Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MINAT DAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA


Onik Farida Ni’matullah
Universitas Kanjuruhan Malang
E-mail: onikfarida@yahoo.com

Abstrak

Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Seseorang
akan lebih kaya informasi dan wacana apabila ia memiliki minat dan kebiasaan membaca
yang baik. Begitu pula pada seorang pelajar atau siswa. Intensitas dan kualitas mereka
dalam membaca bisa menjadi penyebab kesuksesan saat pembelajaran di sekolah. Minat
membaca yang ada pada diri siswa sangat berkaitan dengan kebiasaan mereka dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya pada mata pelajaran geografi yang banyak memuat fakta
dan konsep sehingga sangat memerlukan aktivitas membaca untuk memahaminya. Prestasi
yang maksimal pada mata pelajaran geografi bergantung pada tinggi rendahnya minat dan
kebiasaan mereka dalam membaca buku atau tulisan ilmiah yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Oleh karena itu guru di sekolah diharapkan dapat memilih strategi pembelajaran
yang dapat memacu motivasi agar siswa tertarik dengan membaca sehingga akan
mendapatkan pencapaian hasil belajar yang optimal.

Kata Kunci: Minat membaca, kebiasaan membaca, hasil belajar

PENDAHULUAN
kegiatan membaca buku-buku yang
Harjasujana (1988) mengungkapkan berkaitan dengan bidang studi.
bahwa minat yang tinggi terhadap suatu
topik akan memberikan energi mental Kesuksesan seseorang tergantung pada
tambahan yang diperlukan dalam upaya prestasi yang pernah ia capai. Sistem
menyarikan informasi dari suatu teks, yang ada mengharuskan masing-masing
sehingga minat membaca memegang individu untuk menunjukkan karakternya
peranan yang penting dalam menunjang untuk bertahan. Sistem pendidikan di era
keberhasilan membaca. Minat yang modern begitu banyak mengalami
tinggi dalam membaca merupakan salah perkembangan. Hasil akhir dalam suatu
satu faktor yang turut menentukan pembelajaran bukanlah kunci dari sistem
keberhasilan siswa (Singh, 2011). Begitu pendidikan yang ada. Namun demikian,
pula hasil penelitian yang dilakukan oleh pada suatu proses yang baik, sangat
Ogbodo (2010), Bhan dan Gupta (2010) mustahil akan menuai hasil/pencapaian
juga menjelaskan minat membaca akhir yang sebaliknya. Begitu pula, pada
memberikan peran terhadap keberhasilan siswa yang sedang menempuh
dalam belajar. Oleh sebab itu, pendidikan. Proses yang baik dalam
pengembangan minat dan kebiasaan pembelajaran niscaya akan memperoleh
membaca di sekolah hendaknya menjadi prestasi yang optimal.
dasar untuk pengembangan intelektual.
Guru harus mampu menyadarkan dengan Banyak faktor yang dapat menentukan
memberikan motivasi dan memberi kunci kesuksesan siswa dalam proses
contoh para siswa agar selalu membina pembelajaran. Salah satunya yaitu minat
dan meningkatkan kualitas diri melalui dan kebiasaan membaca. Hal tersebut
dikarenakan tinggi rendahnya minat dan
kebiasaan membaca sangat berpengaruh

197
pada kesuksesan siswa meraih hasil kajiannya diantaranya meliputi manusia,
maksimal dalam pembelajaran bumi (lingkungan), dan hubungan timbal
(Wahyuningtyas, 2012). Keberadaan balik antara keduanya. Pada bidang studi
motivasi dalam diri siswa yang berupa geografi, hubungan manusia dan
minat membaca, akan menambah energi lingkungan digambarkan sebagai sistem
mereka akan hausnya pengetahuan. keruangan/spasial system. Bidang studi
Adanya kemauan yang tinggi untuk geografi terdiri dari fakta, konsep,
membaca mendorong siswa untuk terus generalisasi, dan subtansi (isi) seperti:
berproses menjadi lebih baik. teori, hukum, dalil, dan prinsip (Astina,
Selanjutnya, dengan minat membaca 2005). Oleh sebab itu dalam
yang dimiliki siswa, maka lambat laun pembelajaran geografi sangat dibutuhkan
akan terbentuk suatu kebiasaan aktivitas membaca sebagai salah satu
membaca dalam dirinya. Kebiasaan cara untuk mendapatkan pengetahuan.
tersebut merupakan bentuk manifestasi
dari minat membaca yang rutin, teratur, Pada kenyataannya, kondisi minat dan
kontinyu, dan berkesinambungan. Oleh kebiasaan membaca siswa tidaklah
karena itu dapat dikatakan bahwa minat seperti yang banyak orang bayangkan.
dan kebiasaan membaca memiliki Status pelajar bukanlah jaminan mereka
keterkaitan yang sangat erat. selalu giat membaca buku. Data survey
penulis pada Februari 2015 mencatat
Terbentuknya minat dan kebiasaan bahwa kebanyakan minat dan kebiasaan
membaca seseorang membutuhkan waktu siswa untuk membaca buku sangat
yang lama dan proses yang sangat panjang. rendah bila dibandingkan dengan
Sebagaimana dikemukakan Tampubolon kegiatan lainnya seperti mengobrol,
dalam Nurhayatin (1997): bemain game atau pun bermedsos ria di
”minat dan kebiasaan membaca yang dunia maya. Temuan penelitian
baik sebagai bagian dari budaya tulisan Wahyuningtyas (2012) juga
tidak mungkin dimiliki dalam waktu yang
singkat. Pengembangannya memakan
membuktikan bahwa keadaan rata-rata
waktu yang relatif lama. Oleh karena itu kondisi minat dan kebiasaan membaca
pembinaan minat baca harus dilakukan siswa rendah. Terlebih penelitian
sejak usia dini, sehingga pada usia tersebut dilakukan pada mahasiswa yang
dewasa telah memiliki kebiasaan dan notabene jurusan geografi. Sebagian
kemampuan membaca yang baik.”
besar hasil penelitian juga menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara minat
Pendapat tersebut menyiratkan bahwa
dan kebiasaan membaca siswa terhadap
minat dan kebiasaan membaca tidak
variabel yang ditentukan peneliti,
terbentuk secara instan. Proses minat
misalnya hasil dan prestasi belajar.
yang perlahan menjadi suatu kebiasaan
Kesimpulannya, terdapat dampak yang
membutuhkan proses yang panjang.
signifikan bila kebiasaan dan minat
Oleh sebab itu pembinaan dini pada
membaca siswa dihubungkan dengan
siswa sangat diperlukan utuk
hasil maupun prestasi belajar.
menumbuhkembangkan minat dan
kebiasaan membaca mereka. Terutama
Tidak jauh berbeda dengan penelitian
pada mata pelajaran yang banyak
sebelumnya (Wahyuningtyas, 2012)
mengandung fakta dan konsep seperti
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
geografi.
juga memiliki minat dan kebiasaan
membaca yang rendah. Mereka juga
Geografi merupakan bidang studi wajib
cenderung lebih tertarik membaca buku
yang dipelajari siswa di sekolah. Bidang

198
lain seperti komik, tabloid bola, dan dapat dikategorikan dalam self-regulated
koran daripada membaca tulisan ilmiah learning dalam mengatur belajarnya
yang berkaitan dengan materi pelajaran. sendiri (dengan membaca), sehingga
Sebagian dari mereka bahkan hasil belajar yang didapat akan optimal.
terindikasi selalu membaca buku Dalam konteks ini adalah memperoleh
pelajaran apabila akan ulangan atau ada pencapaian nilai/hasil belajar yang
tugas saja. Hal ini menunjukkan bahwa optimal khususnya pada mata pelajaran
siswa hanya berorientasi terhadap hasil geografi.
ujian. Proses pembelajaran yang
menuntut siswa untuk mencari dan Lebih lanjut mengenai minat membaca,
mengolah informasi dan pengetahuan Listariono (2009) menjelaskan bahwa
seakan tidak berpengaruh terhadap hasil siswa yang memiliki minat membaca
ujiannya. Siswa tersebut hanya membaca dalam dirinya akan memiliki gairah atau
materi pelajaran dari buku agar bisa kecenderungan untuk melihat serta
menjawab soal yang diberikan dalam memahami isi dari apa yang ditulis, baik
ujian. Buku teks yang dibawa siswa dengan melafalkan atau mengeja apa
sebagian besar kurang dimanfaatkan. yang ditulis atau hanya dalam hati, serta
Buku tersebut lebih banyak berfungsi disertai dengan perasaan senang karena
sebagai pendukung untuk mengerjakan merasa ada kepentingan terhadap hal
tugas rumah, menyiapkan ujian tengah tersebut. Oleh karena itu, minat
semester dan akhir semester. membaca sangat penting bagi
perkembangan seseorang khususnya
PEMBAHASAN siswa. Bashir dan Mattoo (2012)
menambahkan minat membaca
Pengaruh Minat Membaca terhadap membantu siswa selalu baik dalam
Hasil Belajar Geografi akademik pada setiap situasi. Selain itu
siswa memperoleh makna dan
Wigfield dan Guthrie (1997) pengetahuan yang diperlukan. Penelitian
mengatakan bahwa ″students who have yang dilakukan oleh Ogbodo (2010),
low reading interests will also be low in Bhan dan Gupta (2010), dan Singh
learning achievement, conversely (2011) juga menjelaskan minat
students who have high reading interest membaca memberikan peran terhadap
will also be high in learning keberhasilan dalam belajar. Pada
achievement″. Secara umum siswa yang hakekatnya dalam teori tersebut tersirat
memiliki minat membaca rendah juga bahwa minat membaca yang ada pada
akan berprestasi rendah, sebaliknya seorang siswa dapat berperan sebagai
siswa yang memiliki minat membaca sumber pendorong bagi siswa untuk
tinggi maka akan berprestasi tinggi. melakukan suatu kegiatan membaca.
Sejalan dengan itu, Rahim (2008) Apabila kegiatan tersebut dapat
menyatakan bahwa minat baca adalah berlangsung secara terus menerus
keinginan yang kuat disertai usaha-usaha niscaya akan memperoleh hasil belajar
siswa untuk membaca. Usaha siswa yang lebih baik. Minat membaca dalam
untuk membaca merupakan suatu proses intensitas tinggi akan menghasilkan
yang di dalamnya terkandung bagaimana kebiasaan dan kemampuan membaca
strategi untuk membaca dalam rangka yang baik, dan pada akhirnya akan
mengambil informasi dari bahan bacaan memainkan peranan penting bagi pelajar
tertentu. Pendapat tersebut menjelaskan yang sukses.
bahwa usaha siswa untuk membaca

199
Dalam minat membaca terkandung unsur memperbesar minatnya terhadap
perhatian, kemauan, dorongan, dan rasa kegiatan membaca tersebut.
senang yang timbul dari dalam diri Melihat teori dan pendapat di atas dapat
maupun dari pengaruh orang lain dikatakan bahwa membaca adalah
(Ginting, 2005). Pendapat tersebut sumber inspirasi dan pengetahuan.
menunjukkan bahwa siswa melakukan Membaca merupakan salah satu aktivitas
usaha (kemauan) untuk membaca belajar yang efektif untuk mendapatkan
sebagai strategi untuk memahami suatu ilmu dan pengetahuan. Secara praktis
informasi dari buku yang dibaca. Maka siswa dapat memperoleh pengetahuan
dari itu jika siswa yang berminat pada dengan cepat dan efisien karena tinggal
suatu objek, pasti perhatiannya akan memilih buku yang akan dibacanya.
terpusat pada objek tersebut. Perhatian Selain itu, tinggi dan rendahnya minat
itulah yang kemudian akan mendorong membaca pada siswa mempunyai
siswa rajin belajar untuk mencapai apa hubungan yang erat dengan hasil belajar.
yang diinginkan. Begitu pun dalam Adanya motivasi intrinsik yang berupa
aktivitas membaca, jika siswa berminat minat sangat dibutuhkan untuk mencapai
terhadap membaca, bisa dipastikan keberhasilan akademik. Di samping
perhatiannya akan terpusat pada bahan minat membaca, faktor lain yang
bacaan (buku) yang dibaca tersebut. berhubungan dengan pencapaian hasil
Minat inilah pada akhirnya yang akan belajar diantaranya yaitu kepribadian
timbul dan terus tumbuh pada diri siswa dan kemampuan kognitif.
apabila ia dapat merasakan kepuasan dan
manfaatnya dalam aktivitas kehidupan Berdasarkan konsep dan teori di atas
sehari-hari. maka diharapkan guru di sekolah dapat
memilih strategi pembelajaran yang
Minat merupakan salah satu faktor dapat memacu motivasi agar siswa
penting untuk meraih kesuksesan. tertarik dengan membaca dan
Keberadaan minat akan dapat memperkuat minat dalam membaca,
mendorong seseorang untuk melakukan sehingga siswa akan mendapatkan
sesuatu (Gie, 1998). Gie juga pencapaian hasil belajar yang optimal.
menyatakan dari hasil penelitian di Terlebih pada mata pelajaran geografi
Amerika Serikat tercatat bahwa yang banyak mengandung , konsep,
penyebab utama pelajar mengalami generalisasi, dan subtansi, seperti: teori,
kegagalan dikarenakan kurangnya minat. hukum, dalil, dan prinsip, dimana dalam
Pendapat tersebut menyiratkan bahwa pembelajarannya sangat membutuhkan
faktor internal seperti minat merupakan kegiatan membaca sebagai salah satu
modal dasar bagi siswa untuk meraih cara untuk memperoleh informasi. Jadi,
kesuksesan. Apabila siswa memiliki dalam rangka mengembangkan minat
minat terhadap membaca, maka ia akan membaca tersebut guru harus mampu
berhubungan secara aktif dengan menyadarkan dan memberi contoh pada
kegiatan membaca yang menarik siswa agar selalu membina dan
perhatiannya itu. Hal ini jika terus meningkatkan kualitas diri melalui
berkembang dengan baik maka akan kegiatan membaca buku terutama yang
membuahkan hasil yang memuaskan berkaitan dengan bidang studi.
yaitu perolehan pengetahuan dari bacaan
akan meningkat, hasil belajarnya
menjadi optimal dan sekaligus

200
Pengaruh Kebiasaan Membaca kesenangan akan cenderung untuk
terhadap Hasil Belajar Geografi diulang. Oleh karena itu, tindakan
berdasarkan kebiasaan bersifat
Owusu-Acheaw & Larson (2014) dalam mengukuhkan (Wahyuningtyas, 2012).
penelitiannya menyimpulkan bahwa
kebiasaan membaca berpengaruh pada Dalam aktivitas membaca sebenarnya
peningkatan akademik. Mereka juga juga terdapat seni. James W. dalam
menyatakan ada hubungan secara Wahyuningtyas (2012) menyiratkan
langsung antara kebiasaan membaca pada bukunya bahwa membaca bukanlah
dengan prestasi akademik. Hasil belajar suatu kegiatan yang sederhana seperti
yang optimal merupakan salah satu apa yang diperkirakan banyak orang.
perwujudan dari prestasi tersebut. Membaca merupakan proses memaknai
Kebiasaan membaca yang dimaksud yang melibatkan interaksi antara
adalah sikap siswa yang selalu tertuju pembaca dan teks. Maka dari itu, untuk
pada bahan bacaan dan frekuensi dapat menikmati seni dari membaca
kehadirannya di perpustakaan untuk perlu keterampilan atau teknik-teknik
membaca buku. Selanjutnya, dijelaskan yang tepat guna mencapai tujuan yang
pula bahwa salah satu kendala utama diharapkan. Teknik-teknik tersebut
untuk membudayakan kebiasaan antara lain yaitu teknik baca-pilih
membaca adalah rasa malas yang ada (selecting), baca-lompat (skipping),
dalam diri siswa. baca-layap (skimming), baca-tatap
(scanning). Jika siswa sebagai pembaca
Hal senada juga dikemukakan oleh Gie dapat menerapkan teknik tersebut,
(1998) bahwa ″kebiasaan membaca yang niscaya akan menjadi seseorang yang
baik akan membantu siswa dalam lebih aktif dalam belajar dan mencapai
menguasai pelajarannya, sehingga hasil belajar yang maksimal. Selain itu
mampu mencapai kemajuan studi, dan untuk menguasai teknik keterampilan
akhirnya sukses di sekolah″. Pendapat tersebut dibutuhkan latihan secara teratur
tersebut sangat jelas menyatakan bahwa dan kontinyu, oleh karena itu perlu
kebiasaan membaca yang baik berarti upaya untuk membiasakan diri
membiasakan diri dengan melakukan membaca.
kegiatan membaca yang tepat, teratur
dan disiplin untuk mencapai hasil belajar Kebiasaan sangat erat hubungannya
yang maksimal. Kebiasaan yang ada dengan waktu. Sebagaimana pepatah
pada siswa cenderung akan menguasai orang barat, ”time is money” atau waktu
tindakan dan perilakunya saat mereka adalah uang. Kebanyakan siswa yang
melakukan suatu aktivitas. Pada tidak memiliki kebiasaan membaca yang
umumnya masing-masing individu akan baik maka yang akan menjadi alasan
bertindak berdasarkan force of habit, utama mereka adalah kesulitan dalam
yaitu semacam kekuatan yang memaksa mengatur waktu. Padahal kebiasaan
untuk melakukan tindakan karena sudah membaca sendiri berawal dari niat siswa
terbiasa. Hal ini dikarenakan dalam bagaimana dalam mempersiapkan waktu
kebiasaan terdapat motivasi yang kuat. luangnya sebagai modal belajar secara
Motivasi inilah yang nantinya berperan bertahap agar di akhir semester tidak
sebagai motor penggerak untuk terlalu banyak bahan bacaan yang akan
seseorang bertindak. Selain itu sesuai dibaca sebagai bahan ujian. Namun yang
dengan law of effect dalam kegiatan, terjadi adalah siswa meremehkan
perbuatan yang menimbulkan kebiasaan membaca tersebut dan

201
sebagian besar memanfaatkan waktu Maka dari itu guru dan sekolah harus
membacanya ketika sudah terdesak. saling bersinergi dalam mengupayakan
Ibarat pertandingan sepak bola, siswa budaya kebiasaan membaca di kalangan
cenderung lebih memanfaatkan ”injury siswa. Guru menentukan dan
time” atau menit-menit terakhir mengarahkan siswa untuk memilih
menjelang ujian untuk membaca. bahan bacaan yang sesuai dengan
Akibatnya hasilnya pun kurang kebutuhan mereka. Sedangkan sekolah
maksimal. mengupayakan untuk menyediakan
bahan bacaan atau buku-buku tersebut
James W. dalam Wahyuningtyas (2012) dan mengatur pelayanannya secara
mengatakan bahwa ″waktu membaca khusus sehingga peluang setiap siswa
erat kaitannya dengan efisiensi″. Dari untuk membacanya dapat terjamin. Di
pendapat tersebut tersirat jelas bahwa samping itu, sekolah juga harus
waktu merupakan hal yang sangat menyediakan tempat yang nyaman dan
penting untuk diperhatikan karena representatif untuk membaca misalnya
menentukan berhasil tidaknya seseorang perpustakaaan yang ideal serta guru juga
dalam berbuat sesuatu. Pada dasarnya mengajarkan pada siswa bagaimana
input waktu bagi semua orang adalah teknik dan cara membaca yang baik.
sama. Namun, bisa dilihat pencapaian
setiap orang berbeda-beda antara satu Pengaruh Minat dan Kebiasaan
dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan Membaca siswa terhadap Hasil
oleh efisiensi yang dimiliki setiap orang Belajar Geografi SMA
dalam memanfaatkan waktu berbeda.
Begitu halnya dalam membaca, jika Drummond dan Stoddard dalam
seseorang tersebut mampu mengelola Wahyuningtyas (2012) menyatakan
waktu belajarnya dengan baik, artinya bahwa beberapa faktor yang berkaitan
mempunyai efisiensi waktu maka dia dengan hasil belajar diantaranya yaitu
akan lebih unggul dibandingkan dengan minat dan kebiasaan membaca. Kedua
seseorang yang tidak memiliki efisiensi faktor tersebut memegang peranan
waktu. penting bagi siswa untuk dapat
melakukan usaha belajar dengan baik.
Pernyataan di atas menyimpulkan bahwa Apabila siswa telah memiliki kedua hal
membiasakan diri meluangkan waktu tersebut yaitu minat dan kebiasaan
untuk membaca akan memberikan membaca, maka ia telah memiliki niat
pengaruh yang sangat besar bagi yang tinggi untuk membaca baik dalam
kehidupan. Seseorang tidak akan meraih rangka menyelesaikan tugas-tugas
kesuksesan tanpa ada upaya. Dalam hal maupun menunjang keberhasilan
ini terutama bagi siswa, kesuksesan belajarnya.
mereka dalam meraih hasil belajar yang
optimal bergantung pada managemen Pada dasarnya setiap siswa memiliki
waktunya untuk membaca. Tidak akan tingkatan minat untuk tertarik pada
pernah ada orang pintar atau cerdas bahan bacaan baik saat mereka berada di
sekalipun yang meraih kesuksesan tanpa rumah, sekolah, atau pun perpustakaan.
harus membaca, karena dari bacaanlah Keberadaan minat tersebut sangat
seseorang dapat menyerap ilmu penting untuk dikembangkan. Maka dari
pengetahuan dan segala informasi. itu perlu dukungan dari lingkungan agar
mereka bisa membudayakan dan
mengarahkan motivasi keingintahuannya

202
ke arah yang lebih baik. Dengan begitu memadai, lingkungan tempat membaca
diharapkan membaca akan menjadi yang kondusif dan representatif serta
sumber inspirasi dan pengetahuan yang sarana pendukung lainnya.
pada akhirnya akan membuat siswa lebih
kreatif dan inovatif dalam menyikapi Penelitian sebelumnya yang dilakukan
pengetahuan. Wahyuningtyas (2012) pada jenjang
pendidikan tinggi membuktikan bahwa
Minat dan kebiasaan membaca minat dan kebiasaan membaca memiliki
mempunyai hubungan timbal balik yang hubungan yang positif dengan prestasi
sangat erat. Seseorang yang memiliki belajar. Artinya terdapat pengaruh antara
minat dan perhatian yang tinggi terhadap kesuksesan seorang siswa dengan tinggi
bacaan tertentu akan selalu meluangkan rendahnya minat dan kebiasaan
waktunya untuk membaca, sehingga membacanya. Penelitian tersebut juga
lama kelamaan akan terbiasa dengan memaparkan bahwa sebagian besar
kegiatan tersebut dan pada akhirnya siswa masih memiliki minat dan
memperoleh pemahaman yang lebih baik kebiasaan membaca yang rendah. Oleh
dibandingkan dengan orang yang tidak sebab itu sangat perlu dikembangkannya
mempunyai minat dan kebiasaan minat dan kebiasaan membaca sejak
membaca. Oleh karena itu, minat dan dini, terutama di lingkungan akademis
kebiasaan membaca harus terjalin seperti sekolah.
dengan erat karena keduanya saling
menentukan terbentuk tidaknya hal Pengembangan minat dan kebiasaan
tersebut (Nurhayatin, 1997). membaca siswa di lingkungan Sekolah
Menengah Atas (SMA) selayaknya
Sebagai lingkungan akademik, sudah mengalami perubahan, baik dari
pengembangan minat dan kebiasaan siswa maupun pengajarannya. Seperti
membaca di sekolah hendaknya menjadi yang dinyatakan oleh Brodjonegoro
dasar untuk pengembangan intelektual. (2002) bahwa perubahan ditujukan pada
Benwari & Nemine (2014) menyatakan pengajaran menjadi pembelajaran,
bahwa guru dan semua stake holder peserta didik pasif menjadi pembelajar
yang terlibat dalam proses pembelajaran aktif, berpusat pada kemampuan
hendaknya tidak hanya sekedar (faculty) ke berpusat pada pembelajar,
menjadikan siswa sebagai objek untuk pembelajaran solitari (solitary learning)
menjalankan perangkat pembelajaran ke pembelajaran interaktif dan koperatif,
yang mereka ciptakan. Lebih dari itu, pembelajaran di kelas menjadi
guru di sekolah harus mampu pembelajaran di masyarakat. Pendapat
menyadarkan dengan memberikan tersebut secara gamblang mengatakan
motivasi dan memberi contoh siswa agar bahwa agar siswa memiliki minat dan
selalu membina dan meningkatkan kebiasaan membaca yang baik maka
kualitas diri melalui kegiatan membaca diperlukan suatu perubahan pada
buku-buku terutama yang berkaitan pembelajaran yang dilakukan. Perubahan
dengan bidang studi. Dukungan sarana yang dimaksud yaitu pada model
dan fasilitas agar siswa merasa pembelajaran yang dilandasi oleh
termotivasi dan nyaman juga sangat prinsip-prinsip pembelajaran modern,
diperlukan untuk menumbuh- seperti pembelajaran koperatif
kembangkan minat dan kebiasaan (cooperative learning), pembelajaran
membacanya. Misalnya dengan siswa aktif (student active learning), dan
ketersediaan bahan bacaan yang pembelajaran yang berpusat pada siswa

203
(student-centered learning). Oleh sebab tema bahan bacaan tersebut. Diharapkan
itu peran ganda seorang guru sangat dengan tugas tersebut akan dapat
dibutuhkan untuk mengatur sekaligus memacu minat dan kebiasaan mmbaca
memotivasi siswa dalam pembelajaran. siswa serta menumbuhkan daya nalar
kritis mereka terhadap suatu bahan
bacaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Di sisi lain untuk para pemangku
Kesimpulan kebijakan (pemerintah), sekolah, dan
guru diharapkan tidak hanya
Minat dan kebiasaan membaca siswa memperhatikan pendidikan sebagai
terhadap bahan bacaan yang berkaitan proyek komersial. Artinya hanya sekedar
dengan pelajaran berpengaruh terhadap untuk memiliki buku saja terkadang
hasil belajar. Kesuksesan yang mereka tidak semua kalangan siswa dengan
capai untuk memperolah nilai maksimal mudah akan dapat menikmatinya. Oleh
dalam pembelajaran tergantung tinggi karena itu perlu dukungan untuk
rendahnya minat dan kebiasaan penyediaan bahan bacaan yang
membaca. Terlebih pada mata pelajaran berkualitas pada siswa yang kurang
geografi SMA yang banyak mengandung mampu. Misalnya pengadaan beasiswa
fakta, konsep, dan generalisasi sehingga khusus pengembangan minat baca,
sangat mutlak memerlukan aktifitas pengadaan ruang baca yang representatif
membaca untuk memahaminya. Salah dan layak pakai, pengadaan buku gratis
satu upaya untuk mengembangkan minat untuk siswa dsb.
dan kebiasaan membaca tersebut yaitu
guru di sekolah harus mampu DAFTAR RUJUKAN
memberikan motivasi dengan cara
memberikan contoh dan teladan kepada Astina, I.K. 2005. Pengantar Filsafat
siswa agar selalu membina dan Geografi. Malang: FMIPA UM.
meningkatkan kualitas diri melalui
Bashir, I. dan Mattoo, N.H. 2012. A
membaca buku-buku terutama yang
Study on Study Habits and
berkaitan dengan bidang studi. Selain itu
Academic Prformance Among
dukungan sarana dan fasilitas agar siswa
Adolescents (14-19). Years.
merasa termotivasi dan nyaman juga
International Journal of Social
sangat diperlukan untuk
menumbuhkembangkan minat dan Science Tomorrow. 1(5): 1-5.
kebiasaan membacanya. Benwari, Nnenna Ngozi & Nemine, Ebi
BB. 2014. Intensive Reading As a
Saran Study Habit and Students’
Academic Achievement in
Pada pembelajaran geografi di Sekolah Economics in Selected Secondary
Menengah Atas (SMA) hendaknya guru Schools in Bayelsa State, Nigeria.
memberikan tugas-tugas yang berkaitan Journal of Curriculum and
dengan aktivitas pengembangan Teaching, (Online), 3 (2): 94-99,
membaca. Tugas tersebut diantaranya (www.sciedu.ca/jct ), diakses 22
dapat berupa wajib menyelesaikan bahan Maret 2016.
bacaan tertentu dalam kurun waktu yang
ditentukan dan juga disertai tugas Bhan, K.S., dan Gupta, R. 2010. Study
berbasis proyek yang berkaitan dengan Habits and Academic

204
Achievement Among the Students Counseling Implication. Edo
Belonging to Scheduled Caste and Journal of Counseling. 3(2): 229-
Non Scheduled caste Group. 239.
Journal of Applied Research in
Education. 15(1): 1-9. Owusu-Acheaw, M. & Larson, Agatha
G. 2014. Reading Habits Among
Brodjonegoro, S.S. 2002. Perguruan Students and its Efect on Academic
Tinggi Sebagai Kekuatan Moral. Performance: A Study of Students
Disampaikan dalam Rapat Kerja of Koforidua Polytechnic. Library
Nasional Pimpinan Perguruan Philosophy and Practice (e-
Tinggi Negeri Seluruh Indonesia, journal). Paper 1130. (Online),
Yogyakarta. (http://digitalcommons.unl.edu/cgi/
viewcontent.cgi?article=2908&con
Gie, The Liang. 1998. Cara Belajar text=libphilprac), diakses 22 Maret
Yang Efisien. Yogyakarta: Pusat 2016.
Kemajuan Study.
Rahim, F. 2008. Pengajaran Membaca
Ginting, V. 2005. Penguatan Membaca, di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Fasilitas Lingkungan Sekolah dan Aksara.
Keterampilan Dasar Membaca
Bahasa Indonesia serta Minat baca Singh, Y. G. 2011. Academic
Murid. Jurnal Pendidikan Achievement and Study Habits Of
Penabur. 4 (4): 17-35. Higher Secondary Students.
International Referred Research
Listariono. 2009. Peranan Perpustakaan Journal. 3(27): 2.
Sekolah dalam Upaya
Menumbuhkan Minat Baca Siswa. Wahyuningtyas, Neni. 2012. Hubungan
UPT Perpustakaan. Materi Minat dan Kebiasaan Membaca
disajikan dalam diklat pengelolaan dengan Prestasi Belajar
perpustakaan bagi guru dan Mahasiswa Pendidikan Geografi
pustakawan di desa Landungsari Universitas Negeri Malang. Tesis
kecamatan Dau kabupaten Malang tidak diterbitkan. Malang: Jurusan
tanggal 19 Desember 2009. Pendidikan Geografi Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri
Nurhayatin. 1997. Minat Baca dan Malang.
Kebiasaan Membaca di
Masyarakat Perguruan Tinggi Wigfield, A, & Guthrie, J. T. 1997.
Aksentuasi Perpustakaan dan Motivation for Reading:
Pustakawan. Jakarta: IPI DKI. Individual, Home, Textual, and
Classroom Perspective.
Ogbodo, R. O. 2010. Effective study Educational Psychologist. Vol.
Habits in Educational Sector: 32.No.57.

205

Anda mungkin juga menyukai