Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA MELALUI STRATEGI

PQ4R DI KELAS 3 SDN CARAT 2 GEMPOL

Alifiacesa Dear P.C


158620600144/6/S-1 PGSD/Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Alifiacesa.dpc@gmail.com

Artikel ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) pada Mata
Kuliah Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan Dosen Pengampu Mohammad Faizal
Amir, M.Pd

Abstrak
Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah pesan atau
informasi. Dengan melakukan kegiatan membaca, seseorang akan mendapatkan pengetahuan baru
yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Membaca dapat dilakukan oleh seluruh kalangan
masyarakat, termasuk siswa atau pelajar. Seorang siswa atau pelajar seharusnya menjadikan
membaca sebagai sebuah kesenangan atau kegiatan yang mereka lakukan secara rutin. Karena
dengan membaca mereka akan mendapatkan banyak ilmu yang mungkin tidak diajarkan di dalam
kelas atau sekolah. Namun kenyataanya, sekarang ini siswa atau pelajar menaruh minat yang
rendah pada kegiatan membaca. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan minat
baca siswa atau pelajar, dengan menerapkan strategi PQ4R. Penelitian Ini adalah penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian inin adalah siswa kelas 3 SDN carat 2
Gempol. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara dan
angket. Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan minat baca siswa pada setiap siklus
yang telah dilaksanakan oleh peneliti di dalam kelas.

Kata Kunci: Strategi PQ4R dan Minat Baca

PENDAHULUAN
Ada pepatah yang mengatakan sebaliknya, semakin jarang seseorang
bahwasannya membaca adalah jendela membaca buku, maka semakin terbatas
dunia. Dari kalimat tersebut dapat pengetahuan yang dimiliki orang
diartikan bahwasannya banyak sekali tersebut.
manfaat positif dari kegiatan membaca. Potensi negara republik indonesia
Adapun beberapa manfaatnya seperti, untuk menjadi negara maju sangat besar
membuka, memperluas, serta menambah apabila dilihat dari beberapa hal, yang
wawasan dan pengetahuan seseorang. meliputi jumlah penduduk dan kekayaan
Dengan melakukan kegiatan membaca alam. Jumlah penduduk di Indonesia
membuat seseorang dapat meningkatkan sangat banyak dan terdiri dari berbagai
kecerdasan yang mereka miliki, serta suku, budaya, serta bahasa yang
mendalami ilmu pengetahuan dalam diri berbeda-beda. Selain itu kekayaan alam
setiap masing-masing orang. Semakin yang dimiliki oleh setiap wilayah yang
sering melakukan kegiatan membaca ada di Indonesia sangat melimpah.
buku, akan semakin luas pengetahuan Namun, dua hal tersebut yang hanya
yang dimiliki oleh seseorang. Begitupun berkaitan erat dengan jumlah atau
kuantitas tidak akan ada gunanya jika berbentuk soal cerita pastilah siswa
tidak diimbangi dengan kualitas yang memerlukan suatu minat serta
dimiliki oleh masyarakat Indonesia. kemampuan membaca yang mencukupi.
Laporan terbaru dari U.S News and Rendahnya minat baca pada seorang
World Report mengungkapkan pelajar dapat didasari oleh beberapa hal.
bahwasannya Negara Indonesia Harga buku yang mahal, sarana
menempati peringkat ke 41 dari 80 prasarana membaca yang kurang
negara lainnya. Hal tersebut memadai, terbatasnya buku bacaan yang
menunjukkan bahwasannya Negara tersedia di perpustkaan sekolah, dan
Indonesia berada pada tingkat menengah. beberapa hal lain. Rendahnya minat
Salah satu faktor penyebab Negara baca pada seorang pelajar tentu saja
Indonesia belum mampu menempati mengakibatkan kurangnya ilmu
posisi atas adalah karena rendahnya pengetahuan yang mereka memiliki.
kualitas masyarakat yang salah satunya Pada tingkat Pendidikan Sekolah Dasar,
disebabkan karena rendahnya minat dan kebiasaan membaca anak-
pendidikan. Hal tersebut diperburuk anak masih dalam kategori rendah dan
dengan kenyataan bahwasanya minat kurang. Menurut survei yang pernah
baca masyarakat Indonesia juga dilakukn mencatat, kemampuan dan
tergolong rendah. Berdasarkan study minat baca siswa Sekolah Dasar di
Most Literred Nation in the World 2016 negara Indonesia menempati peringakt
menyatakan bahwasannya minat baca ke 26 dari 27 negara yang dilakukan
bangsa indonesia menduduki peringkat survei. Fakta tersebut diperkuat dengan
60 dari 61 negara. Padahal menurut data dari United Nations Educational,
Somadyo (2011:07) memaparkan Scientific, and Cultural Organization
bahwasanya, setiap aspek kehidupan (UNESCO) yang menunjukkan
yang dilukan oleh seorang individu atau persentase minat baca anak Indonesia.
manusia selalu melibatkan kegiatan (UNESCO) yang menunjukkan
membaca. Namun kenyataannya, minat persentase minat baca anak Indonesia
membaca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari 10.000
khususnya anak-anak yang notabennya anak di negara ini, hanya satu orang
seorang pelajar masih rendah dan yang memiliki minat baca. Minat baca
memprihatinkan. Padahal dalam sendiri, menurut Rahim (2008: 28)
beberapa pembelajaran membaca menjelaskan bahwasannya orang yang
sangat-sangat diperlukan untuk mempunyai minat baca yang kuat akan
penguasaan materi dan pengerjaan soal. mewujudkan kesediannya dalam hal
Temasuk pada pembelajaan matematika, mendapatkan bahan bacaan dan
serta penanaman kafakte berfikir kritis kemudian membacanya atas kesadaran
siswa. Dari hasil penelitian yang dari dirinya sendiri. Bahan bacaan yang
dilakuakn oleh Amir (2015), bahwa dibaca dapat berupa buku cerita, buku
proses berpikir kritis siswa visual, pelajaran, dan buku pengetahuan lain di
auditori, dan kinestetik pada langkah luar buku pelajaran.
identify dan define memiliki kesamaan Salah satu sekolah dengan minat
dalam memecahkan masalah berbentuk membaca rendah adalah Sekolah Dasar
soal cerita. Dalam memecahkan masalah Negeri Carat 2 Gempol. Sekolah Dasar
Negeri Carat 2 Gempol adalah salah satu bisa didaptkan dengan berbagai cara
Sekolah Dasar yang berada di daerah atau dengan menggunakan sumber dan
pinggiran kota Pasuruan. Pada media yang lainnya, peran mrmbaca
kunjungan pertama ke Sekolah Dasar tetap tidak dapat digantikan sepenuhnya.
tersebut peneliti mendapatkan Oleh karena itu, seharusnya penerapan
kesempatan untuk masuk ke kelas 3. minat membaca mendapatkan perhatian
Pada kesempatan tersebut peneliti lebih terutama saat peserta didik berada
mencoba menawarkan beberapa buku pada bangku Sekolah Dasar. Hal
bacaan kepada peserta didik yang duduk tersebut dilakukan agar minat membaca
di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Hal siswa dapat tertanam dengan baik, dan
yang demikian dilakukan sebagai salah membaca dapat menjadi kegiatan yang
satu cara untuk mengetahui minat baca menyenangkan bagi peserta didik.
peserta didik. Minat sendiri dapat Akan tetapi pada kesempatan melakukan
ditandai dengan adanya rasa senang atau observasi, masalah yang timbul dalam
tertarik seseorang kepada suatu benda kegiatan pembelajaran disebabkan oleh
atau kegiatan. Minat dapat diekspresikan rendahnya minat membaca siswa.
melalui berbagai cara, tidak hanya Rendahnya minat membaca siswa
dikatakan saja melalalui pernyataan mengakibatkan siswa kesulitan dalam
yang menunjukkan bahwa seseorang memahami isi materi yang telah
lebih tertarik pada sesuatu daripada yang disampaikan oleh guru. Khusunya pada
lainnya, namun juga dapat ditunjukkan beberapa mata pelajaran yang bsrisi
dengan ikut serta atau partisipasi aktif banyak teori. Sehingga kegiatan belajar
seseorang dalam melakukan kegiatan yang terjadi di dalam kelas menjadi
tersebut. Salah satu bukti rendahnya pasif. Beberapa siswa lebih memilih
minat siswa kelas 3 dalam kegiatan mencotek pekerjaan atau tugas teman
membaca dapat dilihat dari sedikitnya sebangkunya, dibandingkan harus
siswa yang tertarik saat peneliti membaca atau mencari jawaban tersebut
menawarkan buku bacaan yang sengaja di buku bacaan. Begitupun pada saat
dibawa. Selain itu pada kesempatan diminta membacakan teks, rata-rata
berikutnya, peneliti melakukan peserta didik membaca tanpa
wawancara dengan guru kelas yang memperdulikan perilaku membaca yang
berkaitan dengan permasalaan- sebenarnya.
permasalahan yang terjadi di dalam Berangkat dari kondisi yang telah
kelas. Pernyataan dari guru dijelaskan diatas, diperlukan banyak
menyebutkan bahwasannya peserta didik upaya untuk meningkatkan minat
memang memiliki minat yang rendah membaca peserta didik, sehingga
pada kegiatan membaca. kegiatan belajar di dalam kelas akan
Menurut Tarigan (2008:7), terbentuk lebih baik. Salah satu upaya
membaca sendiri adalah suatu proses yang dapat diterapkan adalah dengan
yang dilakukan dan digunakan oleh menggunakan strategi pembelajaran
pembaca untuk memperoleh pesan yang yang dianggap sesuai dengan
hendak disampaikan oleh penulis. permasalahan yang terjadi. Beberapa
Melalu media berupa kata, kalimat atau literatur memberikan beberapa strategi
bahasa tulis. Meskipun suatu informasi dalan menangani masalah rendahnya
minat membaca siswa dan menyediakan berdasakan pengembangan model
beberapa strategi untuk meningkatkan Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis
minat membaca siswa. Melalui strategi & Taggart. Dalam penelitian ini,
pembelajaran preview, question, read, terdapat 2 siklus yang setiap siklusnya
reflect, recite, review (PQ4R), terdiri dari 4 tahapan. Tahapan-tahapan
diharapkan mampu menyelesaikan tersebut meliputi, yang Pertama
permasalah rendahnya minat membaca Perencanaan atau planning, tahap yang
peserta didik yang saat ini terjadi. kedua tindakan atau acting, tahap yang
Strategi PQ4R merupakan strategi ketiga observasi atau observing dan
elaborasi yang digunakan untuk tahap yang keempat atau terakhir adalah
membantu siswa mengingat apa yang tahap refleksi atau reflecting.
mereka baca. Strategi ini dapat
dilakukan dalam setiap kegiatan
pembelajaran agar siswa terbiasa
membaca dengan demikian diharapkan
minat membaca siswa akan ikut
meningkat. Menurut Sudarman 2009,
Strategi PQ4R merupakan strategi
elaborasi digunakan untuk membantu
siswa mengingat apa yang mereka baca,
yaitu Preview (membaca selintas dengan
cepat), Question (bertanya), Read
(membaca), Reflect (refleksi), Recite
(tanya jawab sendiri), Review
(mengulang secara menyeluruh) Perencanaan Atau Planning
Tahap yang dilakukan pertama kali
METODE oleh peneliti adalah tahap perencanaan
Penelitian ini merupakan Penelitian atau planning, pada tahap ini peneliti
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Amir merencanakan dan mempersiapkan
(2017:98) dalam perkembangannya PTK segala sesuatu yang dibutuhkan selama
digunakan pendidik untuk proses penelitian dilakukan nanti. Selain
menyelesaikan masalah-masalah proses itu peneliti juga menyiapkan segala
pembelajaan yang terjadi di kelas. keperluan penelitian. Hal yang disiapkan
Namun makna kelas pada kata PTK dapat berupa seluruh perangkat
bukan berati penelitian atau tindakan pembelajaran yang berupa silabus,
yang dilakukan hanya terbatas di ruang Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP),
lingkup kelas yang tertutup. Namun, media pembelajaran serta modul atau
bisa juga pendidik memberi tindakan bahan ajar yang akan digunakan oleh
berupa tugas di rumah, siswa melakukan peneliti, demi membantu penggunaan
paktek di laboratorium, atau melakukan strategi PQ4R.
