PENDAHULUAN
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar
mengajar agar peserta didik dapat mengembangkan diri. memiliki kekuatan spiritual
yang dibutuhkan oleh individu, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan adalah suatu
proses sadar dan terencana dalam berinteraksi dengan lingkungan untuk mengembangkan
potensi yang ada pada diri sendiri, baik jasmani maupun rohani, yang berdampak pada
berkelanjutan yang berguna untuk mencapai tujuan hidup. Pendidikan adalah sarana untuk
bekerja menuju tujuan untuk diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
skills), menyimak (listening skills), menulis (writing skills) dan berbicara (speaking skills).
dapat dikuasai melalui praktik dan latihan, terutama dalam hal mengasah keterampilan
menulis. Memperoleh keterampilan ini bukanlah tugas yang mudah karena memerlukan
menceritakan sesuatu. Adanya pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, maka siswa akan
terlatih untuk menuangkan pikiran, perasaan, daya cipta mereka dalam bentuk tulisan
maupun lisan. Misalnya siswa mampu menceritakan pengalamannya yang menurutnya paling
menarik di depan teman-temannya. Selain itu, pelajaran bahasa indonesia juga dapat melatih
siswa untuk berani mengekspresikan diri melalui materi-materi yang diajarkan seperti
berpidato, berpuisi, dan drama. Bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah juga sebagai
salah satu mata pelajaran yang bisa dikatakan penting karena masuk dalam ujian nasional.
Keterampilan berbahasa yang dimiliki peserta didik dapat digunakan sebagai alat untuk
kemampuan peserta didik dalam berpikir imajinatif, kritis dan kreatif. Hendaknya peserta
didik memiliki minat terhadap keterampilan berbahasa yang merupakan materi dasar dari
pembelajaran, untuk mencapai fungsi pembelajaran yang ingin dicapai, maka dalam
penerapan diperlukan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dan melibatkan peserta
didik sehingga pembelajaran lebih aktif dan peserta didik akan lebih mudah menerima
materi pelajaran. Pembelajaran yang aktif melibatkan peserta didik salah satunya
menulis merupakan komponen bahasa yang berfungsi sebagai alat komunikasi tidak
langsung, yaitu tanpa bertatap muka dengan lawan bicaranya. Kegiatan menulis berkaitan
dengan aktivitas berpikir yang menghasilkan. Salah satu keterampilan bahasa yang tidak
mudah diperoleh dan dikuasai adalah keterampilan menulis. Hal ini dapat diatasi dengan
cara banyak praktik dan banyak latihan dengan memanfaatkan berbagai media. Media
merupakan alat yang digunakan pendidik pada saat mengajar agar memudahkan pendidik
menyampaikan inti dari pembelajaran yang berlangsung sebagai cara untuk meningkatkan
pemahaman dan sebagai penarik perhatian peserta didik. Media berfungsi untuk membantu
penyampaian pesan pembelajaran sehingga peserta didik aktif mengikuti pembelajaran. Oleh
sebab itu, pendidik hendaknya menggunakan metode pembelajaran agar siswa tertarik dan
merespon materi pelajaran sehingga tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran yang
berlangsung.
dalam bentuk teks puisi secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun
puisi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) puisi merupakan salah satu cabang
ilmu sastra yang bahasanya terikat oleh larik, bait, rima, irama, matra serta penyusunannya.
Setelah belajar menulis dan membaca puisi siswa diharapkan dapat mengambil hikmah
Berdasarkan hasil observasi salah satu guru Bahasa Indonesia di SMP Islam Al-Falah
Kota Jambi proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah saat pembelajaran
menulis puisi perlunya cara atau metode khusus yang digunakan guru khususnya media
yang digunakan, karena media yang digunakan saat proses pembelajaran akan menentukan
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta dapat dipahami dengan baik oleh
konvensional yang berpusat pada guru. Metode ceramah dan penugasan langsung masih
mendominasi proses pembelajaran dan juga para siswa kurang berimajinasi saat proses
menulis puisi karena adanya ruangan yang terbatas sehingga imajinasi siswa hanya terpaku
pada ruangan kelas tersebut saja. Hal seperti ini harus secepatnya diantasipasi, agar
Siswa diajarkan tentang jenis- jenis puisi, teori puisi, sejarah puisi, dan penyair-penyair
terkenal, tetapi siswa tidak pernah mengalami sendiri secara langsung proses mencipta puisi.
Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya praktis untuk mengatasi kelemahan dan
kekurangan pembelajaran di sekolah. Salah satu cara yang dianggap tepat untuk
widyawisata.
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah
memberikan variasi belajar kepada siswa. Agar metode widyawisata ini dapat mencapai
hasil yang optimal, maka diperlukan dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang
efektif dan efisien, serta dengan kegiatan tindak lanjut seperti evaluasi, pelaporan, diskusi,
deklamasi, pameran sederhana, pemuatan karangan siswa pada koran sekolah, majalah
Kendala lain yang terkadang ditemui oleh siswa dalam menulis puisi antara lain, siswa
kesulitan menemukan ide, kesulitan menentukan kata-kata dalam menulis puisi, kesulitan
mengembangkan ide karena kurang bisa mengartikan kata-kata, dan kesulitan menulis puisi
mampu menghubungkan antara dunia khayal dengan dunia nyata ke dalam puisi. Oleh
karena itu, langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, untuk menciptakan
Siswa Kelas VIII di SMP Al-Falah Kota Jambi” yang diharapkan dapat menjadi acuan
pendidik dalam memilih metode untuk proses pembelajaran menulis puisi di luar kelas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara
A. Manfaat Teoritis
pembelajaran bahasa Indonesia, dan dapat dipakai oleh peneliti lain sebagai
B. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaaat bagi siswa, guru dan sekolah.
Bagi peserta didik agar termotivasi dan senang belajar Bahasa Indonesia
sehingga dapat memperoleh pengalaman belajar melalui media pembelajaran
widyawisata
sekolah sehingga proses belajar mengajar lebih menarik dan peserta didik aktif
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa dan hasil penelitian ini diharapkan