Anda di halaman 1dari 6

MINAT MEMBACA BUKU PELAJARAN BAHASA

INDONESIA DI SMK KH.GHALIB PRINGSEWU


Penulis M.Gilang Rian Pangestu

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Email: gilangrian562@gmail.com

Abstrak

Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha
untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai
sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak
kecil sebab minat membaca tidak akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh
stimulus yang diperoleh dari lingkungan tempatnya berinteraksi. Keluarga merupakan lingkungan paling
awal dan dominan dalam menanamkan, menumbuhkan dan membina minat membaca. Orang tua perlu
menanamkan kesadaran akan pentingnya membaca dalam kehidupan manusia untuk itu orang tua dapat
menjadikan dirinya teladan bagi anaknya hal ini agar ada keterkaitan antara penanaman membaca untuk
menatap masa depan yang lebih baik. Pelajaran yang diterapkan adalah pelajaran Bahasa Indonesia
dengan subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMK KH.Ghalib Pringsewu. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pernyataan-pernyataan berupa angket, yang kemudian diberikan kepada objek
penelitian, yaitu siswa-siswi yang peneliti pilih dan menjadi sampel dalam penelitian. Selain angket di
atas, peneliti juga menggunakan instrumen wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada guru Bahasa Indonesia untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang penelitian mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Data hasil pengamatan dianalisis dengan perhitungan perolehan rata-rata
persentase minat membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat
membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia siswa-siswi SMK KH.Ghalib Pringsewu sangat kurang dan
perlu ditingkatkan lagi.
Kata kunci : Pengertian Pengajaran Bahasa Indonesia, Pengertian Membaca,
Minat baca Pelajaran Bahasa Indonesia di SMK KH.Ghalib Pringsewu.
Abstract

In general, interest can be interpreted as a tendency that causes someone to try to find or try activities in
a particular field. Interest is also interpreted as a positive attitude towards environmental aspects,
interest in reading needs to be instilled and grown from childhood because interest in reading will not be
formed by itself, but is strongly influenced by stimuli obtained from the environment in which it interacts.
The family is the earliest and dominant environment in instilling, growing and fostering an interest in
reading. Parents need to instill awareness of the importance of reading in human life. For this reason,
parents can set themselves as role models for their children, so that there is a link between reading
cultivation and foreseeing a better future. The lesson that is applied is Indonesian language lessons with
the subjects of this research being students of KH.Ghalib Pringsewu Vocational School. The instrument
used in this study were statements in the form of a questionnaire, which were then given to the research
object, namely the students the researcher selected and became the sample in the study. In addition to the
questionnaire above, the researcher also used an interview instrument by asking questions to Indonesian
teachers to obtain accurate information about research on Indonesian subjects. Observational data were
analyzed by calculating the average percentage of interest in reading Indonesian language textbooks. So,
it can be concluded that the interest in reading Indonesian language textbooks for KH.Ghalib Pringsewu
Vocational High School students is lacking and needs to be increased.
Keywords : Understanding Indonesian Language Teaching, Understanding Reading, Interest in reading
Indonesian Language Lessons at KH.Ghalib Pringsewu Vocational School.

I. PENDAHULUAN

Tachir di dalam Budinuryanta Y menyatakan bahwa pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya
adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pelajaran tentang bahasa. Keterampilan berbahasa
yang terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis, semua keterampilan
tersebut disajikan secara terpadu. Sedangkan Samsuri di dalam Budinuryanta Y menyatakan bahwa
tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan
bahasa Indonesia.
Pengajaran membaca sebagai bagian dari pengajaran bahasa yang mengalami perkembangan dari
masa ke masa, terutama di negara yang kondisi sosial ekonominya sudah mantap, seperti negara-
negara Eropa dan Amerika Serikat. Di sana penelitian telah menghasilkan pemikiran-pemikiran di
bidang komunikasi yang menyebabkan perkembangan di negara-negara tersebut berpengaruh pula
pada belahan bumi lainnya, yaitu di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Kata-kata bijak yang mengatakan bahwa buku adalah jendela ilmu pengetahuan, buku adalah jendela
untuk melihat dunia, menemukan relevansinya yang semakin kuat dalam abad informasi dewasa ini.
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah dengan adanya minat dan perhatian siswa dalam
belajar, minat merupakan suatu daya jiwa yang relative menetap pada diri seseorang. Minat ini besar
sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab melakukan sesuatu yang diminatinya seperti minat untuk
membaca buku pelajaran bahasa Indonesia. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu. Siswa yang mempunyai minat untuk membaca buku pelajaran maka ia akan
selalu terdorong untuk membaca buku pelajaran, sebaliknya jika ia tidak suka maka ia tidak akan
terdorong untuk membaca buku pelajaran.
Dalam pembelajaran sehari-hari masih banyak kesulitan yang dialami siswa. Kenyataan dilapangan
menunjukan kecenderungan pembelajaran masih kurang. Banyak siswa yang tampak acuh tak acuh,
mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sering
meninggalkan pelajaran akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar. Maka dari itu peneliti ingin
mengangkat masalah tentang minat membaca pelajaran khususnya pelajaran bahasa Indonesia upaya
belajar siswa kemampuannya lebih berpotensi dalam menyumbangkan minat untuk belajar yang
lebih baik dan lebih memusatkan perhatiaannya pada pelajaran.
Oleh karena itu dari penjelasan di atas, penulis memilih judul artikel jurnal:“ Minat Membaca Buku
Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMK KH.Ghalib Pringsewu”.
II. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam riset tentang atensi membaca buku pelajaran bahasa
Indonesia merupakan tata cara deskriptif, ialah tata cara buat menguasai permasalahan bersumber
pada fenomena ataupun indikasi pada dikala riset berlangsung. Riset deskriptif bertujuan buat
membagikan cerminan tentang sesuatu kelompok ataupun warga tertentu ataupun orang tertentu
ataupun cerminan tentang sesuatu indikasi ataupun ikatan antara 2 indikasi ataupun lebih. Dalam
kaitan ini pemakaian tata cara deskriptif dalam riset ini dimaksudkan buat memandang
bagaimanakah atensi membaca buku pelajaan bahasa Indonesia siswa- siswi Sekolah Menengah
Kejuruan(SMK) KH. Ghalib Pringsewu.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Membaca

