Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rezqi Khairani, S.

Pd

No. UKG : 201698312335

LK. 1.1. Identifikasi Masalah

Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi


No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
1 pedagogik, a. Pedagogik: Indikator:
literasi, dan
numerasi.  Peserta didik terlihat 1. Siswa terlihat
pasif dalam mengikuti mengantuk, lesu dan
proses pembelajaran tidak semangat dalam
IPA menerima pelajaran
IPA.
2. Siswa hanya
mendengarkan tanpa
adanya umpan balik
antara siswa dan guru
pada materi Sistem
Pencernaan.
3. Siswa kurang terlibat
dalam setiap kegiatan
pembelajaran sistem
gerak.

Sebab:

1. Kurangnya penguatan
motivasi dalam
pembelajaran kepada
siswa.
2. Kurangnya workshop
MGMP terkait
pendalaman pedagogik
yang diadakan oleh
pihak internal sekolah.
3. Guru belum
meningkatkan
kemampuan dalam IT,
sehingga metode yang
digunakan tidak sesuai
dengan minat dan
kebutuhan siswa.

Dampak/akibatnya:

1. Siswa akan tertinggal


dalam materi pelajaran.
2. Peserta didik hanya
menerima pelajaran
saja tidak berusaha
membangun
pengetahuan mereka
sendiri
3. Respon keaktifan siswa
rendah dalam proses
pembelajaran.

B. Literasi Indikator:
 Minat membaca
siswa tehadap buku 1. Siswa kurang berminat
pengetahuan terhadap buku
terutama SAINS yang pembelajaran SAINS
rendah tetapi lebih tertarik
dengan bacaan yang
terdapat dalam
internet/novel.
2. Siswa saat
melaksanakan literasi
bersama, lebih suka
mengobrol dari pada
serius membaca buku.
3. Masih ada siswa yang
belum lancar membaca.
4. Peserta didik hanya
membaca ketika
disuruh oleh guru.

Sebab:

1. Kurang
dimanfaatkannya
fasilitas Perpustakaan
Sekolah serta
pendukung seperti
pojok baca di dalam
kelas.
2. Kurangnya buku
pengetahuan yang
sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa
saat ini.(kurangnya
buku bacaan referensi
terbaru).
3. Pemanfaatan gawai
yang belum optimal
pada sekolah.
4. Belum adanya
kesadaran bahwa
membaca itu penting.

Dampak/akibatnya:

1. Pengetahuan wawasan
peserta didik tidak
bertambah.
2. Pemahaman konsep
peserta didik juga
masih rendah.
3. Pengenalan jenis -
jenis buku dalam
perpustakaan kurang.
4. Hasil belajar peserta
didik dalam pelajaran
sains rendah.

C. Numerasi Indikatornya:
 Kecepatan siswa
menghitung yang 1. Siswa mengalami
kurang kesulitan dalam
 Kemampuan dasar menjawab soal IPA yang
numerasi siswa berisi soal hitungan
masih rendah 2. Siswa sering salah
hitung ketika diberikan
soal hitungan.

Sebab:

1. Siswa kurang
memahami konsep
perhitungan.
2. Guru kurang dalam
memberikan latihan
soal yang berisi
hitungan dalam
memecahkan soal IPA

Dampak/akibatnya:

1. Siswa tidak mampu


menjawab soal
hitungan pelajaran IPA
yang menyebkan nilai
test rendah.
2. Siswa kurang cakap
dalam perhitungan
dalam kehidupan
sehari - hari.

2 kesulitan belajar A. Peserta didik mengalami Indikatornya:


siswa termasuk kesulitan dalam memahami
siswa materi yang diajarkan 1. Siswa kesulitan
berkebutuhan menghapal materi
khusus dan tentang nama - nama
masalah latin dari rangka
pembelajaran manusia pada sistem
(berdiferensiasi) gerak.
di kelas 2. Siswa kesulitan
berdasarkan memahami pelajaran
pengalaman tentang proses
mahasiswa saat pembentukan urin
menjadi guru. pada sistem eksresi.

