Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR RENDAHNYA MINAT MEMBACA PADA SISWA SMA


KRISTEN MANEKTO DESA TETAF KECAMATAN KUATNANA
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

OLEH :

YERMIAS SAYUNA

NIM. 1703030146

JURUSAN SOSIOOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat diberbagai bidang


kehidupan menuntut manusia untuk selalu siap menerimanya dalam bidang
pendidikan diharapkan setiap anak dapat mengikuti pelajaran di sekolah sampai
tamat dan memperoleh ijasah, dalam hal ini siswa harus terlibat secara aktif dan
juga kelangsungan proses belajar dibutuhkan berbagai perhatian dari berbagai
pihak sehingga siswa tersebut dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarkat.

Perhatian sekolah terhadap kegiatan belajar siswa diantaranya yaitu spritual


keagaman, pengedalian diri, kecerdasan berpikir, dan keterampilan yang di
perlukan dalam masyarakat untuk bangsa dan negara Indonesia. Dengan
demikian untuk menjadikan perubahan itu menjadi kenyataan pendidikan harus
di nomor satukan hal ini sangat memungkinkan karena dengan membaca dan
memperoleh ilmu pengetahuan melalui pendidikan seorang siswa menjadi terdidik
baik secara moral maupun secara akademik.

Membaca dianggap sebagai kegiatan yang dibutuhkan perhatian untuk


dipikirkan bersama. Didalam pemerintah berusaha meningkatkan minat baca
melalui perpustakaan disiapkan buku-buku yang dapat menunjang pelajaran.
Selain itu disiapkan pula dasar operasional siswa untuk berjalannya proses belajar
mengajar.

Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seorang dalam melakukan
kegiatan dengan baik sebgagai subjek kejiwaan, minat juga bukan saja dapat
memwarnai perilaku sesorang, tetapi dapat mendorong orang untuk melakukan
sesuatu, sehingga ia merelakan dirinya terikat pada suatu. Minat merupakan
kecenderungan untuk memperhatikan dan mengingat suatu terus-menerus. minat
ini kaitan dengan perasaan terutama perasaan senang, karena dapat dikatakan
minat itu terjadi karna sikap kepada sesuatu yang berminat kepada sesuatu berarti
sikapnya senang kepada sesuatu itu mengartikan minat sebagai suatu

1
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk tertarik dalam bidang atau hal
tertentu dan merasa senang pada bidang itu.

Sma Kristen Manekto Kuatanana adalah salah satu sekolah yang berada Di
Timor Tengah Selatan. Mengimplementasi program literasi yang diadakan
disekolah ini adalah program, literasi dimana siswa-siswi diwajibkan untuk
membaca selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar, program ini juga
diupayakan untuk meningkatkan minat kujungan siswa-siswi diperpustakaan.
Perpustakaan adalah pendidikan yang mengembangkan siswa sma kristen
manekto kuatnana, tujuan dan adanya perpustakaan disekolah ini tidak akan
terlepas dari tujuan yang diselenggarakan pendidikan disekolah.

Berdasarkan pengamatan awal yang di lakukan oleh calon peneliti di Sma


Kristen Manekto Kuatnana Kecematan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah
Selatan yaitu ketika calon peneliti melihat bahwa di Sma Kristen Manekto
Kuatnana kurangnya sumber bacaan seperti buku-buku, taman baca dan juga
diakibatkan oleh karna factor pergaulan yang menjadi kendala sehingga siswa-
siswi mempunyai pengetahuan yang kurang baik dibandingkan dengan sekolah-
sekolah lain.

Berdasarkan latar belakang diatas serta pengamatan awal yang dilakukan oleh
calon peneliti mengenai masalah ini, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
tentang: “Faktor Rendah Minat Membaca Pada Siswa Sma Kristen Manekto
Desa Tetaf Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti


tentang: “Apa Faktor Rendahnya Minat Membaca Pada Siswa Sma Kristen
Manekto Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan”?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui rendahnya minat membaca pada Siswa Sma Kristen


Manekto Desa Tetaf Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timur Tengah
Selatan.

