Abstract
Reading and writing have not yet become a necessity for life and have not yet become part of
Indonesian culture. The lack of reading culture in Indonesia is caused by the low literacy
level of children, making human resources in this country less competitive due to a lack of
science and technology skills. The aim of this research is to find out about the government
and ulama in cultivating children's character and mentality through interest in reading,
especially in the South Selatpanjang sub-district of Meranti Islands. The research method
used is a descriptive method using qualitative methods by conducting in-depth interviews and
collecting information. The results of the research show that there are government efforts and
ulama in cultivating children's character and mentality through interest in reading in
developing children's literacy skills through. Factors that support the implementation of
literacy development through movement in schools by creating reading corners. The
conclusion of this research is that literacy activities are presented in an interesting way,
through programs presented by the government and ulama in developing children's character
and mentality through interest in reading, especially in elementary schools so that it can
provide good benefits for children and the surrounding community.
Keywords: literacy, children and schools.
Pendahuluan
Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang menarik,selain itu membaca juga
termasuk dalam kegiatan yang awal dari segala ilmu.Namun tidak semua dari orang
berpartisipasi dalam kegiatan membaca, orang memiliki sedikit minat membaca buku yang
merupakan salah satu dari masalah yang belum terselesaikan di Indonesia.Berbagai kegiatan
telah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat gemar membaca, namun
kesukaan membaca masyarakat dipengaruhi oleh banyak keadaan yang berbeda-beda.Situasi
yang dibahas dalam kasus ini mungkin terjadi di lingkungan komunitas atau mungkin
dipengaruhi oleh faktor di luar lingkungan komunitas.
Dalam setiap aktifitas selalu dibarengi dengan keminatan karena hal tersebut akan
menjadi kebiasaan.Minat adalah sebuah kecenderungan hati terhadap sesuatu yang
memotivasi sehing dapat mendorong seseorang untuk melakukan apa yang diinginkannya,
karena yang dipilihnya adalah suatu manfaat akan mendatangkan kepuasan sehingga jika
kepuasan turun menjadi maka tingkat minat juga akan menurun.1
Keterampilan membaca merupakan kemampuan pokok dalam bahasa dan menjadi
alat komunikasi yang sangat penting dalam berinteraksi dengan orang lain.Di berbagai negara
justru menjadikan pengenalan membaca sebagai program unggulan di setiap jenjangnya
termasuk jenjang usia dini khususnya di sekolah dasar menjadikan bahasa Indonesia
keharusan yang harus dikuasai oleh peserta didik.Dan juga dalam proses tersebut ilmu
membaca menjadi jendala bagi setiap penuntut ilmu dalam mengawali pengetahuan nya dan
untuk menanbah pengetahuan itu perlunya kebiasaan membaca supaya meningkatkan
literasinya.Menurut (Hartati) literasi adalah sebuah kemampuan dalam memahami,
mengelola, dan menggunakan informasi dalam berbagai konteks yang dipahaminya.2
Dalam meningkatkan minat baca banyak upaya yang bisa dilakukan agar peserta didik
memahami dan mendalami apa yang dipelajarinya.dengan Lingkungan masyarakat yang
bercampur baur dengan masyarakat Tionghoa dan melayu bukan menjadi halangan dalam
mengembangkan upaya dalam meningkatkan minat baca khusus nya bahasa Indonesia.
Disamping dari toleransi agama yang berbeda juga memiliki campuran bahasa yang dibiasa
digunkan masyarakat umumnya bagi masyarakat selatpanjang selatan yang masyarakatnya
tionghoa dan melayu Selain itu, terdapat pula 2 agama yang mendominasi di dalamnya yang
pada umumnya mereka lebih mahir dalam berbahasa mandarin.
1
Megawati Rintati, Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Baca
Siswa Di Mi Istiqomah Sambas Purbalingga (Unpublished Phd Thesis, Uin Prof. Kh Saifuddin Zuhri
Purwokerto, 2022).
2
Melihat kondisi diselatpanjang selatan yang masihbanyak generasi muda khusu nya
anak sekolah dasar yang masih belum mahir membaca dan itu menjadi faktor kurangnya
minat siswa dalam mengikuti kegiantan belajar dinsekolah.Meskipun masyarakat asli
selatpanjang selatan yang mana masyarakatnya asli melayu dan masyarakat tionghoa pada
umumnya selaku anak bangsa juga tidak akan luput dengan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Sudah menjadi suatu yang lumrah dalam kehidupan bermasyarakat selalu
menginginkan kehidupan masyarakatnya menjadi masyarakat yang sejahtera aman dan penuh
kesejahteraan dan salah satu hal tersebut juga dilihat dari adab dalam berbahasa di kalangan
masyarakat.Untuk menciptakan hal itu perlunya peran aktif dari pihak yang resmi dalam
mendukung literasi minat baca tersebut,salah satu nya adanya sebahagian yang mengambil
peran guna mendorong terutama generasi awal untuk memahami bahasa resmi nya yaitu
bahasa Indonesia.Dan juga perlu adanya sokongan lembaga resmi yang mewadahi dan
menjadi tempat dimana pengembangan upaya yang dilakukan salah satunya yaitu disekolah
dasar karena dalam pengembangan minat belajar hendaknya dimulai dari sejak usia dini.
Tidak terlepas dari peran seorang pendidik dan juga sokongan dari lembaga resmi
selain itu juga perlunya peran penting orang tua demi terlaksana implementasi program
minat baca,dengan adanya sokongan tersebut tidak hanya pengajar dan juga instansi
pemerintahan akan tetapi dalam masyarakat juga akan melihat bagaimana pengaruh dari
upaya yang dilakukan.Dari situ penulis pokus meneliti bagai mana upaya yang dilakukan
ulama dn pemerintah dalam mengayomi generasi muda akan buta huruf .Maka atas dasar
latar belakang itulah penulis tertarik untuk meneliti tentang Kordinasi Pemerintah Dan
Ulama Dalam Menumbuhkan Karakter Dan Mental Anak Melalui Minat Baca
Dikelurahan Selatpanjang Selatan.
Metode Pengabdian
Dewasanya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang sosial masyarakat
bagaimana peran ulma dan juga pemerintah dalam mengkordinasi Menumbuhkan Karakter
Dan Mental Anak Melalui Minat Baca Dikelurahan Selatpanjang Selatan.Lokasi pengabdian
berlokasikan di kelurahan Selatpanjang selatan kepulauan meranti.Waktu pelaksanaan adalah
pada tanggal 09 agustus – 30 september 2023. Subjek yang dipilih merupakan masyarakat
yang pada umumnya adalah anak-anak sekolah dasar kelurahan selatpanjang selatan.
Dalam Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif dan
library research.Menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat, serta bagaimana cara menanggapi tentang masalah yang dihadapi
dilingkungan.(Soejono,2005,hlm.21).Seiring itu juga dalam proses pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi lapangan dan pengutan dari dokumentasi.
Pembahasan
Kepulauan Meranti adalah salah satu Kabupaten termuda di Provinsi Riau, Indonesia,
dengan ibu kotanya Selatpanjang.Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari sembilan
kecamatan yaitu, Kecamatan Tebing Tinggi, Tebing Tinggi Barat, Rangsang, Rangsang
Barat, Rangsang Pesisir, Pulau Merbau, Merbau, Tasik Putri Puyu, dan Tebing Tinggi Timur.
Kelurahan Selatpanjang Kota Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu
daerah yang mengalami kemajuan dan perkembangan dalam berbagai aspek, di antaranya
kemajuan dari Sumber Daya Manusia (SDM).Kemajuan SDM dapat dilihat dari kemajuan
pendidikan yang dimiliki.Adapun kemajuan pendidikan dapat diukur dari banyaknya
penduduk yang memperoleh dan menuntaskan pendidikan Yang menjadi tempat pengabdian
penulis adalah desa kelurahan selatpanjang selatan merupakan sebuah daerah yang yang
mayoritas melayu dan juga didiami masyaraka tionghoa dan jawa.Dalam beragama di
kelurahan selatpanjang selatan kepulauan meranti ada tiga agama yang dianuti oleh
masyarakat.Ditinjau dari penganutan beragama,di kelurahan selatpanjang selatan mayoritas
masyarakat menganuti agama islam dan budha hal itu terlihat dari adanya beberapa tempat
ibadah umat islam seperti masjid dan musollah sedangkan kan tempat ibadah agama budha
yaitu Vihara.
Meskipun dikelurahan selatpanjang selatan ada bebera agama bukan menjadi faktor
utama penghambat dalam menjalankan peran selaku pengajak dan siapa yang mau diajak
dalam urusan minat baca dalam membentuk karakter dan mental anak supaya adanya minat
baca.Maka dari situlah penulis ingin lebih dalam meengkaji bagaimana peran peran ulama
dan pemerintah dalam mewujudkan generasi yang mempunyai karakter dan mental terutama
dalam minat baca di kelurahan selatpanjang selatan kepulauan meranti.
Melihat situasi dan kondisi yang mana generasi dizaman sekarang mengalami
penurunan dalam bagaimana mengenal baca dan tulis yang menjadi tantangan nya yaitu
teknologi yang canggih sehinggah menyajikan kepada pengguna nya lebih efektif dan tidak
susah didapat di zaman sekarang.Dalam hal itulah harus ada bentuk ajakan guna
menyadarkan begitu penting nya membaca karena pada dasarnya membaca itu adalah jendela
ilmu.
Dalam kesehariannya dimasa sekarang ini masyarakat hanya mengandalkan
pendengaran sebagai media sumber informasi berbeda hal dengan sebelumnya orang
mendapatkan.Pada dasarnya informasi yang seharus nya didapat dengan cara membaca
sekarang berubah dengan mendengar dan itu terjadi tidak hanya pada usia orang dewasa pada
umum nya akan tetapi para generasi muda.Namun hal itu menjadi tantagan bagi pemerintah
dan para pengajar berkalaborasi mengayomi generasi bagaimana menumbuhkan karakter dan
mental anak dalam khusus nya membaca.Selaku pemeraan dalam pengembangan dan
pendekatan harus memiliki gaya atau metode yang tepat sasaran dan hal itu hendaknya juga
melihat situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya.
Melihat keadaan yang menghawatirkan khususnya anak sekolah dasar yang tidak bisa
membaca tentunya Hal tersebut menjadi faktor mempengaruhi minat dalam mengikuti
kegiatan sekolah khusunya membaca dan menulis.Hal itu terjadi di selatpanjang selatan yang
mana tidak minatnya siswa untuk membaca.Melihat hal itu menjadi suatu yang
memprihatikan kan untuk generasi Indonesia khususnya di selatpanjang selatan.
Dengan keprihatinan itu Salah satu strategi atau upaya yang dilakukan pemerintah dan
instansi seperti sekolah dalam mewujudkan minat baca di selatpanjang selatan dengan
membuatkan sudut baca di sekolah.Selain itu juga mengajak peserta didik menonton video
kartun dan sejarah Nabawiyah dari bahasa arab dan inggris yang diterjemahkan kedalam
bahasa indoseia. Dengan hal itu menjadi Salah satu menguatkan literasi di tambah
penyampaian tentang akhlak-ibadah dan juga membuka les membaca dan menulis.
Referensi
rintati, Megawati, Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Upaya
Menumbuhkan Minat Baca Siswa Di Mi Istiqomah Sambas Purbalingga.Uin Prof. Kh
Saifuddin Zuhri Purwokerto, 2022)