Sebab:

1. Materi yang diajarkan


oleh guru masih
monoton dan berpusat
pada guru.
2. Materi yang diajarkan
tidak menarik karena
kurangnya persiapan
guru.

Dampak/ akibatnya:

1. Nilai hasil belajar siswa


rendah.
2. Tidak bertambahnya
pengetahuan siswa
karena tidak
memahami materi
pelajaran.
B. Kesulitan belajar bagi
siswa Berkebutuhan
Indikatornya:
Khusus

1. Siswa berkebutuhan
 Kurangnya
khusus kesulitan
Pemahaman guru
mengikuti
dalam menangani
pembelajaran.
siswa berkebutuhan
2. Siswa merasa bosan,
khusus.
karena tidak
 Guru kurang
memahami pelajaran
memahami
karakteristik siswa Sebab:
dan perbedaan gaya
belajar siswa di dalam 1. Siswa berkebutuhan
kelas yang berbeda- khusus kurang
beda. mendapatkan
pendidikan yang
semestinya.
2. Guru kurang
memperhatikan
karakteristik
kemampuan siswa yang
berbeda dan perbedaan
gaya belajar siswa yang
beragam (auditori,
Visual dan kinestetik)
yang menyebabkan
proses pembelajaran
kurang optimal
Dampak/ akibatnya:

1. Siswa berkebebutuhan
khusus tidak
memahami
pembelajaran dengan
baik
2. Siswa mengalami
kesulitan untuk
menggali potensi yang
ada pada dirinya

3 membangun  Hubungan Indikatornya:


relasi/hubungan komunikasi antara
dengan siswa guru dan orang tua 1. Kurangnya
dan orang tua siswa belum optimal pengetahuan orang tua
siswa. dalam mendukung terhadap
proses pembelajaran perkembangan
baik di sekolah pengetahuan peserta
maupun luar sekolah didik di sekolah
(ekskul). 2. Kurang tahunya orang
tua siswa dengan
program sekolah.
3. Orang tua siswa sering
tidak menghadiri
undangan pihak
sekolah dengan alasan
kesibukan bekerja

Sebab:

1. Orang tua siswa


beranggapan bahwa
pendidikan adalah
tanggung jawab pihak
sekolah saja, mereka
memasrahkan
pendidikan anak_anak
mereka hanya pada
guru di sekolah.
2. Waktu Home visit guru
terhadap siswa dan
orang tua yang terbatas.
3. Terbatasnya alat
komunikasi orang tua
peserta didik.

Dampak/akibatnya:
1. Sering terjadinya
miskomunikasi antara
sekolah dan orang tua
siswa, terkait program
sekolah.
2. Kurangnya
pemahaman orang tua,
terhadap potensi yang
dimiliki anak mereka.
3. Orang tua menjadi
kurang tahu tentang
perkembangan
kegiatan siswa di
sekolah.

4 pemahaman/  Penerapan model Indikatonya:


pemanfaatan pembelajaran yang
mengedepankan 1. Peserta didik kurang
model-model Keterampilan abad 21
pembelajaran tentang 4C (Critical kritis dalam bertanya
thingking, Collaboration, maupun
inovatif
Creative, Communicative) mengemukakan
berdasarkan
pada peserta didik pendapat.
karakteristik dalam pembelajaran IPA 2. Peserta didik masih
materi dan masih rendah. jarang berkolaborasi
siswa. dalam kegiatan
diskusi.
3. Peserta didik kurang
kreatif dalam
menyelesaikan tugas
pembelajaran.
4. Kepercayaan diri
peserta didik dalam
berkomunikasi di
depan kelas masih
kurang.

Sebab:

1. Kurang mampunya
guru mengemukakan
pertanyaan untuk
merangsang peserta
didik dalam bertanya
dan mengemukakan
pendapat.
2. Masih kurangnya
penerapan model-
model pembelajaran.
3. Siswa belum terbiasa
melakukan presentasi
di depan banyak
orang, karena
kurangnya latihan.
4. Guru mengalami
kesulitan untu
mengeksplor
pembelajaran abad
21 yang inovatif
karena kurangnya
fasilitas sarana dan
prasarana yang
memadai di sekolah.
Dampak/akibatnya:

1. Peserta didik jarang


mengajukan
pertanyaan pada saat
pembelajaran.
2. Dalam kegiatan
diskusi peserta didik
kurang mampu
bekerja sama dan
bertukar pikiran
dengan sesama
anggota
kelompoknya.
3. Peserta didik merasa
kurang percaya diri
dalam melakukan
presentasi hasil
diskusinya.
4. Nilai tes peserta didik
yang tidak
memuaskan.

5 Materi terkait A. Kurangnya minat baca Indikatornya:


Literasi siswa (literasi) menyebakan
numerasi, terjadinya miskonsesepsi 1. Siswa mengalami
Advanced dalam pembelajaran kebingungan dalam
material, menghubungkan
miskonsepsi, konsep sebelumnya
HOTS. yang sudah ada di
pikirannya dengan
konsep baru yang di
pelajari pada materi
Gaya.
2. Siswa terlihat
mengkerutkan alis
ketika di jelaskan
materi sistem
peredaran darah.

Sebab:

1. Siswa tidak aktif


mengeksplorasi materi
yang kurang mereka
pahami dan cenderung
hanya menunggu
penjelasan dari guru
2. Guru kurang
memberikan umpan
balik dalam proses
pembelajaran untuk
mencegah terjadinya
miskonsepsi

Dampak/akibatnya:
1. Siswa masih belum
paham dengan materi
yang dipelajarinya
2. Siswa menjadi sering
salah dalam menjawab
soal, sehingga nilainya
rendah

B. Pembelajaran berbasis Indikator


numerasi dan HOTS masih
belum optimal. 1. Peserta didik kurang
memahami dalam
membaca rumus
dalam pelajaran GLB
dan GLBB.
2. Peserta didik kurang
memahami
permasalahan-
permasalahan yang
berbasis HOTS.

Sebab:

1. Kurangnya pengayaan
kepada peserta didik.
2. Masih kurangnya
pengetahuan guru
dalam penyusunan soal
HOTS yang baik dan
benar

Dampak/akibatnya:

1. Peserta didik tidak bisa


menginterpretasikan
dat - data yang
disajikan dalam bentuk
tabel, grafik, infografis
ataupun persamaam
matematis.
2. Peserta didik kurang
mampu menganalisi
soal - soal berbasis
yang HOTS

6 pemanfaatan  Pemanfaatan teknologi Indikatornya:


teknologi/inovasi sebagai alat bantu
dalam pembelajaran masih 1. Pembelajaran Masih
pembelajaran. belum optimal. menggunakan metode
teaching center.
2. Belum optimalnya
dalam pemanfaatan
gawai dan komputer
serta perangkatnya
yang lain sebagai alat
bantu dalam
pembelajaran.
3. Guru belum
menerapkan
pembelajaran inovatif
seperti membuat PPT
animasi bergerak dan
alat peraga yang
menarik.

Sebab:

1. Kemampuan guru
dalam menggunakan
teknologi untuk
menunjang
pembelajaran masih
terbatas.
2. Beberapa guru takut
mencoba untuk
memanfaatkan
penggunaan teknologi
dalam proses dan
evaluasi
pembelajaran.
3. Masih terbatasnya
sarana teknologi yang
disediakan sekolah

Dampak/ akibatnya:

1. Pembelajaran menjadi
pasif dan monoton.
2. Siswa kurang tahu
pembelajaran dan
hanya berfokus pada
penyampaian materi
ajar saja dalam bentuk
pembelajaran klasikal.
3. Siswa kurang tahu
perkembangan
teknologi dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai