Metodologi Penelitian
Disusun Oleh:
Lisa Anggriani (16110044)
Dosen Pengampu :
Cahyo Hasanudin, M.Pd
2019
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Karyawisata
Siswa Kelas VII SMPN 1 DANDER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia telah diselenggarakan di setiap jenjang pendidikan.
Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran wajib mulai dari Sekolah Dasar (SD)
sampai perguruan tinggi. Dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah melatih empat
aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat.
Penguasaan keempat keterampilan yang diajarkan tersebut merupakan keterampilan
dasar.
Dilihat dari empat keterampilan berbahasa tersebut, salah satu keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik yaitu keterampilan menulis puisi. Menurut Rosmayanti dalam
Anggraeni (2016) puisi merupakan genre sastra yang amat memperhatikan pemilihan
aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa bahasa puisi adalah bahasa
yang tersaring penggunannya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Siswantoro (2008)
yang menyatakan bahwa puisi sebagai sejenis bahasa yang mengatakan lebih banyak dan
lebih intensif daripada apa yang dikatakan oleh bahasa harian.
Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta
perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan mengonsentrasikan
kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian. Unsur instrinsik puisi terdiri dari tema, diksi
(pilihan kata), tipografi, rima dan amanat. Pembelajaran menulis puisi merupakan salah
satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa SMP kelas VII.
Pembelajaran menulis puisi ini tercantum dalam kurikulum SMP kelas VII
semester 2, dengan standar kompetensi keempat yaitu mengungkapkan keindahan alam
dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Kompetensi dasar 16.1 menulis
kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Keterampilan menulis puisi merupakan
pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Penyebabnya adalah terbatasnya kosa kata
yang dimiliki siswa sehingga mereka sulit merangkai kata dalam bentuk puisi
(Anggraeni, 2016).
Siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi karena belum bisa menentukan
tema dan membayangkan hal-hal yang akan ditulis. Siswa mengalami kesulitan untuk
mencari bahasa yang khas untuk mengapresiasikan yang dibayangkan. Selain minimnya
keterampilan siswa saat menulis puisi ada faktor lain juga yang mempengaruhi yaitu cara
mengajar guru yang menjenuhkan, misalnya guru hanya memberikan penugasan pada
siswa untuk menulis puisi secara langsung. Hal ini tanpa dukungan media dan metode
pembelajaran yang mampu menciptakan dan merangsang ide serta gagasan siswa.
Dalam pembelajaran menulis puisi peran guru sebagai fasilitator sangatlah penting,
guru sepatutnya bisa mengajarkan pengetahuan tentang menulis puisi dengan mendetail
pada sisiwa dalam kegiatan menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi juga akan
terealisasikan dengan baik jika ada kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Menulis
puisi diajarkan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatakan daya pikir imajinasi siswa.
Siswa harus mengeluarkan semua hal yang ada pada pikirannya, berupa kata-kata yang
menggunakan makna. Proses pembelajaran di kelas merupakan salah satu tahap yang
sangat menentukan keberhasilan belajar siswa yang ditentukan oleh guru.
Guru menjadi salah satu mediator dan komponen pengajaran memiliki peranan
penting dalam memperoleh tujuan pembelajaran dan menentukan keberhasilan proses
pendidikan, sebab guru bersangkutan langsung didalamnya. Untuk mencapai
pembelajaran yang berkualitas guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang
dirancang dengan baik. Melalui strategi tersebut dapat menjalin komunikasi dan
keakraban antara guru dan siswa serta dapat menciptakan suasana yang kondusif serta
proses pembelajaran tidak membosankan. Salah satu strategi yang dapat digunakan guru
untuk proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran karyawisata.
Metode karyawisata (field trip) merupakan metode pembelajaran dengan
memanfaatkan lokasi yang menyediakan konteks nyata dan lebih banyak bagi peserta
didik sehingga dapat terangsang untuk menulis puisi dan akan lebih mudah menuangkan
pikiran, perasaan, dan imajinatifnya kedalam bentuk puisi (Julaeha, 2018).
Pembelajaran karyawisata dapat diterapkan pada semua materi pembelajaran bahasa
Indonesia, salah satunya pada pembelajaran menulis puisi. Karyawisata dapat diartikan
sebagai kegiatan berkunjung ke suatu tempat tertentu dengan tujuan menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Pada dasarnya siswa senang dengan
kenyataan atau realitas yang langsung dilihat oleh siswa. Oleh sebab itu, siswa akan lebih
peka atau lebih terangsang untuk mengekpresikan sesuatu yang dirasakannya. Proses
belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas namun dapat dilakukan di luar
kelas, yaitu menggunakan metode karyawisata (field trip) atau mengamati objek pada
lingkungan di luar kelas secara langsung.
Berdasarkan uraian diatas dapat diajukan judul penelitian “Peningkatan Kemampuan
Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Karyawisata Siswa Kelas VII SMPN 1
DANDER”.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses belajar dengan metode karyawisata pada pembelajaran menulis
puisi siswa kelas VII SMPN 1 Dander?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar dengan metode karyawisata pada pembelajaran
menulis puisi siswa kelas VII SMPN 1 Dander?
C. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan proses belajar dengan metode karyawisata pada pembelajaran
menulis puisi siswa kelas VII SMPN 1 Dander.
2. Meningkatkan hasil belajar dengan metode karyawisata pada pembelajaran menulis
puisi siswa kelas VII SMPN 1 Dander.
D. Manfaat penelitian
1. Manfat teoretis
Secara teoretis manfaat penelitian ini untuk mengembangkan kreativitas guru
berkaitan dengan metode karyawisata pada pembelajaran menulis puisi.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1) Mendapat pengalaman belajar yang menyenagkan sesuai kebutuhan dan
minat belajar serta pembelajaran yang lebih bermakna.
2) Siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam pembelajaran
menulis puisi menggunakan metode karyawisata.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini memberikan referensi terhadap pembelajaran menulis puisi
menggunakan metode karyawisata.
c. Bagi sekolah
1. Dengan adanya guru yang paham terhadap berbagai metode pembelajaran yang
tepat dan variatif, sekolah memiliki sumber daya yang profesional
2. Menjadi motivasi bagi rekan guru yang lain untuk mengembangkan metode
pembelajaran yang aktif dan inovatif
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
Anggraeni dengan penelitian yang berjudul Penggunaan Media Lagu Anak dalam
Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi. Penggunaan media lagu sangat efektif
dalam proses pembelajaran menulis puisi. Lagu dapat digunakan untuk menciptakan
suasana yang nyaman dan memberikan sugesti yang merangsang berkembangnya
imajinasi siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas V karena keterampilan siswa dalam
menulis puisi masih rendah. Guru kurang menstimulus dan kurang memberikan imajinasi
siswa sehingga pembelajaran menulis puisi dianggap sulit dan kurang diminati siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan media lagu anak dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V dalam
menulis puisi. Terbukti dengan aktivitas dan hasil belajar menulis puisi siswa pada
kondisi awal pra siklus dengan nilai rata-rata 53,67. Setelah dilakukan tindakan dengan
menggunakan media lagu anak mengalami peningkatan yaitu pada siklus pertama dengan
nilai rata-rata 59 dan nilai rata-rata siklus kedua 70,17. Pembelajaran menunjukkan
perubahan yang positif setelah menggunakan media lagu anak, siswa lebih tertarik dan
antusias dalam proses pembelajaran menulis puisi sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar menulis puisi.
Berdasarkan penelitian yang diuraikan di atas, relevansinya dengan penelitian ini
mengenai metode karyawisata (field trip) dan kemampuan menulis puisi.
B. Landasan Teoretis
1. Hakikat Keterampilan Menulis Puisi
a) Pengertian Puisi
Puisi merupakan hasil pengungkapan kembali pengalaman batin manusia, yang
diwujudkan melalui bahasa estetis dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur
batinnya serta dapat dipadatkan (Waluyo dalam Laeli dan Suseno, 2014 ). Puisi
termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair yang
mengandung riama dan irama, serta diungkapkan dengan pilihan kata yang cermat
dan tepat. Puisi juga dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk seni tertulis. Di dalam
puisi, bahasa yang digunakan ditata dengan sedemikian rupa untuk meningkatkan
kualitas estetiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa, penggunaan pengulangan yang
disengaja, serta pemakaian rima-rima tertentu adalah beberapa hal yang membedakan
puisi dari karya sastra yang lain, misalnya naskah drama atau prosa. Beberapa ahli
sastra modern mencoba mendekati puisi dengan cara yang berbeda, dan
mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi manusia yang menjadi sumber
segala kreativitas. Selain itu, puisi juga dianggap sebagai curahan isi hati seseorang
(penyair). Curahan tersebut akan dapat membawa orang lain (pembaca) menelusuri
kedalaman keadaan hatinya.
b) Unsur-Unsur Puisi
Puisi sebagai salah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam
aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur yang tersusun dari unsur-unsurnya, mengingat
bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan
sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya,
mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi.
Unsur instrinsik puisi terdiri dari :
1) Tema adalah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh pengarang
melalui puisinya.
2) Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya.
3) Tipografi adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan
tidaak memiliki pengaturan garis. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali
huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.
4) Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir
puisi.
5) Amanat adalah pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat
ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.
C. Kerangka Berpikir
1. Penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan proses belajar siswa
dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII SMPN I Dander
Metode karyawisata merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan karyawisata siswa dapat menambah
pengalaman berharga yang tidak didapat dalam kelas. Suasana pembelajaran yang
menyenangkan akan membuat siswa lebih kreatif dan imajinatif dalam menulis
puisi.
2. Penerapan metode karyawisata dalam upaya meningkatkan kemampuan
menulis puisi pada siswa kelas VII SMPN 1 Dander.
Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa atau pengajaran keterampilan
berbahasa bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan
berbahasa peserta didik. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terbagi atas
beberapa aspek keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Dalam keterampilan berbahasa, kemampuan menulis lebih sukar dikuasai karena
kemampuan menulis menghendaki penguasaan beberapa aspek lain diluar bahasa,
guna menciptakan tulisan yang indah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah agar siswa mampu menulis, khususnya menulis puisi. Menulis puisi
merupakan bidang apresiasi sastra yang harus dikuasai oleh siswa.
Alur berpikir dengan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis
puisi dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Proses
pembelajaran
keterampilan
menulis puisi
dengan metode
karyawisata
Keterampilan
menulis puisi
meningkat
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis tindakan
sebagai berikut:
1. Penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam
pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII SMPN I Dander.
2. Penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada
siswa kelas VII SMPN 1 Dander.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakn
penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahn nyata
yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternative
pemecahan masalah dan ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata, terencana dan
terstruktur. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat
keberhasilannya dalam pemecahan masalah. Jika tindakan tersebut belum dapat
memecahkan masalah yang ada, maka perlu diadakan penelitian untuk siklus berikutnya
sampai permasalahan maslah tersebut dapat diatasi (Suwandi, 2011)
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas VII SMPN I Dander, Kabupaten
Bojonegoro tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 17 siswa
perempuan dan 13 siswa laki-laki. Guru kelas VII yang menjadi subjek penelitian yaitu
Ibu Sri Utami, S.Pd.
Penelitian ini bersifat kolaboratif yang melibatkan guru dan siswa. Kelas VII
dijadikan subjek penelitian karena siswa kurang tertarik dalam keterampilan menulis
puisi yang mengakibatkan prestasi siswa dalam keterampilan menulis puisi kurang
memuaskan sehingga perlu dilakukan tindakan agar hasil belajar keterampilan menulis
puisi meningkat.
F. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya
sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang
kuat dalam mengambil suatu kesimpulan.
Teknik yang digunakan dalam memeriksa validitas data dalam penelitian ini adalah
dengan tiangulasi sumber data, triangulasi metode dan review informan kunci yaitu: (1)
triangulasi sumber data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu dikonfirmasikan
dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau
sumber yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah
membandingkan data atau informasi terkait keterampilan menulis puisi yang diperoleh
dari guru kelas, beberapa siswa dan data nilai keterampilan menulis puisi saat tindakan.
Hasil perbandingan data dari sumber data yang berbeda tersebut kemudian disimpulkan,
(2) triangulasi metode adalah membandingkan data yang telah diperoleh dari hasil
observasi dengan data yang diperoleh dari kenyataan di lapangan dan wawancara. Data
yang diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya
dibandingkan dan ditarik kesimpulan sehingga data lebih akurat validitasnya, (3) review
informan kunci adalah mengkonfirmasikan data atau interpretasi temuan kepada
informan pokok, sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan informan tentang
data. Hal ini dilakukan melalui diskusi antara peneliti dan guru setelah kegiatan atau
kajian dokumen.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah meningkatnya
keterampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. Meningkatnya
keterampilan menulis puisi siswa diukur dengan membandingkan keterampilan menulis
puisi sebelum menggunakan metode karyawisata dan sesudahnya, apakah sudah ada
peningkatan. Peningkatan keterampilan menulis puisi siswa diukur dengan
membandingkan hasil tes tiap akhir siklus. Berpijak dari hasil ini dapat diketahui
presentase peningkatan keterampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.
Jika ada peningkatan rerata hasil tes tiap siklus maka dapat dikatakan pembelajaran
berhasil.
Indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
adanya peningkatan keterampilan menulis puisi siswa dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 70. Nilai siswa tuntas secara klasikal ditentukan apabila 75 % dari
jumlah siswa mendapatkan nilai lebih besar atasama dengan 70. Peningkatan
keterampilan menulis puisi siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran tersebut dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis. Bentuk instrumen tes
berupa tes tertulis yaitu esai.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan tiga siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Rencana tindakan
Tahap pertama dari penelitian ini adalah penjelasan tentang rencana apa yang akan
dilakukan. Termasuk menyiapkan segala perangkat yang akan diimplementasikan
pada tahap pelaksanaan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi
atau penerapan dari isi rancangan , yakni mengenai tindakan pembelajaran di kelas.
3. Pengamatan
Tahap ketiga dari penelitian ini adalah tahap pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan guru melakukan
tindakan.
Julaeha, S. (2018). Penerapan Metode Pembelajaran Field Trip untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi.
Jurnal penelitian guru FKIP, 1(2), 310-323.