Anda di halaman 1dari 10

LK. 1.

2 Eksplorasi Masalah
Nama : HASNAH HATAMING S.Pd., SD

Institusi : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Masalah
Analisis Eksplorasi
No yang Telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Penyebab Masalah
Diidentifikasi
1 Pedagogik Pedagogik Pedagogik
Rendahnya Menurut Pribadi Setelah melakukan
motivasi  Kurangnya respon peserta didik saat proses belajar analisis penyebab masalah
belajar pada mengajar di kelas, contohnya siswa yang kebanyakan tersebut adalah :
Peserta didik. bermain atau diam di banding merespon pelajaran.  Lemahnya motivasi
 Sebagian peserta didik kurang peduli mengerjakan tugas belajar dalam diri
sekolah maupun tugas rumah (PR) yang terlah di berikan siswa itu sendiri.
oleh guru.  Kurangnya dukungan
dari orang tua siswa
Hasil Kajian Literatur dalam hal motivasi
Suryabrata (1997:10) mengatakan “kalau seorang tidak dan minat belajar.
berminat untuk mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan
bahwa dia akan berhasil dalam proses belajarnya, dan begitu pula
sebaliknya”.Peserta didik yang menunjukkan bahwa kurangnya
minat belajar dapat mengakibatkan bosan bahkan malas
mengikuti pelajaran tersebut. Dia memang mungkin bisa saja
tetap duduk, melihat dan mendengarkan gurunya mengajar namun
hatinya belum tentu sejalan dengan mata dan telinganya.
Akhirnya proses belajar mengajar yang dilakukannya hanya
sebatas angin lalu saja, akibatnya prestasinya kurang memuaskan,
Kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan
dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru.
Judul Jurnal : Analisis tentang rendahnya minat belajar peserta
didik Kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak Marti’in, Luhur
Wicaksono, Purwanti Program Studi Bimbingan dan Konseling
FKIP Untan Pontianak.
Daftar Pustaka : Aritonang, K.T. (2008). Minat dan Motivasi
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
Penabur-No.10/Tahun ke-7/Juni 2008
http://repo.uinsatu.ac.id/28421/

Litersi
 Peserta didik yang lebih banyak bermain di banding
membaca, sehingga kemampuan literasi masih rendah.
 Peserta didik hanya ingin membaca buku jika diberi tugas
oleh guru atau diperintahkan oleh orang tua.

Hasil Kajian Literatur


Menurut Prasetyono (2008: 21) menyatakan bahwa
rendahnya minat membaca pada anak disebabkan oleh beberapa Literasi
Literasi hal, seperti judul dan isi buku yang kurang menarik, harga buku Setelah dilakukan analisis
Kemampuan mahal, sehingga bagi mereka yang berpenghasilan pas-pasan penyebab masalah tersebut
membaca tidak mampu membeli buku untuk memenuhi kebutuhan adalah :
peserta didik membaca. Ada dua faktor yaitu faktor
masih rendah. Faktor internal penyebab rendahnya minat membaca internal dari dalam diri siswa
siswa adalah kemampuan membaca dan kurangnya kebiasaan dan faktor ekstrenal faktor
membaca. Faktor eksternal penyebab rendahnya minat membaca lingkungan :
siswa adalah lingkungan sekolah kurang mendukung, peran  Faktor internal siswa
perpustakaan belum maksimal, keterbatasan buku/bahan bacaan, kurang kebiasaan dalam
keluarga kurang mendukung, dan pengaruh menonton televisi membaca. tidak
serta penggunaan handphone. kemauan dari siswa itu
sendiri.
Judul Jurnal
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Faktor-Faktor  Faktor eksternal
Penyebab Rendahnya Minat Membaca Siswa Kelas IV factors kurangnya bahan bacaan
that cause low reading interest of 4th grade students oleh: menarik yang
Citra Pratama Sari, Universitas Negeri Yogyakarta tersediaperpustakaan,sek
citra.pratama@student.uny.ac.id olah,mudah nya
mendapatkan informasi
Daftarpustaka instan lewat
Prasetyono, D.S. (2008). Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca gawai,program literasi
pada Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Think Yogyakarta. belum berjalan
maksimal.
Abdurahman (1999:206) akan menjadi factor penghambat
dalam kegiatan membaca adalah (1) siswa kurang mengenal huruf,
bunyi Bahasa (fonetik), dan bentuk kalimat, (2) adanya perbedaan
dialek siswa dengan pengucapan Bahasa Indonesia yang baku. (3)
siswa bingung meletakkan posisi kata. (4) siswa bigung dengan
membaca huruf yang bunyinya sama, seperti : bunyi huruf /b/
dengan /p/, dll.

Numerasi
Menurut Pribadi
 Peserta didik belum paham konsep materi penjumlahan
dan pengurangan.
 Banyak peserta didik yang belum mengenal nilai tempat
bahkan ada juga yangtidak dapat mengenal angka sama
sekali.
Hasil Kajian Literatur
Rahmawati 2023, Kemampuan numerasi merupakan
kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan
operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, dirumah,
pekerjaan dalam kehidupan masyarakat, dan kemampuan untuk
menjelaskan suatu informasi yang terdapat di sekitar kita.
Kemampuan numerasi dalam PISA (Programme for International
Student Assessment) adalah fokus kepada kemampuan siswa
dalam menganalisa, memberikan alasan, dan menyampaikan ide
secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan menginterpretasi
masalah-masalah matematika dalam berbagai bentuk dan situasi.
Secara sederhana, kemampuan numerasi merupakan kemampuan
memahami dan menggunakan matematika dalam berbagai konteks
untuk memecahkan masalah, serta mampu menjelaskan kepada
Numerasi
orang lain bagaimana menggunakan matematika. Numerasi
Kemampuan
Judul Jurnal Setelah dilakukan analisis
dasar
Kajian literatur: kemampuan numerasi pada perkembangan peserta penyebab masalah tersebut
matematika
didik di lingkungan sekolah adalah :
Peserta didik
masih rendah.  Peserta didik kurang
Purpura, 2009 Literasi numerasi terdiri dari tiga aspek berupa menyukai cara guru
berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatika. Tiga aspek mempekenalkan materi.
literasi numerasi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan  Peserta didik mudah
aspek dasar dalam pembelajaran matematika yang penting menyerah setiap
diperkenalkan sejak usia dini hingga anak memasuki kelas rendah mengalami kesulitan dan
(Jordan, dkk., 2009) tidak memahami konsep
Judul Jurnal dasar.
Kajian Literatur: Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar Kelas
Atas

Hasil Wawancara
Pedagogik dan Literasi
Rekan kerja:Muhammad Rauf S. Pd
 Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa di
sekolah.
 Siswa kurang menyukai cara mengajar guru.
 Siswa lebih senang bermain dibandingkan belajar.
 Siswa hanya menyukai beberapa mata pelajaran tertentu.
 Rendahnya minat baca buku (literasi) siswa di
sekolah.
 Kurangnya bahan bacaan yang tersedia di perpustakaan
 Rasa ingin tahu rendah.

Kepala sekolah:Nurnaningsih S. Pd
 Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa di sekolah.
 Kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman pembelajaran yang akan menghasilkan
perubahan tingkah laku
 Faktor internal yang mana berasal dari dalam diri siswa,
contohnya kurangnya minat dan motivasi siswa saat
pembelajaran bahasa Indonesia karena menurut mereka
membaca adalah hal yang mudah.
 Faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri siswa,
metode guru yang tidak menarik bagi siswa
 Rendahnya minat baca buku (literasi) siswa di
sekolah.
 Faktor internal dari dalam diri siswa seperti:
1. Kemampuan siswa rendah membaca dan
memahami makna yang terkandung dalam bacaan.
2. Kurang membiasakan membaca
3. Siswa jarang membuka buku
 Faktor eksternal dari luar seperti faktor
lingkungan seperti:
1. Buku yang tersedia di perpustakaan kurang banyak.
2. Budaya membaca yang kurang di lingkungan
sekolah.
3. Program literasi belum berjalan maksimal.
4. Sekolah tidak memiliki tempat khusus untuk
membaca selain di perpustakaan.
5. Peran perpustakaan sekolah yang belum maksimal
6. Pengaruh penggunaan gawai.

Hasil wawancara Pengawas: Haedar S.Pd., M. Pd


 Rendanya minat dan motivasi belajar anak kerena Materi
pembelajaran tidak konseptual dan tidak sesuai dengan
minat dan perkembangan anak.
 Rendahnya minat baca siswa karena Kurangnya bahan
bacaan yang sesuai dengan minat siswa kurangnya stimulus
dari guru dan pihak sekolah
 Rendanya minat dan motivasi belajar anak kerena tidak ada
kemauan dari dari dalam diri siswa dan tidak ada dukungan
dari orang tua di rumah
 Rendahnya minat baca siswa karena sarana Prasana di
sekolah kurang mendukung, dan faktor teknologi yang
canggih

Hasil Wawancara
Numerasi
Rekan kerja:Muhammad Rauf S. Pd
 Rendahnya kemampuan siswa dalam penjumlahan dan
pengurangan.
1. Pemahaman siswa rendah mengenai materiyang di
sampaikan oleh guru.
2. Siswa belum memhami konsep penjumlahan dan
pengurangan.
Kepalasekolah: Nurnaningsih S. Pd
 Rendahnya kemampuan siswa dalam penjumlahan dan
pengurangan.
1. Guru masih salah dalam menerapkan metode
pembelajaran
2. Perhatian siswa terhadap proses pembelajaran masih
rendah
3. Materinya kurang menarik

Hasil wawancara Pengawas: Haedar, S.Pd.,M.Pd.


 Rendahnya kemampuan siswa dalam penjumlahan dan
pengurangan.
1. Karena guru kurang kretif dalam menyajikan materi
penjumlahan dan pengurangan tidak menggunakan
media pembelajaran
2. Gurukurangmenguasaimateripembelajaran
3. Guru kurang menguasai kelas sehingga pembelajaran
kurang sampai ke siswa.

2 Peserta didik Menurut Pribadi Setelah dilakukan analisis


asik dengan  Sebagian besar peserta didik kebanyakan asik dengan penyebab masalah tersebut
dunianya duanianya sendiri, misalnya ketika guru menjelaskan masih adalah :
sendiri banyak yang bermain sehingga tidak memperhatikan 1. Siswa senantiasa
pelajaran. dihadapkan pada
Kajian Literatur situasi jenuh,
Ranti Rahmayanti, dkk 2022, Anak pada usia sekolah dasar sehingga siswa asik
memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan karakteristik bermain dengan
perkembangannya sendiri. Hal ini berpengaruh terhadap proses teman sebangkunya.
pendidikan yang dilalui anak. Pengelolaan kelas merupakan
kemampuan guru untuk mengelola sebuah kelas beserta aspek-
aspeknya termasuk perkembangan anak. Perkembangan inilah
yang akan memberikan pengaruh baik atau buruk terhadap
efektifitas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru.
Guru memiliki peran untuk menentukan keberhasilan pembelajaran
di kelas. Ada dua kegiatan utama seorang guru dalam kelas, yakni
mengajar dan mengelola kelas (Minsih and D 2018).faktor yang
mempengaruhi terjadinya perubahan tingkah laku sehingga bisa
menimbulkan kurang efektifnya pengelolaan kelas Permasalahan
tersebut dapat muncul dikarenakan beberapa faktor, seperti :
1. Kurangnya kedekatan guru dengan siswa
2. Kurangnya bimbingan guru terhadap siswa.
3. Perencanaan pembelajaran yang kurang terstruktur
4. Tidak ada pendidikan karakter dalam pembelajaran
5. Lingkungan siswa
6. Perkembangan psikologis anak
7. Pengaruh penggunaan media sosial
Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses pembelajaran siswa.
Dimana faktor ini jika terus dibiarkan akan menjadi sebuah
masalah. Maka dari itu, guru harus mampu mengelola kelas dengan
baik sebagai sebuah solusi. Dengan tujuan agar pembelajaran yang
tercipta dapat efektif dan memberikan hasil yang optimal dan
menciptakan sebuah pengelolaan kelas yang efektif.
Judul Jurnal
Analisis Pengaruh Aspek Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Pengelolaan Kelas

Hasil Wawancara
Rekan Keja : Muhammad Rauf S. Pd
 Peserta didik asik dengan dunianya sendiri
1. Bisa jadi guru tidak interaktif dalam mengajar sehingga
siswa merasa bosan.
Kepala sekolah: Nurnaningsih S. Pd
 Peserta didik asik dengan dunianya sendiri
1. Guru kurang mengemas pembelajaran dengan baik
sehingga siswa kurang memperhatikan pembelajaran.

3 Guru belum MenurutPribadi Setelah di lakukan analisis


maksimal  Guru kurang berinovasi dalam model-model penyebab masalah tersebut
dalam pembelajaran yang diterapkan kesiswa sehingga proses adalah :
menerapkan
pembelajaran di kelas menoton.  Metode dan model
model, pembelajaran tidak sesuai
strategi dan  Pembelajaran siswa hanya berpusat pada guru dengan dengan karakter siswa.
metode metode belajar ceramah, dan diskusi sehingga siswa  Perlunya variasi mengajar
pembelajaran cenderung bosan. bagi seorang guru agar
inovatif , yang Hasil Kajian literatur siswa bersemnagat dalam
sesuai dengan Pengelolaan aspek pembelajaran yang efektif akan mendorong proses belajar mengajar di
materi yang di siswa berpartisipasi secara aktif pada saat proses pembelajaran kelas.
ajarkan. tidak ada strategi pembelajaran yang tepat untuk semua materi dan  Kurangnya sarana dan
situasi pembelajaran serta menunjang ketercapaian tujuan prasana yang tersedia
pembelajaran.Variasi guru dalam menerapkan strategi sekolah sehingga sulit
pembelajaran menjadi hal yang penting dilakukan dalam kegiatan untuk menunjang
pembelajaran. pembelajaran yang inovasi
ke siswa.
Daftar pustaka
Dimyati, M., dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: PT Rineka Cipta.
Qotrun Nada Na’fiah (2021) Penerapan Model Pembelajaran
Berdasarkan Gaya Belajar Untuk Anak Usia Diini Era Pandemi:
salah satu indikasi keberhasilan dalam proses belajar anak yakni
banyaknya informasi yang dapat ditangkap oleh anak untuk meraih
hal tersebut diperlukan pemberian perhatian terhadap gaya belajar
anak untuk membentuk suatu model pembelajaran yang terbaik
sesuai dengan kebutuhan anak.
https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/paudhi/article/download/8
79/634

Ika Suci Cahyani. (2017). Pentingnya Mengenali Gaya Belajar


Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran: Dengan mengenali gaya
belajar siswa, guru dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan
beragam model, strategi, dan metode yang sesuai.
https://sucicahyaniika.blogs.uny.ac.id/wp-
content/uploads/sites/15367/2017/10/PENTINGNYA-
MENGENALI-GAYA BELAJAR-SISWA-DALAM-
KEGIATAN-PEMBELAJARAN.pdf

Hasil Wawancara
Rekan kerja : Muhammad Rauf S. Pd
Guru belum maksimal dalam menerapkan model, strategi dan
metode pembelajaran inovatif, yang sesuai dengan materi yang
diajarkan.
 Kemampuan guru dalam memahami model metode dan
strategi pembelajaran masih kurang.
 Sarana dan prasana di sekolah belum memadai.
 Siswa hanya sekedar menerima materi tanpa mengetahui
tujuan, metode, pembelajaran yang di sampaikan oleh guru.
Hasil Wawancara kepala sekolah:Nurnaningsih S.Pd
 kurangnya sarana dan prasana sehingga sulit untuk
menerapkan model pembelajaran yg inovatif.
 Guru kurang memahami model-model pembelajaran yang
inovatif yang tepat.
Hasil wawancara Pengawas:Haedar S. Pd. M.Pd
 Sekolah sebaiknya memfasilitasi sarana dan prasana
yang mendukung.
 Sekolah selalu mengadakan pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan kualitas guru.
 Guru terbiasa menerapkan metode ceramah saat mengajar
di kelas.
 Guru kurang mengikuti seminar-seminar sekolah.
 Guru kesulitan dalam menerapkan metode karena
ketidakpahaman sintaks (ilmu) yang ada dalam model
tersebut.

4 Kurangnya Menurut Pribadi Setelah di lakukan analisis


pendamping Orang tua yang belum maksimal membimbing anaknya dirumah, penyebab masalah tersebut
belajar orang Misalnya orang tua jarang menegur anaknya saat tidak belajar adalah :
tua dirumah. atau mengerjakan tugas rumah.  Orang tua terlalu sibuk
dengan urusan pekerjaan
Hasil Kajian literatur
atau kegiatan lain yang
Ihsan, 2000: 57 komunikasi orang tua sangat diperlukan
tidak ada hubunganya
untuk lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya, baik ia dengan sekolah
sebagai orang tua, maupun sebagai pendidik. Karena itu, anaknya.
komunikasi orang tua sebagai pendidik meliputi: (1) kesadaran  Orang tua pesrta didik
akan kemajuan pendidikan anak, (2) keterlibatan dalam kegiatan yang masih berpikiran
belajar anak di sekolah maupun di rumah, (3) keterlibatan dalam bahwa masalah anaknya
menciptakan kondisi belajar yang baik, (4) penyediaan fasilitas di sekolah merupakan
belajar, dan (5) bimbingan serta dorongan. urusan dan
Untuk lebih menggiatkan anak belajar Keberhasilan belajar siswa tanggungjawab guru
dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi atau wali kelasnya.
pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan
kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa, diduga oleh
rendahnya komunikasi orang tua. Dalam hal belajar siswa akan
berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauanu ntuk belajar.
Judul Skripsi
Hubungan Komunikasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa
Di MTSn Model Kota Jambi Nama: Ifa Afriyani
Daftar pustaka
Ihsan (2000) Dasar–Dasar Kependidikan Rinike Cipta
Hubungan Komunikasi OrangTua dan Remaja
dengan...https://journals.umkt.ac.id›article›download

Denyka Afida Putri, Agus Machfud Fauzi. (2020) Peran orang


tua yang bekerja sebagai guru dalam pendampingan proses
belajar anak selama pandemic: orang tua yang bekerja hanya
mengandalkan peran guru mata Pelajaran dan wali kelas yang
mengajar anaknya.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/download/
50475/41415

Hasil Wawancara
Rekan Kerja :Muhammad Rauf S. Pd
 Orang tua hanya menyerahkan bimbingan kepada sekolah
saja, tanpa memberikan bimbingan dirumah.

Hasil Wawancara kepala sekolah:Nurnaningsih S.Pd


 Orang tua telah diberi informasi untuk membimbing siswa
dirumah namun mereka beralasan sibuk sehingga tidak
mempunyai waktu membimbing siswa dirumah dan
menyerahkan seutuhnya kepada pihak sekolah.

Hasil Wawancara Pengawas:Haedar S. Pd. M.Pd


 Hubungan orang tua denga guru sangat penting namun orang
tua cuek dengan perkembangan anak disekolah.

5 Hubungan Menurut Pribadi Setelah dilakukan analisis


komunikasi Pusitaningtyas Anis, 2016 Peran orang tua di rumah dan guru di penyebab masalah tersebut
orang tua dan sekolah sangat penting bagi pendidikan anak. Komunikasi yang adalah
guru kurang.
baik antara orang tua dan guru merupakan suatu keharusan agar  Rendahnya bimbingan
tercapai kesinergian antara keduanya. Komunikasi tersebut bisa serta dorongan orang tua
berlangsung dalam satu arah ataupun dua arah. Komunikasi satu ke siswa Orang tua dan
arah terjadi saat guru memberikan informasi kepada orang tua siswa sebaiknya
tentang peristiwa, kegiatan, atau kemajuan yang dicapai membangun komunikasi
anak.Sedangkan komunikasi dua arah terjadi jika ada dialog yang baik meskipun orang
interaktif antara guru dan orang tua. Komunikasi yang baik akan tua ada tuntutan pekerjaa.
menumbuhkan sikap saling percaya antara orang tua dan guru.  Minimnya tingkat
Adanya sikap saling mempercayai, saling membantu dalam kepedulian orang tua
membimbing anak dan berkomunikasi antara orang tua dan guru, terhadap urusan sekolah
akan membuat anak merasa memiliki kebebasan berkreativitas anaknya, sehingga merasa
guna pengembangan potensi dirinya, sehingga bisa meningkatkan tidak perlu repot-repot
kreativitas dan mencapai keberhasilan dalam belajar. membuang waktu datang
ke sekolah (bersikap apatis
Lingkungan yang pertama dan utama dalam pendidikan anak dan cuek)
adalah keluarga. Dalam pendidikan keluarga, komunikasi orang tua
dengan anak sangatlah penting. Sholihat menyatakan dengan
adanya komunikasi dalam keluarga diharapkan terjadi interaksi,
saling tukar menukarpengetahuan, pendapat, pengalaman dan
sebagainya. Melalui keluarga anak mengenal kasih sayang,
berbagai kebiasaan, nilai -nilai hidup, mengadaptasi perilaku dari
orang tuanya, dan mengenal tanggung jawabsebagai konsekuensi
perilakunya.

Judul Jurnal
Pengaruh Komunikasi Orang Tua Dan Guru Terhadap Kreativitas
Siswa

Daftar Pustaka
Sholihat. “Komunikasi Orang Tua dan Pembentukan Kepribadian
Anak” Jurnal Komunikasi, Mediator Volume 6 Nomor 2 (2005),
307.

Hasil Wawancara
Rekan kerja:Muhammad Rauf S. Pd
Bagaimana cara Membangun relasi/hubungan dengan Siswa dan
Orang Tua Siswa
 Caranya mengunjungi rumah siswa dan berdiskusi dengan
orang tua siswa
 Peran orang tua dalam membangun relasi yang baik pada
anak biasanya dilakukan oleh ibu, padahal ayah juga
memiliki peran tanggung jawab dalam membangun relasi
yang baik pada anak. Karena ayah juga merupakan sosok
penting dalam kehidupan anak apalagi dalam ranah
pendidikan
 Peran orang tua sangat penting dalam membangun relasi
yang baik dengan anak, karena hal tersebut sangat
mempengaruhi kepribadian anak kedepannya
Hasil Wawancara kepala sekolah:Nurnaningsih S.Pd.
 Cara agar hubungan siswa dengan orang tua yaitu orang tua
harus sadar bagaimana pentingnya pendidikan sekolah.
 Kepercayaan orang tua terhadap anak
 Kepercayaan anak dengan orang tua
 Kesediaan anak untuk berkomunikasi dengan orang tua
 Kepuasan anak terhadap kontrol orang tua.
Hasil wawancara Pengawas:Haedar S. Pd. M.Pd
 Orang tua dan siswa sebaiknya membangun komunikasi
yang baik meskipun orang tua ada tuntutan pekerjaan.
 Orang tua jadi pendengar yang baik bagi anaknya.
 Komunikasi antara guru dan orang tua terjalin dengan
baik.
 Orang tua juga bisa menjadi guru bagi anaknya di
rumah.
 Peran guru dan orang tua sangat penting demi prestasi
anak di sekolah artinya guru dan orang tua
berkomunikasi dengan baik.
6 Guru belum Menurut Pribadi Setelah di lakukan analisis
maksimal Guru jarang menggunakan PPT saat mengajar di kelas karena penyebab masalah tersebut
memanfaatkan belum adanya listrik yang memadai di sekolah. adalah :
teknologi dan  Guru sebaiknya bisa
Hasil Kajian literatur
informasi. menggunakan teknologi
Dampak negatif seorang guru tidak menguasai teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) agar pembelajaran di kelas
a) Salah dalam Mengambil dan Mencerna bervariasi.
Informasi  Pembelajaran yang di
b) Hilangnya Kebiasaan Menulis dengan Tangan berikan ke siswa
c) Memperbesar Pengeluaran sebaiknnya menggunakan
d) Buku Fisik Tergantikan dengan E-Book media yang menarik agar
e) Tersisihkannya Perpustakaan Merupakan Dampak siswa.
Negatif Kemajuan Teknologi di Bidang Pendidikan
f) Mengganggu Aktivitas Belajar

Pemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah


yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh
dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan
media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam
meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik. Teknologi
informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah
pencarian informasi tersebut Dengan TIK guru dapat menambah
bahan ajar dan mencarireferensi tentang metode pembelajaran
yang tepat untuk siswanya. Dalam pembelajaran guru dapat
menyampaikan materi dengan lebih mudah diterima oleh siswa
dengan bantuan pemanfaatan TIK. Penerapan TIK juga tidak
hanya semata-mata langsung diterapkan, tetapi juga harus melihat
karakteristik siswanya. Maka proses pembelajaran akan
berkualitas dan bermakna dengan pemanfaatan TIK yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
Peranan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Dalam kegiatan pembelajaran dan perkembangan Dunia
pendidikan Oleh: Sudisuryadi Dosen prodi manajemen
informatika, amik labuhan batu Rantauprapat,
Medan;sudi_suryadi@yahoo.com

Daftarpustaka
https://nusantarapedia.net/dampak-negatif-kemajuan-teknologi-di-
bidang-pendidikan/

Hasil Wawancara
Rekan kerja:Muhammad Rauf S.Pd
Apa saja faktor penyebab guru belum memaksimalkan
pemanfaatan teknologi /inovasi dalam pembelajaran?
 Karena kondisi sekolah masih jauh dari akses internet
sehingga untuk pemanfaatan internet tidak memadai.
 Kurang akses terbaru tentang informasi pendidikan
Kepala sekolah: Nurnaningsih S. Pd
 Faktor penyebab guru belum memaksimalkan
pemanfaatan teknologi/inovasi dalam
pembelajaran yaitu terkait pembelian pengelolaan data,
selain kekurangan tersebut, masih ada jenis kekurangan
lainnya seperti kurangnya waktu, kurangnya pelatihan
TIK, dan kurangya kesempatan mengembangkan diri dan
lain sebagainya.
 Tidak memiliki fasilitas wifi di sekolah sehingga guru
sulit memaksimalkan teknologi.
Hasil wawancara Pengawas: Haedar S. Pd. M.Pd
 Terbatasnya pembelajaran di kelas yang berbasis TIK
 Guru dituntut untuk dapat menggunakan TIK dalam proses
pembelajaran untuk menambah wawasan .
 Sekolah seharusnya memfasilitasi siswa dan guru
teknologi.
 Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat penting
dalam dunia global terkhusus di dunia pendidikan TIK
memiliki peran yang sangat penting untuk menyimpan,
menganalisisinformasi dan menyampaikan suatu
informasi.

Anda mungkin juga menyukai