Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI

PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR


NEGERI 3 GUMATAR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Latar Belakang

Salah satu pelajaran yang bisa mewujudkan kemampuan istimewa

siswa ialah pembelajaran bahasa Indonesia, mata pelajaran ini tak hanya

menyangkut keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara namun jua

menyangkut kemampuan membaca serta menulis. Kemampuan berbahasa

bagi peserta didik Sekolah Dasar sangat diperlukan pada proses belajar

serta pembelajaran di kelas.

Dengan demikian pengajar menjadi fasilitator, perantara serta

pembimbing pada proses belajar mengajar telah semestinya supaya mampu

mengelola taktik pembelajaran dengan tepat. Melalui dominasi metode yang

baik akan menjadi galat satu triger bagi peserta didik supaya melakukan

proses belajar dan pembelajaran yang menyenangkan pada seluruh mata

pelajaran khususnya pelajaran bahasa Inodnesia. Taktik pengajaran efektif

dan menyenangkan, pengajar akan menjadi stimulus bagi peserta didik

dalam menumbuhkan kemampuan membaca di setiap pembelajaran baik

pelajaran bahasa Indonesia juga mata pelajaran yang lain.

Peserta didik kelas I Sekolah Dasar Negeri 3 Gumantar ialah kelas

yang paling rendah mempunyai keunikan-keunikan yang menuntut

kreativitas guru dalam merencanakan, melaksanakan dan memberikan

1
evaluasi pembelajaran agar siswa kelas I SDN 3 Gumantar Kecamatan

Kayangan dapat benar-benar melakukan tugas belajar secara aktif, kreatif,

efektif serta menyenangkan. Pengajar bisa mendesain penggunaan

pembelajaran dengan belajar sembari bermain, sebagai akibatnya tanpa

disadari anak, bisa melakukan aktivitas belajar dengan efektif. Sesuai

perkembangannya, peserta didik usia Sekolah Dasar terutama kelas I masih

memandang sesuatu secara menyeluruh serta bundar (keseluruhan), belum

bisa berfikir secara terpisah-pisah, belum bisa membedakan antara mata

pelajaranBahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, maupun yang lainnya.

Dalamhal ini guru perlu mengkaji lebih mendalam tentang pendekatan

pembelajaranyang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Pelaksanaan

kegiatan pembelajaran siswa kelas I SDN 3 Gumantar yang terpisah untuk

setiap mata pelajaran, akan menyebabkankurang mengembangkan siswa

untuk berfikir holistik.

Untuk mencetak sumber daya manusia seperti tersebut di atas,salah

satu langkah yang ditempuh adalah peningkatan kualitas

pendidikannasional.Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar terdiri atas 6

kelas yangdimulai dari kelas rendah yaitu kelas I, II, III dan kelas tinggi

yaitu kelas IV,V, VI. Untuk anak usia kelas rendah, terutama kelas I adalah

fase yang sangat urgen dalam pembentukan atau pembangunan

pengetahuannyamengenai dunia nyata, artinya mereka tidak bisa menerima

begitu sajainformasi secara pasif. Mereka memegang peranan aktif dalam

menafsirkan informasi yang mereka dapat dari pengalaman dan

2
mengadaptasikannya kedalam khasanah pengetahuan yang mereka miliki

sebelumnya. Dalamhubungannya dengan proses perkembangan belajar

anak-anak usia sekolahdasar mempunyai kecenderungan- kecenderungan

sebagai berikut: (1)Beranjak dari hal-hal yang konkrit; dan (2) Memandang

sesuatu yang dipelajari adalah sebagai suatu keutuhan, terpadu dan melalui

proses manipulatif yaitu proses mengotak-atik benda-benda konkrit dengan

tangannya sambil membangun skemata yang bermakna di dalam khasanah

kemampuannya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat sekolah ini

terlihat masih melakukan pembelajaran dengan sistim ceramah tanpa

melibatkan siswa secara dominan, disamping itu dari KKM sekolah yang

sudah ditentukan sebanyak 65 ditemukan lebih banyak siswa yang belum

mampu memenuhi KKM pada saat ujian berlangsung khususnya pada

pelajaran bahasa Indonesia. Kemudian berdasarkan fakta yang ada, masih

banyak guru yang belum memiliki kemampuan memadai dalam menopang

siswa menciptakan kebiasaan membaca.Hal ini, dapat dilihat pada siswa

kelas I SDN 3 Gumantar kec kayangan. 1

Urgensi kemampuan membaca permulaan, mengarahkan

padapenelitian yang berbentuk kaji tindak pada pembelajaran Bahasa

Indonasiaini berupaya menyajikan beberapa bentuk permainan bahasa dan

carapenyajiannya yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran

membacapermulaan, sehingga peneliti terinspirasi untuk mengadakan

penelitiandengan judul: ”Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan


1
Observasi, Membaca Permulaan, SDN 3 Gumantar ,29 oktober 2022

3
MelaluiPermainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SDN 3 Gumantar tahun

ajaran 2022/2023

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dalam

penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup observasi agar lebih terarah

dan menghindari meluasnya masalah yang di teliti :

a. Tempat atau objek observasi peneliti adalah SDN 3Gumantar ,

pada siswa kelas 1 sek.olah dasar tahun ajaran 2022/2023.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah

1. Bagaimana Strategi guru kelas dalam menerapkan permainan

bahasa dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan

kelas 1 di SDN 3 Gumantar tahun ajaran 2022/2023.?

