Anda di halaman 1dari 15

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Adi Purnomo, S.Pd


NO. UKG : 201500431965@guruku.id
LPTK : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Keterampilan Hasil Kajian Literatur : Setelah melakukan
kolaborasi peserta 1. Tantangan dan kesulitan analisis dari hasil
didik saat bekerja yang dihadapi pada saat kajian literatur dan
kelompok masih bekerja sama datang dari wawancara, diperoleh
tergolong rendah. diri sendiri ataupun dari garis besar penyebab
teman yang diajak masalah yang
bekerjasama seperti dominan yaitu :
kurangnya komunikasi dan
kurangnya kepercayaan 1. Komunikasi antara
antar tim. (Abdullah, A. peserta didik dalam
2022) bekerja kelompok
belum berjalan
2. Faktor yang menyebabkan dengan baik.
keterampilan kolaborasi 2. Peserta didik
peserta didik masih rendah cenderung
yakni masih banyak guru menutup diri
yang tetap menerapkan karena merasakan
metode pembelajaran yang kecemasan saat
monoton dan menggunakan bekerja kelompok.
bahan ajar yang masih 3. Guru masih
bersifat konvensional atau menerapkan
yang masih berupa media metode yang
cetak dan tidak bersifat monoton dan
interaktif sehingga kurang kesiapan
partisipasi keaktifan peserta dalam merancang
didik dalam pembelajaran pembelajaran.
masih sangat rendah.
(Octaviana, F., Dkk., 2022) Saran dan solusi yang
diperoleh dari hasil
3. Penyebab rendahnya wawancara terhadap
kolaborasi peserta didik 3 orang narasumber
dalam bekerja kelompok yang berbeda,
adalah kecemasan peserta menyebutkan :
didik terhadap matematika 1. Memberi motivasi
dan kesiapan guru dalam dan dorongan
mendesain dan merancang yang lebih terarah
pembelajaran yang sesuai pada kegiatan
dengan tumbuh kembang apersepsi untuk
peserta didik. (Ulhusna, M., membangun
Dkk., 2020) kepercayaan diri
peserta didik di
awal kegiatan
pembelajaran.
Wawancara : 2. Melakukan
Teman Sejawat pendekatan
Narsum : Neneng secara personal
Cuttrisnawati, S.Pd kepada peserta
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan didik yang masih
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023 cenderung pasif.
Pukul : 13.31 s.d. 14.52 WIB 3. Menggunakan
media
Menurut narasumber, faktor pembelajaran
penyebab klaborasi peserta yang lebih
didik saat bekerja kelompok interaktif.
masih rendah adalah :
1. Peserta didik belum aktif
mendengarkan ide/saran
yang dilontarkan oleh
teman satu kelompoknya.
2. Peserta didik belum bisa
menjaga komunikasi
dengan baik terhadap
teman satu kelompoknya.
3. Peserta didik belum
memiliki pemikiran yang
terbuka.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Motivasi yang lebih terarah
pada saat awal
pembelajaran.
2. Menggunakan media
interaktif untuk
membangkitkan
kepercayaan diri peserta
didik secara menyeluruh.
3. Pendekatan secara
personal terhadap peserta
didik yang masih pasfi.

Guru
Narsum : Yuliani, SE
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 11.45 s.d. 12.15

Menurut narasumber, faktor


penyebab klaborasi peserta
didik saat bekerja kelompok
masih rendah adalah :
1. Kemampuan dasarnya
tentang materi yang pelajari
masih belum kuat.
2. Psikologis peserta didik
tersebut seperti
kepercayaan dirinya
masih rendah.
3. Belum memiliki
kemampuan untuk
berkomunikasi atau
bertukar pendapat dalam
suatu kelompok kerja.
4. Faktor keluarga seperti
kondisi perhatian orang tua
terhadap belajar putra-
putrinya di rumah dan
faktor ekonomi juga
termasuk salah satu faktor
penyebabnya.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Melakukan pemantauan
secara berkala terhadap
perkembangan peserta didik
yang pasif tersebut.
2. Pemberian motivasi dalam
apersepsi di pertemuan
selanjutnya lebih berfokus
kepada kemampuan peserta
didik yang cenderung pasif
untuk membangun
kepercayaan diri saat
dimulainya pembelajaran.
3. Melakukan pendekatan
secara personal terhadap
peserta didik yang masih
tetap pasif dan belum
menunjukkan
perkembangan.

