3 No 2, Agustus 2019
ISSN: 2613-9553
e-mail:{sri.anjani,nyoman.dantes,gde.artawan}@pasca.undiksha.ac.id.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Implementasi Gerakan Literasi
Sekolah Terhadap Minat Baca dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa SD
Kelas V Gugus II Kuta Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan Single Factor
Independent Groups Designs. Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang siswa terdiri
dari dua kelas yaitu kelas V SD No. 3 Canggu dan Kelas V SD No. 3 Tibubeneng.
Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan tes objektif pilihan ganda biasa.
Data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Manova. Hasil analisis
menunjukkan bahwa:(1) terdapat pengaruh implementasi gerakan literasi sekolah
terhadap minat baca siswa kelas V SD Gugus II Kuta Utara;(2) terdapat pengaruh
implementasi gerakan literasi sekolah terhadap kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas SD Gugus II Kuta Utara;(3) terdapat pengaruh secara simultan
implementasi gerakan literasi sekolah terhadap minat baca dan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas V SD Gugus II Kuta Utara.
Abstract
This study aims to determine the Effect of Implementation of the School Literacy
Movement on Reading Interest and Reading Comprehension Ability of Class V
Elementary School Class II Kuta Utara. This study uses the design of Single Factor
Independent Groups Designs. The sample of this study amounted to 62 students
consisting of two classes namely class V SD No. 3 Canggu and Class V SD No. 3
Tibubeneng. Data was taken using a questionnaire and ordinary multiple choice
objective tests. The data is then analyzed using Manova. The results of the analysis
show that: (1) there is an influence of implementation of the School Literacy
Movement on reading interest in fifth grade students of SD Gugus II Kuta Utara; (2)
there is an influence of Implementation of the School Literacy Movement on reading
comprehension ability of elementary school students in Class II of Kuta Utara; (3)
there is a simultaneous influence of implementation of the School Literacy Movement
on reading interest and reading comprehension ability of fifth grade students of SD
Gugus II Kuta Utara.
luang, dan membaca untuk mencari anak dalam masyarakat dan hal tersebut
keterangan suatu istilah. Oleh karena itu, dapat membantu dan dapat menghalangi
pada dasarnya membaca mempunyai anak belajar membaca. Kedua, faktor
tujuan keterampilan membaca untuk intelektual yaitu mencakup metode
mendapatkan informasi dan kepuasaan pengajar guru dan prosedur kemampuan
batin. Dan untuk mencapai tujuan guru. Intelektual atau inteligensi
membaca tidak hanya diperlukan merupakan suatu kegiatan berpikir yang
keterampilan memahami yang tersurat terdiri dari pemahaman yang esensial
saja, tetapi juga pemahaman yang tersirat tentang situasi yang diberikan dan
dalam bacaan. meresponnya secara tepat. Faktor
Selain itu, beberapa hal penting intelektual berperan penting dalam
yang harus diperhatikan berkaitan dengan memengaruhi kemampuan membaca
aktivitas membaca salah satunya adalah siswa.
materi bacaan yang dipilih. Dalam materi Ketiga, faktor psikologis yaitu
bacaan, berbagai informasi yang ingin mencakup motivasi, minat, kematangan
dicari melalui bacaan menentukan wacana, sosial, emosi, dan penyesuaian diri.
apakah berkaitan dengan wacana ilmiah, Motivasi merupakan faktor kunci dalam
fiksi atau berisikan informasi khusus belajar membaca. Kuncinya adalah guru
maupun informasi umum. Perbedaan harus mendemonstrasikan kepada siswa
wacana ini akan mempengaruhi cara praktik pengajaran yang relevan dengan
membaca, bagaimana membaca setiap minat dan pengalaman anak sehingga
wacana tersebut juga mengacu pada anak memahami belajar itu sebagai
tujuan serta informasi apa yang ingin digali. kebutuhan. Siswa yang mempunyai
Adapun wacana bacaan yang dianggap motivasi tinggi terhadap membaca, akan
baik untuk materi pengajaran membaca mempunyai minat yang tinggi pula
adalah yang sesuai dengan tingkat terhadap kegiatan membaca. Dan
perkembangan jiwa, minat, kebutuhan keempat, Faktor fisiologis yaitu mencakup
atau teks bacaan biasanya dikaitkan kesehatan fisik dan pertimbangan
dengan tujuan kemampuan yang ingin neurologis. Gangguan pada alat bicara,
dicapai. alat pendengaran, dan alat penglihatan
Pembelajaran membaca sangat bisa memperlambat kemajuan belajar
penting bagi siswa, karena kemampuan membaca. Analisis bunyi misalnya,
membaca berkaitan dengan proses mungkin sukar bagi anak yang
memahami dan memberi makna, mempunyai masalah pada alat bicara dan
memanfaatkan dengan tepat bahan alat pendengaran. Kelelahan juga
bacaan yang dibaca untuk meningkatkan merupakan kondisi yang tidak
pengetahuan dan wawasan sehingga menguntungkan bagi anak untuk belajar,
memiliki kemampuan lebih dari orang lain. khususnya belajar membaca. Kemampuan
Kemampuan membaca pemahaman membaca pemahaman dapat diukur
adalah kemampuan dalam memahami dengan memperhatikan Taksonomi Barret.
bacaan dengan baik dan mendapatkan Dalam artikel Supriyono (2008:1-5)
informasi dari bacaan dalam melibatkan mengemukakan, taksonomi ini memiliki 5
pengetahuan dan pengalaman. Adapun kategori yang terdiri dari pemahaman
faktor – faktor yang mempengaruhi literal, reorganisasi, pemahaman
kemampuan membaca pemahaman yaitu inferensial, evaluasi, dan apresiasi. Kelima
pertama, faktor lingkungan yaitu kategori ini dapat membantu siswa untuk
mencakup latar belakang dan pengalaman memahami, berpikir, dan berinteraksi
siswa serta sosial ekonomi, latar belakang dengan wacana atau bacaan mulai dari
dan pengalaman siswa saling berkaitan makna tersurat sampai kepada interpretasi
dalam kemajuan membaca siswa. dan reaksi terhadap pesan informasi
Lingkungan siswa dapat membentuk dalam wacana/bacaan tersebut (1)
pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan Pemahaman Literal, pada tahap ini
bahasa anak. Kondisi di rumah berfokus dalam membantu siswa terampil
memengaruhi pribadi dan penyesuain diri memahami ide atau informasi yang
mendorong seluruh siswa Indonesia agar membaca rutin harapannya akan tumbuh
memiliki minat membaca buku dan kebiasaan membaca, dari kebiasaan
membangun eksosistem literasi sehingga membaca tersebut akan terbentuk
menjadi pembelajar. Sasaran utama kemampuan membaca pemahaman pada
gerakan literasi sekolah yaitu pada jenjang siswa.
SD, karena siswa di SD masih mudah Berdasarkan observasi di seluruh
untuk dikembangkan dalam usia 6-12 SD Gugus II Kuta Utara pada tanggal 14
tahun (Faradina,2017:61). Program ini November 2018, seluruh SD yang berada
dilaksanakan untuk tujuan menumbuhkan di Gugus II Kuta Utara sudah
minat baca siswa, meningkatkan melaksanakan program GLS dan hasil
kemampuan membaca pemahaman siswa wawancara dengan beberapa siswa
serta mendukung pelaksanaan proses diketahui bahwa pada saat waktu istirahat
pembelajaran kurikulum 2013 dengan siswa lebih senang bermain daripada
harapan pengetahuan dapat dikuasai membaca. Buku yang dibaca setiap
secara lebih baik. Kategori bahan bacaan harinya pun tidak terlepas dari buku
dalam GLS ini berisi tentang nilai-nilai budi pelajaran. Dengan demikian, dapat
pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, diajukan penelitian yang berjudul
dan global yang sesuai dengan jenjang “Pengaruh Implementasi Gerakan Literasi
pendidikan siswa di SD. Sekolah Terhadap Minat Baca dan
Program GLS dilaksanakan secara Kemampuan Membaca Pemahaman
bertahap dengan mempertimbangkan Siswa Kelas V SD Gugus II Kuta Utara”.
kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
Kesiapan ini mencakup kesiapan Mengetahui untuk Mengetahui Pengaruh
kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, Implementasi Gerakan Literasi Sekolah
bahan bacaan, sarana, prasarana literasi), Terhadap Minat Baca Siswa Kelas V SD
kesiapan warga sekolah, dan kesiapan Gugus II Kuta Utara, untuk mengetahui
sistem pendukung lainnya (partisipasi Pengaruh Implementasi Gerakan Literasi
publik, dukungan kelembagaan, dan Sekolah Terhadap Kemampuan Membaca
perangkat kebijakan yang relevan). Pemahaman Siswa Kelas V SD Gugus II
Rentang waktu pelaksanaan ketiga tahap Kuta Utara dan mengetahui Pengaruh
ini bergantung pada kondisi sekolah Implementasi Gerakan Literasi Sekolah
masing-masing. GLS di sekolah dasar (SD) Terhadap Minat Baca dan Kemampuan
dilaksanakan secara bertahap dengan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD
mempertimbangkan kesiapan masing- Gugus II Kuta Utara.
masing sekolah (Hidayah,2017:50).
Berikut ini tahapan GLS: tahap ke- METODE
1: Pembiasaan kegiatan membaca yang “Populasi adalah wilayah generalisasi
menyenangkan di ekosistem sekolah. yang terdiri atas obyek/subyek yang
Tahap ke-2: Pengembangan minat baca mempunyai kuantitas dan karakteristik
untuk meningkatkan kemampuan literasi. tertentu yang ditetapakan oleh peneliti
Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran untuk dipelajari dan kemudian ditarik
berbasis literasi. Kegiatan membaca pada kesimpulannya”(Sugiyono,2018:130).
tahap ini mendukung pelaksanaan Sependapat dengan itu, Sujarweni
Kurikulum 2013 yang mensyaratkan siswa (2018:105) menyatakan, “Populasi adalah
membaca buku nonteks pelajaran yang keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek
dapat berupa buku tentang pengetahuan atau subjek yang mempunyai karakteristik
umum, kegemaran, minat khusus, atau dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
teks multi modal, dan juga dapat dikaitkan peneliti untuk diteliti kemudian ditarik
dengan mata pelajaran tertentu. Alur kesimpulannya”.
kebudayaan berawal dari sesuatu yang Berdasarkan kajian teori tersebut
diajarkan. Kemudian, kegiatan yang bahwa populasi adalah keseluruhan dari
diajarkan itu dibiasakan. Pembiasaan orang yang memiliki karakteristik tertentu
membaca bila dilakukan terus menerus yang ingin diteliti oleh peneliti lalu
akan menjadi karakter minat baca. Melalui dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi