Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian
peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.
Jenis-jenis narasi
Narasi informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang.
Narasi ekspositorik
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan
data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan
mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan
narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan
narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
Narasi artistik
Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang
logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat.
Ciri-ciri
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfliks.
Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan
oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri
berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki
konfliks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
Tujuan
Pada saat ia melangkah kan kakinya menuju sawahnya, langkahnya tiba-tiba terhenti oleh
tangisan anak bayi yang merusak keheningan pada saat itu. Dengan rasa takut pak Raden
mencari sumber datangnya suara tangisan itu.
Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang yang sangat mungil dan lucu tergeletak di bawah
pohon beringin besar itu.
Ketika dia mencoba untuk mengangkat bayi itu, tiba-tiba ada seekor harimau yang cukup besar
hendak menyerangnya.
Tetapi dengan cekatan pak Raden mengelak terkaman harimau itu. Ternyata suara tangis bayi
itu, turut mengundang seekor harimau. Dan tampaknya harimau tersebut sedang kelaparan.
Harimau tersebut selalu memandangi bayi tersebut dengan tatapan yang sangat mengerikan.
Melihat harimau tersebut, Pak Raden mencoba menjauhkan harimau tersebut dengan
menggunakan cangkulnya.
Akan tetapi harimau itu kembali melawan. Dia berbalik untuk menyerang pak Raden dan
berhasil melukai Pak Raden. Dia jatuh ke tanah dan terdesak, saat harimau hendak menerkamnya
lagi, pak Raden mengambil cangkulnya yang berada disamping tubuhnya itu.
Alhasil Pak Raden mampu mengalahkan harimau itu dengan cangkulnya yang berhasil
menembus perut harimau sampai harimau itu mati.
Setelah berhasil membunuh harimau itu, Pak Raden mengangkat bayi tersebut untuk ia bawa
pulang kerumahnya untuk diurus dan diangkat sebagai anaknya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Narasi
wika-waterheater.blogspot.co.id
https://sahabatnesia.com/contoh-teks-narasi-pendek/’