Mangarabombang
Kabupaten Takalar
Abstrak
Membaca merupakan jalan menuju kesuksesan oleh karena itu membaca sangat di wajibkan
bagi siapa saja.Terbukti bahwa orang yang memiliki kebiasaan membaca yang tinggi pasti
memiliki wawasan yang luas, membaca dapat juga membuat seseorang mengenal,
mengetahui serta memahami apa yang belum dikenal, diketahui dan dipahami. Perlu disadari
bahwa kegiatan membaca buku merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua
orang. Banyak hal yang dapat diperoleh dalam kehidupan, jika seseorang rajin membaca
buku. Di dunia pendidikan, menjadikan kegiatan membaca salah satu kebiasaan pelajar dan
ini merupakan harapan bagi semua orang tua dan tenaga pengajar disekolah. Namun yang
menjadi permasalahannya ialah banyak siswa atau siswi yang tergiur akan dunia modern
sehingga waktunya habis di depan layar kaca dan tak membaca buku sama sekali. Selain itu
faktor lingkungan juga mempengaruhi minat baca pelajar sekolah dasar mulai dari dukungan
orang tua terhadap Gerakan literasi yang kurang serta tidak tersedianya media untuk
menyalurkan minat baca seperti kurangnya buku bacaan dan tidak adanya perpustakan mini
dirumah maupun perpustakaan umum untuk didesa. Oleh karena itu hadirlah program kerja
pengabdian ini untuk membangkitkan kembali jiwa gemar membaca buku sejak dini untuk
pelajar di sekolah dasar di Desa lakatong, Kecamatan Mangarabombang. Berdasarkan
pelaksanaan kegiatan pengabdian diketahui bahwa sebanyak 80 peserta dari pelajar sekolah
dasar di Desa lakatong mengikuti kegiatan sosialisasi dengan hasil semua peserta sangat
paham terhadap pemaparan materi sosialisasi dan tertarik dalam meningkatkan minat
literasinya dengan buku bacaan yang telah di bagikan sehingga ini menunjukkan
perkembangan yang baik pada pelajar sekolah dasar di Desa Lakatong untuk lebih giat
membaca buku.
Abstract
Reading is the path to success, therefore reading is very mandatory for anyone. It is proven
that people who have high reading habits must have broad insight, reading can also make
someone know, know and understand what is not known, known and understood. It should be
realized that reading a book is an activity that is very beneficial for everyone. Many things
can be obtained in life, if one is diligent in reading books. In the world of education, making
1. PENDAHULUAN
Di era pendidikan 4.0, minat baca siswa khususnya siswa di level sekolah dasar perlu
ditingkatkan (Wulanjani & Anggraeni, 2019). Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan
menuntut setiap siswa memiliki kemampuan baca dan tulis yang lebih, dengan tujuan agar
siswa memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup untuk dapat bersaing dan mengikuti
perkembangan zaman. Kemampuan membaca memiliki andil dan merupakan salah satu
penentu sukses tidaknya seseorang, hal ini disebabkan karena semua akses informasi dan
ilmu pengetahuan yang dimiliki selalu berkaitan dengan kegiatan membaca (Rohman, 2017).
Hasil survey di permulaan tahun 2000 yang telah dilakukan oleh IEA (International
Education Achievement) memperlihatkan bahwa anak – anak Indonesia memiliki kualitas
membaca yang berada pada peringkat ke 29 dari 31 negara yang diteliti di Asia, Afrika,
Eropa dan Amerika (Rohman, 2017). Sehingga tidak heran jika indeks kualitas sumber daya
manusia Indonesia masih di bawah dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti
Malaysia, Singapura, atau Thailand.
Berdasarkan hasil PISA 2009 dinyatakan bahwa siswa Indonesia ada pada peringkat
ke 57 dengan perolehan skor 396 dimana skor rata – rata OECD 493, sedangkan hasil PISA
2012 memperlihatkan bahwa siswa Indonesia berada pada peringkat ke 64 dengan skor 396
dimana skor rata-rata OECD 496 dengan jumlah negara yang berpartisipasi dalam pisa 2009
dan 2012 sebanyak 65 negara (Hidayah, 2017). Dengan berdasar pada data tersebut dapat
dinyatakan bahwa praktik pelaksanaan pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia belum
menunjukkan bahwa sekolah berfungsi menjadi sebuah organisasi belajar yang berusaha
mewujudkan tujuan agar semua warga sekolah terampil membaca guna mendukung untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dengan melihat kondisi tersebut maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengembangkan sebuah gerakan membaca dalam wadah Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan. GLS yang ditetappkan
melalui Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2013 ini bertujuan agar membantu siswa dalam
meningkatkan budaya membaca dan menulis di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Sejalan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu
indikator pencapaiaan pembangunan di suatu negara, maka perlu dilakukan pemanfaatan
potensi wilayah dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi
pentingnya membaca buku disetiap desa terkhususnya di Desa lakatong, Kecamatan
Mangarabombang.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya peran membaca dan menulis dalam kehidupan
menjadi faktor utama mengapa generasi saat ini kurang tertarik dengan membaca dan
menulis. Mudahnya budaya dan konten luar yang masuk ke dalam negeri membuat generasi
saat ini menjadi penikmat konten saja dan membuat menjadi tidak acuh akan pentingnya
membaca dan menulis.
2. METODE PELAKSANAAN
3.1. Keberhasilan
Dalam kegiatan pengabdian terlebih dahulu dilakukan persiapan sebelum
pelaksanaan sosialisasi seperti mempersiapkan alat dan bahan yaitu buku, proyektor,
speaker, dan layar Proyektor yang nantinya akan di gunakan untuk sosialisasi materi .
Tidak
Ya
4.2. Saran
Kegiatan pengabdian dalam bentuk program kerja Sosialisasi Pentingnya
Membaca Buku di Desa Lakatong, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar
diharapkan dapat menambah wawasan siswa/i sekolah dasar desa lakatong. Dan
sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam menumbuhkan minat
membaca di desa diharapkan pemerintah desa membangun perpustakaan desa yang
akan menjadi pemicu berkembangnya budaya literasi di desa yang tidak hanya
mencakup kaum pelajar saja tapi juga seluruh masyarakat di desa. Sehingga ini dapat
meningkatkan IPM yang ada didesa.
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan pengabdian KKN Tematik Unhas Gelombang 107 Takalar 4.
Penulis pun menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa pihak,
pelaksanaan kegiatan pengabdian dan penulisan jurnal ilmiah ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan program pengabdian hingga penulisan jurnal
ilmiah dengan baik.
2. Bapak Andi Haris Muhammad, ST., MT., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing KKN
Tematik Universitas Hasanuddin Gelombang 107 Wilayah Takalar 4
Mangarabombang atas bimbingan, arahan, dan pendampingan selama pelaksanaan
kegiatan KKN.
3. Beasiswa Unggulan Kemdikbud yang telah memberikan dana bantuan dalam
pelaksanaan pengabdian dalam bentuk program kerja KKN Tematik.
4. Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Unhas yang telah memberikan
dana bantuan Program Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk kegiatan KKN
Tematik
5. Keluarga KKN Tematik Unhas Gel. 107 yang telah banyak memberikan bantuan dan
dukungan dalam pelaksanaan program kerja dan penyelesaian penulisan jurnal ilmiah
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan jurnal ilmiah hasil kegiatan pengabdian dalam
bentuk pelaksanaan program kerja masih terlampau dari kata sempurna. Untuk itu, penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalah dan kekurangan dalam penulisan jurnal ilmiah ini.
Oleh karena itu, penulis sangat menerima dan membutuhkan kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga jurnal ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pihak. Terima kasih