karya wisata di luar sekolah. Tindakan Atau Acting
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Pada tahap kedua, yakni tahapan
dilakukan oleh peneliti merupakan melakukan tindakan atau acting. Peneliti
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melaksanakan setiap langkah
perencanaan yang sudah direncanakan Data yang dikumpulkan dan
pada tahapan sebelumnya. Kegiatan digunakan oleh peneliti adalah data
yang telah direncanakan harus dilakukan kuantitatif dan data kualiatif. Data
secara urut dan teratur sebagaimana kuantitatif penilitian berupa minat siswa
yang sudah direncanakan sebelumnya. terhadap kegiatan membaca. Sedangkan
Pengamatan Atau Observasi data kualitatif penelitian betupa hasil
Tahapan yang ketiga, adalah wawancara yang dilakukan oleh peneliti
tahapan pengamatan atau observasi. kepada guru dan siswa. Beserta hasil
Pada tahapan ini peneliti mengambil dan observasi peneliti sendiri.
mengumpulkan data yang terkait dengan Metode pengumpulan data yang
pelaksanaan tindakan penyelesaian dilakukan oleh peneliti selama penelitian
masalah. minat membaca siswa adalah sebagai
Refleksi Atau Reflecting berikut. Pertama adalah metode
Tahapan yang keempat dan terakhir observasi, pada teknik ini peneliti
adalah tahapan refleksi atau reflecting. melakukan pengamatan dengan
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan menggunakan lembar pengamatan yang
melihat kembali data-data yang telah sudah disiapkan. Beberapa hal yang
dikumpulkan peneliti. Mengevaluasi diamati peneliti adalah minat siswa
kelemahan ataupun kelebihan yang ada dalam kegiatan membaca selama proses
selama proses penelitian. Pada tahap ini pembelajaran di dalam kelas
juga dicari cara untuk mengatasi berlangsung. Selain itu peneliti juga
kelemahan-kelemahan selama proses mengamati keaktifan serta ketertarikan
penelitian tahap satubelangsung. Cara- peserta didik saat strategi PQ4R
cara yang sudah ditenukan digunakan diterapkan di dalam proses pembelajaran.
untuk perbaikan proses penelitian pada Metode yang kefua yakni wawancara.
siklus ke dua. Setelah itu dapat Peneliti melakukan wawancara dengan
dilakukan tindak lanjut. guru dan peserta didik, terkait dengan
Pada penelitian ini subjek yang minat peserta didik dalam kegiatan
digunakan oleh peneliti adalah siswa membaca. Metode yang terakhir
kelas III Sekolah Dasar Negeri Carat 2 digunakan adalah metode angket.
Gempol yang berjumlahkan 25 siswa. Angket ditujukan untuk peserta didik
Namun selama proses penelitian, hanya sehubungan dengan minat mereka
24 anak yang diteliti dikarenakan ada 1 terhadap kegiatan membaca.
anak yang tidak masuk sekolah selama Validitas penelitian dilakukan
kegiatan penelitian dilakukan. 24 siswa melalui tringulasi data. Arikunto (2010,
tesebut terdiri dari 10 siswa laki-laki dan hal 178) menjelasakan bahwasannya
14 siswa perempuan. Peneliti mulai triangulasi data dilakukan sebagai salah
melaksanakan kegiatan penelitian pada satu cara pemantapan data. Penelitian
Hari Senin, tanggal 23 April 2018 dan dikatakan berhasil atau tuntas jika minat
berakhir pada Hari Rabu, tanggal 25 baca siswa mencapai 75%.
April 2018. Peneliti melakukan kegiatan
penelitian didampingi dan dibantu oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
guru kelas, yang berperan sebagai Sebelum melaksanakan tindakan
pengajar dalam penerapan strategi. penyelesaian masalah. Peneliti terlebih
dahulu melakukan observasi serta Dilanjutkan pada siklus 2, dengan hasil
pengambilan data yang berkenaan sebagai berikut:
dengan minat membaca peserta didik. No Respon Pada Minat Persentse
Peneliti mengambil data menggunakan Baca
metode angket. Berikut data hasil angket 1. Positif 95.4%
sebelum dilakukan tindakan. Dapat 2. Negatif 4.6%
dilihat pada table 1: Tabel 3. Data hasil angket setelah
No Minat Baca Persentse dilakukan tindakan siklus 2
1. Positif 58% Berdasakan hasil angket yang
2. Negatif 42% diberikan setelah pelaksanaan tindakan
Tabel 1. Data hasil angket sebelum siklus 2, terdapat 95.4% siswa yang
dilakukan tindakan memiliki minat baca. Sedangkan sisanya,
Berdasakan hasil angket yang yakni 4.6% kurang atau tidak memiliki
diberikan sebelum peneliti melakukan minat baca. Dapat dilihat bahwasanya
tindakan, terdapat 58% siswa yang lebih banyak siswa yang memiliki minat
memiliki minat baca. Sedangkan sisanya, baca daripada yang tidak atau kurang
yakni 42% kurang atau tidak memiliki memiliki minat baca. Serta tedapat
minat baca. Dapat dilihat bahwasanya peningkatan sebanyak 21.4% pada siswa
siswa yang memiliki minat baca lebih ang memiliki minat baca, dan penurunan
banyak daripada yang tidak atau kurang 21.4% terhadap siswa yang tidak atau
memiliki minat baca. Hasil presentase kurang memiliki minat baca. Pada siklus
minat baca siswa setelah dilakukan ini siswa yang memiliki minat baca
tindakan penyelesaian masalah berupa sudah lebih dari 75%. Dengan demikian
penerapan strategi PQ4R menunjukkan dapat dinyatakan bahwasannya
adanya peningkatan minat baca. Hasil penelitian berakhi pada siklus 2.
dapat dilihat pada tabel 2: Bedasakan hasil penelitian ang telah
No Minat Baca Persentse dilakukan peneliti, tedapat peningkatan
1. Positif 74%
peseta didik tehadap minat baca. Pada
2. Negatif 26%
setiap siklus ang dilakukan juga tedapat
Tabel 2. Data hasil angket setelah peningkatan ang cukup tinggi. Untuk
dilakukan tindakan siklus 1 melihat peningkatan ang tejadi, dapat
Berdasakan hasil angket yang
dilihat pada gafik beikut:
diberikan setelah pelaksanaan tindakan
siklus 1, terdapat 74% siswa yang
memiliki minat baca. Sedangkan sisanya,
yakni 26% kurang atau tidak memiliki
minat baca. Dapat dilihat bahwasanya
lebih banyak siswa yang memiliki minat
baca daripada yang tidak atau kurang
memiliki minat baca. Serta tedapat
peningkatan sebanyak 16% pada siswa
ang memiliki minat baca, dan penurunan
16% terhadap siswa yang tidak atau
kurang memiliki minat baca.
persentase minat baca siswa pada setiap
Dari hasil penelitian yang telah siklus. Dari data pertana yang
dilakukan oleh peneliti melalui beberapa dikumpulkan sebelum diterapkan
metode yang digunakan. Dapat strategi PQ4R, terdapat 15 siswa atau
disimpulkan, bahwasannya penggunaan sebanyak 58% siswa yang memiliki
strategi belajar PQ4R dapat minat baca. Setelah dierapkan strategi
meningkatkan minat baca siswa kelas III minat baca pada siklus 1, terdapat 18
Sekolah Dasar Negeri 2 Carat Gempol. siswa atau sebanyak 74% yang memiliki
Dibuktikan dengan meningkatnya minat baca. Pada siklus terakhir yakni
persentase minat membaca pada setiap siklus 2, terdapat 23 siswa atau sebanyak
siklus yang telah dilakukan oleh peneliti. 95.4% siswa yang memiliki minat baca.
Hal ini dipengaruhi oleh suasana belajar Pada siklus ke 2 tersebut telah mencapai
yang lebih menjadikan peserta didik persentase yang diharpakan oleh peneliti,
aktif dan membuat peserta didik lebih yakni siswa yang memiliki minat baca
sering melakukan kegiatan membaca. lebih dari 75%. Maka pembelajaran
Pada siklus II terjadi peningkatan menggunakan strategi PQ4R dinyatakan
yang signifikan yakni sebesar 21.4% berhasil.
pada siswa yang memiliki minat baca. K Saran yang diberikan peneliti,
Dengan demikian hasil akhir persentase untuk meningktkan minat baca peserta
yang diperoleh pada saat penelitian didik kepada sekolah agar hasil
adalah 95.4%. Maka dengan demikian penelitian yang telah dilakukan dapat
siklus tindakan dihentikan. Semua minat dijadikan sebagai inovasi. Kepada guru
baca dalam 0enelitian meliputi aspek adalah, hasil penelitian yang telah
kesukaan, ketertarikan, perhatian serta dilakukan yakni strategi PQ4R dapat
keterlibatan. Namun masih ada 4% atau diterapkan selama proses pembelajaran
1 anak yang belum bisa membacadan di dalam kelas berlangsung. Hal tersebut
tidak memiliki minat baca, serta 2 anak dilakukan agar siswa terbiasa membaca.
belum memiliki minat baca. Dan dapat digunakan sebagai perbaikan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, proses pembelajaran. Selain itu sebaikna
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran guu membeikan perhatian lebih kepada
menggunakan strategi PQ4R dapat anak-anak yang kurang memiliki minat
meningkatkan minat baca pada siswa baca atau belum bisa membaca. Hal
kelas 3 SDN carat 2 Gempol. tersebut dilakukan agar peseta didik
lebih termotivasi dalam belajar
PENUTUP membaca dan memiliki minat baca yang
Berdasarkan hasil penelitian tinggi. Kepada para peserta didik, agar
tindakan kelas ang tediri dari 2 siklus menjadikan kegiatan membaca adalah
yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat kgiatan yang menyenangkan dan mereka
disimpulkan bahwasannya dengan sukai. Kepada peneliti yang akan
menggunakan strategi PQ4R pada meneliti tentang meningkatkan minat
kegiatan pembelajaran dapat baca menggunakan stategi PQ4R
meningkatkan minat baca siswa kelas III sebaiknya agar ditambahkan kajian-
SDN Carat 2 Gempol. Hal ini terbukti kajian teori dan sumber pustaka yang
dengan adanya peningkatan pada lebih banyak sehingga mampu
memperbaiki serta melengkapi
kekurangan maupun kesalahan yang ada
pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.F & Sartika, S.B. (2017). Metodologi
penelitian dasar bidang pendidikan.
Sidoarjo: UMSIDA Pers
Ary Nur Wahyuningsih. (2012),
Pengembangan Media Komik
Bergambar Materi Sistem Saraf Untuk
Pembelajaran Yang Menggunakan
Strategi PQ4R. Journal Of Innovative
Science Education, ISSN 2252 – 6412
Farid Ahmadi, (2010), Meningkatkan Minat
Membaca Siswa Sekolah Dasar
Dengan Metode Glenn Doman
Berbasis Multimedia. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 194-240-1-PB
Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di
Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarman, (2009). Peningkatan dan
Pemahaman Daya Ingat Siswa
Melalui Strategi Preview,
Question, Read, Reflect, Recite,
dan Review (PQ4R), Jurnal
Pendidikan Inovatif, 4(2): 67-72.
Mohammad Faizal Amir, (2015), Proses
Berpikir Kritis Siswa Sekolah
Dasar dalam Memecahkan
Masalah Berbentuk Soal Cerita
Matematika Berdasarkan Gaya
belajar. Jurnal Math Educator
Nusantara, 35-49-615-1-10-
20160204

Anda mungkin juga menyukai