Anda di halaman 1dari 34

Pendalaman Materi

Kajian Literatur

Oleh :
DINA ENDRIAN

Pendidikan Profesi Guru


FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Literasi membaca anak kurang optimal
Identifikasi Masalah
saat pembelajaran berlangsung

Yunus Abidin, Tita Mulyati, dan Hana


Yunansah, dalam buku yang berjudul Menurut Hasyim Purba, dkk dalam
Pembelajaran Literasi, 2018: 3, bahwa bukunya yang berjudul “Pengembangan
literasi adalah ketrampilan menggunakan Kajian Literasi di Sumut dari Perspektif Dewan
beragam cara untuk menyatakan dan Literature Perpustakaan Prosvu” 2021:48 ada
memahami ide-ide dan informasi, dengan beberapa faktor yang menyebabkan
menggunakan bentuk-bentuk teks kemampuan membaca anak Indonesia
konventional maupun teks inovatif, tergolong lemah, yaitu :
simbol, dan multimedia. 1. Ketiadaan sarana dan prasarana,
khususnya perpustakaan yang belum
Menurut Dian aswita, dkk, dalam bukunya mempunyai buku yang bermutu dan
yang berjudul “Pendidikan Literasi memadai.
Memenuhi Kecakapan Abad 21, 2018: 3, 2. Banyaknya keluarga Indonesia yang
manfaat dari literasi adalah :bermanfaat belum mentradisikan kegiatan
dalam mengambil setiap keputusan, membaca.
meningkatkan daya saing, dan
menciptakan pengetahuan baru.
Kajian
Literature Menurut Aprida Niken, dkk dalam bukunya “Peningkatan
Literasi di Sekolah Dasar” 2020 : 8-10, ada beberapa faktor
kendala literasi kurang optimal di kelas, yaitu :
1. Gangguan fisik siswa, misalnya gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran.
2. Kurangnya konsentrasi belajar siswa, misalnya; perut dalam
keadaan kosong, badan kurang fit, ada masalah di rumah.
3. Suasana kelas yang kurang kondusif
4. Cara mengajar guru yang masih menggunakan metode
tradisional.
5. Kurangnya motivasi dari dalam diri siswa untuk menambah
ilmu baru
Wawancara dengan
Rekan Guru

Pedoman-pedoman yang digunakan untuk wawancara 3. Mengapa literasi untuk anak SD itu sangat
dengan rekan guru SDN Kedungrejo II, yaitu : penting?
1. Mengapa di SD kita, dari kelas 1 sampai kelas 6
mempunyai literasi yang kurang optimal? Karena literasi sendiri dapat mengasah
kemampuan anak untuk menjadi anak yang
Kurang terbiasanya membaca di rumah dan di sekolah cerdas secara akademik, mampu berpikir secara
sehingga mengakibatkan literasi anak SD sini kurang kritis, kreatif, inovatif serta menumbuhkan budi
optimal. Karena pandemi kemaren yang pekerti siswa.
mengharuskan siswa belajar di rumah, tanpa adanya
pendampingan guru secara langsung, dan anak
mencari jawaban dari soal yang diberikan guru di
mesin pencarian internet .

2. Kendala apa saja yang menjadikan literasi siswa


kurang optimal?

Peserta didik itu sendiri, sarana prasarana yang


kurang memadai, model pembelajaran yang masih
menggunakan cara tradisional.
Wawancara dengan
Pakar/Ahli

Untuk pakar ini saya mewancarai pakar pendidikan


yang mana beliau mengajar di Universitas Ahmad 2. Menurut Ibu, apa yang menjadikan literasi di
Dalan di Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi di Indonesia, khususnya anak SD itu sendiri
Program Study Sastra Inggris. Yang mana kurang optimal?
pedoman-pedoman yang digunakan wawancara
kepada ahli pakar tentang literasi, yaitu : Ada beberapa yang menjadikan faktor anak
1. Apakah ibu setuju kalau anak Indonesia darurat Indonesia literasinya kurang optimal, pertama
literasi? culture. Dimana culture meraka di rumah sangat
berpengaruh. Mungkin orangtua mereka yang tidak
Iya setuju. Seperti kemaren saya reaseach tentang menjadikan kebiasaan membaca buku ada dalam
Literasi Siswa di SD di Masa Covid di Yogya, di keseharian mereka. Padahal untuk anak suka
Lampung, di Sumatra, dan berbagai daerah di membaca itu, pertama kali yang bertanggung
Indonesia yang didanai oleh Mr. Carol Ann dari jawab adalah orangtuanya. Kedua adalah program
Jakarta, rata-rata anak SD memang kurang literasi. di sekolah anak. Apabila sekolah anak menjadikan
Mereka kebanyakan malah bermain gadget literasi sebagai program yang utama di dalam
ketimbang harus membaca buku yang disediakan di sekolah tersebut, pasti anak akan mencintai
sekolah mereka. literasi.
Wawancara dengan
Pakar/Ahli

4. Jujur sebenarnya ini tidak ada


hubungannya dengan identifikasi masalah
3. Menurut Ibu, sudah pantaskan apabila anak
saya, tapi saya ingin mengetahui
yang belum sekolah (pra sekolah, baik KB
bagaimana Ibu menerapkan sadar literasi
atau TK) sudah ditanamkan literasi?
pada mahasiswa ibu sendiri?
Pantas sekali. Iya, agar menjadikan anak
Sebelum pembelajaran dimulai, saya akan
tersebut mencintai kebudayaan literasi, mulai
memberi mahasiswa saya beberapa
dari dini seorang ibu ataupun ayah harus
referensi terkait materi yang akan saya
membeli buku-buku bergambar untuk anak
sampaikan untuk dibaca dan dipelajari
mereka. Karena sekali lagi, seperti yang saya
dengan sungguh-sungguh dan saat
sampaikan tadi, bahwa literasi itu merupakan
pertemuan, kita akan mendiskusikan
suatu budaya, yang mana budaya itu harus
referensi-referensi tersebut secara bersama-
dibiasakan sejak dini.
sama.
Wawancara dengan
Pakar/Ahli

5. Apa dampak apabila literasi di Indonesia


kurang optimal, khususnya anak SD?

Dampak Negatif dari kurangnya minat literasi


adalah :
kurangnya pengetahuan yang dimiliki anak
muda sekarang, karena kita ketahui dengan
membaca kita bisa tau segalanya.
Generasi muda yang malas membaca akan
sulit untuk mengetahui perkembangan
informasi dunia, yang mana dikemudian hari ini
akan berdampak pada ketertinggalan bangsa
kita.
Generasi muda akan sulit mengembangkan
potensi dalam diri karena sempitnya
pengetahuan
Analisis eksplorasi penyebab masalah

Analisis penyebabnya adalah :


1. Tidak ada pembiasaan dari keluarga. 4. Perpustakaan sekolah menyediakan buku
Orangtua kurang menceritakan buku yang kurang menarik bagi anak-anak. Buku
cerita kepada anak-anak, bahkan yang menarik disini adalah buku yang
bahkan membeli bukupun tidak mempunyai tampilan yang berwarna-warni
diperbolehkan jika begitu dari mana dan penuh dengan gambar.
benih-benih minat membaca dapat 5. Pembelajaran pada materi membaca saat
tumbuh. di dalam kelas monoton.
2. Terbiasanya anak yang memperoleh 6. Anak-anak cenderung lebih banyak
jawaban setiap soal tidak dengan menghabiskan waktunya untuk bermain
tahapan membaca namun langsung game (baik game online maupun game
mencari di mesin pencairan internet. offline). Atau bahkan cenderung lebih
3. Kurangnya program sekolah dalam menyukai untuk melihat media sosial (FB,
literasi membaca siswa Titktok, Instagram, status WA).
Identifikasi Masalah Hasil belajar siswa rendah

Kajian
(Fitriani, 2019: 1-2) aspek yang (Janah, 2014: 2) aspek yang mempengaruhi hasil
Literature
mempengaruhi hasil belajar seseorang belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal.
adalah faktor internal dan faktor eksternal . 1. Aspek internal terbagi menjadi 3 bagian, yakni:
Faktor internal dibedakan menjadi dua Aspek fisik, termasuk kesehatan dan kecacatan
kategori yaitu: faktor fisik meliputi kesehatan 2. Aspek psikologis, meliputi kecerdasan, perhatian,
fisik, tidak kelelahan, ketahanan terhadap minat, bakat, motivasi, kematangan, dan
kecacatan dan kecacatan fisik, sedangkan kesiapan.
faktor psikologis meliputi 4 kecerdasan 3. Aspek kelelahan
peserta (IQ), perhatian, minat, bakat,
motivasi, kognisi dan penalaran. Aspek eksternal terbagi menjadi 2 bagian, yakni:
Faktor eksternal dibedakan menjadi dua 1. Aspek Keluarga, yang termaksud aspek keluarga
kategori yaitu faktor lingkungan meliputi ialah: orang tua, atmosfer rumah tangga serta
lingkungan alam dan lingkungan sosial, kondisi ekonomi keluarga.
sedangkan faktor instrumental yaitu sekolah, 2. Aspek Sekolah, yang termaksud aspek sekolah
fasilitas serta guru. ialah: guru, aspek perlengkapan, keadaan
gedung, kurikulum, serta waktu sekolah serta
kurang disiplin.
Wawancara dengan
Rekan Guru
Wawancara penyebab masalah hasil
belajar siswa rendah :
1. Ini dikarenakan kurangnya minat
Pedoman-pedoman dalam siswa selama proses
pembelajaran,dan kurangnya
wawancara dengan teman
konsentrasi siswa selama proses
sejawat yaitu : pembelajaran serta rendahnya
1. Mengapa di SDN Badung pemahaman konsep siswa
Kec.Proppo ini rata-rata hasil sehingga siswa dikelas tidak
memperhatikan pelajaran yang
belajar anak rendah? telah disampaikan oleh guru
2. Menurut Ibu apa 2. Bisa faktor dari guru yaitu kurang
penyebabnya yang menarik peserta didik dalam
membuat anak di kelas menyampaikan materi sehingga
punya hasil belajar yang peserta didik merasa bosan dan
rendah? tidak berani bertanya dan kurang
kreatifnya seorang guru dalam
pembelajaran dan Kurang kreatif
seorang guru dalam pembelajaran
Wawancara dengan
Pakar/Ahli

Hasil Wawancara dengan pakar:


1. Faktor hasil belajar anak menjadi rendah
ada 2 yaitu :
Faktor internal
• Faktor Fisiologis adalah faktor yang
mempengaruhi kondisi fisik individu
• Faktor Psikologis adalah keadaan
Wawancara dengan pakar
psikologis seseorang yang dapat
1. Menurut Bapak, apa yang menjadi hasil
mempengaruhi proses belajar seperti
belajar siswa rendah saat pelajaran
kecerdasan siswa,
berlangsung?
motivasi,minat,sikap,dan bakat
2. Apa yang menjadi kendala sehingga hasil
Faktor Eksternal
belajar siswa menjadi rendah?
• Lingkungan sosial, seperti lingkungan
sosial sekolah, lingkungan sosial
masyarakat, dan lingkungan sosial
keluarga
• Lingkungan non sosial, seperti lingkungan
alamiah, faktor instrumental (perangkat
belajar), dan faktor materi pelajaran.
• Kurangnya keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar dan kurangnya
keterampilan guru dalam memberikan
materi pembelajaran
Analisis eksplorasi penyebab masalah

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian


literatur dapat diketahui bahwa penyebab
masalah hasil belajar siswa rendah adalah :
 Siswa terpaksa menelan dan menghafal
Hasil Wawancara dengan pakar: materi yang telah disampaikan guru, yang
menyebabkan keberanian untuk
2. Ketidaktepatan guru dalam mengemukakan pendapat sangat kurang,
merancang dan melaksanakan tidak kreatif dan mandiri, apalagi untuk
pembelajaran menjadi salah satu berfikir inovatif.
 Pendekatan pembelajaran masih
faktor penyebab hasil belajar menggunakan pendekatan tradisional, yaitu
siswa rendah. duduk dengar, catat, dan hafalkan.
Pembelajaran jadi membosankan, tidak
menarik, dan hasilnya tidak memuaskan.
 Proses pembelajaran masih sebatas transfer
of knowledge, bersifat verbalistik dan
bertumpu pada kepentingan guru daripada
kebutuhan siswa.
 kurang tepat dalam pemilihan cara dan model
pembelajaran
Kurangnya komunikasi antara orang tua dan guru di
Identifikasi Masalah sekolah

Dalam Kompasiana, 2017 ada bebrapa lasan


Menurut Upin Supini, 2021, komunikasi komunikasi antara orang tua dan guur itu sangat
antara orang tua dan guru adalah proses penting yaitu :
penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak  Mengontrol kegiatan anak/murid. Orang-tua
lainnya melalui media atau perantara. menanyakan kondisi anaknya di sekolah. Guru
Umumnya, komunikasi antara orangtua Kajian menanyakan kondisi muridnya di rumah.
siswa dengan guru merupakan salah satu Literature Contoh manfaatnya adalah jika anak tidak ada
realisasi dari akuntabilitas sekolah. Untuk di sekolah maupun di rumah, maka semua
mengetahui perilaku dan hal yang dilakukan pihak dapat segera bertindak.
anak selama di sekolah maupun di rumah,  Mengevaluasi kemajuan anak/murid.
maka diperlukan hubungan dan komunikasi Contohnya jika anak mendapatkan nilai yang
yang baik antara guru dan orangtua. kurang, guru dan orang-tua harus
membicarakan cara yang dibutuhkan untuk
https://blog.kejarcita.id/alasan-pentingnya- meningkatkan pencapaian anak/murid.Konten
menjaga-komunikasi-antara-guru-dan- ini telah tayang di Kompasiana.com dengan
orangtua judul "Pentingnya Komunikasi antara Orang
Tua Murid dan Guru",
Wawancara dengan teman sejawat

Hasil wawancara dengan teman sejawat :


Kurangnya komunikasi antara orang tua dan
Pedoman wawancara
guru di sekolah dipengaruhi oleh :
dengan teman sejawat
1. Rendahnya pendidikan orang tua, rata-
adalah :
1. Menurut Ibu apa rata orang tua hanya tamat SMP
yang membuat wali 2. Menganggap sepeleh komunikasi dengan
murid dengan guru guru
itu belum mempunyai 3. Tidak sedikit orang tua tidak menghadiri
komunikasi yang undangan dari sekolah
bagus? 4. Tidak mengikuti perkembangan siswa
Wawancara dengan pakar/ahli

Hasil wawancara dengan pakar/ahli


Pedoman wawancara dengan
ahli/pakar, yaitu : Jawaban
1. Komite sekolah dan orang tua
1. Bagaimana hubungan murid memilikihubungan yang
komite sekolah dan orang harmonis dan saling mendukung
tua murid sejauh ini? 2. Sangat penting karena orang tua
2. Seberapa penting partisipasi murid berdampingan dengan siswa
orang tua murid dalam dengan kurun waktu di rumah yang
kemajuan perkembangan lebih panjang. Sehingga siswa
peserta didik? perlu bimbingan dan arahan dari
3. Bagaimana menurut bapak orang tua
tentang pembentukan grup 3. Grup paguyuban kelas sangat
paguyuban kelas? diperlukan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran siswa di
sekolah
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah

Setelah dianalisis lebih lanjut,


penyebab kurangnya komunikasi
antara orang tua dan guru di
sekolah adalah :
 Kesibukan orangtua
 Orang tua tidak perhatian
terhadap pendidikan anak
 Guru kurang melakukan
pendekatan kepada orang tua.
Identifikasi Masalah Pendidik belum menerapkan model pembelajaran
yang Inovatif.

Menurut Darmadi (2017), dan Kajian


Literature Pembelajaran inovatif merupakan
sarjana lainnya, bahwa proses pembelajaran yang
dirancang, disusun, dan
pembelajaran inovatif dapat
dikondisikan untuk siswa agar
menyeimbangkan fungsi otak kiri mampu belajar. Siswa harus
menempatkan diri dengan baik,
dan kanan, apabila dilakukan
siswa tidak boleh hanya diam, tapi
dengan cara mengelola media yang harus berusaha memotivasi dirinya
sendiri agar berkembang.
berbasis teknologi dalam proses
Pembelajaran inovatif akan
pembelajaran, sehingga terjadilah membangkitkan semangat siswa
untuk menjadi yang terbaik
proses dalam membangun rasa
(Komara, 2014).
percaya diri pada siswa.
Identifikasi Masalah Pendidik belum menerapkan model pembelajaran
yang Inovatif.