3. Tujuan masalah

1. Untuk menguraikan strategi guru kelas dalam menerapkan

permainan bahasa dalam meingkatkan kemampuan membaca

permulaan kelas 1 di SDN 3 Gumantar tahun ajaran 2022/2023.

C. Penegasan Istilah

1. Membaca Permulaan

Membaca permulaan adalah suatu kesatuan kegiatan yang terpadu

mencngkup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata kata ,

lalu menhubungkannya dengan bunyi ,makna,dan mencari

4
kesimpulan.Membaca permulaan yaitu anak mampu memahami dan

menyuarakan huruf beserta kata dengan intonasi yang jelas , tepat dalam

waktuyang tergolong relative.

2. Permainan Bahasa

Permainan bahasa ialah aktifitas yang disusun pada pengajaran

yang berkaitan dengan makna isi pelajaran secara langsung atau tidak

langsung.

E. Manfaat Penelitian

Dalam proses penelitian ini, ada dua jenis manfaat yang akan

dicapai antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambahkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta

bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya

mengenai peningkatan membaca permulaan dengan permainan

bahasa siswa kelas I SDN 3 Gumantar Kecamatan Kayangan

Tahun Pelajaran 2022/2023.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Siswa memiliki pengalaman membaca

2. Siswa bias belajar sambil bermain.

a. Bagi Guru

1. Memilik pengalaman melaksankan pembelajaran membaca

permulaan dengan permainan bahasa.

5
b. Bagi Sekolah

1. Peneliitan ini dapat dipergunakan sebagai acuan pihak sekolah

dalam pendekatan pembelajaran membaca permulaan bagi siswa

yang mulai belajar membaca permulaan.

D. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan

1. Penelitian Yang Relevan

a. Dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Flash

Card .

b. Dalam penelitian yang berjudul ‘‘peningkatan kemampuan membaca

permulaan melalui media kartu kata bergambar pada siswa kelas I SDN

3 Kembang Kerang’’menyimpulkan bahwa kemampuan membaca

permulaan dapat ditingkatkan melalui media kartu kata bergambar.

2. Landasan Teori

A. Hakikat Membaca Permulaan

1. Pengertian Membaca

Membaca adalah suatu aktivitas atau tahapan pengetahuan

yang berupaya untuk mendapatkan berbagai informasi yang

terdapat dalam tulisan.

Sedangkan menurut Riezem menjelaskan bahwa

membaca adalah suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan

6
berdasarkan kerja sama antara beberapa keterampilan, yaitu

mengamati, memahamai dan memikirkan.

2. Kemampuan Membaca Permulaan

Membaca permulaan merupakan tahap awal dalam belajar

membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau

tanda-tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf sehingga menjadi

pondasi agar anak dapat melanjutkan ketahap membaca permulaan

B. Metode Membaca Permulaan

C. Tujuan Pembelajaran Membaca Permulaan

Tujuan pembelajaran membaca dibagi menjadi tingkat pemula,

menengah, dan mahir.Menurutnya, tujuan pembelajaran bagi tingkat

pemula adalah sebagai berikut.

1. Mengenali lambang-lambang (simbol-simbol bahasa), dengan

membaca anak akan langsung melihat lambang-lambang bahasa

dan anak semakin memahami perbedaan dari lambang-lambang

bahasa.

2. Mengenali kata dan kalimat, dengan mengenal lambang-lambang

anak juga akan mengenal kata kemudian mengenal kalimat-

kalimat.

3. Menemukan ide pokok dan kata kunci.

4. Menceritakan kembali cerita-cerita pendek.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa tujuan dari pembelajaran membaca permulaan bagi anak adalah

7
agar anak mengenali lambang-lambang bahasa kemudian

menyuarakannya dengan tujuan untuk memahami isi dari lambang-

lambang bahasa tersebut sebagai bekal anak saat belajar membaca

tingkat lanjut.2

D. Tahap-tahap Membaca

1. Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan.

2. Tahap membaca gambar

3. Tahap pengenalan bacaan

4. Tahap membaca lancar

E. Pengertian Permainan Bahasa

Permainan adalah aktivitas yang memiliki keterampilan dan

memiliki peranan penting dalam pemerolehan bahasa dan wahana

bagi anak untuk belajar mengatasi kesulitan-kesulitan yang

ditemuinya dengan cara yang menggembirakan.

F. Manfaat Permainan Bahasa dalam Pembelajaran

Salah satu manfaatnya adalah mengembangkan imajinasi

anak.

G. Permainan Dapat Menambah Nilai

Kemaslah permainan dengan baik.Kemasan tersebut harus

memberikan nilai tambah bagi ketercapaian belajar peserta didik.

3. Kerangka Berpikir

2
Fajriani, Peningkatan Ketrampilan Membaca Permulaan Melalui Media Big Book
Siswa Kelas I. Basic Education, 2018, vol 7,no 1 , hal 58-65.

8
Kemampuan membaca Tindakan yang dilakukan
permulaan anak di kelas untukmeningkatkan kemampuan
ISDN 3 Gumantar kurang membaca
berkembang permulaan siswa kelas I SDN 3
secara optimal. Gumantar melalui permainan
bahasa
yaitu menggunakan media kartu

Kemampuan membaca permulaan


siswa dikelas I SDN 3 Gumantar
dapatmeningkat melalui permainan
. bahasa

4. Hipotesis Tindakan

Kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 3

Gumantar tahun pelajaran 2022/2023 dapat ditingkatkan melalui

permainan bahasa.

E. Metode Penelitian

1. Setting Penelitian

a. Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester ganjil tahun

pelajaran2022/2023 .yakni bulan october.

b. Tempat Penelitian

Adapun lokasi penelitian yaitu bertempat di SDN3 Gumantar

Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara

Barat. Alasan utama peneliti memilih SDN 3 Gumantar sebagai loksai

penelitian, yaitu peneliti adalah salah satu peserta Kampus Mengajar

9
Angkatan 4 di SDN 3 Gumantar yang selama ini peneliti memahmi betul

bahwa tingkat kemampuan siswa dalam membaca sebagian besar masih

kurang lancar.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah data jumlah siswa kelas I SDN

3 Gumantar, yaitu sebanyak 16 orang siswa dengan rincian siswa laki-laki

sebanyak 9 orang dan siswa perempuan sebanyak 7 orang.

3. Sumber data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini

penulismenggunakan dua sumber data yaitu : data primer dan sekunder.

a. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan data

b. Tes

mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu alat untuk

mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek, diantara obejek tes

adalah kemampuan peserta didik dan respon peserta didik terhadap

sejumlah tes pertanyaan yang menggambarkan kemampuan peserta

didik dalam bidang tertentu. Dokumentasi

c. Dokumentasi adalah proses pengumpulan data.

1. Teknik Analisis Data

Teknik yang diguakan untuk menganalisis data penelitian ini

adalah Penelitian Tindakan Kelas.

10
Skor yang diperoleh siswa
Nilai= x 100 %
skor maksimal

Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal ditentukan berdasarkan

rumus ketuntasan yaitu :

jumlah siswa yang tuntas


Nilai= x 100 %
jumlah siswa keseluruhan
Interpretasi aktivitas belajar dilakukan sebagaimana yang dikemukakan

Arikunto (2013:251) sebagai berikut:

Prosentase aktivitas Peserta didik Kriteria


0 % ≤ Pa ≤20 % Kurang sekali
20 % ≤ Pa≤ 40 % Kurang
40 % ≤ Pa ≤ 60 % Cukup
60 % ≤ Pa≤ 80 % Baik
80 % ≤ Pa≤ 100 % Baik sekali

2. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila pembelajaran

menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar di

atas 85 % dimana seluruh peserta didik mendapat nilai 60 ke atas untuk

standar nilai ketuntasan belajar untuk ranah efektif penelitian dapat

dikatakan berhasil yang di dapatkan dari nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal.

3. Prosedur Penelitian

11
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

berstuktur.Kemmis dan MC. Gambar Model Kemmis dan Mc. Taggart

dapat disimak pada gambar dibawah ini:

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN

Gambar III.1. Siklus Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc Taggart

a. Perencanaan (Planning)

Penyusunan rencana merupakan tindakan yang akan dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui

permainan bahasa siswa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah


Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Abdurrahman, Mulyono. 2002. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan


Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Agus Suyatna.2008 Model Model Pembelajara paikem.Bandar Lampung

Andi Thahir. 2012. Psikologi Belajar Pengantar Dalam Memahami Psikologi


Belajar. Yagyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta
2006. Penelitian Tindakan Kelas. . Jakarta: Rineka Cipta

Burhan Bungin. 2001. Statistik Terapan. Yoyakarta : Gajah Mada University

Dalman, 2014.Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers

Djauhar, M. Siddiq. dkk. (2008). Pengembangan Bahan PembelajaranSD.


Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Djuanda, Dadan. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan


Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Bandung : Bumi


Aksara

Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Pranada Media

13
Suyatno. 2005. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Bandung: Masmedia Buana
Pustaka

Takdiratun, Musfiroh, 2009. Mengembangkan Baca Tulis Anak. Yogyakarta :


Grasindo

Tarigan, Henry Guntur, 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa

Utami, Rini Aziz.2006. Jangan Biarkan Anak Kita Tumbuh Dengan Kebiasaan
Buruk. Penerbitan, Solo Tiga Serangakai 2006

Widoyoko, Eko Putro, 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.


Yogyakarta: Pustaka Pelajara

Zuchdi, Darmiyati. 2006. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca.


Yogyakarta : Press

14

Anda mungkin juga menyukai