Anda di halaman 1dari 12

Evaluasi Keterpakaian Koleksi Fiksi Di Perpustakaan SDN 1 Cokrowati

Khoirul Huda¹
042008017

Budhi Santoso²
Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka¹
e-mail : kh532710@gmail.com

Program Studi Ilmu Perpustakaan


Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka

Abstrak

Penelitian yang akan membahas tentang Evaluasi Keterpakaian Koleksi Fiksi di Perpustakaan
SDN 1 Cokrowati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis pendekatan
kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner atau angket. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa, guru dan staff perpustakaan SDN 1 Cokrowati , kecamatan
Tambakboyo. Evaluasi keterpakaian koleksi fiksi di nyatakan bahwa koleksi fiksi yang di
baca dengan istilah evaluasi keterpakaian terhadap koleksi fiksi, dengan hasil analisa
menunjukan bahwa koleksi fiksi yang di baca di perpustakaan di Desa Cokrowati kecamatan
Tambakboyo dalam sehari masih tergolong rendah, koleksi fiksi yang di nilai sering dibaca
juga di pinjam di perpustakaan adalah buku pelajaran yang berkaitan dengan tugas dan novel-
novel, Sedangkan untuk membaca satu cerita fiksi membutuhkan waktu satu hari. Hal ini,
mengenai tujuan mengacu pada pemanfaatan koleksi fiksi di perpustakaan SDN 1 Cokrowati,
sebagian besar yaitu di gunakan untuk mengisi waktu luang. Beberapa alasan responden
memilih untuk mengisi waktu luang di karenakan responden hampir 60% menyukai cerita-
cerita fiksi.

Kata Kunci : Evaluasi Keterpakaian, Koleksi Fiksi, Perpustakaan SDN 1 Cokrowati.

Abstact

Mahasiswa Program S1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Universitas Terbuka. Email: kh532710@gmail.com.
The research that will be discussed in the Evaluation Of The Use of Fiction Collections in the
SDN 1 Cokrowati Library aims to determine the utilization of fiction collections, the use of
fiction collections, and the purpose of using fiction collections in the SDN 1 Cokrowati
library. In this study using a descriptive method with a type of approach that is quantitative.
Retrieval of data using the technique of distributing questionnaires in the form of
questionnaires. The subjects in this study were students, teachers and library staff at SDN 1
Cokrowati Tambakboyo district. Evaluation of the usability of the fiction collection states
that the fiction collection that is read in terms of usability evaluation of the fiction collection,
that the fiction collection that is read in the library in Cokrowati Village, Tambakboyo sub-
district in a day is one book, fiction collections that are valued and often read are also
borrowed in the library, including textbooks related to assignments and novels. Meanwhile,
reading one fiction story takes one day. This, regarding the purpose of referring to the
utilization of the fiction collection in the SDN 1 Cokrowati library, is mostly used to fill
spare time. Some of the reasons the respondents chose to fill their spare time were because
almost half of the respondents liked fictional stories. As for the use of fiction collections by
borrowing books, this was chosen because it is more comfortable to read at home than in the
library.

Keywords: Usability Evaluation, Fiction Collection, SDN 1 Cokrowati Library.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan adalah tempat pemberi layanan informasi dan pengolahan informasi bagi
para pustakawan, dengan hal ini banyak harapan untuk perpustakaan mampu melakukan
fungsinya sebagai pusat segala informasi umumnya. Perpustakaan di artikan sebagai tempat
yang berisi kegiatan penghimpunan pengelolaan, meneyabarluaskan segala informasi, baik
via media cetak maupun rekam dalam sebuah media seperti, majalah, film, buku, surat, tape
recorder, computer dan media lainya. Kemuadian segala sumber informasi di susun
berdasarkan suatu system khusus yang di manfaatkan untuk kepentingan mendapatkan
pengetahuan, belajar dan wawasan lainya melalui kegiatan literasi dan mencari informasi bagi
seluruh masyarakat yang sesuai kebutuhanya.

Perpustakaan di katakana sebagai sumber-sumber dokumentasi umumnya isalah suatu


institusi yang di dalamnya mencakup unsur koleksi, pengolahan serta penyimpanan dan
pemakaian. perpustakaan tidak mampu di pahami sebatas sebagai sebuah bangunan atau
fasilitas penyimpanan buku semata, akan tetapi perpustakaan harus di cermati sebagai sebuah
system yang di dalamnya mmengandung beberapa unsur umumnya suatu tempat, koleksi
yang di jadikan sebagai system khusus, dan pemakai. Simpulan sederhana dapat dinyatakan
perpustakaan ialah suatu tempat satuan kerja yang mempunyai ruang khusus, sumber daya
manusia dan kumpulan- kumpulan koleksi sesuai dnegan jenis perpustakaan masing- masing.

Bangunan perpustakaan merupakan bangunan yang seluruhnya di gunakan aktifitas sebuah


perpustakaan. Dengan hal itu, adanya gedung atau bangunana perpustakaan secara mutlak
sangat penting untuk di adakan, karena perpustakaan tidak hlanya di satukan dengan tempat –
tempat kerja lain dalam satu ruangan. Perpustakaan di Indonesia terdiri dari bermacam-
macam jenis, di sebutkan salah satunya yaitu perpustakaan sekolah. Menurut Ulistyowati,
peprustakaan sekolah merupakan peprustakaan yang tergabung dengan sebuah sekolah
untukmencapai sebuah tujuan tertentu dan tujuan pendidikan secara umum. Perpustakaan
melainkan sebuah saran peningkatan untuk siswa SDN, karena para pegawai perpustakaan
sekolah dan kalangan pelajar berharap pemerintah ikut serta dengan cara melengkapi fasilitas
dan prasarana serta koleksi buku di perpustakaan dan akses – akses yang lebih luas lagi sesuai
dengan pekembangan zaman.

Perpustakaan SDN 1 COKROWATI tersebut termasuk kurangnya peran kepala


sekolah, yang di sababkan karena perpustakaan di sekolah tersebut kurang memadai, dari segi
koleksi maupun perpustakaanya sendiri. Perpustakaan SDN 1 COKROWATI ini sangat perlu
di perbaiki terutama pada ruanganya, maupun koleksinya. Para Siswa SDN 1 COKROWATI
ini sangat kurang, karena koleksinya yang masih belum lengkap. Maka di harapkan dukungan
fasilitas juga sangat penting, di tambah dengan dukungan fisik di perpustakaan tersebut,
karena jika perpustakaanya terlihat tidak buruk, siswa akan sangat nyaman untuk
menggunakan seluruh fasilitas peprustakaan dengan sangat nyaman, hingga pemanfaatan
perpustakaan sangat berperan penting bagi siswa untuk kebutuhanya masing- masing. Karena
SDN yang statusnya negeri perpustakaanya di harapkan sangat di dukung dari seluruh atasan.

Sebuah perpustakaan harus mempunyai wawasan serta ketrampilan khusus yang berkaitan
dengan penyediaan informasi dan memecahkan berbagai persoalan informasi menggunakan
berbagai sumber, baik buku maupun nonbuku. Peningkatan dan pemeliharaan fasilitas
perpustakaan baik berupa buku dan nonbuku seudah menjadi bagian terpenting bagi
peningkatan peprustakaan di sekolah. Di karenakan karena fasilitas perpustakaan menempati
bagian terpenting dan memeberikan informasi bagi siswa dengan cepat dan legkap.
Perpustakaan di harapkan mampu mengikuti perkembangan informasi sesuai seperti
perkembangan zaman modern seperti saat ini, juga mengetahui kelebihan dan kekurangan,
serta memprediksi perkembangan informasi pada masa depan. Pembinaan perpustakaan
merupakan usaha atau tindakan yang di lakukan untuk memperoleh hasil yang sanat berguna
dan semakin baik. Maka peningkatan perpustakaan merupakan upaya untuk mengembangkan
segala seustau yang sudah dicapai.

Komponen di perpustakaan salah satunya yaitu sebuah koleksi, yang tercantum dalam
undang-undang perpustakaan Nomor, 43 tahun 2007, “peprstakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya cetak, karya rekam, karya tulis secara professional dengan system yang baku
untuk memenuhi kebutuhan pendiidkan, penelitian, pelestarian, dan rekreasi para pemustaka”.
Masruri Istiqomah (2012:2) mengatakan bahwa “koleksi buku yang di miliki pihak
peprustakaan sekolah umumnya adalah mengatakan bahwa “koleksi buku yang di miliki
pihak perpustakaan sekolah pada umumnya adalah masih snagat mmeprihatinkan dan jauh
dari kata memuaskan. Perpustakaan sekolah kebanyakan berpacu pada buku yang berkaitan
dengan mata pelajaran dan diktat saja. Jarang seklai buku fiksi, bibliografi, dsb. Jika
ketersediaan buku di perpustakaan sanagt lengkap berkaitanya denga program peningkatan
minat baca siswa. Sbeuah koleksi slaah satunya yang dapat meningkatkan minat baca dan
banyak di gemari oleh siswa adalah koleksi fiksi. Lasa Hs (2009:82) mengungkapkan bahwa
“buku fiksi merupakan karya tukis berupa rekaan atau karya imajinatif yang berdasarkan
khayalan belaka”.

Perpustakaan SDN 1 COKROWATI mempunyai berbagai jenis koleksi sebagai


penunjang peroses belajar mengajar siswa di sekolahnya, salah satunya yaitu koleksi fiksi.
Fungsi koleksi fiksi yaitu hiburan bagi pembaca. Evaluasi koleksi menurut Yuha (2009:3.34)
merupakan kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu
sebagai pemustaka maupun pemanfaatan koleksi itu oleh pemustaka, salah satu langkah
evaluasi koleksi adalah dengan pendataan keterpakaian koleksi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uaraian latar belakang di atas maka dapat di rumusakan masalah sebagai
berikut ;
1. Apakah koleksi buku di perpustakaan SDN 1 COKROWATI sudah terpakai secara
menyeluruh?
2. Bagaimana dengan adanya permasalahan yang menyebabkan kondisi tersebut
terjadi di SDN 1 COKROWATI ?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui koleksi buku di perpustakaan SDN 1 COKROWATI apakah sudah


terpakai secara menyeluruh.
2. Mengetahui Bagaimana dengan adanya permasalahan yang menyebabkan kondisi
tersebut terjadi di SDN 1 COKROWATI .

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian pada umumnya yang di lakukan, maka penelitian ini mempunyai suatu
objek yang gambling dan jelas sehingga mendapatkan data yang sangat autentik. Oleh karna
itu, Karya Ilmiah yang berjudul Evaluasi Keterpakaian Koleksi Fiksi di Perpustakaan SDN 1
COKROWATI menggunakan jenis penelitian deskrisptif yang bersifat kuantitatif.

A. Jenis Penelitian
Dalam karya ilmiah ini menggunakan penelitian yang berjens deskriptif kuantitatif yang
di gunakan untuk meneliti objek kajian yang bersifat kualitas. Dalam penelitian ini
mengatakan fakta sebagaimana keterpakaian koleksi fiksi di perpustakaan SDN 1
COKROWATI di Desa Cokrowati Kecamatan Tambakboyo, yang bertujuan untuk
mengetahui keterpakaian koleksi fiksi peprustakaan SDN 1 COKROWATI Kecamatan
Tambakboyo. Sugiyono (2006;142) metode deskriptif merupakan metode yang di gunakan
untuk menganalisa data dengan cara mendeskrispiskan data yang telah di dapatkan tanpa
membauat kesimpulan. Sementara itu, Achmad (20027:44), penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang berdasarkan data-data,
dengan hasil penelitian juga menyajikan sebuah data, menganalisis dan menginterprensi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini berada di SDN 1 COKROWATI, Desa Cokrowati Kecamatan
Tambakboyo Kabupaten Tuban. Penelitian ini di lakukan pada : Rabu, 26 Oktober 2022
C. Sumber data
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian Karya Ilmiah ini adalah sumber data
primer dan sumber data skunder, yang di rincikan sebagai berikut:
a. Data Primer.
Sumber data primer merupakan data yang di dapatkan langsung dari subjek responden
yang di jumpai secara langsung di lokasi penelitian, menggunakan cara meneybarkan
kuisioner kepada siswa, dan seluruh subjek yang berkunjung ke perpustakaan SDN 1
COKROWATI Kecamatan Tambakboyo.
b. Data Skunder
Sumber data skunder yang di peroleh dari dokumen, artikel, buku- buku, literature,
Dsb. referensi – referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti tersebut.
D. Metode Dalam Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:
a. Penelitian pustaka
Penelitian Pustaka (Library Research) yang di lakukan dengan membaca dan
menangkap isi dari literature, dokumen, buku-buku, artikel dan referensi lainya yang
berkaitan dengan pembahasan peneliti dalam karya ilmiah tersebut untuk memperoleh
suatu gambaran teoritis yang sesuai dengan judul Karya Ilmiah tersebut.
b. Observasi
Observasi di artikan sebagai kegiatan yang memperhatikan secara fakta yang terjadi,
mencatat sesuatu yang terjadi, mempertimbangkan hubungan aspek dalam sesuatu
tersebut ( peneliti turun tangan ke lokasi penelitian untuk emlakukan pengamatan
secara langsung).
c. Wawancara
Percakapan dengan maksud tertentu oleh pewawancara dengan proses memberi
pertanyaan dan narasumber yang menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan yang di
tanyakan.
d. Kuisioner yang berupa angket
Kuisioner di sebarkan terisi berupa pertanyaan-pertanyaan yang tertulis melalui daftar
pertanyaan yang sudah di siapkan sebelumnya oleh peneliti yang akan di jawab oleh
resnponden, kemudian di kumpulkan kembali kepada peneliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keterpakaian Koleksi Fiksi


Fiksi merupakan kata yang berasal dari kata fictio yang berarti bentukan. Yaitu karya tulis
yang berupa karya bentukan, rekaan atau imajinatif yang berdasrakan sebuah khayalan saja.
Hal tersebut karya mampu menumbuhkan perasaan dan khayalan untuk merasakan
kesenangan maupun kesusahan. Cerita fiksi bebas menciptakan peristiwa untuk maksud
tujuan khsuus untuk menyampaikan sebuah arti. Buku yang tergolong dalam buku-buku fiksi
ialah buku yang di tulis secara kenyataan, ia di tulis atas dasar khayalan pengarang belaka.
Imajinasi seorang pengarang juga termasuk kecenderungan perasaan (baper) pada saat
menulis sering terwujud tulisan pada buku yang di tulisnya. Buku fiksi biasanya di tunagkan
dalam bentuk cerita, baik cerita pendek maupun cerita yang lengkap. Nama lain yang sering
disebutkan untuk buku fiksi di kaitkan dengan novel dan romans. Hanya yang terakhir ini
lebih mendekati kepada sastra yang di lihat dari kualitas karya tulisanya.

Keterpakaian koleksi mempunyai makna penting dalam ketersinggungan


perpustakaan, terutama pada aspek pemanfaatan koleksi yang ada di dalamnya. Informasi
tentang koleksi yang sering digunakan, jarang di pakai atau tidak di gunakan sama sekali oleh
pengunjung menjadi masukan bagi staff atau pemelihara perpustakaan untuk di jadikan dasar
dalam kebijakan pengembangan koleksi. Pengembangan koleksi melainkan sebuah proses
universal untuk perpustakaan, karena setiap perpustakaan akan membangun koleksi yang kuat
demi kepentingan pemakai perpustakaan tersebut. Pengembangan koleksi yang mencakup
kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan koleksi perpustakaan, menetapkan dan
mengatur terhadap kebijakan seleksi, mengidnetifiksi kebutuhan koleksi, perencanaan untuk
bekerjasama, dan mengatur koleksi.

E. Tujuan Pemanfaatan Koleksi Fiksi


Tujuan dari pemnafaatan koleksi fiksi salah satunya dapat memenuhi kebutuhan
pengunjung peprustakaan dalam berbagai bidang. Kesuksesan perpustakaan memberikan
dampak positif hiburan serta pendidikan yang tidak terlepas dari pemanfaatan koleksi fiksi
yang baik dan benar. Penghimpunan dan pengelola koleksi fiksi tersebut perlu di tangani
dengan jernih dan pengetahuan teknis yang baik supaya koelksi fiksi tersebut yang kemuadian
hari bisa di manfaatkan untuk mengembangkan minat literasi baca para pengunjung.
fungsi dari epprustakaan sekolah di jelaskan sebagai berikut :
1. Fungsi dalam pendidikan, yaitu perpustakaan sebagai ajang sarana meningkatkan mutu
pendidikan untuk menerapkan suatu tujuan pendidikan.
2. Fungsi informasi, perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi yang terdapat
rekaman, bahan cetak maupun koleksi yang lainya, karena informasi sangat di butuhkan di
kalangan manapun sesuai dengan kebutuhan.
3. Fungsi kebudayaan, perpustakaan sebagai sarana peningkatan mutu kehidupan dan
menumbuhkan serta menjaga budaya membaca.
4. Fungsi rekreasi, peprustakaan sebagai sarana rekreasi dan hiburan kegiatan yang positif,
dan untuk memanfaatkan waktu luang dengan membaca.
B. Manfaat perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah berperan sangat penting karena perpustakaan bermanfaat untuk
menarik minat baca siswa maupun guru dan lainya, perpustakaan berperan penting karena
sebagai literatur paling mudah di jangkau, selain itu, perpustakaan menjadi pusat sumber
informasi dan sumber karya tulis. Tidak hanya itu, manfaat perpustakaan diantaranya adalah :
1. Penguasaan teknik membaca yang di percepat
2. Melatih siswa pada arah tanggung jawab ilmiah dan teknologi.
3. Membantu untuk menemukan sumber-sumber bahan ajar
4. Membantu seluruh elemen pendiidkan dlaam mengikuti perkembangan
5. Membantu siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
6. Memberikan dampak positif untuk meningkatkan kebiasaan belajar mandiri oleh siswa
tanpa bimbingan dari pendidik.

Sehubung dengan hal yang di sampaikan di atas maka dapat di simpulkan bahwa
perpustakaan ialah tidak hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka
saja, akan tetapi dapat membantu siswa dan guru untuk kebutuhanya masing-masin. Perlunya
di kembangkan dalam kurikulum sekolah dalam pengadaan bahan pustaka dan di selaraskan
dengan pengunjung, khususnya siswa.

C. Keterpakaian Koleksi Perpustakaan


Keterpakaian koleksi sangat penting karena bias di manfaatkan oleh koleksi perpustakaan.
Data tersebut juga dapat menjadi dasar kebijakan pengadaan koleksi. Dalam kajian ilmu
perpustakaan keterpakaian koleksi merupakan bagian evaluasi pelayanan di perpustakaan.
D. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Memanfaatkan kolekis yang terdapat di perpustakaan oleh pengunjung untuk mencari
sumber informasi sesuai kebutuhan. Pemanfaatan koleksi merupakan sumber informasi yang
ada di peprustakaan dan informasi yang tersedia. Selain itu pemanfaatan koleksi merupakan
sebuah langkah, dan cara memnafaatkan koleksi perpustakaan, dalam kamus Bahasa
Indonesia (1999:62), koleksi yang ada di perpustakaan tidak hanya sekedar pajangan belaka,
tetapi koleksi tersebut harus di bias di manfaatkan sebaik mungkin untuk membantu
meringankan para pemustaka mempeproleh koleksi yang di inginkan.

E. Hasil Penelitian
Evaluasi koleksi ialah bagian dari siklus peningkatan koleksi yang sangat di
membutuhkan adanya kegiatan penjelasan kebutuhan. Evaluasi koleksi menyinggung objek
dan kegiatan serta nilai kualitatif maupun kuantitatif. Menuurt Sudijo (1996:23) evaluasi
merupakan pemikiran yang kritis terhadap kelebihan dan kekurangan dalam sebuah program
peningkatan diri yang dilaksanakan oleh seseorang. Evaluasi di katakana sebagai pendekatan
manajemen yang memandang suatu kunjungan kinerja sebgaai bagian dari tata kelola yang
baik dan benar (Bradgen, 1993:12)
SDN 1 COKROWATI merupakan sekolah Negeri yang erada di bawah naungan
pemerintah kabupaten Tuban. Perpustakaan SDN 1 COKROWATI mempunyai berbagai jenis
kolekis sebgaai penunjang proses belajar mengajar siswa di sekolah, salah satunya koleksi
fiksi, yang mempunyai fungsi rekreasi dan sebuah hiburan bagi siswa maupun guru dan
lainya. Menurut wawancara yang di lakukan oleh peneliti dengan beberapa responden di SDN
1 COKROWATI Anindita Firdausi pada Sabtu, 26 Oktober 2022, mengatakan bahwa koleksi
di baca dan di pinjam oleh siswa adalah koleksi fiksi, meraka sering meminjamnya pada saat
waktu jam kosong, waktu istirahat dan waktu senggang. Koleksi nonfiksi yang berupa buku-
buku yang berkaitan dengan tugas meraka jarang meminjamnya. Buku tersebut hanya
digunakan ketika sedang mendapat tugas. Masnuna Anggi \salsabila siswa kelas VI merespon
pertanyaan yang di buat oleh peneliti [ada tanggal 18 Okotber 2022 mengatakan bahwa ia dan
teman tamanya sering meminjam koleksi fiksi di perpustakaan sebagai hiburan di sela – sela
istirahat maupun jam kosong. Hal senada juga di katakana oleh Alfian Nafi’, dalam
wawancara bahwa seing ia meminjam koleksi fiksi di perpustakaan untuk di baca di rumah
dan ketika ada pekerjaan rumah sebagai referensi, Esa ramadhan, kepala perpustakaan SDN 1
COKROWATI seklaigus guru bahasa Indonesia mengatakan bahwa :
“Siswa SDN 1 COKROWATI sering meminjam buku koleksi fiksi. Yang umumnya
meraka meminjam sebagai rekreasi atau sebuah hiburan, saya sering melihat siswa
berada di perpustakaan pada jam – jam kosong, jam istirahat. Meraka sedang
membaca dengan asyik buku koleksi fiksi tersebut, selain itu saya sebagai guru
bahasa indoensia juga sering memberikan tugas kepada siswa yang berkaitan dengan
koleksi fiksi seperti dongeng, cerpen, cerita rakyat, dan lainya. Agar siswa bias
memanfaatkan perpustakaan mencari sumber referensi”.

Penelitian ini mengambil dari bberapa subjek perpustakaan yang berjumlah 154 siswa.
Adapun jumlah sampelnya adalah 154 x 10% = 15,4% di bulatkan menjadi 15 siswa, maka
sampelnya menjadi 15 responden di perpustakaan SDN 1 COKROWATI Kecamatan
Tambakboyo Kabupaten Tuban.

Di simpulkan dalam table data responden sebagai berikut:

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki - Laki 6

2. Perempuan 9

Data yang di peroleh dari penyebaran kuisioner selanjutnya di olah secara manual dari
jumlah kuisioner yang di sebar dapat di lihat data yang akan di olah :

Jumlah angket yang di sebar : 15

Angket yang Kembali berjumlah : 15

Kuisioner yang Kembali (presentase) : 100 %

Dari data di atas bisa di lihat bahwa kuisioner di perpustakaan SDN 1 COKROWATI
jumlah kuisioner yang di sebar 15, dan angket yang di kembalikan 100%.

Dari hasil wawancara yang di uraiakan di atas, peneliti beranggapan bahwa adanya
koleksi fiksi penting bagi siswa maupun guru dan lainya. Koleksi fiksi lebih banyak di minati
oleh siswa dari pada buku pelajaran atau buku non fiksi. Dalam hal ini di jadikan alas an
peneliti untuk memilih koleksi fiksi sebagai objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas ialah alasan mengapa penulis tertarik untuk membuat
penelitian tentanng “Evaluasi Keterpakaian Koleksi Fiksi di Perpustakaan SDN 1
COKROWATI” berdasarkan kajian tahun ajaraan 2022/2023. Alas an peneliti mengambil
lokasi di perpustakaan SDN 1 COKROWATI karena SDN ini merupakan salah satu sekolah
yang menonjol dalam hal literasi pustakawan tingkat Sekolah Dasar di Kecamatan
Tambakboyo Kabupaten Tuban.

KESIMPULAN DAN SARAN.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di perpustakaan SDN 1 COKROWATI


dapat di simpulkan bahwa:

1. Alasan responden memanfaatkan koleksi fiksi di perpustakaan SDN 1 COKROWATI


sebagian besar sebagai pengisi waktu senggang, jam kosong, dan jam istirahat. Dan
hampir setengah dari siswa menyukai buku-buku fiksi.
2. Koleksi fiksi sering di baca dan di pinjam oleh sebagian besar oleh responden melainkan
sebuah buku yang berkaitan dengan tugas-tugas novel dll. Koleksi fiksi yang di baca di
perpustakaan dalam sehari adalah satu buah buku, kolekis fiksi yang ada di perpustakaan
sangat beragam, akan tetapi banyak koleksi fiksis yang masih tersimpan di perpustakaan
tetapi tidak di tata di rak buku melainkan masih tertumpuk di box, sehingga koleksi
tersebut tidak bias di jangkau oleh pengunjung.
B. Saran
Berdasarkan uraian penelitian di atas, beberapa saran yang di buat oleh peneliti yang
sesuai dengan hasil penelitian, yaitu:
1. Bangunan maupun fasilitas perpustakaan SDN 1 COKROWATI perlu di perbaiki, bisa di
jadikan 2 lantai. Para respinden mengharapkan adanya ruangan membaca lesehan dan
perbaikan lainya seperti penyegar ruangan, AC, agar pengunjung dapat membaca dengan
nyaman.
2. Responden mengeluhkan juga bahwa sedikitnya koleksi fiksi yang tersedia di
perpustakaan. Padahal koleksi fiksi di perpustakaan sangat diminati oleh para siswa, maka
perpustakaan perlu menambah koleksi fiksi lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Yanti, evaluasi Tingkat keterpakaian koleksi Terhadap Pemenuhan Informasi. 2019
Mega Surya.”Membina Perpustakaan Sekolah”. Yogyakarta:1968
Hermawan. 1997. Pengantar Metodologi Penelitian Perpustakaan: Buku Pedoman
Mahasiswa . Jakarta.
Ibrahim Panjani. 2008: Pengelolaan Perpustakaan sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksar.

Damayanti Fajrina.2009. Buku Panduan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Axel J. Moeloeng. 2004. Buku Panduan Penelitian Ilmu Perpustakaan, UIN Malang

Rahmad Basuki, 1991 Pengantar Ilmu social dan perpustakaan. Jakarta: Sutarno.

NS. 2008. Manajemen Perpustakaan Umum: Suatu Pendekatan Praktik: Jakarta.

Agung Darmana. Tim Penyusun kamus Pusat Bahasa dan Keterpakaian Koleksi

Perpustakaan.2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahma, Mustika.2010 Pengembangan Koleksi Fiksi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arie, Susanto.2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Dasar.Jakarta:


Kencana.

Anda mungkin juga menyukai