Kajian
Pembelajaran inovatif dapat membuat Literature Siswa, bagaimanapun, menemukan
pendidikan di sekolah lebih relevan instruksi langsung tidak semenarik
model pengajaran yang lebih
dengan kehidupan, khususnya dunia inovatif. Oleh karena itu, guru
kerja. Dunia pendidikan akan lebih disarankan untuk menggunakan
model pengajaran yang lebih inovatif
berwarna, tidak monoton, dan akan dalam menyampaikan materi
terus berkembang menjadi semakin pembelajaran kepada siswa untuk
menjaga motivasi belajar siswa.
baik. Hal ini akan mempengaruhi dunia Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol
kerja, yang nantinya akan dijalani oleh 4 No 4 Tahun 2022 p-ISSN 2656-
8063 e-ISSN 2656-8071
setiap orang (Burhanuddin, 2014)
Wawancara dengan Kepala Sekolah/Teman Sejawat

Pewawancara: Mohamad Hendra Samsuri, S.Pd.


Narasumber: Kepala Sekolah
Pertanyaan : Hasil wawancara:
1. Apakah pembelajaran dengan model yang  Pembelajaran dengan model
inovatif perlu dilakukan? yang inovatif sangat perlu
2. Mengapa perlu diterapkan Pak? diterapkan.
3. Pembelajaran dengan model apa saja yang  Pembelajaran Inovatif
tepat dilakukan? menentukan keberhasilan
4. Apakah Guru sudah melaksanakan dengan pembelajaran dan membuat anak
model pembelajaran yang Inovatif di kelas? senang.
5. Apa yang menjadi kendala Bapak/ibu guru  Bisa dengan Model Problem
sehingga belum melaksanakanya? Based Learning, Projec Based
6. Bagaimana solusi guru yang belum Learning, dan Memanfaatkan
menerapkan Model Pembelajaran Inovatif Lingkungan Alam Sebagian
tersebut? sudah, sebagian belum.
Wawancara dengan Kepala Sekolah/Teman Sejawat

 Sebagian guru kurang terbuka dan


kurang belajar tentang model-model
pembelajaran dikarenakan masih
nyaman dengan model pembelajaran
ceramah.
 Untuk guru yang belum bisa, atau
belum menerapkan model
pembelajaran yang inovatif bisa
melihat di youtube, dan bisa di
sharing waktu KKG atau sharing
dengan guru yang lain.
Wawancara dengan Pakar

Jawaban:
Pewawancara: Mohamad Hendra 1. Pembelajaran inovatif ialah pembelajaran
Samsuri, S.Pd. (Mahasiswa PPG) yang mengandung makna tercapai dengan rasa
Narasumber: Bapak Pengawas Sekolah senang tanpa beban.
Pertanyaan: 2. Pembelajaran Inovatif menentukan
1. Apa yang dimaksud pembelajaran keberhasilan pembelajaran dan membuat anak
inovatif itu? semakin antusias dalam pembelajaran
2. Mengapa perlu diterapkan Pak? 3. Bisa dengan Model Problem Based Learning,
3. Pembelajaran dengan model apa saja Projec Based Learning, dan Memanfaatkan
yang tepat dilakukan? Lingkungan Alam.
4. Bagaimana cara melaksanakan model 4. Dengan cara pembinaan secara berkala oleh
pembelajaran yang Inovatif di kelas? kepala sekolah , KKG, dan supervisi pengawas.
5. Apa yang menjadi kendala sehingga 5. Sebagian guru kurang terbuka dan kurang
ada yang belum melaksanakanya? belajar tentang model-model pembelajaran
dikarenakan masih nyaman dengan
model pembelajaran ceramah.
Analisis eksplorasi penyebab masalah

 Guru kurang update


mengenai pembelajaran
model terbaru yang Inovatif.
 Kebiasaan lama yang
dianggapnya nyaman untuk
menjelaskan.
 Pikiran untuk berkembang
yang masih minim.
 Vakumnya forum KKG
tingkat Koordinator Wilayah
dan terputusnya komunikasi
lanjutan antar sekolah dan
guru
Identifikasi Masalah Guru belum menggunakan pembelajaran berbasis
HOTS di kelas

Kajian “Banyak kalangan guru yang


Literature belum memahami penerapan
High Order Thinking Skills pembelajaran berorientasi pada
merupakan suatu proses berpikir ketrampilan berpikir tingkat tinggi
peserta didik dalam level kognitif atau Higher Order Thinking Skill
yang lebih tinggi yang dikembangkan (HOTS). Salah satu penyebabnya
dari berbagai konsep dan metode adalah kurangnya guru membaca
kognitif dan taksonomi pembelajaran dan meng-update
seperti metode problem solving, pengetahuannya sehingga
taksonomi bloom, dan taksonomi mereka kebingungan.”
pembelajaran, pengajaran, dan (Dr. Nugraheni Eko
penilaian (Saputra, 2016:91) Wardani,2019)
.
https://newsreal.id/2019/11/07/gu
ru-kesulitan-aplikasikan-
pembelajaran-hots/
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah /
Teman sejawat

Wawancara dengan Rekan Sejawat :


1. Menurut Ibu apa alasan belum Hasil wawancara :
dijalankan pembelajaran berbasis  Kemampuan kognitif peserta
HOTS di kelas? didik masih rendah dalam
menerima pembelajaran.
 Guru belum paham menerapkan
pembelajaran HOTS di kelas.
 Membutuhkan waktu yang
banyak dalam menerapkan
pembelajaran HOTS dikelas.
 Jika pembelajaran HOTS di buat
secara berkelompok, biasanya
ada beberapa siswa yang
kurang aktif
Hasil wawancara dengan Pakar

Jawaban :
Hasil wawancara dengan pakar / ahli :
 Karena pembelajaran HOTS mampu
Pertanyaan :
menjadikan siswa berpikir sistematis, belajar
1. Sekarang ini, satuan pendidikan
menganalisis suatu masalah dari berbagai
menganjurkan agar menerapkan
aspek, mendidik siswa percaya diri, dan
pembelajaran HOTS di kelas. Menurut
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Bapak, mengapa pembelajaran HOTS
serta kreatif.
itu penting diterapkan dalam
 Banyak guru yang belum memahami
pembelajaran saat ini?
penerapan pembelajaran HOTS sehingga
2. Mengapa saat ini guru kesulitan dalam
guru kesulitan dalam menerapkannya di
menerapkan pembelajaran HOTS di
kelas. Kemampuan peserta didik juga harus
kelas?
diperhatikan apalagi jika peserta didiknya
3. Apa dampak jika guru tidak
belum paham tentang materi dasar seperti
menerapkan pembelajaran berbasis
perkalian dasar, maka pembelajaran HOTS
HOTS di kelas?
juga akan sulit diterapkan.
Hasil wawancara dengan Pakar

Jawaban :
Peserta didik tidak akan mampu berpikir kritis
dalam menyelesaikan masalah serta
kemampuannya kurang terasah dalam
menyelesaiakan soal HOTS karena tidak
dibiasakan oleh guru
Analisis eksplorasi penyebab masalah

Setelah dilakukan analisis berdasarkan kajian pustaka


dan wawancara maka penyebab guru belum
menggunakan pembelajaran berbasis HOTS adalah :
 Kemampuan belajar siswa belum bisa menyerap
pembelajaran berbasis HOTS di kelas.
 Guru belum paham menerapkan pembelajaran
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
 Masih banyak guru mengajar dengan LOTS
(mengingat, memahami, mengaplikasikan) sehingga
tidak membuat siswa berpikir kritis dan kreatif .
Identifikasi Masalah
Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan
Kajian teknologi yang terkait dalam pembelajaran di sekolah
Literature
Hasil kajian literatur : Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instructional, pembelajaran
Menurut Sofia Idawati berpijak pada psikologi kognitif holistic yang selanjutnya diikuti pandangan
konstruktif, humanistik dan seterusnya. Pembelajaran juga dipengaruhi
Lubis, Syafrina Prihartini
adanya perkembangan teknologi, bahwa belajar dapat dipermudah melalui
2022. Pratinjau B. sumber belajar selain pendidik, sehingga menggubah peran pendidik dalam
Pendahuluan Pendidikan pembelajaran. Semula pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar
era revolusi industri 4.0 kemudian fasilitator dalam pembelajaran, dalam https://lpmp-
merupakan era sumut.kemdikbud.go.id/peran-teknologi-pembelajaran-untuk-peningkatan-
mengintegritaskan hasil-belajar-peserta-didik/ 2021
teknologi dalam Ada beberapa manfaat teknologi dalam dunia pendidikan, yang tertuang di
pembelajaran. 1. menambah informasi
Pembelajaran saat ini 2. meningkatkan kemampuan belajar
diarahkan pada 3. memudahkan akses belajar
4. materi lebih menarik
pemanfaatan teknologi 5. meningkatkan minat belajar
untuk mengoptimalkan Dilansir dari laman https:// stiaprima.ac.id/ syscontent/ quick_content/
proses pembelajaran. c81e728d94c2f636f067f89cc14862c
Wawancara dengan
Kepala Sekolah

Narasumber
Selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1

Pedoman-pedoman yang digunakan


dalam wawancara dengan kepala
sekolah, yaitu :
1. Apa yang menjadi alasan
sekolah tersebut belum
menggunakan pembelajaran
berbasis IT?
Wawancara dengan
Kepala Sekolah

Hasil Eksplorasi penyebab masalah" Analisis Eksplorasi penyebab masalah"


Hasil wawancara dengan kepala Setelah dilakukan analisis lebih lanjut dari
sekolah SD Muhammadiyah 1 adalah : masalah yang ditemukan adalah :
1. Kurangnya sarana dan prasarana  Sekolah kurang menyediakan sarana yang
yang memadai lengkap tentang IT
2. Rata-rata pemahaman guru tentang  Guru banyak yang belum mengikuti
IT kurang perkembangan zaman
3. Karena faktor usia dan  Guru kurang pro aktif dalam mengikuti
perkembangan zaman perkembangan yang dialami oleh
4. Guru kurang terbiasa dalam siswanya sehingga guru dapat mengikuti
menggunakan IT apa yang diinginkan oleh siswa
Wawancara dengan Pakar

Wawancara dengan pakar


Pertanyaan Jawaban
1. Sejauh mana perkembangan  Sangat jauh sekali, contoh yang sangat
teknologi yang membantu guru sederhana dalam pemanfaatan
dalam proses pengajaran di kelas? teknologi komputer didalamnya
2. Apa tantangan guru-guru di Sekolah terdapat office rata-rata guru hanya
di tengah perkembangan teknologi mengetahui penggunaan office word
yang begitu pesat terutama dalam saja padahal disitu terdapat banyak
meningkatkan proses pembelajaran sekali menu yang belum bisa dipahami
peserta didik? penggunaannya, contoh excell,untuk
3. Apa masalah mendasar yang masih menghitung,power point untuk
dihadapi guru-guru di Sekolah presentasi dan masih banyak lagi
berkaitan dengan penerapan atau kegunaan-kegunaan office yang lain
pengaplikasian teknologi pendidikan
dalam proses pembelajaran?
Wawancara dengan Pakar Analisis eksplorasi penyebab masalah

 Guru harus mengerti dan paham


penggunaan IT dengan cara memperdalam
Setelah dianalisis dari hasil kajian
pemahaman guru tersebut dengan mengikuti
lliteratur dapat di simpulkan bahwa
pelatihan/workshop tentang IT agar guru
kurangnya kemampuan guru dalam
bisa memfasilitasi peserta didik dalam
menggunakan teknologi yang terkait
pembelajaran yang berbasis IT.
dalam pembelajaran adalah :
 Faktor yang sangat mendasar adalah
 Kurangnya pengetahuan guru
perbedaan zaman, dahulu ketika guru-guru
tentang IT.
belajar dalam pembelajaran masih berbasis
 Kurang mengikuti perkembangan
PBT (paper best test) dan sekarang berganti
teknologi.
CBT (Computer best test) jadi pemahaman
 Tidak adanya kewajiban dari pihak
guru rata-rata pembelajaran masih dengan
sekolah agar mengajar
menggunakan metode lama dan faktor usia
menggunakan IT.
guru malas untuk belajar.
Narasumber
Selaku ahli IT ( operator sekolah )
sekaligus guru SD Muhammadiyah 1
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai