pembelajaran bahasa melalui latihan-latihan dan pembiasaan, agar
Indonesia keempat aspek keterampilan saling hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
berkaitan. maksimal sehingga kita mudah
Dalam berbahasa lisan, yang ditekankan menyampaikan kembali isi bacaan dengan
adalah aspek menyimak dan berbicara, siapapun. Keterampilan membaca ada
sedangkan berbahasa tulis ditekankan pada berbagai macam, yaitu membaca nyaring,
aspek membaca dan menulis. Agar siswa membaca memindai, membaca indah,
terampil dalam menulis harus diutamakan membaca cepat, membaca intensif, membaca
terampil membaca terlebih dahulu. Pada dalam hati, membaca sekilas, dan membaca
proses pembelajaran di sekolah, keterampilan pustaka. Dalam hal ini puisi termasuk ke
membaca merupakan keterampilan dasar dalam membaca indah. Membaca indah
yang sangat penting harus siswa kuasai. merupakan cara menghidupkan dan
Keterampilan membaca sangat diperlukan menyampaikan suatu bacaan yang memiliki
untuk memperoleh pemahaman dalam suatu nilai sastra dengan memerhatikan segi
bacaan. Seorang pembaca memerlukan keindahan dalam pengomunikasiannya.

1
Keterampilan membaca pada saat Menurut Tarigan (1991:7) “Membaca adalah
pembelajaran di dalam kelas khusunya dalam suatu proses yang dilakukan serta digunakan
membaca puisi siswa harus terampil dalam oleh pembaca untuk memeroleh pesan yang
aspek-aspeknya, yaitu intonasi, pelafalan, dan disampaikan penulis melalui media bahasa
ekspresi yang tepat. Hal tersebut bertujuan tulis”. Senada dengan pendapat tersebut
agar pendengar dapat memahami isi pesan Kundharu Saddhono dan Slamet (2014:100-
yang disampaikan dalam bacaan. 101) mengatakan bahwa, “Membaca adalah
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk
pada keterampilan membaca puisi di kelas mendapatkan pesan penulis, yang penulis
dengan jumlah siswa 26 orang dalam buat dengan media kata-kata”. Berdasarkan
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pendapat tersebut keterampilan membaca
pada materi membaca puisi dengan lafal, adalah proses melafalkan dan memahami
intonasi, dan ekspresi yang tepat, diperoleh pesan yang disampaikan melalui bahasa tulis
masih banyak siswa yang takut untuk dalam bentuk untaian kata. Menurut
membaca puisi di depan kelas yakni hanya Kundharu Saddhono dan Slamet (2014: 120-
30% siswa mencapai KKM atau Kriteria 123) jenis-jenis membaca yaitu “Membaca
Ketuntasan Minimal yang ditetapkan 60. Ada intensif, membaca kritis, membaca cepat,
beberapa hal yang menyebabkan kurangnya membaca apresiatif dan estetis, serta
keterampilan membaca puisi siswa yaitu guru membaca teknik”.
masih belum mampu memfasilitasi Menurut Mustofa Sadikin (2011:22)
pembelajaran untuk melatih intonasi, “Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa
pelafalan dan ekspresi, kurangnya alat bantu digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
dalam pembelajaran membaca puisi baik dari tambahan”. Henry Guntur Tarigan (2011:8)
segi media maupun metode, dan siswa jarang mengatakan bahwa, “puisi merupakan
dilatih untuk menunjukkan keterampilan ekspresi dari pengalaman imajinasi manusia”.
membaca khususnya membaca puisi. Sedangkan menurut Sudjiman (dalam M.
Hal ini diperoleh dari pengamatan guru Faisal, dkk., 2009:7.13) “Puisi adalah ragam
saat mengajar. Berdasarkan permasalahan sastra yang bahasanya terikat oleh irama,
tersebut, mengakibatkan siswa malu untuk matra, rima, serta penyusunan larik dan bait”.
berpuisi dengan intonasi, lafal dan ekspresi Berdasarkan pendapat yang telah dijabarkan,
yang tepat. Sehingga kemampuan yang puisi adalah untaian kata jenis sastra yang
diharapkan oleh guru tidak tercapai dan tidak berbentuk bait terdiri dari larik terikat dengan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang rima serta diksi dan disampaikan berdasarkan
dirancang. Hal ini menunjukkan adanya intonasi, pelafalan, serta ekspresi yang tepat.
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Menurut Roestiyah (2015:83)
Untuk mengatasi kesenjangan antara “Demonstrasi adalah cara mengajar di mana
harapan dan kenyataan serta agar kelemahan seorang instruktur/atau tim guru
guru dalam memfasilitasi pembelajaran menunjukkan, memperlihatkan sesuatu
dengan meningkatkan keterampilan membaca proses”. Sedangkan menurut M. Subana
puisi dapat memberikan dampak yang baik (2011:110) “Demonstrasi adalah cara
bagi kemampuan siswa dalam menerapkan mengajar guru dengan menunjukkan atau
pembelajaran maka perlu diberikan tindakan memperlihatkan suatu proses sehingga siswa
yang mampu meningkatkan hal tersebut salah dapat melihat, mengamati, mendengar,
satunya menggunakan metode demonstrasi. meraba-raba, dan merasakan proses yang
Metode demonstrasi dapat membantu siswa dipertunjukkan oleh guru”. Berdasarkan
dalam membaca puisi dengan intonasi, lafal, pendapat tersebut, metode demonstrasi
dan ekspresi yang tepat. adalah cara mengajar guru dengan
Dalam KBBI membaca adalah “melihat menunjukkan suatu kegiatan sehingga siswa
serta memahami isi dari apa yang tertulis; dapat mengamati dan mendengar proses yang
mengeja atau melafalkan apa yang tertulis”. dipertunjukkan.

2
Kelebihan metode demnstrasi adalah (a) demonstrasi yang dilakukan itu berhasil. Bila
Perhatian siswa lebih terpusat pada pelajaran perlu, demonstrasi bisa diulang.
yang sedang diberikan. (b) Kesalahan yang Penelitian yang akan dilaksanakan
terjadi bila pelajaran ini diceramahkan dapat mengacu pada penelitian sebelumnya yang
diatasi melalui pengamatan dan contoh memiliki persamaan pada variabel yang
konkret. (c) Kesan yang diterima siswa lebih digunakan. Penelitian Abdul Wahab (Upaya
mendalam dan tinggal lebih lama. (d) Meningkatkan Keterampilan Membaca Puisi
Memberikan motivasi yang kuat untuk siswa Melalui Metode Demonstrasi MI Nurul Huda
agar lebih giat belajar. (e) Siswa dapat Sawangan Depok Tahun Pelajaran 2013-
berpartisipasi aktif dan memperoleh 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
pengalaman langsung serta dapat Skripsi, 2014), hasil penelitian menyebutkan
mengembangkan kecakapannya. (Roestiyah, adanya peningkatan kemampuan membaca
2015: 84). Kekurangan metode demonstrasi puisi menggunakan metode demonstrasi pada
adalah (a) Alat yang terlalu kecil atau siklus I diperoleh rata-rata 72,01 dari
penempatan yang kurang tepat menyebabkan sebelumnya 64,04 dan pada siklus II
demonstrasi tidak dapat dilihat oleh siswa. diperoleh rata-rata sebesar 77,08. Dengan
(b) Guru harus menjalankan kelangsungan demikian, terjadi peningkatan sebesar 5,07.
demonstrasi dengan bahasa dan suara yang Penelitian Abdul Wahab ini memiliki
dapat ditangkap oleh siswa. (c) Bila waktu persamaan dengan penelitian yang akan
sempit, demonstrasi akan berjalan terputus- dilaksanakan oleh peneliti, yaitu sama-sama
putus atau dijalankan tergesa-gesa sehingga menggunakan metode demonstrasi untuk
hasilnya tidak memuaskan. (d) Bila siswa meningkatkan keterampilan membaca puisi
tidak diikutsertakan, proses demonstrasi akan kelas III.
kurang dipahami. (Roestiyah, 2015: 85). Demikian pula dengan penelitian
Langkah-langkah pembelajaran Mariyani (Penerapan Metode Demonstrasi
menggunakan metode demonstrasi adalah (a) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Guru menyusun rumusan tujuan instruksional puisi Siswa Kela V SDN 17 Pandau Jaya
untuk memberi motivasi yang kuat pada Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar
siswa untuk belajar. (b) Guru UNRI Riau: Skripsi, 2017). Hasil penelitian
mempertimbangkan bahwa pilihan teknik menyebutkan adanya peningkatan
yang digunakannya mampu menjamin kemampuan membaca puisi pada siklus I
tercapainya tujuan yang telah dirumuskan. (c) diperoleh rata-rata 63,59 dari sebelumnya
Guru mengamati apakah jumlah siswa 54,04 dan pada siklus diperoleh rata-rata
memberi kesempatan untuk suatu sebesar 74,10. Dengan demikian, terjadi
demonstrasi yang berhasil. Bila tidak, ia peningkatan sebesar 10,51. Penelitian
harus mengambil kebijaksanaan lain. (d) Mariyani ini memiliki persamaan dengan
Guru meneliti alat dan bahan yang akan penelitian yang akan dilaksanakan oleh
digunakan mengenai jumlah, kondisi, dan peneliti pada variabel bebas, yaitu sama-sama
tempatnya. Di samping itu, ia uga mengenal menggunakan metode demonstrasi. Adapun
baik-baik atau mencoba terlebih dahulu agar perbedaan tersebut yaitu, penelitian Mariyani
demonstrasi yang dijalankannya dapat meneliti tentang kemampuan membaca puisi
berhasil. (e) Guru mampu menentukan garis siswa kelas V, sedangkan penelitian penulis
besar langkah-langkah yang akan dilakukan. meneliti tentang keterampilan membaca puisi
(f) Guru meyakini tersedia waktu yang cukup siswa kelas III.
sehingga dapat memberi keterangan bila
perlu dan siswa bisa bertanya. (g) Selama METODE PENELITIAN
demonstrasi berlangsung, guru harus Langkah-langkah dan desain penelitian
memberi kesempatan pada siswa untuk tindakan kelas terdiri dari tahap perencanaan,
mengamati dengan baik dan bertanya. (h) pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta
Guru perlu mengadakan evaluasi apakah diikuti dengan perencanaan ulang jika

3
diperlukan. Tahap perencanaan merupakan observasi yang diperoleh dari refleksi, guru
tahap awal yang dilakukan oleh seorang bersama kolaborator melakukan diskusi
pendidik sebelum melakukan tindakan tentang masalah-masalah yang terdapat
penelitian. Tahap pelaksanaan ini, guru dan didalam kelas selama pembelajaran
kolaborator berkolaborasi melaksanakan berlangsung. Selanjutnya hasil refleksi
semua rancangan tindakan yang telah ditindak lanjuti dengan serangkaian rencana
dirancang sebelumnya. Pada tahap tindakan yang dianggap perlu dilakukan pada
pengamatan, guru dan kolaborator melakukan pertemuan berikutnya. Siklus yang digunakan
pengamatan tindakan menggunakan lembar dalam penelitian ini adalah tiga siklus.
pengamatan keterampilan proses siswa yang Adapun model siklus menurut
telah disiapkan. Tahap refleksi merupakan Suharsimi Arikunto, dkk (2012: 16) dapat
tahap memproses data yang didapat pada saat digambarkan dengan sebagai berikut,
dilakukan tindakan dan pengamatan. Hasil

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Bagan 1. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Oleh Suharsimi Arikunto, dkk (2012:16)

Penelitian ini dilakukan di kelas III kepala sekolah. Kolaborator dalam penelitian
Sekolah Dasar Negeri 21 Monterado tindakan kelas adalah orang yang membantu
Kabupaten Bengkayang dengan jumlah siswa untuk mengumpulkan data-data tentang
26 orang, terdiri dari 11 orang jumlah siswa penelitian yang dikerjakan bersama-sama
perempuan dan 15 orang jumlah siswa laki- dengan peneliti. ahli teknik pengumpul data
laki. Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
kolaboratif yaitu bentuk kerja sama pihak- teknik pengamatan.
pihak di sekolah mulai dari siswa, guru, dan

4
Dalam menggunakan metode digunakan untuk mengukur keterampilan
pengumpul data, peneliti memerlukan membaca puisi siswa dengan menerapkan
instrumen. Suharsimi Arikunto (2012: 272) metode demonstrasi.
mengatakan bahwa, “Alat bantu agar Menghitung data berupa skor
pekerjaan mengumpulkan data menjadi lebih kemampuan guru merancang dan
mudah”. Instrumen yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran maka ditabulasi
penelitian ini adalah lembar pengamatan. kemudian dihitung rata-ratanya
Instrumen pengumpul data yang dapat menggunakan rumus sebagai berikut,
digunakan pada teknik pengamatan adalah ∑𝑋
lembar pengamatan untuk menilai 𝑋̅ =
𝑁
kemampuan guru dalam merencanakan dan .........................................(1)
melaksanakan pembelajaran menggunakan Menghitung peningkatan keterampilan
mtode demonstrasi berdasarkan lembar IPKG membaca puisi siswa, menggunakan
dengan memberi skor 1,2, 3, 4. Keterangan pedoman penilaian sebagai berikut,
skor :1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, dan 4
= Sangat Baik. Dan teknik pengamatan juga

Tabel 1. Pedoman Penilaian Keterampilan Membaca Puisi

No Aspek Kriteria
yang Skor
Diamati
1. Intonasi Intonasi sesuai dengan makna kata 4
Intonasi cukup banyak yang sesuai dengan makna kata 3
Intonasi sedikit yang sesuai dengan makna kata 2
Intonasi tidak sesuai dengan makna kata 1
2. Pelafalan Pelafalan tepat 4
Pelafalan cukup tepat 3
Pelafalan kurang tepat 2
Pelafalan tidak tepat 1
3. Ekspresi Penuh penghayatan 4
Cukup menggunakan penghayatan 3
Kurang menggunakan penghayatan 2
Tidak menggunakan penghayatan 1

Berdasarkan pedoman tersebut maka HASIL PENELITIAN DAN


keterampilan membaca puisi siswa dihitung PEMBAHASAN
menggunakan rumus sebagai berikut,
Skor yang diperoleh Hasil Penelitian
Nilai = x 100
Total skor Penelitian ini dilaksanakan sebanyak
.................(2)
tiga siklus yaitu siklus I dilaksanakan pada
Kemampuan guru merancang dan hari Rabu tanggal 9 Mei 2018 dan Jumat 11
melaksanakan pembelajaran menggunakan Mei 2018,
metode demonstrasi dikatakan meningkat siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 26 Mei
apabila memperoleh hasil nilai 3,00 – 4,00. 2018 dan Senin tanggal 28 Mei 2018, dan
Keterampilan membaca puisi siswa dikatakan siklus III dilaksanakan pada hari Rabu
meningkat apabila memperoleh nilai minimal tanggal 30 Mei 2018 dan Kamis 31 Mei
51. 2018.
Siklus I

5
Pada siklus I kemampuan guru Siklus III
merancang pembelajaran memeroleh rata-rata Pada siklus III kemampuan guru
sebesar 2,93 merancang pembelajaran memeroleh rata-rata
sebesar 2,93 dan kemampuan guru dalam
dan kemampuan guru dalam melaksanakan melaksanakan pembelajaran memeroleh rata-
pembelajaran memeroleh rata-rata sebesar rata sebesar 3,63. Sedangkan hasil
2,21. Hal tersebut berdasarkan rentang skor 1 kemampuan membaca puisi siswa
– 4. Sedangkan hasil kemampuan membaca memeroleh rata-rata sebesar 70,51.
puisi siswa memeroleh rata-rata sebesar
25,31. Pembahasan Hasil Penelitian
Siklus II Kemampuan Guru Merancang
Pada siklus II kemampuan guru Pembelajaran
merancang pembelajaran memeroleh rata-rata
sebesar 2,93 dan kemampuan guru dalam Hasil rekapitulasi kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran memeroleh rata- dalam merancang pembelajaran bahasa
rata sebesar 3,18. Sedangkan hasil Indonesia menggunakan metode demonstrasi
kemampuan membaca puisi siswa kelas III SD Negeri 21 Monterado diperoleh
memeroleh rata-rata sebesar 55,45. rata rata siklus I adalah 2,93, siklus II 2,93
dan siklus III diperol
diperoleh rata-rata sebesar 2,93,siklus II 2,93 Pada kemampuan guru merancang
dan siklus III diperoleh rata rata sebesar 2,93 pembelajaran dari tiap siklus tidak terdapat
dengan kategori cukup memuaskan (baik). peningkatan dikarenakan RPP tiap siklus
sama.

Tabel 2. Rekapitulasi Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran

Skor
No Aspek yang Diamati Siklus Siklus Siklus
1 2 3
A Perumusan tujuan Pembelajaran 2,00 2,00 2,00
B Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 2,67 2,67 2,67
C Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 3,00 3,00 3,00
D Skenario/Kegiatan Pembelajaran 3,00 3,00 3,00
E Penilaian Hasil Belajar 3,00 3,00 3,00
Skor Total A + B + C + D + E = 14,67 14,67 14,67
Skor Rata–Rata IPKG 1 2,93 2,93 2,93

Keterampilan Guru Dalam Melaksanakan guru dalam melaksanakan pembelajaran


Pembelajaran meningkat pada setiap siklus. Pada
Hasil rekapitulasi kemampuan guru kemampuan guru dalam melaksanakan
melaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pembelajaran pada siklus I belum sesuai
menggunakan metode demonstrasi kelas III dengan RPP yang telah dirancang,
SD Negeri 21 Monterado diperoleh rata-rata
siklus I adalah 2,21, siklus II 3,18 meningkat penyampaian materi terlalu cepat, dan
sebesar 0,97 dari siklus I. Dan siklus III kondisi kelas belum kondusif hal ini yang
diperoleh rata-rata sebesar 3,63 dengan menjadi salah satu pemicu perlu untuk
kategori sangat memuaskan meningkat 0,45 melakukan penelitian pada siklus II. Pada
dari siklus II. Dengan demikian kemampuan siklus II kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran mengalamai

6
peningkatan, hal ini disebabkan pengondisian pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang
waktu pembelajaran sudah teratasi walaupun telah dirancang. Pada siklus III juga
belum sepenuhnya kondusif. Dalam mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena
penyampaian materi pun sudah bisa diterima semua aspek yang dirancang dalam kegiatan
siswa dengan baik dan melaksanakan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik.

Tabel 3. Rekapitulasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

Skor
Aspek yang Diamati Siklus Siklus Siklus
1 2 3
I PRA PEMBELAJARAN 2,50 3,00 4,00
II MEMBUKA PEMBELAJARAN 2,00 4,00 4,00
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran 2,00 3,33 3,00
B PENDEKATAN/STRATEGI PEMBELAJARAN 2,50 3,28 3,57
C Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 2,50 1,50 2,00
Pembelajaran yang memicu dan Memelihara keterlibatan 2,25 3,75 3,75
D
Siswa
E Kemampuan Khusus Pembelajaran di SD 2,00 4,00 4,00
F Penilaian Proses dan Hasil Belajar 3,00 4,00 4,00
G Penggunaan Bahasa 2,00 4,00 4,00
Jumlah Rata-rata skor (A+B+C+D+E+F+G) 16,25 23,86 24,32
Rata-rata Skor III 2,32 3,40 3,50
IV PENUTUP 2,00 3,33 3,00
Skor Total (I+II+III+IV) 8,82 12,73 14,50
Rata-rata Skor IPKG 2 2,21 3,18 3,63

Keterampilan Membaca Puisi Siswa muncul sehingga tidak bisa mencapai kriteria
Hasil rekapitulasi keterampilan ketuntasan minimal yang ditetapkan.
membaca puisi siswa mengunakan metode Pada siklus II hasil keterampilan
demonstrasi kelas III SD Negeri 21 membaca puisi siswa sudah meningkat,
Monterado diperoleh rata-rata siklus I adalah walaupun masih ada 11 orang dari 26 siswa
25,31, siklus II 55,45 meningkat sebesar yang belum mencapai ketuntasan minimal
30,14 dari siklus I. Dan siklus III diperoleh yang ditetapkan. Hal ini di karenakan waktu
rata-rata sebesar 70,51 meningkat 15,06 dari yang dialokasikan masih belum cukup, masih
siklus II. Hasil pengamatan terhadap
ada siswa yang belum seriys dalam membaca
keterampilan membaca puisi siswa pada
puisi berdasarkan lafal, intonasi dan ekspresi
siklus I semua siswa belum mencapai
ketuntasan yang telah ditentukan, hal ini yang tepat.
dikarenakan guru terlalu cepat dalam Pada siklus III hasil keterampilan
menyampaikan materi sehingga siswa kurang membaca puisi 26 siswa sudah mencapai
memahami yang disampaikan, waktu yang KKM yang telah ditetapkan. Ini
telah dialokasikan belum bisa digunakan membuktikan bahwa hasil keterampilan
sebagai mana mestinya, suasana kelas yang membaca puisi siswa tiap siklus meningkat
belum kondusif , sehingga siswa belum aktif dan penelitian ditetapkan hingga siklus ke III.
dalam pembelajaran, kurang bertanya kepada Hal ini dikarenakan biasanya guru
guru dengan alasan malu. Hal ini membuat tidak menggunakan media atau strategi
keterampilan siswa yang ingin diteliti belum mengajar yang sesuai dengan pembelajaran,

7
pada KD yang diambil dalam penelitian ini dengan cara mencontohkan kepada siswa.
yakni membaca puisi dengan lafal, intonasi, Dengan metode demonstrasi bisa menunjang
dan ekspresi yang tepat sesuai dengan keterampilan siswa dalam membaca puisi
strategi yang digunakan dalam penelitian ini dengan melihat video yang disajikan atau
menggunakan metode demonstrasi karena contoh dari guru.
demonstrasi adalah metode yang disajikan

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Membaca Puisi Siswa

Skor
No Nama
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Afrita Kasih 25 58 67
2 Andika 25 58 75
3 Bayu 25 50 75
4 Chelsy 25 50 75
5 Desi 25 58 67
6 Faisal Topik G 25 50 67
7 Fidea 33 75 83
8 Flaviana 25 75 83
9 Hendi 25 50 67
10 Inggo 25 58 67
11 Januarius 25 50 67
12 Kia 25 50 67
13 Listari 25 75 67
14 Marsya 25 58 67
15 Melati 25 58 75
16 Musnadi 25 42 67
17 Miarmi 25 50 67
18 Marpellus 25 50 75
19 Natalia 25 50 67
20 Nopita Sari 25 58 67
21 Olivia 25 50 67
22 Rafa Elang 25 50 83
23 Riski 25 50 67
24 Riyanti 25 50 67
25 Sinta 25 67 75
26 Yolanda 25 50 67
Jumlah 658 1442 1833
Rata-rata 25,31 55,45 70,51

SIMPULAN DAN SARAN Adanya peningkatan kemampuan guru


Simpulan melaksanakan pembelajaran menggunakan
Tidak adanya peningkatan kemampuan metode demonstrasi pada keterampilan
guru merancang pembelajaran menggunakan membaca puisi siswa kelas III SD Negeri 21
metode demonstrasi pada keterampilan Monterado Kabupaten Bengkayang diperoleh
membaca puisi siswa kelas III SD Negeri 21
Monterado Kabupaten Bengkayang diperoleh rata-rata pada siklus I yaitu 2,21 dengan
rata-rata pada tiap siklus ialah 2,93 dengan kategori cukup memuaskan, siklus II
kategori cukup memuaskan. diperoleh rata-rata 3,18 dengan kategori baik

8
dan siklus III diperoleh rata-rata 3,63 dengan Faisal, M. dkk. (2009). Kajian Bahasa
kategori sangat memuaskan. Indonesia SD. Jakarta: DEPDIKNAS
Adanya peningkatan keterampilan DIRJEN Pendidikan Tinggi Direktorat
membaca puisi menggunakan metode Ketenagaan.
demonstrasi kelas III SD Negeri 21 Mariyani. (2017). Penerapan Metode
Monterado Kabupaten Bengkayang diperoleh Demonstrasi untuk Meningkatkan
rata-rata pada siklus I yaitu 25,31 dengan Keterampilan Membaca Puisi Siswa
kategori kurang, siklus II diperoleh rata-rata Kelas V SDN 17 Pandau Jaya
55,45 meningkat 30,14 dengan kategori baik Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
dan siklus III diperoleh rata-rata 70,51 besar Kampar. (EDUCHILD VOL. 6 NO.
peningkatan 15,06 dengan kategori baik. 2). Universitas Riau, Riau.
Sadikin, M. (2011). Kumpulan Sastra
Saran Indonesia. Jakarta: Gudang ilmu.
Metode demonstrasi salah satu metode Roestiyah. (2015). Strategi Belajar
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
karena dengan metode tersebut siswa dapat Saddhono, K. & Slamet. (2014).
mempraktikkan atau memperagakan cara Pembelajaran Keterampilan
membaca puisi sesuai dengan lafal, intinasi Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
dan ekspresi yang tepat. Metode demonstrasi Graha Ilmu.
tidak hanya untuk meningkatkan Subana, M. & Sunarti. (2011). Strategi
keterampilan membaca puisi saja tetapi juga Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.
bisa untuk keterampilan lainnya yang Bandung: CV Pustaka Setia.
materinya harus disesuaikan dengan metode Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses
dan media yang akan digunakan. Pemilihan Belajar Mengajar. Bandung: PT
dan penerapan media pembelajaran yang baik Remaja Rosdakarya.
dan tepat dapat menumbuhkan aktivitas, Tarigan, H.G. (2011). Prinsip-prinsip
kreativitas, dan proses pembelajaran yang Sastra Bahasa. Bandung: Angkasa.
menarik serta mendidik siswa dalam proses Wahab, A. (2014). Upaya Meningkatkan
pembelajaran yang dapat mengakibat hasil Keterampilan Membaca Puisi
belajar siswa mengalami peningkatan. Melalui Metode Demonstrasi MI
Nurul Huda Sawangan Depok
DAFTAR RUJUKAN Tahun Pelajaran 2013-2014.
Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan (Skripsi). Universitas Islam Negeri
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai