PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
seseorang akan terhindar dari kebodohan dan kemiskinan, karena dengan modal
belajar dan proses belajar agar siswa secara aktif bisa mengembangkan potensi
dalam dirinya sehingga mampu untuk menghadapi perubahan yang terjadi akibat
globalisasi.
karakter, perkembangan ilmu dan mental anak, yang nantinya akan tumbuh
menjadi seorang manusia dewasa dan akan berinteraksi dengan banyak hal dalam
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
momen awal bagi anak untuk meningkat kemampuan dirinya, karena dari
adalah hasil budaya yang hidup, berkembang dan harus dipelajari.Bahasa adalah
didik karena kemampuan membaca sangat berkaitan dengan semua proses belajar
menyeluruh tentang bacaan itu, yang diikuti oleh penilaian terhadap keadaan,
dua yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati. Dengan membaca nyaring
siswa akan lebih mudah mengenali huruf dan membacanya sebagai suku kata,
kemudian menjadi kata, dan seterusnya menjadi kalimat. Membaca nyaring dapat
ucapan yang tepat, mempergunakan frase yang tepat(buka kata demi kata),
memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik,
menguasai tanda baca sederhana. Untuk kelas 2 yaitu membaca dengan terang
dan jelas, membaca dengan penuh perasaan ekspresi, membaca tanpa tertegun-
tegun tanpa terbata-bata yaitu sesuai dengan silabus kelas 2 semeter 1, sedangkan
untuk kelas 3 adalah membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi, mengerti
adalah kesanggupan siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang jelas, benar
dan wajar serta memperhatikan tanda baca sehingga pembaca memahami makna
guru agar siswa mampu membaca nyaring sesuai kriteria yang sudah ada.
Membaca nyaring bertujuan melatih siswa dengan tepat dan mudah dalam
untuk dapat melafalkan dengan tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-
bata, membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan, dapat
pada saat membaca seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Permatasari,
Desy bentuk-bentuk kesulitan membaca yang dialami siswa kelas III SDN 45/1
yang wajar, siswa belum menguasai tanda-tanda baca, dan saat membaca siswa
masih terbata-bata. Sedangkan kekeliruan yang masih dialami siswa ialah siswa
kesulitan membaca siswa terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.Faktor internal yang terdapat pada dalam diri siswa dan faktor eksternal
lingkungan sosial.
Kebonagung 01. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ninda Nur selaku
Diketahui jumlah siswa kelas II sebanyak 28 siswa. Siswa yang sama sekali
belum bisa baca ada 3, yang masih mengeja ada 10 siswa, yang sudah lancar
membaca 15. Dapat dilihat dari kegiatan belajar di kelas. Saat siswa diminta
untuk membaca masih ada yang belum lancar, belum bisa memahami apa yang
antara lain orang tua siswa sibuk bekerja sehingga anak kurang perhatian dari
orang tua sehingga orang tua tidak bisa mendampingi anak belajar mereka hanya
menyerahkan kepada guru di sekolah, selain itu anak banyak bermain sehingga
membaca juga dikarenakan siswa malas dan manja, serta semangat belajarnya
kurang.selain itu juga faktor umur.Oleh karena itu guru dituntut untuk selalu
berinovasi dalam metode yang dipilih untuk mengajar Selain itu guru harus dapat
karena jika tidak ditanggulangi sedini mungkin akan membuat anak kesulitan
pada tahap berikutnya. Apabila siswa nanti sudah naik kelas 3 tuntutan siswa
akan lebih sulit. Dan ini akan memunculkan persoalan baru. Oleh sebab itu guru
segera. Berdasarkan latar belakang di atas ,maka perlu diadakan penelitian yang
berjudul analisis kemampuan siswa kelas II dalam membaca di SD Negeri
Kebonagung 01
Penelitian ini berfokus pada kemampuan siswa kelas II dalam membaca nyaring
Berdasarkan latar belakang di atas dan fokus masalah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana kesulitan membaca nyaring yang dialami
Berdasarkan rumusan masalah di atas , maka tujuan penelitian ini adalah untuk
Kebonagung 01.
1.5 Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari
nyaring.
nyaring.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
barulah anak diberi materi bacaan yang kompleks, seperti buku dan puisi
2014:158).
(Tarigan (2008:8).
dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari teks yang kita baca.
ini.
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya
informasi.
yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
tahap-tahap membaca.
1. Tahap prabaca
Tahap saat baca adalah tahap utama dalam membaca.Pada tahap ini,
hati. Tarigan (2008: 23), membaca nyaring adalah suatu aktivitas yang
membaca dalam hati dapat dibagi menjadi dua, yaitu (1) membaca
berikut.
reading).
dan telaah bahasa. Membaca telaah isi terbagi atas, (1) membaca
dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan
dibaca.
adalah ketika mulai belajar membaca di kelas satu Sekolah Dasar. Kita
turun.
proporsional.
3. Sering terbalik dalam mengenali huruf dan kata, misal antara kuda
6. Kesulitan dalam memahami apa yang dibaca, dalam arti anak tidak
10. Membaca satu kata dengan benar di satu halaman, tapi salah di
halaman lain.
12. Rancu dengan kata-kata yang singkat, misalnya ke, dari dan jadi.
dengan penelitian ini yaitu seperti penelitian yang dilakukan oleh Jamila (2013)
bahwa, Pada siklus I 75 % siswa masih memperoleh nilai cukup (51-70), pada
tanda baca secara benar dan tepat sesuai dengan penggunaan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Hasil pembelajaran pada tahap siklus II menunjukkan
siswa pada kategori instruksional, dan 4 siswa pada kategori frustasi. Kesalahan
yang dilakukan siswa pada tingkat independen berjumlah 14 kata yaitu berupa
kata. Kesalahan yang dilakukan siswa pada tingkat frustasi berjumlah 202 kata
Dengan judul Analisis Kesulitan Membaca Nyaring Siswa Kelas III Sekolah
Dasar Negeri 45/1 Sridadi" Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
III SDN 45/1 Sridadi diantaranya saat membaca siswa belum menggunakan
intonasi suara yang wajar, siswa belum menguasai tanda-tanda baca, dan saat
membaca siswa masih terbata-bata. Sedangkan kekeliruan yang masih dialami
yang mempengaruhi kesulitan membaca siswa terdiri dari dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.Faktor internal yang terdapat pada dalam diri siswa
dan faktor eksternal ialah faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah,
METODE PENELITIAN
penelitian ini adalah karena peneliti ingin melakukan penelitian pada kondisi
pada kondisi yang alamiah atau natural.Karakteristik dari jenis penelitian ini
didapatkan dari data observasi, wawancara, dan angket dengan peneliti sebagai
instrumen kunci. Data yang dikumpulkan meliputi membaca dengan terang dan
jelas, membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi, membaca tanpa tertegun-
Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Kebonagung 01
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
3.4.1 Observasi
3.4.2 Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru kelas II.Hal ini
3.4.3 Dokumentasi
SD Negeri 1 Kebonagung.
data dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu
dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu.
Observasi, wawancara dan angket. Maka alat bantu tersebut berupa pedoman dari
1. Lembar observasi
2. lembar wawancara
data untuk mendapatkan data penelitian. Proses analisis data dalam penelitian
selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Namun, analisis data dalam
Analisis dilakukan terhadap data hasil setudi pendahuluan, atau data sekunder
2. Analisis di lapangan
tertentu. Pada penelitian ini, model yang digunakan adalahanalisis data model
langkah tersebut.
tersebut berasal dari hasilobervasi dan wawancara dengan guru kelas II dan
Dalam penelitian ini, data tentang kemampuan dan kesulitan siswa kelas II
1. Triangulasi
Triangulasi dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
1) Triangulasi Sumber
Dalam penelitian ini sumber yang digunakan adalah guru kelas III di SD
2) Triangulasi Teknik
tanggal 25 Juli 2019 s,d 29 Juli 2019 tahun ajaran 2019/2020 semester ganjil
dengan subjek penelitian semua siswa kelas II yang berjumlah 28 orang yang ada
membaca.
1. Siswa A- 1
datar.
proporsional
semua.
Siswa A-1 sudah bisa mengenali huruf dan kata terlihat dalam
tidak ada kata yang salah terlihat dalam membaca judul sampai
Siswa A-1 sudah bisa membaca beberapa suku kata dengan benar
Siswa A-1 sudah bisa mengeja karena siswa sudah bisa membaca
sampai akhir.
membaca.
m. Dapat meletakkan tanda baca dengan tepat
kepada mereka.
2. Siswa A- 2
Siswa A-2 belum bisa menggunakan nada tinggi dan rendah pada
kalimat yang akan dibaca. Terlihat dari membaca judul “ayah dan
proporsional
kalimat.
Siswa A-2 belum bisa membedakan kata yang mirip terlihat pada
Siswa A-2 sudah bisa tetapi masih ada yang mengeja terlihat dari
kata berebut.
Siswa A-2 sudah bisa membaca beberapa suku kata dengan benar
masih ada beberapa kata yang masih salah saat membaca terlihat
membaca.
kepada mereka.
3. Siswa A- 3
dan rendah karena masih fokus mengeja terlihat dari judul “ayah
dan ibu menyayangi mutiara” kata ayah dibaca awah, dan dibaca
dengan.
proporsional
Siswa A-3 belum bisa membedakan kata yang mirip karena anak
Siswa A-3 belum bisa dalam pengucapan kataa terlihat dari kata
Siswa A-3 belum bisa membaca suku kata dengan benar terlihat
kata terlihat dari kata hagagia dibaca gia, saling dibaca ling, ayah
menjadi kata yang benar terlihat dari kata ayah dibaca awah,
kan.
mengeja.
kepada mereka.
4. Siswa A-4
benar karena siswa masih mengeja terlihat pada saat judul “ayah
proporsional
tidak ada irama dalam bacaan terlihat pada saat mengeja semua
Siswa A-4 sudah bisa mengenali sebagian huruf dan kata terlihat
Siswa A-4 belum bisa karena masih fokus mengeja terlihat dari
Siswa A-4 belum bisa karena masih mengeja terlihat dari kata
membaca.
kepada mereka.
5. Siswa A-5
Siswa A-5 belum bisa menempatkan nada tinggi dan rendah yang
dari membaca judul “ayah dan ibu menyayangi mutiara dan udin.”
proporsional
irama mengeja.
Siswa A-5 sudah bisa mengenali sebagian huruf dan kata terlihat
Siswa A-5 belum bisa membedakan kata yang mirip karena masih
tapi masih harus mengeja seperti kata bahagia, buah hati, rukun.
f. Dapat memmahami makna kata
terlihat dari judul bacaan masih di baca lama “ ayah dan ibu
Siswa A-5 sudah bisa membaca beberapa suku kata dengan benar
Siswa A-5 sudah bisa mengeja dengan lancar terlihat pada kalimat
Siswa A-5 belum bisa terlihat dari kata menyayangi tidak di baca
Siswa A-5 sudah bisa mengucapkan kata sesuai tulisan yang ada
mereka”.
l. Dapat memahami kata-kata singkat
kepada mereka.
6. Siswa A-6
Siswa A-6 sudah bisa membaca intonasi dengan benar karena bisa
proporsional
Siswa A-6 sudah bisa mengenali semua huruf karena sudah bisa
dibaca benar .
kalimat terakhir.
Siswa A-6 sudah bisa membaca suku kata dengan benar karena
Siswa A-6 sudah bisa mengeja dengan lancar karena sudah lancar
lagi.
j. Dapat membaca dengan benar disemua bacaan
Siswa A-6 sudah bisa mengucapkan kata sesuai tulisan yang ada
membaca saja.
kepada mereka.
7. Siswa A-7
proporsional
Siswa A-7 sudah bisa mengenali huruf A-Z dan kata terlihat dari
Siswa A-7 belum bisa membedakan kata yang mirip karena masih
Siswa A-7 sudah bisa membaca suku kata dengan benar seperti
Siswa A-7 belum bisa terlihat masih ada kata yang belum sesuai
membaca saja.
kepada mereka.
8. Siswa A-8
proporsional.
Siswa A-8 belum bisa mengenali huruf sama sekali terlihat tidak
Siswa A-8 belum bisa medakan kata yang mirip karena belum
diam.
diam.
mengenali huruf.
hanya diam.
kepada mereka.
9. Siswa A-9
proporsional
Siswa A-9 belum bisa mengatur ritme bacaan karena belum bisa
mengeja.
Siswa A-9 sudah bisa mengenali beberapa huruf tetapi belum bisa
mutiara dan udin” kata suatu dibaca tu, ayah dibaca yah,
Siswa A-9 belum bisa membedakan kata yang mirip karena masih
mengeja saja, telihat dengan kalimat buah tangan dan buah hati
dibaca din.
