Anda di halaman 1dari 14

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Annahlatuz Zumaroh, S.Pd
Asal Institusi: SDN Durenjaya XIV
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab
masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk
membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan
dengan topik masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut
berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau
rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang
diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai
penyebab masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan
dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah
yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu
Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat


menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan
mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah
selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
LK. 1.2. Eksplorasi Masalah
Masalah yang Hasil Analisis
NO
telah eksplorasi eksplorasi
diidentifikasi penyebab penyebab
masalah masalah
1 Kurangnya KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
semangat JURNAL ILMIAH analisis terhadap
motivaasi Citra Pratama Sari. Faktor- kurangnya motivasi
dalam Faktor Penyebab Rendahnya minat baca siswa
membaca siswa Minat Membaca Siswa Kelas IV. melalui berbagai
dalam Universitas Negeri Yogyakarta. sumber literatur dan
pembelajaran 2018 wawancara, maka
membaca teks http://eprints.uny.ac.id/57375 dapat dtemukan
cerita pendek / penyebab masalah
yang sesuai dengan
1. Rendahnya motivasi minat kondisi satuan
membaca pada siswa pendidikan sebagai
disebabkan oleh beberapa berikut:
faktor seperti (1) faktor 1. Siswa tidak
internal dan (2) faktor terbiasa
eksternal siswa. melakukan
2. Faktor internal adalah (1) kegiatan
kemampuan membaca membaca
siswa dan baik di
(2) kurangnya lingkungan
kebiasaan membaca. sekolah
3. Faktor eksternal adalah maupun
(1) lingkungan sekolah rumah.
yang kurang 2. Model
mendukung, (2) peran pembelajaran
perpustakaan sekolah guru masih
belum maksimal, (3) bersifat monoton.
keterbatasan Belum ada upaya
buku/bahan bacaan, (4) inovatif untuk
lingkungan keluarga meningkatkan
kurang yang mendukung, minat baca siswa.
dan (5) pengaruh menonton 3. Guru kurang
televisi dan (6) bermain memahami latar
games di handphone. belakang siswa
sehingga
JURNAL ILMIAH penentuan
Aulia Fahma Balqis, dkk. bahan bacaan
Analisis Faktor Minimnya kurang tepat.
Minat Membaca Siswa di 4. Kurangnya
Kelas VI SDIT Daarul Istiqlal pemantauan
Kecamatan Patumbak intensif dari
Kabupaten Deli Serdang. guru terhadap
Universitas Islam Negeri kegiatan
Sumatera Utara. 2021 membaca siswa.
https://jurnal.unimed.ac.id/2
012/ index.php/
school/article/view/29137

1. Rendahnya minat
membaca pada siswa
disebabkan oleh faktor
internal meliputi (1)
gender, (2) faktor
keinginan dari dalam diri
sendiri dan (3) faktor
media elektronik.
2. Faktor eksternal meliputi
(1) faktor keluarga, (2)
faktor ekonomi, dan
(3) lingkungan.
WEBSITE
Perpustakaan Universitas
Andalas. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat
Membaca. 2021
https://pustaka.unand.ac.i
d/ component/ k2/ item/
193-faktor- faktor-yang-
mempengaruhi-minat-
membaca

Adapun beberapa faktor yang


mempengaruhi minat
membaca adalah:
1. lingkungan,
2. perkembangan teknologi,
3. budaya plagiasi,
4. sarana kurang memadai,
5. kurangnya motivasi

SUMBER WAWANCARA
GURU/ TEMAN SEJAWAT
Narsum : Dini Sukmayanti,
S.Pd
Waktu : Sabtu, 18 November
2023
1. Siswa tidak terbiasa/
tidak suka membaca
2. Buku bacaan tidak sesuai
minat
3. Belum adanya inovasi
yang cocok untuk kegiatan
literasi dalam pembelajaran
Narsum : Wiwin Nurrohmah,
S.Pd Waktu : Sabtu, 18
November 2023
1. Siswa mudah bosan saat
meilhat teks
2. Bahasa bacaan terlalu
tinggi bagi siswa
3. Pengaruh gawai yang
merusak kegiatan literasi
4. Belum adanya inovasi
yang cocok untuk kegiatan
literasi dalam pembelajaran

KEPALA SEKOLAH
Narsum : Tunarso, S.Pd.M.Pd
Waktu : Senin, 20 November
2023
Guru perlu meningkatkan
1. kemampuan
pedagogiknya
2. agar dapat berinovasi
dalam pembelajaran
membaca
3. Perlu adanya
pembiasaan setiap
mengawali pembelajaran
dengan gerakan 15 menit
membaca buku.
Perlu pemantauan intensif dari
seluruh guru terkait kegiatan
membaca siswa.
2 Literasi SUMBER KAJIAN Setelah dilakukan
numerasi LITERATUR analisis terhadap
JURNAL ILMIAH kemampuan berbicara
Siswa kurang Ita Rumaisyah. UPAYA siswa yang kurang
mampu dalam MENINGKATKAN melalui berbagai
praktik berbicara KEMAMPUAN BERBICARA sumber literatur dan
pada materi teks BAHASA INDONESIA DALAM wawancara, maka
persuasif MENYAMPAIKAN PIDATO dapat ditentukan
PERSUASIF MELALUI penyebab masalah
METODE SOSIODRAMA DI yang sesuai dengan
KELAS IX.10 SMP NEGERI 11 kondisi satuan
PALEMBANG. Jurnal pendidikan sebagai
Edukasi. 2020 berikut:
http://ejournal.stkippgri 1. Siswa tidak percaya
- sidoarjo.ac.id/ diri
index.php/je/article/vie 2. Siswa kurang
w/21/21 menguasai teks/
tidak hafal
3. Guru belum
1. Siswa pasif berbicara, memvariasikan
merasa takut salah dan metode
malu, bahkan kurang pembelajaran
berminat berlatih 4. Guru belum
berbicara di depan kelas. memotivasi siswa
2. Keterampilan berbicara untuk
menggunakan bahasa meningkatkan
Indonesia masih kepercayaan diri
kurang. Setiap sebelum kegiatan
berkomunikasi di kelas berbicara dimulai
ketika proses
pembelajaran.

JURNAL ILMIAH
gabriel frans. Penerapan
Teknik Modeling Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Bahasa Indonesia
Dalam Menyampaikan Pidato
Persuasif Di Kelas Ixa Smp
Negeri 1 Mego. Garuda. 2020
https://garuda.kemdikbud.g
o.id/
documents/detail/1938067

1. Guru belum
menvariasikan
metode
pembelajaran.
2. Siswa mengalami
kesulitan menguasai
keterampilan berbicara,
meliputi faktor
kebahasaan yaitu
ketepatan ucapan,
intonasi, diksi dan faktor
nonkebahasaan yaitu
sikap, gerak, mimik,
suara, dan kelancaran
(penguasaan topik).
3. Siswa masih tidak
percaya diri, tidak
berani berbicara di
depan khalayak, gugup
dan salah tingkah ketika
membaca teks di depan
kelas.
4. Melalui teknik
pemodelan, siswa
memiliki potensi untuk
menirukan perilaku
yang ditampilkan
dengan penuh percaya
diri.

SUMBER WAWANCARA
GURU/ TEMAN SEJAWAT
Narsum : Dini Sukmayanti
Waktu : Sabtu, 18 November
2023
1. Siswa tidak percaya diri
2. Siswa takut salah
3. Siswa tidak terbiasa
berada di hadapan
orang banyak
4. Siswa kurang menguasai
teks/
tidak hafal

Narsum : Wiwin Nurrohma,


S.Pd

Waktu : Sabtu, 18 November


2023
1. Siswa kurang percaya diri
2. Siswa takut ditertawakan
3. Siswa kurang jam
terbangnya dalam hal
berbicara
4. Siswa tidak hafal teks
pidatonya

KEPALA SEKOLAH
Narsum : TUNARSO,
S.Pd.M.Pd Waktu : Senin, 20
November 2023
1. Guru harus bisa
meningkatkan rasa
percaya diri siswa
melalui pembiasaan
berbicara di setiap
pembelajaran.
2. Guru lebih mengurangi
porsi bicara di dalam
kelas dan lebih
memperbanyak porsi
siswa untuk berbicara di
kelas
3. Guru harus
memberikan
penghargaan kepada
siswa yang
berbicara agar siswa semakin
terpacu untuk unjuk diri.

3 Guru mengajar SUMBER KAJIAN Setelah dilakukan


dengan metode LITERATUR JURNAL analisis terhadap
klasik dalam monotonnya metode
pembelajaran ILMIAH guru dalam mengajar
Bahasa Kharis Sulaiman Hasri. melalui berbagai
Indonesia Analisis Gaya Mengajar sumber literatur dan
(Materi Cerita Guru dalam Proses wawancara, maka
Pendek) Pembelajaran Al-Qur’an dapat ditentukan
Hadis Di MAN penyebab masalah
1 Kendari. Universitas yang sesuai dengan
Islam Negeri Sunan Kalijaga kondisi satuan
Yogyakarta. 2021 pendidikan sebagai
https://scholar.google.co.id/ berikut:
citations?user=XVGPItkAAAA 1. Guru tidak
J&hl=id meningkatkan
kemampuannya
1. Bahan pelajaran berupa
sesuai dengan
sejumlah informasi dan perkembangan
ide yang sudah populer zaman dan
dan diketahui peserta kebutuhan siswa
didik, bersifat objektif, 2. Guru kurang
jelas, sistematis dan mengolah
logis. dirinya dalam
2. Proses penyampaian
hal
materi didasarkan pada pengembangan
nilai-nilai lama dari media
generasi terdahulu ke 3. Guru
generasi berikutnya meningkatkan
dengan tujuan diri untuk
memelihara, tidak mengikuti
didasarkan pada minat pelatihan yang
peserta didik, hanya berkaitan dengan
didasarkan pada urutan pedagogik
tertentu. 4. Guru kurang
3. Peran peserta didik memperhatikan
pasif, hanya diberikan kondisi
pelajaran untuk kebutuhan
didengarkan. siswa
4. Peran guru dominan, 5. Guru
hanya menyampaikan cenderung
bahan ajar, otoriter, menggunakan
namun ia benar-benar bahan materi
ahli. yang sudah
diketahui
SUMBER WAWANCARA siswa
GURU/ TEMAN SEJAWAT
Narsum : Dini Sukmayanti,
S.Pd
Waktu : Senin, 20 November
2023
1. Metode klasik
cenderung sering
digunakan guru-guru
usia tua karena
mobilitas tubuh tidak
seprima dahulu
2. Guru senior harus
berkolaborasi dengan
guru muda untuk
berinovasi dalam
pembelajaran

Narsum : Wiwin Nurrohmah,


S.Pd Waktu : Senin, 20
November 2023
1. Guru tidak
meningkatkan
kemampuannya sesuai
dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan
siswa
2. Guru kurang mengolah
dirinya dalam hal
pengembangan media
3. Guru enggan mengikuti
pelatihan yang berkaitan
dengan pedagogik

KEPALA SEKOLAH
Narsum : TUNARSO,
S.Pd.M.Pd
Waktu : Senin, 20 November
2023
1. Guru harus
meningkatkan
kemampuan
pedagogiknya agar
dapat berinovasi dalam
pembelajaran
membaca
2. Guru tidak
meningkatkan
kompetensinya melalui
pelatihan-pelatihan di
platform guru belajar
3. Guru fokus
menyelesaikan tarjet
mengajar Guru kurang
memperhatikan kondisi
kebutuhan siswa
4. Sebagian KAJIAN LITERARATUR Setelah dilakukan
orang tua analisis identifikasi
masih belum Menurut Rohiat (2018: 28) dan hasil kajian
maksimal literarur dan
bahwa: Pentingnya
dalam wawancara dapat
melakukan kerjasama antara guru disimpulkan bahwa
keterlibatan dengan orangtua siswa masalah kurang
aktif dalam dapat dikatakan sebagai harmonisnya
proses belajar usaha kooperatif untuk hubungan antara
Peserta didik. menjaga dan guru dan wali
mengembangkan saluran murid adalah:
1. Tidak adanya
informasi dua arah yang
Paguyuban
efisien serta saling /perkumpulan
pengertian antara sekolah, dikelas
personil sekolah, dan 2. Tidak adanya
orangtua siswa. kegiatan
pembelajaran
Abu Ahmadi (2004: 118) yang melibatkan
wali murid
bahwa: Pada prinsipnya
pentingnya kerjasama
antara guru dengan
orangtua siswa adalah
sangat erat. Sekolah
sebagai pelaksana
pendidikan agar
masyarakat menjadi baik,
siswa-siswa dapat aktif
dalam bagian masyarakat,
baik anak-anak maupun
dewasa. Di sini masyarakat
sebagai dasar dari
pendidikan dan ada
kecenderungan berfikir
bahwa keseluruhan
masyarakat adalah sebagai
pendidik.

https://digilibadmin.unism
uh.ac.id/upload/1660-
Full_Text.pdf

SUMBER WAWANCARA
GURU/ TEMAN SEJAWAT

Narsum : Wiwin
Nurrohmah, S.Pd Waktu :
Senin, 20 November 2023

1. Kurangnya kegiatan
disekolah yang
melibatkan orang tua

KEPALA SEKOLAH
Narsum : TUNARSO,
S.Pd.M.Pd
Waktu : Senin, 20
November 2023

1. Kurangnya Paguyuban
di kelas
Guru fokus
menyelesaikan tarjet
mengajar Guru kurang
memperhatikan kondisi
kebutuhan siswa

5. Pembelajaran di SUMBER KAJIAN Setelah dilakukan analisis


kelas kurang LITERATUR JURNAL tentang
memanfaatkan ILMIAH pembelajaran di kelas
teknologi/inovas 1. Ambarwati, D., dkk. kurang bahkan sama sekali
i tidak memanfaatkan
2021. Peran Inovasi
teknologi/inovasi
Pendidikan melalui berbagai sumber
pada Pembelajaran literatur dan wawancara,
Berbasis Teknologi maka dapat ditentukan
Digital. Universitas penyebab masalahyang
Negeri Yogyakarta, 8 sesuai dengan kondisi
(2) : 173 satuan pendidikan
https://journal.uny.ac.id sebagai berikut:
/index.php/jit 1. Pembelajaran di
p/article/view/43560 kelas kurang
bahkan sama
1) Dunia pendidikan sekali tidak
memanfaatkan
memerlukan
teknologi/inovasi
inovasi untuk
2. Keterbatasan media
terus berkembang Teknologi di sekolah
dan dapat 3. Pemahaman guru
mengikuti untuk
perkembangan memanfaatkan media teknol
bidang lainnya 4. Guru harus terus
(Dewi menyesuaikan
Ambarwati,dkk, kemampuannya
2021 : 173) dengan
2) Peran inovasi perkembangan zaman
pendidikan pada
pembelajaran
berbasis teknologi
digital sangatlah
penting. Inovasi
dibutuhkan agar
pemanfaatan
teknologi digital
bisa dilakukan
secara optimal dan
menyeluruh (Dewi
Ambarwati,dkk,
2021 : 173)
3) Kehadiran
teknologi saat ini,
harapannya dapat
dimanfaatkan
dengan baik oleh
semua pihak
seperti guru dan
pelaku pendidikan
lainnya (Dewi
Ambarwati,dkk,
2021 : 173)

2. Budiyono. 2020.
Inovasi Pemanfaatan
Teknologi Sebagai Media Pembelajaran di Era Rev
https://e-
journal.undikma.ac.id/i
ndex.php/jur
nalkependidikan/article
/download/24 75/1918

1) Pendidik perlu
melakukan inovasi
saat dihadapkan
oleh keterbatasan
fasilitas maupun
menghadapi
kendala teknis
lainnya (Budiyono,
2020 : 300)
2) Pengendali
teknologi adalah
pendidik, bukan
pendidik yang
tergantung pada
teknologi
(Budiyono, 2020 :
300)
3) Pendidik dapat
memaksimalkan
segala hal yang
dapat dimanfaatkan
untuk
mengantarkan
informasi
pembelajaran
termasuk
pemanfaatan
lingkungan,
sehingga sesuatu
yang nyata mampu
dihadirkan secara
aplikatif (Budiyono,
2020 : 300)

SUMBER WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH
Narsum :TUNARSO, M.Pd
Waktu : Senin, 20
November 2023

1. Pembelajaran di
kelas kurang
memanfaatkan
media TIK
2. Keterbatasan
media Teknologi di
sekolah
3. Pemahaman guru
untuk
memanfaatkan
media teknologi
masih minim.
4. Peserta didik
tidak semuanya
memilik Hp
Jaringan
internet yang
kurang stabil.

Narsum : Wiwin
Nurrohmah, S.Pd Waktu :
Senin, 20 November 2023
1. Guru harus meng-
update danmeng-
upgrade kemampuan
dirinya
2. Guru harus terus
menyesuaikan
kemampuannya
dengan perkembangan
zaman dan harus bisa
berinovasi.
3. Guru diharapkan
dapat meningkatkan
kemampuan TIK dan
terus berinovasi
dengan mengikuti
pelatihan yang
tersebar luas dimedia
sosial dan platform
pemerintah, seperti
SIMPKB Guru Belajar
dan Merdeka
Mengajar serta
Workshop atau
pelatihan daring yang
banyak dibagikan
lewat Wa grup,
telegram dan media
sosial lainnya

Anda mungkin juga menyukai