Anda di halaman 1dari 16

LK 2.

1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI

Nama : I Komang Alit Adi Sanjaya


NIM : 22002911019
Bidang Studi PPG : Biologi
LPTK : Universitas Muhammadiyah Jember
PPG : PPG Dalam Jabatan Kategori 2 Tahun 2022

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
1. Rendahnya Rendahnya Kajian Literatur Merujuk pada hasil
minat dan kemampuan guru 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh eksplorasi alternatif
motivasi dalam melibatkan Aprianita, et al. (2019) menunjukkan bahwa solusi, diperoleh analisis
siswa dalam siswa dalam proses sebagian besar siswa memberikan respon terhadap rendahnya
pembelajaran pembelajaran materi positif terhadap penggunaan LKPD berbasis semangat motivasi dan
biologi pada enzim PBL dalam proses pembelajaran, peserta minat belajar siswa yaitu
materi enzim 1. Pemilihan didik merasa senang menggunakan LKPD. sebagai berikut.
(sub materi pendekatan Disamping itu, peserta didik mengklaim 1. Guru perlu membuat
struktur, fungsi Student Centered menggunakan LKPD dalam proses pembelajaran yang
dan teori kerja jarang digunakan pembelajaran dapat menghilangkan variatif didalam
enzim) saat kebosanan dan kelelahan serta memudahkan kelas pada materi
melaksanakan siswa untuk memahami dan menerima materi enzim.
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil penelitian Pembelajaran kreatif
2. Guru jarang menyimpulkan bawah menunjukkan bahwa yang bisa dilakukan
memberikan LKPD penggunaan LKPD sangat baik dalam dapat berupa
dalam proses meningkatkan hasil belajar siswa. pemberian e-LKPD
pembelajaran 2. Sejalan dengan penelitian Aprianita, dan e-Modul
enzim penelitian yang dilakukan oleh Herlina, et al. 2. Guru perlu
3. Dalam proses (2021) terkait dengan penggunaan e-Modul mengkontekstualkan
pembelajaran, dan e-LKPD berbasis STEAM terbukti efektif materi enzim sesuai

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 1
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
guru sangat sering meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan program
menggunakan dengan kategori efektivitas tinggi. keahlian siswa, yaitu
metode ceramah 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wati, et al. program keahlian
dalam (2021) menemukan bahwa e-LKPD interaktif kesehatan. Solusi ini
menyampaikan berbasis mobile learning menggunakan live mengarahkan siswa
materi enzim worksheets dinyatakan valid, praktis dan pentingnya
4. Pembelajaran mempunyai dampak potensial terhadap hasil mempelajari enzim
materi enzim belajar pada ranah kognitif dan motivasi ketika menjadi
bersifat abstrak belajar, sehingga layak digunakan pada
tenaga kesehatan.
dan susah proses pembelajaran.
3. Guru perlu
dibayangkan oleh 4. Penelitian sejenis telah dilakukan oleh
menetapkan
siswa Annisa, et al. (2019) tentang penggunaan
5. Pembelajaran model Project Based Learning (PjBL) pendekatan
materi enzim di berbasis STEAM untuk meningkatkan pembelajaran yang
kelas tidak kemampuan berpikir kreatif peserta didik tepat seperti
kontekstual menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang pendekatan Student
nyata pada kemampuan berpikir kreatif Centre dan
peserta didik. pendekatan saintifik
untuk meningkatkan
Hasil Wawancara keterlibatan siswa
1. Guru harus melakukan pendekatan personal dalam proses
dengan siswa. Selain itu, gaya mengajar pembelajaran
guru dikelas harus lebih inovatif (berubah- Keunggulan ketika guru
ubah), tidak monoton sehingga siswa menggunakan e-LKPD
menjadi penasaran dan menimbulkan minat dan e-Modul dalam
dan motivasi belajar siswa dalam belajar proses pembelajaran
enzim. enzim adalah akan
2. Guru sebaiknya merancang pembelajaran menarik perhatian siswa
yang menarik/menyenangkan, sehingga dan melibatkan siswa

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 2
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
siswa tidak merasa bosan di kelas. Guru selama proses
bisa mempelajari berbagai model pembelajaran.
pembelajaran inovatif di internet dan Kelemahan yang perlu
disesuaikan dengan kondisi kelas yang akan diantisipasi adalah
di ajar untuk membahas materi enzim. kecepatan akses internet
3. Guru diharapkan mampu menerapkan HP setiap siswa berbeda-
model-model pembelajaran inovatif. Model beda, sehingga
pembelajaran yang dapat meningkatkan memerlukan waktu bagi
motivasi belajar siswa biasanya adalah yang
mereka bisa mengakses
membuat siswa bekerja, berpikir, dan
dan mendownload e-
bertanya. Model pembelajaran yang dapat di
LKPD maupun e-Modul.
coba adalah model PBL (Problem Based
Learning), Discovery Inquiry, dan
sebagainya.
4. Penggunaan media cukup berpengaruh,
akan tetapi tidak terlalu signifikan. Apabila
memungkinkan, guru sebaiknya tetap
menggunakan media ajar dan dapat
memilah media ajar yang cocok dengan
materi ajar dan karakteristik siswa
5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
disusun guru harus merangsang
kemampuan berpikir dan menciptakan
kreativitas dalam belajar, tidak hanya
memuat pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab siswa.
6. Saatnya guru mulai mengubah paradigma,
dengan cara memanfaatkan internet

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 3
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
(pembelajaran digital) untuk menarik
perhatian siswa.

2. Rendahnya Rendahnya Kajian Literatur Merujuk pada hasil


penggunaan kemampuan dan 1. Inovasi pembelajaran penting dilakukan eksplorasi alternatif
model kemauan guru dalam untuk kebermaknaan pembelajaran. solusi, diperoleh analisis
pembelajaran pemahaman dan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap rendahnya
inovatif oleh implementasi oleh Noviar & Hastuti (2015) menunjukkan penggunaan model
guru dalam pembelajaran- bahwa model pembelajaran Problem Based pembelajaran inovatif
pembelajaran pembelajaran inovatif Learning berbasis Scientific Approach secara oleh guru dalam
pada materi dalam pembelajaran signifikan meningkatkan hasil belajar biologi pembelajaran pada
enzim (faktor- pada materi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor kompetensi dasar enzim
faktor yang archaebacteria dan siswa. yaitu sebagai berikut
mempengaruhi eubacteria 2. Kemampuan berpikir kreatif siswa 1. Guru perlu mencoba
kerja enzim) 1. Pembelajaran terutama pada indikator berpikir lancar, pembelajaran PBL
maupun materi yang dilaksanakan berpikir luwes dan berpikir orisinal dalam
archaebacteria selama ini menunjukan peningkatan yang cukup menyampaikan
(sub materi ciri, menggunakan baik dengan menggunakan model materi materi
sifat, dan fungsi metode ceramah pembelajan PBL. Kemampuan berpikir archaebacteria dan
archaebacteria) untuk memerinci dan berpikir menilai eubacteria kepada
mengajarkan mengalami peningkatan (Darmansah, siswa
materi enzim 2022). 2. Guru perlu mencoba
maupun materi 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pembelajaran inkuiri
archaebacteria oleh Mudrikah (2016) dalam proses dalam
dan eubacteria pembelajaran Biologi Melalui Model menyampaikan
2. Minat guru dalam Pembelajaran Inovatif Make a Match dapat materi materi enzim
membuat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa 3. Guru perlu
pembelajaran meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh menggunakan
inovatif masih peningkatan persentase aktifitas belajar pendekatan CTL

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 4
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
rendah pada siswa. Dengan meningkatnya aktifitas belajar dalam pembelajaran
materi enzim siswa ini mendukung pula meningkatnya untuk memudahkan
maupun materi hasil belajar biologi siswa. siswa memahami
archaebacteria 4. Penelitian yang dilakukan oleh Subudi (2021) pada materi enzim
dan eubacteria menemukan bahwa ada peningkatan maupun materi
3. Guru beranggapan aktivitas dan hasil belajar biologi sebagai archaebacteria dan
pembelajaran dampak penerapan model pembelajaran eubacteria
inovatif susah Kooperatif Tipe Group Investigation. 4. Pembelajaran
diterapkan dikelas 5. Hidayat (2013) melalui penelitiannya berjudul inovatif yang
pada materi enzim Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk disusun guru harus
maupun materi Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada mengedepankan
archaebacteria Tingkat SMA menemukan bahwa pendekatan
dan eubacteria pembelajaran berbasis masalah ditekankan kebutuhan siswa
4. Tingkat kesulitan pada 3 aspek yaitu: (1) Inquiry dan 5. Pembelajaran
materi enzim keterampilan melakukan pemacahan inovatif yang
maupun materi masalah. (2) Belajar model peraturan orang diaplikasikan guru
archaebacteria dewasa (adult role behaviors). (3) harus memuat 3
dan eubacteria Keterampilan belajar mandiri (skill for apsek penilaian
penuh dengan independent learning). Dengan demikian berupa penilaian
hafalan dan istilah maka proses pembelajaran akan berjalan pengetahuan,
asing membuat sangat menyenangkan dan ini sangat keterampilan dan
guru susah dominan hasil belajar mata belajar biologi sikap secara utuh
mengintegrasikan akan meningkat. Keunggulan
pembelajaran 6. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Az- penggunaan
inovatif dalam zahra, et al. (2019) menunjukkan bahwa rata- pembelajaran PBL di
pelaksanaanya. rata nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas pada materi
peserta didik yang dibelajarkan dengan archaebacteria dan
model pembelajaran berbasis masalah eubacteria adalah siswa
adalah tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa akan dirangsang berpikir

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 5
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
model pembelajaran Problem Based kritis dengan
Learning berpengaruh terhadap keterampilan menghubungkan teori
berpikir tingkat tinggi peserta didik di pada yang ada dengan
pembelajaran biologi. keseharian atau
pengalaman pserta
7. Berdasarkan hasil penelitian Pendrice, et al., didik.
(2018) dmelalui penerapan model Kelemahan ketika
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat menggunakan PBL di
meningkatkan kompetensi siswa. Penerapan kelas pada materi
model pembelajaran inkuiri terbimbing bisa archaebacteria dan
dijadikan salah satu alternatif dalam proses eubacteria adalah
pembelajaran biologi terutama yang melihat faktor
menerapkan Kurikulum 2013 dengan tujuan kemampuan awal siswa
untuk meningkatkan kompetensi siswa. yang beragam serta
8. Sudarisman (2013) menjelaskan melalui kecepatan berpikir siswa
hasil penelitiannya bahwa implementasi yang beragam. Namun
pendekatan CTL dengan metode problem hal ini bisa diatasi
solving dapat meningkatkan kelima aspek dengan pembentukan
kualitas pembelajaran, meliputi performance kelompok yang
guru, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, heterogen dari sisi
sikap dan motivasi belajar siswa pengetahuan siswa.

Keunggulan
Hasil Wawancara : penggunaan model
1. Selain dari motivasi diri dari guru itu sendiri, pembelajaran inkuiri
kepala sekolah sebagai atasan, dan kami dikelas pada materi
sebagai pengawas harus aktif mendukung enzim adalah mampu
guru tersebut dengan memberi masukkan meningkatkan
dan motivasi dan dengan mengadakan keterampilan siswa

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 6
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
pelatihan-pelatihan tentang model dalam pemecahan
pembelajaran inovatif. Kepala sekolah masalah pada situasi-
khususnya bisa memaksa guru tersebut situasi baru serta
menggunakan model pembelajaran inovatif membantu guru secara
pada saat supervisi mengajar. simultan meningkatkan
2. Diperlukan kompetensi guru dalam memilah motivasi belajar siswa.
model pembelajaran yang cocok diterapkan
di kelas, disesuaikan dengan materi serta Namun kelemahan yang
karakteristik siswa. Jadi, guru tidak harus perlu diantisipasi dalam
selalu menggunakan model pembelajaran penggunaan model
inovatif, tetapi diharapkan mampu pembelajaran inkuiri
menerapkan dalam satu dua materi mengajar dikelas pada materi
dengan model pembelajaran inovatif. enzim adalah ketika
3. Tujuan mempelajari model pembelajaran pembelajaran inkuiri
inovatif adalah untuk membiasakan guru yang selalu disetting
mengajar dengan model pembelajaran dalam kelompok-
inovatif. Meningkatkan kompetensi guru, kelompok ini
meningkatkan mutu pembelajaran, dan yang berlangsung, biasanya
paling utama adalah ketika guru sudah ada beberapa siswa
terbiasa menggunakan pembelajaran yang kurang aktif dalam
inovatif, guru bisa memilah secara mandiri kelompoknya.
model yang akan digunakan,
mengkondisikan siswa, sehingga penerapan
pembelajaran inovatif ini efektif dan tepat
sasaran serta memiliki dampak pada siswa
dan proses pembelajaran.
4. Kendala utama dalam penerapan
pembelajaran inovatif ada di guru. Guru harus
mau/percaya diri dalam menerapkan model

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 7
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
pembelajaran inovatif. Terkadang guru
merasa malas karena tidak memiliki waktu
yang cukup untuk merancang pembelajaran
yang inovatif. Cara mengoptimalkan nya
adalah dengan bersinergi dengan guru
sejawat (Team Teaching) dalam merancang
dan mengembangkan perangkat rencana
pembelajaran, sehingga ada take and give
antar guru serumpun.

3. Penguasaan Kurangnya motivasi Kajian Literatur : Merujuk pada hasil


TIK dan guru dalam 1. Gadget memiliki fungsi komunikasi, eksplorasi alternatif
Pembelajaran penguasaan teknologi informasi, edukasi, dan hiburan. keunggulan solusi, diperoleh analisis
Digital masih pembelajaran menggunakan gadget sebagai media terhadap penguasaan
rendah dalam maupun pembelajaran yaitu bahwa gadget bersifat TIK dan Pembelajaran
pembelajaran pembelajaran digital praktis, bersifat fleksibel, memiliki sumber Digital dalam
biologi pada dan referensi yang beragam, dan dapat pembelajaran biologi
materi enzim mengintegrasikannya memahami materi berbentuk teks digital. pada materi enzim
(sub materi dengan tepat kedalam Gadget dapat mengatasi kesulitan-kesulitan sebagai berikut.
struktur, fungsi kelas pada materi yang sering dialami guru dalam menjelaskan 1. Guru perlu mencoba
dan teori kerja enzim materi-materi tertentu dalam biologi. menyusun e-LKPD
enzim) 1. Platform / Aplikasi Penggunaan gadget ini akan menberikan yang dapat diakses
berbasis digital pengalaman belajar secara langsung bagi secara online oleh
terlalu banyak, siswa sehingga pelajaran tidak terlalu siswa melalui
guru mengalami abstrak, lebih menarik dan dapat gadgetnya masing-
kebingungan menumbuhkan minat dan motivasi belajar masing. Kelebihan
dalam memilih (Akbar, et al., 2014). penggunaan e-
yang tepat pada 2. Penggunaan e-Modul biologi yang dilakukan LKPD ini adalah
materi enzim oleh Utama, et al. (2022) ternyata dapat siswa akan

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 8
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
2. Pengoperasian/ meningkatkan aktivitas belajar peserta didik bersemangat
menjalankan didalam proses pembelajaran archaebacteria mengakses dengan
aplikasi dan eubacteria dengan hasil kategori tinggi, menggunakan
pembelajaran dan dapat meningkatkan minat belajar yang gadgetnya masing-
digital yang ribet tinggi pada peserta didik dengan persentase masing. Namun
membuat guru ratarata 74%. Peningkatan hasil belajar kelemahan
enggan peserta didik juga meningkat dengan kategori penggunaan e-
menggunakannya tinggi. LKPD ini adalah
pada materi 3. Guru dapat melakukan berbagai macam akses internet setiap
enzim inovasi pembelajaran biologi dengan siswa yang
memanfaatkan kemajuan teknologi digital beragam,
dan internet. Beberapa contoh inovasi memerlukan waktu
pembelajaran tersebut adalah 1) Inovasi yang cukup lama.
pembelajaran biologi menggunakan program 2. Guru perlu
(software) Articulate Studio; 2) Inovasi menyusun bentuk-
pembelajaran biologi menggunakan bentuk penilaian
Youtube; 3) Inovasi pembelajaran biologi yang lebih menarik
menggunakan aplikasi berbasis android; 4) dan aktraktif seperti
Inovasi pembelajaran biologi jarak jauh penggunaan Kahoot
menggunakan e-learning; dan 5) Inovasi untuk meningkatkan
pembelajaran biologi menggunakan semangat belajar
teknologi Virtual Reality (VR). Inovasi siswa. Aplikasi
pembelajaran biologi dengan memanfaatkan Kahoot memiliki
teknologi digital dan internet tersebut kelebihan siswa
diharapkan dapat membuat peserta didik menjadi lebih
generasi milenial lebih termotivasi dalam bersemangat dan
belajarnya sehingga dapat meningkatkan serius untuk
kualitas dan hasil belajar mereka menjawab soal
(Jayawardana & Gita, 2020). mengingat skor

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 9
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh langsung keluar
Darmawan (2020) terkait Pengaruh pada saat itu.
Penggunaan Kahoot Terhadap Hasil Belajar Kelemahan hanya
Materi Ruang Lingkup Biologi menemukan terdapat pada akses
bahwa penggunaan Kahoot pada materi internet saat log in
ruang lingkup biologi berpengaruh siswa ke aplikasi
signifikan terhadap hasil belajar siswa. Kahoot.
5. Nurbaetina & Roviati (2021) melalui 3. e-LKPD, materi ajar
penelitiannya menemukan bahwa Media dan perangkat
pembelajaran kahoot mampu menarik lainnya dibuat dan
perhatian peserta didik. Media pembelajaran diunggah didrive,
kahoot dengan berbasis digital game based kemudian siswa
learning mampu menarik peserta didik dalam dapat mendownload
proses pembelajaran yang tidak melalui aplikasi scan
membosankan. barcode. Hal ini
6. Hasil penelitian Yuselmi, et al. (2022) bertujuan untuk
menunjukkan bahwa penelitian meta analisis memaksimalkan
berpengaruh terhadap hasil belajar penggunaan HP
penggunaan aplikasi Kahoot sebagai media siswa dalam proses
evaluasi yang digunakan. Hasil penelitian pembelajaran.
menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan Keunggulan
aplikasi Kahoot sebagai media evaluasi hasil penggunaan ini
belajar siswa memiliki harga rata-rata: 0,279 adalah siswa
dalam kategori sedang. Dapat disimpulkan menjadi terlibat
pengaruh penggunaan aplikasi Kahoot dalam
sebagai media evaluasi hasil belajar siswa pembelajaran,,
termasuk dalam media. mengingat seluruh
siswa membawa
Hasil Wawancara : gadgetnya masing-

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 10
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
1. Guru sebaiknya memaksimalnya fungsi HP masing. Kelemahan
yang dibawa oleh siswa, apalagi 100% siswa ini terletak pada
membawa HP disekolah. Penggunaan HP seluruh siswa perlu
siswa dalam proses pembelajaran akan mendownload
dapat meningkatkan keterlibatan siswa aplikasi scan
selama pembelajaran barcode.
2. Guru lebih sering searching di internet
penggunaan-penggunaan platform atau
aplikasi yang cocok digunakan dalam
pembelajaran seperti Kahoot, Moodle,
Quizizz ataupun Rumah Belajar
3. Maksimalkan penggunaan internet dalam
mencari informasi yang mendukung proses
pembelajaran, seperti Youtube dalam
pencarian video-video relevan dengan materi
4. TIK tidak sebatas pada power point saja.
Banyak sekali dijumpai cara penyampaian
materi yang lebih menarik untuk
meningkatkan semangat belajar siswa.

4. Penguasaan Rendahnya motivasi Kajian Literatur Merujuk pada hasil


pembelajaran guru dalam 1. Hasil pengembangan berupa instrumen soal eksplorasi alternatif
dan merancang essay tipe HOTS, RPP, dan LKS efektif solusi, diperoleh analisis
penyusunan pembelajaran dalam mengukur dan melatih kemampuan terhadap penguasaan
soal berbasis berbasis HOTS dan berpikir tingkat tinggi siswa. Kelebihan dari pembelajaran dan
HOTS masih penyusunan soal-soal produk pengembangan instrumen soal essay penyusunan soal
rendah dalam HOTS pada tipe HOTS ini yaitu disusun berdasarkan berbasis HOTS yang
pembelajaran kompetensi dasar indikator berpikir tingkat tinggi, dengan soal masih rendah dalam
biologi pada archaebacteria dan yang bersifat kontekstual dan menggunakan pembelajaran biologi

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 11
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
materi eubacteria level kognitif menganalisis (C4), pada kompetensi dasar
eubacteria (sub 1. Selama ini mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6), archaebacteria dan
materi ciri, sifat, pembelajaran sehingga dapat melatih dan mengukur eubacteria sebagai
dan fungsi pada kompetensi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. berikut.
eubacteria), dasar Pengembangan instrumen soal essay tipe 1. Guru perlu
archaebacteria HOTS dilengkapi dengan RPP dan LKS menyusun LKPD
dan eubacteria dengan PBL (Baidlow, et al., 2019). berbasis HOTS
berbasis LOTS 2. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan untuk meningkatkan
hingga MOTS penelitian yang dilakukan oleh Noma, et al. kemampuan berpikir
saja (2016) adalah penerapan model PBL dapat kritis siswa pada
2. Kemampuan guru meningkatkan kemampuan berpikir tingkat kompetensi dasar
dalam menyusun tinggi pada peserta didik. archaebacteria dan
soal-soal HOTS 3. Hasil penelitian Purwadi, et, al. (2022) eubacteria
pada kompetensi menunjukkan bahwa pada kelas 2. Guru perlu
dasar eksperimen terjadi peningkatan merancang
archaebacteria Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) pembelajaran yang
dan eubacteria yang signifikan dan pendekatan scaffolding mengarahkan siswa
masih kurang pada pembelajaran biologi dapat untuk berpikir
3. Guru belum meningkatkan kemampuan berpikir tingkat melalui pendekatan
pernah tinggi siswa HOTS secara kritis
mengembangkan 4. Pengembangan butir soal Higher Order pada kompetensi
intrumen Thinking Skiils (HOTS) akan dapat melatih dasar
penilaian berpikir kritis siswa pada mata pelajaran archaebacteria dan
berbasis HOTS biologi. Pengembangan ini terdiri dari kisi-kisi eubacteria
pada kompetensi soal, soal Higher Order Thinking Skills 3. Guru perlu
dasar (HOTS), rubrik penilaian (Marada, et al., menyusun intrumen
archaebacteria 2021). penilaian melalui
dan eubacteria 5. Penelian yang dilakukan oleh Dewi dan pendekatan HOTS
Trimulyono (2018) menemukan penggunaan pada kompetensi

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 12
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
LKPD dapat meningkatkan kemampuan dasar
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran archaebacteria dan
materi archaebacteria dan eubacteria. eubacteria

Hasil Wawancara : Keunggulan


1. Guru harus mencoba melatih diri dalam pembelajaran serta
menyusun perangkat pembelajaran berbasis penyusunan soal
HOTS. Perangkat disusun mulai dari RPP, berbasis HOTS adalah
Materi Ajar, LKPD, Intrumen penilaian. mampu melibatkan
2. Pembelajaran berbasis HOTS dirancang seluruh siswa untuk
sekreatif mungkin untuk menjauhkan kesan diajak berpikir kritis di
bahwa pembelajaran HOTS merupakan kelas
pembelajaran yang menyusahkan
3. Intrumen penilaian yang disusun oleh guru Kelemahan
diarahkan pada instrumen yang berbasis pembelajaran serta
HOTS. penyusunan soal
4. Guru seyogyanya mengubah mindset siswa berbasis HOTS adalah
bahwa soal HOTS bukanlah soal yang susah, kecerdasan siswa yang
namun soal yang mengedepankan analisis sangat bervariasi
yang bersifat komprehensif dan holistik. membuat proses
pembelajaran menjadi
‘macet’ di tengah jalan.
Hambatan dalam
penerapan pembelajaran
HOTS ini pada siswa-
siswa yang terbiasa
menerima informasi dari
guru. Siswa yang tidak
terbiasa akan ragu-ragu

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 13
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
dalam bertindak
sehingga seringkali
pembelajaran macet di
tengah jalan.
Pembelajaran HOTS yang
selalu disetting dalam
kelompok-kelompok ini
berlangsung, biasanya
ada beberapa siswa yang
kurang aktif dalam
kelompoknya.

Daftar Nara Sumber Wawancara :


1. Drs. I Gusti Made Bawasuarya, M.Pd.
Jabatan : Pengawas Manajerial SMK Provinsi Bali

2. Ayuk Ratna Puspaningsih, S.Pd., M.Pd.


Jabatan : Instruktur dan Fasilitator Guru Penggerak serta penyusun Buku IPA SMA X Kemendikbud 2021

3. Hj. Pudjiastuti, S.S., S.Pd. I., M.Si.


Jabatan : Guru Mata Pelajaran (Guru Senior)

Daftar Rujukan :
Aini, Z., Ramdani, A., & Raksun, A. 2018. Perbedaan Penguasaan Konsep Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas X pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Guided Inquiry di MAN 1
Praya. Jurnal Pijar MIPA, 13 (1), 19-23.
Akbar, S. M., Yusriani & Husna, A. 2015. Potensi Gadget sebagai Media Pembelajaran Biologi SMA. Prosiding Seminar
Nasioal Biologi VI. 417-421

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 14
Annisa, R., Effendi, M.H., & Damris. 2019. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dengan Menggunakan Model
Project Based Learning Berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts Dan Mathematic) Pada Materi
Asam dan Basa Di SMAN 11 Kota Jambi. Program Studi Magister Pendidikan Kimia, Program Pasca Sajana,
Universitas Jambi, Indonesia. Journal Of The Indonesian Society Of Integrated Chemistry. Doi:
10.22437/Jisic.V10i2.651
Aprianita, T., Suraiya, N. & Nazaruddin. 2019. Efektivitas Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Problem Based Learning (PBL) Pada Pelajaran IPS. 13 (1) : 105 – 113
Az-zahra, W., Muhiddin & Arsal, A.F. 2019. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik yang Dibelajarkan dengan
Model Problem-Based Learning pada Pembelajar Biologi di Sekolah Menengah Atas. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar.
Baidlowi, M. H. , Sunarmi & Sulisetijono. 2019. Pengembangan Instrumen Soal Essay Tipe Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Materi Struktur Jaringan dan Fungsi Organ pada Tumbuhan Kelas XI SMAN 1 Tumpang. Jurnal Pendidikan
Biologi. 10 (2) : 57-65.
Darmansah, D. 2022. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Projek untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
pada Materi Enzim. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pendidikan. 1 (1) : 1 – 9.
Darmawan, A. 2020. Pengaruh Penggunaan Kahoot terhadap Hasil Belajar Materi Ruang Lingkup Biologi di SMA Negeri
1 Muncar. Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran. 1 (2) : 91 – 99.
Dewi, N.N & Trimulyono, G. 2018. Student Worksheet Based on Sets in Archaebacteria and Eubacteria Topics to Train
Critical Thinking Ability for Tenth Grade. Jurnal Bioedu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. 7 (1) : 26 – 31.
Fauzi, F., Erna, M., & Linda, R. 2021. The Effectiveness Of Collaborative Learning Throughtechniques On Group
Investigation And Think Pair Share Students' Critical Thinking Ability On Chemical Equilibrium Material.
Journal Of Educational Sciences, 5 (1), 198-208.
Herlina, Ramlawati & Hasri. 2021. Efektivitas Penggunaan Emodul Dan e-LKPD Berbasis STEAM pada Materi Sistem
Koloid untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Xi SMAN 6 Enrekang. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan IPA II “Optimalisasi Literasi Digital Melalui Pendekatan STEM”. 63 – 70.
Jayawardana, H. B. A. & Gita, R.S. 2020. Inovasi Pembelajaran Biologi di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar
Nasional Biologi di Era Pandemi Covid-19. 58 – 66
Marada, R., Nusantari, E. & Dama, L. 2021. Pengembangan Instrumen Berbasis Higher Order Thinking Skiil (HOTS) untuk
Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Normalita. 9 (2) : 188-194.
Maswar, M. 2019. Strategi Pembelajaran Matematika Menyenangkan Siswa (MMS) Berbasis Metode Permainan
Mathemagic, Teka-Teki dan Cerita Matematis. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika. 1 (1) : 28 – 43
Miranda, Y. 2020. Inovasi Pembelajaran Biologi Materi Morfologi Tumbuhan Berbasis Etnobiologi Bagi Peserta Didik. Jurnal
Biologi dan Pembelajarannya. 12 (1) : 21 – 30

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 15
Mudrikah. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Make A Match Pada Siswa SMP. Jurnal
Cendikia. 10 (2) : 227 – 238
Noma, L. D., Prayitno, B. A. & Suwarno. 2016. PBL Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas
X SMA. 9 (2) : 62-66
Noviar, D & Hastuti, D.R. 2015. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Scientific Approach terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA N 2 Banguntapan T.A. 2014 / 2015. Jurnal Bioedukasi. 8 (2) : 42 – 47
Nurbaetina & Roviati, E. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kahoot Pada Materi Ruang Lingkup Biologi
SMA/MA X. Jurnal Bio Educatio. 6 (1) : 38-43.
Pendrice, Suryawati, E. & Suwondo. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan
Kompetensi Siswa dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi. 8 (1) : 20 – 30.
Purwadi, J., Hidayat, S. & Sumah, A. S.W. 2022. Pendekatan Scaffolding pada Pembelajaran Biologi Materi Sistem
Pencernaan untuk Meningkatkan Hots Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Biodik: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Biologi. 8 (2) : 13 – 21.
Sudarisman, S. 2013. Implementasi Pendekatan Kontekstual dengan Variasi Metode Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2 (1) : 23 – 30
Utama, M.W.P., Rumahorbo, B. T. & Atoh, A. 2022. The Effectiveness of Using Microsoft Powerpoint Based on Video
Learning Through A Scientific Approach in the Biology E-Module Of Monera for Increasing the Activity, Interest and
Learning Outcome of 10th MIA Insan Cendekia Jayapura Students. Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia. 10 (1) : 50 –
61.
Wati, D.A., Hakim, L. & Lia, L. 2021. Pengembangan e-LKPD Interaktif Hukum Newton Berbasis Mobile Learning
Menggunakan Live Worksheets di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. 10 (2) : 72 – 80.
Yuselmi, R., Zulyusri & Lufri. 2022. Meta Analisis: Pengaruh Penggunaan Aplikasi Kahoot sebagai Media untuk Evaluasi
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Esabi (Jurnal Edukasi dan Sains Biologi). 4 (1) : 21-25.
Zayyin, A. 2017. Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation. Union: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 5 (1), 11-20.

I Komang Alit Adi Sanjaya_Biologi_LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_PPG DalJab_II_UM Jember_2022 16

Anda mungkin juga menyukai