Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan hidayah dan pertolongan-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami selama menulis makalah ini, namun
Alhamdulillah akhirnya dengan penuh kerja keras dan kesungguhan penulis, sehingga
dapat terselesaikan dengan judul, “Makalah Biografi Otto Iskandar Dinata”.
Penulis menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah
mudah, karena keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur,
sehingga makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun, penulis sangat harapkan untuk menuju ke arah
penyempurnaan makalah ini.
Bantuan dan pengorbanan semua pihak semoga mendapat pahala yang setimpal
dari Allah SWT, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Padalarang 12 Nopember 2017

Page 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... 1


DAFTAR ISI ...............................................................................................  2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 3
A.      Latar Belakang Masalah  ........................................................... 3
B.       Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C.       Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................  4
A.      Biografi Otto Iskandar Dinata ........................................................... 4
B.       Perjalanan Otto Iskandar Dinata ............................................... 4

BAB III PENUTUP ...................................................................................  7


A. Kesimpulan ............................................................................................ 7
B. SARAN ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................  8

Page 2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau
seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela
bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau
menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa
dan negara Republik Indonesia.
Makalah ini akan membahas tentang biografi dan sejarah Otto Iskandar Dinata pahlawan
nasional Indonesia yang telah bejuang demi bangsa dan negara.Sehingga diharapkan makalah
ini dapat menarik minat pembaca untuk lebih tahu lagi tentang biografi dan sejarah Otto
Iskandar Dinata.

B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Otto Iskandar Dinata ?
2. Bagaimana perjalanan Otto Iskandar Dinata ?

C. Tujuan Masalah
Agar para pembaca lebih mengenal tentang para pahlawan Indonesia yang telah berjuang
demi Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya Otto Iskandar Dinata.

Page 3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Biografi

Nama Otto Iskandar Dinata tentu tak asing lagi bagi kita. Keberanian menentang penjajah
membuat dirinya dijuluki "Si Jalak Harupat". Berikut kisahnya.
Otto Iskandar Dinata, ada juga yang menulis Oto Iskandardinata atau Oto Iskandar Di Nata,
lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 
Otto adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Nataatmadja. Setelah
menunaikan ibadah haji, nama ayahnya berganti menjadi Raden Haji Adam Rahmat dan
Ibunya bernama Siti Hidayah.

Otto menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Bandung,


kemudian melanjutkan di Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama)
Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah. 
Tamat sekolah, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. Tahun 1921, ia
dipindahkan ke Bandung dan tiga tahun kemudian dipindahkan lagi ke Pekalongan, Jawa
Tengah.

B. Perjalanan Otto Iskandar Dinata

Dari sini, mulailah kisah lain dalam kehidupannya. Namanya lebih banyak disebut, terkait
dengan kegiatannya dalam masyarakat dan perjuangan nasional. Walaupun kemudian ia
masih menjadi guru di Muhammadiyah di Jakarta, tetapi kegiatan utamanya tidak lagi
terletak di bidang pendidikan.
Saat bertugas di Pekalongan pada tahun 1925, Otto terjun ke organisasi Budi Utomo.
Aktivitasnya dalam organisasi Budi Utomo menarik perhatian masyarakat Pekalongan.
Karena itulah dia dipercaya menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan
mewakili Budi Utomo.
Dipercaya sebagai anggota Dewan Kota, Otto berjuang memperbaiki kehidupan rakyat.
Tanpa tedeng aling-aling, ia membeberkan praktik-praktik buruk yang dilakukan pemerintah
jajahan terhadap rakyat.Kecaman-kecaman dan gugatan-gugatan yang dilancarkan Otto tidak
diterima Residen Pekalongan, seorang Belanda. Tapi, Otto tidak mau mengalah.
Semua anggota Dewan Kota mendukungnya. Peristiwa itu berakhir dengan

