Anda di halaman 1dari 13

Tugas LK 1.

2 b Eksplorasi Penyebab Masalah


Materi kelas VII : Zat dan Perubahannya
Nama Mahasiswa PPG : Valencia Anugerah Jehuman, S.Pd
NIM : 22323299183
Kategori : 2
Bidang Studi PPG : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : 003

No. Analisis Eksplorasi


Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
1. Setelah diidentifikasi ternyata Penyebab motivasi belajar IPA yang rendah Setelah dilakukan analisis
permasalahan mengerucut pada berdasarkan : terhadap hasil kajian
motivasi belajar IPA yang rendah A. Kajian Literatur: literatur dan hasil
pada materi Kalor dan 1. Tidak diberi materi Pra syarat wawancara , serta
perpindahan kalor . Menurut Asri Apriyani tahun 2016 dikonfirmasi melalui
Ketika guru tidak memberikan tugas observasi/pengamatan
untuk mencari terlebih dahulu materi dapat diketahui bahwa
yang akan dipelajari dipertemuan akan permasalahan terjadi
datang, maka peserta didik akan maka karena :
peserta didik tidak memiliki gambaran Peserta didik kurang
materi, sehingga menyebabkan peserta termotivasi karena
didik tidak akan antusias dan termotivasi metode ajar yang tidak
untuk mempelajari materi. variatif

2. Materi pembelajaran yang tidak


konstekstual.
Menurut Ena Suma Indrawati, Yeni
Nurpatri tahun 2022
Jika materi pelajaran bersifat kontekstual
maka peserta didik memiliki gambaran
alasan mengapa ia perlu mempelajari
materi tersebut.namun jika tidak
kontekstual peserta didik beranggapan
tidak penting mempelajari materi tersebut
sehingga ia termotivasi.

3. Penggunaan metode ajar yang tidak


variatif (Monoton)
Menurut Meita Prihatin tahun 2017,
Menurut Rizki Permatasari tahun 2018
Penggunaan metode yang sama setiap
pertemuan yaitu metode ceramah dan
penugasan, membuat peserta didik tidak
tertantang, sehingga antusias berkurang
dan motivasi belajarnya pun rendah

4. Tidak dilakukan penilaian otentik


Menurut Ena Suma Indrawati, Yeni
Nurpatri tahun 2022
Penilaian otentik bertujuan untuk
mengetahui proses pembelajaran yang
dialami peserta didik secara menyeluruh/
sehingga guru bisa mengetahui
kelemahan dan kelebihan,serta minat
peserta didik. Dengan begitu guru tahu
langkah selanjutnya untuk mengetahui
perlakuan apa yang pas diberikan kepada
peserta didik. Hal ini akan menarik
motivasi peserta didik untuk mempelajari
materi dan mencapai tujuan belajar.

5. Tidak memperhatikan gaya belajar.


Menurut Muhammad C. Moslem , Mumu
Komaro , Yayat tahun 2019
Ketika guru tidak mengetahui kelemahan
dan kelebihan peserta didik dalam

14
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
pembelajaran, guru cenderung melakukan
pembelajaran yang tidak memperhatikan
gaya belajar peserta didik (Audio, Visual,
Audio-visual, Kinestetik). Pembelajaran
berlaku sama untuk semua peserta didik.
Sehingga ketika pembelajaran yang
dilakukan tidak sesuai dengan gaya
belajar peserta didik, ia kana merasa
kurang termotivasi.

6. Lingkungan/suasana yang tidak kondusif


Menurut Muhammad C. Moslem , Mumu
Komaro , Yayat3 tahun 2019
Lingkungan keluarga (orang tua) yang
tidak memberikan dukungan, semangat,
akan menurunkan motivasi peserta didik
untuk belajar, juga situasi di sekolah yang
tidak kondusif seperti kebisingan,
kebersihan, kenyamanan ruangan kelas
juga mempengaruhi motivasi untuk
belajar.

7. Tidak menggunakan media pembelajaran


Menurut Iis Dewi tahun 2019
Ketika pembelajaran menyajikan materi
kurang kontekstual, dan bersifat abstrak
tidak dibantu dengan media pembelajaran
(Video pembelajaran, Gambar, Alat
peraga)peserta didik akan kesulitan untuk
mengkonstruksikan materi yang harusnya
ia terima, sehingga membuat ia jenuh dan
akhirnya tidak termotivasi.

8. Intensitas Permberian tugas yang sering


dan banyak
Menurut Dea Fransisca Febriani tahun
2022
Pemberian tugas yang dalam jumlah
banyak dan sering membuat peserta didik
merasa hanya perlu mengerjakan tanpa
memaknai materi pelajaran yang
diberikan. Sehingga ia tidak merasa ada
kepentingan mempelajari lebih dalam
materi, dan hal tersebut mempengaruhi
menurunnya motivasi belajar peserta
didik.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab motivasi belajar IPA yang rendah
pada materi kalor dan perpindahan kalor
adalah :
1. Peserta didik yang tidak punya gambaran
cita-cita ingin jadi apa.
2. Hanya menggunakan 1 sumber belajar
(buku teks pelajaran)
3. Metode mengajar yang monoton dimana
guru hanya menjelaskan pengertian kalor,
pemanfaatan akor, dan perpindahannya.
4. Suasana belajar yang tidak menyenangkan
karena peserta didik hanya pasif
mendengarkan.
5. Pembelajaran satu arah karena berpusat
pada guru.
6. Tidak ada interaksi guru-peserta didik,
dan antar peserta didik

15
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah

Dengan kepala sekolah


Penyebab motivasi belajar yang rendah adalah
: Penyebab dalam rendahnya motivasi
belajar itu ada dua yaitu internal dan
eksternal. Untuk internal misalkan sikap dari
siswa. Dan untuk eksternal misalkan karena
lingkungan dan juga orang tua.

Dengan pakar
Penyebab motivasi belajar IPA yang rendah
adalah :
1. Kurangnya dukungan dari orang tua,
keluarga dan dorongan dari dalam diri
peserta didik itu sendiri untuk belajar
2. Kurang memaksimalkan media
pembelajaran yang mampu menarik
perhatian peserta didik seperti animasi,
video pembelajaran.
2. Setelah diidentifikasi ternyata Penyebab minat yang rendah pada Setelah dilakukan analisis
permasalahan mengerucut pada minat pelajaran IPA berdasarkan : terhadap hasil kajian
yang rendah pada pelajaran IPA A. Kajian Literatur: literatur dan hasil
terkait materi Kalor dan 1. Tingkat intelegensi yang rendah wawancara , serta
perpindahan kalor . Menurut Marti’in tahun2019 dikonfirmasi melalui
Ketika pesrta didik memiliki kemampuan observasi/pengamatan
menerima, memahami dan
dapat diketahui bahwa
mengkonstruksi pengetahuan terbatas permasalahan terjadi
maka ia akan kekurangan minat pada karena :
pembelajaran. Peserta didik kurang
berminat pada
2. Kesulitan belajar akademik pembelajaran karena
Menurut Ena Suma Indrawati, Yeni guru kurang
Nurpatri tahun 2022 memanfaatkan media
Ketika peserta didik mengalami pembelajaran.
kesulitanakademik yang mencakup
pengusaan keterampilan untuk membaca,
menulis dan matematika akan
menurunkan minatnya pada suatu
pembelajaran.

3. Materi pelajaran yang sulit dipahami


Menurut Cep Bambang Firdaus tahun
2019
Karena bersifat abstrak dan sulit untuk
dikitkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari.

4. Monotonnya suasana dalam pembelajaran


Menurut Marta Vergina tahun 2021
Pembelajaran konvensional dengan
Penggunaan metode mengajar yang selalu
sama yaitu ceramah, tanpa
memperhatikan karakteristik peserta didik
dan materi ajar sehingga tidak menarik
perhatian peserta didik. Dan hal ini
menyebabkan minat peserta didik
menurun pada suatu pembelajaran.

5. Tidak diberikan penguatan


Menurut Tarigan, Seniman tahun 2020
Setelah pembelajaran guru tidak
memberikan penegasan berupa materi
yang perlu dikuasai untuk mencapi tujuan
pembelajaran, sehingga guru dapat
mengontrol dan memotivasi perilaku yang

16
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
negatif, menumbuhkan rasa percaya diri,
serta memelihara iklim kelas yang
kondusif.

6. Kurangnya kebermaknaan materi


pelajaran (tidak kontekstual)
Menurut Tarigan, Seniman tahun 2020
Menurut Aulia, Na’la Anzaha tahun 2019
Materi yang tidak kontekstual akan
membuat peserta didik kesulitan
mengetahui manfaat dari ia mempelajari
materi tersebut. Ketika ia tidak tau apa
manfaat dari ia mempelajari materi
tersbut, ia akan kurang berminat.

7. Jarang menggunakan media pembelajaran


pada saat pembelajaran
Menurut Putri, Muslim, Bintaro tahun
2019
Jarang menggunakan media pembelajaran
membuat guru hanya akan menjadi
sumber pembelajaran, peserta didik pasif,
aktivitas peserta didik terbatas, situasi
pembelajaran tidak kondusif maka
minatnya akan berkurang mengikuti
pelajaran.

8. Kondisi dan situasi belajar yang tidak


menyenangkan
Menurut Putri, Muslim, Bintaro tahun
2019
Ketika kondisi lingkungan belajar tidak
menyenangkan maka situasi belajar pun
ikut tidak menyenangkan. Dan hal ini
menurunkan minat belajar pesrta didik.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab minat belajar IPA yang rendah pada
materi kalor dan perpindahan kalor adalah :
1. IQ yang terbatas yaitu daya kemampuan
menyerap materi peserta didik yang
terbatas.
2. Metode yang monoton yaitu ceramah
sehingga Suasana pembelajaran tidak
menyenangkan dan menarik perhatian
peserta didik.
3. Sarana dan prasarana yg terbatas sehingga
guru kesulitan menunjukan perpindahan
kalor.
4. Materi yang abstrak seperti kalor, dan
perindahan kalor.
5. Keterbatasan sumber belajar yang
mendukung pembelajaran.
6. Tidak mengaitkan materi dengan situasi
nyata, seperti efek dari kalor dan
perpindahannya.
7. Situasi kelas yang kurang nyaman karena
bising dari lingkungan sekitar.
8. Metode pembelajaran yang kurang
memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan eksperimen tentang
perubahan wujud zat akibat kalor.
Dengan kepala sekolah
Penyebab minat belajar IPA yang rendah
adalah : Kurangnya keaktifan dari siswa,

17
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
misalnya siswa tidak akan mau belajar atau
membaca materi yang ada hubungannya
dengan IPA tanpa ada pengawasan dari guru
yang bersangkutan serta siswa yang malas
untuk bertanya ketika ada materi-materi
tertentu yang belum dipahami,sehingga
selama mereka tidak bertanya maka
selamanya mereka akan tetap dan terus diam
dalam ketidaktahuannya, adanya anggapan
bahwa belajar IPA itu berkaitan dengan
angka-angka jadi bagi siswa yang memang
menyukai mata pelajaran yang berkaitan
dengan angka-angka tentunya akan berusaha
dan akan belajar dengan serius, tetapi siswa
yang tidak menyukai pelajaran tersebut tentu
dia tidak akan mau belajar dan apalagi
mencoba.
Dengan pakar
Penyebab minat belajar IPA yang rendah
adalah :
1. Kurangnya penggunaan media
pembelajaran IPA yang dinamis
(bergerak)
2. Jarang menggunakan media yang media
pembelajaran yang interaktif
3. Setelah diidentifikasi permasalahan Penyebab komunikasi guru dengan siswa Setelah dilakukan analisis
mengerucut pada komunikasi guru dan orang tua siswa yang masih terbatas terhadap hasil kajian
dengan siswa dan orang tua siswa berdasarkan : literatur dan hasil
yang masih terbatas. A. Kajian Literatur: wawancara , serta
1. Guru tidak meng up to date dikonfirmasi melalui
perkembangan peserta didik observasi/pengamatan
Menurut I Ketut Ngurah Ardiawan, I dapat diketahui bahwa
Gede Teguh Heriawan tahun 2020 permasalahan terjadi
Guru tidak mengetahui perkembangan apa karena :
saja yang dialami oleh peserta didik, Orang tua kurang
sehingga ketika itu terjadi guru kurang terlibat dalam
bahkan tidak memiliki bahan yang bisa pendidikan anak.
diko,umikasikan dengan peserta didik
maupum dengan orang tuanya.

2. Guru tidak mengenal peserta didik secara


personal
Menurut Saputra,Isnadie Febrian tahun
2016
Guru tidak mengenal peserta didik secara
personal dan lebih dalam sehingga
menghambat komunikasi yang akan
terjalin dengan peserta didik

3. Komunikasi terbatas pada tatap muka


Menurut Ike Junita Triwardhan, Wulan
Trigartanti, Indri Rachmawati, Raditya
Pratama Putra Tahun 2020
Guru masih belum membiasakan diri
untuk melakukan komunikasi yang lebih
efisien.

4. Kurangnya sikap saling menghargai dan


saling percaya
Menurut Anis Pusitaningtyas tahun 2016
Ketika diminta untuk hadir di sekolah
terkait informasi yang sangat penting
tentang perkembangan anaknya orang tua
sering tidak hadir dengan berbagai alasan
dan mengganggap sepele akan panggilan

18
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
tersebut.

5. Jarang membuat program yang


mensyaratkan keterlibatan orang tua.
Menurut Ike Junita Triwardhan, Wulan
Trigartanti, Indri Rachmawati, Raditya
Pratama Putra Tahun 2020
Orang tua jarang dilibatkan terutama yang
berkaitan dengan pembelajaran di
sekolah. Komunikasi hanya terjalin saat
pembagian raport,dan itu pun jika orang
tua peserta didik tidak diwakilkan oleh
walinya.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab komunikasi guru dengan siswa dan
orang tua siswa yang masih terbatas adalah :
1. Peserta didik malu untuk berkomunikasi
dengan guru. Sehingga tidak ada
keterbukaan.
2. Kesibukan mencari nafkah yang tidak bisa
dilepas.
3. Lokasi sekolah dan tempat tinggal orang
tua siswa yang jauh dan medan sulit
4. Orang tua tidak dilibatkan dalam
pembelajaran
5. Tidak hadir jika diundang
6. Takut membuang waktu kerja
Dengan kepala sekolah
Penyebab komunikasi guru dengan siswa dan
orang tua siswa yang masih terbatas adalah :
Keterbatasan dalam memiliki alat
komunikasi.
Dengan pakar
Penyebab komunikasi guru dengan siswa dan
orang tua siswa yang masih terbatas adalah :
1. Jarang melakukan pertemuan sehingga
terkesan lepas tangan pada perkembangan
anaknya.
2. Tidak memberikan motivasi kepada orang
tua untuk terus mendukung
perkembangan anaknya dengan
memberikan perhatian.
4. Setelah diidentifikasi permasalahan Penyebab Guru belum mampu berinovasi Setelah dilakukan analisis
mengerucut pada Guru belum dalam mengimplementasikan pendekatan terhadap hasil kajian
mampu berinovasi dalam saintific dan model pembelajaran yang literatur dan hasil
mengimplementasikan pendekatan sesuai dengan karekteristik peserta didik wawancara , serta
saintific dan model pembelajaran berdasarkan : dikonfirmasi melalui
yang sesuai dengan karekteristik A. Kajian Literatur: observasi/pengamatan
peserta didik dan materi Kalor dan 1. Guru masih belum terbiasa dengan dapat diketahui bahwa
perpindahan kalor. pendekatan scientific permasalahan terjadi
Menurut Muliatina tahun 2016 karena :
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman Peserta didik sulit
guru tentang pendekatan scientific memahami
terutama pada sintaksnya membuat guru pembelajaran karena
enggan dan ntidak terbiasa guru tidak
menerapkannya. menggunakan media
pembelajaran dan alat
2. Ketidaksiapan guru dalam menyusun peraga.
perangkat
Menurut Ena Suma Indrawati, Yeni
Nurpatri tahun 2022
Waktu yang terbatas, pemahaman yang
terbatas tentang pendekatan scientific dan

19
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
model pembelajaran menyebabkan guru
bingung dan kesulitan dalam menyusun
perangkat pembelajaran.

3. Keterbatasan kompetensi guru


Menurut Madu, Targan, Jediut tahun 2022
Guru kurang memiliki kompetensi
pedagogik yang baik, tidak mampu
berinovasi dan kreatif dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif sehingga tidak
menerapkan pendekatan scientific
maupun model pembelajaran inovatif.

4. Metode yang monoton.


Menurut Ena Suma Indrawati, Yeni
Nurpatri tahun 2022
Karena guru tidak mau meng up grade
kompetensinya mengajar, sehingga ia
lebih nyaman dan percaya diri dengan
menyampaikan materi IPA terpadu yang
digunakan oleh guru yang cenderung
ceramah, diskusi, dan tanya jawab

5. Minimnya kreativitas dan inovasi


Menurut Nur-haq,Murdiono tahun 2019.
Guru nyaman dengan cara konvensional
dan tidak mau berkembang sebagai
seorang pegajar dan pendidik.

6. Suasana pembelajaran yang tidak


menggugah rasa ingin tahu peserta didik
Menurut Madu, Targan, Jediut tahun 2022
Peserta didik tidak merasa tertantang,
sehingga tidak antusias. Keadaan seperti
itu menyebabkan pepbelajaran yang
membosankan sehingga sulit mencapai
hasil belajar.

7. Tidak menggunakan media atau alat


peraga
Menurut I Nyoman Jampel, I Wayan
Widianan, Ni Made Yeni Juliantari tahun
2017
Guru masih kesulitan memahami
karakteristik media serta Kemampuan
guru untuk memilih dan menggunakan
media serta alat peraga dan
mengkolaboraksikan dengan pendekatan
scientifix maupun dengan model
pembelajara masih kurang.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab Guru belum mampu berinovasi
dalam mengimplementasikan pendekatan
saintific dan model pembelajaran yang sesuai
dengan karekteristik peserta didik dan materi
kalor dan perpindahan kalor adalah :
1. Guru tidak paham dengan model
pembelajaran terutama pada sintaks.
2. Bingung dengan pemilihan model
pembelajaran yang cocok dengan materi
kalor dan perpindahan kalor dan sesuai
dengan gaya belajar peserta didik.
3. Masih belum terbiasa dengan model
pembelajaran

20
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
4. Belum paham cara penerapan pendekatan
sientific yang baik dan benar jika
dikaitkan pada materi kalor dan
perpindahan kalor .
5. Malas menyusun perangkat pembelajaran
seperti RPP, materi ajar, LKPD,
instrumen penilaian dan media
pembelajaran untuk materi kalor dan
perpindahan kalor .
6. Durasi waktu yang dirasa kurang banyak
jika melibatkan peserta didik dengan
menerapkan pendekatan scientific dan
model pembelajaran.
7. Keterbatasan sarana dan prasarana
seperti proyektor untuk menampilkan
video pembelajaran tentang pengaruh
kalor pada perubahan wujud zat, dan
perpindahan kalor .

Dengan kepala sekolah


Penyebab Guru belum mampu berinovasi
dalam mengimplementasikan pendekatan
saintific dan model pembelajaran yang sesuai
dengan karekteristik peserta didik adalah :
Keterbatasan sarana dan prasarana khususnya
di bidang IPA.

Dengan pakar
Penyebab Guru belum mampu berinovasi
dalam mengimplementasikan pendekatan
saintific dan model pembelajaran yang sesuai
dengan karekteristik peserta didik adalah :
1. Kurang meng up date informasi terkait
model pembelajaran sehingga
pembelajaran monoton.
2. Tidak menggunakan media pembelajaran
IPA yang kontekstual dan modern
berbasis IT.
5. Setelah diidentifikasi permasalahan Penyebab kemampuan berpikir kritis dan Setelah dilakukan analisis
mengerucut pada kemampuan memecahkan masalah HOTS masih rendah terhadap hasil kajian
berpikir kritis dan memecahkan berdasarkan : literatur dan hasil
masalah HOTS masih rendah pada A. Kajian Literatur: wawancara , serta
materi Kalor dan perpindahan 1. Kurangnya pengetahuan guru mengenai dikonfirmasi melalui
kalor . pembelajaran berbasis HOTS observasi/pengamatan
menurut Aldes Juliana Murni, Riswandi, dapat diketahui bahwa
Herpratiwi tahun 2018 permasalahan terjadi
Guru kurang mencari tahu karakteristik karena :
dari pembelajaran HOTS, belum peserta didik kurang
memahami dan jarang menerapkannya di mampu berpikir kritis
pembelajaran. Sehingga berdampak pada untuk memecahkan
peserta didik yang tidak terbiasa dengan masalah HOTS karena
pemecahan masalah karena kemampuan Guru tidak merancang
berpikir kritisnya rendah. pembelajaran yang
HOTS
2. Kurangnya kegiatan pelatihan dan
pengukuran kemampuan HOTS peserta
didik
Menurut Putu Manik Sugiari Saraswati
,Gusti Ngurah Sastra Agustika tahun 2020
Karena guru kesulitan merancang
pembelajaran dan penilaian yang HOTS
maka peserta didik pun diperbiasakan
dengan materi yang LOTS.

3. Penggunaan metode yang monoton

21
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
Menurut Rizki Pratama Dalman, Junaidi
Junaidi tahun 2022
Pengaruh peengunaan metode mengajar
monoton akan mempengaruhi
Kemampuan berpikir peserta didik tidak
terasah sehingga peserta didik sulit untuk
berpikir kritis dan sulit memecahkan suatu
persoalan.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab kemampuan peserta didik berpikir
kritis dan memecahkan masalah HOTS masih
rendah adalah materi kalor dan perpindahan
kalor adalah :
1. Masih menggunakan metode
konvensional yaitu ceramah dalam
menjelaskan materi kalor dan perpindahan
kalor.
2. Tidak paham dengan konsep HOTS,
sehingga kesulitan menyusun
pembelajaran yang mengarahkan peserta
didik untuk berpikir kritis terkait dengan
pengaruh kalor pada perubahan wujud zat
dan perpindahan kalor.
3. Pembelajaran berpusat pada guru
4. Tidak memahami materi dengan baik
5. Kesulitan membuat stimulus untuk
menarik perhatian peserta didik
memecahkan suatu persoalan yang HOTS.
6. Peserta terbiasa dengan materi LOTS
yang hanya berkisar pada pengetahuan
hafalan saja seperti pengetian kalor, dan
perpindahannya.
7. Intensitas pemberian tugas yang banyak
dengan tagihan kebanyakan C1-C3
8. Bingung menyusun perangkat
pembelajaran yang menuntut peserta didik
untuk HOTS.

Dengan kepala sekolah


Penyebab kemampuan peserta didik berpikir
kritis dan memecahkan masalah HOTS masih
rendah adalah : Kurang mempelajari dan
mencari tahu tentang model dan bentuk soal
yang berbasis HOTS.
Dengan pakar
Penyebab kemampuan peserta didik berpikir
kritis dan memecahkan masalah HOTS masih
rendah adalah :
1. Kurang memaksimalkan peran media
yang menarik untuk membuat peserta
didik memahami materi yang sulit.
2. Membiasakan pesrta didik untuk
menganalisis, mengkreasi, mengkritisi
dengan cara pemberian stimulus.
3. Pembelajaran kurang inovatif karena
jarang menggunakan model pembelajaran
yang mampu menggali kemampuan
peserta didik untuk berpikir kritis.
6. Setelah diidentifikasi ternyata Penyebab penerapan teknologi/inovasi Setelah dilakukan analisis
permasalahan mengerucut pada pada pembelajaran terhadap hasil kajian
penerapan teknologi/inovasi pada berdasarkan : literatur dan hasil
pembelajaran tentang Kalor dan A. Kajian Literatur: wawancara , serta
perpindahan kalor yang masih 1. Sarana dan fasilitas pendukung menurut dikonfirmasi melalui

22
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
terbatas. Rivana Upitasari tahun 2020 observasi/pengamatan
Karena sarana seperti proyektor dan dapat diketahui bahwa
prasarana seperti ruangan kelas, listrik, permasalahan terjadi
internet yang masih terbatas sehingga karena :
pembelajaransulit didukung oleh media Peserta didik kesulitan
pembelajaranyang bersifat digital. memahami materi ajar
karena Guru tidak
2. Keterampilan literasi digital yang rendah menggunakan media
Menurut Anggeraini,Y. Abdurrachman pembelajaran yang
,F., Mujiyanto, J & Bharati, tahun 2019 sesuai.
Guru kurang antusias dan kurang meng
up to date perkembangan teknologi
(penggunaan ICT) sehingga ia tidak
mampu menggunakan teknologi dalam
pembelajaran.

4. Penggunaan metode yang monoton


Menurut Rizki Pratama Dalman, Junaidi
Junaidi tahun 2022
Pengaruh peengunaan metode mengajar
monoton akan mempengaruhi
Kemampuan berpikir peserta didik tidak
terasah sehingga peserta didik sulit
untuk berpikir kritis dan sulit
memecahkan suatu persoalan.

3. Materi pembelajaran yang tidak


interaktif
Menurut Amin Akbar1 dan Nia Noviani
tahun 2019
Guru tidak menyajikan materi
pembelajaran yang mampu memancing
minat dan rasa ingin tahu peserta didik.
Sehingga pembelajaran akan monoton
sebab satu-satunya sumber informasi
adalah guru. Dan situasi pembelajaran
akan kurang menarik dan tidak ada
interaksi.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab penerapan teknologi/inovasi pada
pembelajaran terkait materi kalor dan
perpindahan kalor masih terbatas adalah :
1. Bingung dengan pemilihan media
pembelajaran yang cocok agar peserta
didik memahami materi tentang kalor dan
perpindahan .
2. Tidak menguasai platform pembelajaran
yang bisa memudahkan guru dan peserta
didik berdiskusi tentang kalor dan
perubahnnya.
3. Tidak ada daya kreasi untuk membuat
media pembelajaran terkait pengaruh
kalor dengan perubahan wujud zat, dan
perpindahan kalor.
4. Teguh pada metode mengajar
konvensional (ceramah dan tugas).
5. Keterbatasan sarana dan prasarana

Dengan kepala sekolah


Penyebab penerapan teknologi/inovasi pada
pembelajaran masih terbatas adalah :
Keterbatasan sarana dan prasarana
Dengan pakar

23
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
Penyebab penerapan teknologi/inovasi pada
pembelajaran masih terbatas adalah :
1. Kurang meng up date informasi terkait
model pembelajaran sehingga
pembelajaran monoton.
2. Tidak menggunakan media pembelajaran
IPA yang kontekstual dan modern
berbasis IT.
7. Setelah diidentifikasi ternyata Penyebab kemampuan penerapan Setelah dilakukan analisis
permasalahan mengerucut pada pembelajaran berbasis TPAC yang masih terhadap hasil kajian
kemampuan penerapan rendah berdasarkan : literatur dan hasil
pembelajaran berbasis TPAC yang A. Kajian Literatur: wawancara , serta
masih rendah pada materi Kalor 1. Pemahaman guru dalam membuat media dikonfirmasi melalui
dan perpindahan kalor . berbasis ICT terbatas. observasi/pengamatan
Menurut Joko Suyamto1 , Mohammad dapat diketahui bahwa
Masykuri2 , Sarwanto tahun 2020 permasalahan terjadi
Guru kurang antusias dan kurang meng karena :
up to date perkembangan teknologi Peserta didik mengalami
(penggunaan ICT) sehingga ia tidak kesulitan dalam
mampu menggunakan teknologi dalam pembelajaran karena
pembelajaran Guru tidak membuat
dan menggunakan
2. Guru yang tidak memahami proses media pembelajaran
pembelajaran kecakapan abad-21 yang sesuai.
Menurut Ena Suma Indrawati, Yeni
Nurpatri tahun 2022
Guru hanya fokus pada hasil belajar ranah
kognitif peserta didik. Ia kurang
memahami tuntutan era 4.0 yang
mengharuskan peserta didik memiliki
kemampuan berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah, memiliki
kreatifitas, mampu berkomunikasi, dan
kemampuan untuk bekerja sama.

3. Penerapan metode pembelajaran tidak


variatif.
Menurut Muhammad Subhan tahun
2020
Pengaruh peengunaan metode mengajar
monoton akan mempengaruhi
Kemampuan berpikir peserta didik tidak
terasah sehingga peserta didik sulit untuk
berpikir kritis dan sulit memecahkan suatu
persoalan.

4. Literasi teknolgi yang minim


Menurut Imam Fitri Rahmadi tahun 2019
Guru kurang antusias dan kurang meng
up to date perkembangan teknologi
(penggunaan ICT) sehingga ia tidak
mampu menggunakan teknologi dalam
pembelajaran.

B. Wawancara
Dengan rekan Sejawat Guru IPA
Penyebab kemampuan penerapan
pembelajaran berbasis TPAC yang masih
rendah pada materi kalor dan perpindahan
kalor adalah :
1. Sarana dan prasarana yang masih
terbatas.
2. Tidak ada daya kreasi guru untuk
membuat media pembelajaran sederhana
tentang kalor dan perpindahan kalor.

24
No. Analisis Eksplorasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Diidentifikasi Penyebab Masalah
3. Teguh pada metode mengajar
konvensional (ceramah dan tugas) karena
dirasa lebih gampang, cocok dan cepat
menyelesaikan materi kalor dan
perpindahan kalor.
4. Tidak memahami karakteristik materi
sehingga Bingung dengan pemilihan
media pembelajaran yang cocok.
5. Kurang paham dengan platform
pendidikan

Dengan kepala sekolah


Penyebab kemampuan penerapan
pembelajaran berbasis TPAC yang masih
rendah adalah : Kurangnya pengetahuan
tentang TPAC itu sendiri, kurangnya
kemampuan dalam membuat konten tertentu
dalam proses pembelajaran.
Dengan pakar
Penyebab kemampuan penerapan
pembelajaran berbasis TPAC yang masih
rendah adalah :
1. Kurangnya kemauan guru untuk
berkembang dan mengikuti
perkembangan zaman.
2. Kurang meng up date informasi terkait
model pembelajaran sehingga
pembelajaran monoton.
3. Tidak menggunakan media pembelajaran
IPA yang kontekstual dan modern
berbasis IT.

25
LAMPIRAN
LINK KAJIAN LITERATUR
Permasalahan LINK
Motivasi Belajar IPA Yang https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/download/21803/10719
Rendah https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/view/31
http://eprints.uny.ac.id/51081/1/Skripsi%20%28Meita%20Satri%20Prih
atin%201804244008%29.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/4108/1/Skripsi%20Full.pdf
http://repository.upi.edu/53057/1/S_TM_1607674_Tittle.pdf
https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&us
er=FhDtC0wAAAAJ&citation_for_view=FhDtC0wAAAAJ:qjMakFHD
y7sC
https://repository.unsri.ac.id/62123/
Minat Yang Rendah Pada https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/33958/756765
Pelajaran IPA 81973
https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/view/31
https://jonedu.org/index.php/joe/article/download/298/239/
https://repository.uin-
suska.ac.id/42815/1/GABUNGAN%20SKRIPSI%20KECUALI%20BA
B%20IV.pdf
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1063/
http://repository.iainkudus.ac.id/4124/
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/download/14/12

Komunikasi Guru Dengan https://123dok.com/document/z13492dq-pentingnya-komunikasi-orang-


Siswa Dan Orang Tua Siswa serta-strategi-mendukung-pembelajaran-daring.html
Yang Masih Terbatas https://123dok.com/document/4yrwmejz-identifikasi-faktor-faktor-
penghambat-komunikasi-dengan-orang-malang.html

Guru Belum Mampu https://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/view/23620


Berinovasi Dalam https://core.ac.uk/download/pdf/297216178.pdf
Mengimplementasikan https://media.neliti.com/media/publications/187877-ID-kendala-guru-
Pendekatan Saintific Dan dalam-menerapkan-pendekatan.pdf
Model Pembelajaran Yang https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/downloa
Sesuai Dengan Karekteristik d/31/74
Peserta Didik https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/24603
https://scholar.google.co.id/citations?user=VWzbRL8AAAAJ&hl=id
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/10159/0
Kemampuan Berpikir Kritis http://pasca.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/8_Paper-12-141-
Dan Memecahkan Masalah 152.pdf
HOTS Masih Rendah https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/25336
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/download/12/13
Penerapan Teknologi/Inovasi https://lentera.kemenag.go.id/index.php/lentera/article/download/4/26/1
Pada Pembelajaran Masih 02
Terbatas https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/313/3
42/
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/download/12/13
https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2927
Kemampuan Penerapan https://www.researchgate.net/publication/341054858_ANALISIS_KEM
Pembelajaran Berbasis TPAC AMPUAN_TPACK_TECHNOLGICAL_PEDAGOGICAL_AND_CO
Yang Masih Rendah NTENT_KNOWLEDGE_GURU_BIOLOGI_SMA_DALAM_MENYU
SUN_PERANGKAT_PEMBELAJARAN_MATERI_SISTEM_PERED
ARAN_DARAH
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/article/download/41381/27096
https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/view/31
http://repository.lppm.unila.ac.id/37861/1/237-Article%20Text-682-1-
10-20211226.pdf
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/PKn/article/view/3350/0

26

Anda mungkin juga menyukai