Anda di halaman 1dari 5

Analisis Strategi Meningkatkan Minat Baca Pada Mahasiswa

Pengobatan Tradisional Indonesia Angkatan 2023 Universitas Negeri


Yogyakarta

Ilham Pravda Kusuma, Wijang Iswara Mukti M.Pd.,


Pengobatan Tradisional Indonesia, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Yogyakarta
ilhampravda.2023@student.uny.ac.id

Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan tentang


pemahaman makna dan manfaat dari literasi, karena sarana dan prasarana minim dan
kurangnya minat baca pada mahasiswa pengobatan tradisional Indonesia universitas
Negeri Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan minat
baca pada mahasiswa pengobatan tradisional Indonesia. Penelitian ini termasuk kedalam
jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah jurnal.

Kata kunci: Minat baca, Sarana dan Prasarana

PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia memiliki peringkat yang masih terbilang rendah
dibandingkan dengan negara lain dalam aspek pendidikan. Ada beberapa penyebab
Pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding dengan negara-negara lainnya. Salah
satunya yaitu kurangnya literasi atau minat baca pada siswa maupun mahasiswa khususnya
di dunia pendidikan. Budaya literasi yang mencakup kebiasaan membaca, memang belum
menjadi budaya masyarakat khususnya di Indonesia. Berdasarkan studi “Most Littered
Nation In The World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada maret
2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 Negara soal minat
membaca.
Minat baca merupakan suatu keinginan atau kecenderungan yang tinggi (gairah)
untuk membaca, minat baca tumbuh dari diri siswa masing-masing sehingga untuk
meningkatkan minat baca perlu kesadaran setiap individu. Membaca pada dasarnya adalah

1
2 Jurnal, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

sesuatu yang menyenangkan. Namun, di sisi lain kegiatan membaca akan membosankan
jika mahasiswa sering menemui kegagalan apalagi dengan tidak tersedianya sarana dan
prasarana, strategi para dosen untuk mendorong para mahasiswa, dan lingkungan yang
memberi ruang dan motivasi untuk melakukan aktivitas membaca. Membaca merupakan
kegiatan yang sangat menunjang kegiatan ilmiah seperti menulis. Dengan meningkatkan
minat baca, para mahasiswa akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang tidak
diperoleh dari pengalaman sehari-hari.
Dengan meningkatnya minat baca, para mahasiswa juga akan banyak memperoleh
gagasan yang berguna untuk membuat sebuah tulisan. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan tulisan yang baik perlu
meningkatkan minat baca. Penulis yang baik pada umumnya memiliki minat baca kegiatan
membaca (Ikawati, 2013; Ahmadi, 2010; Sugiarti, 2012; Yetti, 2012).
Meskipun begitu besar manfaat membaca, pada kenyataannya masih banyak orang
yang tidak terbiasa dan tidak gemar membaca. Terutama masyarakat Indonesia yang
menurut hasil penelitian dan survey UNESCO tahun 2012, minat membaca masyarakat
Indonesia hanya 0,001%. Artinya dari 1000 orang penduduk Indonesia, hanya satu orang
yang gemar membaca. Tingkat literasi di Indonesia hanya berada pada rangking 64 dari 65
negara yang disurvei, fakta lagi tingkat membaca siswa dan mahasiswa di Indonesia hanya
menempati urutan 57 dari 65 negara (Ane Permatasari, 2015:146-147). Hal ini
membuktikan bahwa budaya atau kultur literasi di Indonesia sangat rendah. Kampus sebagai
lembaga pendidikan harus menerapkan budaya membaca dengan tepat, sehingga dapat
menciptakan generasi yang gemar membaca.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Yang bertujuan untuk
mengetahui analisis strategi minat baca pada mahasiswa pengobatan tradisional Indonesia,
universitas negeri Yogyakarta. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini berupa
referensi jurnal dan wawancara dengan mahasiswa pengobatan tradisional Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN


Minat baca seseorang tidak hanya timbul dengan sendirinya, tetapi juga adanya
pengaruh-pengaruh dari luar, tuntutan kebutuhan pembaca, adanya persaingan antar sesama,
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 3

tersedianya waktu dan sarana yang diperlukan oleh pembaca, adanya dorongan dari guru
dan adanya hadiah. Dawson dalam Rachman (1985:6-9) menyebutkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi minat baca antara lain: dapat memenuhi kebutuhan dasar lewat bahan
bacaan, memperoleh manfaat dan kepuasan dari kegiatan membaca, tersedianya sarana
buku bacaan dirumah maupun di sekolah, jumlah dan ragam bacaan yang disenangi,
tersedianya sarana perpustakaan yang lengkap, dan kemudahan proses pinjam, adanya
program khusus kurikuler yang memberi kesempatan murid membaca secara periodik,
saran-saran teman sekelas, sikap guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar dan
perbedaan jenis kelamin.
Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat baca itu tidak
hanya timbul dengan sendirinya pada setiap orang, tetapi juga karena adanya pengaruh dari
luar diri orang tersebut. Terutama minat baca pada mahasiswa, seperti halnya minat baca
pada mahasiswa perlu dirangsang dan ditimbulkan agar nantinya membaca menjadi suatu
kebiasaan bagi mahasiswa.
Strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca mahasiswa yaitu
memberikan dukungan dan mendorong mahasiswa untuk mau membaca buku atau jurnal
seperti memberikan tugas yang diharuskan membaca untuk menyelesaikannya, menyiapkan
sarana dan prasarana yang mendukung seperti pojok baca dan membuat tempat untuk
membaca menjadi semenarik mungkin untuk kalangan mahasiswa. Hasil bahasan tersebut
sejalan dengan pernyataan Magdelan E. (2020) yang menyatakan bahwa untuk
meningkatkan minat baca mahasiswa sebaiknya diberi dukungan agar minat baca itu
muncul dari diri sendiri dan juga dikenalkan dengan bahan bacaan yang menarik agar
mereka terbiasa membaca. Sejalan juga dengan pernyataan Nyoman S. (2020) yang
menyatakan bahwa untuk meningkatkan minat baca mahasiwa dapat dilakukan dengan
menyelenggarakan gerakan literasi membaca melalui sarana pojok baca asri dan
perpustakaan dinding sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara
terhadap beberapa mahasiswa pengobatan tradisional indonesia untuk meningkatkan minat
baca, kebanyakan dari mereka ada yang menyadari manfaat membaca dan kerap membaca
banyak buku dan ada juga yang mengeluhkan tentang sarana dan prasarana yang tidak
memadai dan menganggap membaca itu sesuatu yang membosankan, mereka lebih
cenderung menyukai buku atau bacaan bergambar seperti buku komik, sedangkan ada yang
4 Jurnal, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

menganggap membaca buku pelajaran itu membosankan karena terlihat polos dan tidak
menarik. Dalam wawancara juga menemukan bahwa mereka menganggap membaca buku,
jurnal dan artikel cukup membosankan tapi dikarenakan itu harus dilakukan untuk
menyelesaikan tugas maka mereka tetap melakukan itu, hal itu merupakan hal yang cukup
bagus karena meskipun dengan sedikit paksaan mereka tetap melakukan kegiatan membaca
dan hal itu akan membuat mereka terbiasa membaca.
Temuan berkaitan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan
minat baca yang ditemukan dalam penelitian diatas didukung oleh kajian E. Mulyani (2018)
yang menjelaskan bahwa faktor pendukung yang mempengaruhi minat baca mahasiswa
adalah adanya pengetahuan mahasiswa mengenai tujuan dan manfaat membaca, tersedianya
sarana dan prasarana, faktor guru atau dosen, tersedianya buku bacaan, dan saran-saran
teman sekelas, sedangkan faktor penghambatnya adalah antara lain kurangnya perhatian
mahasiswa pada membaca dan sangat minimnya minat baca mereka. Begitu pula didukung
oleh hasil kajian S. Munir dan A. Hidayatullah (2019) yang mengatakan bahwa faktor
pendukung peningkatan minat baca antara lain adalah adanya peran aktif dari pihak yang
berwenang, missal pemerintah, guru, dan dosen, sedangkan faktor penghambatnya anatara
lain adalah terbatasnya sarana dan prasarana, koleksi buku bacaan yang rendah, dan ruang
baca yang terbatas.

SIMPULAN
Strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca mahasiswa
pengobatan tradisional Indonesia yaitu memberikan dukungan dan mendorong mahasiswa
untuk mau membaca buku atau jurnal seperti memberikan tugas yang diharuskan membaca
untuk menyelesaikannya, menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung seperti pojok
baca dan membuat tempat untuk membaca menjadi semenarik mungkin untuk kalangan
mahasiswa.
Dalam menerapkan strategi tersebut guru atau dosen mendapatkan beberapa
dukungan dan hambatan, beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatan minat baca
mahasiswa antara lain menyediakan buku yang menarik, sarana dan prasarana yang
memadai dan menyiapkan tempat khusus membaca yang memiliki suasana yang
mendukung agar mahasiswa tidak mudah bosan dengan membaca
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 5

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, F. (2010). Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar dengan Metode
Glenn Doman Berbasis Multimedia. Jurnal Penelitian Pendidikan, 27(1).
E. Mulyani. 2018. Analisis Faktor-Faktor Pendukung Minat Baca Mahasiswa Jurusan Tari
di Perpustakaan. LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan, 6 (2), hal 401-418
Ikawati, E. (2013). Upaya Meningkatkan Minat Membaca pada Anak Usia Dini. Logaritma:
Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 1(02).
Magdalena E. 2020. Upaya Meningkatkan Minta Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Nyoman S. 2020. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Permatasari, Ane. (2015). Membangun Kualitas Bangsa dengan Budaya Literasi. Prosiding
Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB. Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah.
Rachman, Abdulha. 1985. minat Baca Murid Sekolah Dasar di Jawa Timur. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Malang: Depdikbud.
S. Munir dan A. Hidayatullah. 2019. Dalam Meningkatkan Minat Dan Budaya Baca. Jurnal
Sugiarti, U. (2012). Pentingnya Pembinaan Kegiatan Membaca sebagai Implikasi
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Basastra, 1(1).
Yetti, R. (2012). Pengaruh Keterlibatan Orang Tua terhadap Minat Membaca Anak
Ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan. Pedagogi: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 9(1), 17–28.

Anda mungkin juga menyukai