p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH
HUSAINI
ABSTRAK
Keterampilan membaca termasuk keterampilan bahasa yang bersifat reseptif. Artinya, membaca
membutuhkan peran aktif berpikir, kerja otak untuk dapat menyerap isi bacaan. Salah satu bahan
bacaan dalam pelajaran bahasa Inggris adalah membaca bahan bacaan teks narasi (narrative text).
Pembelajaran pemahaman membaca narrative text yang didominasi oleh cermah guru, tanya jawab
dan pemberian tugas, ternyata membuat siswa sulit untuk memahami bacaan dan tidak fokus
terhadap makna dan tujuan teks yang yang dibaca. Hasil tes pada kondisi awal untuk 33 siswa
adalah 7 orang (21,21%) yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas hanya 60,30. Penelitian ini
bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahawa Inggris terutama dalam
memahami narrative text melalui pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share. Lokasi penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Idi Rayeuk dengan subjek penelitian siswa siswa
kelas XI. IPA 4 pada semester genap yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini mengikuti prosedur
penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dimana tiap-tiap siklus dilakukan dalam 2
kali pertemuan. Teknik pengumpulan data berupa nilai sebelum tindakan awal, nilai tes pada tiap-
tiap siklus, observasi pelaksanaan penelitian di dalam kelas, catatan lapangan dan dokumentasi
penelitian. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian, jika pada kondisi awal pembelajaran
dilakukan dengan metode ceramah jumlah siswa tuntas adalah 21,21%, sedangkan pada siklus I
dengan pembelajaran koopertif tipe tipe think-pair-share terjadi peningkatan sebesar 63,64%.
Dengan adanya berbagai refleksi siklus I untuk pelaksanaan siklus II, diperoleh 90,91% siswa
tuntas. Peningkatan dengan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share karena memberikan
kesempatan pada siswa untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain sehingga
tercapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan
Kata kunci: Hasil belajar, metode kooperatif, Tipe Think-Pair-Share
.
Pendahuluan dan menulis (Depdiknas, 2009). Aspek-aspek
Mata pelajaran Bahasa Inggris tersebut perlu dikembangkan oleh siswa
merupakan salah satu mata pelajaran wajib sebagai bekal untuk beriteraksi dan
diajarkan di sekolah tingkat atas (SMA) bersosialisasi di dalam kehidupan sehari-hari.
dengan ruang lingkup yang mencakup Untuk keterampilan- keterampilan itu harus
komponen kemampuan berbahasa, diajarkan secara sungguh-sungguh kepada
kemampuan bersastra dan meliputi aspek- siswa. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa
aspek mendengarkan, berbicara, membaca Inggris diarahkan dalam upaya
pemahaman terhadap teks suatu bacaan, bahasa Inggris yang peneliti asuh di kelas
sebaiknya siswa membaca dengan hati yang subjek penelitian, sehingga tidak menganggu
tenang, mengingat apa yang dibaca, pelajaran lain. Waktu penelitian digunakan
menandakan hal-hal yang dianggap penting, untuk mencari permasalahan pembelajaran
menemukan kesalahan, menghubungkan (identifikasi masalah), menyusun rencana
dengan pengalaman, dan mengulang kembali pembelajaran, melaksanakan tindakan dan
tersebut menyusun laporan hasil penelitian. Waktu
Untuk mengatasi permasalahan penelitian dilakukan pada semester genap.
terhadap rendahnya aktifitas dan hasil belajar Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
siswa pada pelajaran bahasa Inggris tentang kelas XI. IPA 4 di SMA Negeri 1 Idi Rayeuk
narrative text, maka diperlukan suatu model yang berjumlah 33 siswa. Teknik
pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, pengumpulan data dalam penelitian ini
di mana setiap siswa dapat belajar secara menggunakan teknik tes dan non-tes. Siswa
kooperatif (kelompok), dapat bertanya meski dikatakan tuntas dalam mempelajari materi
tidak pada guru secara langsung dan apabila siswa tersebut mendapat nilai tes 70
mengemukakan pendapat atau pemikirannya. (nilai KKM pelajaran bahasa Inggris
Oleh karena itu, peneliti akan mencoba semester genap. Untuk ketuntasan kinerja
menerapkan model pembelajaran koopertif penelitian, apabila jumlah seluruh siswa yang
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar ikut tes mampu mencapai nilai tuntas
siswa. sebanyak ≥ 85% dari jumlah peserta didik.
Model pembelajaran kooperatif yang
peneliti pilih adalah tipe think-pair-share, Hasil Penelitian Dan Pembahasan
karena menurut peneliti tipe ini sangat sesuai Deskripsi Kondisi Awal
dengan pelajaran bahasa Inggris, dimana Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris
siswa di ajak untuk berpikir secara di sekolah selama ini, peneliti sebagai guru
berkelompok, saling membantu dan bahasa Inggris di kelas XI. IPA 4 SMA
bekerjasama dalam memecahkan masalah Negeri 1 Idi Rayeuk cenderung masih
yang diberikan oleh guru, seperti pendapat menggunakan metode ceramah. Akibatnya
Lie (2004) yang mengatakan: “Model aktifitas siswa saat pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share berlangsung, banyak siswa yang kurang
ini memberikan kesempatan pada siswa memperhatikan penjelasan dari guru, siswa
untuk berpikir, menjawab dan saling terlihat asyik menulis mencoret-coret buku
membantu satu sama lain sehingga akan catatan, siswa terlihat banyak yang
memungkinkan tercapai hasil belajar sesuai mengantuk apalagi jam bahasa Inggris
dengan yang diharapkan”. Meski dalam berlangsung pada jam-jam terakhir. Selain
model ini siswa lebih aktif, namun guru tetap itu, siswa sering memperhatikan keluar kelas,
mengawasi kelas untuk memberikan ketika guru menerangkan dan tidak bertanya
bimbingan baik secara kelompok maupun walaupun tidak mengerti. Ketika guru
individual. membuat kelompok, siswa tidak mau bekerja
sama, ramai sendiri saat diskusi kelompok
Metode Penelitian dan banyak siswa yang catatannya kurang
Penelitian ini merupakan penelitian lengkap sehingga yang mereka pelajari juga
Tindakan kelas (PTK). Penelitian ini kurang lengkap.
dilakukan di Penelitian tindakan kelas ini Sifat individu masih tampak pada siswa
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Idi Rayeuk, karena mereka terbiasa dengan pembelajaran
yang berada di Kecamatan Idi Rayeuk, individual, kemampuan siswa dalam
Kabupaten Aceh Timur. Waktu pelaksanaan menyampaikan pertanyaan dan pendapat
penelitian disesuaikan dengan jam pelajaran disetiap kegiatan diskusi juga masih kurang,
2. Pada tahap Think, peserta didik yang kondisi awal jumlah siswa tuntas hanya
pada siklus sebelumnya bertanya 21,21%, sedangkan pada siklus I terus
pada teman sebelum diizinkan untuk meningkat menjadi 63,64%. Dengan adanya
berpasangan (Pair) sudah berkurang, berbagai refleksi siklus I untuk pelaksanaan
mereka sudah bekerja secara individu siklus II, diperoleh 90,91% siswa tuntas
terlebih dahulu dalam menyelesaikan
masalah. DAFTAR PUSTAKA
3. Pada tahap Pair, kelompok yang pada Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian
siklus sebelumnya tidak berdiskusi Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
sudah berkurang, mereka sudah tidak Aksara.
lagi menunggu jawaban teman,
melainkan mendiskusikan jawaban Depdiknas. 2009. Juklak Inggris SMA.
mereka dengan kelompoknya Dikdasmen.
4. Peserta didik tidak lagi malu bertanya
apabila mengalami kesulitan Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar
5. Pada tahap Share, beberapa kelompok Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
sudah dengan sukarela maju dan
mempresentasikan jawaban mereka Ibrahim, Muslim. 2002. Pembelajaran
tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh Kooperatif. Surabaya: Universitas
pendidik. Negeri Malang.
6. Peserta didik yang gaduh dan
Kane, Thomas. S. 2000.The Oxford Essential
melakukan aktivitas lain di luar
Guide to Writing. New York: Barkley
pembelajaran saat diskusi sudah
Books.
berkurang
7. Secara umum peserta didik mampu Lie, A. 2004. Cooperative Learning.
berperan aktif selama proses Jakarta:Grasindo.
pembelajaran berlangsung.
8. Alokasi waktu yang telah Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan
direncanakan sesuai dengan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo
penggunaan waktu yang digunakan.
Beberapa analisis data yang diuraikan Rusyan, A. Tabrani. 2005. Pendekatan
di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Dalam Proses Belajar Mengajar.
pembelajaran tindakan kedua telah mencapai Bandung: Remaja Rosdakarya
kriteria sangat baik.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses
Kesimpulan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Pembelajaran Think-Pair-Share dapat Rosdakarya.
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas XI. IPA 4 SMA Negeri 1 Idi Suherman, Erman. 2003. Strategi
Rayeuk tentang narrative text, karena model Pembelajaran Matematika
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share Kontemporer (Edisi Revisi).
ini memberikan kesempatan pada siswa Bandung: JICA.
untuk berpikir, menjawab dan saling
membantu satu sama lain sehingga akan Sugandi, Ahmad. 2004. Pengelolaan
tercapai hasil belajar sesuai dengan yang Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan
persentase ketuntasan belajar juga meningkat Zaini, Hisyam 2001. Desain Pembelajaran di
dari sebelum diberi tindakan, yaitu pada Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
CTSD.