Anda di halaman 1dari 22

TUGAS LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah Siklus 2

NAMA : NURHAIDA ANTONI


NIM : 20234117227
PPG DALAM JABATAN ANGKATAN I
GELOMBANG 3 TAHUN 2023
BIDANG STUDI PGSD

PRODI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
TAHUN 2023
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa: __Nurhaida Antoni_____________________
Asal Institusi: _UPTD SD NEGERI ALOR KECIL__________________________
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah
menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di
kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab
masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan


pakar/pihak terkait:
o Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
o Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan
jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
o Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar
penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
o Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi
penyebab masalah.
o Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab
masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut.
o Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil
pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
o Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru.
o Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
o Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab
tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan
dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi

No Hasil eksplorasi akar penyebab Analisis akar Masalah terpilih


penyebab masalah masalah penyebab masalah yang akan
(data pendukung) diselesaikan

1 Model pembelajaran Setelah dilakukan 1. faktor internal 1. kemampuan minat


inovatif: rendahnya analisis terhadap hasil yang terdiri dari baca peserta didik
minat membaca kajian literatur dan siswa belum lancar mata pelajaran
kegiatan wawancara membaca, kurangnya bahasa Indonesia
Kajian Literature masalah Rendahnya motivasi dan kelas III UPTD SD
1. (Siti, R. minat baca peserta pembiasaan dalam Negeri Alor Kecil
(2019). Siswa didik kls 3 dalam hal membaca, dan masih rendah
membaca buku adalah kurang memahami Rendahnya minat
malas atau kurang 1. peserta didik isi bacaan,. Faktor baca siswa dalam
motivasi dari diri kurang minat dan internal adalah mata pelajaran
sendiri, kurang semangat pada faktor-faktor yang bahasa Indonesia
minat belajar jam mebaca buku berasal dari dalam
membaca dan 2. Pengaruh dari diri individu 2. kemampuan
menulis, kurang teman sekelas tersebut. Faktor peserta didik
dukungan dari 3. Judul dan isi buku internal meliputi Rendahnya minat
orang tua, dan yang kurang adanya kecendungan belajar Peserta didik
pengaruh dari menarik malas dalam kls 3 pada mata
teman sekelas. 4. Siswa lebih suka membaca, kesibukan pelajaran matematika
(Siti, Rohani ) bermain game dalam beraktivitas, dalam perkalian dan
FAKTOR- pada handphone sehingga tidak pembagian.
FAKTOR android dari pada sempat untuk 3. daya
RENDAHNYA membaca buku membaca. Malas pendukungnya
KEMAMPUAN 5. Kurangnya hampir menjadi meggunakan metode
SISWA DALAM kunjungan siswa masalah bagi pembelajaran
MEMBACA DAN keperpustakaan kebanyakan orang discover learning
MENULIS KELAS akibat dari banyak untuk membaca.
IV DI SDN 85 yang suka Malas bisa 4. media
KOTA LUBUK bermain dari pada diakibatkan oleh pembelajarannya
LINGGAU. Diss. membaca. minat dan motivasi melalui media
IAIN BENGKULU, yang rendah dalam visualisasi berupa
2019. diri seseorang. Selain gambar, audio dan
http://repository.iai minat dan motivasi lain lain.
nbengkulu.ac.id/45 yang rendah,
53/ kecenderungan orang
tidak memiliki gairah
2. Menurut dalam membaca.
Prasetyono (2008: Jika hal ini sudah
21) menyatakan mendarah dalam diri
bahwa rendahnya seseorang, maka rasa
minat membaca malas akan semakin
pada anak kuat. Kesibukan
disebabkan oleh beraktivitas,
beberapa hal, kebanyakan
seperti judul dan isi masyarakat memiliki
buku yang kurang begitu banyak
menarik, harga kegiatan dalam
buku mahal, kesehatiannya, hal
sehingga bagi itu adalah salah satu
mereka yang faktor yang sering
berpenghasilan membuat orang
pas-pasan tidak malas untuk
mampu membeli menyempatkan
buku untuk membaca karena
memenuhi sudah lelah dalam
kebutuhan beraktivitas.
membaca. sedangkan
(Sari, Citra 2. faktor eksternal
Pratama. )"Faktor- terdiri dari
faktor penyebab lingkungan sekolah
rendahnya minat yang kurang
membaca siswa mendukung, faktor
kelas IV." Basic ekonomi keluarga ,
Education 7.32 kurangnnya fasilitas
(2018): 3-128. dan kebiasaan siswa
bermain gadget.
Hasil wawancara. Faktor eksternal
1. Minat baca siswa meliputi belum
menurun karena memadainya sarana
siswa lebih suka yang ada di taman
bermain game di bacaan, pelayanan
handphone android yang diberikan
ketimbang kurang baik, status
membaca. ( kepala
20 sosial, pengaruh
sekolah : Asrul
Kinanggi S Pd. pada lingkungan, dan
hari Jumad 5 Januari kecendrungan
2024) masyarakat sekarang
yang lebih
2. Kurangnya bergantung pada
kunjungan siswa ke multimedia saat
perpustakaan akibat
mencari informasi.
dari banyak yang
suka bermain dari
pada membaca. (
perpustakaan. Siti
Gorang pada hari
Jumad 5 Januari
2024 )

3. Media pemebelajran
dalam hal
menghitung kurang
meraik di mata
siswa. ( Guru
Matematika. Cendra
Mudiloang S Pd
pada hari Jumad 5
jnauari 2024)

4. Kerterbatasan waktu
untuk membaca di
perpustakaan ( Siti
Gorang pada hari
Jumad 5 jnauari
2024)

2 Rendahnya minat belajar Dari hasil analisis


Peserta didik kls 3 pada dalam proses faktor eksternal
mata pelajaran matematika pembelajaran yang menyebabkan
dalam perkalian dan matematika dapat di rendahnya hasil
pembagian. simpulkan bahwa belajar siswa kelas
1. Matemtaika III di SD pada
Kajian Literatur merupakan pelajaran matematika
pelajaran yang terdiri atas faktor
1. Rendahnya minat
belajar dipengaruhi paling sulit di guru, orang tua dan
oleh dua faktor mata siswa teman. Guru kurang
utama yaitu faktor 2. Sikap siswa yang menggunakan media
internal dan faktor cenderung negatif dalam pembelajaran
eksternal. Faktor saat pembelajaran dan lebih terfokus
internalnya yaitu matematika, pada penggunaan
ketidaksukaan
3. Minat belajar buku cetak, sehingga
siswa terhadap
mata pelajaran rendah, siswa kurang
matematika, 4. Motivasi siswa menguasai pelajaran.
dikarenakan siswa yang lemah Orang tua juga
menganggap 5. Kemampuan kurang memberikan
bahwa matematika pengindaraan dukungan dan
merupakan mata
yang kurang. bimbingan bagi
pelajaran yang
sulit. 6. Kurang alat siswa dalam belajar
peraga sehinga matematika di
2. Faktor menyulikan guru rumah. Selain itu,
eksternalnya yaitu dalam merancang teman sebangku atau
rendahnya minat model teman lainnya di
belajar siswa pembelajaran sekolah juga kurang
terhadap mata
7. Guru kurang memberikan bantuan
pelajaran
matematika. Dari memanfaatkan dalam menjelaskan
hasil wawancara media langkah-langkah
yang dilakukan pembelajarn yang menyelesaikan tugas
dapat diambil inofatif atau latihan
kesimpulan bahwa matematika yang
cara mengajar guru berdampak pada
dapat
rendahnya hasil
mempengaruhi
perhatian siswa belajar matematika
dalam belajar, guru siswa. guru
mengajar masih melakukan berbagai
monoton dan upaya dalam
jarang meningkatkan hasil
menggunakan belajar matematika
media
pembelajaran pada pada siswa,
saat pelajaran diantaranya
matematika. Selain memberikan tugas
cara mengajar agar siswa berlatih,
guru, sikap orang menggunakan media
tua yang kurang pada materi yang
tepat juga dapat
sulit dan juga
mempengaruhi
minat belajar menggunakan model
siswa. pembelajaran yang
Sumber : menarik.
https://jptam.org/in
dex.php/jptam/artic
le/view/12188

3. (Anggraeni et al.,
2020)
menyimpulkan
bahwa faktor
penyebab kesulitan
belajar matematika
adalah faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
sikap siswa yang
cenderung negatif
saat pembelajaran
matematika, minat
belajar rendah,
motivasi siswa
yang lemah, dan
kemampuan
pengindaraan yang
kurang. Sedangkan
faktor eksternal
yaitu guru yang
menonton,
peralatan belajar
yang masih minim,
lingkungan
keluarga yang
kurang
mendukung, dan
lingkungan
masyarakat yang
cenderung ramai
serta rata-rata
pendidikan
masyarakat yang
masih rendah.
Sumber
:https://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.p
hp/matematika/arti
cle/view/3824

hasil wawancara :

Matematiaka di anggap
pelajaran yang paling
Kajian Literatur

1. Rendahnya minat
belajar dipengaruhi
oleh dua faktor
utama yaitu faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
ketidaksukaan
siswa terhadap
mata pelajaran
matematika,
dikarenakan siswa
menganggap
bahwa matematika
merupakan mata
pelajaran yang
sulit.

2. Faktor
eksternalnya yaitu
rendahnya minat
belajar siswa
terhadap mata
pelajaran
matematika. Dari
hasil wawancara
yang dilakukan
dapat diambil
kesimpulan bahwa
cara mengajar guru
dapat
mempengaruhi
perhatian siswa
dalam belajar, guru
mengajar masih
monoton dan
jarang
menggunakan
media
pembelajaran pada
saat pelajaran
matematika. Selain
cara mengajar
guru, sikap orang
tua yang kurang
tepat juga dapat
mempengaruhi
minat belajar
siswa.
Sumber :
https://jptam.org/in
dex.php/jptam/artic
le/view/12188

3. (Anggraeni et al.,
2020)
menyimpulkan
bahwa faktor
penyebab kesulitan
belajar matematika
adalah faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
sikap siswa yang
cenderung negatif
saat pembelajaran
matematika, minat
belajar rendah,
motivasi siswa
yang lemah, dan
kemampuan
pengindaraan yang
kurang. Sedangkan
faktor eksternal
yaitu guru yang
menonton,
peralatan belajar
yang masih minim,
lingkungan
keluarga yang
kurang
mendukung, dan
lingkungan
masyarakat yang
cenderung ramai
serta rata-rata
pendidikan
masyarakat yang
masih rendah.
Sumber
:https://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.p
hp/matematika/arti
cle/view/3824

hasil wawancara :

Matematiaka di anggap
pelajaran yang paling

Kajian Literatur

1. Rendahnya minat
belajar dipengaruhi
oleh dua faktor
utama yaitu faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
ketidaksukaan
siswa terhadap
mata pelajaran
matematika,
dikarenakan siswa
menganggap
bahwa matematika
merupakan mata
pelajaran yang
sulit.

2. Faktor
eksternalnya yaitu
rendahnya minat
belajar siswa
terhadap mata
pelajaran
matematika. Dari
hasil wawancara
yang dilakukan
dapat diambil
kesimpulan bahwa
cara mengajar guru
dapat
mempengaruhi
perhatian siswa
dalam belajar, guru
mengajar masih
monoton dan
jarang
menggunakan
media
pembelajaran pada
saat pelajaran
matematika. Selain
cara mengajar
guru, sikap orang
tua yang kurang
tepat juga dapat
mempengaruhi
minat belajar
siswa.
Sumber :
https://jptam.org/in
dex.php/jptam/artic
le/view/12188

3. (Anggraeni et al.,
2020)
menyimpulkan
bahwa faktor
penyebab kesulitan
belajar matematika
adalah faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
sikap siswa yang
cenderung negatif
saat pembelajaran
matematika, minat
belajar rendah,
motivasi siswa
yang lemah, dan
kemampuan
pengindaraan yang
kurang. Sedangkan
faktor eksternal
yaitu guru yang
menonton,
peralatan belajar
yang masih minim,
lingkungan
keluarga yang
kurang
mendukung, dan
lingkungan
masyarakat yang
cenderung ramai
serta rata-rata
pendidikan
masyarakat yang
masih rendah.
Sumber
:https://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.p
hp/matematika/arti
cle/view/3824

hasil wawancara :

Matematiaka di anggap
pelajaran yang paling
Kajian Literatur

1. Rendahnya minat
belajar dipengaruhi
oleh dua faktor
utama yaitu faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
ketidaksukaan
siswa terhadap
mata pelajaran
matematika,
dikarenakan siswa
menganggap
bahwa matematika
merupakan mata
pelajaran yang
sulit.

2. Faktor
eksternalnya yaitu
rendahnya minat
belajar siswa
terhadap mata
pelajaran
matematika. Dari
hasil wawancara
yang dilakukan
dapat diambil
kesimpulan bahwa
cara mengajar guru
dapat
mempengaruhi
perhatian siswa
dalam belajar, guru
mengajar masih
monoton dan
jarang
menggunakan
media
pembelajaran pada
saat pelajaran
matematika. Selain
cara mengajar
guru, sikap orang
tua yang kurang
tepat juga dapat
mempengaruhi
minat belajar
siswa.
Sumber :
https://jptam.org/in
dex.php/jptam/artic
le/view/12188

3. (Anggraeni et al.,
2020)
menyimpulkan
bahwa faktor
penyebab kesulitan
belajar matematika
adalah faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
sikap siswa yang
cenderung negatif
saat pembelajaran
matematika, minat
belajar rendah,
motivasi siswa
yang lemah, dan
kemampuan
pengindaraan yang
kurang. Sedangkan
faktor eksternal
yaitu guru yang
menonton,
peralatan belajar
yang masih minim,
lingkungan
keluarga yang
kurang
mendukung, dan
lingkungan
masyarakat yang
cenderung ramai
serta rata-rata
pendidikan
masyarakat yang
masih rendah.
Sumber
:https://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.p
hp/matematika/arti
cle/view/3824

hasil wawancara :

Matematiaka di anggap
pelajaran yang paling
Kajian Literatur

1. Rendahnya minat
belajar dipengaruhi
oleh dua faktor
utama yaitu faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
ketidaksukaan
siswa terhadap
mata pelajaran
matematika,
dikarenakan siswa
menganggap
bahwa matematika
merupakan mata
pelajaran yang
sulit.

2. Faktor
eksternalnya yaitu
rendahnya minat
belajar siswa
terhadap mata
pelajaran
matematika. Dari
hasil wawancara
yang dilakukan
dapat diambil
kesimpulan bahwa
cara mengajar guru
dapat
mempengaruhi
perhatian siswa
dalam belajar, guru
mengajar masih
monoton dan
jarang
menggunakan
media
pembelajaran pada
saat pelajaran
matematika. Selain
cara mengajar
guru, sikap orang
tua yang kurang
tepat juga dapat
mempengaruhi
minat belajar
siswa.
Sumber :
https://jptam.org/in
dex.php/jptam/artic
le/view/12188

3. (Anggraeni et al.,
2020)
menyimpulkan
bahwa faktor
penyebab kesulitan
belajar matematika
adalah faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
sikap siswa yang
cenderung negatif
saat pembelajaran
matematika, minat
belajar rendah,
motivasi siswa
yang lemah, dan
kemampuan
pengindaraan yang
kurang. Sedangkan
faktor eksternal
yaitu guru yang
menonton,
peralatan belajar
yang masih minim,
lingkungan
keluarga yang
kurang
mendukung, dan
lingkungan
masyarakat yang
cenderung ramai
serta rata-rata
pendidikan
masyarakat yang
masih rendah.
Sumber
:https://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.p
hp/matematika/arti
cle/view/3824

hasil wawancara :

Matematiaka di anggap
pelajaran yang
palingLiteratur

1. Rendahnya minat
belajar dipengaruhi
oleh dua faktor
utama yaitu faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
ketidaksukaan
siswa terhadap
mata pelajaran
matematika,
dikarenakan siswa
menganggap
bahwa matematika
merupakan mata
pelajaran yang
sulit.

2. Faktor
eksternalnya yaitu
rendahnya minat
belajar siswa
terhadap mata
pelajaran
matematika. Dari
hasil wawancara
yang dilakukan
dapat diambil
kesimpulan bahwa
cara mengajar guru
dapat
mempengaruhi
perhatian siswa
dalam belajar, guru
mengajar masih
monoton dan
jarang
menggunakan
media
pembelajaran pada
saat pelajaran
matematika. Selain
cara mengajar
guru, sikap orang
tua yang kurang
tepat juga dapat
mempengaruhi
minat belajar
siswa.
Sumber :
https://jptam.org/in
dex.php/jptam/artic
le/view/12188

3. (Anggraeni et al.,
2020)
menyimpulkan
bahwa faktor
penyebab kesulitan
belajar matematika
adalah faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor
internalnya yaitu
sikap siswa yang
cenderung negatif
saat pembelajaran
matematika, minat
belajar rendah,
motivasi siswa
yang lemah, dan
kemampuan
pengindaraan yang
kurang. Sedangkan
faktor eksternal
yaitu guru yang
menonton,
peralatan belajar
yang masih minim,
lingkungan
keluarga yang
kurang
mendukung, dan
lingkungan
masyarakat yang
cenderung ramai
serta rata-rata
pendidikan
masyarakat yang
masih rendah.
Sumber
:https://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.p
hp/matematika/arti
cle/view/3824

hasil wawancara :

Matematiaka di anggap
pelajaran yang paling

3 Rendahnya peserta didik Dari hasil analisis penyebab rendahnya


dalam berpikir kritis. yang disimpulakn bias kemampuan peserta
dikatakan bahwa didik dalam berpikir
Kajian Literatur pesrta didik dalam kritis, siswa sekolah
berpikir kritis adalah dasar adalah
Yaumi, (2012: 67)
mengemukakan “berpikir 1. Rasa ingin tahu motivasi siswa, sikap
kritis adalah kemampuan siswa masih pendidik,
kognitif untuk mengatakan menurun lingkungan, media
sesuatu dengan penuh 2. Kemampuan pembelajaran, postur
keyakinan karena menulis siswa sekolah dasar yang
masih rendah besar, dan kualitas
bersandar
3. Kemampuan sarana dan prasarana
1. pada alasan yang logis membaca siswa pendidikan. Upaya
dan bukti empiris yang masih rendah. yang dilakukan oleh
kuat. 4. Motivasi belajar pemerintah sebagai
2. Paul dan Elder (2007: siswa masih solusi dalam
8) menyatakan bahwa “ kurang. meningkatkan hasil
Satu-satunya kapasitas belajar IPA antara
yang bisa digunakan lain kebijakan
untuk belajar adalah pemerintah,
kemampuan berpikir”. kurikulum, sumber
Salah satu keterampilan daya dan tenanga
berpikir yang penting pendidik, kualitas
dikembangkan adalah sarana dan prasarana.
keterampilan berpikir Karena berfikir kritis
kritis. merupakan sebuah
3. Stobaugh (2013:2-3) kemampuan dan
mendefinisikan berpikir keterampilan maka
kritis adalah dapat dilatih dalam
kemampuan berbagai kesempatan
memberikan jawaban melalui proses
yang bukan bersifat belajar mengajar.
hafalan. Selanjutnya maka
4. Eggen and Kauchak guru harus memiliki
(2012: 119) kemampuan untuk
menyebutkan bahwa merencanakan
berpikir kritis sebagai kegiatan
kemampuan dan pembelajaran yang
kecendrungan untuk dapat memberikan
membuat dan situasi atau suasana
melakukan asesmen lingkungan belajar
terhadap kesimpulan yang penuh dengan
berdasarkan bukti. tantangan ataupun
5. Rainbolt dan Dwyer penuh sumber yang
(2012: 5) menyatakan dapat dirujuk oleh
bahwa berpikir kritis siswa. Untuk itu,
adalah keterampilan maka guru perlu
mengevaluasi argumen langkah-langkah
–argumen yang dibuat ataupun tindakan
orang lain dengan benar yang tepat untuk
dan membuat sendiri membuat proses
argument-argumen pembelajaran
yang baik dan benar. matematika ataupun
Selanjutnya menurut proses
6. Santrock (2011:303) menyelesaikan suatu
menyebutkan bahwa soal matematika di
berfikir kritis mencakup kelas menjadi suatu
berfikir reflektif, tempat serta
produktif, dan evaluatif kesempatan dimana
terhadap sebuah siswa dapat
kejadian. meningkatkan
kemampuan ataupun
(Haryanti, Yuyun Dwi, ketrampilan
and Budi berpikirnya. Ada
Febriyanto."Model yang berpendapat
problem based learning bahwa aktivitas
membangun berpikir ini secara
kemampuan berpikir otomatis terjadi
kritis siswa sekolah dalam setiap
dasar." Jurnal pembelajaran
Cakrawala Pendas 3.2 matematika di kelas,
(2017). atau terintegrasi
https://www.unma.ac.id dalam pembelajaran,
/jurnal/index.php/CP/art sehingga ketrampilan
icle/view/596 berpikir ini harus
Menurut Nurul Hayati1, berlangsung dan
Deni Setiawan dalam merupakan bagian
jurnal “Dampak dalam setiap
Rendahnya pembelajaran
Kemampuan Berbahasa matematika. Namun
dan Bernalar terhadap pertanyaannya
Kemampuan Berpikir adalah: “sampai
Kritis Siswa Sekolah sesering apakah dan
Dasar” menerangkan pada level manakah
bahwa berpikir itu terjadi?”.
Hal-Hal yang
Memengaruhi
Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa adalah
a. Karakteristik Siswa
b. Kemampuan
Membaca Siswa dan
Motivasi Belajar
Siswa
c. KemampuanMenulis
Siswa

Sumber
:https://jbasic.org/in
dex.php/basicedu

4 Motivasi Belajar siswa Setelah dilakukan faktor penyebab


rendah analisis terhadap hasil rendahnya motivasi
kajian literatur dan belajar peserta didik:
kegiatan wawancara 1. Faktor
Kajian literature serta dikonfimarsi internal
secara langsung adalah
1. Pengertian Motivasi
Motivasi memiliki melalui pengamatan kurangnya
peranan yang penting selama kegiatan perhatian
dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik
pembelajaran (Nurrawi penyebab masalah pada saat
dkk.,2023). motivasi belajar mengikuti
Sumber : adalah : pelajaran,
https://journal.institutpe 1. Kurangnya rasa sedangkan.
ndidikan.ac.id/index.ph percaya diri dari 2. Faktor
p/pme/article/view/07_ peserta didik eksternal
pmev2n2/1722 menyebabkan disebabkan
peserta didik tidak oleh
Nurrawi, A. E. P., aktif dalam lingkungan
Zahra, A. T., Aulia, D., mengikuti kegiatan sekolah
Greis, G., & Mubarok, pembelajaran. seperti
S. (2023). Motivasi 2. Bermain game kurangnya
Belajar Siswa Terhadap sampai lupa waktu penggunaan
Hasil Belajar membuat peserta metode
Matematika. Plusminus: didik tidur terlalu pembelajara
Jurnal Pendidikan malam dan pada n yang
Matematika, 3(1), 29- saat kegiatan variasi,
38. pembelajaran kurangnya
2. Pengertian Motivasi mengantuk. media dan
Motivasi belajar dari sumber
orang tua merupakan belajar,
suatu dorongan atau kurangnya
penggerak bagi seorang penegakkan
siswa untuk berprestasi displin
dalam belajar dengan sekolah dan
melakukan suatu lingkungan
tindakan untuk belajar yang
mencapai tujuan mendukung.
pembelajaran yang 3. Faktor
telah ditentukan. penyebab
Dengan adanya rendahnya
penjelasan mengenai motivasi
perhatian orang tua dan belajar siswa
prestasi belajar tersebut, dalam proses
dapat diketahui bahwa pembelajara
orang tua berada dalam n, Pertama
garis depan pendidikan kemampuan
yang berhadapan secara siswa,
langsung dengan anak, keinginan
melalui proses seorang anak
internalisasi sikap dan perlu
perilaku belajar. Dalam dibarengi
hal ini, anak sebagai dengan
wahana pemberian kemampuan
perhatian dan motivasi untuk
sebagai tolak ukur mencapainya
prestasi belajar seorang , karena
anak tersebut. Perhatian kemampuan
orang tua diberikan akan
oleh orang tua terhadap memperkuat
anak dapat memotivasi motivasi
siswa dalam melakukan anak untuk
kegiatanya, termasuk melaksanaka
memotivasi anak untuk n tugas-tugas
belajar (Journal Student perkembang
UNY : 975). annya;
https://ejournal.undiksh Kedua
a.ac.id/index.php/JP2/ar kondisi
ticle/view/24435/14772 lingkungan
Fathurrohman,Taufik. siswa, siswa
Muhammad. Pengaruh dapat
Perhatian Orang Tua terpengaruh
Terhadap Prestasi oleh
Belajar Siswa. Journal lingkungan
Student UNY (diunduh sekitar, oleh
22 Juni 2019). karena itu
kondisi
3. Sikap Percaya Diri lingkungan
Rasa percaya diri (self sekolah yang
confidence) adalah sehat,
keyakinan seseorang kerukunan,
akan kemampuan yang dan
dimiliki untuk ketertiban
menampilkan perlaku pergaulan
tertentu atau untuk perlu di
mencapai target pertinggi
tertentu. Dengan kata mutunya
lain, kepercayaan diri agar
adalah bagaimana semangat
merasakan tentang diri dan motivasi
sendiri, dan perilaku belajar siswa
akan merefleksikan mudah
tanpa disadari. diperkuat.;
(Adywibowo, 2010). Ketiga guru
Sumber : sebagai
https://shorturl.at/pJOS pembina
6 siswa dalam
Adywibowo, I. P. belajar,
(2010). Memperkuat Sebagai
Kepercayaan Diri Anak pendidik,
melalui Percakapan guru
Referensial. Jurnal memutuskan
Pendidikan Penabur, perhatian
37. pada
keperibadian
4. Bekerja Sama Dalam siswa,
Kelompok khususnya
Menjelaskan berkenaan
kemampuan kerja sama dengan
dapat diartikan sebagai kebangkitan
kemampuan yang belajar.
dilakukan oleh Upaya yang
beberapa peserta didik dilakukan
untuk saling membantu pihak
satu sama lain sehingga sekolah dan
tampak kebersamaan guru untuk
dan kekompakan untuk meningkatka
mencapai tujuan n motivasi
bersama. Apriono belajar siswa
(2011). adalah
http://eprints.unm.ac.id/ dengan:
33498/1/Artikel%20Ev melakukan
a.pdf pelatihan,
Apriono, D. (2011). mengadakan
Meningkatkan sumber
Keterampilan Kerja belajar,
sama Siswa dalam mempersiap
Belajar Melalui kan media
Pembelajaran pembelajara
Kolaboratif. EJournal n yang
Unirow, Vol. 9, No. 2, terbaru
161-168 sesuai
dengan
5. Dampak Game Online prosedur
Menurut Kuss (2011), pembelajara
bahwa dalam beberapa n. Kemudian
tahun terakhir, dari pihak
penelitian tentang guru sendiri
kecanduan game online adalah
telah meningkat baik dengan
dalam kuantitas melakukan
maupun kualitas. kegiatan
Penelitian pertama pembelajara
mengungkapkan bahwa n dengan
game online merupakan media yang
masalah bagi pelajar. nyata, seperti
Sumber : media
https://core.ac.uk/downl pemanfaatan
oad/pdf/198220886.pdf lingkungan
Kuss, D.J & Griffiths, sekitar dan
M.D. Excessive online metode
social networking: pembelajara
Canadolescents become n yang
addicted to Facebook?, sesuai
Education and Helath. dengan
29, (4), 68-71. 2011 materi yang
disampaikan.
hasil wawancara
Peserta didik tidak
berani menjawab
pertanyaan
1. karena takut salah. (
Guru Kelas: Ningsih
Kokola S. Pd

Sifat Peserta didik yang


pemalu/ kurang percaya
diri. ( Ningsih Kokolah, S.
Pd )

Anda mungkin juga menyukai