Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yunita Hariansi Watae S.

Pd
Kelas : III (Tiga)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No. diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Pedagogik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih terhadap Peserta didik masih menurut Sardiman
memiliki semangat memiliki semangat belajar yang (2018:75) adalah
belajar yang rendah rendah yang dilakukan oleh “Keseluruhan daya
pendidik maka hal itu disebabkan penggerak didalam diri siswa
oleh : yang
1. Peserta didik kurang menimbulkan kegiatan
memiliki semangat belajar belajar, yang menjamin
2. Medote mengajar kurang kelangsungan dari kegiatan
inovatif belajar dan memberikan
3. Media pembelajaran kurang arah pada kegiatan belajar,
bervariasi sehingga tujuan yang
Berdasarkan hasil wawancara dikehendaki oleh subjek
dengan teman sejawat Karolina belajar itu dapat tercapai”.
Bulu:
Hasil Kajian Literatur :
 Media yang di gunakanhanya Menurut Wati (2016:3)
bersumber dari buku paket menyatakan bahwa media
 Metode pembelajaran yang di merupakan sesuatu yang
gunakan ceramah dan bersifat meyakinkan pesan
penugasan dan dapat merangsang
 Kurang perhatian orang tua pikiran, perasaan, dan
kemauan siswa sehingga
Berdasarkan hasil wawancara dapat mendorong terjadinya
dengan Ibu Hilde V. M Pesoth S.Pd proses pembelajaran untuk
sebagai kepala sekolah SD Negeri mencapai tujuan
Kombi: pembelajaran

 Pembelajaran di kelas belum


Setelah dilakukan analisis
menggunakan media yang dari sumber kajian literatur
sesuai dengan karaktersitik
dan wawancara dapat
peserta didik disimpulkan penyebabnya
 Peserta didik tidak aktifadalah :
kegiatan pembelajaran 1. kurang memiliki
 Materi yang disajikan kurang semangat belajar
menarik 2. Menggunakan media
yang sesuai dengan
karaktersitik peserta
didik
Numerasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Menurut Martini Jamaris
kesulitan pada soal pengurangan. (2015) Faktor yang menjadi
pengurangan 1. Peserta didik menganggap penyebab kesulitan belajar
matematika sulit tidaklah mudah untuk
2. Peserta didik belum ditetapkan karena faktor
memahani konsep tersebut bersifat kompleks.
pengurangan
3. Penggunaan metode yang Hasil Kajian Literatur :
digunakan kurang menarik Menurut (Sukayati, 2011:24)
pengurangan merupakan
Berdasarkan hasil wawancara kebalikan dari penjumlahan,
dengan teman sejawat Karolina tetapi pengurangan tidak
Bulu: memiliki sifat yang dimiliki
oleh penjumlahan.
 Peserta didik belum Pengurangan tidak memiliki
memahani konsep sifat pertukaran, sifat
pengurangan identitas, dan sifat
 Penggunaan media yang pengelompokan.
kurang tepat
 Peserta didik dalam Setelah dilakukan analisis
mengerjakan tidak telih dan dari sumber kajian literatur
terburuh-buruh dalam dan wawancara dapat
berhitung disimpulkan penyebabnya
adalah :
Berdasarkan hasil wawancara 1. Peserta didik kurang
dengan Ibu Hilde V. M Pesoth S.Pd memiliki semangat
sebagai kepala sekolah SD Negeri belajar
Kombi: 2. Peserta didik belum
 Pembelajaran di kelas belum memahani konsep
menggunakan media yang pengurangan
sesuai dengan karaktersitik
peserta didik
 Peserta didik tidak aktif
kegiatan pembelajaran
 Kurangnya perhatian orang
tua peserta didik

Literasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Bobbi Deporter (2003: 112).
belum mengerti mengerti menjelaskan maksud Berdasarkan pengertian
menjelaskan maksud ungkapan atau kalimat saran, tersebut,
ungkapan atau masukan, dan penyelesaianmasalah pemahaman terhadap gaya
kalimat saran, : belajar siswa tidak bisa
masukan, dan 1. Peserta didik lebih suka dianggap sepele.
penyelesaian mendengarkan Gaya belajar siswa
masalah. 2. Peserta didik kurang minat berpengaruh terhadap
membaca teks bacaan bagaimana siswa menyerap
3. Peserta didik bosan saat di informasi, yang sangat
perintahkan membaca teks menentukan keberhasilan
bacaan pembelajaran. Selain
4. Peserta didik kurang itu, dengan pemahaman
memahani kalimat bacaan terhadap gaya belajar siswa,
yang di baca juga dapat
memudahkan guru dalam
menentukan langkah
pembelajaran termasuk
pemilihan media
pembelajaran yang tepat

Hasil Kajian Literatur :


Pikiran Rakyat terbitan
tanggal 17
Maret 2017 menyebutkan
bahwa berdasarkan studi
"Most Littered Nation In the
World" yang dilakukan oleh
Central Connecticut State
Univesity pada 2016 lalu,
Indonesia dinyatakan
menduduki peringkat ke-60
dari 61 negara soal minat
membaca. Pada tingkat
pendidikan dasar, kebiasaan
membaca anak-anak masih
rendah

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Peserta didik kurang
minat membaca teks
bacaan
2. Peserta didik bosan
saat di perintahkan
membaca teks bacaan
3. Peserta didik kurang
memahani kalimat
bacaan yang di baca

2 Dalam pembelajaran Eksplorasi penyebab masalah


Hasil Kajian Literatur :
belum menurut pengalaman : Menurut Indrawati, (2009)
mengoptimalkan 1. Dalam pembelajaran hanyamemaknai model
model pembelajaran berpusat kepada satu buku
pembelajaran sebagai suatu
yang inovatif sesuai paket rencana mengajar yang
dengan karakteristik 2. Kurangnya keterampian dan
memperlihatkan pola
materi pemahaman pembelajaran tertentu,
mengimplemantasikan dalam pola tersebut dapat
pembelajaran inovatif terlihat kegiatan gurupeserta
didik di dalam mewujudkan
Berdasarkan hasil wawancara kondisi belajar atau sistem
dengan teman sejawat Karolina lingkungan yang
Bulu: menyebabkan terjadinya
belajar pada peserta didik

 Belum menggunakan model Hasil Kajian Literatur :


pembelajaran inovatif yang Menurut Wahyuari,Sartono
kurang tepat (2012) menyebutkan suatu
 keterbatasan waktu dalam model mengajar dianggap
penggunaan model baik
pembelajaran inovatif apabila memiliki ciri – ciri
 masih sulit dalam sebagai berikut :
merancarang model 1. Memiliki prosedur yang
pembelajaran inovatif sistematik untuk
Berdasarkan hasil wawancara memodifikasi prilaku siswa
dengan Ibu Hilde V. M Pesoth S.Pd 2. Hasil belajar yang
sebagai kepala sekolah SD Negeri ditetapkan secara khusus
Kombi: yaitu : prubahan prilaku
positif siswa
 Pembelajaran di kelas belum 3. Penetapan lingkungan
menggunakan model belajar secara khusus dan
pembelajaran inovatif kondusif
 Dalam pembuatan perangkat 4. Ukuran keberhasilan
RPP belum dibuatnya model siswa setelah mengikuti
pembelajaran inovatif pembelajaran sehingga
 Masih kesulitan dalam bisa menetapkan kriteria
menggunakan model keberhasilan dalam proses
pembelajaran inovatif belajar mengajar.
5. Interaksi dengan
lingkungan agar mendorong
siswa lebih aktif dalam
lingkungannya.

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pembelajaran di kelas
belum menggunakan
model pembelajaran
inovatif
2. Kurangnya
keterampian dan
pemahaman
mengimplemantasikan
pembelajaran inovatif

3 Banyak Peserta didik Eksplorasi penyebab masalahHasil Kajian Literatur :


yang kesulitan dalam menurut pengalaman : menurut Yuniar, (2015:190)
menyelesaikan soal 1. Peserta didik kesulitan untukmenyatakan bahwa “higher
HOTS (High Order menentukan stimulus yang order thinking skill (HOTS)
Thinking Skill lebih memnudahkan peserta atau keterampilan
didik berpikir tingkat tinggi dibagi
2. Peserta didik belum terbiasa menjadi empat kelompok,
mengerjakan berbasis soal yaitu pemecahan masalah,
HOTS membuat keputusan,
berpikir kritis dan berpikir
Berdasarkan hasil wawancara
kreatif”
dengan teman sejawat Karolina
Bulu:
Hasil Kajian Literatur :
menurut Ariyanta, Y., &
Besary, R. (2018) Ciri-ciri soal
 Belum terbiasanya soal HOTS yaitu:
HOTS a. Menuntut kemampuan
 Masih kesulitan dalam menggunakan penalaran dan
membuat soal HOTS logika untuk
 Materi soal HOTS tidak menciptakan cara-cara
menarik inovatif untuk menangani
masalah
Berdasarkan hasil wawancara
kontekstual non-rutin.
dengan Ibu Hilde V. M Pesoth S.Pd
sebagai kepala sekolah SD Negeri
b. Kemampuan untuk
Kombi:
menginterpretasikan,
mencari hubungan antar
 Keterbatasan buku konsep dan mentransfer
pendukung di sekolah informasi dari satu
 Pemahaman literasi dan pengertian ke pengertian
numerasi peserta didik masih lainnya.
kurang
 Peserta didik belum terbiasa Setelah dilakukan analisis
mengerjakan soal HOTS dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pemahaman literasi
dan numerasi peserta
didik masih kurang
2. Belum terbiasanya
soal HOTS
3. Pemecahan masalah,
membuat keputusan,
berpikir kritis dan
berpikir kreatif

Daftar Pustaka

Sardiman. (2018). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Wati, Ega Rima. 2016. Ragam Media Pembelajaran: Visual – Audio Visual – Komputer
– Power Point – Internet – Interactive Video. Jakarta: Kata Pena
Martini Jamaris, Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, Dan Penanggulangannya,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2015).

Bobbi dePorter, dkk. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Widianto, S. (17 Maret 2017). Soal Minat Baca, Indonesia Peringkat 60 dari 61
Negara. Pikiran Rakyat, hal.1.

Indrawati. 2009. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar untuk Guru SD. Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam PPPPTK untuk Program BERMUTU

Wahyuari,Sartono. Metode Pembelajaran Inovatif. (Jakarta : Grasindo, 2012)

Yuniar, Maharani, dkk. 2015. Analisis HOTS (Higher Order Thinking Skill) Pada Soal
Objektif Tes Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SDN 7
Ciamis. Pedadidaktika.

Ariyanta, Y., & Besary, R. (2018). Buku Pegangan pembelajaran Berorientasi


pada Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jendral Guru dan
Tenaga KependidikanKementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hak.

Anda mungkin juga menyukai