Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA


PADA PEMBALAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS
DI SMA NEGERI 1 PEKANBARU

Brilliant Asmit1, Marlina2, Artia Br Munthe3

1. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Riau (Penulis 1), E-Mail: brilliant.asmit@lecturer.unri.ac.id
2. SMA Negeri 1 Pekanbaru, Riau (Penulis 2), E-Mail:
3. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Riau (Penulis 3),E-Mail: artia.br3686@student.unri.ac.id
Abstrak

Artikel ini betujuan untuk mendeskripsikan tentang sekolah dalam meningkatkan Bacaan Siswa SMAN 1
Pekanbaru (1) Peran Perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa, (2) buku-buku di perpustakaan SMAN 1
Pekanbaru dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran proses kelas siswa,(3) kendala yang dihadapi dalam
mengembangkan minat baca di Perpustakaan. Data adalah dikumpulkan melalui observasi diperlukan untuk metode yang
diperlukan dan teknik pengumpulan data fakta bahwa bukti dapat diperoleh. Metode yang digunakan adalah deskriptif
analisis. Dengan menganalisis data, maka menyimpulkan - berikut. Pertama, peran perpustakaan SMAN 1 Pekanbaru
meliputi: peningkatan pelayanan perpustakaan, perpustakaan sekolah harus menyediakan koleksi. Kedua, buku-buku di
perpustakaan dapat berfungsi sebagai penunjang proses belajar siswa, siswa diperkenalkan langsung oleh pengguna sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan para guru mempersembahkan buku terbaru kepada setiap siswa sehingga siswa
dapat tertarik membaca buku-buku perpustakaan sekolah. Ketiga, permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan minat
baca di Perpustakaan SMAN 1 Pekanbaru adalah: (1) perpustakaan koleksi terbatas, (2) bahwa ruang perpustakaan yang
belum ideal.

Kata Kunci: Perpustakaan, minat baca.sumber belajar, tatap muka terbatas,siswa

Abstract
This article is a simple scientific paper that to describe schools in improving student reading at SMAN 1
Pekanbaru (1) The role of libraries in increasing students' reading interest, (2) books in the SMAN 1 Pekanbaru library
can be used as a support for students' classroom learning processes, (3) obstacles that faced in developing reading
interest in the library. The data is collected through the necessary observations for the required methods and techniques of
data collection the fact that evidence can be obtained. The method used is descriptive analysis. By analyzing the data, then
conclude - the following. First, the role of the SMAN 1 Pekanbaru library includes: improving library services, school
libraries must provide collections. Second, books in the library can serve as a support for student learning processes,
students are introduced directly by users according to the subjects being taught, and teachers present the latest books to
each student so that students can be interested in reading school library books. Third, the problems faced in developing
reading interest in the library of SMAN 1 Pekanbaru are: (1) the library collection is limited, (2) that the library space is
not yet ideal.

Keywords: library,interest reading, learning resources, face-to-face meetings are limited,student

Pendahuluan

Perpustakaan merupakan tempat kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan,
rekreasi, dan ibadah  yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.Oleh karena itu perpustakaan modern telah
didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apapun, apakah informasi itu
disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain
kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data
yang bisa diakses lewat jaringan komputer). Perpustakaan sekolah adalah sarana dan prasarana yang
diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah sehingga mendorong terwujudnya kualitas
pendidikan Indonesia yang berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Lasa
(2009:20) mengemukakan pendapat bahwa perpustakaan sekolah merupakan unit kerja yang menghimpun,
mengola, dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Keberadaan perpustakaan sekolah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
masyarakat sekolah yang bersangkutan, berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan
dalam proses pembelajaran ditingkat sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus dapat memainkan
peran dalam memajukan masyarakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan informasi yang harus diwujudkan
secara efektif dan efisien, sehingga perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam
memajukan masyarakat sekolah dalam penyelenggaraan perpustakaan dengan baik dan benar.
Menurut Septiyantono ( Rahayuningsih 2007:5 ) kelebihan perpustakaan sekolah adalah ; (1) sebagai
sumber kegiatan belajar mengajar yaitu membantu program Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan
yang terdapat dalam kurikulum (2) membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas pengetahuannya
pada setiap bidang studi (3) mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar
mandiri, (4) membantu siswa untuk mengembangkan bakat,minat dan kegemarannya, (5) membiasakan siswa
untuk mencari informasi di perpustakaan (6) merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat
melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa ,(7) memperluas
kesempatan untuk belajar bagi para siswa dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.
Penyelenggaraan perpustakaan yang baik dan benar meliputi koleksi perpustakaan, pengolahan koleksi dan
pustaka, pelayanan perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan sehingga akan menarik minat baca
siswa. Namun pada kenyataannya, di Zaman yang sudah canggih kan teknologi minat baca siswa semakin
rendah,siswa sudah lebih tertarik untuk menjadikan internet sebagai sumber belajar daripada memanfaatkan
buku-buku yang di perpustakaan.

Oleh karena itu cara mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan perpustakaan yang ada di
sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan minat membaca siswa SMAN 1 Pekanbaru. Untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, diperlukan adanya suatu minat. Keberadaan perpustakaan sangat penting
bagi siswa salah satunya sebagai sumber informasi. Perpustakaan merupakan media penghubung antara
sumber informasi dan ilmu pengetahuan terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemustaka.
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bagi siswa dalam mengembangkan minat baca.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru Kecamatan Lima Puluh tepatnya di SMA Negeri 1
Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif. pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung dan
pencatatan sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki.Teknik pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian ini adalah teknik observasi. Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data
dengan cara melakukan pengamatan terhadap suatu objek atau keadaan yang diteliti disertai pencatatan.
Menurut penulis teknik observasi ini yang paling tepat dilakukan, karena penulis mengamati secara langsung
peristiwa atau fenomena yang terjadi di lapangan secaara fakta.

Metode ini penulis lakukan dengan cara meninjau langsung Bagaimana keadaan perpustakaan sekolah
serta banyaknya siswa-siswa yang berkunjung untuk membaca buku. Wawancara merupakan cara
pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematika dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui bagaimana minat baca
siswa terhadap koleksi serta seberapa sering siswa-siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah di SMA
Negeri 1 Pekanbaru.

Hasil dan Pembahasan

1. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMA Negeri 1 Pekanbaru


Pada awal bulan September 2021 untuk pertama kalinya SMA Negeri 1 Pekanbaru melaksanakan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, dimana sebelumnya pembelajaran dilaksanakan secara Daring.
Sebelum pelaksanaan PTM peserta didik diberikan surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh orang
tua sebagai bukti perizinan untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka terbatas di sekolah. Dalam
pelaksanaannya peserta didik dibagi menjadi dua shift/sesi yaitu 50% pagi dan 50% siang, setiap sesi hanya
ada 18 orang disetiap kelas dan tempat duduk peserta didik dibuat berjarak.

Gambar 1. Kondisi kelas selama PTM terbatas


Gambar 2. Kondisi Perpustakaan SMAN 1 Pekanbaru

Selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka peserta didik harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Peserta didik wajib memakai masker, mencuci tangan atau memakai handsanitizer sebelum masuk kelas,
menjaga jarak, mengecek suhu tubuh dan mematuhi prosedur yang sudah ditetapkan di SMA Negeri 1
Pekanbaru. Setiap pagi guru yang bertugas piket di hari itu akan berjaga di gerbang sekolah untuk
pengecekan suhu tubuh peserta didik dan mengingatkan peserta didik untuk mencuci tangan sebelum
memasuki kelas. Peserta didik juga dianjurkan membawa bekal masing-masing dari rumah, karena sekolah
tidak menyediakan layanan kantin selama PTM terbatas di masa Covid 19.
Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di SMA Negeri 1 Pekanbaru dilakukan dari
hari Senin sampai Kamis, sedangkan di hari Jum’at peserta didik belajar secara Daring dari rumah. Di SMA
negeri 1 Pekanbaru selama PTM menggunakan sistem Roster Hijau dan Roster Kuning. Untuk roster hijau
peserta didik dengan nomor absen 1-18 masuk sesi 1 (pagi) dan pseserta didik dengan nomor absen 19-36
masuk sesi 2 (siang). Sedangkan untuk roster kuning, peserta didik dengan nomor absen 19-36 masuk sesi 1
(pagi) dan peserta didik dengan nomor absen 1-18 masuk sesi 2 (siang). Untuk sesi 1 dimulai dari pukul
07.30-09.30 WIB dan sesi 2 dimulai dari pukul 11.00-13.00 WIB. Peserta didik belajar PTM terbatas di
sekolah selama 2 jam dan mengerjakan tugas dari guru mata pelajaran di rumah dengan pengawasan orang
tua/wali murid selama 2 jam, jadi dalam satu hari peserta didik belajar selama 4 jam.
Selama pelaksanaan PTM terbatas 1 jam pelajaran sama dengan 30 menit, yang mana pada
pembelajaran normal 1 jam pelajaran yaitu 45 menit. Untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia memiliki jam
pelajaran 2 JP atau 60 menit setiap kelas. Karena di SMA Negeri 1 Pekanbaru memakai sistem roster hijau
dan roster kuning maka setiap kelas memiliki kesempatan untuk belajar Sejarah Indonesia setiap 2 minggu
sekali. Berikut merupakan jadwal pelajaran Sejarah Indonesia untuk kelas XII di SMA Negeri 1 Pekanbaru:

2. Minat Baca

Minat itu sendiri dapat diartikan sebagai “interest”. Minat bisa dikelompokkan sebagai sikap yang
memiliki kecenderungan tertentu. Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan, tetapi sifatnya bisa
diusahakan, di pelajari dan dikembangkan. Menurut Arthur J. Jones menerangkan bahwa minat adalah
sebuah perasaan suka terhadap suatu hal yang berhubungan dengan suatu reaksi terhadap suatu yang
khusus atau situasi tertentu.

Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat aktif dan reseptif.
Membaca berarti melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis, baik mengeja maupun menghafal apa
yang tertulis (KBBI, 2002:83). Darmono (2007:214) mengemukakan bahwasannya minat baca adalah
kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu terhadap membaca. Jadi minat
baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.

Adapun jenis-jenis minat membaca menurut Gage (dalam Abd. Rachman, 1983:10), sebagai
berikut:

1. Minat baca spontan, kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif pribadi murid sendiri
tanpa terpengaruh pihak lain atau pihak luar

2. Minat baca terpola, kegiatan membaca yang dilakukan murid sebagai hasil atau akibat
pengaruh langsung dan disengaja melalui serangkaian kegiatan dan program yang terpola terutama
kegiatan program belajar mengajar di sekolah.

Minat yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, tergantung dari masing- masing individu. Dalam
hal ini, minat membaca tiap siswa tidaklah sama, ada siswa yang hobi membaca dan ada pula yang tidak
hobi membaca. Namun minat baca setiap siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang
dinyatakan oleh Crow and Crow (1986:75) mengemukakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi
minat baca pelajar, antara lain:

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik yang baik dan sehat sangat mempengaruhi aktivitas siswa seperti membaca buku.

2. Kondisi emosional

Kondisi emosional juga mempegaruhi kemauan untuk membaca. Ketika suasana hati kurang baik maka
minat baca juga akan menurun.

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sangat mempengaruhi aktivitas siswa. Ketika ada di lingkungan yang gemar membaca
maka juga akan terpengaruh untuk ikut membaca.

3. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa


Perpustakaan berperan penting dalam pendidikan. Sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan
sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung, memberi kekuatan, dan mengupayakan penerapan program
pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, seperti misalnya dalam meningkatkan minat baca siswa.
Perpustakaan sekolah diadakan bukan lagi hanya sekedar melayani selera para siswa untuk membaca buku-
buku, tetapi juga harus dapat membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam
pengetahuan, melahirkan kecekatan, serta membantu siswa dalam aktivitas-aktivitas kurikuler dan
ekstrakurikuler.

Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan mempunyai tugas dalam mengatur fasilitas
pendidikan seperti penyediaan sarana perpustakaan. Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap
penyediaan dana, pemenuhan fasilitas perpustakaan, kerja sama, evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas
pelayanan perpustakaan. Guru merupakan pihak terdekat dengan siswa karena melakukan proses belajar
mengajar setiap hari secara langsung. Oleh karena itu guru harus mampu mendayagunakan sumber belajar
agar mengasah keatifan siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru yaitu memberikan tugas yang
merujuk pada perpustakaan, memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu membaca buku dan mencintai
buku sejak awal. Karena itu upaya pengembangan / peningkatan minat baca dan kebiasaan di sekolah.

4. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Minat


Baca Siswa Pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Perpustakaan harus mampu berfungsi sebagai guru atau sebagai pusat sumber belajar yang
menyajikan berbagai kebutuhan para siswa. Salah satu tujuan perpustakaan sekolah yaitu
mengembangkan dan meningkatkan minat baca. Untuk mengembangkan perpustakaan sebagai sumber
belajar dan pusat baca, sangat perlu diciptakaan atmosfir sekolah yang menunjang. Upaya-upaya
peningkatan minat membaca perlu dilakukan oleh guru dengan tujuan agar siswa mempunyai kemauan
untuk melakukan kegiatan membaca sesering mungkin di luar kelas. Pada lingkungan sekolah perpustakaan
mempunyai peran yang sangat strategis dalam hal penyediaan fasilitas untuk meningkatkan minat baca
siswa. Minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-
anak dalam usia sekolah. Oleh karena itu, sekolah yang sadar dengan kehadiran perpustakaan akan
mewujudkan siswa yang gemar membaca atau reading society. Perpustakaan dapat mengajarkannya tentang
rasa tanggungjawab dalam meminjam dan menjaga koleksi dari kerusakan atau hilang, membiasakan
aktifitas membaca dalam mengisi jam istirahat, serta kebiasaan baik lain yang tercermin dalam tata tertib
maupun peraturan perpustakaan.

Namun perpustakaan sampai saat ini belum digunakan sebagai sumber belajar karena ada beberapa
penyebabnya yaitu:

1. Perpustakaan sekolah belum mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai sumber belajar, untuk


pengembangan siswa, pengayaan materi pelajaran, dan pendalaman materi yang diajarkan,
pembelajaran monoton ada di kelas, guru mengajar jarang di perpustakaan.

2. Waktu Istirahat untuk ke kantin dan sholat. Untuk mengembangkan perpustakaan sebagai sumber
belajar perlu diciptakaan waktu khusus di sekolah dalam menunjang belajar siswa. Diharapkan
penyediaan sarana untuk peningkatan aktivitas siswa di perpustakaan akan berpengaruh positif
terhadap siswa, seperti budaya memanfaatkan perpustakaan akan menumbuhkan keterampilan
membaca dan kegemaran membaca.

3. Rendahnya tingkat mobilitas siswa berkunjung ke perpustakaan. Keterlibatan perpustakaan


sekolah pada kegiatan pembelajaran tetap harus dijalankan sebagai upaya mencerdaskan siswa,
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Pemanfaatan


Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Pada Pembalajaran Tatap Muka
(Ptm) Terbatas Di SMA Negeri 1 Pekanbaru sudah baik. Walaupun waktu yang
disediakan untuk kunjungan ke perpustakaan menjadi lebih singkat dan adanya
pembatasan orang untuk masuk perpustakaan dalam menjaga protocol kesehatan. Selain
itu manajemen pelayanan dan fasilitas di perpustakaan sudah baik dalam mendukung
dan meningkatkan minat baca siswa. Hanya saja sampai saat ini, budaya minat baca
bagi siswa pada umumnya masih relatif rendah. Oleh karena itu, perhatian terhadap
perpustakaan dan menjadikannya sebagai sumber belajar dan sumber baca bagi
siswa adalah sesuatu hal yang harus benar-benar menjadi prioritas terlebih bagi
perpustakaan di sekolah. Selain itu perpustakaan berperan menjadi media penghubung
antar sumber informasi dan siswa yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan.

Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis memberi


beberapa saran yaitu:
1. Bagi sekolah, lebih memperhatikan dan meningkatkan fasilitas perpustakaan
sekolah agar lebih baik.
2. Bagi guru, diharapkan dapat lebih memotivasi dan membuat pembelajaran
dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar
3. Bagi peserta didik, diharapkan untuk mengikuti kegiatan pustaka, memanfaatkan
waktu luang untuk engunjungi perpustakaan dan memanfaatkan buku-buku yang
ada di perpustkaan sebagai sumber belajar.

6
Daftar Pustaka

Dewi, Rosmala., Akbal, Muhammad., Agus, Andi Aco. (2017). Pemanfaatan


Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Baca Mata Pelajaran PKN
Di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang. 92-106

Novriliam, Rio. (2012). Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat


Sumber Belajar. Di Sekolah Dasar Negeri 23 Painan Utara. Jurnal
Ilmu INformasi Perpustakaan dan Kearsipan.1(1). 1-10

Nurjanah, Putri Rizka. (2017). Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan


Minat Baca Siswa Sekolah Dasar.

Anda mungkin juga menyukai