Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA DI KELAS V SD

Halimatussakdiah, Fikri Adawiyyah


Program Studi PGSD FIP Universitas Negeri Medan
Surel : halima@gmail.com

Abstract : Improving Student Poetry Reading Ability through Application of


Peer Tutor Method In Class V SD Negeri. This study includes a classroom action
research (PTK) consisting of two cycles. The subjects of the study were the students
of Grade V of SD Negeri 101776 Sampali were 27 students with 19 male students
and 8 female students. Techniques of collecting data of this research is reading
poetry performance test and observation. In cycle II the acquisition of students
poetry reading ability increased to 24 students with percentage 88,89% and students
who have not been able to read poetry as much as 3 people with percentage 11,11%
with classical student average value equal to 68,88. Can be concluded using Peer
Tutor method can improve students poetry reading ability.

Keywords : Reading poetry, Methods, Peer Tutor

Abstrak : Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Melalui


Penerapan Metode Tutor Sebaya Di Kelas V SD. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian
adalah siswa kelas V SD Negeri 101776 Sampaliberjumlah 27 siswa dengan 19
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data penelitian ini
adalah tes performance membaca puisi serta observasi.Pada siklus II perolehan
kemampuan membaca puisi siswa meningkat menjadi 24 siswa dengan persentase
88,89% dan siswa yang belum mampu membaca puisi sebanyak 3 orang dengan
persentase 11,11% dengan nilai rata-rata siswa secara klasikal sebesar 68,88. Dapat
disimpulkan menggunakan metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan
membaca puisi siswa.

Kata Kunci : Membaca puisi, Metode, Tutor Sebaya

PENDAHULUAN bahasa ialah pencapaian saling paham


Pembelajaran bahasa Indonesia antara pembicara dan pendengar atau
merupakan salah satu materi pelajaran antara penulis dan pembaca.
yang sangat penting di sekolah. Tujuan Pembelajaran bahasa Indonesia
pembelajaran bahasa Indonesia adalah diarahkan untuk meningkatkan
agar siswa memiliki kemampuan kemampuan peserta didik untuk
berbahasa yang baik dan benar, serta berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dapat menghayati bahasa dan sastra. dengan baik dan benar, baik secara lisan
Standar kompetensi mata pelajaran maupun tulis, serta menumbuhkan
Bahasa dan Sastra Indonesia yang apresiasi terhadap hasil kesastraan
disempurnakan dalam Kurikulum manusia Indonesia. Pelajaran sastra
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus dapat menunjang pembelajaran
disebutkan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya
Bahasa Indonesia berorientasi pada sehingga murid-murid harus digiatkan
hakikat pembelajaran bahasa. Belajar dan dibangkitkan minatnya agar mereka
bahasa adalah belajar berkomunikasi. tertarik serta mau berhubungan dengan
Tujuan berkomunikasi lewat isyarat karya sastra. Murid-murid harus

p-ISSN: 2548 - 8856


281 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (4) September 2018, hlm. 281-286

