Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Anestika, S.Pd
No.UKG : 201501933589

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 15 dari 26 siswa Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel Setelah dilakukan
kelas VI SDN 32 Menurut susanto(2014:66-67)Minat merupakan faktor yang analisis terhadap
Talang Ubi masih berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan belajar. kajian literatur,
memiliki minat Prnyataan ini didukung oleh pendapat Hartono(dalam wawancara serta
belajar yang susanto,2014:67) yang menyatakan bahwa minat memberikan dikonfirmasi melalui
rendah sumbangan besar terhadap keberhasilan peserta didik.
observasi/ pengamata
Faktor- faktor yang mempengaruhi minat belajar menurut n maka dapat
Slameto(2010:57) adalah diketahui bahwa
1. Perhatian siswa, seseorang yang berminat pada suatu penyebab rendahnya
obyek pasti perhatiannya akan terpusat pada obyek minat dan belajar
tersebut siswa adalah:
2. Perasaan senang, pearasaan senang yang dimaksud 1. Guru jarang
merupakan perasaan senang dalam mengikuti dan tertarik melakukan
dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran
3. Konsentrasi, siswa yang memiliki konsentrasi dalam inovatif dan
belajar akan mengikuti pelajaran dengan baik kreatif yang dapat
4. Keasadaran siswa dalam mengikuti pelajaran, waktu dan
memicu minat
tanggung jawab pada tugas yang diberikan
5. Kemauan siswa dalam mempelajari suatu bahan siswa dalam
pelajaran tanpa adanya suatu paksaan. belajar Matematika
2. Kurangnya sarana
Menurut Slameto (2013: 54) menyatakan beberapa faktor prasarana yang
yang memengaruhi minat belajar siswa, yaitu: mendukung
pengembangan
1.Faktor Intern terdiri dari faktor jasmaniah, seperti faktor model
kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologi, seperti pembelajaran agar
intelegensi, perhatian, bakat, kematangan, dan kesiapan. lebih menarik.
2.Faktor ekstern terdiri dari 3. Kurangnya
a. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, apresiasi guru
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, terhadap siswa
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan
latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik
dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar penilaian di atas ukuran,
keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas rumah.
Andri, Andri, Zul Zagir, and Olenggius Jiran
Dores. "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
rendahnya prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran matematika di SD Negeri 04 Bati Tahun
Pelajaran 2016/2017." Jurnal Pendidikan Dasar
Perkhasa 3.2 (2017): 414-426.

Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi :


Ibu Juriah, S.Pd.SD
1.Materi yang disajikan guru kurang
menarik.
2.Guru kurang melakukan refleksi terkait pembelajaran
disekolah dan kurang inovatif dalam mengajar
3.Guru mengajar terlalu monoton

Wawancara Guru dan Teman sejawat : Ibu WAHYU


MARYANI, S.Pd.

1. Guru kurang memotivasi siswa


2. Kesadaran siswa untuk belajar kurang
3. Siswa tidak suka cara guru menyampaikan materi
4. Siswa lebih suka bermain

Pakar : Ketua IGI kab.PALI


1. Guru tidak memberikan motivasi dan penghargaan kepada
siswa
2. Siswa tidak menyukai cara penyampaian materi oleh guru
3. Metode yang dilakukan guru belum tepat

Literasi
Sebagian siswa
Kajian Literatur Setelah dilakukan
kelas VI SDN 32
Menurut Tarigan(2008:7) membaca adalah proses yang analisis terhadap
Talang Ubi masih
dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh kajian literatur dan
memiliki minat hasil wawancara,
pesan, yang hendak disampaikan olehpenulis melalui
membaca Yang serta dikonfirmasi
bahasa tulis.
rendah melalui
Menurut Rahim(2007:28) minat membaca adalah keinginan
observasi/pengamam
yang kuat serta usaha – usaha seseorang untuk membaca.
atan, maka dapat
diketahui bahwa
Manurut Rizal : 2017 penyebab kurang
8 Faktor penyebab rendahnya minat membaca yaitu: minat membaca buku
1. Mudahnya memperoleh informasi instan adalah
2. Pengaruh social media 1. Kurang maksimal
3. Banyaknya hiburan dalam menerapkan
4. Guru dan orang tua siswa kurang mendorong siswa program literasi
untuk rajin membaca 2. Mudahnya
memperoleh
5. Sarana/media membaca yang kurang
6. Konsep membacayang diajarkan tidak bervariasi informasi instan bagi
7. Pengaruh pergaulan yang kurang positif siswa dalam
8. Pengaruh game mengerjakan tugas
3. Kurangnya
kebiasaan membaca
Hapsari,Y dkk ; 2019 siswa
Faktor rendahnya minat membaca siswa yaitu kecerdasan,
minat dan perhatian, motivasi, ketekunan,sikap, kebiasaan
membaca, serta kondisi fisik dan kesehatan

Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi :


Ibu Juriah, S.Pd.SD
1. Kurang maksimal dalam menerapkan program
literasi
2. Tidak adanya follow up dari kegiatan membaca
tersebut
3. Siswa cenderung memilih kegiatan hiburan /
aplikasi game /medsos yg mudah diakses di android
/ gawai.
4. Kurang nyamannya lingkungan membaca (
perpustakaan) sekolah.
5. Siswa kurang mampu membaca lancar dan
bermakna.