2
1.4 Manfaat Penelitian

A. manfaat teoritis

1) Sebagai sumbangan refrensi bagi dunia akademik dalam upaya


mengembangankan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan refrensi
untuk penelitian selanjutnya.

2) Memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai faktor minat


membaca pada siswa

B. manfaat praktis

1) Penelitian ini dapat menambang pengetahuan dan wawasan bagi setiap


siswa mengeni rendahnya minat membaca pada siswa

2) Sebagai refrensi bagi siswa untuk mememahami mengenai faktor


rendahnya minat membaca

3
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Dengan mengemukakan penelitian terdahulu akan dipandang relevan apabila


objek yang dikaji dijadikan sebagai revrensi. Selain itu penelitian terdahulu juga
menunjukan adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini.

 Penelitian Kasrawati (2017), Dengan Judul: faktor-faktor minat


membaca buku paket pai dan sulusinya peserta didik Kelas X Ips Di
Sma N1 Pallangga. Hasil penelitian ini tentang kurang minat membaca
seseorang mempengaruhi faktor internal dan ekstrenal yaitu yang paling
dominan adalah kurangnya kesadaran peserta didik. Faktor ini juga
didukung oleh kurang motivasi orang tua, kurangnya peran guru pai
dalam memberikan tugas kepada peserta didik, penataan perpustakaan
kurang menarik, kurang beragam buku paket pai di perpustakaan, peserta
didik lebih menyukai mencari informasi diinternet dari pada buku, serta
tidak adanya aturan membaca di sekolah.

Adapun persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti


tentang faktor kurangnya minat baca pada siswa. Yang menjadi
perbedaannya adalah penelitian ini menjelaskan tentang faktor-faktor
minat membaca buku pada buku pai, sedang peneliti yang sekarang lebih
memfokus pada faktor rendahnya minat baca pada Siswa Sma Kristen
Manekto Kuatnana.

 Penelitian Dian Ayudea Sari (2018), Dengan Judul: Faktor rendahnya


minat siswa mengunjungi perpustakaan. Dalam melaksanakan
penelitian ini menggunakan dalam metode deskriptif kualitatif dalam
menjawab permasalah penelitian, ada pula sumber data yang di peroleh
dari Siswa Kelas Ix, Petugas Perpustakaan kepala sekolah dan guru
bahasa indonesia serta teknik pengumpulan interview,observas, dan
dokumetasi. Penelitian yang dilakukan oleh dian ayudea sari dan

4
penelitian yang dilakukan oleh calon peneliti tentunya memiliki persamaan
dan perbedaan.

Persamaan kedua penelitian ini yaitu kedua peneliti mengkaji


tentang faktor rendahnya minat membaca pada siswa sedangkan
perbedaannya terletak pada objek yang menjadi fokus kajian penelitian
yakni penelitian yang dilakukan dian ayudea sari pada fator penyebab
rendahnya minat siswa menggunjungi perpustakan sedangkan yang
dilakukan oleh calon peneliti memfokuskan kajian terhadap faktor
rendahnya minat membaca pada Siswa Sma Kristen Manekto Kuatnana.

2.2 Penjelasan Konsep

Dalam pembahasan ini dikemukakan beberapa konsep yang dijelaskan secara


teoritis. Beberpa konsep yang dimaksud yakni:

a. Konsep Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar yang dilakukan oleh


seorang pendidik untuk membimbing pesertanya agar mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya, pengertian tersebut berpendapat dengan
beberapa ahli yang Mengemukakan Pendapat Tentang Pendidikan
Menurut Hasbullah (2009:5) Pendidikan adalah salah satu proses
Bimbingan, tuntutan atau pimpinan yang didalam mengundang unsur-
unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagiannnya. Aspek-aspek
paling dipertimbangankan antara lain yaitu penyandaran, pencerahan,
pemberdayaan dan perubahan perilaku. Pandangan yang sama juga
dikemukakan oleh Takdir Iiahi (2012:25) bahwa pendidikan adalah
sebagai usaha dan membina dan mengembangkan pribadi manusia, baik
menyangkut rohaniah dan jasmaniah. Berdasarkan penjelasan dari kedua
ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat penting
dalam kehidupan pendidikan juga merupakan wahana penting unutk
membangun bangsa.

