Anda di halaman 1dari 10

3.

128 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA


KELAS IV

FACTORS THAT CAUSE LOW READING INTEREST OF 4th GRADE STUDENTS

Oleh: Citra Pratama Sari, Universitas Negeri Yogyakarta


citra.pratama@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan faktor internal dan eksternal penyebab rendahnya minat
membaca siswa kelas IV SD Negeri 1 Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV, guru, petugas perpustakaan, dan orang tua siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pemeriksaan keabsahaan data menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal penyebab rendahnya minat membaca siswa
kelas IV SD N 1 Padas adalah kemampuan membaca dan kurangnya kebiasaan membaca. Faktor eksternal
penyebab rendahnya minat membaca siswa adalah lingkungan sekolah kurang mendukung, peran perpustakaan
belum maksimal, keterbatasan buku/bahan bacaan, keluarga kurang mendukung, dan pengaruh menonton televisi
serta penggunaan handphone.

Kata kunci: faktor penyebab, minat membaca

Abstrack
The research aims at describing the internal and external factors cause low interest in reading of fourth
grade students in SD N 1 Padas Klaten. This was a descriptive research. The subject of this research were 4th
grader students, teacher, librarian, and parents. The technique of data collectin used observation, interview, and
documentation. Data were analyzed using descriptive qualitative. The data checking technique used sources and
technique triangulation. The result of this research shows the internal factors that cause low reading interest 4th
grade students of SD N 1 Padas Klaten are reading ability and lack of reading habit. The external factors that
cause low reading interest 4th grade students consist of school environtment is less supportive, the role of library is
not maximed, limitations of reading material for students, the family is less supportive, then the influence of
watching television and the use mobile phones.

Keywords: factors that cause, reading interest

PENDAHULUAN sehingga manusia bisa memperluas pengetahuan,


Membaca merupakan kegiatan yang tidak bersenang-senang, dan menggali pesan-pesan
dapat dipisahkan dalam proses belajar. Putra tertulis dalam bahan bacaan (Somadoya, 2011:
(2008: 129) menyatakan bahwa budaya 1).
membaca atau reading habit suatu bangsa sering Membaca dianggap sebagai kegiatan
menjadi tolak ukur kemajuan atau peradaban yang penting karena dengan membaca seseorang
suatu bangsa. Budaya membaca yang tinggi pada akan memperoleh wawasan yang berguna untuk
masyarakat menunjukkan perkembangan meningkatkan kecerdasannya, sehingga mereka
perbadaban serta ilmu pengetahuan dan siap dalam menghadapi tantangan ke depan.
teknologi. Seiring dengan hal tersebut, beberapa Putra (2008: 7) mengungkapkan bahwa
negara maju di dunia menjadikan membaca membaca dapat membuat seseorang lebih
sebagai salah satu kegiatan yang tidak lepas dari terbuka cakrawala pemikirannya. Membaca
kehidupan mereka. Membaca menjadi sarana menjadi sarana untuk memperoleh beragam
untuk mempelajari dunia yang diinginkan informasi yang sekarang ini tersaji dalam bahan
Faktor-Faktor Penyebab .... (Citra Pratama Sari) 3.129
bacaan seperti majalah, surat kabar, buku minat membaca bagi siswa, sekolah-sekolah
pengetahuan, dan lain-lain. Dengan demikian, berusaha meningkatkan minat membaca siswa
membaca penting untuk semua orang tak melalui berbagai kegiatan seperti disediakannya
terkecuali untuk siswa sekolah dasar. perpustakaan sekolah, mengadakan program
Proses pembelajaran di sekolah selalu yang berkaitan dengan membaca,
melibatkan siswa dalam kegiatan membaca. memperbanyak buku-buku pengetahuan dan juga
Manfaat membaca untuk siswa sekolah dasar buku cerita dengan tujuan untuk merangsang
besar yaitu membantu siswa mempelajari siswa senang membaca.
berbagai pengetahuan, menambah informasi, dan Kenyataannnya Indonesia menjadi salah
menambah kosa kata siswa. Somadoya (2011: 1) satu negara berkembang dengan minat baca
berpendapat bahwa membaca menjadi salah satu masyarakatnya yang masih rendah. Pikiran
keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh Rakyat terbitan tanggal 17 Maret 2017
siswa disamping tiga keterampilan berbahasa menyebutkan bahwa berdasarkan studi "Most
lainnya. Kegiatan membaca bagi siswa tidak Littered Nation In the World" yang dilakukan
hanya dilakukan pada saat pembelajaran di kelas oleh Central Connecticut State Univesity pada
saja melainkan dapat dilakukan di perpustakaan 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki
sekolah pada waktu luang. Kegiatan membaca peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat
juga dapat dilakukan di rumah dengan arahan membaca. Pada tingkat pendidikan dasar,
dari orang tua. kebiasaan membaca anak-anak masih rendah
Membiasakan kegiatan membaca pada (Putra, 2008: 131). Hal ini perlu mendapat
siswa tentu tidak mudah, agar siswa terbiasa perhatian khusus dari semua pihak agar masalah
melakukan kegiatan membaca maka dibutuhkan minat membaca dapat segera teratasi. Prasetyono
minat membaca. Rahim (2008: 28) (2008: 21) menyatakan bahwa rendahnya minat
mengemukakan bahwa minat baca ialah membaca pada anak disebabkan oleh beberapa
keinginan yang kuat disertai usaha-usaha hal, seperti judul dan isi buku yang kurang
seseorang untuk membaca. Siswa yang menarik, harga buku mahal, sehingga bagi
mempunyai minat membaca yang kuat akan mereka yang berpenghasilan pas-pasan tidak
terlihat pada kesediannya dalam meluangkan mampu membeli buku untuk memenuhi
waktu untuk sering melakukan aktivitas kebutuhan membaca.
membaca. Siswa yang dalam dirinya belum Berdasarkan hasil wawancara dan
mempunyai minat membaca yang kuat maka observasi terkait minat membaca yang dilakukan
membaca tidak akan menjadi suatu kegiatan pada bulan Desember di SD Negeri 1 Padas
yang penting untuk dilakukan. Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten
Siswa sekolah dasar perlu ditumbuhkan ditemukan permasalahan yaitu minat membaca
minat membaca dalam dirinya karena membaca siswa di SD N 1 Padas masih rendah. Dari
merupakan keterampilan yang mendasari tingkat beberapa kelas, peneliti memfokuskan pada
pendidikan selanjutnya. Menyadari pentingnya rendahnya minat membaca siswa kelas IV SD N
3.130 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018
1 Padas. Rendahnya minat membaca siswa kelas solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
IV ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang tersebut agar kedepannya siswa mempunyai
mengunjungi perpustakaan untuk membaca minat membaca yang tinggi.
maupun meminjam buku. Siswa kelas IV juga
METODE PENELITIAN
belum mempunyai rasa senang terhadap
Jenis Penelitian
buku/bahan bacaan yang ada disekitar mereka.
Penelitian ini merupakan penelitian
Pada saat siswa diminta untuk membaca
deskriptif. Pemilihan jenis penelitian deskriptif
buku 15 menit sebelum pembelajaran 15 siswa
disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk
tidak antusias dalam membaca buku, 4 siswa
mendeskripsikan faktor internal dan eksternal
hanya membolak-balik halaman buku. Siswa
rendahnya minat membaca siswa kelas IV SD N
rata-rata tidak mampu menggunakan waktu 15
1 Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten
menit untuk sungguh-sungguh membaca buku,
Klaten. Penelitian ini memberikan gambaran
11 siswa lebih memilih mengobrol dengan
yang menyeluruh tentang apa yang terjadi secara
temannya sehingga ketika diberikan pertanyaan
alami.
terkait isi bacaac sekitar 14 siswa tidak
Tempat dan Waktu Penelitian
mengetahui isi bacaan. Siswa kelas IV juga
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
kurang mengutamakan aktivitas membaca dalam
1 Padas yang beralamat di desa Padas,
kesehariaanya, ketika memiliki waktu luang
Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
seperti jam kosong siswa lebih senang bermain
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
bersama teman daripada untuk membaca buku.
tahun ajaran 2017/2018, lebih tepatnya pada
Siswa kelas IV juga belum memiliki inisiatif
bulan Januari sampai dengan bulan Maret yang
untuk membaca buku pelajaran atas kemauannya
digunakan untuk mengumpulkan data terkait
sendiri. Biasanya siswa baru membaca ketika
faktor internal dan eksternal penyebab rendahnya
diperintahkan oleh guru. Guru kelas IV
minat membaca siswa kelas IV SD N 1 Padas
mengemukakan bahwa minat membaca siswa
Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.
kelas IV memang masih rendah.
Subjek Penelitian
Prasetyono (2008: 29) berpendapat bahwa
Subjek penelitian dalam penelitian ini
rendahnya minat membaca pada siswa
adalah siswa kelas IV, guru, orang tua siswa dan
disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor
petugas perpustakaan di SD Negeri 1 Padas
internal dan faktor eksternal siswa. Faktor
Klaten. Siswa kelas IV di SD Negeri 1 Padas
internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa
berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 20 siswa
tersebut, sedangkan faktor eksternal adalah
laki-laki dan 6 siswa perempuan.
faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
seperti faktor lingkungan, baik dari lingkungan
Data
keluarga maupun lingkungan sekolah. Dengan
Penelitian ini dilakukan secara bertahap
mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya
untuk memperoleh data yang lengkap sesuai
minat membaca pada siswa maka dapat dicari
Faktor-Faktor Penyebab .... (Citra Pratama Sari) 3.131
dengan kebutuhan penelitian. Teknik Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif
pengumpulan data yang digunakan adalah menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
observasi, wawancara. Instrumen dalam kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang
penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai diperoleh dalam penelitian ini berupa deskripsi
instrumen utama, pedoman wawancara, pedoman atau gambaran mengenai obyek yang
observasi, dan pedoman dokumentasi. sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah
Keabsahan Data penelitian menjadi lebih jelas. Deskripsi atau
Uji keabsahan data dalam penelitian ini gambaran akhir yang diperoleh dari penelitian ini
menggunakan uji kredibilitas dengan cara yaitu mengenai faktor internal dan eksternal
triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan penyebab rendahnya minat membaca siswa kelas
dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber IV SD Negeri 1 Padas Kecamatan Karanganom
dan triangulasi teknik. Kabpuaten Klaten.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
merupakan data kualitatif sehingga teknik Berdasarkan hasil penelitian, minat
analisa data yang digunakan adalah deskriptif membaca siswa kelas IV SD Negeri 1 Padas
kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten
pada penelitian ini mengacu pada metode masih rendah. Rendahnya minat membaca siswa
analisis dari Miles dan Huberman yang terdiri disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal
dari tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian dan faktor eksternal. Temuan tersebut sesuai
data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dengan pendapat Prasetyono (2008: 29) yang
dalam penelitan ini merupakan proses mengemukakan bahwa rendahnya minat
penyeleksian dan penyederhanaan data-data yang membaca pada siswa disebabkan oleh beberapa
diperoleh dari wawancara, observasi dan faktor seperti faktor internal dan faktor eksternal
dokumentasi berdasarkan fokus permasalahan siswa. Faktor internal adalah faktor penyebab
yaitu faktor internal dan eksternal penyebab rendahnya minat membaca siswa yang berasal
rendahnya minat membaca siswa kelas IV SD dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal
Negeri 1 Padas Kecamatan Karanganom adalah faktor penyebab rendahnya minat
Kabpuaten Klaten. Data yang telah direduksi membaca siswa yang yang berasal dar luar diri
dapat memberikan gambaran yang jelas dan siswa.
mempermudah dalam langkah analisis Berdasarkan hasil penelitian, faktor
selanjutnya. Penelitian ini menggunakan internal penyebab rendahnya minat membaca
penyajian data yang berupa teks dalam bentuk siswa adalah kemampuan membaca siswa dan
naratif dan tabel penyajian data. Data terkait kurangnya kebiasaan membaca. Kemampuan
permasalahan yang disajikan yaitu faktor internal membaca menjadi salah satu faktor penyebab
dan eskternal penyebab rendahnya minat rendahnya minat membaca yang berasal dari
membaca siswa kelas IV SD Negeri 1 Padas. dalam diri siswa. Dalam hal kelancaran
3.132 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018
membaca terdapat 19,23% siswa yang belum mempunyai kesadaran tentang pentingnya
lancar membaca yaitu 3,85% siswa kurang jelas membaca buku.
artikulasi dalam pengucapan katanya dan Rahim (2008: 28) mengemukakan bahwa
15,38% siswa masih salah pengucapan kata minat membaca ialah keinginan yang kuat
dalam satu kalimat. Selain itu, terdapat 65,38% disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca.
siswa yang masih mengalami kesulitan dalam Seseorang yang mempunyai minat membaca
memahami makna yang terkandung dalam yang kuat akan terlihat pada kesediannya dalam
bacaan. Siswa yang belum mempunyai meluangkan waktu untuk sering melakukan
kemampuan membaca yang baik tentunya akan aktivitas membaca atas kesadaran dirinya.
terganggu dalam proses membaca sehingga Berdasarkan pendapat Rahim, diketahui bahwa
dapat mengurangi minat dalam membaca. seseorang yang mempunyai minat membaca
Uraian di atas sesuai dengan pendapat yang rendah tidak akan bersedia meluangkan
Shofaussamawati (2014: 53) yang menyatakan waktunya untuk membaca buku atas kesadaran
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi dirinya.
rendahnya minat membaca pada anak adalah Berdasarkan hasil penelitian faktor
rendahnya kemampuan membaca yang dimiliki eksternal penyebab rendahnya minat membaca
oleh anak. Hasil penelitian yang dilakukan Tim pada siswa kelas IV adalah lingkungan sekolah
Program of International Student Assesment yang kurang mendukung, peran perpustakaan
(PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan sekolah belum maksimal, keterbatasan
Depdikan menunjukkan kemahiran membaca buku/bahan bacaan, lingkungan keluarga kurang
anak di Indonesia sangat memprihatinkan sekitar yang mendukung, dan pengaruh menonton
37,6 persen hanya bisa membaca tanpa televisi dan bermain games di handphone.
menangkap maknanya dan 24,8 persen hanya Lingkungan yang ada di sekitar siswa
bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu berpengaruh terhadap minat membaca siswa,
informasi pengetahuan. salah satunya lingkungan sekolah. Hasil
Kurangnya kebiasaan membaca juga penelitian menunjukkan bahwa lingkungan
menjadi faktor internal penyebab rendahnya sekolah di SD N 1 Padas kurang mendukung
minat membaca siswa kelas IV. Kurangnya minat membaca siswa, hal ini diketahui dari
kebiasaan membaca siswa kelas IV diketahui budaya membaca di lingkungan sekolah yang
dari beberapa hal yaitu siswa tidak meluangkan masih rendah, program literasi yang belum
waktu untuk membaca, siswa hanya membaca berjalan maksimal, kurangnya slogan membaca
atas perintah guru, 92,30% siswa jarang di lingkungan sekolah, mading sekolah yang
mengunjungi perpustakaan untuk membaca jarang diperbarui, dan sekolah yang tidak
buku, dan siswa belum memiliki insiatif untuk memiliki tempat khusus selain di perpustakaan.
mencari bahan bacaan yang dibutuhkan. Hal tersebut disebabkan karena minat membaca
Kurangnya kebiasaan membaca pada siswa ini belum menjadi fokus utama sekolah untuk
terjadi karena dalam diri siswa belum ditumbuhkan dalam diri siswa sehingga dari
Faktor-Faktor Penyebab .... (Citra Pratama Sari) 3.133
pihak sekolah belum bersungguh-sungguh dalam buku-buku yang sudah kadaluwarsa, sarana yang
aspek menumbuhkan minat membaca siswa. kurang mendukung, menyebabkan orang malas
Uraian di atas sesuai dengan pendapat ke perpustakaan. Buku-buku yang tersedia
Soeatminah (Idris & Ramdani, 2015: 29) yang umumnya buku-buku teks, buku-buku paket,
mengungkapkan bahwa sekolah memiliki peran atau buku-buku pelajaran yang didrop dari pusat.
yang besar terhadap usaha menumbuhkan dan Pada akhirnya keberadaan perpustakaan tidak
membina minat baca anak. Dengan demikian, dapat dimanfaatkan sekolah untuk
lingkungan sekolah yang belum mampu berperan menumbuhkan minat membaca pada siswa.
dalam menumbuhkan minat membaca dapat Faktor penyebab selanjutnya adalah
menjadi salah satu penyebab rendahnya minat keterbatasan buku/bahan bacaaan, dari hasil
membaca siswa. penelitian diketahui bahwa ketersedian buku
Faktor eksternal penyebab rendahnya yang dibutuhkan dan menarik minat siswa masih
minat membaca selanjutnya adalah peran kurang lengkap. Menurut Prasetyono (2008: 32)
perpustakaan sekolah yang belum maksimal. kondisi perbukuan di Indonesia belum banyak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran mengundang minat membaca, jumlah buku
perpustakaan yang belum maksimal yaitu bacaan yang tersedia belum memenuhi
kondisi perpustakan yang kurang terawat, kebutuhan penduduk Indonesia. Siswa kelas IV
pelayanan petugas perpustakaan kurang ketika di luar sekolah masih mengalami kesulitan
maksimal, tata perpustakaan yang kurang rapi, dalam memperoleh buku/bahan bacaan yang
dan tidak adanya kartu perpustakaan untuk mereka inginkan. Hal tersebut diperparah dengan
siswa. Peran perpustakaan yang belum maksimal masih rendahnya kemampuan siswa dalam
dalam menumbuhkan minat membaca membeli buku/bahan bacaan yang disebabkan
disebabkan karena petugas perpustakaan diberi latar belakang ekonomi orang tua siswa yang
tugas tambahan untuk mengurusi adminstrasi 91,67% termasuk dalam menengah ke bawah.
sekolah sehingga kurang fokus dalam mengurusi Pernyataan di atas sesuai dengan
perpustakaan. pendapat Wahyuni (2010: 181) yang
Uraian tersebut sesuai dengan pendapat mengungkapkan bahwa rendahnya daya beli
Wahyuni (2010: 82) yang menyatakan bahwa buku masyarakat berkaitan dengan rendahnya
rendahnya minat baca masyarakat termasuk tingkat ekonomi dan rendahnya kesadaran
siswa-siswi kita disebabkan minimnya jumlah pentingnya buku. Tuntutan hidup dizaman
perpustakaan yang memadai. Menurut data sekarang ini cukup tinggi. Secara umum
Deputi Pengembangan Perpustakaan Nasional RI perhasilan masyarakat telah habis untuk
(PNRI) dari sekitar 300.000 SD sampai SLTA, memenuhi kebutuhan konsumsi hidup sehari-
baru sampai 5% yang memiliki perpustakaan hari. Kondisi ini menjadikan masyarakat
yang layak. Banyak ruang perpustakaan yang termasuk siswa-siswi dari lingkungan keluarga
sumpek sehingga kurang menarik untuk tersebut kurang akrab dan merasa asing dengan
dikunjungi. Koleksi buku yang tidak lengkap,
3.134 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018
buku dan akhirnya memiliki minat membaca sendiri untuk pembelajaran pada hari berikutnya.
yang rendah. Materi tidak harus bersumber dari satu buku
Rendahnya daya beli masyarakat tidak pelajaran yang menjadi pegangan utama siswa,
hanya disebabkan oleh alasan ekonomi saja, tetapi bisa diperoleh dari berbagi sumber bacaan.
tetapi juga disebabkan oleh faktor rendahnya Masalah lainnya adalah guru jarang
kesadaran pentingnya buku dalam kehidupan. memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana
Dari aspek kesadaran tentang pentingnya buku, belajar bagi siswa, pembelajaran dominan
ternyata siswa belum mempunyai kesadaran dilakukan di dalam kelas. Guru belum
akan pentingnya membaca buku dalam membiasakan siswa untuk membaca dan mencari
kehidupan sehari-hari. Hal ini berdampak pada buku-buku penunjang pembelajaran di
siswa yang rata-rata tidak memiliki koleksi perpustakaan. Hal tersebut menjadikan siswa
buku/bahan bacaan apapun kecuali dari sekolah tidak terbiasa untuk mencari buku-buku yang
yang dapat dibaca oleh siswa. mereka butuhkan di perpustakaan. Siswa
Pembelajaran yang diterapkan oleh guru seharusnya diberi kesempatan untuk mempunyai
juga menjadi salah satu faktor eksternal pengalaman belajar di luar kelas, salah satunya
penyebab rendahnya minat membaca siswa, hal di perpustakaan untuk menumbuhkan minat
ini karena pembelajaran yang diterapkan guru di membaca siswa.
kelas dominan menyuruh siswa untuk Faktor eksternal penyebab rendahnya
mengerjakan soal. Setiap hari siswa disuguhi minat membaca siswa juga bisa dari lingkungan
dengan soal-soal yang harus dikerjakan, keluarga yang kurang mendukung. Hal ini
kemudian guru dan siswa membahas soal diketahui dari budaya membaca di lingkungan
tersebut. Pembelajaran seperti itu terjadi hampir keluarga yang masih rendah dan orang tua yang
setiap hari di kelas. Hal tersebut menyebabkan jarang membelikan buku serta mengajak anak ke
siswa merasa bosan dalam pembelajaran dan toko buku. Hal tersebut disebabkan oleh latar
membuat siswa malas membaca pada waktu belakang ekonomi keluarga siswa yang 91,67%
luang karena pikiran mereka telah terkuras untuk termasuk dalam ekonomi menengah ke bawah.
mengerjakan soal. Selain itu, siswa juga jarang Kesibukan orang tua siswa dalam bekerja
diberi tugas untuk membaca materi selanjutnya membuat orang tua siswa tidak memiliki waktu
ketika di rumah. untuk membaca dan tidak sempat mengajak anak
Hal tersebut sesuai dengan pendapat untuk pergi ke toko buku. Selain itu, latar
Prasetyono (2008: 32) yang mengutarakan belakang pendidikan orang tua yang kurang
bahwa banyak guru yang kurang bisa tinggi membuat orang tua siswa belum memiliki
membangkitkan nalar serta kreativitas siswa. kesadaran tentang pentingnya kegiatan
Siswa hendaknya diberi motivasi agar mampu membaca.
belajar mencari dan menganalisis data. Dalam Temuan di atas sesuai dengan pendapat
hal ini, guru bisa meminta kepada siswa untuk Wahyuni (2010: 181) yang mengatakan bahwa
mempelajari suatu tema atau materi tertentu penyebab rendahnya minat baca adalalah
Faktor-Faktor Penyebab .... (Citra Pratama Sari) 3.135
lingkungan keluarga dan sekitar yang kurang games. Kesukaan siswa pada bermain handphone
mendukung kebiasaan membaca. Kesibukan khususnya untuk games akan mengalihkan minat
orang tua dalam berbagai kegiatan berdampak siswa dari belajar dan membaca buku. Hal
pada minimnya waktu luang bahkan hampir tersebut sesuai dengan Prasetyono (2008: 29)
tidak ada waktu untuk melakukan kegiatan yang mengemukakan bahwa kemajuan dibidang
membaca. Anak yang setiap harinya jarang teknologi, seperti komputer atau video game,
melihat keluarganya melakukan kegiatan disatu sisi mendatangkan banyak manfaat tetapi
membaca secara umum juga kurang memiliki disisi lain berdampak buruk bagi perkembangan
kegemaran membaca. anak. Hal yang perlu diwaspadai adalah waktu
Faktor eksternal penyebab rendahnya untuk berlama-lama bermain games karena hal
minat membaca siswa yang terakhir adalah ini akan menjauhkan anak dari aktivitas
pengaruh menonton televisi dan bermain games membaca.
di handphone. Siswa cenderung menyukai
hiburan yang ditawarkan oleh televisi dan SIMPULAN DAN SARAN
handphone. Intensitas siswa dalam menonton Simpulan
televisi sekitar 2-7 jam per harinya dan biasanya Berdasarkan hasil penelitian dan
dilakukan pada malam hari. Intensitas menonton pembahasan, maka penelitian ini dapat
televisi yang cukup sering tentu akan menyita disimpulkan bahwa faktor penyebab rendahnya
waktu untuk belajar dan membaca buku. minat membaca siswa kelas IV terdiri dari faktor
Hal tersebut sesuai dengan pendapat internal dan eksternal. Faktor internal penyebab
Prasetyono (2008: 29) yang mengemukakan rendahnya minat membaca siswa kelas IV SD
bahwa kenyataannya kebanyakan anak lebih Negeri 1 Padas Kecamatan Karanganom
menyukai menonton TV daripada membaca. Kabupaten Klaten adalah kemampuan membaca
Derasnya program TV di negeri ini yang siswa dan kurangnya kebiasaan membaca.
memiliki rating tinggi, membuat anak betah Kemampuan membaca siswa meliputi
berlama-lama duduk di depan TV. Meskipun kelancaran membaca siswa dan kesulitan dalam
program televisi itu tidak salah, namun apabila memahami makna yang terkandung dalam
mengonsumsinya terlalu banyak dapat menyita bacaan. Kurangnya kebiasaan membaca siswa
waktu yang berharga yang seharusnya bisa terdiri dari tidak meluangkan waktu untuk
dialokasikan untuk hal-hal yang bermanfaat membaca, membaca atas perintah orang lain,
yaitu membaca sebuah buku (Yulia, 2015: xiii). jarang mengunjungi perpustakaan untuk
Perkembangan teknologi khususnya membaca buku, dan belum memiliki insiatif
handphone juga menarik minat siswa. Siswa untuk mencari bahan bacaan yang dibutuhkan.
rata-rata sudah memiliki handphone, waktu Faktor eksternal penyebab rendahnya
yang digunakan untuk bermain handphone minat membaca siswa kelas IV SD Negeri 1
cukup lama yaitu sekitar 3-4 jam. Sebagian besar Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten
siswa menggunakan handphone untuk bermain Klaten adalah lingkungan sekolah, perpustakaan,
3.136 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018
buku/bahan bacaan, keluarga, dan pengaruh upaya dalam menumbuhkan minat membaca
televisi serta teknologi. Faktor lingkungan siswa seperti melaksanakan program literasi
sekolah terdiri dari budaya membaca di secara tertib dan maksimal. Bagi petugas
lingkungan sekolah masih rendah, program perpustakaan hendaknya memperhatikan dan
literasi belum berjalan maksimal, kurangnya merawat kondisi perpustakaan yang meliputi
slogan membaca di lingkungan sekolah, mading fasilitas yang ada, kebersihan ruangan, penataan
sekolah jarang diperbarui, dan sekolah tidak buku, penataan ruang agar perpustakaan
memiliki tempat khusus untuk membaca selain memberikan kenyamanan bagi siswa. Peralatan
di perpustakaan. Faktor perpustakaan yang yang tidak seharusnya ada di perpustakaan
meliputi kondisi perpustakaan, pelayanan sebaiknya diletakkan di tempat semestinya. Bagi
perpustakaan kurang maksimal, koleksi buku di kepala sekolah dan staf, hendaknya engevaluasi
perpustakaan kurang lengkap, tata ruang pelaksanaan program literasi di sekolah, agar
perpustakaan kurang rapi, dan siswa tidak kedepannya program tersebut dapat berjalan
memiliki kartu anggota perpustakaan. Faktor secara maksimal, diketahui oleh warga sekolah,
buku/bahan bacaan yang meliputi ketersediaan dan dapat meningkatkan minat membaca siswa.
buku/bahan bacaan yang dibutuhkan siswa dan
DAFTAR PUSTAKA
menarik minat siswa masih kurang, keterbatasan
akses dan sarana memperoleh buku/bahan Idris, M.H. & Ramdani, I. (2015). Menumbuhkan
Minat Membaca pada Anak Usia Dini.
bacaan, kemampuan siswa dalam membeli Jakarta: Luxima.
buku/bahan bacaan masih rendah dan siswa tidak
Prasetyono, D.S. (2008). Rahasia Mengajarkan
memiliki koleksi buku/bahan bacaan. Faktor Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini.
guru yaitu pembelajaran yang diterapkan Yogyakarta: Think Yogyakarta.

dominan mengerjakan soal dan jarang Putra, R.M.S. (2008). Menumbuhkan Minat Baca
Sejak Dini Panduan Praktis bagi Pendidik,
memanfaatkan perpustakaan untuk
Orang Tua, dan Penerbit. Jakarta: PT
pembelajaran. Faktor keluarga terdiri dari Indeks.
budaya membaca di lingkungan keluarga masih Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di
rendah dan orang tua jarang mengajak ke toko Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
buku atau membelikan buku untuk siswa. Shofaussamawati. (2014). Menumbuhkan Minat
Pengaruh televisi dan teknologi terdiri dari Baca dengan Pengenalan Pada
Perpustakaan Sejak Dini. Jurnal
intensitas siswa dalam menonton televisi dan Perpustakaan Libraria. 2(1), 53.
penggunaan handphone untuk bermain games.
Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik
Saran Pembelajaran Membaca. Yogyakarta:
Berdasarkan simpulan hasil penelitian Graha Ilmu.

yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan Wahyuni, S. (2010). Menumbuhkan Minat Baca
Menuju Masyarakat Liberat. Jurnal
saran kepada beberapa pihak yaitu guru, petugas
Diksi, 17, 181-183.
perpustakaan, kepala sekolah dan staf. Bagi
guru, saran yang diberikan adalah meningkatkan
Faktor-Faktor Penyebab .... (Citra Pratama Sari) 3.137
Widianto, S. (17 Maret 2017). Soal Minat Baca,
Indonesia Peringkat 60 dari 61 Negara.
Pikiran Rakyat, hal.1.

Yulia, A. (2005). Cara Menumbuhkan Minat


Baca Anak. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai