Anda di halaman 1dari 4

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER

PENGETAHUAN DAN MENINGKATKAN


PEMBELAJARAN PAI PESERTA DIDIK
ABSTRAK
Penelitian ini didasari oleh kurangnya pengetahuan minat baca Peserta Didik di
sekolah, sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan minat baca peserta didik adalah perpustakaan sekolah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
Kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yakni pustakawan dan guru SMP NEGERI
1 KRIAN. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Uji keabsahan data dengan peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi dan menggunakan bahan referensi. pada hakikatnya
keberadaan perpustakaan sekolah memiliki fungsi sebagai sumber belajar, pusat
literasi informasi, tempat untuk berdiskusi, serta tempat untuk mengembangkan
kreativitas peserta didik. Namun pada realitanya tidak banyak peserta didik yang
sadar dengan kegunaan perpustakaan sekolah tersebut dikarenakan kurangnya
minat baca, sehingga membuat kurangnya pengetahuan peserta didik terkait
pengetahuan dan literasi beragama.
LATAR BELAKANG
Perpustakaan sekolah pada dasarnya adalah perpustakaan umum yang berada pada
tiap-tiap sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
Banyak orang menganggap bahwa perpustakaan sekolah hanya diperuntukan
untuk membaca atau meminjam buku saja, namun itu hanyalah Sebagian kecil
saja bagian dari perpustakaan sekolah, sedangkan ada banyak manfaat dari
perpustakaan sekolah yang sebenarnya sangat berpengaruh untuk peserta didik
maupun guru (Distiawan, 2018). Perpustakaan sekolah diartikan sebagai
perpustakaan yang berada pada lingkungan sekolah baik negeri ataupun swasta,
pendidikan dasar dan menengah yang memberikan informasi kepada siswa dan
kebutuhan berkaitan dengan kurikulum kepada guru dan tenaga kependidikan
serta mengelola koleksi berupa buku, terbitan berkala dan media pembelajaran
untuk mendukung proses pembelajaran dan tujuan sekolah (Fadhli et al., 2020).
Menurut Bryson menyatakan bahwa “manajemen perpustakaan merupakan upaya
pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem
dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan
keahlian”.(Nur Sasongko & Juarsa, 2017). Pemerintah melalui Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007 juga menjelaskan perpustakaan sebagai institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi para pemustaka (RAHMAT FADHLI et al., 2021).
Oleh karena itu perlu adanya dorongan agar peserta didik memiliki dorongan
semangat minat membaca agar memilik wawasan pengetahuan yang luas.
Menurut (Mulyana, Hidayat, dan Sholih 2013:319) minat berarti kemampuan hati
yang tinggi terhadap apapun. Minat mempunyai dampak yang sangat besar bagi
aktivitas seseorang, sebab pada umumnya orang akan melakukan apa saja yang ia
minati. Hal ini menunjukkan, bahwa minat merupakan ketertarikan seseorang
terhadap sesuatu dan diikuti perasaan senang. Tanpa minat seseorang tidak
mungkin bisa berbuat apa apa. Sedangkan membaca adalah suatu proses untuk
mengetahui suatu kata serta menyatukan arti suatu kata ke dalam sebuah kalimat
sehingga menjadi struktur bacaan(Alpian & Ruwaida, 2022). Sedangkan membaca
menurut Hodgson sebagaimana yang dikutip Henry Guntur Tarigan dalam buku
karangannya yang berjudul “ Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa”
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media tulisan. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual
akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang
tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak akan
terlaksana dengan baik.(FITRIA YUDIARTI, 2019).
sebenarnya minat baca (akses informasi dan pengetahuan) pada anak sudah dapat
ditumbuhkan tanpa harus menunggu saat anak sudah mampu membaca, apalagi
menunggu dewasa. Dan menurut pengamatan saya, anak-anak didik yang saya
ajar (SMK Swasta umumnya) kurang sekali minat bacanya (karya sastra). Sebagai
contoh, apabila anak kita suruh membaca buku (misal paket), sebagian besar anak
tidak serius membaca tapi malah ngobrol, ogah-ogahan, terkesan tidak butuh,
tidak ada antusias.(Endang Sri, 2016).
Namun bukan hanya minat membaca Peserta Didik saja yang perlu diperhatikan,
sarana prasarana juga perlu di perhatikan, karena jika sarana dan prasarana kurang
atau tidak memadai kurang bisa memenuhi kebutuhan dan jumlah peserta didik
yang ada, maka secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kuantitas dan
kualitas sekolah serta peserta didiknya. Peserta didik kurang bisa mengembangkan
ilmu pengetahuannya karena tidak memiliki wadah atau sarana untuk
mengembangkannya (Bramasta & Irawan, 2017), Namun kenyataannya sarana dan
prasarana perpustakaan sekolah dasar sekarang ini masih banyak sekolah dasar
dengan kondisi yang kurang sesuai dan kurang mampu untuk memenuhi
kebutuhan dan jumlah peserta didik yang ada.
Fuad Hasan dalam Saputro menyebutkan data tentang perpustakaan sekolah dan
lembaga pendidikan yang lain beserta perpustakaan umum disebutkan sebagai
berikut: (1) dari 200.000 Sekolah Dasar hanya sekitar 1 % yang memiliki
perpustakaan standar, (2) dari sekitar 70.000 SLTP baru 34 % yang memiliki
perpustakan standar, (3) dari sekitar 14.000 SMA hanya sekitar 54% yang
memiliki perpustakaan standar, (4) dari sekitar 4.000 Perguruan Tinggi hanya
kurang lebih 60% yang mempunyai perpustakaan standar (Fitriyah Mannan, n.d.).
ini menunjukan bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah dalam kemajuan ilmu
pengetahuan dan minat bakat peserta didik.
Untuk mewujudkan manajemen perpustakaan yang baik, maka pengelola
perpustakaan perlu mengembangkan kemampuan professional sebagai guru
pustakawan, memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang
dibutuhkan untuk dapat mengelola perpustakaan secara efektif, dari perpustakaan
yang sekedar bertahan hidup menjadi perpustakaan yang benar-benar berjalan
secara baik, mengembangkan kebijakan dan prosudur dengan prinsip-prinsip yang
mengaktualisasikan visi dari perpustakaan sekolah, memperlihatkan keterkaitan
antar sumber-sumber informasi dan tujuan dan prioritas sekolah serta program
perpustakaan dan menunjukan peran guru dan pustakawan melalui rencana
manajemen (Nur Sasongko & Zakaria, 2017).

Alpian, A., & Ruwaida, H. (2022). Pengoptimalan Peran Perpustakaan Sekolah dalam
Menumbuhkan Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(2), 1610–1617.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2363

Bramasta, D., & Irawan, D. (2017). PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN
SEKOLAH DASAR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. In Jurnal Ilmiah
Kependidikan: Vol. XI (Issue 1).

Distiawan, F. (2018). Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
Endang Sri, R. R. (2016). PENGARUH MINAT MEMBACA KARYA SASTRA DAN KREATIVITAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NOVEL (Survei Pada Siswa SMK Swasta Pondok
Bambu Jakarta Timur). In Jurnal Pujangga (Vol. 2, Issue 2).

Fadhli, R., Rosiana Nurwa Indah, Novi Widya, & Wulan Oktaviani. (2020). STRATEGI
PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR DALAM  MENGEMBANGKAN EMOTIONAL BRANDING
MELALUI  STORYTELLING. JMIE : Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education, 4(1), 4.
http://e-journal.adpgmiindonesia.com/index.php/jmie

FITRIA YUDIARTI, E. (2019). “MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN 


MINAT BACA PESERTA DIDIK DI MAN 01 KOTA BENGKULU.”

Fitriyah Mannan, E. (n.d.). ANALISIS KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP EKSISTENSI


PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

Nur Sasongko, R., & Juarsa, O. (2017). MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Rambat Nur
Sasongko (Prodi MAP FKIP Unib) Osa Juarsa (Prodi MAP FKIP Unib).

Nur Sasongko, R., & Zakaria. (2017). PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Median Efrina
(SMPN 1 Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah) Rambat Nur Sasongko (Prodi
MAP FKIP Unib), dan Zakaria (Prodi MAP Unib).

RAHMAT FADHLI, MEILINA BUSTARI, ARIS SUHARYADI, & FERY MUHAMAD FIRDAUS. (2021).
Manajemen Perpustakaan Sekolah: Teori dan Praktik.
https://www.researchgate.net/publication/355474544

Anda mungkin juga menyukai