Siswa A-9 belum bisa membaca suku kata dengan benar karena
masih mengeja terlihat dari kata buku dibaca ku, mainan dibaca
nan.
menyayangi mutiara dana udin.” Ayah dibaca yah, ibu dibaca bu,
membaca.
kepada mereka.
10. A-10
proporsional
Siswa A-10 belum bisa mengucapkan irama kata-kata secara
membaca.
Siswa A-10 sudah bisa mengenali huruf dan kata terlihat dari kata
Siswa A-10 belum bisa membedakan kata yang mirip terlihat dari
hanya diam.
Siswa A-10 sudah bisa membaca suku kata dengan benar seperti
Siswa A-10 sudah bisa mengeja dengan lancar terlihat dari kata
karena masih ada kata yang salah dalam pengucapan terlihat dari
sekedar membaca.
kepada mereka.
11. Siswa A-11
Siswa A-11 belum bisa memahami nada tinggi dan rendah suatu
bacaan, semua di baca sama dari mulai judul sampai akhir kalimat
dan akan langsung berhenti untuk berfikir pada kata yang agak
proporsional
Siswa A-11 sudah bisa mengenali semua huruf dari A-Z dan
mengenali kata terlihat dari kata ayah dan ibu, mutiara dan udin.
Siswa A-11 sudah bisa membaca suku kata dengan benar tanpa
berebut oleh-oleh.
dari mulai judul sampai kalimat terakhir tanpa ada kesalahan baik
rukun.”
sekedar membaca.
kepada mereka.
proporsional
baik.
Siswa A-12 sudah bisa mengenali semua huruf dan kata dengan
Siswa A-12 sudah bisa membaca suku kata dengan benar tanpa
berebut oleh-oleh.
Siswa A-12 sudah bisa mengeja dengan lancar terlihat pada semua
dari mulai judul sampai kalimat terakhir tanpa ada kesalahan baik
terlihat dari kalimat ke lima “ayah dan ibu bahagia melihata buah
sekedar membaca.
m. Dapat meletakkan tanda baca dengan tepat
kepada mereka.
dan udin.”
proporsional
tersebut.
Siswa A-13 belum bisa karena masih mengeja seperti kata ayah
menjadi ajah.
kata.
sekedar membaca.
kepada mereka.
bacaan, semua di baca sama dari mulai judul sampai akhir kalimat
dan akan langsung berhenti untuk mengeja pada kata yang agak
proporsional
Siswa A-14 belum bisa mengucapkan iram kata secara benar dan
Siswa A-14 sudah bisa mengenali huruf A-Z dan bisa mengenali
kata contoh buku cerita, ayah dan ibu, mutiara dan udin.
udin.
man.
h. Dapat membaca suku kata
karena masih ada kata yang keliru seperti kata suatu hari menjadi
sekedar membaca.
kepada mereka.
proporsional
Siswa A-15 sudah bisa mengenali semua huruf dan kata terlihat
masih ada pengucapan kata yang tidak sesuai terlihat dalam kata
membaca sudah tidak ada kata yang salah terlihat pada kata suatu
dibaca sesuatu.
Siswa A-15 sudah bisa membaca suku kata dengan benar terlihat
karena masih ada kata yang salah seperti kata suatu hari menjadi
sekedar membaca.
kepada mereka.
Siswa A-16 belum bisa menggunakan nada tinggi dan rendah pada
proporsional
Siswa A-16 sudah bisa mengenali semua huruf dan kata terlihat
sekali.
Siswa A-16 belum bisa mengeja dengan lancar terlihat dari kata
masih ada beberapa kata yang masih salah saat membaca terlihat
Siswa A-16 belum bisa karena masih ada yang salah antara
mencerita.
sekedar membaca
kepada mereka.
dari membaca judul “ayah dan ibu menyayangi mutiara dan udin.”
proporsional
Siswa A-17 belum bisa mengucapkan irama nada karena masih
Siswa A-17 sudah bisa mengenali semua huruf dan kata terlihat
baca pergi.
Siswa A-17 belum bisa mengeja karena masih berfikir lama dan
masih terbata-bata.
dibaca membawa.
kepada mereka.
18. Siswa A-18
Siswa A-18 belum bisa menggunakan nada tinggi dan rendah pada
dan udin”.
proporsional
Siswa A-18 sudah bisa mengenali huruf A-Z dan kata terlihat dari
Siswa A-18 belum bisa karena masih mengeja dan hanya sebatas
Siswa A-18 belum bisa karena masih mengeja dan masih lama
lama mengeja.
membawakan.
Siswa A-18 belum bisa karena masih banyak kata yang salah
kepada mereka.
Siswa A-19 belum bisa membaca dengan intonasi yang benar dan
proporsional
terputus-putus.
Siswa A-19 sudah bisa mengenali sebagian huruf dan kata terlihat
lama
Siswa A-19 belum bisa terlihat dari kata berebut oleh-oleh dibaca
Siswa A-19 sudah bisa mengeja dengan lancar tetapi belum begitu
masih ada beberapa kata yang masih salah saat membaca terlihat
sekedar membaca
kepada mereka.
proporsional
Siswa A-20 sudah bisa mengatur ritme pada saat membaca terlihat
kata judul “ayah dan ibu menyayangi mutiara dan udin”. dengan
benar.
Siswa A-20 sudah bisa membedakan kata yang mirip contoh oleh-
dengan lancar.
h. Dapat membaca suku kata
Siswa A-20 sudah bisa membaca suku kata dengan benar tanpa
buku cerita”.
Siswa A-20 sudah bisa karena sudah lancar terlihat dari membaca
tulisan.
sekedar membaca.
kepada mereka..
proporsional
irama pada kalimat yang ada selalu berhenti pada kata yang
membawakan, mendapatakan.
Siswa A-21 sudah bisa mengenali semua huruf dari A-Z dan
sudah mengenali kata terlihat pada kata ayah dan ibu, mutiara dan
udin.
Siswa A-21 belum bisa membaca dengan lancar terlihat dari kata
mendapatkan,berterima kasih.
masih ada beberapa kata yang salah terlihat dari kata berterima
kepada mereka.
Siswa A-22 belum bisa karena dalam pengucapan kata tidak ada
semua.
b. Dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan
proporsional
Siswa A-22 belum bisa mengatur ritme bacaan terlihat dari judul
dan kalimata selanjutnya itu sama saja alur membacanya tidak ada
Siswa A-22 sudah bisa mengenali huruf A-Z dan bisa mengenali
Siswa A-22 sudah bisa membedakan kata yang mirip terlihat pada
membaca bacaan dari judul sampai kalimat akhir tidak ada kata
Siswa A-22 sudah bisa mengeja dengan lancar tanpa harus berfikir
pada bacaan.
membaca.
kepada mereka.
23. Siswa A-23
keempat “mutiara dan udin berterima kasih kepada ayah dan ibu.”
Dalam terakhir kalimat kata ibu ada penekanan nada kalau akan
berhenti.
proporsional
Siswa A-23 sudah bisa mengatur ritme saat membaca terlihat dari
Siswa A-23 sudah bisa mengenali huruf A-Z dan mengenali kata
pada bacaan sudah bisa tanpa ada yang salah dalam pengucapan
kata.
Siswa A-23 sudah bisa membedakan kata yang mirip terlihat pada
dengan lancar.
Siswa A-23 sudah bisa membaca suku kata dengan benar karena
Siswa A-23 sudah bisa mengeja dengan lancar tanpa berfikir lama
bacaan dari awal sampai akhir sudah tidak dengan mengeja lagi.
tanpa ada kata yang salah baik dalam pengucapan dan penulisan
sekedar membaca.
kepada mereka.
pada saat membaca bacaan terlihat dari membaca judul “ayah dan
proporsional
mengeja.
Siswa A-24 sudah bisa mengenali huruf a-z tapi belum bisa
Siswa A-24 belum bisa membedakan kata yang mirip terlihat dari
kata.
Buah Tangan dan Buah Hati mereka belum mengerti arti kalimat
tersebut.
Siswa A-24 belum bisa karena masih banyak sekali tulisan dan
mengbawakan.
kepada mereka.
proporsional
dari membaca judul “ayah dan ibu menyayangi mutiara dan udin.”
A-Z karena dalam pengucapan kata ibu pada judul huruf i di baca
menyebutkannya.
berbunyi kata.
belum bisa mengucapkan kata apa yang sedang di eja, terlihat dari
Siswa A-25 belum bisa membaca suku kata dengan benar karena
kasih.
mendapatkan mainan.
Siswa A-25 belum bisa menucapkan kata secara benar terlihat dari
membaca kata mutiara menjadi ara dan kata terima kasih menjadi
kas.
sekedar membaca
kepada mereka.
terlihat pada judul “ayah dan ibu menyayangi mutiara dan udin”
proporsional
Siswa A-26 sudah bisa mengenali semua huruf A-Z dan kata
dahulu terlihat dari membaca bacaan dari judul sampai akhir tidak
Siswa A-26 sudah bisa membedakan kata yang mirip terlihat dari
Siswa A-26 sudah bisa membaca dengan lancar semua bacaan dari
dalam pengucapan.
Siswa A-26 sudah bisa membaca suku kata dengan benar terlihat
mengucapkan huruf.
dengan lancar dari awal sampai akhir bacaan tanpa ada kesalahan
kepada mereka.
proporsional
Siswa A-27 belum bisa masih ada beberapa kata yang salah saat
Siswa A-27 belum bisa tanda baca pada bacaan dikarenakan guru
buka.
b. Dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan
proporsional
kata terlihat pada kata suatu di baca dengan sangat pelan sampai
masih ada beberapa kata yang masih salah saat membaca seperti
4.2 Pembahasan
1. Temuan
Pada bagian kajian teori sedah dijelaskan tentang membaca nyaring yang
benar. Dalam membaca diperlukan aspek yang baik dan benar sesuai dengan
intonasi dengan benar, dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan
proporsional, dapat mengenali huruf dan kata, dapat membedakan kata yang
mirip, benar dalam mengucapkan kata, dapat memahami makna kata, dapat
membaca dengan lancar, dapat membaca suku kata , dapat mengeja dengan
lancar, dapat membaca dengan benar di semua bacaan, benar dalam menulis
meletakkan tanda baca dengan tepat. Penelitian ini berfokus pada analisis
dengan cara mengeja dan 6 siswa sudah bisa dalam membaca di barengi
dengan menggunakan irama yang sesuai dan tidak monoton. Hal ini
aktifitas dalam
siswa yang sama sekali belum bisa mengenali huruf dari A-Z dan 25
siswa sudah dapat mengenali semua huruf dari A-Z Sesuai dengan
membunyikannya.
yang salah dan yang benar sebanyak 18 siswa yang benara dalam
karena belum mengerti arti kata buah tangan , buah hati dan yang benar
karena anak belum diajarkan mengenai istilah-istilah tersebut. Sesuai
dikarenakan masih mengeja dan masih ada yang belum mengenal huruf
yang benar 11 siswa sudah bisa membaca dengan lancar tanpa harus
bisa membaca suku kata tanpa harus lama berfikir. Sesuai pendapat
mengucapkan suku kata dan yang benar sebanyak 17 siswa sudah bisa
serta belum bisa menggabungkan menjadi kata dan yang sudah bisa
membunyikannya.
karena belum diajarkan oleh guru. Sesuai pendapat Resmini dan juanda
meletakkan tanda baca dengan tepat sebanyak 28 siswa dan yang benar
tanda baca dalam bacaan karena guru belum mengajarkan tentang tanda
tepat, memiliki sifat yang baik dan merawat buku dengan baik,
menguasai tanda baca seperti (.) titik (,) koma (!) tanda seru (?) tanda
tanya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
dan masih fokus mengeja dan sebanyak 7 siswa yang sudah bisa
dengan cara mengeja dan 6 siswa sudah bisa dalam membaca di barengi
siswa yang sama sekali belum bisa mengenali huruf dari A-Z dan 25
yang salah dan yang benar sebanyak 18 siswa yang benara dalam
karena belum mengerti arti kata buah tangan , buah hati dan yang benar
dikarenakan masih mengeja dan masih ada yang belum mengenal huruf
yang benar 11 siswa sudah bisa membaca dengan lancar tanpa harus
mengeja.
mengucapkan suku kata dan yang benar sebanyak 17 siswa sudah bisa
maupun kalimat.
masih terdapat siswa yang belum mengenal huruf serta belum bisa
meletakkan tanda baca dengan tepat sebanyak 28 siswa dan yang benar
tanda baca dalam bacaan karena guru belum mengajarkan tentang tanda
baca.
5.2 Saran
setempat.
2. Kepala sekolah perlu untuk medorong para guru dalam meningkatkan kualitas
3. Baik guru, kepala sekolah, maupun komite sekolah diharapkan untuk saling
5.2 Saran
setempat.
2. Kepala sekolah perlu untuk medorong para guru dalam meningkatkan kualitas
3. Baik guru, kepala sekolah, maupun komite sekolah diharapkan untuk saling