Pd
Sebab:
1. Kurangnya penguatan
motivasi dalam
pembelajaran kepada
siswa.
2. Kurangnya workshop
MGMP terkait
pendalaman pedagogik
yang diadakan oleh
pihak internal sekolah.
3. Guru belum
meningkatkan
kemampuan dalam IT,
sehingga metode yang
digunakan tidak sesuai
dengan minat dan
kebutuhan siswa.
Dampak/akibatnya:
B. Literasi Indikator:
Minat membaca
siswa tehadap buku 1. Siswa kurang berminat
pengetahuan terhadap buku
terutama SAINS yang pembelajaran SAINS
rendah tetapi lebih tertarik
dengan bacaan yang
terdapat dalam
internet/novel.
2. Siswa saat
melaksanakan literasi
bersama, lebih suka
mengobrol dari pada
serius membaca buku.
3. Masih ada siswa yang
belum lancar membaca.
4. Peserta didik hanya
membaca ketika
disuruh oleh guru.
Sebab:
1. Kurang
dimanfaatkannya
fasilitas Perpustakaan
Sekolah serta
pendukung seperti
pojok baca di dalam
kelas.
2. Kurangnya buku
pengetahuan yang
sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa
saat ini.(kurangnya
buku bacaan referensi
terbaru).
3. Pemanfaatan gawai
yang belum optimal
pada sekolah.
4. Belum adanya
kesadaran bahwa
membaca itu penting.
Dampak/akibatnya:
1. Pengetahuan wawasan
peserta didik tidak
bertambah.
2. Pemahaman konsep
peserta didik juga
masih rendah.
3. Pengenalan jenis -
jenis buku dalam
perpustakaan kurang.
4. Hasil belajar peserta
didik dalam pelajaran
sains rendah.
C. Numerasi Indikatornya:
Kecepatan siswa
menghitung yang 1. Siswa mengalami
kurang kesulitan dalam
Kemampuan dasar menjawab soal IPA yang
numerasi siswa berisi soal hitungan
masih rendah 2. Siswa sering salah
hitung ketika diberikan
soal hitungan.
Sebab:
1. Siswa kurang
memahami konsep
perhitungan.
2. Guru kurang dalam
memberikan latihan
soal yang berisi
hitungan dalam
memecahkan soal IPA
Dampak/akibatnya:
Sebab:
Dampak/ akibatnya:
1. Siswa berkebutuhan
Kurangnya
khusus kesulitan
Pemahaman guru
mengikuti
dalam menangani
pembelajaran.
siswa berkebutuhan
2. Siswa merasa bosan,
khusus.
karena tidak
Guru kurang
memahami pelajaran
memahami
karakteristik siswa Sebab:
dan perbedaan gaya
belajar siswa di dalam 1. Siswa berkebutuhan
kelas yang berbeda- khusus kurang
beda. mendapatkan
pendidikan yang
semestinya.
2. Guru kurang
memperhatikan
karakteristik
kemampuan siswa yang
berbeda dan perbedaan
gaya belajar siswa yang
beragam (auditori,
Visual dan kinestetik)
yang menyebabkan
proses pembelajaran
kurang optimal
Dampak/ akibatnya:
1. Siswa berkebebutuhan
khusus tidak
memahami
pembelajaran dengan
baik
2. Siswa mengalami
kesulitan untuk
menggali potensi yang
ada pada dirinya
Sebab:
Dampak/akibatnya:
1. Sering terjadinya
miskomunikasi antara
sekolah dan orang tua
siswa, terkait program
sekolah.
2. Kurangnya
pemahaman orang tua,
terhadap potensi yang
dimiliki anak mereka.
3. Orang tua menjadi
kurang tahu tentang
perkembangan
kegiatan siswa di
sekolah.
Sebab:
1. Kurang mampunya
guru mengemukakan
pertanyaan untuk
merangsang peserta
didik dalam bertanya
dan mengemukakan
pendapat.
2. Masih kurangnya
penerapan model-
model pembelajaran.
3. Siswa belum terbiasa
melakukan presentasi
di depan banyak
orang, karena
kurangnya latihan.
4. Guru mengalami
kesulitan untu
mengeksplor
pembelajaran abad
21 yang inovatif
karena kurangnya
fasilitas sarana dan
prasarana yang
memadai di sekolah.
Dampak/akibatnya:
Sebab:
Dampak/akibatnya:
1. Siswa masih belum
paham dengan materi
yang dipelajarinya
2. Siswa menjadi sering
salah dalam menjawab
soal, sehingga nilainya
rendah
Sebab:
1. Kurangnya pengayaan
kepada peserta didik.
2. Masih kurangnya
pengetahuan guru
dalam penyusunan soal
HOTS yang baik dan
benar
Dampak/akibatnya:
Sebab:
1. Kemampuan guru
dalam menggunakan
teknologi untuk
menunjang
pembelajaran masih
terbatas.
2. Beberapa guru takut
mencoba untuk
memanfaatkan
penggunaan teknologi
dalam proses dan
evaluasi
pembelajaran.
3. Masih terbatasnya
sarana teknologi yang
disediakan sekolah
Dampak/ akibatnya:
1. Pembelajaran menjadi
pasif dan monoton.
2. Siswa kurang tahu
pembelajaran dan
hanya berfokus pada
penyampaian materi
ajar saja dalam bentuk
pembelajaran klasikal.
3. Siswa kurang tahu
perkembangan
teknologi dalam
pembelajaran