4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai 4.2.1 Mempresentasikan data yang diperoleh dari
tingkat keanekaragaman hayati di pengamatan keanekaragaman gen, jenis, dan
Indonesia dan usulan upaya ekosistem
pelestariannya 4.2.2 Mempresentasikan konsep
Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis,
ekosistem), flora, fauna, mikroorganisme, Garis
Wallace, Garis Weber,
4.2.3 Mempresentasikan konsep keunikan hutan
hujan tropis
4.2.4 Mempresentasikan upaya pelestarian
keaneka ragaman hayati Indonesia
4.2.5 Mempresentasikan hasil pengamatan
manfaat keaneka ragaman hayati Indonesia
19
Contoh : pada tumbuhan
Penyebab terjadinya Keanekaragaman tingkat gen yaitu Perkawinan antara dua individu makhluk hidup
sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan
menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi
secara alami atau secara buatan,Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya
(genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi),
seperti pada berbagai jenis mangga.
20
Gb. Harimau Kucing Anggora Singa
LKPD 2.1
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen dan Jenis
Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis dengan benar
2. Siswa dapat melakukan pengamatan objek berupa gambar spesies-spesies yang berkaitan dengan
keanekaragaman hayati dengan benar
Tabel 2.1
1. Apakah mungkin dua buah tanaman jeruk, jambu, nangka, anjing, atau kambing yang memiliki susunan gen
yang sama tetapi dapat memiliki penampakan luar yang berbeda? Jelaskan alasannya!
2. Jelaskan bagaimana tanaman jeruk, jambu, nangka, anjing, atau kambing dalam satu spesies dapat berupa
varietas-varietas yang berbeda yang terjadi secara buatan!
3. Jelaskan alasan mengapa suatu organisme digolongkan dalam keanekaragaman tingkat jenis!
3. Keanekaragaman Ekosistem
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik,
baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.
Hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik yang berbeda akan menimbulkan keanekaragaman
ekosistem
Sebagai contoh tanaman dari suku (familia Arecaceae) seperti kelapa sagu dan lontar. Ketiga tanaman tersebut
berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang berbeda sehingga akan menimbulkan ekosistem yang berbeda
21
pula. tanaman kelapa banyak di temukan di daerah pantai, sehingga membentuk ekosistem pantai. Tanaman
sagu banyak tumbuh di pegunungan basah sehingga membentuk ekosistem hutan basah. Tanaman lontar
tumbuh baik di daerah kering membentuk ekosistem savana
Gambar berikut ini merupakan gambar keanekaragaman ekosistem
Bila membicarakan tentang bioma, kita mengetahui bahwasannya bioma ini terdiri atas beberapa macam.
Nama- nama bioma seringkali kita dengar, bahkan mirip dengan nama hutan. Sebagian nama bioma tersebut
diambil dari vegetasi tumbuh- tumbuhan atau pohon- pohon yang hidup dominan di bioma tersebut.
Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang tumbuh dominan
adalah bioma hutan gugur, bioma savana, bioma tundra, bioma gurun, bioma taiga, hutan hujan tropis, dan
padang rumput. Masing- masing bioma tersebut akan kita bahas satu- per satu karena merupakan ekosistem
daratan. Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing ekosistem darat atau bioma.
Bila membicarakan tentang bioma, kita mengetahui bahwasannya bioma ini terdiri atas beberapa
macam. Nama- nama bioma seringkali kita dengar, bahkan mirip dengan nama hutan. Sebagian
nama bioma tersebut diambil dari vegetasi tumbuh- tumbuhan atau pohon- pohon yang hidup
dominan di bioma tersebut.
Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang tumbuh
dominan adalah bioma hutan gugur, bioma savana, bioma tundra, bioma gurun, bioma taiga, hutan
hujan tropis, dan padang rumput. Masing- masing bioma tersebut akan kita bahas satu- per satu
karena merupakan ekosistem daratan. Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing
ekosistem darat atau bioma.
Bioma hutan gugur merupakan jenis ekosistem darat yang pertama akan kita bahas. Bioma hutan
gugur ini terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim panas, musim gugur,
musim dingin, dan musim semi.
