Abstrak
Pentingnya minat baca bagi siswa adalah untuk menambah wawasan dalam diri siswa.
Sekolah menyediakan wadah informasi dan koleksi buku yang bernama perpustakaan.
Perpustakaan dikelola oleh serorang pustakawan, yang mana pustakawan tak hanya berperan
sebagai petugas pinjam meminjam buku. Namun, pustakawan juga berperan untuk
meningkatkan minat baca siswa disekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis strategi pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa di
sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan menggunakan
analisis isi pada 20 artikel. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan 20 jurnal
yang terdiri dari 10 nasional dan 10 artikel internasional. Peneliti menemukan 5 strategi yang
digunakan oleh pustakawan dalam meningkatkan minat baca, yaitu: strategi motivasi, strategi
promosi, strategi kerjasama, strategi sarana prasarana, dan strategi layanan.
Abstract
The importance of interest in reading for students is to add insight in students. The school
provides a container for information and a collection of books called a library. The library is
managed by a librarian, where librarians do not only act as book lending and borrowing
officers. However, librarians also play a role in increasing students' interest in reading at
school. The purpose of this study is to find out and analyze the strategies of librarians in
increasing students' interest in reading in schools. The method used in this study was a
literature study and used content analysis on 20 articles. Data collection was carried out by
collecting 20 journals consisting of 10 national and 10 international articles. Researchers
found 5 strategies used by librarians in increasing interest in reading, namely: motivational
strategies, promotion strategies, cooperation strategies, infrastructure strategies, and service
strategies.
699
Azahroh Hasanatul Fany & Ainur Rifqi. Strategi Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Sekolah
Usaha yang dilakukan sekolah dalam tanggung jawab dalam mengelola perpustakaan.
meningkatkan kualitas siswa sangat beragam. Peran pustakawan tidak hanya sebagai profesi
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pinjam meminjam buku, tapi di era saat ini
meningkatkan hasl belajar. Sumber belajar pustakawan dituntut sebagai penunjang
dalam sekolah juga beraneka macam. Salah satu pendidikan. Pustakawan sangat berperan penting
yang sangat berperan adalah perpustakaan dalam sebuah perpustakaan karena dirinyalah
sekolah. Pengertian perpustakaan menurut Lasa sebagai pembina dalam hal memberikan
adalah kumpulan atau bangunan fisik sebagai informasi tentang koleksi atau bacaan. Selain
tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut itu, pustakawan memegang peranan penting
sistem tertentu atau keperluan pemakai (Lasa, dalam mewujudkan perpustakaan ideal untuk
2005). Perpustakaan adalah sarana penunjang meningkatkan minat baca siswa. Oleh karena itu,
pendidikan sebagai pelestari ilmu pengetahuan diperlukan strategi pustakawan untuk mencapai
dan sebagai sumber bahan pendidikan (Sinaga, hal tersebut. Menurut (Taufani, 2008) ada
2022). Dapat disimpulkan bahwasanya beberapa strategi untuk meningkatkan minat
perpustakaan adalah tempat yang menyajikan baca: (1) Majalah dinding (Mading) (2)
berbagai informasi serta ilmu pengetahuan yang Melaksanakan program wajib belajar (3)
dikemas secara sistematis dan teratur guna Memberikan bimbingan membaca siswa (3)
memajukan kualitas sumber daya di sekolah. Memilih siswa teladan sebagai pembaca buku
Meningkatkan kualitas siswa tidak hanya terbanyak. (4) koleksi baru. (5)
dengan belajar dalam kelas. Namun, siswa dapat Memperkenalkan hasil karya. (6) Mengadakan
menambah ilmu pengetahuan dengan membaca kuis untuk siswa. (7) Menyelenggarakan lomba
buku dalam perpustakaan. Indonesia termasuk minat baca. (8) Pameran buku
dalam golongan minat baca yang rendah. Untuk Berdasarkan pemaparan diatas meningkatkan
itu, peningkatan minat baca pada siswa sangat minat baca di sekolah juga dibutuhkan strategi
penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. pustakawan dalam menciptakan perpustakaan
Menurut UNESCO, Indonesia memiliki minat yang baik dan menarik. Oleh karenanya
baca yang rendah dan berada di urutan kedua dibutuhkan penelitian tentang strategi
terendah di dunia. Menurut data UNESCO, pustakawan dalam meningkatkan minat baca di
minat baca masyarakat Indonesia sangat sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkhawatirkan, hanya 0,001%. Artinya, memetakkan hasil penelitian dari beberapa
hanya 1 dari 1,000 orang Indonesia yang gemar artikel yang terkait dengan strategi pustakawan
membaca. Kegemaran membaca memiliki efek dalam meningkatkan minat baca siswa di
positif pada semua orang. Minat baca yang sekolah. Manfaat dari penulisan artikel ini
tinggi juga memberikan wawasan yang luas. adalah menambah wawasan strategi pustakawan
Mereka yang suka membaca akan memiliki dalam meningkatkan minat baca siswa di
berbagai pengetahuan tentang buku – buku yang sekolah.