membaca puisi, naskah drama, dan ceramah dan teori, hal ini di sebabkan
novel terutama karya-karya bermutu karena guru sendiri kurang memahami
agar mereka mendapatkan pemahaman bagaimana cara membaca puisi yang
mengenai sastra dengan baik. baik dan benar sehingga guru merasa
Ketertarikan dan hubungan yang terjalin bingung dalam memberikan contoh
antara murid dan karya sastra tersebut membaca puisi yang baik kepada siswa
akan menghasilkan suatu kegiatan (2) Guru tidak variatif dalam
apresiasi sastra dari murid. Salah satu mengembangkan metode dan media
bagian dari apresiasi satra, adalah pembelajaran; (3) Guru kurang
apresiasi puisi. mengembangkan strategi pembelajaran;
Apresiasi Puisi dapat dikatakan (4) Kurangnya motivasi siswa dalam
sebuah proses kegiatan pengindahan, pembelajaran; (5) Rendahnya
penikmatan, penjiwaan, dan kemampuan membaca siswa; (6)
penghayatan terhadap puisi. Dengan Kurangnya minat siswa dalam
demikian, dalam pembelajaran apresiasi membaca; (7) Siswa tidak ikut aktif
puisi pun murid harus benar-benar dapat dalam pembelajaran; (8) Siswa merasa
membaca puisi dengan baik. Hal enggan untuk bertanya kepada guru
tersebut dimaksudkan agar mereka dapat secara langsung bagaimana cara
menghayatinya sehingga dapat membaca puisi dengan baik; (9)
menumbuhkan pengertian, penghargaan, Kurangnya minat siswa dalam membaca
kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan puisi, dimana hal ini diketahui melalui
perasaan yang baik terhadap karya pembentukan ekstrakurikuler membaca
sastra. Membaca puisi sering di artikan puisi, namun hanya 3-5 orang saja yang
sama dengan deklamasi. Membaca puisi mengikuti ekstrakurikuler tersebut.
dan deklamasi mengacu pada suatu Banyak cara yang dapat
pengertian yang sama, yakni ditawarkan untuk mengatasi hal
mengkomunikasikan puisi kepada tersebut, namun disini peneliti
penggemarnya dengan setepat-tepatnya menggunakan metode tutor sebayauntuk
agar nilai-nilai puisi tersebut sesuai meningkatkan kemampuan membaca
dengan maksud penyairnya. puisi siswa kelas V SD Negeri 101776
Pembelajaran bahasa Indonesia Sampali. Dimana metode Tutor
khususnya pembelajaran membaca puisi Sebayaitu sendiri merupakan metode
belum mendapatkan hasil yang optimal pembelajaran yang memanfaatkan siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran di yang telah mampu menguasai materi
sekolah-sekolah. Hal ini juga terjadi di tersebut untuk membantu siswa lainnya
SD Negeri 101776 Sampali dalam yang belum mampu menguasai materi
melaksanakan pembelajaran bahasa dengan baik. Dengan menerapkan
Indonesia. Masalah yang di hadapi metode Tutor Sebaya diharapkan siswa
adalah bagaimana pengalaman guru yang sudah mampu membaca puisi
dalam pembelajaran masih banyak yang dengan baik, dapat membantu temannya
harus di evaluasi dan perlu di adakan yang belum mampu membacakan puisi
penelitian sehingga dapat meningkatkan dengan baik. Dengan saling membantu
motivasi belajar siswa dan hasil studi memberikan pemahaman kepada
yang diperoleh siswa. Banyak faktor- temannya, diharapkan dapat mempererat
faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, hubungan pertemanan antar siswa, siswa
misalnya: (1) Guru hanya memberikan tidak malu untuk bertanya kepada

p-ISSN: 2548 - 8856


282 e-ISSN: 2549 - 127X
Halimatussakdiah, Fikri Adawiyyah, Meningkatkan Kemampuan Membaca …

temannya mengenai hal-hal yang belum pembelajaran, saling mengajari teman di


dipahami, sekaligus dapat mengasah dalam kelompoknya.
jiwa kepemimpinan siswa tersebut. Melalui metode Tutor Sebaya ini,
Pembelajaran yang sering terjadi siswa juga dilatih untuk menjadi seorang
di dalam kelas biasanya dilakukan pemimpin yang amanah dalam
dengan metode ceramah, Tanya jawab, mengemban tugasnya. Metode Tutor
dan penugasan baik secara individu Sebaya ini, merupakan kegiatan belajar
maupun kelompok. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sebab
tersebut bersifat membosankan, tidak anggota komunitas belajar
menarik, dan menyebabkan siswa merencanakan dan memfasilitasi
mengantuk, serta tidak berminat untuk kesempatan belajar untuk dirinya sendiri
aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dan orang lain. Sehingga dalam metode
malas bertanya, malas mengerjakan ini siswa lebih aktif dalam proses
tugas, dan malas mendengarkan pembelajaran, siswa lebih banyak
penjelasan guru. Penugasan untuk berpartisipasi dalam proses
dikerjakan di rumah juga banyak yang pembelajaran, mendiskusikan materi di
tidak di selesaikan sendiri. Selama dalam kelompoknya, berlatih menulis
proses pembelajaran siswa lebih banyak serta membaca puisi bersama, hingga
pasif. Kondisi tersebut tentu saja mereka mampu untuk membaca puisi di
berpengaruh terhadap pengembangan depan kelas dengan hikmat dan baik.
kemampuan yang ada di dalam diri Pada akhirnya hal tersebut dapat
siswa. Siswa juga menjadi kurang meningkatkan kemampuan membaca
berminat dalam mengikuti puisi siswa melalui metode Tutor
pembelajaran, khusunya bahasa Sebaya yang telah di terapkan
Indonesia terlebih dalam sub topik puisi. sebelumnya.
Dimana, dalam subtopik tersebut
seharusnya siswa diminta untuk aktif METODE
dalam mengikuti proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah
Namun, karna guru cenderung Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
menggunakan metode ceramah didalam Action Reseach). Dengan menggunakan
proses pembelajarannya, siswa menjadi metode pembelajaran sebagai sasaran
kurang terpacu dalam mengerjakan utama. Penelitian ini berupaya
tugas menulis puisi maupun menguraikan penggunaan metode
membacakan puisi di depan kelas. Oleh pembelajaran tutor sebayadalam
karena itu diperlukan perubahan proses meningkatkan kemampuan membaca
pembelajaran untuk lebih meningkatkan puisi siswa di kelas V SD Negeri
kemampuan siswa dalam mempelajari 101776.
puisi serta membacakannya dengan baik Subjek dalam penelitian ini
dan benar di depan kelas. adalah seluruh siswa kelas Vb SD
Pembelajaran bahasa Indonesia Negeri 101776 Sampali yang terdiri dari
pada sub topik puisiini, kita dapat 27 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki
menerapkan metode Tutor Sebaya sebanyak 19 orang siswa dan siswa
didalam proses pembelajarannya. perempuan sebanyak 8 orang siswa.
Dimana, proses ini lebih menyenangkan Objek dalam penelitian ini adalah
dan lebih menarik minat siswa untuk tindakan sebagai upaya dalam
berpartisipasi dalam proses

p-ISSN: 2548 - 8856


283 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (4) September 2018, hlm. 281-286

meningkatkan kemampun membaca menguasai materi untuk membantu


puisi siswa melalui metode tutor sebaya. temannya yang belum menguasai
1. Membaca puisi dilakukan dengan materi agar lebih mengerti mengenai
berdeklamasi. Deklamasi adalah materi tersebut.
pembacaan puisi yang disertai Penelitian tindakan kelas ini
mimik yang sesuai. Dalam berpuisi, menggunakan model kemmis dan Mc
berdeklamasi, pembaca tidak Taggart (Rosmala Dewi 2015: 66) yang
sekedar membunyikkan kata-kata, mengemukakan bahwa model PTK
melainkan mengekspresikan terdiri dari empat komponen yaitu: 1)
perasaan dan pesan penyair dalam perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi,
puisinya 4) refleksi. Adapun model dari desain
2. Metode pembelajaran tutor sebaya penelitian adalah sebagai berikut:
adalah metode pembelajaran yang
memanfaatkan siswa yang telah

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Observasi

Gambar. Desain PTK Kemmis dan Mc Taggart

PEMBAHASAN bahwa kemampuan membaca puisi siwa


Lokasi penelitian ini dilakukan di masih tergolong kurang. Dalam
kelas Vb SD Negeri 101776 yang pembacaan puisi, siswa masih kurang
terletak di jalan Irian Barat Pasar VII dalam menguasai lafal, volume,
Sampali. Pada pertemuan awal siswa intonasi, ekspresi wajah, serta
diminta untuk membacakan sebuah puisi penghayatan didalam proses pembacaan
yang telah disiapkan oleh peneliti untuk puisi yang dilakukan oleh siswa.
melihat kemampuan awal membaca Berdasarkan hasil dan
puisi siswa sebelum dilaksanakannya pembahasan penelitian, maka ditemukan
perencanaan tindakan. hal-hal sebagai berikut:
Dari hasil pembacaan puisi yang Pada tahap awal observasi
dilakukan oleh siswa, dapat disimpulkan masalah yang ditemukan peneliti adalah

p-ISSN: 2548 - 8856


284 e-ISSN: 2549 - 127X
Halimatussakdiah, Fikri Adawiyyah, Meningkatkan Kemampuan Membaca …

rendahnya kemampuan membaca puisi memenuhi jumlah persentase ketuntasan


siswa, hal ini disebabkan karena dalam klasikal yaitu ≥ 80%.
pembelajaran guru menggunakan Berdasarkan hasil pembelajaran
metode konvensional sehingga siswa pada siklus II yang telah dilakukan
mudah merasa bosan dalam untuk meningkatkan kemampuan
pembelajaran dan juga membuat siswa membaca puisi dengan menerapkan
kurang memiliki minat dalam membaca metode pembelajaran Tutor Sebaya,
puisi. diperoleh 24 orang siswa yang mampu
Pada saat tes awal, hanya terdapat membaca puisi dengan persentase
7 orang siswa dengan persentase 25,93% sebesar 88,89%, sedangkan siswa yang
yang mampu membaca puisi dan belum mampu membaca puisi berjumlah
terdapat 20 orang siswa dengan 3 orang siswa dengan persentase sebesar
persentase 74,07% yang belum mampu 11,11% dan nilai rata-rata klasikal 68,88
membaca puisi, dengan nilai rata-rata telah mencapai ketuntasan membaca
sebesar 47,22. Dalam hal ini, peneliti puisi dari jumlah keseluruhan 27 orang
menemukan bahwa siswa memiliki siswa.
kesulitan dalam menguasai intonasi, Telah ditemukan peningkatan
ekspresi wajah, serta penghayatan ketika dalam kemampuan membaca puisi siswa
membacakan puisi. Selain itu, banyak melalui penerapan metode pembelajaran
juga siswa yang malu, dan kurang tutor sebaya.
percaya diri ketika diminta untuk
membacakan puisi di hadapan teman- KESIMPULAN
temannya. Setelah dilakukan pengamatan
Pada awalnya siswa belum terlalu dan analisis pada penelitian ini, dapat
memahami bagaimana cara disimpulkan bahwa dengan
membacakan puisi, serta siswa juga menggunakan metode pembelajaran
belum terlalu percaya diri ketika diminta Tutor Sebaya dapat meningkatan
untuk membacakan puisi di hadapan kemampuan membaca puisi siswa kelas
teman-temannya, tetapi dengan V SD Negeri 101776 Sampali yang
menerapkan metode pembelajaran Tutor dapat dilihat pada: Hasil penelitian
Sebaya dalam meningkatkan menunjukkan bahwa pada saat pre test
kemampuan membaca puisi, pada siklus atau tes awal, dari 27 siswa terdapat 7
I telah membuat peningkatan terhadap siswa yang mampu membacakan puisi
kemampuan membaca puisi siswa. dengan persentase ketuntasan 25,93%
Dimana sebanyak 13 orang siswa dan yang belum mampu membacakan
dengan persentase 48,15% yang mampu puisi dengan baik terdapat 20 siswa
membaca puisi dan sebanyak 14 orang dengan persentase 74,07%. Pada siklus I
siswa dengan persentase 51,85% yang terdapat 13 siswa yang mampu
dinyatakan belum mampu membaca membacakan puisi dengan persentase
puisi, dengan rata-rata nilai 57,77%. 48,15% dan yang belum mampu
Data tersebut membuktikan bahwa membacakan puisi terdapat 14 siswa
terdapat penigkatan pada kemampuan dengan persentase 51,85%. Pada siklus
membaca puisi siswa jika dilihat dari II terdapat 24 siswa yang mampu
hasil tes awal yang diberikan membacakan puisi dengan persentase
sebelumnya, namun hasil tersebut belum 88,89% dan yang belum mampu
membacakan puisi berjumlah 3 siswa

285
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (4) September 2018, hlm. 281-286

dengan persentase 11,11%. Kemampuan yang dilakukan dengan menggunakan


peneliti menerapkan metode strategi, model, atau metode
pembelajaran pada siklus I pertemuan I pembelajaran yang dianggap cocok
memperoleh nilai rata-rata 73,1 dan untuk diterapkan sehingga proses
kegiatan siswa memperoleh nilai rata pembelajaran terasa menyenangkan dan
rata 60. Sedangkan pada siklus I mendapatkan hasil yang optimal. Dalam
pertemuan II, kemampuan peneliti kegiatan pembelajaran untuk
dalam menerapkan metode meningkatkan kemampuan membaca
pembelajaran Tutor Sebaya memperoleh puisi, sebaiknya siswa dituntut untuk
nilai rata-rata 78,8 dan kegiatan siswa lebih aktif dalam mengekspresikan
dalam pembelajaran memperoleh nilai kemampuannya dalam membacakan
rata-rata 70. Hasil rata-rata observasi puisi, maka dari itu dianjurkan kepada
kegiatan guru pada siklus I, pertemuan I guru untuk menggunakan strategi,
dan II sebesar 75,95, dan hasil rata-rata model ataupun metode pembelajaran
observasi kegiatan siswa pada siklus I, yang berpusat pada siswa.
pertemuan I dan II sebesar 65. Pada
siklus II pertemuan I, kemampuan DAFTAR RUJUKAN
peneliti menerapkan metode Darisman dkk. 2015. Mudah Belajar
pembelajran Tutor Sebaya memperoleh Bahasa Indonesia Kelas 5 SD.
nilai rata-rata 80,8 dan pada kegiatan Bogor: Yudhistira.
siswa memperoleh nilai rata rata 75.
Sedangkan pada Siklus II pertemuan II, Halimatussakdiah. 2013. Keterampilan
kemampuan peneliti dalam menerapkan Berbahasa Indonesia Teori dan
metode pembelajaran Tutor Sebaya Praktek. Medan: Unimed Press.
memperoleh nilai rata-rata 92,3 dan
kegiatan siswa dalam pembelajaran Ngalimun. 2016. Strategi dan Model
memperoleh niali rata-rata 87,5. Hasil Pembelajaran. Yogyakarta:
rata-rata observasi kegiatan guru pada Aswaja Pressindo.
siklus II, pertemuan I dan II sebesar
86,5, dan hasil rata-rata observasi Safrudin. 2013. Penggunaan Tutor
kegiatan siswa pada siklus II, pertemuan Sebaya Untuk Meningkatkan
I dan II sebesar 81,25. Berdasarkan dari Hasil Belajar Fisika Kelas X B di
hasil penelitian yang dilakukan, SMA Negeri 1 Gumbasa.
diperoleh kesimpulan bahwa (Online). Vol, 1 No, 3.
penggunaan metode pembelajaran Tutor
Sebaya dapat meningkatkan kemampuan Sutardi, Kurniawan. 2012. Penulisan
membaca puisi siswa di kelas V SD Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha
Negeri 101776 tahun ajaran 2017/2018. Ilmu.
Peneliti mengemukakan beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan Sumiati, Asra. 2013. Metode
sebagai salah satu alternatif dalam Pembelajaran. Bandung: Wacana
meningkatkan kemampuan membaca Prima.
puisi siswa sebagai berikut: Terkhusus
untuk guru yang mengajarkan materi Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar
membaca puisi, sebaiknya guru lebih dan Pembelajaran di Sekolah
memperhatikan kegiatan pembelajaran Dasar. Jakarta: Kencana.

286

Anda mungkin juga menyukai