Wakasek. Bid. Kurikulum


Nama : Hartinisari Nasution,
S.Pi
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 16.12 s.d. 16.35

Menurut narasumber, faktor


penyebab klaborasi peserta
didik saat bekerja kelompok
masih rendah adalah :
1. Peserta didik merasa
khawatir jika nantinya
akan diremehkan oleh
teman-temannya.
2. Menutup diri dari teman
satu kelompoknya.
3. Memiliki karakter yang
berbeda-beda seperti
pemalu salah satunya.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Guru harus responsif
terhadap perilaku yang
ditunjukkan oleh peserta
didik.
2. Guru dituntut untuk
mampu membagi tugas
dengan merata.
3. Memberikan motivasi atau
dorongan agar peserta didik
tersebut berani untuk
berkomunikasi.

2 Lemahnya Hasil Kajian Literatur : Setelah melakukan


kemampuan 1. Faktor penyebab rendahnya analisis dari hasil
peserta didik dalam kemampuan numerasi kajian literatur dan
melakukan operasi peserta didik dibagi menjadi wawancara, diperoleh
hitung pembagian. 2, yaitu : garis besar penyebab
a. Faktor Internal masalah yang
Faktor yang berasal dari dominan yaitu :
dalam diri peserta didik
yang meliputi rendahnya 1. Rendahnya
kemampuan integrasi pengetahuan
peserta didik, rendahnya konsep dasar
minat belajar peserta peserta didik
didik, dan rendahnya dalam
motivasi belajar peserta mengintegrasikan
didik. materi pelajaran
b. Faktor eksternal dalam operasi
Faktor yang berasal dari hitung pembagian.
luar peserta didik 2. Peserta didik masih
meliputi kurangnya memiliki motivasi
perhatian orang tua, belajar yang
pengaruh teman rendah.
bermain, kemampuan 3. Kurangnya
guru, serta sarana dan perhatian orang
prasarana yang kurang tua terhadap
memadai. (Adawiyah, N., perkembangan
Dkk., 2023) belajar putra-
putrinya.
2. Faktor yang menyebabkan
lemahnya kemampuan Saran dan solusi yang
peserta didik dalam diperoleh dari hasil
melakukan operasi hitung wawancara terhadap
pembagian terdiri dari faktor 3 orang narasumber
internal dan eksternal. yang berbeda,
a) Faktor internal yaitu, menyebutkan :
rendahnya minat dan 1. Mengajarkan atau
motivasi pada pelajaran membimbing
matematika. Ditunjukkan secara langsung
dengan rasa tidak senang maupun personal
pada pelajaran terkait teknik dasar
matematika dan operasi pembagian dan
hitung pembagian, mudah perkalian.
merasa bosan, 2. Menekankan pada
menganggap bahwa pemberian
operasi hitung pembagian penilaian di akhir
merupakan materi yang kegiatan
sulit, mengerjakan tugas pembelajaran.
tentang operasi hitung 3. Mengajarkan trik
pembagian masih dengan yang lebih mudah
bantuan teman. untuk
b) Sedangkan faktor menyelesaikan soal
eksternal yang pembagian.
mempengaruhi kesulitan
peserta didik dalam
operasi hitung pembagian
yaitu lingkungan
keluarga dan lingkungan
sekolah. (Andriyani, M.,
Dkk., 2021)

3. Faktor yang berpengaruh


terhadap kesulitan peserta
didik dalam memahami
perhitungan pembagian
adalah kemampuan peserta
didik dalam berhitung
rendah, peserta didik
sebagian besar tidak
menyukai pelajaran
Matematika. (Raharjo, I.,
Dkk., 2021)

Wawancara :
Teman Sejawat
Narsum : Neneng
Cuttrisnawati, S.Pd
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 13.31 s.d. 14.52 WIB
Menurut narasumber, faktor
penyebab lemahnya
kemampuan peserta didik
dalam melakukan operasi
hitung pembagian adalah :
1. Peserta didik belum mampu
melakukan operasi hitung
perkalian.
2. Peserta didik belum
menguasai konsep dasar
pembagian sejak dari
sekolah dasar.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Menggunakan media tulis
yang berisikan daftar
perkalian.
2. Lebih menekankan pada
pemberian penilaian baik
secara individu maupun
kelompok di akhir
pembelajaran. Supaya
peserta didik tersebut
memiliki motivasi yang lebih
baik selama pembelajaran.

Guru
Narsum : Yuliani, SE
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 11.45 s.d. 12.15

Menurut narasumber, faktor


penyebab lemahnya
kemampuan peserta didik
dalam melakukan operasi
hitung pembagian adalah :
1. Peserta didik belum
menguasai kemampuan
dasar dalam pembagian.
2. Kurangnya latihan oleh
peserta didik, kurangnya
perhatian orang tua, dan
pengaruh gadget sehingga
peserta didik melupakan
waktu belajar.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Melakukan pendekatan
secara personal terhadap
peserta didik yang belum
lancar pembagian tersebut.
2. Melakukan bimbingan
secara personal terkait
kemampuan perkalian.

Wakasek. Bid. Kurikulum


Nama : Hartinisari Nasution,
S.Pi
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 16.12 s.d. 16.35

Menurut narasumber, faktor


penyebab lemahnya
kemampuan peserta didik
dalam melakukan operasi
hitung perkalian adalah :
1. Konsep dasar yang
dimiliki peserta didik
belum kuat.
2. Kemungkinan berasal dari
sisi keluarga yang kurang
perhatian dan lingkungan
bermain.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Mengajarkan teknik
membagi dengan langkah
yang tepat.
2. Mengajarkan trik yang
lebih mudah dikerjakan
oleh peserta didik.

3 Tingginya tingkat Hasil Kajian Literatur : Setelah melakukan


kesalahan peserta 1. Penyebab kesalahan peserta analisis dari hasil
didik dalam didik dalam menyelesaikan kajian literatur dan
mengerjakan soal soal cerita yaitu; tidak wawancara, diperoleh
cerita. memahami makna soal, garis besar penyebab
lemahnya pemahaman masalah yang
konsep, tidak fokus dalam dominan yaitu :
pengerjaan, lingkungan dan
cara belajar. (Baskorowati, 1. Konsep dasar
H., Dkk., 2020) peserta didik masih
lemah.
2. Terdapat tiga bentuk 2. Kesalahan dalam
kesalahan peserta didik memahami soal.
dalam memahami masalah
matematika.
a) Kesalahan pertama yaitu 3. Peserta didik
peserta didik kurang belum mampu
teliti dalam melihat dan membuat
permisalan untuk
memahami soal.
mengubah suatu
b) Kesalahan kedua yaitu cerita menjadi
ketidakmampuan dalam bentuk
berpikir reversibel ketika matematika.
memahami masalah
matematika. Saran dan solusi yang
c) Kesalahan ketiga yaitu diperoleh dari hasil
wawancara terhadap
tidak membuat
3 orang narasumber
permisalan dari setiap yang berbeda,
informasi yang menyebutkan :
diperoleh, sehingga 1. Membisakan
menyebabkan peserta peserta didik
didik tidak mampu mengubah cerita
melakukan proses menjadi bentuk
matematika.
penyelesaian dengan
2. Memperbanyak
baik. (Saparwadi, L., latihan dalam
2022) bentuk soal cerita.
3. Membiasakan
3. Rendahnya kemampuan untuk membuat
peserta didik dalam soal cerita dengan
mengerjakan soal cerita bahasa yang
pada mata pelajaran komunikatif.
matematika dikarenakan
rendahnya kemampuan
peserta didik tersebut
dalam berpikir kritis,
kesulitan peserta didik
dalam memahami soal,
membuat model matematis,
dan ketidaktelitian dalam
menerapkan prosedur
matematika menjadi
penyebab rendahnya
kemampuan peserta didik
dalam menganalisis,
menginterpretasikan, dan
membuat simpulan atas
jawaban atau proses
penyelesaian soal.
(Purnaningsih, I., Dkk.,
2022)
Wawancara :
Teman Sejawat
Narsum : Neneng
Cuttrisnawati, S.Pd
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 13.31 s.d. 14.52 WIB

Menurut narasumber, faktor


penyebab tingginya tingkat
kesalahan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita
adalah :
1. Konsep dasar yang tidak
dipahami oleh peserta
didik.
2. Kelemahan peserta didik
tidak mampu mengubah
soal cerita kedalam bentuk
matematikanya.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Membiasakan peserta didik
untuk mengubah variabel
pada soal cerita menjadi
bentuk matematisnya.
2. Membiasakan peserta didik
untuk membuat kesimpulan
atas jawaban yang dibuat
sebagai bentuk penghayatan
dari pekerjaan yang sudah
dilakukan.

Kepala Sekolah
Nama : Mukhlis, S.Pd., Fis
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 21.05 s.d. 21.12

Menurut narasumber, faktor


penyebab tingginya tingkat
kesalahan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita
adalah :
1. Kemampuan bahasa dan
berbahasa yang dimiliki
oleh peserta didik.
2. Peserta didik belum mampu
mengubah kalimat di dalam
soal cerita menjadi bentuk
matematika.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Dengan melakukan supervisi
akademik secara berkala.
2. Mendorong guru untuk
membiasakan pembelajaran
yang menggunakan latihan
soal berbentuk soal cerita.
3. Membudayakan kegiatan
literasi dan menambah
jadwal kegiatannya.

Pengawas Pembina
Nama : Kusmaniar, S.Pd
Instansi : Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kab. Aceh Selatan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 09.02 s.d. 11.04

Menurut narasumber, faktor


penyebab tingginya tingkat
kesalahan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita
adalah :
Kesalahan peserta didik
dalam membaca, dalam
memahami soal, dalam
penulisan rumus, dalam
keterampilan proses
menjawab dan kesalahan
dalam penentuan jawaban
akhir.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Memotivasi guru untuk
membuat soal cerita
dengan bahasa yang lebih
komunikatif.
2. Memotivasi guru untuk lebih
banyak memberikan
latihan soal cerita.
3. Memotivasi guru untuk
menerapkan pembelajaran
kooperatif.
4. Memotivasi guru untuk
memberikan penjelasan
secara gamblang dan trik
dalam mengerjalan soal
cerita.
4 Kecemasan peserta Hasil Kajian Literatur : Setelah melakukan
didik yang 1. Faktor penyebab kecemasan analisis dari hasil
berlebihan pada matematika ada 3 yaitu, kajian literatur dan
saat pembelajaran faktor kepribadian, faktor wawancara, diperoleh
matematika intelektual, dan faktor garis besar penyebab
lingkungan (Dina, A., S., masalah yang
Dkk., 2022) dominan yaitu :

2. Penyebab peserta didik 1. Rendahnya rasa


memiliki kecemasan percaya diri
matematis yang berlebihan peserta didik.
(kategori tinggi dan sangat 2. Guru masih sering
tinggi) yaitu rasa percaya menggunakan
diri yang rendah, tidak metode dan media
suka terhadap matematika, pembelajaran
merasa matematika adalah konvensional.
pelajaran yang tidak 3. Guru kurang
menyenangkan, dan melibatkan
kurangnya kemampuan peserta didik
matematis peserta didik. dalam proses
(Supriatna, A., Dkk., 2020) KBM.

3. Kecemasan matematis Saran dan solusi yang


peserta didik banyak diperoleh dari hasil
dipengaruhi oleh faktor wawancara terhadap
lingkungan yakni rasa tidak 3 orang narasumber
percaya diri peserta didik yang berbeda,
pada kemampuannya dan menyebutkan :
merasa bahwa orang lain
memiliki kemampuan yang 1. Memberi motivasi
lebih logis. (Hastuti, E., S., dengan melakukan
Dkk., 2021) apersepsi yang
tepat sesuai
Wawancara : dengan kondisi
Teman Sejawat peserta didik.
Narsum : Neneng 2. Guru juga
Cuttrisnawati, S.Pd diharapkan untuk
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan menggunakan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023 metode, model,
Pukul : 13.31 s.d. 14.52 WIB dan media
pembelajaran yang
Menurut narasumber, faktor lebih inovatif.
penyebab kecemasan peserta
didik yang berlebihan dalam
pembelajaran matematika
adalah :
1. Peserta didik tidak mampu
dan tidak mengenal
matematika itu sendiri.
2. Mindset dalam diri peserta
didik yang menganggap
bahwa matematika
pelajaran yang
menyusahkan.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
Mengajak peserta didik
kedalam pembelajaran
matematika melalui strategi
dan model pembelajaran
yang inovatif serta
menyenangkan.

Guru
Nama : Elfida, S.Pd., Mat
Sekolah : SMPN 1 Tapaktuan
Dilaksanakan tgl : 16/05/2023
Pukul : 15.28 s.d. 16.00 WIB

Menurut narasumber, faktor


penyebab kecemasan peserta
didik yang berlebihan dalam
pembelajaran matematika
adalah :
1. Kepercayaan peserta didik
masih rendah.
2. Persepsi dalam diri peserta
didik bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit.
3. Merasa rendah diri karena
khawatir ditertawakan oleh
teman di kelas.
4. Dari segi guru karena masih
menggunakan model
pembelajaran
konvensional.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Memotivasi peserta didik
melalui apersepsi.
2. Memberi gambaran dan
contoh di kehidupan
sehari-hari bahwa
matematika sudah ada
dalam kehidupan kita.
3. Memperkuat kemampuan
dasar peserta didik.

Pakar (Wakil Ketua MGMP BS


Matematika Kabupaten)
Nama : Joni Safran, S.Pd
Sekolah : SMPN 1 Labuhanhaji
Timur
Dilaksanakan tgl : 18/05/2023
Pukul : 15.21 s.d. 15.41 WIB

Menurut narasumber, faktor


penyebab kecemasan peserta
didik yang berlebihan dalam
pembelajaran matematika
adalah :
1. Para guru mengajarnya
monoton hanya
menggunakan satu metode
saja.
2. Mengajar tidak
menggunakan alat
bantu/media.
3. Kurang melibatkan siswa
dalam proses PBM.
Saran/solusi yang diberikan
narasumber sebagai solusi
pada permasalahan tersebut
adalah :
1. Diharapkan para guru
dapat mengajar dengan
menggunakan metode dan
model yang menarik.
2. Diharapkan juga kepada
guru agar dapat mengajar
menggunakan media
pembelajaran yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amna. (2022). Tantangan Serta Kesulitan Apa Saja Yang Dihadapi Saat
Bekerjasama Serta Upaya Mengatasinya. Diakses dari :
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/cerita/tantangan-serta-
kesulitan-apa-saja-yang-dihadapi-saat-bekerjasama-serta-upaya-
mengatasinya

Adawiyah, N., Makki, M., & Nisa, K. (2023). Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Kemampuan Numerasi Siswa. Journal of Classroom Action Research,
5(1), 239-244. DOI : 10.29303/jcar.v5i1.2845

Andriyani, M., Pranata, O. H., & Karlimah, K. (2021). Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar Operasi Hitung Pembagian Bilangan Cacah pada Siswa Kelas V
SD. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
8(2), 292-300. DOI :
https://doi.org/10.17509/pedadidaktika.v8i2.35335

Baskorowati, H., & Wijayanti, P. (2020). Studi Kasus: Analisis Kesalahan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel Di Sma Negeri 1 Cerme. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika Volume, 9(3), 529-539.
DOI : https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v9n3.p529-539

Dina, A. S., & Lukita Ambarwati, M. (2022). Literature Review: Faktor Kecemasan
Matematika Siswa dan Upaya Mengatasinya. J-PiMat: Jurnal Pendidikan
Matematika, 4(1), 443-450.
Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/437492-
none-729e04e0.pdf

Hastuti, E. S., Umam, K., Eclarin, L., & Perbowo, K. S. (2021). Kecemasan siswa
sekolah menengah pertama dalam menyelesaikan masalah spldv pada
kelas virtual. International Journal of Progressive Mathematics Education,
1(1), 63-84. DOI : https://doi.org/10.22236/ijopme.v1i1.6914

Octaviana, F., Wahyuni, D., & Supeno, S. (2022). Pengembangan E-LKPD untuk
Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Siswa SMP pada Pembelajaran
IPA. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 2345-2353.
DOI : https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2332

Purnaningsih, I., & Zulkarnaen, R. (2022). Identifikasi Faktor Penyebab


Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Siswa Kelas Viii. Teorema:
Teori dan Riset Matematika, 7(2), 291-302.
DOI : http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v7i2.7185

Raharjo, I., Rasiman, R., & Untari, M. F. A. (2021). Faktor Kesulitan Belajar
Matematika Ditinjau dari Peserta Didik. Journal for Lesson and Learning
Studies, 4(1), 96-101. DOI : https://doi.org/10.23887/jlls.v4i1.27934

Saparwadi, L. (2022). Kesalahan Siswa SMP dalam Memahami Masalah


Matematika Bentuk Soal Cerita. MATHEMA: Jurnal Pendidikan
Matematika, 4(1), 1-12
DOI : https://doi.org/10.33365/jm.v4i1.1499
Supriatna, A., & Zulkarnaen, R. (2020). Studi Kasus Tingkat Kecemasan
Matematis Siswa SMA. Prosiding Sesiomadika, 2(1c) diakses dari
https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2721

Ulhusna, M., Putri, S. D., & Zakirman, Z. (2020). Permainan Ludo untuk
Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Siswa dalam Pembelajaran
Matematika. International Journal of Elementary Education, 4(2), 130-
137. DOI : https://doi.org/10.23887/ijee.v4i2.23050

Anda mungkin juga menyukai