dibacanya (Qulloh, 2021).
Menciptakan perpustakaan yang menarik METODE
dapat memancing siswa untuk berkunjung dan Metode yang digunakan dalam penulisan
membaca di perpustakaan. Hal tersebut dapat artikel ini menggunakan studi literatur atau
membantu dalam mewujudkan peningkatan studi kepustakaan. Menurut (Danial &
minat baca siswa melalui perpustakaan sekolah. Wasriah, 2009), studi literatur merupakan
Di dalam perpustakaan sekolah terdapat penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
pengelolaan yang membutuhkan petugas yang mencari data atau informasi yang berkaitan
ahli dibidangnya. Dalam melaksanakan dengan riset melalui pengumpulan beberapa
tugasnya, seorang pustakawan dituntut untuk buku, majalah yang berkaitan dengan masalah
memiliki wawasan dan keterampilan dalam dan tujuan penelitian. Jadi, penulisan artikel ini
mengelola perpustakaan sekolah. di dapatkan dengan hasil pengumpulan data
Pustakawan adalah seseorang yang terlibat dari berbagai referensi seperti artikel nasional
dalam kegiatan dalam perpustakaan. Tugasnya maupun artikel internasional.
yaitu melayani dan memberi informasi yang ada Peneliti melakukan pencarian artikel
di perpustakaan. (Lasa, 2009). Pustakawan yaitu dengan mengumpulkan artikel yang berkaitan
seseorang yang memiliki kompetensi atau dengan kata kunci strategi pustakawan dan
keahlian yang diperoleh melalui pendidikan minat baca siswa. Kemudian peneliti berhasil
kepustakawanan dan memiliki tugas serta mengumpulkan artikel sebanyak 26 artikel.
700
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 10 Nomor 03 Tahun 2022, 699-708
Artikel yang telah terkumpul terdiri dari artikel Hasil yang disajikan dalam penelitian ini
internasional dan nasional. Dari 26 artikel diperoleh berdasarkan pengumpulan data dari
peniliti memilah kembali artikel tersebut artikel internasional dan nasional yang mengacu
berdasarkan tahun publikasi dan isi dari artikel pada isi kajian dengan menganalisis dan
yang sesuai dengan rumusan masalah, sehingga mengkaji data sehingga dapat dilakukan
diperoleh 20 artikel yang terdiri dari 10 artikel penarikan kesimpulan yang valid. Hasil analisis
nasional dan 10 artikel internasional. Peneliti diperoleh dari 10 artikel nasional dan 10
menggunakan analisis isi dalam penulisan internasional. Berdasarkan hasil analisis yang
artikel dilakukan peneliti, maka diperoleh 5 temuan
penelitian yang berkaitan dengan strategi
Pencarian artikel Terkumpul 26 pustakawan dalam meningkatkan minat baca
dengan kata kunci: artikel, terdiri dari siswa di sekolah. Temuan tersebut yaitu strategi
strategi internasional dan motivasi, strategi promosi, strategi kerjasama,
pustakawan dan nasional strategi sarana dan prasarana, dan strategi
pelayanan. Strategi motivasi digunakan pada 6
minat baca
artikel, strategi promosi digunakan pada 10
artikel, strategi kerjasama digunakan pada 3
artikel, strategi sarana dan prasarana digunakan
pada 13 artikel, dan yang terakhir strategi
Menjadi 10 artikel Memilah
layanan digunakan pada 10 artikel. Dari
internasional dan berdasarkan tahun kesimpulan tersebut strategi yang paling banyak
10 artikel nasional publikasi dan digunakan oleh pustakawan ialah strategi sarana
relevansi dengan dan prasarana. Sedangkan strategi yang paling
rumusan sedikit digunakan ialah strategi kerjasama.
Gambar 1 Bagan Alur Pencarian Refrensi Artikel
701
Azahroh Hasanatul Fany & Ainur Rifqi. Strategi Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Sekolah
702
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 10 Nomor 03 Tahun 2022, 699-708
pemasangan wifi pada perpustakaan. Aktivitas Strategi layanan yang telah diterapkan
ini diterapkan dalam 2 artikel (Adryawin et al., pustakawan, membuat siswa lebih sering
2018; Hughes et al., 2013). Dari hasil analisis, berkunjung ke perpustakaan karena merasa
strategi sarana dan prasarana lebih cenderung nyaman dengan pelayana perpustakaan.
kepada poin pertama yaitu penataan Pustakawan yang ramah membuat siswa menjadi
perpustakaan. lebih betah saat di perpustakaan.
Hasil yang diperoleh dari penerapan strategi
Pembahasan
sarpras adalah siswa menjadi nyaman saat
Berdasarkan pemaparan hasil diatas, dapat
berada dalam perpustakaan dan lebih mudah
disimpulkan bahwasanya telah terdapat 5
untuk melakukan aktivitas dalam perpustakaan.
strategi yang digunakan pustakawan dalam
Selain itu, siswa juga mendapatkan kemudahan
meningkatkan minat baca siswa di sekolah. Dari
dalam mencari referensi buku di perpus. Sebab,
penerapan strategi tersebut akan didapatkan hasil
pustakawan telah menata koleksi buku dengan
yang positif.
tertata dan rapi.
Strategi Motivasi yang Dilakukan
Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat
Baca Siswa di Sekolah
Motivasi merupakan hal yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Motivasi menurut
(Hasibuan, 2011) merupakan pemberian
rangsangan kepada seseorang untuk memenuhi
keinginan atau kemauan untuk menjalankan
suatu hal, guna mencapai tujuan yang tepat
Gambar 6 Strategi Sarpras dan Hasil Penerapan untuk dicapai. Pemberian motivasi perlu
dilakukan untuk mendorong seseorang menjadi
Strategi Layanan yang Dilakukan
semangat dalam menjalani sesuatu. Sama hal
Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat
nya dengan strategi motivasi. Motivasi membaca
Baca Siswa di Sekolah
diberikan pada siswa agar siswa menjadikan
Strategi layanan dilakukan dengan 1)
kegiatan membaca menjadi satu hal kebiasaan.
Memberikan pelayanan yang terbaik dengan
Motivasi dalam membaca di lakukan dengan
memberi kemudahan pemustaka untuk
pemberian perhatian pada siswa untuk gemar
menemukan bahan bacaan yang sesuai. Aktivitas
membaca. Dengan begitu, siswa akan tergerak
ini diterapkan pada 5 artikel (Aiman, 2021;
untuk membaca dengan senang dan tanpa
Meisa’dah, 2019; Merga, 2019; Ruthaivilavan,
paksaan. Dalam strategi motivasi pustakawan
2015). 2) Meningkatkan interaksi antar
ikut serta memberikan kesadaran pada siswa
pustakawan dengan pemustaka. Aktivitas ini
akan pentingnya membaca. Selain itu,
diterapkan pada 2 artikel (Ryder, 2021;
pustakawan juga menjalankan program lomba
Srirahayu,dkk, 2021). 3) Melakukan story telling
yang di perintah oleh kepala sekolah.
pada pengunjung perpustakaan. Aktivitas ini
Pustakawan mengkoordinir perlombaan yang
diterapkan pada 4 artikel (Ailakhu & Unegbu,
bertema sastra seperti membaca puisi,
2017; Domínguez et al., 2016; Linda &
mendongeng, dan lain sebagainya. Pustakawan
Desriyeni, 2015; Merga, 2019). Dari hasil
memberikan penghargaan kepada siswa yang
analisis, strategi layanan lebih cenderung kepada
aktif berkunjung dan meminjam buku pada
poin pertama yaitu memberikan pelayanan
perpustakaan. Tentunya, dalam pelaksanaan nya
terbaik.
pustakawan mendapat mandat dari kepala
sekolah, jadi pustakawan menjalankan apa yang
telah diperintahkan oleh kepala sekolah. Selain
itu, penerapan pojok baca juga disediakan oleh
kepala sekolah disetiap kelas. Pojok baca
dikelola dan dipantau oleh guru serta
pustakawan yang bertugas. Strategi diatas
memberi dampak positif bagi siswa karena siswa
lebih rajin membaca. Dalam analisis artikel yang
Gambar 7 Strategi Layanan dan Hasil Penerapan
telah dilakukan, strategi motivasi cukup
berpengaruh untuk meningkatkan minat siswa
703
Azahroh Hasanatul Fany & Ainur Rifqi. Strategi Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Sekolah
dalam membaca. Hasil yang diperoleh diantara penerapan strategi promosi ini ialah
nya 1) Lomba membaca membuat para siswa menghasilkan peningkatan pengunjung
lebih aktif dan sering berkunjung ke perpustkaan. Para siswa yang awalnya acuh
perpustakaan untuk membaca dan mencari dengan perpustkaan, menjadi tertarik untuk
referensi sebagai bahan untuk mengikuti lomba berkunjung di perpustakaan.
2) pustakawan yang memberikan wejangan atau
Strategi Kerjasama yang Dilakukan
motivasi pada siswa membuat siswa mulai
Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat
tergerak untuk melakukan kegiatan membaca
Baca Siswa di Sekolah
buku.
Septiana dalam (Syafitri, dkk 2021),
Strategi Promosi yang Dilakukan kerjasama bertujuan untuk membangun
Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat dukungan dan keterlibatan seluruh warga
Baca Siswa di Sekolah sekolah atau non-sekolah dalam mewujudkan
Strategi promosi merupakan strategi yang ekosistem pendidikan literasi, termasuk yang
dilakukan pustakawan untuk memperkenalkan penting bagi sekolah. Strategi kerjasama yang
membaca kepada para siswa. Promosi sendiri dilakukan pihak perpustakaan ialah berupa
berarti mengenalkan atau mengajak seseorang menjalin kerjasama atau hubungan yang baik
menggunakan suatu hal guna menarik perhatian dengan pihak eksternal maupun pihak internal.
orang lain untuk membeli atau menggunakan Pihak internal yang dimaksud ialah warga
jasa. Hal ini sejalan dengan pendapat Kotler dan sekolah meliputi, guru, kepala sekolah, siswa,
Keller yang menyatakan bahwasanya, promosi dll. Sedangkan pihak eksternal meliputi sekolah
merupakan kumpulan alat intensif yang terdekat, perpus kota / kabupaten. Hal ini
dirancang untuk memudahkan pembelian bertujuan membangun relasi guna memperkuat
produk atau jasa yang berguna untuk menarik tujuan dari pustakawan untuk meningkatkan
perhatian konsumen (Kotler & Keller, 2007). minat baca. Tak hanya untuk membangun relasi
Dalam strategi ini promosi yang dimaksudkan strategi ini juga bertujuan untuk mendapatkan
ialah menarik perhatian siswa agar berkunjung dukungan seperti sumbangan buku atau dana.
ke perpustakaan untuk membaca atau mencari Dengan dibangunya kerjasama dengan berbagai
bahan referensi. Pustakawan melakukan pihak akan membangun citra yang baik untuk
promosi agar nantinya siswa minat berkunjung perpustakaan. Bentuk kerjasama yang dimaksud
ke perpustkaan dan membaca koleksi buku dari ialah: 1) Bekerjasama dengan kepala sekolah
perpustakaan. Cara yang dilakukan pustakawan dan guru kelas atau wali kelas untuk
dalam melakukan promosi dengan cara memberikan jam mengajar kepada pustakawan
mengadakan pekan perpustakaan. Didalamnya untuk melaksanakan kegiatan wajib baca (KWB)
diadakan pameran koleksi buku yang ada di luar jam pelajaran. 2) Bekerjasama dengan
diperpustakaan. Biasanya pustakawan Dinas perpustakaan dan kearsipan untuk
memajang buku koleksi terbaru nya untuk memberikan pembimbingan dan pendampingan
menarik perhatian siswa. Agar mereka tertarik dalam meningkatkan minat baca, kemampuan
untuk membaca, pustakawan juga harus pandai literasi siswa dan karya siswa. 3) Bekerjasama
untuk menarik perhatian siswa semaksimal dengan wali murid siswa untuk memberikan
mungkin. Tak berhenti dengan pekan support peningkatan minat baca dengan
perpustakaan, pustakawan juga melakukan sumbangan buku – buku bacaan.
promosi dengan media digital. Di era yang serba
Strategi Sarana dan Prasarana yang
canggih ini, pustakawan dituntut untuk lebih
Dilakukan Pustakawan Dalam
kreatif agar semakin banyak menarik perhatian
Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah
siswa untuk membaca ke perpustakaan.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu
Bentuk/tindakan pustakawan dalam
kebutuhan poko untuk menunjang aktivitas atau
melakukan promosi juga dengan media cetak
suatu kegiatan. Sarana prasarana juga berperan
dan media sosial. Media cetak berupa mencetak
penting dalam suatu perpustakaan. Prastowo
pamflet yang nantinya akan dibagikan pada
menjelaskan bahwasanya sarana perpustakaan
siswa dan membuat poster untuk ditempel di
adalah fasilitas penunjang utama untuk bagi
mading ataupun pada dinding-dinding kelas.
terselenggaranya kegiatan perpustakaan
Promosi dalam media sosial dapat dilakukan
(Prastowo, 2012). Fungsinya sendiri sebagai
dalam beberapa aplikasi seperti: instagram,
bentuk pelayanan bagi pemustaka agar dapat
youtube, tiktok, dan masih banyak lagi. Hasil
dengan nyaman saat berada di perpustakaan.
704
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 10 Nomor 03 Tahun 2022, 699-708
Tentunya kelengkapan sarana prasarana ini, para siswa membutuhkan internet untuk
berpengaruh terhadap minat kunjung siswa. mengakses berbagai referensi yang ada dalam
Adapun Peraturan Perpustakaan Nasional online. Menyediakan digital learning yang dapat
Republik Indonesia nomor 10 tahun 2017 yang di akses pada HP siswa. Digital learning ini
berisi tentang Standar Nasional Perpustakaan seperti e book atau flip book. Kegiatan ini dinilai
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Kepala efektif untuk menambah minat pengunjung ke
Perpustakaan Nasional RI, 2017a). Di dalamnya perpustakaan. Perpustakaan yang nyaman akan
terdapat poin yang membahas tentang sarana membuat pemustaka betah saat berada di perpus
prasarana perpustakaan, diantaranya: 1) dan menghilangkan kebosanan. Sehingga
Gedung/ruang 2) Area, meliputi area koleksi, memungkinkan untuk mereka lebih sering
area baca, area kerja, dan area multimedia 3) berkunjung ke perpustakaan untuk membaca
sarana 4) lokasi perpustakaan harus berada di buku.
pusat pembelajaran yang mudah dijangkau dan
Strategi Layanan yang Dilakukan
mudah dilihat oleh siswa. Peraturan
Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Baca Siswa di Sekolah
nomor 11 tahun 2017 tentang Standar Nasional
Strategi pelayanan perpustakaan adalah
Perpustakaan Sekolah Menengah
teknik prosedur pelayanan yang dilakukan oleh
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Kepala
pengelola perpustakaan yang bertujuan untuk
Perpustakaan Nasional RI, 2017b). Dalam Pasal
meningkatkan minat baca pengunjung yang
2 terdapat poin yang menjelaskan tentang sarana
sesuai dengan informasi yang dicari. Menurut
prasarana. Standar sarpras perpustakaan
Lasa Hs dalam (Luthfiyah, 2015) pelayanan
ditingkat SMP sama dengan standar sarpras
pepustakaan meliputi segala kegiatan pelayanan
perpustakaan SD. Standar Nasional
kepada pengguna yang berkaitan dengan
Perpustakaan Sekolah Menengah
penggunaan koleksi perpustakaan yang tepat
Atas/Madrasah Aliyah di atur di dalam Peraturan
guna dan tepat waktu untuk kepentingan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
pengguna perpustakaan. Memberikan pelayan
nomor 12 tahun 2017 (Kepala Perpustakaan
yang terbaik dengan memberi kemudahan
Nasional RI, 2017c) Peraturan Perpustakaan
pemustaka untuk menemukan bahan bacaan
Nasional Republik Indonesia nomor 13 tahun
yang sesuai, merupakan salah satu usaha
2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan
pustakawan dalam meberikan layanan yang
Pergutuan Tinggi (Kepala Perpustakaan
terbaik bagi pemustaka. Tak hanya itu,
Nasional RI, 2017d). Dalam pasal 2 menjalaskan
membangun interaksi antara pustakawan dan
tentang standar sarpras perguruan tinggi yaitu: 1)
pemustaka juga termasuk strategi pelayanan.
Gedung/luasan ruang, paling sedikit 0,5 m2 x
Dari beberapa artikel yang telah dianalisis,
jumlah seluruh mahasiswa. 2) Ruang, berisi
banyak juga pustakawan yang memberikan
komposisi ruang, meliputi : area area koleksi
layanan story telling bagi pengunjung
45% - area pemustaka 25% - area kerja 10% -
perpustakaan. Pustakawan melayani pengunjung
area lain/toilet, ruang tamu, seminar/teater, lobi
perpus dengan ramah dengan membatu pengunju
20%/ area ruang ekspresi publik. Pengaturan
mencari buku yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
kondisi ruang, berisi pecahayaan, kelembaban,
kepuasan pemustaka akan terpenuhi dan akan
dan temperatur. 3) Sarana, disesuaikan dengan
mempengaruhi pada kualitas layanan
koleksi dan pelayanan untuk menjamin fungsi
perpustakaan.
perpustakaan.
Perpustakaan yang nyaman akan membuat PENUTUP
suasana perpustakaan menjadi kondusif. untuk Kesimpulan
itu, usaha yang dilakukan pustakawan dalam Berdasarkan hasil pemaparan dari penelitian
menciptakan suasana perpustakaan yang
ini, dapat disimpulkan bahwa beberapa strategi
nyaman adalah dengan penataan ruang perpus.
Penataan ruang perpustakaan dilakukan agar telah diterapkan oleh pustakawan dalam
pengunjung semakin betah saat berada dalam meningkatkan minat baca siswa di sekolah.
perpus. Tak hanya itu, penambahan koleksi buku Strategi tersebut antara lain strategi motivasi,
serta pengadaan barang – barang yang strategi promosi, strategi kerjasama, strategi
menunjang kenyamanan dalam perpus juga sarana dan prasarana, dan strategi layanan.
dilakukan. Pemberian akses internet juga tak Strategi motivasi dapat disimpulkan dengan
kalah penting. Sebab, di era yang serba digital pustakawan yang memberi wejangan atau
705
Azahroh Hasanatul Fany & Ainur Rifqi. Strategi Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Sekolah
706
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 10 Nomor 03 Tahun 2022, 699-708
707
Azahroh Hasanatul Fany & Ainur Rifqi. Strategi Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Sekolah
Papers. 112.
Ryder, L. (2021). How Teacher Librarians
Impact Students’ Reading Engagement: A
NSW Case Study. Scan: The Journal for
Educators, 40(5), 16–26.
Sinaga, D. (2022). Mengelola Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Pustaka Putra
Khatulistiwa & Kiblat Buku Utama.
Srirahayu, D., Kusumaningtiyas, T., &
Harisanty, D. (2021). The Role of the
School Librarian toward the
Implementation of the School Literacy
Movement (Gerakan Literasi Sekolah).
Library Philosophy and Practice (e-
journal). 4757.
Syafitri, Y. N. V., Rahman, R., Aprilia, A., &
Pertiwi, N. (2021). Student Literacy
through Picture Book Media: Nurturing a
Culture in Elementary Schools.
International Conference on Elementary
Education, 3(1), 18–23.
Taufani. (2008). Menginstal Minat Baca Siswa.
Bandung: PT Globalindo Universal
Multikreasi.
708