ABSTRAK
1
Prof. Suyanto, Ph. D., “Ilmu Pengetahuan Islam”, Kharisma Putra Utama, 2010, hlm. 87
Seperti firman Allah SWT;
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.2
2
QS At-Tahrim:6
Selain itu, juga karena guru merupakan perantara dalam mendidik
yang paling dekat nomor dua dengan anak di sekolah.
Selain mengajar, guru juga berperan memberikan perhatian
kepada anak didiknya melalui interaksi di lembaga pendidikan setiap
harinya.
Tugas guru adalah mendidik dalam bentuk mengajar, memberikan
dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh dan lain-lain.
“kedudukan orang alim dalam islam dihargai tinggi bila orang itu
mengamalkan ilmunya. Mengamalkan ilmu dengan cara mengajarkan
ilmu itu kepada orang lain adalah suatu pengalaman yang paling
dihargai oleh islam.” Asma hasan fahmi (1979;166)
Dalam bahasa jawa, guru berarti di gugu lan ditiru. Disebut
digugu atau dipercaya karena guru memiliki seperangkat ilmu yang
mencukupi, karena hal itu kemudian guru memiliki wawasan dan
perspektif yang luas dalam melihat kehidupan ini. Disebut ditiru
karena guru mempunyai kepribadian yang baik, karena hal tersebut
segala tindakan guru dapat dijadikan suri tauladan bagi murid-
muridnya.