5
b. Konsep Minat Membaca

Pengertian Minat Membaca Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu
Kairah, keinginan sedangkan menurut kamus psikologi (Haru, 2015) minat
dalam bahasa inggris merupakan salah satu istilah teknis spikologi
khususnya didalam pendidikan. Maknanya sangat longgar dapat digunakan
bergantian perhatian, keingintahuan, motivasi, fokus, kepedulian, berarah
tujuan kesadaran, ketertarikan, keberhargaan, kelayakan, dorongan dan
kepentingan. Searah dengan pengertian tersebut, Meichati (Sandjaja 2005)
minat merupakan perhatian yang kuat, intensif dan mengusai individu
secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktifitas. Sedangkan Aiken
(Ginting, 2005) merupakan defenisis minat sebagai kesukaan terhadap
kegiatan yang melebihi kegiatan lainnnya. Itu berarti minat berhubungan
dengan nilai-nilai yang membuat seorang mempunyai pilihan dalam
hidupnya (Anastasi dan Urbina, dalam Ginting, 2005). Menurut
pengertian-pengertian di atas Ormord (2008). Mendefenisiskan minat
sebagai persepsi bahwa suatu aktifitas menimbulkan rasa ingin tahu dan
menarik, biasanya sertai oleh keterlibatan kognitif dan afektif yang positif
seperti kesenangan,kegembiraan dan kesukaan. Minat dibedakan atas dua
yakni minat situsional adalah minat yang dipicu secara temporer oleh
sesuatu lingkungan sekitar, sedangkan minat pribadi adalah perhatian yang
mendalam untuk melakuakan suatu aktifitas.

Mengenai pengertian minat dan membaca diatas, dapat diartikan


bahwa minat membaca adalah tingkat kesenangan yang kuat dari
seseorang dalam melakukan kegiatan membaca karena kegiatan tersebut
menyenangkan dan memberi nilai positif kepadanya. Itu berarti sebagai
yang bernilai positif, membaca sebagai minat membaca sebagai sebuah
minat diberi perhatian yang serius melebihi aktifitas-aktifitas lainnya.
dengan hal itu, liliawati (Sanjaja, 2005) mengartikan minat baca adalah
suatu perhatian yang kuat dan mendalam sertai dengan perasaan senang
terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seorang untuk

6
membaca dengan kemauannya sendiri. Sinambela (Sandjaja, 2005)
mengartikan minat baca sebagai sikap posistif dan ada rasanya ketertarikan
dalam diri terhadap aktifitas membaca dan tertarik buku bacaan. Rahim
(2008) mengartikan minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-
usaha seorang untuk membaca yang kuat untuk diwujudkan dalam
kesediannya untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian
membacanya atas kesadaran sendiri. Hasanah (Kurniawati, 2009)
menyatakan bahwa minat baca adalah hasrat kuat sesorang baik disadari
ataupun tidak yang terpuaskan lewat perilaku membacanya.

c. Konsep Siswa

Pengertian Siswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Siswa


Berarti Anak (Orang Yang Sedang Berguna/ Belajar, bersekolah),
sedangkan menurut singolungan (Dalam Riska; Dkk 2013) peserta didik
adalah setiap manusia yang terkait dalam proses pendidikan sepanjang
hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di
Sekolah. Menurut Hamalik (2001) siswa adalah salah satu komponen
dalam satu pengajaran, dalam faktor guru atau tujuan dalam metode
pengajaran. sebagai salah satu komponen yang dapat dikatakan bawa
murid adalah komponen yang terpenting diantara komponen lainnya.
murid atau anak adalah Menurut Djamarah (2011) adalah subjek utama
dalam pendidikan setiap saat. sedangkan Menurut Daradjat (Dalam
Djamarah, 2011)murid atau anak adalah pribadi yang unik yang
mempunyai potensi mengalami perkembangan.

Berdasarkan diata siswa atau anak didik adalah salah satu


komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar
mengajar.

7
2.3 Landasan Teori

 Teori perilaku

Teori perilaku (theory of planned behavior) merupakan


pengembangan lebih dari teori perilaku (theory of reasoned action.
Merupakan kerangka berpikir konseptual yang bertujuan untuk
menjelaskan determinan perilaku tertentu. Menurut ajzen 1991), faktor
sentral dari perilak individu adalah bahwa perilaku di pengaruhi oleh
seseorang dapat saja memiliki berbagai mcam keyakinan terhadap suatu
perilaku, namun ketika dihadapkan pada suatu kejadian tertentu,hanya
sediki dari keyakinan tersebut yang timbul untuk mempengaruhi perilaku.
Sedikit keyakinan ini yang mepengaruhi individu tentang keberadaan hal-
hal yang mendukung atau menghambat perilaku dan persepsinya tentang
beberapa perilaku. Teori perilaku (theori of planned control) didasarkan
asumsi bahwa manusia adalah makluk yang rasional dan menggunakan
informasi-informasi dan munkin baginya secara sistem matis (achmat
2010).

Menurut peneliti teori ini cocok untuk disandingkan dengan


permasalahan yang dikaji sebab dalam penelitian ini juga akan dijelaskan
faktor atau tindakan apa saja yang dilakukan siswa sma kristen manekto,
desa tetaf, kecamatan kuatnana.

2.4 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan suatu konsep yang menyampaikan ukuran-


ukuran kajian terbaik. Kerangka berpikir berfungsi untuk memahami alur pikiran
secara cepat, muda dan jelas. Kerangka konseptual dalam penelitian Faktor
Kurangnya Minat Membaca Pada Siswa Sma Kristen Manekto Kuatnana yaitu:

8
SISWA

MINAT BACA

FAKTOR
RENDAHNYA MINAT
BACA

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder berkaitan dengan instansi terkait.


Dalam jangka melengkapi penelitian ini di perlukan hasil wawancara dari
informan kedua data yang dimaksud selanjutnya disdeskripsi menggunakan
pendekatan kualitatif.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan Di Sma Kristen Manekto Desa Tetaf Kecamatan


dengan alasan dimana minat baca siswanya rendahnya minat baca yang dimaksud
dibawa data-data seperti yang tegaskan.

3.2.Teknik Penentuan Informan

Dalam menentukan informan merujuk pada Siswa Sma Kristen Manekto


Kuatnana yang minat baca rendah. Dalam menentukan informan menggunakan
purposive sample berpengaruh terhadap hasil penelitian tersebut, peneliti harus
tepat dalam menentukan pelaku pemberi informasi atau yang biasa disebut
informan. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sample. Purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu ( arikunto, 2006:140 ). Adapun pemilihan informan didasarkan
pada kriteria sebagai berikut : Siswa Kelas Xii Sma Kristen Manekto Kuatnana.

3.3 Fokus Penelitian

Bagi peneliti didalam suatu penelitian harus fokus penelitian yang bersifat
kualitatif. Tujuannya agar peneliti bisa membatasi tempat atau lokasi yang akan
diteliti agar data-data atau pesoalan dilapangan tidak mengambang atau rumit,
dalam pengambilan data dalam artian tempat penelitian itu harus fokus pada satu
tempat saja.

10
3.4 Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini juga membutuhkan data yang dapat menunjang objek
yang dikaji data dimaksud bisa berasal dari instansi terkait begitu pula hasil
wawancara melalui informan berdasarkan daftar pertanyaan diajukan. sumber data
ini selanjutnya ini dibagi menjadi data primer dan sekunder.

a. Data primer

Data primer merupakan informasi yang utama dalam penelitian data


atau informasi dibutuhkan berasal dari informasi untuk menjelaskan objek
yang dikaji dalam rangka memaparkan data-data terhadap siswa-siwa.

b. Data sekunder

Sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa


dokumentasi.berkaitan dengan instansi terkait dalam hal ini merujuk pada
beberapa refrensi dan informasi lainnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Berkaitan dengan pengumpulan data utama diperoleh dari hasil wawancara


informan.

a) Observasi

Mengamati kegiatan akademik terutama minat membaca siswa.


realitas membaca siswa dipandang relatif rendah sehingga berpengaruh bagi
pelajaran lainnya.dengan demikian dilakukan observasi dalam jangka
meningkatkn kemampuan akademik siswa.

b) Wawancaraa

Wawancara dilakukan kepada informasi untuk menyaring data.


Melakukan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan yang di susun
berkaitan minat baca siswa. Melalui wawancara merupakan metode untuk
mengumpulkan. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis secara
kualitatif.

11
c) Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah catatan


pribadi berupa catatan hasil wawancara , foto dengan narasumber dan lain
sebagainya. Dalam penelitian ini dokumentasi diarahkan pada foto-foto pada
saat peneliti mewawancarai informan.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data


ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga tema dapat dirumuskan
seperti disarankan oleh data (ahmadi,2016:217). Kegiatan analisis data dilakukan
melalui beberapa tahapan, antara lain:

A. (data reduction)

Reduksi data diartikan sebagi proses pemilihan, reduksi pemusatan perhatian


pada penyederhanaan, pengabstrakan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatn tulisan di lapangan, dimana reduksi data berlangsung secara terus-
menerus selama penelitian berorientasi kualitatif berlangsung.

B. Penyajian data (data display)

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi


kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan yang
terus berkembang menjadi sebuah siklus dan penyajian data bias dilakuakn dalam
sebuah matrik.

C. Verifikasi (verification)

Verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan suatu upaya menarik


konklusi dari hasil reduksi dan penyajian data.

12
DAFTAR PUSTAKA

Winkel, w,s.1983 spikologi pengajaran. Jakarta: pt. Gramedia widia sarana


indonesia.

Kasrawasti, 2017 dengan judul “ faktor faktor penyebab kurangnya minat


membaca buku paket pai dan solusinya pada peserta didik kelas x ips di sman 1
pallngga”.

Dian ayudea sari, 2018 dengan judul“faktor kurangnya rendahnya minat


siswa mengunjungi perpustakaan”.

Hasbullah, 2009 dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: raja grafindo persada.

Illahi, mohamad takdir .2012. “pembelajaran discovery strategy dan mental


volcational skill.diva press

Ormord, jeanne ellis. (2008) spikologi pendidikan jilid i. Jakarta: erlangga

Ginting,v 2005. Penguatan membaca,fasilitas lingkungan sekolah dan


ketrampilan minat membaca bahasa indonesia serta minat baca murid. Jurnal
pendidikan penabur,no 04/th.iv/juli.h17-35.

Sandjaja s. (2005). Pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca


anak di tinjau dari pendekatan lingkungan stres online. 11 halaman,tersedia:www.
Unika ac.id.02/05/05 juli 2010.

Kurniwati, desi, dkk 2009, obynacea :obestetri dan ginekologi,yogyakarta


tosca enterpice.

Hamalik,oemar. (2001).proses belajar mengajar jakarta:bumi aksara.2008


metode diskusi.

Djamarah.syaiful bahri.2011. Spikologi belajar.jakarta rineka cipta.

Ajzen, i. 1991. The theory of planned.organizational behavior and human


deceion procecces, 50:179-211.

13
Achmat ,zakarija.2010.theory of planned behavior. Masihkan relevan?.jurnal
universitas sumtera utara.

14

Anda mungkin juga menyukai