Bioma hutan gugur ini kebanyakan berada di daerah Amerika Serikat bagian timur, Asia timur,
Chili, dan juga Eropa Barat. Bioma hutan gugur ini bisa dikatakan sebagai bioma yang khas karena
memiliki ke khas an sendiri apabila dibandingan dengan bioma yang lainnya. Beberapa ciri yang
dimiliki oleh bioma hutan gugur antara lain:
Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga 100 cm/
tahun
Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar
Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim
panas, dan musim gugur
Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin
22
Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat diserap
dengan baik
Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin menyerang
Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi
melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang bermigrasi ke
tempat lain
Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di 23,5ᵒ garis
lintang utara/ lintang selatan
Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas tiba
Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun ketika
musim dingin tiba
Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena tumbuhan tidak
melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)
Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.
2. Bioma Sabana
Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang berupa padang rumput dengan diselingi oleh
beberapa pohon. Sabana ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Wilayah yang banyak
terdapat bioma sabana adalah di Australia Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Batat,
dan Kenya.
Bioma sabana ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni bioma sabana murni (yaitu sabana yang
terdiri atas satu jenis pohon), dan bioma sabana campuran (yaitu sabana yang terdiri atas
beberapa jenis pohon). Beberapa jenis pohon yang hidup di bioma sabana ini adalah rumput,
Aucalyptus, tumbuhan gerbang, dan Acacia. Sedangkan beberapa hewan yang menempati bioma
sabana ini antara lain macan tutul, gajah, rusa atau kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa
macam serangga termasuk rayap. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bioma sabana ini,
berikut ini merupakan ciri- ciri dari bioma ini:
Mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun
Merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia,
Aucalyptus
Dihuni oleh beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda,
dan beberapa jenis serangga
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma sabana ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Sabana.
3. Bioma Tundra
Jenis ekosistem darat selanjutnya adalah bioma tundra. Bioma tundra ini bisa dikatakan sebagai
bioma yang paling dingin. Bioma tundra ini dipecah menjadi dua macam, yakni tundra Arktik
dan juga tundra Alpin. Tundra Arktik merupakan tundra yang berada di daerah kutub utara atau
Artktik, dan tundra Alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi, seperti di puncak
pegunungan Jaya Wijaya.
23
Bioma tundra ini banyak kita jumpai di daerah kutub Utara atau Arktik, Siberia, Finlanda, Rusia,
dan juga Kanada. Bioma tundra ini merupakan ekosisten darat yang mempunyai ciri- cicri
sebagai berikut:
Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan
Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga terlihat
gelap
Mengalami musim panas selama 3 bulan saja
Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
Tanahnya ditutupi oleh salju- salju yang mencair ketika musim panas berlangsung
Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow, birch,
serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat singkat,
yakni 2 bulan saja
Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba), reindeer
atau caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma tundra ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai
bioma ini, baca Bioma Tundra
4. Bioma Gurun
Ekosistem darat yang selanjutnya adalah bioma gurun. Gurun merupakan padang yang
mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat tandus. Hal ini karena curah hujan yang turun
sangatlah sedikit. bisa dikatakan bahwasannya hujan sangat jarang menimpa wilayah gurun ini.
Contoh gurun yang terkenal di dunia adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di Asia. Untuk
mengetahui lebih dalam mengenai gurun ini, berikut merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh gurun:
Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun
Keadaan tanah sangat tandus
Tanah tidak dapat menyimpan air
Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi
Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada
siang hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ
Celcius.Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma gurun ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Gurun.
5. Bioma Taiga
Jenis ekosistem darat yang selanjutnya ada bioma taiga. Bioma taiga ini juga disebut sebgai hutan
boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki iklim sub tropis
denagan daerah yang memiliki iklim kutub.
Selain di daerah yang demikian, bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki iklim dingin.
Daerah- daerah yang memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia, dan
semenanjung Skandinavia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bioma ini, berikut ini
merupakan ciri- ciri bioma taiga ini:
Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah iklim
dingin
Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim
dingin
Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan
Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam
24
Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun runcing
seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya
Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak, dan
lynx.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma taiga ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai
bioma ini, baca Bioma taiga.
