Anda di halaman 1dari 18

JURNAL GRAMATIKA

ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

GAYA BAHASA PERBANDINGAN DALAM KUMPULAN PUISI


MELIHAT API BEKERJA KARYA M AAN MANSYUR
(TINJAUAN STILISTIKA)
Aruna Laila, S.S., M.Pd.
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
Email: arunalaila46@gmail.com
Submitted :10-09-2016, Reviewed:12-09-2016, Accepted:22-10-2016
http://dx.doi.org/10.22202/JG.2016.V2i2.842

Abstrak
Penelitian ini akan mendeskripsikan bentuk gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam
kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur. Kedua mendeskripsikan makna gaya
bahasa perbandingan dalam kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur. Ketiga
mengetahui pfrekuensi pemunculan gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan puisi Melihat
Api Bekerja karya M Aan Mansyur. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif analisis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan gaya bahasa perbandingan yang ditemukan dalam
kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur adalah perumpamaan, metafora,
personifikasi, depersonifikasi, antithesis, serta pleonasme dan tautologi. Pada umumnya gaya
bahasa perbandingan yang dilukiskan M Aan Mansyur dalam kumpulan puisi Melihat Api
Bekerja adalah untuk menggambarkan kisah cinta dengan kekasih dan kasih sayang kepada ibu.
Unkapan cinta, kasih sayang serta kemesraan yang tergambar dalam gaya bahasa perbadingan
sangat indah, puitis dan romatis.
Kata kunci:gaya bahasa, perbandingan, puisi
Abstract
This research is describe the form of stylistic comparisons contained in a collection of poems
Melihat Api Bekerja by M Aan Mansyur. Both describe the meaning of comparison language
style in a collection of poems Melihat Api Bekerja by M Aan Mansyur. All three know pfrekuensi
appearance of stylistic comparison in a collection of poems Melihat Api Bekerja by M Aan
Mansyur. This research is classified as qualitative research with descriptive method of analysis.
The approach used in this study is objective approach.Based on research that has been done
stylistic comparisons found in a collection of poems View Fire Works M Aan Mansyur work is an
allegory, metaphor, personification, depersonifikasi, antithesis, and redundancy and tautology.
In general stylistic comparisons depicted M Aan Mansyur in a collection of poems View Fire
Works is to portray a love story with a lover and love to the mother. Expression love, affection
and intimacy which is reflected in a comparison language style is very beautiful, poetic and
romantic.
Key word:language style, comparison, poetry

146 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

PENDAHULUAN menarik untuk diteliti dalam kumpulan puisi


ini adalah gaya bahasa perbandingan.
Gaya bahasa merupakan salah satu Karena hampir diseluruh puisinya terdapat
unsur terpenting dalam puisi. Dengan gaya bahasa yang sangat memukau
adanya penggunaan gaya bahasa dalam pembacanya. Dengan adanya penelitian ini,
karya sastra ksusunya puisi akan diharapkan dapat memberikan gambaran
menimbulkan kesan indah pada puisi. tentang penggunaan gaya bahasa
Penggunaan gaya bahasa dalam puisi akan perbandingan dalam kumpulan puisi M Aan
menjadikan puisi memiliki banyak makna. Mansyur.
Gaya bahasa mempergunakan susunan kata- Tujuan dari penelitian ini adalah,
kata yang artinya sengaja disimpangkan dari pertamauntuk mendeskripsikan bentuk gaya
susunan dan arti biasa dengan maksud bahasa perbandingan yang terdapat dalam
medapatkan kesegaran dan kekuatan kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya
ekspresi. Gaya bahasa yang digunakan M Aan Mansyur.Kedua mendeskripsikan
masing-masing penyair akan berbeda-beda, makna gaya bahasa perbandingan dalam
memiliki nilai tersendiri. Gaya bahasa yang kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya
digunakan penyair dalam puisinya akan M Aan Mansyur. Ketiga mengetahui
menentukan kualitas karyanya. Semakin pfrekuensi pemunculan gaya bahasa
bagus gaya bahasa yang digunakannya maka perbandingan dalam kumpulan puisi Melihat
semakin tinggi nilai karyanya. Api Bekerja karya M Aan Mansyur.
Salah seorang penyair yang banyak Salah satu karya sastra yang tidak
menggunakan gaya bahasa dalam puisinya tergolong prosa adalah puisi. Puisi sebagai
adalah M Aaan Mansyur. Dalam kumpulan salah satu karya sastra sudah dikenal oleh
puisinya yang berjudul MelihatApi Bekerja masyarakat sejak puluhan tahun yang lalu.
M Aan Mansyur menggunakan gaya bahasa Istilah puisi berasal dari bahasa Yunani
yang sangat bervariasi. Berbagai kumpulan Poeima yang berarti “membuat” atau
puisi yang ditulis oleh penyair-penyair poesis yang artinya “pembuatan. Menurut
terkenal juga menggunakan banyak gaya (Meilany, 2013) Puisi berasal dari bahasa
bahasa seperti Rendra, Chairil Anwar, Rusli Yunani poeima yang berarti membuat atau
Marzukisaria. Tetapi gaya bahasa yang poesis yang berarti pembuatan dan dalam
digunakan M Aan Mansyur sangat bahasa Inggris puisi disebut poem atau
bervariatif, karena gaya bahasa yang poetry Dari kata membuat dan pembuatan
digunakanya terdapat pada puisi-puisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
naratif sehingga gaya bahasa yang lewat puisi seorang penyair telah
digunakannya sanagat susah untuk dipahami menciptakan sebuah dunia tersendiri yang di
karena dibungkus dengan bahasa yang dalamnya terdapat pesan atau gambaran
sangat abstrak. Gaya bahasa yang digunakan angan dari seorang penyair.
M Aan Mansyur khusunya dalam kumpulan Semi (2008:138) mengatakan bahwa
puisi Meliht Api Bekerja lirik-lirinya pada dasarnya puisi berbeda dengan karya
dibungkus dengan bahasa yang sangat fiksi dan drama. Dari segi visual dan bentuk
abstrak sehingga gaya bahasa dalam tipografi sebuah puisi terlihat perbedaan
kumpulan puisi Melihat Api Bekerja ini yang mencolok jika dibandingkan dengan
sangat menarik sekali untuk diamati dan fiksi atau drama, khsusunya puisi-puisi
diteliti. Salah satu gaya bahasa yang sangat
147 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