Dalam kehidupan sehari-hari peranan membaca tidak dapat dipungkiri. Ada beberapa peranan yang
dapat disumbangkan oleh kegiatan membaca antara lain: kegiatan membaca dapat membantu
memecahkan masalah, dapat memperkuat suatu kayakinan/kepercayaan pembaca, sebagai suatu
pelatihan, memberi pengalaman astetis, meningkatkan prestasi, memperluas pengetahuan dan
sebagainya. Beberapa definisi membaca yang dikemukakan oleh para ahli, sebagai berikut. W.J.S.
Poerwodarminto mengatakan bahwa membaca yaitu melihat sambil melisankan sesuatu tulisan
dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Dr. Henry Guntur Tarigan mengungkapkan membaca yaitu
suatu pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan. A.S. Broto
mengatakan bahwa membaca yaitu mengucapkan lambang bunyi. Anderson mengatakan bahwa
membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang
tersurat, melihat pikiran yang terkandung didalam kata-kata yang tertulis. Finochiaro and Bonomo
secara singkat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from-
printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam
bahan tertulis.
Bisa disimpulkan kalau yang diartikan membaca merupakan sesuatu proses yang bersangkut paut
dengan bahasa. Oleh sebab itu, para pelajar wajib dibantu buat menjawab ataupun berikan reaksi
terhadap lambang- lambang visual yang menggambarkan isyarat yang sama yang sudah mereka
tanggapi saat sebelum itu.

Hasil Analisis data

1. Observasi
Tahap observasi dilakukan pada pengamatan langsung di SMK KH.Ghalib Pringsewu yakni
pada saat kegiatan belajar mengajar. Pengamatan ini dilakukan oleh penulis, penulis
mengamati siswa ataupun guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah
kegiatan belajar mengajar di kelas selesai, kemudian penulis mewawancarai langsung
kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas. Berdasarkan hasil observasi yang
terlampir penulis menyimpulkan bahwa untuk kelas XI SMK KH.Ghalib Pringsewu dipilih
berdasarkan tingkat kemampuan dan minat siswa.Bagi siswa untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia sangat memahaminya. Tetapi ada juga siswa yang masih sulit untuk memahami
mata pelajaran bahasa Indonesia kurangnya fasilitas sarana dan prasarana.Oleh karena itu,
tingkat minat membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas kelas XI SMK KH.Ghalib
masih perlu ditingkatkan lagi dengan memberikan motivasi dan melengkapi sarana dan
prasarana.
2. Angket
Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan tujuan dapat menarik kesimpulan dengan
baik. Pengolahan data yang masuk ditempuh dengan cara menganalisis dan menafsirkan
tiap-tiap data dari masing-masing responden atau individu.
Setelah diperoleh data dari hasil angket, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk tabel
deskripsi persentase dengan menggunakan rumus.
P = F X 100 N
Keterangan:
P = Presentasi %
F = Frekuensi (jawaban responden terhadap salah satu alternatif jawaban)
N = Number of case (jumlah responden)
Adapun sejumlah pernyataan yang penulis berikan kepada para responden dapat dilihat pada
table di bawah ini:

Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Responden %

Sangat senang 10 27,7


Senang 21 58,3
Biasa saja 5 13,8
Tidak menyenangkan - -
Jumlah 36 100

Dapat diketahui bahwa 27,7% sikap siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia menjawab
merasa sangat senang, 58,3% menjawab 76 senang, dan 13,8% menjawab biasa saja. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pelajaran bahasa
Indonesia dan sedikit sekali siswa yang merasakan biasa saja ketika mengikuti pelajaran
bahasa Indonesia.

3. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang terlampir, penulis menyimpulkan bahwa minat membaca
buku pelajaran bahasa Indonesia di SMK KH.Ghalib Pringsewu masih perlu ditingkatkan lagi.

Pembahasan
Minat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia di sekolah masih kurang dan perlu ditingkatkan
lagi. Karena siswa ketika mengisi angket terdapat pada membaca buku pelajaran bahasa Indonesia
sebelum jam pelajaran mereka menjawabnya dengan jarang, sesekali dan bahkan sampai tidak
pernah. Hal ini terbukti bahwa banyak kendala yang menjadi berkurangnya minat terhadap mereka.
Minat tergantung pada kesempatan anak untuk belajar. Kesempatan untuk belajar bergantung pada
lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak.
Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka “tumbuh dari
rumah” sehingga kesempatan pertama untuk belajar berasal dari rumah dan lingkungan rumah
merupakan tahap awal. Minat membaca salah satu contoh paling relevan, dimana lingkungan
rumah merupakan stimulus paling awal dan tempat belajar utama bagi seseorang anak untuk belajar
membaca. Kurangnya minat membaca pada siswa di SMK KH.Ghalib Pringsewu salah satunya
adalah dalam bidang sarana dan prasarana. Terutama pada perpustakaan di sekolah ini terdapat
perpustakaan yang bukunya terkadang masih kurang lengkap untuk membaca buku di setiap
menggunakan waktu yang senggang.

IV. KESIMPULAN

Tachir di dalam Budinuryanta Y menyatakan bahwa pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya
adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pelajaran tentang bahasa. Keterampilan berbahasa
yang terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis, semua keterampilan
tersebut disajikan secara terpadu. Sedangkan Samsuri di dalam Budinuryanta Y menyatakan bahwa
tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan
bahasa Indonesia.
Membaca adalah suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Oleh karena itu, para pelajar
harus dibantu untuk menanggapi atau memberi respon terhadap lambang-lambang visual yang
menggambarkan tanda-tanda yang sama yang telah mereka tanggapi sebelum itu.
Minat siswa dalam membaca buku pelajaran bahasa Indonesia di SMK KH.Ghalib Pringsewu masih
sangat berkurang.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca siswa adalah faktor intern siswa dan
faktor ekstern siswa. Faktor intern siswa yaitu faktor-faktor yang terdapat atau bersumber dari dalam
diri siswa itu sendiri. Sedangkan faktor ekstern siswa yaitu segala yang mempengaruhi
perkembangan tingkah laku siswa termasuk minatnya yang bersumber dari luar siswa yang
bersangkutan. Misalnya, yang berasal dari lingkungan, teman, masyarakat disekitar, dan guru di
sekolahnya.
Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut, penulis memandang penting untuk menyampaikan
saran sebagai berikut:
1. Peran orang tua sebagai pendidik utama bagi anaknya yang membekali anakanaknya dengan
pendidikan yang memotivasi anaknya untuk gemar membaca. Begitu juga dengan guru, seorang guru
harus dapat menumbuhkan minat 90 91 membaca, mengembangkan daya kreativitas siswa dan sikap
yang merangsang siswa untuk mencontohnya.
2. Hendaknya seluruh personil sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat saling bekerja sama dalam
kegiatan sehari-hari mereka bermain, belajar, dan bermasyarakat karena usia dini masih perlu
bimbingan semua jaringan masyarakat. Dengan demikian, generasi yang intelektual gemar membaca
dapat mengembangkan pengetahuan siswa.
REFERENSI
Tusadiah, H. Minat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII Madrasah
Tsanawiyah (MTS) Islamiyah Ciputat: studi kasus pada siswa Kelas VII MTs Islamiyah Ciputat.
Sabri M, Alisuf. Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,
2006.
Sardjana. Satatistik Elementer. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
Shaleh Abdul, Rahman dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar (dalam Perspektif
Islam). Jakarta: Prenada Media, 2004.
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 2005.
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Surya, dkk. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Tarigan Henry, Guntur dan Djago Tarigan. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
Bandung: Angkasa, 2009.
Tarigan Henry, Guntur. Membaca, Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa, 1983.
Y, Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008.
http://penchenk.blogspot.com/2009/01/definisi-buku-pelajaran.
http://www.infoskripsi.net/2010/04/005-pengaruh-minat-baca-terhadap.
http://dwikisetiyawan.wordpress.com/sisi-lain-masalah-minat-dan-kemampuanmembaca.
http://infokiat.ghobro.com/kurangnya-minat-baca-anak.htm.

Anda mungkin juga menyukai