6. Hutan hujan tropis
Ekosistem darat selanjutnya juga berupa hutan hujan tropis. Sesuai dengan namanya, hutan ini
berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa.
Contoh hutan hujan tropis yang sangat terkenal di dunia antara lain hutan hujan tropis di lembah
sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan beberapa lagi di Asia Tenggara (termasuk di
Kalimantan, Indonesia). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hutan hujan tropis ini, berikut ini
merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:
Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/ tahun
Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius
Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga membentuk
tudung atau kanopi.
Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang menempel
di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.
Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti macan
tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang- binatang tersebut bisa
dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga ditemukan bisa terbang dan
emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai, dna juga beberapa macam serangga.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca hutan hujan tropis.
7. Padang Rumput
Jenis ekosistem darat yang terakhir adalah padang rumput. Sama seperti hutan hujan tropis,
padang rumput ini juga terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai iklim sedang.
Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara lain Amerika Selatan, Hongaria,
Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah Indonesia.
Daerah di Indonesia yang banyak mempunyai padang rumput adalah di wilayah Nusa Tenggara.
Untuk mengenal lebih dekat mengenai padang rumput ini, berikut merupakan ciri- ciir dari padang
rumput:
Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis
Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang
demikian ini turun dengan tidak teratur
Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang
tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah hujannya
hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan bufallo grasses.
Suhu di padang rumput umumnya terasa panas
Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan tumbuhan
sukar untuk dapat mengambil air
Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa, kanguru,
srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan berbagai jenis
serangga.
25
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma padang rumput ini. Dari semua ekosistem darat,
padang rumput merupakan salah satu ekosistem yang indah dan didatangi oleh banyak orang
untuk berbagai macam kepentingan.
Itulah ketujuh macam ekosistem darata yang tergambar dalam bioma. Ekosistem darat tersebut
tersebar di berbagai belahan dunia, dan setiap daerahnya pun mempunyai jenis ekosistemnya
masing- masing. Hal ini tergantung dengan letak geografis negara tersebut pula.
Tabel 2.2
Vegetasi yang
No Nama Bioma Ciri -ciri
dominan
1 Hutan gugur
2 sabana
3 tundra
4 taiga
5 gurun
7 Padang rumput
Plankton
Terdiri atas fitoplankton dan zooplankton, Organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat secara pasif
karena pengaruh arus air, seperti ganggung uniseluler dan protozoa.
Nekton
Organisme yang bergerak aktif ( berenag ) seperti katak dan ikan.
Neuston
Organisme yang mengapung di permukaan air, seperti eceng gondok, serangga air, ganggang dan teratai.
Bentos
Organisme yang berada di dasar perairan, seperti cacing, udang, ganggang dan kepiting.
Perifiton
Organisme yang melekat pada organisme lain seperti siput dan ganggang.
Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut
Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik antara lain sebagai berikut :
Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Memiliki kadar garam ( salinitas ) yang rendah, bahkan lebih rendah dari pada cairan yang ada dalam
sel makhluk hidup
Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang
Macam-Macam Ekosistem Air Tawar
Berdasarkan dari keadaan airnya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua macam antara lain sebagai
berikut :
Ekosistem air tawar lentik ( tenang ) seperti rawa dan danau
Ekosistem air tawar lotik ( mengalir ) seperti air terjun dan sungai
26
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar dibagai menjadi beberapa
zona ( daerah ) yaitu sebagai berikut.
Zona Litoral
Daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga ke dasar perairan.
Zona Limnetik
Daerah yang terbuka yang jauh pada dari tepian sampai kedalaman yang masih dapat ditembus cahaya
matahari.
Zona Profundal
Daerah dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari, di daerah ini tidak dapat ditemukan pada
organisme fotosintetik ( produsen ) tetapi dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai.
Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri abiotik antara lain sebagai berikut :
Memiliki kadar garam ( salinitas ) yang tinggi.
Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Habitatnya berada di air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lainnya.
Memiliki arus laut yang pergerakannya dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas ( massa jenis )
gaya gravitasi, air, suhu, tekanan air, dan gaya tektonik batuan bumi.
Memiliki variasi dari perbedaan suhu pada bagian permukaan dengan ke dalam laut.
Pembagian Ekosistem Air Laut
Beradasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut dibagi dalam beberapa zona
atau daerah
antara lain sebagai berikut.
Zona Fotik
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalam air kurang dari 200 meter, organisme yang
mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.
Zona Twilight
Daerah dengan kedalaman air yaitu sekitar 200-2.000 meter, cahaya matahari remang-remang sehingga
tidak efektif dalam berfotosintetis.
Zona Afotik
Daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap, kedalaman air lebih dari 2.000
meter.
Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut.
Zona Litoral
Daerah yang terendam saat terjadi suatu pasang dan saat air laut surut terlihat seperti daratan. Zona litoral
berbatasan dengan daratan dan banyak juga dihuni oleh kelompok hewan, seperti udang, bintang laut,
kepiting, cacing laut dan bulu babi.
Zona Neritik
Daerah laut dangkar yang kurang dari 200 m, zona neritik dapat ditembus cahaya matahari dan banyak
ditempati ganggang laut dan ikan.
Zona Batial
Daerah laut yang memiliki kedalaman air sekitar 200 m-2.000 m dengan keadaan remang-remang, dalam
zona batial ini tidak ada produsen melainkan dihuni oleh nekton ( organisme yang aktif berenang ) seperti
ikan.
Zona Abisal
Daerah palung laut dengan keadaan laut yang gelap, kedalaman air zona abisal dapat lebih dari 2.000 m,
zona abisal dihuni oleh hewan predator, detritivor ( pemakan sisa organisme ) dan pengurai.
Macam-Macam Ekosistem Air laut
Nah berikut ini macam-macam ekosistem air laut yaitu :
Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang gelap karena tidak dapat ditembus oleh
cahaya matahari, ekosistem ini tidak ditemukan produsen. Organisme yang dominan ialah predator dan ikan
yang memiliki kandungan fosfor pada penutup kulitnya sehingga dapat bercahaya di tempat gelap.
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang terdapat di laut dangkal dengan air jernih, dalam ekosistem ini terdapat
organisme seperti hewan-hewan terumbu karang ( Coelenterata ), Mollusca ( kerang siput ), ikan, ganggang
dan hewan spons ( Porifera ). Ekosistem terumbu karang di Indonesia yang cukup terkenal diantaranya
Taman Nasional Bawah Laut Bunaken.
Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut dengan air sungai. Salinitas air di estuari lebih
rendah dari pada ppm. Didaerah estuary dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas yaitu padang lamun
( seagrass ) dan hutan mangrove.
Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena daburan ombak air laut. Di tempat ini
angin bertiup kencang dan cahaya matahari bersinar kuat siang hari. Vegetasi atau tumbuhan yang dominan
ialah formasi pescaptae dan formasi bqarringtonia. Formasi pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang lunak
dan berbiji ( terna ) seperti Ipomoe pes-caprae. Spinifex littoreus dan Vigna marina. Formasi barringtonia
terdiri atas perdu dan pohon, seperti Terminalia catappa, Hernandia, Barringtonia asiatica, Erythrina dan
Hibiscus tiliaceus, hewan yang hidup di pantai pasir seperti burung dan kepiting. Pantai pasir antara lain
Bengkulu, Bali, Lombok, Bantul ( Yogyakarta ) dan papua.
27
Ekosistem Pantai Batu
Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memiliki banyak bongkahan batu besar maupun batu kecil.
Organisme dominan di ekosistem ini yaitu siput, burung, ganggang cokelat, kepiting, ganggang merah dan
kerang. Ekosistem ini banyak di pantai barat Sumatera, Nusa tenggara, pantai selatan Jawa, Bali dan
Maluku.
Garis Wallace adalah garis abstrak yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke utara hingga
melewati Selat Sulawesi ( sebelah timur Kalimantan ) dan Filipina Selatan
Garis Weber merupakan garis abstrak yang berada disebelah timur Sulawesi memanjang hingga Kepulauan
Aru
Ciri khas keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain :
Memiliki Tumbuhan Tipe Indo – Malaya ( Malesiana )
Areal flora tipe Malesiana di Indonesia adalah yang paling luas. Pembagian Flora di
Indonesia meliputi :
a. Hutan Hujan Tropis
b. Hutan Musim
c. Sabana
d. Padang Rumput ( Stepa ).
Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni tipe Asiatis (wilayah barat), tipe peralihan (wilayah
tengah) dan tipe Australis (wilayah timur).
1. Flora Indonesia Bagian Barat (Asiatis)
Persebaran flora di Indonesia bagian barat disebut dengan tipe Asiatis. Hal ini dikarenakan banyak flora di
bagian barat yang hampir sama dengan flora di benua Asia pada umumnya. Wilayah Indonesia bagian barat
sendiri meliputi pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Terdapat beragam flora di bagian barat Indonesia dengan sifat heterogen, terutama dipengaruhi karena iklim
hujan tropis dengan curah hujan tinggi. Beberapa variasi tumbuhan di Indonesia bagian barat antara lain jenis
tanaman lumut, paku, jamur, meranti, mahoni, damar dan lain-lain.
Terdapat pula banyak jenis hutan seperti hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana tropis dan hutan bakau
atau mangrove di daerah pesisir pantai. Ada juga beberapa flora endemik Indonesia yang khas di bagian barat
ini misalnya adalah bunga Rafflesia Arnoldi atau bunga bangkai di Bengkulu yang menjadi ciri khas flora tipe
Asiatis.
2. Flora Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)
28
Persebaran flora di Indonesia bagian tengah disebut dengan tipe peralihan atau disebut juga dengan flora
kepulauan Wallace karena terletak pada garis wallace yang memisahkan flora-fauna tipe Asiatis dan
Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah meliputi pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Iklim di Indonesia bagian tengah cenderung memiliki kelembapan udara dan curah hujan yang lebih rendah
sehingga memberi dampak pada flora yang ada. Akibatnya flora tipe peralihan banyak didominasi oleh hutan
pegunungan, hutan sabana dan stepa tropis karena curah hujan yang rendah.
Ada juga variasi tanaman rempah-rempah seperti pala, cengkeh, kayu cendana, kayu eboni, anggrek dan
masih banyak lagi yang lainnya. Hal tersebut menjadi ciri khas yang ada pada persebaran flora tipe peralihan di
Indonesia bagian tengah.
3. Flora Indonesia Bagian Timur (Australis)
Persebaran flora di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis. Hal ini dikarenakan persebaran flora di
Indonesia bagian timur hampir sama dengan flora di benua Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian
timur meliputi Papua, Maluku dan sekitarnya.
Iklim yang ada di Indonesia bagian timur didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan. Selain itu
juga banyak ditemui tanaman seperti pohon sagu, pohon nipah dan hutan bakau atau mangrove yang ada di
daerah pesisir pantai.
Daerah timur Indonesia juga memiliki tanaman khas Australis seperti pohon rasamala, tanaman eucalyptus serta
jenis pemetia pinnata atau motea yang lazim ditemui di benua Australia.
Persebaran Fauna di Indonesa
Dunia hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:
1) Fauna Tipe Indonesia Barat (Asiatis)
a. Banyak spesies mamalia berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia
berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada
b. Terdapat berbagai macam primata, misalnya : bekantan, tarsius, orang utan.
c. Terdapat hewan endemik, seperti : badak bercula satu, binturong ( Aretictis binturang ), monyet (
Presbytis thomari ), tarsius ( Tarsius bancanus ), dan kukang ( Nyeticebus coucang ).
d. Burung – burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung – burung
yang endemic misalnya : jalak bali ( Leucopsar nothschili ), elang jawa, murai mengkilat
( Myophoneus melurunus ), elang putih ( Mycrohyerax Latifrons ).
Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimanta
hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. contoh:
a) Harimau (Panthera tigris) di jawa, Madura dan Bali
b) Beruang madu ( Ursus malayanus) terdapat di Sumatera, dan Kalimantan
c) Gajah ( Elephas maximus) terdapat di Sumatera
d) Badak Jawa ( Rhinoceros sundaicus) terdapat di Jawa
e) Banteng ( Bos sondaicus) terdapat di Jawa dan Kalimantan
f) Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera
g) Merak hijau (Pavo muticus)
h) Burung jalak bali(Leucapser rothschilda)
29
Ciri – ciri hewannya adalah :
a. Mamalia berukuran kecil,
b. Banyak hewan berkantung,
c. Tidak terdapat species kera, dan
d. Jenis – jenis burung memiliki warna yang beragam.Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan
Aru, maluku dan beberapa pulau di sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil,
banyak terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis mendapatkan pengaruh
dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
a) Kanguru Pohon(Dendrologus ursinus)
b) Musang berkantong
c) Burung kasuari (Casuarius casuarius)
d) Burung cendrawasih
Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fauna di daerah asiatis
maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna
peralihan
a) Biawak dan komodo(Varanus comodoensis)
b) Anoa(Bubalus depresicornis)
c) Babi rusa (Babyrousa babyrussa)
d) Burung maleo(Macrocephalon maleo)
e) Kakatua putih berjambul merah (Cacatua moluccensis)
Sedangkan daerah Peralihan meliputi daerah disekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi
sampai Kepulauan Maluku. Tipe peralihan memiliki jenis hewan yang mempunyai ciri – ciri Oriental dan
Australia. Hewan – hewan ini banyak terdapat di Sulawesi dan Nusa Tenggara. Jenis hewannya antara lain :
tarsius ( Tarsius Bancanus ), Maleo ( Macrocephalon Maleo ), anoa, dan babi rusa ( Babyrousa Babyrussa ).
Di Nusa Tenggara, terutama di Pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu Komodo ( Varanus
Komodoensis)
N Daerah
Type flora Contoh Tumbuhan
o Persebarannya
Tujuan :
1. Siswa dapat menjelaskan persebaran fora di Indonesia dengan benar
2. Siswa dapat menuliskan contoh fauna di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis
Weber dengan benar
Type Daerah
No Ciri -ciri Contoh hewan
fauna Persebarannya
Fauna Indonesia
Bagian Barat
1
(Asiatis)
30
Fauna Indonesia
Bagian Tengah
2
(Peralihan)
Flora Indonesia
Bagian Timur
3
(Australis)
1. Nilai biologi: Nilai yang bermanfaat untuk hidup dan menjaga kesehatan manusia
2. Nilai ekonomi : dapat menghasilkan produk berupa materi / jasa yang dapat ditukar dengan uang
3. Nilai estetika : nilai yang membuat orang terhibur karena keindahannya
4. Nilai budaya : nilai yang dapat memberikan kebanggaan karena keindahan / kekhasan
5. Nilai religius dan spiritual : nilai yang dapat membuat manusia mampu dan makin menghargai anugrah
Tuhan YME
6. Nilai pendidikan :kehati sebagai sumber ilmu yang masih terus diteliti oleh para ahli
Jenis Klasifikasi
1. Klasifikasi sistem alami cara pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi & fisiologi. Penganut
klasifikasi ini adalah Aristoteles.Pengamatan dilakukan melalui mata telanjang dengan mengamati
33
bentuk luar suatu makhluk hidup. Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah identifikasinya yang
mudah.pengelompokkan organisme yang kurangdikenal masih mungkin mengunakan sistem klasifikasi ini.
Sistem ini juga relatif stabil dan tidak terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan Dalam sistem
klasifikasinya, ia sangat memperhatikan urutan takson sebagaimana telah dikemukakan di atas. Ia membagi
dunia
makhluk hidup menjadi dua Kingdom, yaitu: Plantae dan Animalia
2. Klasifikasi sistem filogeni pengelompokan yang memperhatikansejarah evolusi suatu makhluk hidup.
Dicetuskan oleh Charles Darwin.Beliau juga mengaitkan antara klasifikasi dan evolusi. Kelebihan sistem
ini adalah dapat diketahui adanya hubungan filogenik antarorganismeyang berada dalam satu kelompok.
Contoh:
Sistem filogeni tumbuhan
UJI KOMPETENSI
35
A. Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Sifat yang tampak pada suatu individu dihasilkan oleh…….
a. Ekspresi gen di dalam kromosom
b. Adaptasi terhadap lingkungan
c. Persilangan antar individu
d. Interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan
e. Evolusi makhluk hidup
2. Tumbuhan berikut ini yang menunjukkan keanekaragaman hayati tingkat gen adalah . . .
a. Rumput teki, rumput ilalang, rumput gajah
b. Jambu air, jambu biji, jambu bol
c. Mangga harumanis, mangga indramayu, mangga manalagi
d. Jeruk nipis, jeruk bali, jeruk Pontianak
e. Kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau
3. warna warni pada ikan koi menunjukkan keanekaragan ………….
a. Individu d. fenotipe
b. Hayati e. gen
c. spesies
4. Persilangan antara tumbuhan jeruk bali dan jeruk nipis ternyata tidak pernah menghasilkan biji. Hal ini
menunjukkan keanekargaman hayati tingkat…..
a. Gen d. varietas
b. Jenis e. filogenetik
c. ekosistem
5. hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat dan savana di Papua menunjukkan contoh
keanekaragaman………..
a. gen d. jenis
b. ekosistem e. populasi
c. individu
6. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi karena terletak di daerah......
a. Iklim Tropik d. Asia
b. Kutub e. Monsun
c. Tundra.
7. Ciri-ciri hutan hujan tropis di Indonesia adalah…
a. lantai hutan banyak ditumbuhi lumut
b. banyak tumbuhan endemik dan langka
c. tumbuhan bertipe Oriental dan Australia
d. banyak semak dan tumbuhan herba
e. kanopi rapat dan banyak tumbuhan liana
8. Perhatikan gambar berikut !
A menunjukkan…
a. Garis Wallace d. garis lydekker
b. Garis webber e. garis lintang
c. Garis khatulistiwa
9. Garis abstrak Wallace dan webber memisahkan Indonesia menjadi tiga daerah persebaran fauna. Pulau-
pulau berikut ini yang termasuk wilayah peralihan adalah.....
a. Sumatra d. Kalimantan
b. Jawa e. sulawesi
c. Papua.
10. Kelompok tumbuhan yang hidup di Indonesia, Malaysia, Filipina disebut….
A. flora tipe indo Malaya
b. flora tipe oriental
c. flora malesiana
d. flora tipe asia
e. flora endemic
11. Hewan ini merupakan fauna tipe…….
36
a. Asiatis d. Indonesia bagian timur
b. Peralihan e. Indonesia bagian tengah
c. Australis
12. Keunikan hewan-hewan yang termasuk tipe australis adalah……
a. Banyak terdapat mamalia berukuran besar
b. Umumnya burung memiliki warna yang kurang menarik
c. Terdapat banyak primata
d. Banyak hewan berkantung
e. Terdapat berbagai burung bersuara merdu
13. Yang termasuk hewan endemik di wilayah Sulawesi adalah……
a. Singa, anoa, jalak
b. Elang, komodo, babirusa
c. Murai, bekantan, banteng
d. Anoa, maleo, babirusa
e. Kanguru, kuskus, cenderawasih
14. Komodo merupakan hewan endemik di pulau komodo sehingga perlu dilindungi agar tidak punah. Oleh
karena itu pulau komodo dijadikan sebagai………….
a. Cagar alam d. Taman nasional
b. Suaka margasatwa e. Kebun raya
c. Hutan wisata
15. Beberapa upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah:
1. Pelestarian badak jawa di Taman Nasional ujung kulon
2. Pelestarian Bunga bangkai di Kebun Raya Bogor
3. Pelestarian orang utan di taman Nasional Tanjung Puting
4. Pelestarian komodo di Kebun Binatang Ragunan
Yang termasuk pelestarian secara ex situ adalah……….
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 2 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 3
16. Daerah konservasi ini pengawasaannya sangat ketat. Diperlukan izin khusus untuk memasuki kawasan
tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk melestarikan makhluk hidup si kawasan tersebut seperti aslinya
tanpa campur tangan manusia. Tempat yang dimaksud adalah…
a. hutan lindung d. cagar alam
b. taman nasional e. hutan wisata
c. kebun raya
17. Untuk melestarikan keanekaragaman hayati dalam ekosistem hutan dapat dilakukan dengan cara…………
a. Penebangan hanya boleh dilakukan pada pohon besar dan rindang
b. Penebangan hutan dilakukan di luar musim penyerbukan
c. Penebangan hanya dilakukan pada tumbuhan yang tidak dapat berkembang biak dengan cepat
d. Penebangan hanya boleh dilakukan jika dibutuhkan untuk membuat perumahan
e. Menerapkan sistem tebang pilih dan penanaman kembali
18. Berikut ini kegiatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati adalah.....
a. Introduksi tanaman d. Reboisasi
b. persilangan e. Pemuliaan tanaman
c. Seleksi
19. Berikut yang merupakan pelestarian in situ adalah…
a. suaka margasatwa komodo di pulau komodo
b. penangkaran hewan liar di kebun binatang
c. penangkaran hewan liar di taman safari
d. menetaskan telur burung dengan alat pengeram
e. penangkaran jalak bali di luar negeri
20. Salah satu faktor penyebab terjadinya peledakan hama belalang adalah menurunnya populasi burung
predator. Peristiwa ini menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati bermanfaat sebagai...
a. Sumber plasma nutfah
b. Sumber pangan
c. Sumber keindahan
d. Penjaga keseimbangan Ekologi
e. Sumber penelitian
37
21. Pohon jati di Kabupaten Jepara dijadikan sebagai bahan baku pembuatan mebel yang dapat menyerap
banyak tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa pohon jati sebagai salah satu keanekaragaman hayati
memiliki nilai………
a. Biologi d. estetika
b. Ekonomi e. religi
c. Budaya
22. Tumbuhan tebu diberi nama ilmiah Saccharum officinarum, sedangkan tumbuhan gelagah di beri nama
ilmiah Saccaharum spontaneum, ini berarti bahwa tumbuhan tebu dan gelagah memiliki…
a. genus berbeda, spesies berbeda
b. genus sama, spesies sama
c. genus berbeda, spesies sama
d. genus sama, spesies berbeda
e. genus sama, spesies berbeda, familia sama
23. Perhatikan tata nama spesies di bawah ini!
1) Mangifera indica (mangga)
2) Gnetum gnemon (melinjo)
3) Musa Paradisiaca (pisang)
4) Arachis hypogea (kacang tanah)
5) Cycasrumpii (pakis haji)
6) Ficus benyamina (beringin)
Tata nama spesies yang sesuai dengan aturan binomial nomenclature ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1), 2), dan 3) d. 1), 4), dan 6)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 5), dan 6)
c. 1), 4), dan 5)
24. Urutan kelompok (takson) dalam klasifikasi tumbuhan dari yang paling rendah hingga ke takson paling
tinggi yaitu ....
a. spesies-genus-famili-ordo-kelas-divisi-kingdom
b. kelas-divisi-ordo-kingdom-famili-genus-spesies
c. spesies-famili-genus-ordo-kingdom-kelas-divisi
d. spesies-ordo-genus-famili-kelas-kingdom-divisi
e. kelas-kingdom-divisi-famili-ordo-genus-spesies
25. Pada tahun 1969, R.H. Whittaker menyempurnakan sistem klasifikasi atas dasar pertimbangan tingkat
organisme sel dan jenis nutrisinya. Dibawah ini macam kingdom dari klasifikasi Whittaker adalah ....
a. monera, protista, fungi, plantae, dan animalia
b. virus, monera, protista, fungi, plantae, dan animalia
c. monera, plantae, virus, fungi, dan animalia
d. protista, fungi, plantae, dan animalia
e. plantae, dan animalia
38