Page 4
dipindahkannya residen ke tempat lain.Saat aktif di Budi Utomo, kegiatan Otto terus dimata-
matai pemerintah. Rapat-rapat yang digelar di rumahnya selalu diintai oleh polisi reserse.
Sadar dimata-matai, Otto malah mengajak sang reserse masuk ke rumahnya untuk
mengikuti pembicaraan di dalam rapat itu, yaitu soal-soal kemasyarakatan dan
perikemanusian.
Setelah mendengarkan pembicaraan itu, sang reserse yakin bahwa Otto berjuang untuk
kepentingan masyarakat. Konon, kemudian reserse itu menemui Otto dan memberitahukan
ingin menjadi anggota Budi Utomo.
Nama Otto semakin populer. Pemerintah pun mulai cemas melihat pengaruhnya di
kalangan rakyat. Karena itu, tahun 1928 ia dipindahkan dari Pekalongan ke Jakarta.Di
Jakarta, Otto bekerja sebagai guru Muhammadiyah. Kegiatan di bidang politik pun
diteruskannya. Ia masuk menjadi anggota Paguyuban Pasundan. Tidak lama kemudian ia
terpilih menjadi ketua organisasi ini (1929-1942). Berkat pimpinan Otto, Paguyuban
Pasundan semakin berkembang. Organisasi ini berhasil mendirikan sekolah dan bank.
Tahun 1930, ia terpilih menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) mewakili Paguyuban
Pasundan. Seperti saat menjadi anggota Dewan Kota di Pekalongan, dalam Volksraad pun
Otto memperlihatkan keberaniannya mengancam pemerintah. Dia pun dijuluki "Si Jalak
Harupat", yang artinya "Burung Jalak yang berani". Otto mencoba meyakinkan Pemerintah
Belanda bahwa pada suatu saat Indonesia pasti merdeka. Dalam suatu pidatonya ia
berkata,"Tetapi saya percaya, bahwa Indonesia yang sekarang dijajah pasti akan merdeka.
Bangsa Belanda terkenal sebagai bangsa yang berkepala dingin, hendaknya tuan-tuan bangsa
Belanda memilih di antara dua kemungkinan; menarik diri dengan sukarela tetapi terhormat,
atau tuan-tuan kami usir dengan kekerasan".Karena pidatonya itu, Otto dipersilakan oleh
ketua Volksraad turun dari mimbar. Otto tak kapok memperjuangkan nasib bangsanya.
Dalam sidang lain, Otto kembali menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan
merdeka."Banyak orang yang mengatakan, bahwa tanpa adanya paksaan, tidak mungkin
Nederland mau melepaskan Indonesia, karena memiliki Indonesia itu besar sekali manfaatnya
bagi Nederland. Tetapi, biarpun banyak sekali yang mengatakan demikian, saya percaya
bahwa suatu waktu bila sudah tiba waktunya, negeri Belanda tentu akan melepaskan
Indonesia dengan ikhlas demi keselamatannya". papar Otto yang terakhir menjadi anggota
Volksraad pada 1941. Buntut dari pidato-pidatonya yang pedas mengecam pemerintah, Otto
ditarik dari Volksraad. Selanjutnya ia mencurahkan perhatiannya memimpin Paguyuban

Page 5
Pasundan. Selain itu, dia memimpin warta harian Tjahaja yang diterbitkan sejak ia masih
anggota Volksraad.

Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja (1942-1945). Ia
kemudian menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Tiga hari kemudian, 17 Agustus
1945, Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya, PPKI bersidang untuk mengesahkan Undang-
Undang Dasar 1945. Dalam sidang malam harinya, Otto Iskandar Dinata mengusulkan agar
Sukarno dipilih menjadi Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Usul Otto
diamini peserta sidang lainnya. Otto lalu menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet
pertama Republik Indonesia tahun 1945. Dia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR
dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.Langkah yang diambil Otto saat
melaksanakan tugas itu diperkirakan menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu laskar
tersebut. Dia menjadi korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam,
hingga kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten pada 20 Desember
1945.
Pada 6 November 1973, melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
088/TK/Tahun 1973, Otto Iskandar Dinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Monumen Pasir Pahlawan di Lembang, Bandung, Jawa Barat, didirikan untuk mengabadikan
perjuangannya.

Page 6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Otto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Ayah Otto adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Otto adalah anak
ketiga dari sembilan bersaudara.
Otto menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
Bandung, kemudian melanjutkan di Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian
Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa
Tengah. Setelah selesai bersekolah, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pada bulan Juli 1920, Otto pindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta
perkumpulan Perguruan Rakyat.
Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November
1973. Sebuah monumen perjuangan Bandung Utara di Lembang, Bandung bernama
"Monumen Pasir Pahlawan" didirikan untuk mengabadikan perjuangannya. Nama Otto
Iskandardinata juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa kota di Indonesia.

B. SARAN

Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak membaca buku yang
berkaitan dengan Biografi dan Perjalanan dari Otto Iskandar Dinata agar lebih memahami
lagi tentang hal tersebut, Agar pembaca juga mengetahui tentang Biografi dan perjalanan
Otto Iskandar Dinata secara baik dan benar. dan juga diharapkan informasi ini dapat
tersebar luas ke masyarakat agar terbentuk pemikiran pemikiran yang menuju kearah
perubahan yang lebih baik lagi tentang pahlawan Indonesia.

Page 7
DAFTAR PUSTAKA

  Wikipedia.com
pahlawancenter.com.
https://id.wikipedia.org/wiki/Oto_Iskandar_di_Nata

Page 8

Anda mungkin juga menyukai