LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Pd
Instansi : SD NEGERI 173535 SIBORUON
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
telah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Kurangnya minat SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
JURNAL ILMIAH analisis terhadap
baca siswa dalam
Palmer Siahaan ,S.Pd , dkk kurangnya minat baca
pembelajaran Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Siswa Kelas III SD Negeri siswa melalui berbagai
173535 Siboruon sumber literatur dan
membaca teks
wawancara, maka dapat
cerita pendek 1. Rendahnya minat membaca pada siswa disebabkan oleh beberapa faktor seperti (1) ditentukan penyebab
faktor internal dan (2) faktor eksternal siswa. masalah yang sesuai
2. Faktor internal adalah (1) kemampuan membaca siswa dan dengan kondisi satuan
(2) kurangnya kebiasaan membaca. pendidikan sebagai
3. Faktor eksternal adalah berikut:
(1) lingkungan sekolah yang kurang mendukung, 1. Siswa tidak
(2) peran perpustakaan sekolah belum maksimal, terbiasa
(3) keterbatasan buku/bahan bacaan, melakukan
(4) lingkungan keluarga kurang yang mendukung, dan kegiatan
(5) pengaruh menonton televisi dan membaca
(6) bermain games di handphone. baik di
lingkungan
JURNAL ILMIAH sekolah
Palmer Siahaan ,S.Pd , dkk maupun
rumah.
1. Rendahnya minat membaca pada siswa disebabkan oleh faktor internal meliputi (1) 2. Adanya pengaruh
gender, (2) faktor keinginan dari dalam diri sendiri dan (3) faktor media elektronik. gawai yang
2. Faktor eksternal meliputi (1) faktor keluarga, (2) faktor ekonomi, dan membuat siswa
cenderung malas
(3) lingkungan. membuka buku
dan lebih memilih
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah: bermain
1. lingkungan, permainan di
2. perkembangan teknologi, gawainya.
3. budaya plagiasi, 3. Buku bacaan atau
4. sarana kurang memadai, buku koleksi
5. kurangnya motivasi perpustakaan yang
digunakan dalam
SUMBER WAWANCARA pembelajaran rata-
GURU/ TEMAN SEJAWAT rata tidak sesuai
dengan kebutuhan
a. Wistari Depari ,S.Pd siswa milenial
1. Siswa tidak terbiasa/ tidak suka membaca sekarang sehingga
2. Buku bacaan tidak sesuai minat siswa cenderung
3. Koleksi buku tidak sesuai dengan kebutuhan siswa malas membaca.
4. Belum adanya inovasi yang cocok untuk kegiatan literasi dalam pembelajaran Hal ini disebabkan
buku-buku yang
b. Juwita Damanik ,S.Pd tersedia berupa
1. Siswa mudah bosan saat meilhat teks buku bacaan berat,
2. Bahasa bacaan terlalu tinggi bagi siswa bukan kategori
3. Pengaruh gawai yang merusak kegiatan literasi ringan yang sesuai
4. Belum adanya inovasi yang cocok untuk kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan jenjang usia
siswa SMP.
KEPALA SEKOLAH 4. Kurangnya
c. Sanroenzos Tampubolon ,S.Pd.SD perhatian dari
a. Guru perlu meningkatkan kemampuan pedagogiknya agar dapat berinovasi keluarga siswa
dalam pembelajaran membaca dalam memantau
b. Perlu adanya pembiasaan setiap mengawali pembelajaran dengan gerakan 15 kegiatan literasi
menit membaca buku. anak.
c. Perlu pemantauan intensif dari seluruh guru terkait kegiatan membaca siswa 5. Model
d. Persoalan minat baca siswa bukan hanya menjadi tanggung jawab guru pembelajaran guru
Bahasa, melainkan tanggung jawab semua guru masih bersifat
monoton. Belum
mata pelajaran. ada upaya inovatif
untuk meningkatkan
minat baca siswa.
Guru kurang
memahami latar
belakang siswa
sehingga penentuan
bahan bacaan
kurang tepat.
7. Kurangnya
pemantauan intensif
dari guru terhadap
kegiatan membaca
siswa.
8. Adanya pemikiran
keliru bahwa
kegiatan membaca
hanya menjadi
tanggung jawab guru
Bahasa saja.
2 Rendahnya Motivasi KAJIAN LITERATUR: Setelah dilakukan
belajar siswa rendah
1. Rendahnya motivasi belajar siswa karena rendahnya disiplin belajar, sikap belajar siswa analisis terhadap kajian
(PEDAGOGIK)
yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas, tingkat aktivitas siswa yang kurang, literatur dan
dan tingkat kepuasan belajar yang rendah. (Rike Kurnia Sari/2021) wawancara, penyebab
2. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor rendahnya motivasi
yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: cita-cita atau aspirasi siswa, kondisi jasmani belajar siswa yang
dan rohani siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru rendah adalah :
membelajarkan siswa (Sudaryono, 2012). 1. Rendahnya disiplin
WAWANCARA : Belajar
1. Wistari Depari ,S.Pd 2. Materi yang
Penyebab motivasi belajar rendah: dipelajari susah,
a) Sudah 2 tahun belajar dirumah karena pandemi, sehingga ketika masuk sekolah 3. Siswa tidak
anak-anak masih merasa malas belajar. menyukai cara
b) Guru kurang variatif saat mengajar pengajaran guru,
c) kurang perhatian dari orang tua 4. siswa tidak
siswa belum mempunyai cita-cita
menyukai mata
pelajaran tertentu
2. Juwita Damanik ,S.Pd
5. kondisi
Penyebab Motivasi belajar rendah:
lingkungan
Karena anak bersal dari keluarga brokenhome dan dirumah tidak ada yang
keluarga yang
mendampingi belajar.
kurang
Selain itu anak merasa tidak pintar atau kurang percaya diri
mendukung
3. Sanroenzos Tampubolon ,S.Pd.SD
Peserta didik masih memiliki motivasi belajar rendah disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah materi yang dipelajari susah, siswa tidak menyukai cara pengajaran
guru, siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu bahkan kondisi lingkungan
keluarga yang kurang mendukung
3 Peserta didik sulit KAJIAN LITERATUR: Setelah dilakukan
memahami apa 1. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, mengenai faktor-faktor prediktor yang analisis terhadap kajian
yang mereka baca mempengaruhi kesulitan membaca pemahaman dilihat dari aspek kompetensi literatur dan
linguistik, maka terbentuk empat faktor yang mempengaruhi kesulitan membaca wawancara, penyebab
pemahaman pada siswa kesulitan membaca pemahaman yaitu: (1) faktor kosakata, Peserta didik sulit
(2) faktor makna kata, (3) faktor gramatikal, (4) faktor pembeda kalimat. memahami apa yang
(Eviani Damastuti: 2015) mereka baca yaitu:
2. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan membaca. Umunya, a. tingkat intelegensi
kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan b. kemampuan
yang dibacanyadan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor– faktor itu antara lain : berbahasa
a. tingkat intelegensi c. sikap dan minat
b. kemampuan berbahasa d. keadaan bacaan
c. sikap dan minat e. kebiasaan membaca
d. keadaan bacaan f. pengetahuan tentang
e. kebiasaan membaca cara membaca
f. pengetahuan tentang cara membaca g. latar belakang sosial,
g. latar belakang sosial, ekonomi dan budaya. ekonomi dan
h. emosi budaya.
h. emosi siswa
WAWANCAR
A
WAWANCARA :
1. Julita Damanik,S.Pd
Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill)
karena guru masih mengajar dengan paradikma lama siswa hanya di suruh menghafal
bukan berlatih untuk kemampuan menalar. Selain itu dikarenakan pengetahuan guru
dan murid yang kurang.
2. Wistari Depari ,S.Pd
Karena anak belum begitu memahami materi dan belum siap mengerjakan Soal -soal
yang HOTS
3. Sanroenzos Tampubolon ,S.Pd.SD
Karena kurikulum kita diakui atau tidak, masih selalu mengedepankan kemampuan
kognitif. anak dikatakan cerdas apabila matematika 100, IPA 100, dan nilai pelajaran
eksak lainnya sempurna. Maka tak jarang guru di sekolah berlomba-lomba mencetak
generasi yang mampu menghasilkan nilai sempurna untuk mapel-mapel yang sering
dilombakan, dengan mengabaiakan KBM yang mengedepankan kemampuan berpikir
kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil
keputusan bagi siswa. Banyak masih berfokus pada hafalan saja atau menggunakan
pola Low Order Thinking Skill (LOTS) yang membuat siswa selalu berada zona
nyaman tanpa adanya tantangan.
6 Guru masih belum KAJIAN LITERASI : Setelah dilakukan
mengoptimalkan 1. Problematika yang dihadapi guru dalam menguasai TIK pada pembelajaran: analisis terhadap kajian
pemanfaatan a) kemampuan dasar guru dalam bidang TIK yang memang masih rendah. literatur dan
teknologi informasi b) ketersediaan fasilitas TIK yang masih belum memadahi. wawancara, penyebab
(TIK) dalam c) Sekolah tidak mengharuskan guru menggunakan TIK dalam proses pembelajaran. Guru masih belum
pembelajaran Sehingga guru kurang terangsang untuk lebih mengembangkan diri. mengoptimalkan
d) Keterbatasan waktu yang digunakan untuk mempersiapkan media TIK di dalam pemanfaatan teknologi
pembelajaran. informasi (TIK) dalam
e) Anggapan guru yang menganggap bahwa materi yang ada dibuku sudah cukup untuk pembelajaran adalah :
mengajarkan siswa dengan baik sehingga tidak diperlukan media TIK. a) kemampuan dasar
f) Kenyamanan guru dalam menggunakan metode belajar konvensional, yang dianggap guru dalam bidang
lebih mudah dan tidak menyulitkan. TIK yang memang
g) Tidak adanya kegiatan pelatihan-pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan masih rendah.
guru dalam bidang TIK b) ketersediaan
2. Pada pemanfaatannya, fasilias komputer/laptop/jaringan internet ini seringkali tidak fasilitas TIK yang
termaksimalkan, sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan masih belum
teknologi informasi dan komunikasi. Guru masih cenderung menggunakan cara-cara memadahi.
c) Sekolah tidak
mengharuskan
tradisional dalam pembelajaran, atau yang sering disebut dengan pembelajaran berpusat guru menggunakan
pada guru. Guru aktif sementara peserta didik menjadi pendengar pasif di dalam kelas. TIK dalam proses
pembelajaran.
WAWANCARA :
Sehingga guru
1. Wistari Depari ,S.Pd
kurang terangsang
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam
untuk lebih
pembelajaran karena Guru Kurang menguasai IT, kurang paham media apa saja yang
mengembangkan
perlu disiapkan, jaringan internet atau wifi yang belum memadai
diri.
2. Sanroenzos Tampubolon,S.Pd.SD
d) Keterbatasan
Terbatas Waktu dan kerepotan, Karena guru harus menyiapkan perangkatnya sendiri
waktu yang
dari bawa leptop, oloran, lcd , salon dan buku materi
digunakan untuk
3. Juwita Damanik,S.Pd
mempersiapkan
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam
media TIK di
pembelajaran karena Terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak
dalam
mengoptimalkan pembelajaran yang berbasis model, strategi dan metode pembelajaran
pembelajaran.
kekinian menurut perkembangan zaman.
e) Anggapan guru
yang menganggap
bahwa materi yang
ada dibuku sudah
cukup untuk
mengajarkan siswa
dengan baik
sehingga tidak
diperlukan media
TIK.
f) Kenyamanan guru
dalam
menggunakan
metode belajar
konvensional, yang
dianggap lebih
mudah dan tidak
menyulitkan.
g) Tidak adanya
kegiatan pelatihan-
pelatihan bagi guru
untuk
meningkatkan
kemampuan guru
dalam bidang TIK