Abstract
The library is one of the facilities and infrastructure that have a role
to support student teaching and learning activities. Some schools
determine the library as one of the mandatory facilities and
infrastructure that must be available in an educational institution.
Some others, still do not care about the importance of libraries in
the education process. This study aims to determine the perceptions
or perspectives of students, and also all school residents involved in
it to the library. Given the availability of adequate libraries for
elementary schools in East Java, especially in the Dawarblandong
area, Mojokerto district is still very minimal. The research method
used is a qualitative method. From this research it can be seen that
it turns out that the library according to students of grade VI of
Dawarblandong State Elementary School is not so important. This is
evidenced by the small intensity of time spent by students to visit the
library. Lack of attention to the condition of the library is one of the
causes of students' reluctance to visit the library. In addition, the
availability of very few books is also a factor in the rarity of students
visiting the library.
Abstrak
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan adalah intuisi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan
rekreasi para pemustaka1.
Selanjutnya, pengertian perpustakaan menurut Kep.
Menpan No. 132/2003 adalah unit kerja yang memiliki sumber daya
manusia, ruangan khusus, dan koleksi bahan pustaka sekurang-
kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang
sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola
menurut sistem tertentu2.
1
Drs. Hartono, S.S., M.Hum., Kompetensi Pustakawan Profesional,
(Yogyakarta: Calpulis, 2016), 1.
2
Drs. Hartono, S.S., M.Hum., Manajemen Perpustakaan Sekolah,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), 22.
2
Perpustakaan adalah salah satu sarana lembaga
pendidikan yang sifatnya wajib dibangun dan disediakan demi
menunjang keberhasilan proses belajar mengajar siswa selama di
sekolah. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang
kegiatan belajar siswa, membantu siswa dan guru guna tercapainya
tujuan pendidikan di sekolah.3 Dengan kata lain, perpustakaan
dalam lingkup pendidikan formal berfungsi untuk meningkatkan
intelektual siswa-siswi dan warga sekolah yang bersangkutan.
Pengertian perpustakaan secara berangsur-angsur
seiring dengan berjalannya waktu berkembang menyesuaikan
zaman. Perpustakaan yang awalnya berbentuk kertas dan buku, saat
ini beralih sebagai pusat informasi dan pengetahuan yang direkam
baik itu dengan media tulis, cetak, rekam maupun elektronik.
Keberadaan perpustakaan dalam dunia pendidikan
khususnya di daerah Jawa Timur, kabupaten Mojokerto, saat ini
masih dalam tahap perkembangan. Dengan meninjau keadaan
ekonomi warga setempat, minat baca terhadap buku pengetahuan
guna meningkatkan intelektualitas masih sangat rendah. Itulah
mengapa perpustakaan merupakan sarana wajib dalam lembaga
pendidikan sebab perpustakaan menjadi salah satu modal dan alat
bantu untuk memperluas wawasan dan meningkatkan
intelektualitas.
Tentunya, berdirinya suatu bangunan tidak luput dari
sebuah tujuan dan manfaat yang melatarbelakangi. Adapun tujuan
dari didirikannya perpustakaan adalah sebagai media dan sumber
3
Murniaty S.SOS, Manajemen dan Organisasi Perpustakaan Sekolah,
(USU Repository, 2006).
3
belajar yang mendukung proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan sekolah.
Kemudian manfaat yang diperoleh dengan mendirikan
sebuah perpustakaan dilingkungan atau dilingkup lembaga
pendidikan adalah: (1) membangkitkan kecintaan para siswa
terhadap budaya membaca; (2) memperkaya pengalaman belajar
selain di ruang kelas; (3) menanamkan kebiasaan belajar mandiri
dan belajar sepanjang hayat; (4) mempercepat proses penguasaan
materi pelajaran yang disampaikan guru; (5) membantu guru
memperoleh dan menyusun materi-materi pembelajaran; (6)
membantu kelancaran dan penyelesaian tugas para karyawan
sekolah; dan (7) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi seluruh civitas sekolah4.
Persepsi berarti tanggapan (penerimaan) langsung dari
sesuatu5. Dengan kata lain, persepsi merupakan suatu tanggapan
yang dimulai dari proses melihat, mengamati dan menerima segala
sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar. Persepsi siswa dapat
diartikan tanggapan atau respon siswa terhadap hal-hal yang terjadi
di sekitarnya.
Persepsi dapat timbul melalui pengamatan yang
dilakukan oleh panca indra kemudian diolah oleh otak yang
akhirnya mengeluarkan tanggapan mengenai objek yang telah
diamati oleh panca indra tadi. Adanya persepsi setelah proses
pengamatan dan tinjauan lapangan merupakan sebuah opini dari
4
Drs. Hartono, S.S., M.Hum., Manajemen ...,29.
5
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2001)
4
tiap-tiap orang yang mengeluarkannya. Itu berarti, persepsi
merupakan tanggapan yang dirangkum dalam untaian kalimat,
berdasarkan fakta tetapi bersifat subjektif. Bersifat subjektif, sebab
hal ini merupakan tanggapan atau komentar yang dikeluarkan oleh
sebuah individu.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif, karena penelitian ini menjelaskan tentang
fenomena yang telah diamati oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan
dengan pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi
lapangan dan dokumentasi.
PEMBAHASAN
Ketersediaan Perpustakaan di SD Negeri Dawarblandong
5
Perpustakaan yang ada di SD Negeri Dawarblandong telah
berdiri sejak tahun 2006, diprakarsai oleh pak Ngateman, selaku
kepala sekolah pada waktu itu, dan dibantu oleh dana yang turun
dari pemerintah. Alasan pak Ngateman mendirikan perpustakaan di
SD Negeri Dawarblandong pada awalnya hanya karena agar SD
Negeri Dawarblandong bisa melalui proses pengakreditasian.
Karena salah satu syarat untuk akreditasi adalah suatu lembaga
pendidikan harus mempunyai sebuah perpustakaan.
6
Kurangnya bantuan juga menjadi kendala besar untuk memajukan
perpustakaan di daerah setempat. Hal ini menjadi penyebab
perpustakaan di daerah Mojokerto, Dawarblandong masih dalam
tahap perkembangan yang tidak begitu signifikan.
6
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang nomor 2 tahun
1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Depdiknas, 1989).
7
Perpustakaan di SD ini, hanya sebatas dijadikan pelengkap saja dan
dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk menunjang proses
pengakreditasian sekolah. Juga sebagai penggugur kewajiban.
9
Peran perpustakaan secara umum adalah sebagai instalasi
atau sebagai sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif yang
ikut serta sebagai penentu terjadinya proses pendidikan, dan fungsi
pokok dari perpustakaan adalah memberikan informasi untuk
menunjang proses belajar mengajar7. Tetapi karena minimnya
pengetahuan akan pengelolaan perpustakaan, tidak tersedianya
pustakawan yang baik, juga keterbatasan koleksi buku yang
memadai membuat perpustakaan yang ada di SD Negeri
Dawarblandong ini kurang diminati oleh siswa.
7
Kurniawan Yoga, Pengelolaan Perpustakaan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo, (Yogyakarta: UNY
Repository, 2011).
10
Sebagian dari mereka berandai-andai, jika isi perpustakaan
jauh lebih banyak dan menarik mereka mungkin akan memilih
menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan, sebab jika waktu
istirahat tiba, mereka mengeluh bingung ingin melakukan apa,
apalagi ditengah-tengah musim panas seperti ini, semua lokasi di SD
Negeri Dawarblandong terasa panas. Murid-murid SD Negeri
Dawarblandong berpendapat, bahwa lebih baik menggunakan
mesin pencarian google daripada memanfaatkan perpustakaan yang
tersedia. Kurangnya buku dan keterbatasan waktu membuat anak-
anak tersebut menggunakan alternatif internet. Meskipun anak SD
tidak diperbolehkan membawa telepon genggam pada saat proses
belajar mengajar. Tetapi, jika ada tugas rumah yang mengharuskan
mereka melakukan pencarian lebih lanjut, mereka akan berlari ke
alternatif internet dan google. Bukan perpustakaan dan bukunya.
“Aku suka baca, tapi kalo ke perpus aku gak suka. Soalnya,
diperpus bukunya itu-itu aja. Tapi kalau disuruh nyumbangin
komikku ke perpus aku mau-mau aja,” ujar Agil, salah satu siswa
kelas VI SD Negeri Dawarblandong ketika ditanyai tentang
kesediannya menyumbangkan buku ke perpustakaan di sekolahnya.
11
Meskipun demikian, tidak semua anak mampu membeli
buku bacaan untuk kemudian disumbangkan ke perpustakaan di
sekolah mereka. Sebab, tidak semua siswa, terutama siswa kelas VI
berasal dari keluarga yang berkecukupan. Hanya segelintir siswa
yang bersedia sukarela menyumbangkan buku untuk perpustakaan.
12
selaku salah satu pengurus perpustakaan SD Negeri
Dawarblandong.
PENUTUP
Kesimpulan
Perpustakaan merupakan sarana wajib dalam lembaga
pendidikan. Perpustakaan berfungsi untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar, menambah wawasan pengetahuan, dan
meningkatkan minat baca anak. Semakin bagus dan baik
perpustakaan: termasuk di dalamnya menyangkut koleksi buku,
bangunan dan pustakawannya. Semakin tinggi pula minat anak
untuk membaca dan mengunjungi perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
15