Anda di halaman 1dari 24

LK 1.

3 PENENTUAN PENYEBAB MASALAH

Nama Mahasiswa PPG : Valencia Anugerah Jehuman, S.Pd


NIM : 22323299183
Kategori : 2
Bidang Studi PPG : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : 003

A. Materi kelas VII : Zat dan Perubahannya


No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
1. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
motivasi belajar IPA yang rendah eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pada materi Zat dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah metode
Perubahannya, maka dapat ditentukan akar penyebab pembelajaran.
dipaparkan hasil eksplorasi masalah adalah :
penyebab masalah sebagai berikut : Guru tidak menerapkan Metode pembelajaran yang dipilih dan
 Peserta didik tidak diberi metode pembelajaran diterapkan jika sesuai dengan karakteristik
materi Pra syarat untuk mencari yang sesuai pada materi materi akan menjadi faktor yang
tahu gambaran tentang materi Zat dan Perubahannya. menyebabkan motivasi belajar IPA peserta
zat dan perubahannya. didik dapat meningkat.
 Materi yang abstrak dan tidak
kontekstual. Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Penggunaan metode ajar yang guru cenderung menggunakan metode yang
tidak variatif (Monoton). monoton yaitu ceramah dan pemberian tugas
 Hanya menggunakan 1 sumber dalam jumlah yang banyak dan sering, dimana
belajar (buku teks pelajaran) guru hanya menjelaskan pengertian, contoh,
 Suasana belajar yang tidak karakteristik dan perubahan dari zat, hal ini
menyenangkan menjadikan pembelajaran tidak
 Tidak ada interaksi guru- menyenangkan karena peserta didik hanya
peserta didik, dan antar peserta pasif mendengarkan sedangkan Guru menjadi
didik. satu-satunya alternatif sumber belajar selain
 Tidak dilakukan penilaian buku teks pelajaran.
otentik untuk mengetahui Ketika peserta didik tidak dilibatkan dan
kelemahan dan kelebihan, difasilitasi dalam menggali informasi maka ia
minat dan gaya belajar peserta kehilangan kesempatan untuk
didik. mengkonstruksikan pengetahuannya melalui
 Pembelajaran yang diberikan pengalamannya sendiri. Hal ini menyebabkan
berlaku sama tanpa peserta didik semakin kesulitan memahami
memperhatikan gaya belajar materi yang abstrak dan tidak kontekstual
peserta didik. seperti atom, susunan partikel pembentuk zat,
 Lingkungan/suasana yang tidak komponen gas yang ada disekitar kita,
kondusif. ditambah dengan tidak dibantu dengan
 Tidak menggunakan media penggunaan media pembelajaran. Kesulitan
pembelajaran seperti video yang dialami menyebabkan motivasi belajar
pembelajaran yang IPA peserta didik semakin menurun.
menampilkan atom, partikel
penyusun zat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu
 Pemberian tugas yang dalam diwujudkan melalui pembelajaran yang tepat
jumlah banyak dan sering. dalam upaya meningkatkan motivasi belajar
IPA peserta didik terutama pada materi Zat
dan Perubahannya.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran inovatif dengan
menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai untuk dapat membuat peserta didik
antusias dan termotivasi dalam pembelajaran

1
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
IPA.
2. Berdasarkan permasalahan minat Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
yang rendah pada pelajaran IPA eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
terkait materi Zat dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
Perubahannya, maka dapat ditentukan akar penyebab pembelajaran.
dipaparkan hasil eksplorasi masalah adalah :
penyebab masalah sebagai berikut : Guru belum Penggunaan media pembelajaran dapat
 Tingkat intelegensi (IQ) yang menenggunakan media membantu meningkatkan minat peserta didik
rendah. pembelajaran yang dalam memahami materi pembelajaran.
 Kurangnya kebermaknaan variatif. Terutama dalam penggunaan media
materi karena sulit dipahami, pembelajaran interaktif dan dinamis. Dengan
bersifat abstrak seperti atom, memanfaatkan media pembelajaran maka
partikel, susunan partikel pada pembelajaran akan lebih efisien, menggugah
zat padat, cair dan gas. rasa ingin tahu, merangsang peserta didik
 Pembelajaran konvensional . untuk lebih aktif dan antusias, membantu
 Peserta didik tidak difasilitasi peserta didik memahami materi yang sulit
untuk melakukan observasi karena abstrak sehingga tujuan pembelajaran
atau praktikum. bisa tercapai.
 Tidak diberikan penguatan dan
motivasi . Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Jarang menggunakan media guru menyajikan materi zat dan perubahannya
pembelajaran yang interaktif melalui cara ceramah dan penugasan. Peserta
dan dinamis. didik tidak difasilitasi untuk memperoleh
 Sarana dan prasarana yg pengetahuan melalui pengalaman sendiri. Hal
terbatas. ini terjadi karena guru jarang menggunakan
 Kondisi dan situasi belajar media pembelajaran. Minimnya penggunaan
yang tidak menyenangkan . media menyebabkan situasi pembelajaran
tidak menyenangkan. Media pembelajaran
yang digunakan hanyalah gambar yang ada
dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak dan
sulit dijelaskan seperti atom, partikel, susunan
partikel pada zat padat, cair dan gas, serta
pemisahan campuran semakin sulit dimengerti
dan dipahami oleh peserta didik. Ketika
peserta didik tidak memiliki gambaran
mengenai materi yang ia pelajari ia akan
kehilangan minat dalam pembelajaran karena
tidak memiliki motivasi pentingnya
mempelajari materi tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu


diwujudkan melalui pembelajaran yang tepat
dalam upaya meningkatkan minat belajar IPA
peserta didik terutama pada materi Zat dan
Perubahannya.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan media pembelajaran
interaktif pada materi Zat dan
Perubahannya agar mampu menarik
perhatian, menggugah rasa ingin tahu,
menumbuhkan minat belajar pada materi zat
dan perubahannya.
3. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
komunikasi guru dengan siswa eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dan orang tua siswa yang masih masalah, maka dapat couse)/key factor adalah keterlibatan orang
terbatas, maka dapat dipaparkan ditentukan akar penyebab tua.

2
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
hasil eksplorasi penyebab masalah masalah adalah :
sebagai berikut : Orang tua kurang Orang tua belum memiliki kesadaran akan
 Guru tidak meng up to date terlibat aktif dalam peranannya dalam mendukung
perkembangan peserta didik. pendidikan anaknya. perkembangnan anaknya. Sehingga Orang tua
 Komunikasi terbatas pada tatap kurang terlibat aktif dalam pendidikan
muka. anaknya.
 Keterbatasan dalam memiliki
alat komunikasi Oleh sebab itu guru perlu menciptakan ruang
 Kurangnya sikap saling komunikasi yang baik kepada peserta didik
menghargai dan saling percaya. dan orang tua dengan cara meluangkan waktu
 Jarang membuat program yang mengenal personal peserta didik, mencari
mensyaratkan keterlibatan berbagai cara yang memungkinkan untuk terus
orang tua terutama yang berkomunikasi dengan orang tua peserta didik.
berkaitan dengan pembelajaran
di sekolah. .
 Jarang melakukan pertemuan
sehingga terkesan lepas tangan
pada perkembangan anaknya.
 Tidak memberikan motivasi
kepada orang tua untuk terus
mendukung perkembangan
anaknya dengan memberikan
perhatian.
4. Berdasarkan permasalahan Guru Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
belum mampu berinovasi dalam eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
mengimplementasikan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
pendekatan saintific dan model ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai dengan masalah adalah :
karekteristik peserta didik dan Kesiapan guru untuk Perangkat pembelajaran yang disusun dengan
materi Zat dan perubahannya, menyusun perangkat baik dengan menerapkan pendekatan scientific
maka dapat dipaparkan hasil pembelajaran masih dan model pembelajaran inovatif dapat
eksplorasi penyebab masalah kurang pada materi Zat meningkatkan hasil belajar peserta didik
sebagai berikut : dan Perubahannya. melalui pengalaman belajarnya.
 Guru masih belum terbiasa
dengan pendekatan scientific. Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Ketidaksiapan guru dalam guru jarang menyusun perangkat
menyusun perangkat. pembelajaran pembelajaran. Kesiapan guru
 Keterbatasan kompetensi guru yang kurang dalam menyusun perangkat
yang tidak mampu berinovasi pembelajaran berakibat pada proses
dan kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang terjadi. Guru hanya akan
pembelajaran yang efektif. melakukan transfer pengetahuan satu arah
 Bingung dengan pemilihan dengan cara yang monoton yang kemudian
model pembelajaran yang membuat partisipasi peserta didik menjadi
cocok dengan materi zat dan berkurang, Kurangnya kesiapan guru juga
perubahannya dan sesuai berpengaruh pada penguasaan guru terhadap
dengan gaya belajar peserta sintaks pembelajaran sehingga tidak dapat
didik mengatur waktu pembelajaran dengan baik.
 Metode mengajar yang
monoton yakni menyajikan Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu
materi zat dan perubahannya diwujudkan melalui penggunaan perangkat
melaui ceramah. pembelajaran yang tepat dalam
 Tidak menggunakan media mengimplementasikan pendekatan scientific
pembelajaran IPA yang dan model pembelajaran sesuai dengan
kontekstual dan modern karakteristik peserta didik dan materi zat dan
berbasis IT pada materi zat dan perubahannya.
perubahannya.
Oleh karena itu guru perlu menyusun desain
pembelajaran yang inovatif dengan

3
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
menyusun perangkat pembelajaran pada
materi Zat dan Perubahannya agar dapat
mengimplementasikan pendekatan scientific
dan model pembelajaran.
5. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan peserta didik eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
berpikir kritis dan memecahkan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
masalah HOTS masih rendah ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pada materi Zat dan masalah adalah :
Perubahannya, maka dapat Guru tidak merancang Perangkat pembelajaran yang berbasis HOTS
dipaparkan hasil eksplorasi perangkat pembelajaran akan mengarahkan peserta didik dalam
penyebab masalah sebagai berikut : berbasis HOTS kegiatan pembelajaran untuk mampu
 Pembelajaran masih berpusat meningkatkan kemampuan berpikir pada level
pada guru. Karena masih yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan
menggunakan metode dengan kemampuan untuk berpikir secara
konvensional yaitu ceramah kritis dalam menerima berbagai jenis
dalam menjelaskan materi zat informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan
dan perubahannya. suatu masalah menggunakan pengetahuan
 Tidak paham dengan konsep yang dimiliki.
HOTS, sehingga kesulitan
menyusun pembelajaran yang Dalam pembelajaran yang terjadi guru tidak
mengarahkan peserta didik merancang dan menyusun perangkat
untuk berpikir kritis. pembelajaran yang berbasis HOTS. Tidak
 Tidak menggunakan model adanya pedoman pembelajaran yang berbasis
pembelajaran yang mampu HOTS membuat pembelajaran berpusat pada
menggali kemampuan peserta guru, materi disajikan hanya lewat metode
didik untuk berpikir kritis ceramah dan penugasan yang terbatas pada
 Tidak memahami materi level berpikir rendah. Pembelajaran yang
dengan baik dirancang tidak menggunakan model
 Kesulitan membuat stimulus pembelajaran maupun melibatkan media
untuk menarik perhatian pembelajaran yang mampu mengarahkan
peserta didik memecahkan peserta didik untuk terbiasa menganalisis,
suatu persoalan yang HOTS. mengkreasi, dan mengkritisi suatu
 Peserta terbiasa dengan materi permasalahan. Selain itu guru masih kesulitan
LOTS yang hanya berkisar membuat stimulus sehingga menyebabkan
pada pengetahuan hafalan saja. kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis
 Intensitas pemberian tugas serta memecahkan masalah HOTS masih
yang banyak dengan tagihan rendah.
kebanyakan C1-C3
 Kurang memaksimalkan peran Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu
media yang menarik untuk diwujudkan melalui perancangan perangkat
membuat peserta didik pembelajaran yang tepat dalam upaya
memahami materi yang sulit meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berpikir kritis dan memecahkan masalah
HOTS terutama pada materi Zat dan
Perubahannya.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


perangkat pembelajaran berbasis HOTS
pada materi Zat dan Perubahannya akan
menuntun peserta didik pada pembelajaran
yang mengarah pada kemampuan menganalisi,
berpikir kritis dan memecahkan masalah
HOTS.
6. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
penerapan teknologi/inovasi pada eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pembelajaran tentang Zat dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
Perubahannya yang masih ditentukan akar penyebab pembelajaran.

4
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
terbatas, maka dapat dipaparkan masalah adalah :
hasil eksplorasi penyebab masalah Guru tidak Penggunaan media pembelajaran merupakan
sebagai berikut : menggunakan media salah satu bentuk penerapan teknologi dalam
 Keterampilan literasi digital pembelajaran pada kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran
yang rendah. materi Zat dan yang interaktif dan dinamis akan membuat
 Tidak menguasai platform Perubahannya. pembelajaran lebih efisien, menggugah rasa
pembelajaran yang bisa ingin tahu, merangsang peserta didik untuk
memudahkan guru dan peserta lebih aktif dan antusias, membantu peserta
didik berdiskusi terkait materi didik memahami materi yang sulit karena
zat dan perubahannya abstrak sehingga tujuan pembelajaran bisa
 Bingung dengan pemilihan tercapai.
media pembelajaran yang
cocok agar peserta didik Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
memahami materi tentang zat guru menyajikan materi zat dan perubahannya
dan perubahnnya. melalui cara ceramah dan penugasan. Peserta
 Sarana seperti proyektor dan didik tidak difasilitasi untuk memperoleh
prasarana seperti ruangan kelas, pengetahuan melalui pengalaman sendiri. Hal
listrik, internet yang masih ini terjadi karena guru jarang menggunakan
terbatas. media pembelajaran. Minimnya penggunaan
 Teguh pada metode mengajar media menyebabkan situasi pembelajaran
konvensional (ceramah dan tidak menyenangkan. Media pembelajaran
tugas). yang digunakan hanyalah gambar yang ada
 Tidak ada daya kreasi untuk dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak dan
membuat media pembelajaran sulit dijelaskan pada materi zat dan
IPA yang kontekstual dan perubahannya semakin sulit dimengerti dan
modern berbasis IT. dipahami oleh peserta didik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu


diwujudkan melalui penggunaan media
pembelajaran yang tepat sebagai penerapan
teknologi/inovasi pada pembelajaran tentang
zat dan perubahannya.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan media pembelajaran pada
materi Zat dan Perubahannya untuk
membantu peserta didik memahami materi Zat
dan Perubahannya.
7. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan penerapan eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pembelajaran berbasis TPACK masalah, maka dapat couse)/key factor adalah model
yang masih rendah pada materi ditentukan akar penyebab pembelajaran.
Zat dan Perubahannya, maka masalah adalah :
dapat dipaparkan hasil eksplorasi Guru tidak menerapkan Pembelajaran yang berbasis pada penerapan
penyebab masalah sebagai berikut : model pembelajaran TPACK tidak terlepas dari peranan guru
 Guru yang tidak memahami yang sesuai pada materi dalam mengelolah suatu pembelajaran dengan
proses pembelajaran kecakapan Zat dan Perubahannya. mengintegrasikan pengetahuan teknologi,
abad-21. pengetahuan pedagogi dan pengetahuan
 Kurangnya pengetahuan konten. Hal ini bisa diwakilkan dengan
tentang TPAC itu sendiri pemilihan dan penerapan model pembelajaran
 Sarana dan prasarana yang yang tepat sesuai dengan karakter materi dan
masih terbatas. peserta didik. Sebab dengan penggunaan
 Tidak ada daya kreasi guru model pembelajaran, guru akan mudah
untuk membuat media menentukan media pembelajaran yang sesuai
pembelajaran sederhana dengan materi yang akan disampaikan,
tentang zat dan perubahannya sehingga penyampaian materi yang sulit dan
 Teguh pada metode mengajar abstrak sekalipun mampu tersampaikan

5
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
konvensional (ceramah dan dengan baik.
tugas) karena dirasa lebih
gampang, cocok dan cepat Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
menyelesaikan materi zat dan guru belum melaksanakan pembelajaran
perubahannya. berbasis TPACK. Pembelajaran belum
 Tidak memahami karakteristik mengintegrasikan pengetahuan teknologi
materi sehingga Bingung seperti penggunaan media pembelajaran
dengan pemilihan media berbasis ICT, pengetahuan pedagogi seperti
pembelajaran penggunaan model pembelajaran dan
 Literasi teknolgi yang minim pengetahuan konten terkait materi
sehingga kurang paham dengan pembelajaran. Pembelajaran yang terjadi
platform pendidikan masih menggunakan metode monoton yaitu
 Pemahaman guru dalam ceramah dan penugasan, tidak melibatkan
membuat media berbasis ICT media pembelajaran sehingga peserta didik
terbatas sulit mencapai tujuan dari pembelajaran.
Pembelajaran tidak menggunakan model
pembelajaran yang mampu mengarahkan
peserta didik antusias dan lebih aktif mencari
tahu. Hal ini menyebabkan peserta didik sulit
berkembang dan memiliki kemampuan 4C
sesuai tuntutan kecakapan abad 21.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu


diwujudkan melalui penggunaan model
pembelajaran yang tepat sebagai penerapan
TPACK pada pembelajaran tentang zat dan
perubahannya.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan model pembelajaran pada
materi Zat dan Perubahannya untuk
membantu peserta didik memahami materi Zat
dan Perubahannya.

6
B. Materi kelas VII : Kalor dan Perpindahan Kalor
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
1. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
motivasi belajar IPA yang eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
rendah pada materi Kalor dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah metode
perpindahan kalor, maka dapat ditentukan akar penyebab pembelajaran.
dipaparkan hasil eksplorasi masalah adalah :
penyebab masalah sebagai Guru tidak menerapkan Metode pembelajaran yang dipilih dan
berikut : metode pembelajaran diterapkan jika sesuai dengan karakteristik
 Peserta didik tidak diberi yang sesuai pada materi materi akan menjadi faktor yang
materi Pra syarat untuk Kalor dan perpindahan menyebabkan motivasi belajar IPA peserta
mencari tahu gambaran kalor. didik dapat meningkat.
tentang materi kalor dan
perpindahan kalor. Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Materi yang abstrak dan guru cenderung menggunakan metode yang
tidak kontekstual. monoton yaitu ceramah dan pemberian
 Penggunaan metode ajar tugas dalam jumlah yang banyak dan
yang tidak variatif sering, dimana guru hanya menjelaskan
(Monoton). pengertian kalor, pemanfaatan kalor, dan
 Hanya menggunakan 1 perpindahannya, hal ini menjadikan
sumber belajar (buku teks pembelajaran tidak menyenangkan karena
pelajaran) peserta didik hanya pasif mendengarkan
 Suasana belajar yang tidak sedangkan Guru menjadi satu-satunya
menyenangkan alternatif sumber belajar selain buku teks
 Tidak ada interaksi guru- pelajaran.
peserta didik, dan antar Ketika peserta didik tidak dilibatkan dan
peserta didik. difasilitasi dalam menggali informasi maka
 Tidak dilakukan penilaian ia kehilangan kesempatan untuk
otentik untuk mengetahui mengkonstruksikan pengetahuannya
kelemahan dan kelebihan, melalui pengalamannya sendiri. Hal ini
minat dan gaya belajar menyebabkan peserta didik semakin
peserta didik. kesulitan memahami materi yang abstrak
 Pembelajaran yang diberikan dan tidak kontekstual seperti kalor,
berlaku sama tanpa pemanfaatan kalor, dan perpindahannya,
memperhatikan gaya belajar ditambah dengan tidak dibantu dengan
peserta didik. penggunaan media pembelajaran. Kesulitan
 Lingkungan/suasana yang yang dialami menyebabkan motivasi belajar
tidak kondusif. IPA peserta didik semakin menurun.
 Tidak menggunakan media
pembelajaran seperti video Untuk mengatasi permasalahan tersebut
pembelajaran yang perlu diwujudkan melalui pembelajaran
menampilkan kalor, yang tepat dalam upaya meningkatkan
pemanfaatan kalor, dan motivasi belajar IPA peserta didik terutama
perpindahannya. pada materi kalor dan perpindahan kalor..
 Pemberian tugas yang dalam
jumlah banyak dan sering. Oleh karena itu guru perlu menyusun
desain pembelajaran inovatif dengan
menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai untuk dapat membuat peserta
didik antusias dan termotivasi dalam
pembelajaran IPA terkait materi kalor dan
perpindahan kalor.
2. Berdasarkan permasalahan minat Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
yang rendah pada pelajaran eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
IPA terkait materi kalor dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
perpindahan kalor, maka dapat ditentukan akar penyebab pembelajaran.
dipaparkan hasil eksplorasi masalah adalah :
penyebab masalah sebagai Guru belum Penggunaan media pembelajaran dapat
berikut : menenggunakan media membantu meningkatkan minat peserta

7
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
 Tingkat intelegensi (IQ) yang pembelajaran yang didik dalam memahami materi
rendah. variatif. pembelajaran. Terutama dalam penggunaan
 Kurangnya kebermaknaan media pembelajaran interaktif dan dinamis.
materi karena sulit dipahami, Dengan memanfaatkan media pembelajaran
bersifat abstrak seperti kalor, maka pembelajaran akan lebih efisien,
dan perindahan kalor. menggugah rasa ingin tahu, merangsang
 Pembelajaran konvensional . peserta didik untuk lebih aktif dan antusias,
 Peserta didik tidak difasilitasi membantu peserta didik memahami materi
untuk melakukan observasi yang sulit karena abstrak sehingga tujuan
atau praktikum. pembelajaran bisa tercapai.
 Tidak diberikan penguatan
dan motivasi . Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Jarang menggunakan media guru menyajikan materi kalor dan
pembelajaran yang interaktif perubahannya melalui cara ceramah dan
dan dinamis. penugasan. Peserta didik tidak difasilitasi
 Sarana dan prasarana yg untuk memperoleh pengetahuan melalui
terbatas. pengalaman sendiri, misalnya melalui
 Kondisi dan situasi belajar osbservasi/pengamatan tentang perubahan
yang tidak menyenangkan . wujud zat akibat kalor. Hal ini terjadi
karena guru jarang menggunakan media
pembelajaran. Minimnya penggunaan
media menyebabkan situasi pembelajaran
tidak menyenangkan. Media pembelajaran
yang digunakan hanyalah gambar yang ada
dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak
dan sulit dijelaskan seperti seperti kalor,
dan perindahan kalor semakin sulit
dimengerti dan dipahami oleh peserta didik.
Ketika peserta didik tidak memiliki
gambaran mengenai materi yang ia pelajari
ia akan kehilangan minat dalam
pembelajaran karena tidak memiliki
motivasi pentingnya mempelajari materi
tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut


perlu diwujudkan melalui pembelajaran
yang tepat dalam upaya meningkatkan
minat belajar IPA peserta didik terutama
pada materi kalor dan perpindahan kalor.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


desain pembelajaran yang inovatif
dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif pada materi
kalor dan perpindahan kalor agar mampu
menarik perhatian, menggugah rasa ingin
tahu, meningkatkan antusias,
menumbuhkan minat belajar peserta didik.
3. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
komunikasi guru dengan siswa eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dan orang tua siswa yang masih masalah, maka dapat couse)/key factor adalah keterlibatan
terbatas, maka dapat dipaparkan ditentukan akar penyebab orang tua.
hasil eksplorasi penyebab masalah adalah :
masalah sebagai berikut : Orang tua kurang Orang tua belum memiliki kesadaran akan
 Guru tidak meng up to date terlibat aktif dalam peranannya dalam mendukung
perkembangan peserta didik. pendidikan anaknya. perkembangnan anaknya. Sehingga Orang
 Komunikasi terbatas pada tua kurang terlibat aktif dalam pendidikan

8
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
tatap muka. anaknya.
 Keterbatasan dalam
memiliki alat komunikasi Oleh sebab itu guru perlu menciptakan
 Kurangnya sikap saling ruang komunikasi yang baik kepada peserta
menghargai dan saling didik dan orang tua dengan cara
percaya. meluangkan waktu mengenal personal
 Jarang membuat program peserta didik, mencari berbagai cara yang
yang mensyaratkan memungkinkan untuk terus berkomunikasi
keterlibatan orang tua dengan orang tua peserta didik.
terutama yang berkaitan
dengan pembelajaran di
sekolah. .
 Jarang melakukan pertemuan
sehingga terkesan lepas
tangan pada perkembangan
anaknya.
 Tidak memberikan motivasi
kepada orang tua untuk terus
mendukung perkembangan
anaknya dengan memberikan
perhatian.
4. Berdasarkan permasalahan Guru Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
belum mampu berinovasi eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dalam mengimplementasikan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
pendekatan saintific dan model ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai masalah adalah :
dengan karekteristik peserta Kesiapan guru untuk Perangkat pembelajaran yang disusun
didik dan materi kalor dan menyusun perangkat dengan baik dengan menerapkan
perpindahan kalor, maka dapat pembelajaran masih pendekatan scientific dan model
dipaparkan hasil eksplorasi kurang pada materi pembelajaran inovatif dapat meningkatkan
penyebab masalah sebagai kalor dan perpindahan hasil belajar peserta didik melalui
berikut : kalor. pengalaman belajarnya.
 Guru masih belum terbiasa
dengan pendekatan scientific. Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Ketidaksiapan guru dalam guru jarang menyusun perangkat
menyusun perangkat. pembelajaran pembelajaran. Kesiapan guru
 Keterbatasan kompetensi yang kurang dalam menyusun perangkat
guru yang tidak mampu pembelajaran berakibat pada proses
berinovasi dan kreatif dalam pembelajaran yang terjadi. Guru hanya akan
menciptakan pembelajaran melakukan transfer pengetahuan satu arah
yang efektif. dengan cara yang monoton yang kemudian
 Bingung dengan pemilihan membuat partisipasi peserta didik menjadi
model pembelajaran yang berkurang, Kurangnya kesiapan guru juga
cocok dengan materi kalor berpengaruh pada penguasaan guru
dan perpindahan kalor dan terhadap sintaks pembelajaran sehingga
sesuai dengan gaya belajar tidak dapat mengatur waktu pembelajaran
peserta didik dengan baik.
 Metode mengajar yang
monoton yakni menyajikan Untuk mengatasi permasalahan tersebut
materi zat dan perubahannya perlu diwujudkan melalui penggunaan
melaui ceramah. perangkat pembelajaran yang tepat dalam
 Tidak menggunakan media mengimplementasikan pendekatan
pembelajaran IPA yang scientific dan model pembelajaran sesuai
kontekstual dan modern dengan karakteristik peserta didik dan
berbasis IT pada materi materi zat dan perubahannya.
kalor dan perpindahan kalor.
Oleh karena itu guru perlu menyusun
desain pembelajaran yang inovatif

9
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
dengan menyusun perangkat
pembelajaran pada materi kalor dan
perpindahan kalor agar dapat
mengimplementasikan pendekatan
scientific dan model pembelajaran.
5. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan peserta didik eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
berpikir kritis dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
memecahkan masalah HOTS ditentukan akar penyebab pembelajaran.
masih rendah pada materi masalah adalah :
kalor dan perpindahan kalor, Guru tidak merancang Perangkat pembelajaran yang berbasis
maka dapat dipaparkan hasil perangkat pembelajaran HOTS akan mengarahkan peserta didik
eksplorasi penyebab masalah berbasis HOTS dalam kegiatan pembelajaran untuk mampu
sebagai berikut : meningkatkan kemampuan berpikir pada
 Pembelajaran masih berpusat level yang lebih tinggi, terutama yang
pada guru. Karena masih berkaitan dengan kemampuan untuk
menggunakan metode berpikir secara kritis dalam menerima
konvensional yaitu ceramah berbagai jenis informasi, berpikir
dalam menjelaskan materi kreatif dalam memecahkan suatu
kalor dan perpindahan kalor. masalah menggunakan pengetahuan yang
 Tidak paham dengan konsep dimiliki.
HOTS, sehingga kesulitan
menyusun pembelajaran Dalam pembelajaran yang terjadi guru tidak
yang mengarahkan peserta merancang dan menyusun perangkat
didik untuk berpikir kritis. pembelajaran yang berbasis HOTS. Tidak
 Tidak menggunakan model adanya pedoman pembelajaran yang
pembelajaran yang mampu berbasis HOTS membuat pembelajaran
menggali kemampuan berpusat pada guru, materi disajikan hanya
peserta didik untuk berpikir lewat metode ceramah dan penugasan yang
kritis terbatas pada level berpikir rendah.
 Tidak memahami materi Pembelajaran yang dirancang tidak
dengan baik menggunakan model pembelajaran maupun
 Kesulitan membuat stimulus melibatkan media pembelajaran yang
untuk menarik perhatian mampu mengarahkan peserta didik untuk
peserta didik memecahkan terbiasa menganalisis, mengkreasi, dan
suatu persoalan yang HOTS. mengkritisi suatu permasalahan. Selain itu
 Peserta terbiasa dengan guru masih kesulitan membuat stimulus
materi LOTS yang hanya sehingga menyebabkan kemampuan peserta
berkisar pada pengetahuan didik untuk berpikir kritis serta
hafalan saja. memecahkan masalah HOTS masih rendah.
 Intensitas pemberian tugas
yang banyak dengan tagihan Untuk mengatasi permasalahan tersebut
kebanyakan C1-C3 perlu diwujudkan melalui perancangan
 Kurang memaksimalkan perangkat pembelajaran yang tepat dalam
peran media yang menarik upaya meningkatkan kemampuan peserta
untuk membuat peserta didik didik untuk berpikir kritis dan memecahkan
memahami materi yang sulit masalah HOTS terutama pada materi kalor
dan perpindahan kalor.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


perangkat pembelajaran berbasis HOTS
pada materi kalor dan perpindahan
kalor akan menuntun peserta didik pada
pembelajaran yang mengarah pada
kemampuan menganalisi, berpikir kritis dan
memecahkan masalah HOTS.
6. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
penerapan teknologi/inovasi eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root

10
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
pada pembelajaran tentang masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
kalor dan perpindahan kalor ditentukan akar penyebab pembelajaran.
yang masih terbatas, maka masalah adalah :
dapat dipaparkan hasil eksplorasi Guru tidak Penggunaan media pembelajaran
penyebab masalah sebagai menggunakan media merupakan salah satu bentuk penerapan
berikut : pembelajaran pada teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
 Keterampilan literasi digital materi kalor dan Media pembelajaran yang interaktif dan
yang rendah. perpindahan kalor. dinamis akan membuat pembelajaran lebih
 Tidak menguasai platform efisien, menggugah rasa ingin tahu,
pembelajaran yang bisa merangsang peserta didik untuk lebih aktif
memudahkan guru dan dan antusias, membantu peserta didik
peserta didik berdiskusi memahami materi yang sulit karena abstrak
terkait materi kalor dan sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
perpindahan kalor .
 Bingung dengan pemilihan Pada pembelajaran tentang kalor dan
media pembelajaran yang perpindahan kalor yang selama ini terjadi
cocok agar peserta didik guru menyajikan materi melalui cara
memahami materi tentang ceramah dan penugasan. Peserta didik tidak
kalor dan perpindahan kalor. difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan
 Sarana seperti proyektor dan melalui pengalaman sendiri. Hal ini terjadi
prasarana seperti ruangan karena guru jarang menggunakan media
kelas, listrik, internet yang pembelajaran. Minimnya penggunaan
masih terbatas media menyebabkan situasi pembelajaran
 Teguh pada metode mengajar tidak menyenangkan. Media pembelajaran
konvensional (ceramah dan yang digunakan hanyalah gambar yang ada
tugas). dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak
 Tidak ada daya kreasi untuk dan sulit dijelaskan semakin sulit
membuat media dimengerti dan dipahami oleh peserta didik.
pembelajaran IPA yang
kontekstual dan modern Untuk mengatasi permasalahan tersebut
berbasis IT. perlu diwujudkan melalui penggunaan
media pembelajaran yang tepat sebagai
penerapan teknologi/inovasi pada
pembelajaran tentang kalor dan
perpindahan kalor.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


desain pembelajaran yang inovatif
dengan menggunakan media
pembelajaran pada materi kalor dan
perpindahan kalor untuk membantu
peserta didik memahami materi kalor dan
perpindahan kalor.
7. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan penerapan eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pembelajaran berbasis masalah, maka dapat couse)/key factor adalah model
TPACK yang masih rendah ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pada materi kalor dan masalah adalah :
perpindahan kalor, maka dapat Guru tidak menerapkan Pembelajaran yang berbasis pada penerapan
dipaparkan hasil eksplorasi model pembelajaran TPACK tidak terlepas dari peranan guru
penyebab masalah sebagai yang sesuai pada materi dalam mengelolah suatu pembelajaran
berikut : kalor dan perpindahan dengan mengintegrasikan pengetahuan
 Guru yang tidak memahami kalor. teknologi, pengetahuan pedagogi dan
proses pembelajaran pengetahuan konten. Hal ini bisa
kecakapan abad-21. diwakilkan dengan pemilihan dan
 Kurangnya pengetahuan penerapan model pembelajaran yang tepat
tentang TPAC itu sendiri sesuai dengan karakter materi dan peserta
 Sarana dan prasarana yang didik. Sebab dengan penggunaan model

11
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
masih terbatas. pembelajaran, guru akan mudah
 Tidak ada daya kreasi guru menentukan media pembelajaran yang
untuk membuat media sesuai dengan materi yang akan
pembelajaran sederhana disampaikan, sehingga penyampaian materi
tentang kalor dan yang sulit dan abstrak sekalipun mampu
perpindahan kalor. tersampaikan dengan baik.
 Teguh pada metode mengajar
konvensional (ceramah dan Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
tugas) karena dirasa lebih guru belum melaksanakan pembelajaran
gampang, cocok dan cepat berbasis TPACK. Pembelajaran belum
menyelesaikan materi kalor mengintegrasikan pengetahuan teknologi
dan perpindahan kalor. seperti penggunaan media pembelajaran
 Tidak memahami berbasis ICT, pengetahuan pedagogi seperti
karakteristik materi sehingga penggunaan model pembelajaran dan
Bingung dengan pemilihan pengetahuan konten terkait materi
media pembelajaran pembelajaran. Pembelajaran yang terjadi
 Literasi teknolgi yang minim masih menggunakan metode monoton yaitu
sehingga kurang paham ceramah dan penugasan, tidak melibatkan
dengan platform pendidikan media pembelajaran sehingga peserta didik
 Pemahaman guru dalam sulit mencapai tujuan dari pembelajaran.
membuat media berbasis ICT Pembelajaran tidak menggunakan model
terbatas pembelajaran yang mampu mengarahkan
peserta didik antusias dan lebih aktif
mencari tahu. Hal ini menyebabkan peserta
didik sulit berkembang dan memiliki
kemampuan 4C sesuai tuntutan kecakapan
abad 21.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut


perlu diwujudkan melalui penggunaan
model pembelajaran yang tepat sebagai
penerapan TPACK pada pembelajaran
tentang kalor dan perpindahan kalor.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


desain pembelajaran yang inovatif
dengan menggunakan model
pembelajaran pada materi kalor dan
perpindahan kalor untuk membantu
peserta didik memahami materi kalor dan
perpindahan kalor.

12
C. Materi kelas VIII : Sistem Pencernaan Manusia

No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
1. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
motivasi belajar IPA yang eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
rendah pada materi Sistem masalah, maka dapat couse)/key factor adalah metode
Pencernaan Manusia, maka ditentukan akar penyebab pembelajaran.
dapat dipaparkan hasil eksplorasi masalah adalah :
penyebab masalah sebagai berikut Guru tidak menerapkan Metode pembelajaran yang dipilih dan
: metode pembelajaran diterapkan jika sesuai dengan karakteristik
 Peserta didik tidak diberi yang sesuai pada materi materi akan menjadi faktor yang
materi Pra syarat untuk Sistem Pencernaan menyebabkan motivasi belajar IPA peserta
mencari tahu gambaran Manusia,. didik dapat meningkat.
tentang materi Sistem
Pencernaan Manusia. Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Materi yang abstrak dan tidak guru cenderung menggunakan metode yang
kontekstual. monoton yaitu ceramah dan pemberian tugas
 Penggunaan metode ajar yang dalam jumlah yang banyak dan sering,
tidak variatif (Monoton). dimana guru hanya menjelaskan nutrisi
 Hanya menggunakan 1 makanan, macam dan fungsi organ
sumber belajar (buku teks pencernaan, pengertian pencernaan kimiawi
pelajaran) dan mekanik, serta kelainan pada sistem
 Suasana belajar yang tidak perncernaan manusia, hal ini menjadikan
menyenangkan pembelajaran tidak menyenangkan karena
 Tidak ada interaksi guru- peserta didik hanya pasif mendengarkan
peserta didik, dan antar sedangkan Guru menjadi satu-satunya
peserta didik. alternatif sumber belajar selain buku teks
 Tidak dilakukan penilaian pelajaran.
otentik untuk mengetahui Ketika peserta didik tidak dilibatkan dan
kelemahan dan kelebihan, difasilitasi dalam menggali informasi maka
minat dan gaya belajar ia kehilangan kesempatan untuk
peserta didik. mengkonstruksikan pengetahuannya melalui
 Pembelajaran yang diberikan pengalamannya sendiri. Hal ini
berlaku sama tanpa menyebabkan peserta didik semakin
memperhatikan gaya belajar kesulitan memahami materi yang abstrak
peserta didik. dan tidak kontekstual seperti nutrisi
 Lingkungan/suasana yang makanan, organ pencernaan, enzim,
tidak kondusif. mekanisme pencernaan manusia dan
 Tidak menggunakan media ditambah dengan tidak dibantu dengan
pembelajaran seperti video penggunaan media pembelajaran. Kesulitan
pembelajaran yang yang dialami menyebabkan motivasi belajar
menampilkan nutrisi IPA peserta didik semakin menurun.
makanan, organ pencernaan,
dan urutan perncernaan Untuk mengatasi permasalahan tersebut
manusia. perlu diwujudkan melalui pembelajaran
 Pemberian tugas yang dalam yang tepat dalam upaya meningkatkan
jumlah banyak dan sering. motivasi belajar IPA peserta didik terutama
pada materi Sistem Pencernaan Manusia.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran inovatif dengan
menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai untuk dapat membuat peserta didik
antusias dan termotivasi dalam pembelajaran
IPA terkait materi Sistem Pencernaan
Manusia.
2. Berdasarkan permasalahan minat Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
yang rendah pada pelajaran eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
IPA terkait materi sistem masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media

13
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
pencernaan manusia, maka ditentukan akar penyebab pembelajaran.
dapat dipaparkan hasil eksplorasi masalah adalah :
penyebab masalah sebagai berikut Guru belum Penggunaan media pembelajaran dapat
: menenggunakan media membantu meningkatkan minat peserta didik
 Tingkat intelegensi (IQ) yang pembelajaran yang dalam memahami materi pembelajaran
rendah. variatif. sistem pencernaan manusia. Terutama dalam
 Kurangnya kebermaknaan penggunaan media pembelajaran interaktif
materi karena sulit dipahami, dan dinamis. Dengan memanfaatkan media
bersifat abstrak seperti nutrisi pembelajaran maka pembelajaran akan lebih
makanan, organ pencernaan, efisien, menggugah rasa ingin tahu,
enzim, mekanisme merangsang peserta didik untuk lebih aktif
pencernaan manusia. dan antusias, membantu peserta didik
 Pembelajaran konvensional . memahami materi yang sulit karena abstrak
 Peserta didik tidak difasilitasi sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
untuk melakukan observasi
atau praktikum. Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Tidak diberikan penguatan guru menyajikan materi sistem pencernaan
dan motivasi . manusia melalui cara ceramah dan
 Jarang menggunakan media penugasan. Peserta didik tidak difasilitasi
pembelajaran yang interaktif untuk memperoleh pengetahuan melalui
dan dinamis. pengalaman sendiri, misalnya melalui
 Sarana dan prasarana yg osbservasi/pengamatan tentang macam
terbatas. nutrisi makanan. Hal ini terjadi karena guru
 Kondisi dan situasi belajar jarang menggunakan media pembelajaran.
yang tidak menyenangkan . Minimnya penggunaan media menyebabkan
situasi pembelajaran tidak menyenangkan.
Media pembelajaran yang digunakan
hanyalah gambar yang ada dibuku pelajaran
saja. Materi yang abstrak dan sulit dijelaskan
seperti seperti nutrisi makanan, organ
pencernaan, enzim, mekanisme pencernaan
manusia semakin sulit dimengerti dan
dipahami oleh peserta didik. Ketika peserta
didik tidak memiliki gambaran mengenai
materi yang ia pelajari ia akan kehilangan
minat dalam pembelajaran karena tidak
memiliki motivasi pentingnya mempelajari
materi tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut


perlu diwujudkan melalui pembelajaran
yang tepat dalam upaya meningkatkan minat
belajar IPA peserta didik terutama pada
materi sistem pencernaan manusia.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan media pembelajaran
interaktif pada materi sistem pencernaan
manusia agar mampu menarik perhatian,
menggugah rasa ingin tahu, meningkatkan
antusias, menumbuhkan minat belajar
peserta didik.
3. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
komunikasi guru dengan siswa eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dan orang tua siswa yang masih masalah, maka dapat couse)/key factor adalah keterlibatan orang
terbatas, maka dapat dipaparkan ditentukan akar penyebab tua.
hasil eksplorasi penyebab masalah adalah :

14
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
masalah sebagai berikut : Orang tua kurang Orang tua belum memiliki kesadaran akan
 Guru tidak meng up to date terlibat aktif dalam peranannya dalam mendukung
perkembangan peserta didik. pendidikan anaknya. perkembangnan anaknya. Sehingga Orang
 Komunikasi terbatas pada tua kurang terlibat aktif dalam pendidikan
tatap muka. anaknya.
 Keterbatasan dalam
memiliki alat komunikasi Oleh sebab itu guru perlu menciptakan ruang
 Kurangnya sikap saling komunikasi yang baik kepada peserta didik
menghargai dan saling dan orang tua dengan cara meluangkan
percaya. waktu mengenal personal peserta didik,
 Jarang membuat program mencari berbagai cara yang memungkinkan
yang mensyaratkan untuk terus berkomunikasi dengan orang tua
keterlibatan orang tua peserta didik.
terutama yang berkaitan
dengan pembelajaran di
sekolah. .
 Jarang melakukan pertemuan
sehingga terkesan lepas
tangan pada perkembangan
anaknya.
 Tidak memberikan motivasi
kepada orang tua untuk terus
mendukung perkembangan
anaknya dengan memberikan
perhatian.
4. Berdasarkan permasalahan Guru Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
belum mampu berinovasi eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dalam mengimplementasikan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
pendekatan saintific dan model ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai masalah adalah :
dengan karekteristik peserta Kesiapan guru untuk Perangkat pembelajaran yang disusun
didik dan materi sistem menyusun perangkat dengan baik dengan menerapkan pendekatan
pencernaan manusia, maka pembelajaran masih scientific dan model pembelajaran inovatif
dapat dipaparkan hasil eksplorasi kurang pada materi dapat meningkatkan hasil belajar peserta
penyebab masalah sebagai berikut sistem pencernaan didik melalui pengalaman belajarnya.
: manusia.
 Guru masih belum terbiasa Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
dengan pendekatan scientific. guru jarang menyusun perangkat
 Ketidaksiapan guru dalam pembelajaran pembelajaran. Kesiapan guru
menyusun perangkat. yang kurang dalam menyusun perangkat
 Keterbatasan kompetensi pembelajaran berakibat pada proses
guru yang tidak mampu pembelajaran yang terjadi. Guru hanya akan
berinovasi dan kreatif dalam melakukan transfer pengetahuan satu arah
menciptakan pembelajaran dengan cara yang monoton yang kemudian
yang efektif. membuat partisipasi peserta didik menjadi
 Bingung dengan pemilihan berkurang, Kurangnya kesiapan guru juga
model pembelajaran yang berpengaruh pada penguasaan guru terhadap
cocok dengan materi sistem sintaks pembelajaran sehingga tidak dapat
pencernaan manusia dan mengatur waktu pembelajaran dengan baik.
sesuai dengan gaya belajar
peserta didik Untuk mengatasi permasalahan tersebut
 Metode mengajar yang perlu diwujudkan melalui penggunaan
monoton yakni menyajikan perangkat pembelajaran yang tepat dalam
materi sistem pencernaan mengimplementasikan pendekatan scientific
manusia melaui ceramah. dan model pembelajaran sesuai dengan
 Tidak menggunakan media karakteristik peserta didik dan materi zat dan
pembelajaran IPA yang perubahannya.
kontekstual dan modern

15
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
berbasis IT pada materi Oleh karena itu guru perlu menyusun desain
sistem pencernaan manusia. pembelajaran yang inovatif dengan
menyusun perangkat pembelajaran pada
materi sistem pencernaan manusia agar
dapat mengimplementasikan pendekatan
scientific dan model pembelajaran.
5. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan peserta didik eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
berpikir kritis dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
memecahkan masalah HOTS ditentukan akar penyebab pembelajaran.
masih rendah pada materi masalah adalah :
sistem pencernaan manusia, Guru tidak merancang Perangkat pembelajaran yang berbasis
maka dapat dipaparkan hasil perangkat pembelajaran HOTS akan mengarahkan peserta didik
eksplorasi penyebab masalah berbasis HOTS dalam kegiatan pembelajaran untuk mampu
sebagai berikut : meningkatkan kemampuan berpikir pada
 Pembelajaran masih berpusat level yang lebih tinggi, terutama yang
pada guru. Karena masih berkaitan dengan kemampuan untuk berpikir
menggunakan metode secara kritis dalam menerima berbagai jenis
konvensional yaitu ceramah informasi, berpikir
dalam menjelaskan materi kreatif dalam memecahkan suatu
sistem pencernaan manusia. masalah menggunakan pengetahuan yang
 Tidak paham dengan konsep dimiliki.
HOTS, sehingga kesulitan
menyusun pembelajaran yang Dalam pembelajaran yang terjadi guru tidak
mengarahkan peserta didik merancang dan menyusun perangkat
untuk berpikir kritis. pembelajaran yang berbasis HOTS. Tidak
 Tidak menggunakan model adanya pedoman pembelajaran yang
pembelajaran yang mampu berbasis HOTS membuat pembelajaran
menggali kemampuan peserta berpusat pada guru, materi disajikan hanya
didik untuk berpikir kritis lewat metode ceramah dan penugasan yang
 Tidak memahami materi terbatas pada level berpikir rendah.
dengan baik Pembelajaran yang dirancang tidak
 Kesulitan membuat stimulus menggunakan model pembelajaran maupun
untuk menarik perhatian melibatkan media pembelajaran yang
peserta didik memecahkan mampu mengarahkan peserta didik untuk
suatu persoalan yang HOTS. terbiasa menganalisis, mengkreasi, dan
 Peserta terbiasa dengan mengkritisi suatu permasalahan. Selain itu
materi LOTS yang hanya guru masih kesulitan membuat stimulus
berkisar pada pengetahuan sehingga menyebabkan kemampuan peserta
hafalan saja. didik untuk berpikir kritis serta memecahkan
 Intensitas pemberian tugas masalah HOTS masih rendah.
yang banyak dengan tagihan
kebanyakan C1-C3 Untuk mengatasi permasalahan tersebut
 Kurang memaksimalkan perlu diwujudkan melalui perancangan
peran media yang menarik perangkat pembelajaran yang tepat dalam
untuk membuat peserta didik upaya meningkatkan kemampuan peserta
memahami materi yang sulit didik untuk berpikir kritis dan memecahkan
masalah HOTS terutama pada materi sistem
pencernaan manusia.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


perangkat pembelajaran berbasis HOTS
pada materi sistem pencernaan manusia
akan menuntun peserta didik pada
pembelajaran yang mengarah pada
kemampuan menganalisi, berpikir kritis dan
memecahkan masalah HOTS.
6. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,

16
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
penerapan teknologi/inovasi eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pada pembelajaran tentang masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
sistem pencernaan manusia ditentukan akar penyebab pembelajaran.
yang masih terbatas, maka masalah adalah :
dapat dipaparkan hasil eksplorasi Guru tidak Penggunaan media pembelajaran merupakan
penyebab masalah sebagai berikut menggunakan media salah satu bentuk penerapan teknologi dalam
: pembelajaran pada kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran
 Keterampilan literasi digital materi sistem yang interaktif dan dinamis akan membuat
yang rendah. pencernaan manusia. pembelajaran lebih efisien, menggugah rasa
 Tidak menguasai platform ingin tahu, merangsang peserta didik untuk
pembelajaran yang bisa lebih aktif dan antusias, membantu peserta
memudahkan guru dan didik memahami materi yang sulit karena
peserta didik berdiskusi abstrak sehingga tujuan pembelajaran bisa
terkait materi sistem tercapai.
pencernaan manusia .
 Bingung dengan pemilihan Pada pembelajaran tentang sistem
media pembelajaran yang pencernaan manusia yang selama ini terjadi
cocok agar peserta didik guru menyajikan materi melalui cara
memahami materi tentang ceramah dan penugasan. Peserta didik tidak
sistem pencernaan manusia. difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan
 Sarana seperti proyektor dan melalui pengalaman sendiri. Hal ini terjadi
prasarana seperti ruangan karena guru jarang menggunakan media
kelas, listrik, internet yang pembelajaran. Minimnya penggunaan media
masih terbatas menyebabkan situasi pembelajaran tidak
 Teguh pada metode mengajar menyenangkan. Media pembelajaran yang
konvensional (ceramah dan digunakan hanyalah gambar yang ada
tugas). dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak
 Tidak ada daya kreasi untuk dan sulit dijelaskan semakin sulit dimengerti
membuat media pembelajaran dan dipahami oleh peserta didik.
IPA yang kontekstual dan
modern berbasis IT. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
perlu diwujudkan melalui penggunaan media
pembelajaran yang tepat sebagai penerapan
teknologi/inovasi pada pembelajaran tentang
sistem pencernaan manusia.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan media pembelajaran pada
materi sistem pencernaan manusia untuk
membantu peserta didik memahami materi
sistem pencernaan manusia.
7. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan penerapan eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pembelajaran berbasis TPACK masalah, maka dapat couse)/key factor adalah model
yang masih rendah pada materi ditentukan akar penyebab pembelajaran.
sistem pencernaan manusia, masalah adalah :
maka dapat dipaparkan hasil Guru tidak menerapkan Pembelajaran yang berbasis pada penerapan
eksplorasi penyebab masalah model pembelajaran TPACK tidak terlepas dari peranan guru
sebagai berikut : yang sesuai pada materi dalam mengelolah suatu pembelajaran
 Guru yang tidak memahami sistem pencernaan dengan mengintegrasikan pengetahuan
proses pembelajaran manusia. teknologi, pengetahuan pedagogi dan
kecakapan abad-21. pengetahuan konten. Hal ini bisa diwakilkan
 Kurangnya pengetahuan dengan pemilihan dan penerapan model
tentang TPAC itu sendiri pembelajaran yang tepat sesuai dengan
 Sarana dan prasarana yang karakter materi dan peserta didik. Sebab
masih terbatas. dengan penggunaan model pembelajaran,
 Tidak ada daya kreasi guru guru akan mudah menentukan media

17
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
untuk membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran sederhana yang akan disampaikan, sehingga
tentang sistem pencernaan penyampaian materi yang sulit dan abstrak
manusia. sekalipun mampu tersampaikan dengan baik.
 Teguh pada metode mengajar
konvensional (ceramah dan Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
tugas) karena dirasa lebih guru belum melaksanakan pembelajaran
gampang, cocok dan cepat berbasis TPACK. Pembelajaran belum
menyelesaikan materi sistem mengintegrasikan pengetahuan teknologi
pencernaan manusia. seperti penggunaan media pembelajaran
 Tidak memahami berbasis ICT, pengetahuan pedagogi seperti
karakteristik materi sehingga penggunaan model pembelajaran dan
Bingung dengan pemilihan pengetahuan konten terkait materi
media pembelajaran pembelajaran. Pembelajaran yang terjadi
 Literasi teknolgi yang minim masih menggunakan metode monoton yaitu
sehingga kurang paham ceramah dan penugasan, tidak melibatkan
dengan platform pendidikan media pembelajaran sehingga peserta didik
 Pemahaman guru dalam sulit mencapai tujuan dari pembelajaran.
membuat media berbasis ICT Pembelajaran tidak menggunakan model
terbatas pembelajaran yang mampu mengarahkan
peserta didik antusias dan lebih aktif
mencari tahu. Hal ini menyebabkan peserta
didik sulit berkembang dan memiliki
kemampuan 4C sesuai tuntutan kecakapan
abad 21.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut


perlu diwujudkan melalui penggunaan
model pembelajaran yang tepat sebagai
penerapan TPACK pada pembelajaran
tentang sistem pencernaan manusia.

Oleh karena itu guru perlu menyusun desain


pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan model pembelajaran pada
materi sistem pencernaan manusia untuk
membantu peserta didik memahami materi
sistem pencernaan manusia.

18
D. Materi kelas IX : Perkembangbiakan pada Tumbuhan

No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
1. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
motivasi belajar IPA yang eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
rendah pada materi masalah, maka dapat couse)/key factor adalah metode
Perkembangbiakan pada ditentukan akar penyebab pembelajaran.
Tumbuhan, maka dapat masalah adalah :
dipaparkan hasil eksplorasi Guru tidak menerapkan Metode pembelajaran yang dipilih dan
penyebab masalah sebagai metode pembelajaran diterapkan jika sesuai dengan karakteristik
berikut : yang sesuai pada materi materi akan menjadi faktor yang
 Peserta didik tidak diberi Perkembangbiakan pada menyebabkan motivasi belajar IPA peserta
materi Pra syarat untuk Tumbuhan didik dapat meningkat.
mencari tahu gambaran
tentang materi Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
Perkembangbiakan pada guru cenderung menggunakan metode yang
Tumbuhan. monoton yaitu ceramah dan pemberian
 Materi yang abstrak dan tugas dalam jumlah yang banyak dan
tidak kontekstual. sering, dimana guru hanya menjelaskan
 Penggunaan metode ajar bagian tumbuhan, pengertian
yang tidak variatif perkembangbiakan secara vegetatif dan
(Monoton). generatif, perkembangbiakan pada
 Hanya menggunakan 1 angiospermae dan gymnospermae, hal ini
sumber belajar (buku teks menjadikan pembelajaran tidak
pelajaran) menyenangkan karena peserta didik hanya
 Suasana belajar yang tidak pasif mendengarkan sedangkan Guru
menyenangkan menjadi satu-satunya alternatif sumber
 Tidak ada interaksi guru- belajar selain buku teks pelajaran.
peserta didik, dan antar Ketika peserta didik tidak dilibatkan dan
peserta didik. difasilitasi dalam menggali informasi maka
 Tidak dilakukan penilaian ia kehilangan kesempatan untuk
otentik untuk mengetahui mengkonstruksikan pengetahuannya
kelemahan dan kelebihan, melalui pengalamannya sendiri. Hal ini
minat dan gaya belajar menyebabkan peserta didik semakin
peserta didik. kesulitan memahami materi yang abstrak
 Pembelajaran yang diberikan dan tidak kontekstual seperti
berlaku sama tanpa perkembangbiakan generatif (secara kawin)
memperhatikan gaya belajar pada tumbuhan angiospermae dan
peserta didik. gymnospermae, metagenesis pada lumut
 Lingkungan/suasana yang dan paku, serta proses penyerbukan dan
tidak kondusif. ditambah dengan tidak dibantu dengan
 Tidak menggunakan media penggunaan media pembelajaran. Kesulitan
pembelajaran seperti video yang dialami menyebabkan motivasi belajar
pembelajaran yang IPA peserta didik semakin menurun.
menampilkan
perkembangbiakan generatif Untuk mengatasi permasalahan tersebut
(secara kawin) pada perlu diwujudkan melalui pembelajaran
tumbuhan angiospermae dan yang tepat dalam upaya meningkatkan
gymnospermae, metagenesis motivasi belajar IPA peserta didik terutama
pada lumut dan paku, serta pada materi Perkembangbiakan pada
proses penyerbukan. Tumbuhan.
 Pemberian tugas yang dalam
jumlah banyak dan sering. Oleh karena itu guru perlu menyusun
desain pembelajaran inovatif dengan
menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai untuk dapat membuat peserta
didik antusias dan termotivasi dalam
pembelajaran IPA terkait materi
Perkembangbiakan pada Tumbuhan.

19
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
2. Berdasarkan permasalahan minat Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
yang rendah pada pelajaran eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
IPA terkait materi masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
Perkembangbiakan pada ditentukan akar penyebab pembelajaran.
Tumbuhan, maka dapat masalah adalah :
dipaparkan hasil eksplorasi Guru belum Penggunaan media pembelajaran dapat
penyebab masalah sebagai menenggunakan media membantu meningkatkan minat peserta
berikut : pembelajaran yang didik dalam memahami materi
 Tingkat intelegensi (IQ) yang variatif. pembelajaran sistem pencernaan manusia.
rendah. Terutama dalam penggunaan media
 Kurangnya kebermaknaan pembelajaran interaktif dan dinamis.
materi karena sulit dipahami, Dengan memanfaatkan media pembelajaran
bersifat abstrak seperti maka pembelajaran akan lebih efisien,
perkembangbiakan generatif menggugah rasa ingin tahu, merangsang
(secara kawin) pada peserta didik untuk lebih aktif dan antusias,
tumbuhan angiospermae dan membantu peserta didik memahami materi
gymnospermae, metagenesis yang sulit karena abstrak sehingga tujuan
pada lumut dan paku, serta pembelajaran bisa tercapai.
proses penyerbukan.
 Pembelajaran konvensional . Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
 Peserta didik tidak difasilitasi guru menyajikan materi Perkembangbiakan
untuk melakukan observasi pada Tumbuhan melalui cara ceramah dan
atau praktikum. penugasan. Peserta didik tidak difasilitasi
 Tidak diberikan penguatan untuk memperoleh pengetahuan melalui
dan motivasi . pengalaman sendiri, misalnya melalui
 Jarang menggunakan media osbservasi/pengamatan tentang macam
pembelajaran yang interaktif nutrisi makanan. Hal ini terjadi karena guru
dan dinamis. jarang menggunakan media pembelajaran.
 Sarana dan prasarana yg Minimnya penggunaan media
terbatas. menyebabkan situasi pembelajaran tidak
 Kondisi dan situasi belajar menyenangkan. Media pembelajaran yang
yang tidak menyenangkan . digunakan hanyalah gambar yang ada
dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak
dan sulit dijelaskan seperti seperti
perkembangbiakan generatif (secara kawin)
pada tumbuhan angiospermae dan
gymnospermae, metagenesis pada lumut
dan paku, serta proses penyerbukan
semakin sulit dimengerti dan dipahami oleh
peserta didik. Ketika peserta didik tidak
memiliki gambaran mengenai materi yang
ia pelajari ia akan kehilangan minat dalam
pembelajaran karena tidak memiliki
motivasi pentingnya mempelajari materi
tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut


perlu diwujudkan melalui pembelajaran
yang tepat dalam upaya meningkatkan
minat belajar IPA peserta didik terutama
pada Perkembangbiakan pada Tumbuhan.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


desain pembelajaran yang inovatif
dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif pada materi
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
agar mampu menarik perhatian, menggugah

20
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
rasa ingin tahu, meningkatkan antusias,
menumbuhkan minat belajar peserta didik.
3. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
komunikasi guru dengan siswa eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dan orang tua siswa yang masih masalah, maka dapat couse)/key factor adalah keterlibatan
terbatas, maka dapat dipaparkan ditentukan akar penyebab orang tua.
hasil eksplorasi penyebab masalah adalah :
masalah sebagai berikut : Orang tua kurang Orang tua belum memiliki kesadaran akan
 Guru tidak meng up to date terlibat aktif dalam peranannya dalam mendukung
perkembangan peserta didik. pendidikan anaknya. perkembangnan anaknya. Sehingga Orang
 Komunikasi terbatas pada tua kurang terlibat aktif dalam pendidikan
tatap muka. anaknya.
 Keterbatasan dalam
memiliki alat komunikasi Oleh sebab itu guru perlu menciptakan
 Kurangnya sikap saling ruang komunikasi yang baik kepada peserta
menghargai dan saling didik dan orang tua dengan cara
percaya. meluangkan waktu mengenal personal
 Jarang membuat program peserta didik, mencari berbagai cara yang
yang mensyaratkan memungkinkan untuk terus berkomunikasi
keterlibatan orang tua dengan orang tua peserta didik.
terutama yang berkaitan
dengan pembelajaran di
sekolah. .
 Jarang melakukan pertemuan
sehingga terkesan lepas
tangan pada perkembangan
anaknya.
 Tidak memberikan motivasi
kepada orang tua untuk terus
mendukung perkembangan
anaknya dengan memberikan
perhatian.
4. Berdasarkan permasalahan Guru Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
belum mampu berinovasi eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
dalam mengimplementasikan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
pendekatan saintific dan model ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai masalah adalah :
dengan karekteristik peserta Kesiapan guru untuk Perangkat pembelajaran yang disusun
didik dan materi menyusun perangkat dengan baik dengan menerapkan
Perkembangbiakan pada pembelajaran masih pendekatan scientific dan model
Tumbuhan, maka dapat kurang pada materi pembelajaran inovatif dapat meningkatkan
dipaparkan hasil eksplorasi Perkembangbiakan pada hasil belajar peserta didik melalui
penyebab masalah sebagai Tumbuhan. pengalaman belajarnya.
berikut :
 Guru masih belum terbiasa Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
dengan pendekatan scientific. guru jarang menyusun perangkat
 Ketidaksiapan guru dalam pembelajaran pembelajaran. Kesiapan guru
menyusun perangkat. yang kurang dalam menyusun perangkat
 Keterbatasan kompetensi pembelajaran berakibat pada proses
guru yang tidak mampu pembelajaran yang terjadi. Guru hanya akan
berinovasi dan kreatif dalam melakukan transfer pengetahuan satu arah
menciptakan pembelajaran dengan cara yang monoton yang kemudian
yang efektif. membuat partisipasi peserta didik menjadi
 Bingung dengan pemilihan berkurang, Kurangnya kesiapan guru juga
model pembelajaran yang berpengaruh pada penguasaan guru
cocok dengan materi terhadap sintaks pembelajaran sehingga
Perkembangbiakan pada tidak dapat mengatur waktu pembelajaran
Tumbuhan dan sesuai dengan dengan baik.

21
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
gaya belajar peserta didik
 Metode mengajar yang Untuk mengatasi permasalahan tersebut
monoton yakni menyajikan perlu diwujudkan melalui penggunaan
materi Perkembangbiakan perangkat pembelajaran yang tepat dalam
pada Tumbuhan melaui mengimplementasikan pendekatan
ceramah. scientific dan model pembelajaran sesuai
 Tidak menggunakan media dengan karakteristik peserta didik dan
pembelajaran IPA yang materi zat dan perubahannya.
kontekstual dan modern
berbasis IT pada materi Oleh karena itu guru perlu menyusun
Perkembangbiakan pada desain pembelajaran yang inovatif
Tumbuhan. dengan menyusun perangkat
pembelajaran pada materi
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
agar dapat mengimplementasikan
pendekatan scientific dan model
pembelajaran.
5. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan peserta didik eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
berpikir kritis dan masalah, maka dapat couse)/key factor adalah perangkat
memecahkan masalah HOTS ditentukan akar penyebab pembelajaran.
masih rendah pada materi masalah adalah :
Perkembangbiakan pada Guru tidak merancang Perangkat pembelajaran yang berbasis
Tumbuhan, maka dapat perangkat pembelajaran HOTS akan mengarahkan peserta didik
dipaparkan hasil eksplorasi berbasis HOTS dalam kegiatan pembelajaran untuk mampu
penyebab masalah sebagai meningkatkan kemampuan berpikir pada
berikut : level yang lebih tinggi, terutama yang
 Pembelajaran masih berpusat berkaitan dengan kemampuan untuk
pada guru. Karena masih berpikir secara kritis dalam menerima
menggunakan metode berbagai jenis informasi, berpikir
konvensional yaitu ceramah kreatif dalam memecahkan suatu
dalam menjelaskan materi masalah menggunakan pengetahuan yang
Perkembangbiakan pada dimiliki.
Tumbuhan.
 Tidak paham dengan konsep Dalam pembelajaran yang terjadi guru tidak
HOTS, sehingga kesulitan merancang dan menyusun perangkat
menyusun pembelajaran pembelajaran yang berbasis HOTS. Tidak
yang mengarahkan peserta adanya pedoman pembelajaran yang
didik untuk berpikir kritis. berbasis HOTS membuat pembelajaran
 Tidak menggunakan model berpusat pada guru, materi disajikan hanya
pembelajaran yang mampu lewat metode ceramah dan penugasan yang
menggali kemampuan terbatas pada level berpikir rendah.
peserta didik untuk berpikir Pembelajaran yang dirancang tidak
kritis menggunakan model pembelajaran maupun
 Tidak memahami materi melibatkan media pembelajaran yang
dengan baik mampu mengarahkan peserta didik untuk
 Kesulitan membuat stimulus terbiasa menganalisis, mengkreasi, dan
untuk menarik perhatian mengkritisi suatu permasalahan. Selain itu
peserta didik memecahkan guru masih kesulitan membuat stimulus
suatu persoalan yang HOTS. sehingga menyebabkan kemampuan peserta
 Peserta terbiasa dengan didik untuk berpikir kritis serta
materi LOTS yang hanya memecahkan masalah HOTS masih rendah.
berkisar pada pengetahuan
hafalan saja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
 Intensitas pemberian tugas perlu diwujudkan melalui perancangan
yang banyak dengan tagihan perangkat pembelajaran yang tepat dalam
kebanyakan C1-C3 upaya meningkatkan kemampuan peserta
 Kurang memaksimalkan didik untuk berpikir kritis dan memecahkan

22
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
peran media yang menarik masalah HOTS terutama pada materi
untuk membuat peserta didik Perkembangbiakan pada Tumbuhan.
memahami materi yang sulit
Oleh karena itu guru perlu menyusun
perangkat pembelajaran berbasis HOTS
pada materi Perkembangbiakan pada
Tumbuhan akan menuntun peserta didik
pada pembelajaran yang mengarah pada
kemampuan menganalisi, berpikir kritis dan
memecahkan masalah HOTS.
6. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
penerapan teknologi/inovasi eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root
pada pembelajaran tentang masalah, maka dapat couse)/key factor adalah media
Perkembangbiakan pada ditentukan akar penyebab pembelajaran.
Tumbuhan yang masih masalah adalah :
terbatas, maka dapat dipaparkan Guru tidak Penggunaan media pembelajaran
hasil eksplorasi penyebab menggunakan media merupakan salah satu bentuk penerapan
masalah sebagai berikut : pembelajaran pada teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
 Keterampilan literasi digital materi Media pembelajaran yang interaktif dan
yang rendah. Perkembangbiakan pada dinamis akan membuat pembelajaran lebih
 Tidak menguasai platform Tumbuhan. efisien, menggugah rasa ingin tahu,
pembelajaran yang bisa merangsang peserta didik untuk lebih aktif
memudahkan guru dan dan antusias, membantu peserta didik
peserta didik berdiskusi memahami materi yang sulit karena abstrak
terkait materi sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Perkembangbiakan pada
Tumbuhan. Pada pembelajaran tentang
 Bingung dengan pemilihan Perkembangbiakan pada Tumbuhan yang
media pembelajaran yang selama ini terjadi guru menyajikan materi
cocok agar peserta didik melalui cara ceramah dan penugasan.
memahami materi tentang Peserta didik tidak difasilitasi untuk
Perkembangbiakan pada memperoleh pengetahuan melalui
Tumbuhan. pengalaman sendiri. Hal ini terjadi karena
 Sarana seperti proyektor dan guru jarang menggunakan media
prasarana seperti ruangan pembelajaran. Minimnya penggunaan
kelas, listrik, internet yang media menyebabkan situasi pembelajaran
masih terbatas tidak menyenangkan. Media pembelajaran
 Teguh pada metode mengajar yang digunakan hanyalah gambar yang ada
konvensional (ceramah dan dibuku pelajaran saja. Materi yang abstrak
tugas). dan sulit dijelaskan semakin sulit
 Tidak ada daya kreasi untuk dimengerti dan dipahami oleh peserta didik.
membuat media
pembelajaran IPA yang Untuk mengatasi permasalahan tersebut
kontekstual dan modern perlu diwujudkan melalui penggunaan
berbasis IT. media pembelajaran yang tepat sebagai
penerapan teknologi/inovasi pada
pembelajaran tentang Perkembangbiakan
pada Tumbuhan.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


desain pembelajaran yang inovatif
dengan menggunakan media
pembelajaran pada materi
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
untuk membantu peserta didik memahami
materi Perkembangbiakan pada Tumbuhan.
7. Berdasarkan permasalahan Setelah dilakukan Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
kemampuan penerapan eksplorasi penyebab ditentukan bahwa penyebab masalah (root

23
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Masalah
pembelajaran berbasis masalah, maka dapat couse)/key factor adalah model
TPACK yang masih rendah ditentukan akar penyebab pembelajaran.
pada materi masalah adalah :
Perkembangbiakan pada Guru tidak menerapkan Pembelajaran yang berbasis pada penerapan
Tumbuhan, maka dapat model pembelajaran TPACK tidak terlepas dari peranan guru
dipaparkan hasil eksplorasi yang sesuai pada materi dalam mengelolah suatu pembelajaran
penyebab masalah sebagai Perkembangbiakan pada dengan mengintegrasikan pengetahuan
berikut : Tumbuhan. teknologi, pengetahuan pedagogi dan
 Guru yang tidak memahami pengetahuan konten. Hal ini bisa
proses pembelajaran diwakilkan dengan pemilihan dan
kecakapan abad-21. penerapan model pembelajaran yang tepat
 Kurangnya pengetahuan sesuai dengan karakter materi dan peserta
tentang TPAC itu sendiri didik. Sebab dengan penggunaan model
 Sarana dan prasarana yang pembelajaran, guru akan mudah
masih terbatas. menentukan media pembelajaran yang
 Tidak ada daya kreasi guru sesuai dengan materi yang akan
untuk membuat media disampaikan, sehingga penyampaian materi
pembelajaran sederhana yang sulit dan abstrak sekalipun mampu
tentang Perkembangbiakan tersampaikan dengan baik.
pada Tumbuhan.
 Teguh pada metode mengajar Pada pembelajaran yang selama ini terjadi
konvensional (ceramah dan guru belum melaksanakan pembelajaran
tugas) karena dirasa lebih berbasis TPACK. Pembelajaran belum
gampang, cocok dan cepat mengintegrasikan pengetahuan teknologi
menyelesaikan materi seperti penggunaan media pembelajaran
Perkembangbiakan pada berbasis ICT, pengetahuan pedagogi seperti
Tumbuhan. penggunaan model pembelajaran dan
 Tidak memahami pengetahuan konten terkait materi
karakteristik materi sehingga pembelajaran. Pembelajaran yang terjadi
Bingung dengan pemilihan masih menggunakan metode monoton yaitu
media pembelajaran ceramah dan penugasan, tidak melibatkan
 Literasi teknolgi yang minim media pembelajaran sehingga peserta didik
sehingga kurang paham sulit mencapai tujuan dari pembelajaran.
dengan platform pendidikan Pembelajaran tidak menggunakan model
 Pemahaman guru dalam pembelajaran yang mampu mengarahkan
membuat media berbasis ICT peserta didik antusias dan lebih aktif
terbatas mencari tahu. Hal ini menyebabkan peserta
didik sulit berkembang dan memiliki
kemampuan 4C sesuai tuntutan kecakapan
abad 21.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut


perlu diwujudkan melalui penggunaan
model pembelajaran yang tepat sebagai
penerapan TPACK pada pembelajaran
tentang Perkembangbiakan pada
Tumbuhan.

Oleh karena itu guru perlu menyusun


desain pembelajaran yang inovatif
dengan menggunakan model
pembelajaran pada materi
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
untuk membantu peserta didik memahami
materi Perkembangbiakan pada Tumbuhan.

24

Anda mungkin juga menyukai