Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR BAHASA JAWA KELAS VII

(8)
No Komponen Deskripsi
.
1 Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama Penyusun Sujarwo, S. Pd

Nama Institusi SMPN 6 Sidoarjo

Tahun Penyusunan Perangkat Ajar 2022

Jenjang Sekolah SMP

Kelas VII

Alokasi Waktu 4 Jam Pelajaran (JP) = 6 x 40 menit = 240 menit

2 Tujuan Pembelajaran
Fase Capaian Pembelajaran (CP) Fase D

Elemen/Domain CP Menyimak-Berbicara-Membaca-Memirsa

Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat
dari berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

Konsep Utama dan Essential Teks cerita rakyat


Question(s) Struktur teks cerita rakyat secara lisan dan tulis
Ciri bahasa teks cerita rakyat secara lisan dan tulis
Isi teks cerita rakyat secara lisan dan tulis
Teknik menyunting
Teknik membaca

Pengetahuan dan/atau Mengetahui teks deskripsi


Keterampilan atau Kompetensi Memahami isi teks deskripsi
Prasyarat

3 Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang 1. Mandiri:
berkaitan Regulasi diri: Mengidentifikasi perbedaan emosi yang dirasakannya
dan situasi-situasi yang menyebabkannya; serta mengekspresikan
secara wajar

2. Bergotong royong
Kolaborasi: menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang
diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama dan
memahami informasi sederhana dari orang lain dan menyampaikan
informasi sederhana kepada orang lain menggunakan kata-katanya
sendiri.
Persepsi Sosial: Mengenali berbagai reaksi orang lain di lingkungan
sekitar dan penyebabnya.
3. Kreatif
Menghasilkan gagasan orisinal: Menggabungkan beberapa gagasan
menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.
4 Sarana dan Prasarana
1. LCD Projector
2. Komputer/laptop
3. Printer
Fasilitas 4. Alat pengeras suara
5. Jaringan internet

Lingkungan Belajar Kelas, dan luar kelas (lapangan atau halaman sekolah)

Catatan Tambahan Bila di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor, ataupun
laptop, maka bisa dilakukan langsung oleh gurunya.
5 Target Peserta Didik
Kategori Peserta Didik Siswa reguler dan inklusi

6 Jumlah Peserta Didik Maksimum 36 siswa per kelas

7 Ketersediaan Materi
Pengayaan (untuk siswa Ada
berpencapaian tinggi)

Alternatif Penjelasan, Metode, Ada


atau Aktivitas (untuk siswa yang
sulit memahami konsep)

8 Model Pembelajaran Tatap Muka Catatan :


Kegiatan pembelajaran ini dilakukan didalam dan diluar ruang
9 Asesmen
Target Penilaian Individu dan Kelompok

Jenis Asesmen Penugasan dan Performa

10 Kegiatan Pembelajaran Utama


Pengaturan Siswa 1. Berpasangan
2. Berkelompok

Metode 1. Penugasan
2. Demonstrasi
3. Simulasi

11 Materi Ajar, Alat, dan Bahan


Materi atau Sumber Pembelajaran Buku paket kirtya basa
Utama Majalah berbahasa Jawa
Materi lain dari internet

Alat dan Bahan Laptop


Printer
Spidol Warna
Kertas
Proyektor LCD
Papan Tulis

Perkiraan biaya Quota internet Biaya print dialog ± Rp 50.000,00


12 Persiapan Pembelajaran
Langkah-langkah Pertemuan 1
Guru menyiapkan komputer, speaker, dan sambungkan ke link
youtube
Guru menyiapkan materi ajar
Guru mengunduh materi dari internet.
Guru menuliskan kalimat pertanyaan dan jawaban secara lisan
tentang teks deskripsi.

Pertemuan 2
Guru menyiapkan komputer, speaker, dan sambungkan le link
youtube greetings
Guru memberikan pertanyaan tentang inti sari materi pelajaran
unggah-ungguh basa.

Pertemuan 3
Guru menjelaskan materi tentang swara jejeg dan swara miring.
Guru menyiapkan teks materi pelajaran secara menyeluruh.
Guru menyiapkan skenario pembelajaran.

13 Urutan Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1 Apersepsi (5 menit)
1. Salam, Berdoa, dan Presensi.
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang akan dicapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai
silabus.

Kegiatan Inti (30 menit)


 Peserta didik membaca teks cerita rakyat.
 Peserta didik menyimak teks cerita rakyat.
 Peserta didik menandai/ mencatat hal-hal penting terkait dengan
teks cerita rakyat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang struktur teks cerita rakyat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang unsur kebahasaan teks cerita
rakyat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang isi teks cerita rakyat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang pesan moral teks cerita rakyat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang relevansi pesan moral teks
cerita rakyat.

Penutup (5 menit)
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil belajar bersama.
2. Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran.
Guru memberi reward (penghargaan) kepada kelompok yang
memiliki kinerja baik.
3. Pemberian tugas untuk membaca cerita pengalaman dari majalah
dan menjelaskan nilai didaktik yang terkandung didalamnya.

Pertemuan 2 Apersepsi (5 menit)


1. Salam, Berdoa, dan Presensi.
2. Peserta didik disiapkan guru secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
3. Siswa memiliki motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
disampaikan oleh guru.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai
silabus.

Kegiatan Inti (30 menit)


 Peserta didik mencari contoh teks cerita rakyat dari berbagai
sumber.
 Peserta didik berdiskusi tentang struktur teks cerita rakyat.
 Peserta didik berdiskusi tentang unsur kebahasaan teks cerita rakyat
 Peserta didik berdiskusi tentang isi cerita rakyat.
 Peserta didik berdiskusi tentang pesan moral dalam teks cerita
rakyat.

Penutup (5 menit)
1. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
3. Guru memberi reward (penghargaan) kepada kelompok yang
memiliki kinerja baik.

Pertemuan 3 Apersepsi (5 menit)


1. Salam, Berdoa dan Presensi.
2. Peserta didik disiapkan guru secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
3. Siswa memiliki motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
disampaikan oleh guru.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai
silabus.

Kegiatan Inti (30 menit)


 Peserta didik menganalisis tentang relevansi pesan moral teks cerita
rakyat.
 Peserta didik menyimpulkan relevansi pesan moral dalam teks cerita
rakyat dengan kehidupan.

 Peserta didik membaca indah teks cerita rakyat.


 Peserta didik menceritakan relevansi pesan moral teks cerita rakyat
dengan kehidupan.

Penutup (5 menit)
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil belajar bersama.
2. Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran.
Guru memberi reward (penghargaan) kepada kelompok yang
memiliki kinerja baik.
3. Pemberian tugas untuk membaca cerita pengalaman dari majalah
dan menjelaskan nilai didaktik yang terkandung didalamnya.

14 Refleksi Guru
Manajemen kelas:
a. Apakah semua siswa aktif berkegiatan?
b. Apakah pembagian waktunya cukup?
c. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat
Pertanyaan Kunci teratasi dengan baik (kembali berkegiatan dan mengikuti
prosesnya)
d. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat?
e. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan
pembelajaran ini?
f. Apakah menemukan kendala lainnya?
g. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul?

Ketercapaian kompetensi:
a. Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang
diharapkan?
b. Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar
dengan baik?
c. Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses
kegiatan belajar?

15 Kriteria Pengukuran Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmen (Asesmen Formatif)


1. Siswa mampu memberikan respon dan melakukan Tindakan
terhadap materi pelajaran.
2. Siswa mampu memberikan respon dalam menjawab pertanyaan
Penilaian Kompetensi atau seputar materi pelajaran.
Kemampuan serta Pengetahuan 3. Siswa mampu memahami semua materi pelajaran yang diberikan
dengan baik.

Cara Melakukan Asesmen Penugasan dan performa

Kriteria Penilaian Kualitatif

Produk Siswa 1. Mencapai tujuan pembelajaran jika hasil siswa minimal 80.
2. Belum mencapai tujuan pembelajaran jika hasil siswa di bawah 80

16 Refleksi Siswa
Pertanyaan Kunci a. Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?
b. Adakah hal menarik lainnya?
c. Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam
mempratekkan pembelajaran?
d. Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar Unggah -ungguh
basa?
e. Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami
instruksi/perintah?
f. Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan ini?

17 Daftar Pustaka Buku Paket Kirtya Basa VII


Majalah Jaya Baya
Majalah Panyebar Semangat
Google

18 Lembar Kerja Siswa 3 lembar


19 Bahan Bacaan Siswa Buku Paket Kirtya Basa VII, Majalah Jaya Baya, Majalah Panyebar
Semangat, Google
20 Bahan Bacaan Guru Buku Paket Kirtya Basa VII, Majalah Jaya Baya, Majalah Panyebar
Semangat, Google
21 Materi Pengayaan (untuk siswa Materi pelajaran yang lebih luas dan lebih rumit model analisa
berpencapaian tinggi)
22 Materi Tambahan (untuk Materi pelajaran yang lebih sederhana dan mudah dimengerti
siswa yang sulit memahami
konsep)

Sidoarjo, 12 Juli 2021


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah SMP N 6 Sidoarjo

Lampiran 1
Teks Swara Jejeg lan Swara Miring
“a” jejeg = pasa, kana, dawa, rama, desa, lawa, apa
“a” miring = kampak, adol, kapal, bapak, salah, dalan, bakar

“i” jejeg = pipi, sapi, biru, tangi, kuwi, iki, wedhi


“i” miring = bathik, garing, mampir, sisih, adhik, kepingin

“u” jejeg = pitu, kuku, madu, jurug, mlebu, nyuwun, utawa


“u” miring = sarung, kapuk, kursi, mudhun, tembung, wujud, gunung

“e” jejeg = rewang, kene, pakde, budhe, enak


“e” miring = gepeng, suwek, seret

“o” jejeg = kado, loro, benjo


“o” miring = kathok, kompor, mogok

LAMPIRAN 2
Unggah-Ungguh lan Undha Usuk Basa Jawa

Basa Jawa tansah ngugemi unggah-ungguh basa, iki sing mbedakake basa Jawa klawan basa Liyane.
Undha usuk basa Jawa diperang kaya ing ngisor iki:

Basa Ngoko
1. Ngoko lugu

Ngoko lugu yaiku basa ngoko sing ora kecampuran tembung-tembung krama inggil tumrap wong sing
diajakpacaturan, wuwuhane tetep ngoko, sipate rumaket utawa akrab.

Penganggone:
Dienggo dening sapadha-padha kang wis kulina.
Dienggo ndhuwuran marang andhahan.
Dienggo wong kang wis tuwa marang sing enom, kayata: wong tuwa marang anake, guru marang
muride, eyang marang putune, lan sapanunggalane.

Tuladha:
Kowe gelem turu kene, Mbak?
Kowe sesuk apa sida lunga?
Kowe ditukokake jajan pasar?

2. Ngoko alus

Ngoko alus yaiku basa ngoko sing kecampuran tembung-tembung krama inggil tumrap wong sing diajak
pacaturan, krama ingghil khusus kanggo wong liya, wuwuhan tetep wuwuhan ngoko, tembung kowe
dadi panjenengan.

Penganggone:
Sedulur enom marang sedulur tuwa.
Wong sing kaprenah tuwa marang wong enom sing drajade luwih dhuwur.
Ibu marang bapak sing wis kulina nganggo basa ngoko.

Tuladha:
Panjenengan kersa sare kene Mbak?
Panjenengan sesuk apa sida tindak?
Panjenengan dipundhutake jajan pasar?

Pangeling:
Sing dikramakake ing basa ngoko alus yaiku:
1. Tembung sesulih purusa II (kata ganti orang ke-2) lan tembung kriya.
2. Tembung kriya sing dikramakake, ater-ater (awalan) lan panambang (akhiran) tetep ngoko.

Basa Krama
Basa krama diperang dadi loro, yaiku:

1. Krama lugu
Basa krama lugu yaiku basa krama sing tembung-tembunge lugu lan ora kecampuran tembung-
tembung krama inggil tumrap wong sing diajak pacaturan, tembung kowe dadi sampeyan, tembung
aku dadi kula.

Penganggone:
Marang wong sadrajad sing durung raket (durung akrab).

Tuladha:
Sampeyan purun tilem mriki Mbak?
Sampeyan benjing menapa tamtu kesah?
Sampeyan dipuntumbasaken jajan pasar?

2. Krama alus
Basa krama alus yaiku basa krama sig tembung-tembunge alus lan kecampuran tembung-tembung
krama inggil tumrap wong sing diajak pacaturan.

Penganggone:
Wong enom marang wong tuwa
Anak marang bapak utawa ibune
Putu marang eyang utawa simbahe
Ponakan marang pakdhe utawa budhene, lan sapanunggalane
Marang wong sing luwih dhuwir drajade
Murid marang gurune.
Andhahan marang pimpinane.
Abdi utawa rewang marang juragane, lan sapanunggalane.

Tuladhane:
Panjenengan kersa sare mriki Mbak?
Panjenengan benjing menapa tamtu tindak?
Panjenengan dipunpundhutaken jajan pasar?

LAMPIRAN 3
1. Tembung aran
Tembung aran atau kata benda merupakan salah satu jenis kata yang digunakan untuk merujuk pada
hal yang dibendakan. Misalnya nama orang, tempat, dan benda mati. Sepatu, sepedha, radio, dan
montor adalah beberapa contoh dari tembung aran.

2. Tembung kriya
Jika dalam bahasa Indonesia memiliki kata kerja, maka dalam bahasa Jawa memiliki tembung kriya.
Jenis kata ini merujuk pada suatu pekerjaan, tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang.
Contohnya maca, nulis, nembang, dan turu.

3. Tembung ganti
Jenis kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang disebut tembung ganti. Kata
ganti ini dapat berbentuk tunggal maupun jamak. Contohnya aku, kowe, dan dheweke.

4. Tembung wilangan
Tidak berbeda jauh jika diartikan dalam bahasa Indonesia, wilangan adalah bilangan. Penggunaan
tembung wilangan berfungsi untuk menunjukkan jumlah bilangan atau kuantitas dan urutan dalam
suatu deretan. Contohnya siji, telu, papat, dan setengah.

5. Tembung sipat/kaanan
Tembung sipat/kaanan adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan suatu objek,
yaitu dapat berupa benda, manusia, binatang atau tumbuhan. Contoh kata sifat pada manusia di
antaranya sregep, kesed, ala, dan becik.

6. Tembung katrangan
Tembung katrangan atau kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan penjelasan pada kata
kerja, kata sifat, dan kata keterangan lainnya. Kata keterangan sendiri memiliki beberapa pembagian,
salah satunya keterangan waktu. Contohnya wingi, dina iki, dan sesuk.

7. Tembung seru/pangguwuh
Tembung seru/pangguwuh merupakan interjeksi, yaitu jenis kata yang digunakan untuk
mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang agar lebih ekspresif. Adhuh, wah, ah, dan tulung
merupakan beberapa contohnya.

8. Tembung sandhangan
Kata sandang dalam bahasa Jawa adalah tembung sandhangan. Jenis kata ini tidak memiliki makna atau
arti khusus, namun digunakan sebagai penjelas kata benda. Contohnya sang, hyang, raden, dan kyai.

9. Tembung panyambung
Berikutnya ada tembung panyambung, yaitu konjungsi yang digunakan sebagai penghubung kata
dengan kata atau kalimat dengan kalimat. Contohnya sarta, utawa, dan lan.

10. Tembung pangarep


Preposisi atau kata depan dalam bahasa Jawa dinamakan tembung pangarep. Ciri khas jenis kata ini
adalah diletakkan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan. Contohnya saka, ing, menyang,
sing, dan yen.

LAMPIRAN 4
(1).Gunung Bromo salah sawijining obyek wisata ing Jawa Timur sing nengsemake para wisatawan
dhomestik lan wisatawan saka manca negara. (2) Gunung Bromo dumunung ing wilayah pamarentahan
provinsi Jawa Timur. (3) Akeh panggonan kang nduweni pemandhangan sing endah ing wisata kasebut.
(4) Ing pucuke Gunung Bromo katon kawah sing ajeg nyemburake geni lan kukus. (5) Sakliyane iku, uga
ana segara wedhi kang jembare kurang luwih 10 km persegi. (6) Tumuju ing Pananjakan wisatawan bisa
ndeleng sunrise sing sesawangane endah. (7) Nalika ngliwati segara wedhi bisa ndeleng bangunan
papan ibadahe suku Tengger sing nggilut agama Hindu.

1. Miturut strukturtek sdeskripsi, perangan pambuka saka wacan kasebut, ana ing ukara nomer....
A. 1 lan 2
B. 2 lan 3
C. 4 lan 5
D. 6 lan 7

2. Tema kang trep miturut wacan kasebut yaiku....


A. asal usul Gunung Bromo
B. obyek wisata Gunung Bromo
C. agama sing ana ing Gunung Bromo
D. sunrise ing Gunung Bromo

Anda mungkin juga menyukai