lama. Karya sastra yang tergolong puisi Unsur-unsur yang membangun puisi
ditulis dengan menekankan kepada lirik-lirik secara umumnya ada dua yaitu unsur fisik
sehingga jarang lirik-lirik puisi ditulis dan unsur batin. Berikut ini Waluyon(1991:
sampai larik pinggir kanan kertas, 25-29) mengatakan unsur-unsur yang
sedangkan karya sastra lainya penulisannya membangun puisi adalah unsur fisik dan
sampai ke ujung larik kemudian baru unsur mental. Unsur fisik adalah segala
disambung ke larik berikutnya. unsur yang bisa dilihat secara langsung
dalam larik-larik puisi. Unsur fisik puisi
Sedangkan Hasanuddin WS (2002:5) terdiri atas, (1) diksi (2) pengimajian (3)
mengemukakan bahwa puisi merupakan kata konkret, (4) gaya bahasa (5) verifikasi
pernyataan perasaan yang imajinatif. (rima, ritma, dan metrum), (6) tipografi,
Waluyo (2005:1) juga mengatakan bahwa Sedangkan unsur batin puisi adalah (1) tema,
puisi adalah sebuah karya sastra (2) perasaan, (3) nada, (4) amanat
menggunakan bahasa yang dipadatkan, c. Hakikat Gaya Bahasa
dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi Pada hakikat gaya bahasa ini akan
yang padu, serta penggunaan kata-kata yang diuraikan teori tentang pengertian majas,
mengandung keindahan dan kepuitisan. dan jenis-jenis gaya bahasa
Walaupun menggunakan bahasa yang a. Pengertian Gaya Bahasa
dipadatkan dan irama yang padu, namun
sebuah puisi tidak akan kehilangan Menurut Tarigan (2009:4) gaya
maknanya. Selanjutnya menurut Atmazaki bahasa adalah bahasa indah yang digunakan
(2008:1) puisi adalah sifat atau keindahan untuk meningkatkan efek dengan jalan
dalam pengungkapan bahasa. Coleridge memperkenalkan serta membandingkan
(dalam Pradopo, 2010:6) mengatakan bahwa sesuatu benda atau hal tertentu dengan
puisi adalah kata-kata terindah dalam benda atau hal lain yang lebih umum. Secara
susunan terindah. Karena itu penyair singkat penggunaan gaya bahasa tertentu
memilih kata-kata yang setepatnya dan dapat mengubah serta menimbulkan
disusun sebaik-baiknya sehingga unsur- konotasi tertentu. Sudaryat (2011:92)
unsurnyasangat erat hubungannya. mengatakan bahwa gaya bahasa adalah
Berdasarkan pendapat para ahli bahasa berkias yang disusun untuk
tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi meningkatkan efek asosiasi tertentu. Oleh
adalah salah satu karya sastra yang berbeda sebab itu makna yang terdapat dalam gaya
dengan karya fiksi lainnya, menggunakan bahasa tersebut disebut dengan stilistik.
menggunakan bahasa yang dipadatkan, Sedangkan Muhardi dan Hasanuddin WS
memiliki irama yang padu dalam (1992:35) mengatakan bahwa gaya bahasa
pengungkapan bahasanya. menyangkut kemahiran pengarang
a. Ciri-ciri Puisi mempergunakan bahasa sebagai medium
Puisi memiliki ciri-ciri yang berbeda fiksi. Sejalan dengan pengertian gaya bahasa
dengan karya sastra lainnya. Menurut di atas Ratna (2010:164) menyatakan gaya
Atmazaki (2008:13) ciri-ciri puisi adalah bahasa adalah pilihan kata tertentu sesuai
seperti berikut ini: (1) unsur formal, (2) dengan maksud penulis atau pembicara
tidak bercerita, (3) struktur ritmik, (4) dalam rangka memperoleh aspek keindahan.
cenderung menggunakan bahasa konotasi. Berdasarkan pendapat para ahli dia atas
b. Unsur-unsur puisi dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa
148 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

digunakan penyair dalam puisinya untuk laksana, serupa seperti pada perumpamaan.
meningkatkan efek asosiasi tertentu, c. Personifikasi
membandingkan s esuatu dengan yang lain, Personifikasi berasal dari bahasa
serta untuk memperoleh aspek keindahan. latin persona dan fic. Oleh karena itu,
b. Jenis-jenis Gaya Bahasa apabila kita menggunakan gaya bahasa
Tarigan (2009:5) mengatakan bahwa pesonifikasi, kita memberikan ciri-ciri
gaya bahasa dapat dibagi menjadi empat kualitas, yaitu kualitas pribadi orang kepada
kelompok besar yaitu pertama, gaya bahasa benda-benda yang tidak bernyawa ataupun
perbandingan. Kedua gaya bahasa kepada gagasan-gagasan. Dengan kata lain
pertentangan. Ketiga, gaya bahasa pertautan, penginsanan atau personifikasi ialah jenis
dan keempat, gaya bahasa perulangan. Gaya majas yang meletakkan sifat-sifat insane
bahasa yang tergolong ke empat jenis kepada benda-benda yang tidak bernyawa
tersebut berjumlah sekitar 60 gaya bahasa. dan ide yang abstrak.
1. Gaya Bahasa Perbandingan d. Depersonifikasi
Menurut Tarigan (2009:8) gaya Gaya bahasa depersonifikasi atau
bahasa perbandingan dapat dikelompokkan pembendaan, adalah kebalikan dari gaya
menjadi sepuluh jenis gaya bahas yaitu, bahasa personifikasi atau penginsanan.
perumpamaan, metafora, personifikasi, Apabila personifikasi menginsankan atau
depersonifikasi, alegori, antithesis, memanusiakan benda-benda, maka
pleonasme/tautology, perfrasis, prolepsis depersonifikasi justru membedakan
antisipasi, dan koreksio/epanortesis. Masing- manusia atau insan. Biasanya gaya bahasa
masing jenis gaya bahasa perbandingan depersonifikasi memanfaatkan kata kalau,
tersebut akan diuraikan di bawah ini. jika, jilakau, bilamana, sekiranya, misalkan,
a. Perumpamaan umpama, seandainya dan sejenisnya.
Yang dimaksud dengan e. Alegori
perumpamaan di sini adalah asal kata simile Alegori berasal dari bahasa Yunani
dalam bahasa Inggris. Kata simile berasal allegorein yang berarti berbicara secara kias.
dari bahasa Latin yang bermakna „seperti‟. Alegori adalah cerita yang dikisahkan dalam
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal lambing-lambang merupakan metafora yang
yang pada hakikatnya berlainan dan yang diperluas dan berkesinambungan, tempat
sengaja dianggap sama. Perbandingan itu atau wadah objek-objek atau gagasan yang
secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian diperlambangkan. Alegori biasanya
kata seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, mengandung sifat-sifat moral atau spiritual
laksana, penaka, dan serupa. manusia
b. Metafora
Metafora berasal dari bahasa yunani f. Antithesis
yaitu metaphora yang berarti Secara alamiah antithesis berarti
memindahkan. Metafora membuat „lawan yang tepat‟ atau „pertentangan yang
perbandingan antara dua hal atau benda benar-benar‟ (Poerwadarminta, 1976:52)
untuk menciptakan suatu kesan mental yang antithesis adalah jenis gaya bahasa yang
hidup walaupun tidak dinyatakan secara mengadakan komparasi atau perbandingan
eksplisit dengan penggunaan kata-kata antara dua antonim yaitu kata-kata yang
seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, mengandung ciri-ciri semantik yang