Wawancara dengan teman sejawat : NOVIANA UTAMI PUTRI,


S.Pd
1. Kurangnya buku bacaan yang menarik
2. Siswa lebih suka bermain
3. Siswa tidak lancar membaca
4. Kurangnya dorongan orang tua

Numerasi

Kajian literatur
Ada 15 dari 26
siswa yang Menurut Mulyadi (dalam Rusmawan: 2012) berpendapat bahwa Setelah dilakukan
mengalami kesulitan belajar dapat diartikan sebagaisuatu kondisi dalam analisis terhadap
kesulitan dalam proses belajar yang ditandai adanya hambatan tertentu untuk kajian literatur dan
mengerjakan soal mencapai Tujuan. hasil wawancara,
operasi hitung Menurut Brueckner dan Bond, cooney, davis, dan serta dikonfirmasi
bilangan bulat henderson(1975) ada 5 faktor kesulitan belajar siswa
negatif
melalui
5. Faktor Fisiologis
observasi/pengamam
Kesulitan belajar siswa dapat ditimbulkan oleh faktor
fisiologis seperti gangguan pengelihatan, gangguan atan, maka dapat
pendengaran danlain lain. diketahui bahwa
penyebab siswa
6. Faktor Sosial mengalami kesulitan
Hubungan orang tua dengan anak, dsn tingkat dalam mengerjakan
kepedulianorang tua tentang masalah belajarnya soal operasi hitung
disekolah, merupakan faktor yang dapat memberikan bilanagan bulat
kemudahan,atau bahkan menambah kesulitan belajar negatif adalah
siswa
1. Cara guru
7. Faktor Emosional
menyampaikan
Siswa yang sering gagal matematika lebih mudah berfikir
materi kurang
tidak rasional,takut, cemas dan benci pada matematika.
menarik
8. Faktor Intelektual
2. Siswa belum
Siswa yang mengalami kesulitan beljar disebabkan oleh
memahami
faktor intelektual, umumnya kurang berhasil dalam
konsep operasi
menguasai konsep, prinsip, atau algoritma, walaupun
hitung bilangan
telah mempelajarinya.
bulat
9. Faktor fedagogis
3. Guru belum
Diantara penyebab kesulitan belajar siswa yang sering
mengoptimalkan
dijumpai adalah faktor kurang tepatnya guru mengelola
model
pembelajaran dan menerapkan metodelogi.
pembelajaran
inovatif
https://www.defantri.com/2014/04/lima-faktor-sumber-
kesulitan-belajar.html

Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi :


Ibu Juriah, S.Pd.SD
1. Guru mengajar terlalu monoton
2. Siswa belum memahami konsep operasi hitung
3. Siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit
4. Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran inovatif

Wawancara dengan teman sejawat : NOVIANA UTAMI PUTRI,


S.Pd
a. Siwa sering tidak fokus dalam belajar
b. Siswa takut pelajaran matematika
c. Cara mengajar guru tidak menarik
d. Siswa belum memahami konsep operasi hitung bilangan
bulat

2 Sebagian besar Kajian literatur Setelah dilakukan


siswa kelas VI Menurut Syah (2008), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
analisis terhadap
SDN 32 Talang keaktifan belajar siswa, yaitu kajian literatur dan
Ubi pasif dalam 1.faktor internal (faktor dari dalam peserta didik) hasil wawancara,
diskusi kelompok 2.faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik) serta dikonfirmasi
3. faktor pendekatan belajar (approach to learning).
melalui
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/keaktifan-belajar-
siswa.html observasi/pengamam
atan, maka dapat
Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi : diketahui bahwa
Ibu Juriah, S.Pd.SD penyebab sebagian
1. Siswa kurang menguasai materi yang didiskusikan
siswa kelas VI SDN
2. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar 32 Talang Ubi pasif
3. Siswa tidak terbiasa berdiskusi dalam diskusi
4. Materi yang didiskusikan kurang menarik kelompok adalah
1. Kurangnya minat
siswa untuk
berdiskusi kelompok
Pakar : Ketua IGI kab.PALI karna tidak
1. Guru kurang melakukan pendekatan terhadap siswa menguasai materi
2. Siswa kurang memehami materi 2. Guru kurang
3. Materi yang didiskusikan kurang menarik memberikan
motivasi kepada
siswa dalam
berdiskusi kelompok

3 Kurangnya Kajian literatur Setelah dilakukan


kepedulian Menurut Sironga,Petrus,Tjuana dan Patalatu, 2022 analisis terhadap
Orangtua kurang pedulinya orangtua terhadap perkembangan dan kajian literatur dan
terhadap proses proses belajar anak yaitu : hasil wawancara,
perkembangan 1. Tuntutan pekerjaan membuat orangtua mengalami serta dikonfirmasi
belajar anak kesulitan membagi waktu mengajari anak. melalui
2. Orangtua beranggapan bahwa pendidikan itu adalah observasi/pengamam
tugas guru disekolah. atan, maka dapat
3. Pengetahuan orangtua terhadap pentingnya diketahui bahwa
pendidikanbagi anak masih rendah. penyebab kurangnya
Orangtua kurang menyadari pentingnya perhatian orangtua kepedulian Orangtua
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar terhadap proses
https://scholar.google.co.id/scholar?cluste perkembangan
r=11406810036647610529&hl=id&as_sdt =2005 belajar anak yaitu :

Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi : 1.Siswa memiliki


orangtua tunggal
Ibu Juriah, S.Pd.SD
yang sibuk bekerja
1. Adanya persepsi orangtua bahwa tugas mendidik itu sehingga orangtua
adalah tugas Guru disekolah.
mengalami kesulitan
2. Orangtua beranggapan bahwa anak hanya membagi waktu
membutuhkan pendidikan disekolah.
dengan anak.
3. Kedua orangtua terlalu sibuk sehingga tidak 2.Orangtua
memiliki waktu untuk memperhatikan
menyerahkan
perkembangan belajar anak.
tanggung jawab
4. Orangtua yang belum meningkatkan kompetensi
sepenuhnya kepada
dirinya untuk mendukung perkembangan belajar
guru dan sekolah.
anak.
3.Siswa tidak tinggal
bersama Orangtua
Wawancara Guru dan Teman sejawat : Ibu WAHYU sehingga siswa
MARYANI, S.Pd jarang sekali
1. Siswa memiliki keluarga yang mendapat perhatian
brokenhome. dari Orangtua.
2. Orangtua masih sangat muda dan sering pergi
bersama teman-temannya meninggalkan anak
dirumah bersama neneknya.

4 Guru belum Kajian Literatur Setelah dilakukan


mengoptimalkan Hasil jurnal penelitian menyimpulkan bahwa guru belum analisis terhadap
model menerapkan pembelajaran inovatif dipengaruhi oleh : kajian literatur dan
pembelajaran 1. Ketersediaan sarana prasarana yang belum benar – hasil wawancara,
inovatif benar terpenuhi. serta dikonfirmasi
berdasarkan 2. Kemampuan siswa yang tidak sama rata, perbedaan melalui
karakteristik daya serap oleh siswa membuat guru mengulang – observasi/pengamam
materi dan siswa ulang materi atau penjelasan terhadap sesuatu saat atan, maka dapat
proses pembelajaran berlangsung. (Wahyu dan diketahui bahwa
Kharisma, 2019) penyebab guru belum
WAHYU, KHARISMAWAN. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI mengoptimalkan
GURU DALAM MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN INOVATIF model pembeajaran
PADA MATA PELAJARAN PPKn (STUDI DESKRIPTIF di SMPN 2 inovatif berdasarkan
SELONG). Diss. Universitas Mataram, 2019. karakteristik materi
dan siswa adalah
Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi : 1.Sarana prasarana
yang belum tersedia
Ibu Juriah, S.Pd.SD
untuk penerapan
1. Penggunaan model pembelajaran kurang menarik bagi
pembelajaran
sebagian murid, sehingga guru harus menyesuaikan
inovatif.
kembali atau memodifikasi model pembelajaran yang
2.Guru jarang
sesuai dengan materi dan karakteristik anak yang
berkreasi dan keluar
beragam.
dari zona nyaman.
2. Pengunaan alat peraga atau media pembelajaran yang
3.Kurangnya kemauan
kurang.
guru untuk terus
belajar menciptakan
Wawancara Guru dan Teman sejawat : Ibu WAHYU
MARYANI, S.Pd
sesuatu yang baru
yang dapat
1. Kurangnya interaksi Guru dan Siswa pada saat mengasah kreatifitas
proses kegiatan pembelajaran.
2. Siswa pasif karena proses pembelajaran
membosankan.
3. Guru kurang memaksimalkan kreatifitasnya dalam
mengajar
Wawancara Pakar : Ketua IGI kab. PALI
1. Guru belum menguasai TIK
2. Guru belum maksimal menggunakan metode
pembelajaran bervariasi
3. Guru jarang berkreasi dan keluar dari zona nyaman
5 Kurangnya KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
kemampuan Menurut Ballew & Cuningham analisis terhadap
siswa dalam (Widyaningrum, 2016), terdapat 4 kesulitan utama dalam kajian literatur,
menyelesaikan wawancara serta
memecahkan masalah pada soal cerita matematika, yaitu:
soal cerita dalam dikonfirmasi melalui
1. Kemampuan melakukan perhitungan; observasi/pengamam
pelajaran
matematika 2. Kemampuan membaca; atan maka dapat
3. Kemampuan interpretasi persoalan diketahui bahwa
4. Kemampuan mengintegrasikan kemampuan yang kurangnya
dimilikinya ke dalam pemecahan masalah kemampuan siswa
dalam menyelesaikan
Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi : soal cerita dalam
Ibu Juriah, S.Pd.SD pelajaran matematika
Penyebab terjadinya kesulitan siswa memahami soal cerita: dikarenakan :
1. Banyak soal cerita yang dituliskan dibuku ajar 1.Bahasa yang
sangat kurang familiar dengan siswa. digunakan dalam
2. Kurangnya kemampuan guru dalam memodifikasi soal cerita sulit
soal sehingga siswa tidak dapat memahami soal dicerna oleh siswa.
2.Kemampuan siswa
dalam membaca
dan melakukan
Wawancara dengan teman sejawat : NOVIANA UTAMI PUTRI, perhitungan rendah.
S.Pd 3.Banyak soal cerita
1. Siswa kurang lancar membaca yang dituliskan
2. Siswa kurang mampu memahami bacaan dibuku ajar sangat
3. Kemampuan matematika siswa rendah. kurang familiar
dengan siswa.
4.Siswa tidak tertarik
dengan pelajaran
Matematika karena
mereka berfikir
bahwa pelajaran
Matematika itu
sulit.

6 Kurangnya Menurut Amalia (2016) Kurangnya pemanfaatan Setelah dilakukan


pemanfaatan teknologi dalam proses kegiatan pembelajaran dikarenakan analisis terhadap
teknologi dalam : kajian literatur,
proses kegiatan 1.Guru hanya sebatas konsumtif atau sekedar mencari wawancara serta
pembelajaran. informasi di dunia internet. dikonfirmasi melalui
2.Daya ingat yang kurang membuat guru hanya observasi/pengamama
tan maka dapat
menggunakan teknologi sederhana seperti powerpoint
diketahui bahwa
dan lebih suka menjelaskan materi kepada siswa dengan kurangnya
metode ceramah tanpa bantuan teknologi. pemanfaatan
3.Keterbatasan pengetahuan tentang teknologi membuat teknologi dalam
guru takut gagal dalam mengintegrasikannya didepan proses kegiatan
pembelajaran karena
kelas dengan demikian membuat guru tidak percaya diri
1. Kurangnya
untuk menggunakannya dalam pembelajaran.
keampuan guru
4.Guru tidak memiliki motivasi untuk dalam
mempelajari teknologi yang berkembang. mengoperasikan
5.Dalam pembelajaran guru hanya menyampaikan komputer
2. Guru kurang
materi yang telah dibuat menggunakan powerpoint dalam
bentuk kalimat. percaya diri
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1 mengajar dengan
menggunakan
0781/2/T1_702011130_Full%20text.pdf
bantuan teknologi
karena keterbatasan
pengetahuan
Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 32 Talang Ubi : tentang teknologi.
Ibu Juriah, S.Pd.SD 3. Kurangnya
1. Ketiadaan atau terbatasnya perlengkapan (laptop motivasi
atau infokus) di Sekolah. peningkatan
2. Ketidak mampuan guru mengoperasikan IT kompetensi oleh
3. Kurangnya motivasi peningkatan kompetensi oleh guru.
guru.

Wawancara dengan teman sejawat : NOVIANA UTAMI PUTRI,


S.Pd
1. Terbatasnya ruangan LAB Komputer.
2. Kurangnya kemampuan guru untuk
mengoperasikan komputer.
3. Salindia yang dibuat oleh guru kurang
bervariasi
Wawancara Pakar : Ketua IGI kab. PALI
1. Guru belum mengembangkan pengetahuan tentang
TIK
2. Guru masih nyaman dengan metode yang monoton
3. Kurangnya kesadaran guru untuk mengembangkan
keahlian dibidang TIK

Anda mungkin juga menyukai