149 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

bertentangan. Ratna (2010:73) mengatakan bahwa


g. Pleonasme dan Atutologi pendekatan objektif memusatkan perhatian
Pleonasme adalah pemakaian kata semata-mata pada unsure-unsur yang
yang mubazir, yang sebenarnya tidak perlu. dikenal dengan analisis intrinsik.
Suatu acuan disebut pleonasme bila kata 1. Teknik Pengumpulan Data
yang berlebihan itu dihilangkan, artinya Teknik pengumpulan data yang
tetap utuh. dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
h. Perifrasis berikut ini: (1) Membaca dan memahami
Periphrasis adalah sejenis gaya kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya
bahasa yang mirip dengan pleonasme. M Aan Mansyur. Hal ini dilakukan untuk
Kedua-duanya menggunakan kata-kata memperoleh pemaham terhadap jenis gaya
yang lebih banyak daripada yang bahasa perbandingan yang terdapat dalam
dibutuhkan. Walaupun begitu terdapat kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya
perbedaan yang penting antara keduany. M Aan Mansyur. (2) menandai gaya bahasa
Pada gaya bahasa periphrasis, kata-kata perbandingan beserta jenisnya yang terdapat
yang berlebihan itu pada prinsipnya dapat dalam kumpulan puisi Melihat Api Bekerja
diganti dengan sebuah kata saja. karya M Aan Mamsyur. (3)
i. Antisipasi atau prolepsis menginventarisasi gaya bahasa
Gaya bahasa antisipasi atau prolepsis perbandingan dalam kumpulan puisi Melihat
adalah kata yang mendahului tentang Api Bekerja karya M Aan Mansyur (4)
sesuatu yang masih akan dikerjakan atau mengklasifikasikan gaya bahasa
akan terjadi. perbandingan berdasarkan jenisnya dalam
j. Koreksi atau Epanortosis kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya
Dalam berbicara atau menulis M Aan Masyur.
adakalanya ingin menegaskan sesuatu, tetapi 2. Teknik Analisis Data
kemudian memperbaikinya atau Teknik analisis data penelitian ini
mengoreksinya kembali. Gaya bahasa bertolak dari pendapat Bogdan dan Biklen.
koreksio adalah gaya bahasa yang berwujud Menurut Bogdan dan Biklen (dalam
mula-mula ingin menegaskan sesuatu tetapi Moleong, 2010:248) analisis data kualitatif
kemudia memeriksa atau memperbaiki adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
mana-mana yang salah. bekerja dengan data, memilah-milahnya,
METODE PENELITIAN menjadi satuan yang dapat dikelola,
Penelitian ini tergolong penelitian menginterisasikannya, mencari dan
kualitatif dengan metode deskriptif analisis. menentukan apa yang penting dan apa yang
Menurut Ratna (2010:53) metode deskriptif dicari, dan memutuskan apa yang
analitik dilakukan dengan cara diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan
mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian pendapat ahli di atas berikut adalah
disusul dengan analisis. Hasil penelitian ini langkah- langkah yang dilakukan untuk
adalah gaya bahasa perbandingan yang menganalisis data penelitian. (1)
terdapat dalam kumpulan puisi Melihat Api mengelompokkan data yang berkaitan
Bekerja karya M Aan Masyur, maka dengan penggunaan gaya bahasa
pendekatan yang digunakan dalam perbandingan (2) menganalisis gaya bahasa
penelitian ini adalah pendekatan objektif. perbandingan yang terdapat dalam

150 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

kumpulan puisi Melihat Api Bekerja puisi di atas sesuatu yang gelap dengan
karya M Aan Masyur. (3) dasar lautan . Gelap adalah tidak ada cahaya.
menginterpretasikan penggunaan gaya Suatu keadaan dimana mata tidak dapat
bahasa perbandingan dalam kumpulan melihat apa-apa walaupun memakai
puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan kacamata. Sementara dasar lautan adalah
Mansyur. (4) membuat laporan penelitian bagian laut dari yang tertinggi sampai yang
gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan paling dalam.Walaupun tempatnya di dasar
puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan tetapi bila dilihat dengan cara menyelam
Mansyur. akan terlihat apa saja yang ada di dasar
HASIL DAN PEMBAHASAN lautan. Berdasarkan lirik puisi tersebut
Berdasarkan penelitian yang telah penyair mengungkapkan kegelapan yang
dilakukan ditemukan gaya bahasa bermakna terang. Walaupun dikatakannya
perumpamaan, metafora, personifikasi, matanya gelap tetapi kegelapan itu
depersonifikasi, pleonasme dan tautologi, sebenarnya terang bagaikan dasar lautan.Jadi
dan antitesisi. Masing-masingnya akan dapat disimpulkan bahwa di mata tokoh aku
diuraikan di bawah ini. terpancah kebahagiaan, yang diibaratkan
1. Gaya Bahasa Perumpamaan dengan dasarlautan yang indah dan bersih.
Kumpulan puisi Melihat Api Bekerja Pada puisi yang berjudul Laut
memiliki gaya bahasa perbandingan yang Berparuh Merah juga ditemukan gaya
tergolong perumpamaan. Gaya bahasa bahasa perumpamaan hal ini terlihat pada
perumpamaan ini ditemukan dalam tiga larik puisi berikut ini
belas judul puisi. Masing-masing judul puisi bekas lukaku hidup seperti sisa air
yang memiliki gaya bahasa perumpamaan terperangkap di telinga usai mandi
akan diuraikan secara jelas di bawah ini. seperti gigi bungsu susah payah
Pada puisi yang berjudul Telanjang di tumbuh dan merobek gusi
Depan Cermin terdapat gaya bahasa Pengalan puisi di atas bermaksud
perumpamaan seperti dalam larik-larik membandingkan bekas lukadengan sisa air
berikut ini. yang terperangkap di telinga usai mandi.
Mataku kegelapan yang mengenakan Kata pebanding yang digunakan penyair
bintang-bintang tidak mati.gelap adalah kata seperti. Bekas luka merupakan
sepertidasar lautan. Seperti tempat luka yang pernah terjadi. Karena
pertanyaan yang menolak semua sudah bekas keadaan bagian tubuh yang
jawaban terkena luka tersebut sudah tidak dalam
Penggalan puisi di atas digolongkan keadaan sakit lagi. Tetapi penyair
ke gaya bahasa perumpamaan. Kata yang membandingkan bekas luka yang tidak ada
menandai penggalan puisi di atas tergolong rasa sakitnya lagi tetapi dibandingkan
perumpamaan adalah kata seperti. dengan air yang masuk ke dalam telinga.
Berdasarkan penggalan puisi di atas penyair Bila air masuk telinga maka seluruh raga
membandingkan matanya yang gelap akan merasakan tidak nyaman. Bekas luka
dengan dasar lautan. Perumpamaan adalah juga dibandingkan penyair dengan gigi
perbandingan dua hal yang pada hakikatnya bungsu yang susah payah tumbuh dan
berlainan dan yang sengaja dianggap sama. merobek gusi. Berdasarkan penggalan lirik
Hal yang dibandingkan dalam penggalan tersebut jelas terlihat penyair mengambarkan

151 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

kesedihan yang dirasakan oleh tokoh aku Dan kartun terlihat seperti
dibandingkannya dengan sesuatu yang tidak kehidupan nyata
nyaman di dalam diri. Karena air yang Setiap kali matamu berkedip, aku
masuk ke telinga itu sangat menyakitkan, seperti
begitu juga dengan gigi yang tumbuh akan Mendengar gelegar petir beruntun
membuat penderitanya sangat kesakitan. Jatuh sepertipotongan-potongan
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik jigsaw
makna dari gaya bahasa perbandingan
tersebut bahwa walaupun sesorang tersebut Pada baris pertama pengggalan puisi
sudah membebaskan dirinya dari seseorang di atas digolongkan gaya bahasa
tetapi masih terasa betapa sakitnya bekas perumpamaan karena menggunakan kata
luka itu. pembanding seperti. Perumpamaan aku dan
Gaya bahasa perumpamaan juga kau merangkak di tanah seperti ular
terdapat pada puisi yang berjudul sebelum kaki-kakinya hilang, memberikan
Menjatuhkan Bintang Bintang, seperti pada gambaran bahwa tokoh aku dan kau
larik-larik berikut ini. merangkak di tanah seperti ular. Jadi penyair
Aku akan menggulung langit Malam membandingkan sepasang kekasih yang
seperti karpet turki dan Menjualnya merangkak di tanah itu bagaikan ular yang
kepada penawartertinggi Kata melata. Kutipan ini menggambarkan makna
pembanding yang digunakan sepeasang kekasih yang semakin
penyair dalam penggalan puisi di atas mempererah hubungan mereka untuk
sehingga penggalan puisi tersebut memasuki hubungan yang lebih serius.
digolongkan ke gaya bahasa perumpamaan Pada baris ketiga puisi di atas juga
adalah kata seperti. Penyair membandingkan tergolong gaya bahasa perumpamaan karena
menggulung langit malam dengan karpet terdapat kata kata pembanding ibarat. Kata
turki. Langit merupakan bagian dari bumi ibarat digunakan untuk membandingkan
yang tidak akan pernah bisa digulung tetapi kehidupan nyata dengan dunia kartun.
sangat indah sementara kapet turki adalah Penyair mengibaratkan kehidupan nyata ini
karpet yang indah, lembut, dan memiliki merupakan dunia kartun. Dan kartun terlihat
ketebalan yang lebih dibandinkan dengan seperti kehidupan nyata. Kehidupan nyata
karpet biasa. Karpet turki juga sangat susah adalah kehidupan yang benar-benar terjadi
digulung. Makna darii pengalan puisi yang sedangkan dunia kartun hanyalah dunia
tergolong ke gaya bahasa perumpamaan hiburan belaka. Makna yang ingin
tersebut adalah si aku akan memberikan disampaikan penyair adalah hubunganya
hatinya yang sangat bersinar kepada orang tokoh aku dengan kekasihnyayang kadang-
yang sangat mencintainya. kadang sudah serius tetapi terkadang
Berikut ini penggalan puisi hubungan mereka tidk bisa dipahami apakah
Menonton Film yang memiliki gaya bahasa hubungan yang benar-benar akan menikah
perumpamaan. atau hanya sekedar hiburan saja.
Aku dan kau merangkak di tanah Pada puisi yang berjudul Mendengar
Seperti ular sebelum kaki-kakinya Radiohead gaya bahasaperumpamaan
hilang terdapat pada larik berikut ini
Kehidupan nyata ibarat dunia kartun Ketulusan, panjang dan susah

152 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

dinikmati sepenuhnya artinya sama dengan meminum segelas


Seperti musim racun. Jadi apabila dendan selalu dipendam
Kejujuran, singkat dan tidak mudah maka tubuh juga akan sakit dibuatnya
didugaSeperti cuaca karena dendam itu merupakan racun bagi
Penggunaan gaya bahasa tubuh orang yang dendam.
perumpamaan dalam lirik puisi di atas Berikut ini jugagaya bahasa
adalah ketulusan, panjang dan susah perumpamaan yang terdapat pada puisi yang
dinikmati sepenuhnya seperti musim. Kata berjudul Hantu Penyanyi.
pembanding yang digunakan pada Ia tidur seperti tanda kutip
penggalan puisi tersebut adalah kata seperti. Kutipan di atas tergolong gaya
Penyair membandingkan ketulusan panjang bahasa perumpamaan hal yang menandai
yang susah dinikmati dengan musim. lirik ini tergolong perumpamaan karena
Penyair ingin menyampaikan setiap adanya penggunaan kata seperti. Hal yang
perbuatan selalu dalakukan dengan dibandingka pada penggalan puisi di atas
ketulusan tetapi belum juga diketahui tokoh adalah keadaan tidur si ia lirik bagaikan
kamu sehingga diibaratkan oleh penyair tanda koma. Dari lirik tersebut bisa
bagaikan musim. Karena ketulusan sering diketahui bahwa ia lirik sedang tidur dalam
tidak dipercayai sehingga semuanya akan keadaan membengkokkan tubuhnya atau
berubah seperti musim Selain itu penyair memeluk kakinya sendiri.
juga membandingkan kejujuran, singkat dan Dalam puisi yang berjudul
tidak mudah diduga seperti cuaca. Hal yang Memastikan Kematian juga terdapat gaya
dibandingkan adalah kejujurandengan bahasa perumpamaan seperti yang terdapat
cuaca. Penyair mengibaratkan kejujuran pada kutipan puisi berikut ini.
jarang sekali dilakukan sehingga seperti Sesekali aku jadi puisi cerewet
cuaca yang susah untuk ditebak. Terkadang Seperti ini untuk meyakinkanmu
terlihat baik, tetapi pada kenyataannya tidak. Kutipan di atas juga tergolong gaya
Sifat cuaca tidak bisa dipastikan begitu juga bahasa perumpamaan hal ini ditandai
dengan kejujuran. dengan kata seperti. Penggalan puisi di atas
Pada puisi yang bejudul Melihat Peta tergolong gaya bahasa perumpamaan karena
juga terdapat gaya bahasa perumpamaan, hal membandingkan dua hal yaitu sesekali aku
ini terlihat pada penggalan puisi berikut ini. jadi puisi cerewet dengan untuk
Memendam dendam, kata ibuku meyakinkanmu. Maksudnya aku lirik sering
seperti meminum segelas racun mengungkapkan isi hatinya dalam lirik puisi
Dengan harapan membunuh orang yang tujuannya untuk meyakinkan
lain kekasihnya.
Penggalan puisi di atas tergolong ke Pada puisi yang berjudul Menjadi
gaya bahasa perumpamaan kata yang Kemacetan juga terdapat gaya bahasa
manandai lirik tersebut tergolong gaya perumpamaan, seperti terlihat pada kutipan
bahasa perumpamaan adalah kata seperti. berikut ini.
Penyair membandingkan memendam Aku lebih suka mengajakmu berlari-
dendam dengan segelas racun. Hal yang lari kecilseperti bocah riang pulang sekolah
dibandingkan tersebut ingin menyampaikan Penggalan puisi di atas juga
bahwa perbuatan memendam dendam tergolong gaya bahasa perumpamaan karena

153 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

terdapat kata pembanding seperti. Hal yang yang biru. Seseorang atau si kau lirik dan
dibandingkan penyair dalam penggalan puisi nyala langit yang biru adalah dua hal yang
di atas adalah berlari-lari kecil dengan bocah sangat berbeda namun dianggap sama oleh
riang pulang sekolah. Maksudnya adalah penyairnya. Penyair menyamakan
aku lirik mengajak kekasihnya berlari-lari kekasihnya dengan nyala langit yang biru
seperti bocah-bocah riang gembira pada saat hal ini terjadi karena penyair ingin
pulang sekolah. Aku lirik ingin menggambarkan keindahan dan kecantikan
membahagiakan kekasihnya dengan berlari- kekasihnya sehingga dibandingkannya
lari seperti masa kecil dulu. dengan nyala langit yang biru. Nyala langit
Gaya bahasa perumpamaan juga yang biru adalah sebuah pemandangan yang
terdapat pada penggalan puisi yang berjudul sangat indah dan membuat mata tidak bosan
Kepada kesedihan. untuk memandangnya. Begitu juga dengan
Jika kau ingin mengucapkan selamat kau lirik bagi kekasihnya.
tinggal, Penggalan puisi Kau setapak
Lakukan seperti matahari tenggelam berundak-undak di belakang rumah juga
Penggalan puisi ini tergolong gaya terdapat gaya bahasa metafora karena
bahasa perumpamaan kerena dalam lirik penyair membandingkan kau lirik dengan
puisi ini terdapat kata pembanding seperti. setapak berundak-undak secara langsung.
Dalam kutipan puisi ini terdapat hal yang Setapak adalah beranda sedangkan
dibandingkan yaitu ucapan selamat tinggal berundak-undak merupakan bertingkat-
dan matahari tenggelam. Aku lirik berharap tingkat. Gaya bahasa metafora pada kutipan
jika kau lirik ingin mengucapkan selamat di atas membandingkan manusia atau
tinggal kepada aku lirik berikanlah seseorang dengan beranda yang betingkat-
keindahan kepada aku lirik terlebih dahulu tingkat. Makna dari gaya bahasa metafora di
supaya dapat dikenang keindahan hubungan atas adalah kau lirik merupakan orang yang
mereka. Setelah itu pergilah secara perlahan- sangat berarti bagi aku lirik karena kau lirik
lahan setelah keindahan itu bisa dinikmati. bisa membuat hatinya menjadi tenang dan
2. Gaya Bahasa Metafora damai. Kau lirik adalah seorang perempuan
Berikut ini gaya bahasa metafora yang penuh perhatian dan kasih sayang.
yang ditemukan pada puisi yang berjudul Penggalan puisiberikut ini juga
Belajar Berenang. tergolong gaya bahasa metafora Kau tebing
Kau nyala langit yang biru dan suara angin yang memantul-mantul. Hal
Kau setapak berundak-undak di yang dibandingkan pada lirik puisi tersebut
belakang rumah adalah kau atau manusia dengan tebing dan
Kau tebing dan suara angin yang suara angin yang memantu-mantul.
memantul-mantul Perbandingan tersebut dinyatakan secara
Penggalan puisi Kau nyala langit langsung. Dengan demikian kutipan puisi di
yang biru digolongkan ke gaya bahasa atas tergolong gaya bahasa metafora.
metafora karena metafora membandingan Kau udara sesaat yang membuatku
dua hal atau benda untuk menciptakan suatu berdoa, penggalan puisi ini juga tergolong
kesan mental yang hidup. Dalam kutipan gaya bahasa metafora karena penyair
puisi di atas penyair membandingan secara membandingkan kau lirik dengan udara
langsung engkau lirik sebagai nyala langit yang bisa membuat aku lirik berdoa. Kau

154 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

lirik merupakan kekasih yang bisa Berikut ini penggalan puisi yang
menyejukkan jiwa aku lirik karena itu aku tergolong gaya bahasa metaforaKau senyum
lirik selalu bersyukur atas kasih sayang yang yang kusembunyikan dari kemarahan ibu.
diberikan kekasihnya. Dalam penggalan puisi tersebut penyair juga
Kutipan berikut juga tergolong gaya masih membandingkan manusia dengan
bahasa metaforaKau matahari yang senyum yang disembunyikan. Bagi aku lirik
emerahkan punggungku. Hal yang kau lirik merupakan orang yang dapat
dibandingkan dalam lirik puisi tersebut membuatnya bahagia, walaupun kau lirik
adalah manusi dengan matahari. Penyair bisa membahagiakan hati aku lirik namun
mengatakan bahwa tokoh kau adalah tidak merestuainya. Berdasarkan hal itulah
matahari yang telah memerahkan punggung tokoh kau lirik dibandingkan penyair dengan
aku lirik. Kau lirik adalah seorang kekasih senyum yang masih disembunyikan. Senyum
yang bisa membuat pasangannya menjadi maksudnya di sini adalah kekasih aku lirik.
hangat dan bersemangat. Karena itulah Pada puisi yang berjudul Telanjang
akulirik menyamakan kau lirik dengan di Depan Cerminjuga terdapat gaya bahasa
matahari. metafora seperti pada larik-larik puisi
Kau rumah yang membuatku lupa berikut ini.
pulangpenggalan puisi ini juga tergolong Rambutku hujan atau komet di langit
gaya bahasa metafora, karena lewat lirik ini malam
penyair membandingkan si aku lirik dengan Lekuk teluk bibirku mencibir dua
rumah. Aku atau manusia dan rumah adalah danau di atasnya
dua benda yang berbeda. Namun oleh Mataku kegelapan yang mengenakan
penyair kedua benda tersebut dianalogikan bintang-bintang tidak mati
memiliki kesamaan atau ada upaya untuk Di bahuku akan dibangun
menyamakannya. Bagi aku lirik kau lirik perusahaan, juga tempat kita
merupan rumah yang sangat damai dan berbulan madu selamanya
indah sehingga aku lirik lupa dengan yang Penggalan puisi di atas tergolong
lainnya. Semua itu terjadi karena kau lirik gaya bahasa metafora. Gaya bahasa
bisa menentramkan dan menjaga hatinya metafora ditandai dengan rambutku hujan
tetap bahagian. Karena itulah penyair atau komet di langit malampada penggalan
membandingkan kau dengan rumah. puisi ini terdapar perbandingan secara
Kau petang dan burung-burung yang langsung sehingga tidak menggunakan kata
mencari sarang penggalan puisi ini pembanding yaitu membandingkan rambut
tergolong gaya bahasa metafora karena dan komet. Rambut adalah bagian tubuh
terdapat perbandingan secara langsung. Hal manusia yang akan memberikan keindahan,
yang dibandingkan adalah kau dengan sedangkan komet adalah benda langit yang
petang dan burung-burung. Mengapa beredar mengelilingi matahari dan memiliki
penyair membandingkan tokoh kau dengan cahaya seperti bintang. Makna yang ingin
petang dan burung-burung yang mencari disampaikan penyair lewat lirik ini adalah
sarang, karena kau lirik adalah seorang rambut aku lirik begitu panjang serta lembut,
perempuan yang usianya sudah tua dan berkilau dan hitam. Dalam baris kedua
sedang mengharapkan tempat melabuhkan penyair membandingkan Lekuk teluk bibirku
hatinya. mencibir dua danau di atasnya. Berdasarkan

155 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

penggalan puisi tersebut penyair secara Gaya bahasa metafora juga terdapat
langsung membandingkan kalau di atas pada puisi yang bejudul Menunggu
bibirnya ada dua danau. Dua danau yang Perayaan, gaya bahasa metafora ini terdapat
dimaksud penyair adalah dua mata yang pada larik berikut ini.
tidak pernah berhenti menangis, sehingga Kau pergi ke dunia masa kecilku
diibaratkannya dua danau. Sedangkan lirik Yang penuh gambar hitam putih
Mataku kegelapan yang mengenakan Penyair membandingkan secara
bintang-bintang tidak mati juga terdapat langsung dunia masa kecil aku lirik dengan
perbandingan secara langsung yaitu gambar hitam putih. Maksud gambar hitam
mengenakan bintang-bintang tidak mati. putih di sini adalah masa kecil aku lirik yang
Maksud dari lirik ini adalah meskipun mata beraneka ragam ada bahagia dan tidak
aku lirik tidak dapat melihat kekasihnya bahagia atau ada yang indah dan tidak indah.
tetapi tokoh aku lirik masih dapat Sehingga dibandingkan langsung dengan
membayangkan atau mengenang masa lalu hitam dan putih.
aku lirik dengan kekasinya yang penuh Berikut ini gaya bahasa metafora
kebahagian. Di bahuku akan dibangun yang terdapat pada puisi yang bejudul
perusahaan, juga tempat kita berbulan Seekor Kucing dan Sepasang Burung.
madu selamanya dalam kutipan ini Jauh dalam tubuhku ada pohon yang
perbandingan langsung yang digunakan tumbang dan tumbuh tiap hari
penyair adalah di bahu aku lirik akan Juga sarang tempat angin sering
dibangun perusahaan, dan tempat mereka mampir istirahat
berbulan madu selamnya. Perusahaan Dalam penggalan puisi ini penyair
maksudnya penghasilan, tempat berbulan membandingkan secara langsung pohon
madu maksudnya aku lirik akan melakukan yang tumbang dan tumbuh. Hal yang
apa saja untuk membahagiakan kekasihnya. dibandingkan secara langsung dengan pohon
Sehingga dalam diri aku lirik akan yang tumbang dan tumbuh adalah bahwa
adatanggungjawab dan kemesraan yang pikiran aku lirik terkadang putus asa dan
penuhkasih sayang. terkadang semangat. Keduanya saling silih
Gaya bahasa metafora juga terdapat berganti. Selain itu juga perbandingan
pada puisi yang berjudul Menjatuhkan langsung pada lirik sarang tempat angin
Bintang Bintang, seperti pada larik-larik sering mampir istirahat.Maksudnya aku
berikut ini. lirik sering dijadikan sebagai tempat curhat
Akan kulepaskan binatang buas dari serta persinggahan semenatar bagi
diriku perempuan-perempuan yang dikenalnya.
Penggalan puisi di atas juga Puisi yang berjudul Menjadi
tergolong gaya bahasa metafora. Gaya Kemacetan juga memiliki gaya bahasa
bahasa metafora ditandai dengan akan metafora. Berikut ini kutipannya.
kulepaskan binatang buas dari diriku Matamu museum kupu-kupu, maksud
perbandingan langsung yang terdapat dalam perbandingan langsung matamu museum
kutipan ini adalah binatang buas, binatang kupu-kupu maksudnya adalah mata tokoh
buas dibandingan dengan emosi atau kamu lirik sering jatuh cinta kepada
kemarahan yang ada pada diri aku lirik dan perempuan atau menyukai banyak orang
akan dilupakannya. sehingga hatinya bisa diberikannya kepada

156 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

siapa saja yang disukainya, karena itu di menyampaikan bahwa air mata kamu lirik
mata aku lirik sudah banyak tersimpan lebih banyak dibandingkan dengan laut dan
banyak kenangan dengan orang yang langit. Jadi dapat disimpulkan bahwa
dicintainya. kesedihan kamu lirik sangat mendalam.
3. Gaya Bahasa Personifikasi Bencana melandai, menjadi tongkat
Pada puisi yang berjudul Belajar Yang menggandeng tanganku ke
Berenang ditemukan gaya bahasa pantai
personifikasi seperti berikut ini. Kutipan puisi tersebut tergolong
Bayangan pohon-pohon yang gaya bahasa personifikasi karena bencana
menyembunyikan daun tua dan hewan diibaratkan benda hidup yang bisa
melata.Penggalan puisi ini digolongkan ke menggandeng tangan aku lirik menuju
gaya bahasa personifikasi karena bayangan pantai. Bencana adalah peristiwa yang
pohon-pohon diumpamakan sebagai mengancam dan mengganggu manusia
makhluk hidup yang dapat disebabkan oleh faktor alam atau manusia.
menyembunyikan daun tua dan hewan Sedangkan menggandeng adalah
melata. Pada hakikatnya bayangan pohon- berbimbingan tangan. Berdasarkan makna
pohon tidak akan bisa menyembunyikan kata bencana dan menggandeng bencana
daun tua dan hewan melata. Yang dapat tidak akan bisa menggandeng tangan
menyembunyikan adalah manusia tetapi seseorang tetapi lewat lirik ini penyair ingin
dalam lirik puisi tersebut bayangan pohon menyampaikan bahwa masa lalu yang
juga dapat menyembunyikan. Penginsanan suram kini menjadi indah dan penuh kasih
atau personifikasi ialah jenis majas yang sayang.
meletakkan sifat-sifat insan kepada benda- Pada puisi yang bejudul Perihal
benda yang tidak bernyawa dan ide yang Tokoh Utama Komik terdapat gaya bahasa
abstrak. personifikasi seperti berikut ini.
Pada puisi yang berjudul Laut Tubuhnya dicabik-cabik waktu
Berparuh Merah juga ditemukan gaya penggalan puisi ini tergolong ke gaya bahasa
bahasa personifikasi seperti pada larik personifikasi karena dalam lirik ini
berikut ini. dikatakan bahwa waktu dapat mencabik-
Laut adalah langit, namun sedikit cabik tubuh seseorang. Waktu adalah seluruh
lebih basah rangkaian saat ketika proses perbuatan atau
Keduanya cemburu kepada matamu keadaan. Berdasarkan arti kata waktu
Lirik puisi di atas tergolong ke gaya tersebut, waktu tidak akan bisa mencabik-
bahasa personifikasi karena laut dan langit cabik tubuh seseorang, waktu adalah benda
diibaratkan sebagai benda hidup yang yang tidak memiliki wujud dan tidak
memiliki sifat cemburu. Laut dan langit tergolong ke benda hidup karena itulah
adalah dua hal yang tidak akan bisa waktu tidak akan bisa mencabik-cabik tubuh
merasakan cemburu karena cemburu itu manusia. Berdasarkan lirik puisi ini benda
adalah sifat manusia. Tetapi dalam lirik mati dibuat seolah-olah memiliki sifat
sajak tersebut langit dan laut cemburu seperti manusia. Makna dari lirik ini adalah
kepada mata seseorang. Berdasarkan seorang kekasih yang sudah membiarkan
pengalan puisi yang memilliki gaya bahasa orang lain mengisi hatinya selain seseorang
personifikasi tersebut penyair ingin sudah lama ada di hatinya. Sehingga penyair

157 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

mengibaratkan tubuh perempuan tersebut Peta juga ditemukan gaya bahasa


dicabik-cabik. personifikasi seperti berikut ini.
Pada puisi yang berjudulMenonton Nanti malam, aku tak maumenutup
Film juga ditemukan gaya bahasa mata jendela
personifikasi, seperti di bawah ini. Akan aku biarkan ia menatap mata
Bunga-bunga akan memberi petunjukketika bula
kita kehilangan arah penggalan puisi ini Hal yang membuat penggalan puisi
digolongkan ke gaya bahasa personifikasi tersebut tergolong personifikasi adalah
karena penyair mengatakan bunga-bunga jendela diibaratkan memiliki mata begitu
dapat memberikan petunjuk. Yang dapat juga dengan bulan yang diibaratkan juga
memberikan petunjuk adalah manusia tetapi memiliki mata. Karena diibaratkan jendela
dalam penggalan puisi ini bunga-bunga bisa memiliki mata dan mata jendela itu akan
memberi petunjuk. Makna dari lirik ini dibiarkan menatap mata bulan. Pada
adalah sepasang kekasih mengharapkan hakikatnya hal itu tidak akan pernah terjadi.
kenangan masa lalu akan selalu mereka Karena yang memiliki mata dan yang bisa
kenangan. menatap itu adalah manusia. Makna yang
Gaya bahasa personifikasi juga ingin disampaikan penyair adalah sepasang
terdapat pada puisi yang berjudul kekasih dimana tokoh laki-lakinya ingin
Mendengar Radiohead, berikut penggalan mengetahui rahasia apa yang disimpan oleh
puisinya. kekasihnya. Dia akan bisa mengetahuinya
Dunia ini dipenuhi keseimbangan- dengan cara mendekati kekasihnya.
Keseimbangan Gaya bahasa personifikasi juga
Tepat ketika seorang melihat terdapat pada puisi yang
matahari sore menutup mata, berjudulMemimpikan Hari Libur terlihat
Di tempat lain ada seseorang pada penggalan puisi berikut ini.
menatap matahari pagi bangun Bunga-bunga di beranda tertawa
Baris ke dua pada penggalan puisi di melihat orang-orang melintas
atas juga tergolong gaya bahasa Hujan bergegas pulang ke langit
personifikasi karena benda mati diibaratkan setelah bekerja keras semalaman
seolah-olah berbuat seperti manusia. Hal yang menandai penggalan puisi
Matahari adalah benda yang tidak memiliki di atas tergolong ke gaya bahasa
mata dan matanya tidak pernah tertutup. personifikasi yaitu bunga-bunga dikatakan
Tetapi dalam puisi ini matahari dapat bisa tertawa melihat orang-orang melintas.
menutup mata dan bangun pada pagi hari. Pada hakikatnya yang bisa tertawa adalah
Hal itulah yang manandai penggalan puisi manusia. Dalam lirik ini hujan juga
ini tergolong ke gaya bahasa personifikasi. diibaratkan bisa pulang dan bekerja keras.
Makna sebenarnya yang ingin disampaikan Karena sifat-sifat manusia yang melekat
penyair adalah seorang perempuan yang pada bunga dan hujan inilah yang membuat
sedang bersedih karena ditinggalkan lirik ini tergolong ke gaya bahasa
kekasihnya tetapi tanpa diketahuinya ada personifikasi.
seorang laki-laki yang ingin menghangatkan Dalam puisi yang berjudul Jendela
kesedihannya. Perpustakaan juga terdapat gaya bahasa
Pada puisi yang berjudul Melihat personifikasi seperti pada penggalan puisi

158 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

berikut ini. penggalan puisi di atas diibaratkan mimpi,


Langit menyentuh buku-buku pada bayangan bumi, dan suara dapat berbuat
sore hari seperti manusia yang pada kenyataannya
Malam akan datang dan kesunyian tidak bisa berbuat seperti yang dilakukan
menyusun dirinya kembali manusia.
Di depan perpustakaan, langit masih Pada puisi yang berjudul
menatap jendela tertutup itu tanpa Memastikan Kematian terdapat gaya bahasa
berkedip personifikasi seperti kutipan berikut ini.
Kubiarkan langit yang sedih Kuingin setiap cahaya tersenyum
menyentuh kepalaku melihatku sendiri, hal yang membuat
Pada larik pertama penggalan puisi kutipan puisi ini tergolong ke gaya bahasa
di atas langit dikatakan dapat menyentuh. personifikasi adalah cahaya diibaratkan
Yang dapat menyentuh itu sebenarnya dapat tersenyum, sehingga cahaya dapat
adalah manusia, tetapi sifat-sifat insani itu berbuat seperti manusia. Yang pada
diberikan kepada langit. Kesunyian juga dasarnya cahaya itu tidak dapat tersenyum.
dapat menyusun. Jika dilihat pada Makna dari kutipan puisi di atas adalah aku
kenyataannya kesunyian itu tidak akan lirik ingin tidak ada orang dapat melihat
pernah dapat menyusun. Jadi diibaratkan kesedihannya, tetapi aku lirik berharap
kesunyian itu adalah benda hidup yang dapat orang yang dicintainya selalu merasakan
menyusun. Selain itu langit juga dikatakan kebahagiaan.
dapat menatap jendea tanpa berkedip. Berikut ini gaya bahasa personifikasi
Padahal langit adalah benda yang tidak yang terdapat pada puisi yang berjudul Siput
memiliki mata. Langit dapat bersedih. Hal atau Bayi atau Aku yang Tidur.
yang menandai lirik ini tergolong ke gaya Kubiarkan semua bayangan di luar
bahasa personifikasi adalah langit rumahku
diibaratkan benda hidup yang dapat Berlari dan jatuh menabrak dirinya
bersedih. sendiri
Pada puisi yang berjudul Hantu Penggalan puisi ini juga tergolong ke
Penyanyi terdapat gaya bahasa personifikasi gaya bahasa personifikasi karena ditandai
seperti pada penggalan puisi berikut ini. oleh kata bayangan yang dapat berlari dan
Ia tidak mau dikejar-kejar mimpi menabrak. Kata bayangan dibuat seolah-olah
masa kecilnya bertingkahlaku seperti manusia sehingga
ia lihat, di jendela, bulan sudah habis bisa berlari dan menabrak. Pada hakikatnya
ditelan pelan-pelan oleh bayangan bayangan tidak bisa berlari dan menabrak.
bumi Gaya bahasa personifikasi ditemukan
Ia bernyanyi dan bernyanyi sendiri juga pada puisi yang berjudul Masa Kecil
hingga ia raib ditelan suaranya Langit.
sendiri Langit menangis sepanjang malam dan
Pada penggalan puisi di atas siang seperti kekasih tidak bisa
tergolong ke gaya bahasa personifikasi mengendalikan diri, hal yang menandai
karena mimpi bisa mengejar, bayangan bumi penggalan puisi ini tergolong personifikasi
juga bisa menelan bulan, dan suara bisa adalah karena langit seolah-olah bisa
menelan seseorang. Di masing-masing menangis. Jadi langit dapat berbuat seperti

159 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

manusia yaitu menangis, yang dapat dijadikan trotoar atau pohon tua karena
menangis itu pada hakikatnya adalah manusia dan trotoar serta pohon tua
manusia. merupan dua hal yang tidak dapat
4. Gaya Bahasa Depersonifikasi dipertukarkan.
Gaya bahasa depersonifikasi atau 5. Gaya bahasa Antitesis
pembendaan, adalah kebalikan dari gaya Berikut ini temuan penelitian yang
bahasa personifikasi atau penginsanan. tergolong gaya bahasa antithesis. Antithesis
Apabila personifikasi menginsankan atau adalah jenis gaya bahasa yang mengadakan
memanusiakan benda-benda , maka komparasi atau perbandingan antara dua
depersonifikasi justru membedakan manusia antonim yaitu kata-kata yang mengandung
atau insan. Berikut ini penggalan puisi yang ciri-ciri semantik yang bertentangan.
tergolong gaya bahasa personifikasi. Gaya bahasa antitesisi ditemukan
Gaya bahasa depersonifikasi yang pada puisi yang berjudul Mendengar
terdapat dalam puisi yang Radiohead seperti pada penggalan puisi
berjudulMemastikan Kematian seperti berikut ini.
kutipan berikut ini. Aku ingin menangis tanpa air mata
Setelah mati, aku hidup sebagai Pada hakikatnya apabila orang
hewan peliharaan menangis maka air matanya akan keluar.
Yang selalu tak mau kausangkarkan Tetapi dalam lirik puisi ini aku lirik
Hal yang menandai penggalan puisi menangis tanpa air mata. Jadi yang
di atas tergolong ke gaya bahasa menjadikan lirik ini tergolong ke gaya
depersonifikasi adalah adanya penggunaan bahasa antithesisa adalah menangis dan
kata sebagai. Kata sebagai digunakan untuk tanpa air mata. Karena tidak mungkin orang
membendakan manusia “aku hidup sebagai menangis tanpa air mata, sehingga dapat
hewan peliharaan”. Dari penggalan puisi ini digolong ke kata-kata yang mengandung
aku lirik ingin dijadikan hewan peliharaan. ciri-ciri semantik yang bertentangan.
Makna lirik puisi tersebut adalah aku lirik 6. Gaya Bahasa Pleonasme dan Tautologi
berharap setelah mati dia hidup sebagai Pleonasme adalah pemakaian kata
hewan peliharaan tetapi tidak ingin hanya yang mubazir, yang sebenarnya tidak perlu.
dijadikan simpanan dan tidak mau Suatu acuan disebut pleonasme bila kata
disingkirkan. yang berlebihan itu dihilangkan, artinya
Pada puisi yang berjudul Menjadi tetap utuh.
Kemacetan juga terdapat gaya bahasa Gaya bahasa pleonasme dan
depesonifikasi, gaya bahasa ini bisa dilihat tautologiditemukan pada puisi yang bejudul
pada kutipan berikut ini. Mendengar Radiohead, seperti pada
penggalan puisi berikut ini.
Aku lebih suka andai bisa jadi Perasaan perasaan-perasaan yang
trotoar atau pohon tua yang lembab
mengajakmu berlari-lari kecil Pada penggalan puisi di atas dapat
Kata yang menandai penggalan puisi digolongkan ke gaya bahasa pleonasme
di atas tergolong gaya bahasa depesonifikasi karena penggunaan kata perasaan
adalah kata andai. Tokoh aku ingin dianggap mubazir. Tanpa menggunakan kata
dibendakan menjadi trotoar atau pohon tua. perasaan pada posisi yang pertama apa yang
Secara hakikatnya manusia tidak akan bisa
160 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

disampaikan dalam pengagalan puisi kendaraan.


tersebut sudah jelas dan bisa ditangkap Kata klakson dan kendaraan
maknanya. dianggap hal yang membuat penggalan puisi
Pada puisi yang berjudul Seekor di atas tergolong gaya bahasa pleonasme.
Kucing dan Sepasang Burung juga terdapat Karena klakson itu sudah jelas digunakan
gaya bahasa pleonasme dan tautologi. Hal untuk kendaraan, jadi tanpa menggunakan
ini dapat dilihat pada penggalan puisi kata kendaraan maksud dari penggalan puisi
berikut ini. tersebut sudah jelas.
Juga sarang tempat angin sering Pada puisi yang berjudul Siput atau
mampir istirahat Bayi atau aku yang Tidur juga terdapat gaya
Kata yang menandai penggalan puisi bahasa pleonasme dan tautologi. Hal ini
di atas tergolong ke gaya bahasa pleonasme terlihat pada penggalan puisi di bawah ini.
adalah kata mampir dan istirahat. Makna Aku siput dan aku bayi dan aku
kata mampir adalah berhenti sebentar untuk diselaputi tidur yang damai
melepaskan lelah. istirahat adalah singgah. Penggunaan kata aku pada penggalan
Karena kesamaan makna kedua kata itulah puisi di atas dianggap mubazir sehingga
yang membuat lirik puisi tersebut tergolong penggalan puisi ini tergolong ke gaya bahasa
pleonasme. Tanpa adanya kata istirahat pleonasme. Supaya lirik puisi di atas
maksud dari penggalan puisi di atas sudah tergolong gaya bahasa tautologi penggunaan
jelas. kata aku harus dikurangi. Karena dengan
Pada puisi yang bejudul dikuranginya kata aku maksud lirik puisi
Mengunjungi Ambon juga terdapat gaya tersebut sudah jelas.
bahasa pleonasme dan tautologi, gaya Gaya bahasa pleonasme dan
bahasa ini terlihat pada kutipan puisi berikut tautologi juga terdapat pada pengalan puisi
ini. yang bejudul Bermain Petak Umpat.
Tentara dan polisi lalulalang seperti Waktu saling kejar
orang-orang pribumi, tapi tak tidak tahu mencaridanmencaridanmencaridanmenc
tersenyum ari jadi apa dan kenapa dan kapan
Kata yang dianggap mubazir pada Penggunaan kata mencari serta kata
penggalan puisi di atas adalah tak dan tidak. dan adalah kata yang membuat lirik puisi di
Makna kata tak dan tidak adalah sama-sama atas digolongkan ke gaya bahasa pleonasme.
menyatakan tidak. Tetapi kata itu digunakan Penggunaan kata mencari serta dan
secara bersamaan sehingga dianggap dianggap mubazir karena terlalu sering
mubazir karena tanpa adaya kata tak pada muncul sehingga membuat liriknya memiliki
penggalan puisi tersebut sudah jelas gaya bahasa pleonasme.
maksudnya. SIMPULAN
Pada puisi yang berjudul Pameran
Foto Keluarga Paling Bahagiajuga terdapat Berdasarkan penelitian terhadap
gaya bahasa pelonasme dan dan tautologi. penggunaan gaya bahasa perbandingan
Gaya bahasa ini terlihat pada kutipan berikut dalam kumpulan puisi Melihat Api Bekerja
ini. karya M Aan Mansyur dapat disimpulkan
Bahkan kepada saudara, mereka bahwa gaya bahasa perbandingan yang
bicara menggunakan klakson ditemukan adalah perumpamaan, metafora,
personifikasi, depersonifikasi, antithesis
161 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

serta pleonasme dan tautologi. Gaya bahasa yang didirikan oleh Program Studi
perumpamaan ditemukan pada puisi yang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
bejudul Telanjang di Depan Cermin, Laut Terima kasih juga kepada Ketua Program
Berparuh Merah, Mendengar Radio Head, Studi pendidikan Bahasa dan sastra
Menonton Film, Melihat Peta, Menjadi Indonesia yang sudah memberi izin kepada
Kemacetan, Hantu Penyanyi, Kepada saya untuk memasukkan tulisan pada edisi
Kesedihan, Memastikan Kematian. Oktober 2016. Terimaksih juga kepada tim
Gaya bahasa metafora terdapat pada jurnal Gramatika yang sudah mengedit
puisi yang bejudul Belajar Berenang, tulisan yang sudah saya muat. Terimaksih
Telanjang di depan Cermin, Menjatuhkan juga kepada seluruh teman-teman yang
Bintang-bintang, Menunggu Perayaan, memberimotivasi demi selesainya tulisan
Seekor Kucing dan Sepasang Burung, dan ini.
Menjadi Kemacetan. Gaya bahasa
personifikasi ditemukan pada puisi yang DAFTAR PUSTAKA
berjudul Laut Berparuh Merah, Belajar
Berenang, Menonton Film, Prihal Tokoh Atmazaki. 2008. Analisis Sajak Teori,
Utama Komik, Mendengar Radio Head, Metodologi dan Aplikasi. Padang: UNP.
Melihat Peta, Memimpikan Hari Libur, Hasanuddin WS. 2002. Membaca dan
Hantu Penyanyi, Jendela Perpustakaan, Menilai Sajak. Bandung: Angkasa.
Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur, dan Mansyur, M Aan. 2016. Melihat Api
Masa Kecil Langit. Gaya bahasa Bekerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
depersonifikasi terdapat pada puisi yang Utama.
bejudul Mendengar Radio Head,
Memastikan Kematian, dan Menjadi Meilany, S. R. I. (2013). Peningkatan
Kemacetan. Gaya bahasa antithesis terdapat Kemmpuan Menulis Puisi Siswa Kelas
pada puisi yang bejudul Mendengar Radio X-I SMAN 5 Madiun Kota Madiun
Head. Gaya bahasa pleonasme dan tautology Melalui Teknik Teratai (Terjun Amati
terdapat pada puisi yang berjudul Rangkai). Pbindoppsunisma.com, 1,
Mendengar Radio, Seekor Kucing dan 316–325.
Sepasang Burung, Mengunjngi Ambon,
Pameran Foto Paling Bahagia, Siput atau Moleong, Lexi J. 2010. Metodologo
Bayi atau Aku yang Tidur, dan Bermain Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja
Petak Umpat. Rosdakarya.
Gaya bahasa yang dominan dalam Muhardi dan Hasanuddin WS. 1992.
kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya Prosedur Analisis Fiksi.Padang: IKIP
M Aan Mansyur adalah gaya bahasa Padang Press.
perumpamaan dan personifikasi Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian
dibandingkan gaya bahasa yang lain. Puisi. Jakarta: Gajarmada
UniversityPress.
UCAPAN TERIMAKASIH Ratna, Nyoman Kuta. 2010. Teori, Metode,
dan Teknik Penelitian Sastra.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ketua
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
STKIP PGRI Sumater Barat yang telah
Tarigan, Hendry Guntur. 2009. Pegajaran
memberi izin dibentuknya jurnal Gramatika
Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
162 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V2.i2 (146-163) E-ISSN: 2460-6319

Semi, M Atar. 2008. Stilistika Sastra.


Padang: UNP Press.
Sudaryat, Yayat. 2011. Makna dalam
Wacana. Bandung: CV Yrama Widya.

163 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai