Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|32109931

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-abdul


rahman-kls-3-4-5
Pengembangan Bahan Ajar (Universitas Terbuka)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)
lOMoARcPSD|32109931

Nama : Abdul Rahman


No. UKG : 201502927563
NIM : 22121298201
Asal Instansi : SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg
Kelas : III (Tiga) ( Kelas Rendah)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Pedagogik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih terhadap Peserta didik masih menurut Sardiman
memiliki semangat memiliki semangat belajar yang (2018:75) adalah
belajar yang rendah rendah yang dilakukan oleh “Keseluruhan daya
pendidik maka hal itu disebabkan penggerak didalam diri siswa
oleh : yang
1. Peserta didik kurang menimbulkan kegiatan
memiliki semangat belajar belajar, yang menjamin
2. Medote mengajar kurang kelangsungan dari kegiatan
inovatif belajar dan memberikan
3. Media pembelajaran kurang arah pada kegiatan belajar,
bervariasi sehingga tujuan yang
Berdasarkan hasil wawancara dikehendaki oleh subjek
dengan Bapak Muhammad Hidayat, belajar itu dapat tercapai”.
S.Pd sebagai guru kelas III di SD
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg Hasil Kajian Literatur :
Menurut Wati (2016:3)
➢ Media yang di gunakan menyatakan bahwa media
hanya bersumber dari buku merupakan sesuatu yang
paket bersifat meyakinkan pesan
➢ Metode pembelajaran yang di dan dapat merangsang
gunakan ceramah dan pikiran, perasaan, dan
penugasan kemauan siswa sehingga
➢ Kurang perhatian orang tua dapat mendorong terjadinya
proses pembelajaran untuk
Berdasarkan hasil wawancara mencapai tujuan
dengan Bapak Mudofar, M.Pd pembelajaran
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri
Kebon Jeruk 15 Pg Setelah dilakukan analisis
➢ Pembelajaran di kelas belum dari sumber kajian literatur
menggunakan media yang dan wawancara dapat
sesuai dengan karaktersitik disimpulkan penyebabnya
peserta didik adalah :
➢ Peserta didik tidak aktif 1. kurang memiliki
kegiatan pembelajaran semangat belajar
➢ Materi yang disajikan kurang 2. Menggunakan media
menarik yang sesuai dengan
karaktersitik peserta
didik
Numerasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Menurut Martini Jamaris
kesulitan pada soal pengurangan. (2015) Faktor yang menjadi
pengurangan 1. Peserta didik menganggap penyebab kesulitan belajar
matematika sulit tidaklah mudah untuk
2. Peserta didik belum ditetapkan karena faktor
memahani konsep tersebut bersifat kompleks.
pengurangan

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

3. Penggunaan metode yang Hasil Kajian Literatur :


digunakan kurang menarik Menurut (Sukayati, 2011:24)
pengurangan merupakan
Berdasarkan hasil wawancara kebalikan dari penjumlahan,
dengan Bapak Muhammad Hidayat, tetapi pengurangan tidak
S.Pd sebagai guru kelas III di SD memiliki sifat yang dimiliki
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg oleh penjumlahan.
Pengurangan tidak memiliki
➢ Peserta didik belum sifat pertukaran, sifat
memahani konsep identitas, dan sifat
pengurangan pengelompokan.
➢ Penggunaan media yang
kurang tepat Setelah dilakukan analisis
➢ Peserta didik dalam dari sumber kajian literatur
mengerjakan tidak telih dan dan wawancara dapat
terburuh-buruh dalam disimpulkan penyebabnya
berhitung adalah :
1. Peserta didik kurang
Berdasarkan hasil wawancara memiliki semangat
dengan Bapak Mudofar, M.Pd belajar
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri 2. Peserta didik belum
Kebon Jeruk 15 Pg memahani konsep
➢ Pembelajaran di kelas belum pengurangan
menggunakan media yang
sesuai dengan karaktersitik
peserta didik
➢ Peserta didik tidak aktif
kegiatan pembelajaran
➢ Kurangnya perhatian orang
tua peserta didik
Literasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Bobbi Deporter (2003: 112).
belum mengerti mengerti menjelaskan maksud Berdasarkan pengertian
menjelaskan maksud ungkapan atau kalimat saran, tersebut,
ungkapan atau masukan, dan penyelesaian pemahaman terhadap gaya
kalimat saran, masalah : belajar siswa tidak bisa
masukan, dan 1. Peserta didik lebih suka dianggap sepele.
penyelesaian mendengarkan Gaya belajar siswa
masalah. 2. Peserta didik kurang minat berpengaruh terhadap
membaca teks bacaan bagaimana siswa menyerap
3. Peserta didik bosan saat di informasi, yang sangat
perintahkan membaca teks menentukan keberhasilan
bacaan pembelajaran. Selain
4. Peserta didik kurang itu, dengan pemahaman
memahani kalimat bacaan terhadap gaya belajar siswa,
yang di baca juga dapat
memudahkan guru dalam
menentukan langkah
pembelajaran termasuk
pemilihan media
pembelajaran yang tepat

Hasil Kajian Literatur :


Pikiran Rakyat terbitan
tanggal 17

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Maret 2017 menyebutkan


bahwa berdasarkan studi
"Most Littered Nation In the
World" yang dilakukan oleh
Central Connecticut State
Univesity pada 2016 lalu,
Indonesia dinyatakan
menduduki peringkat ke-60
dari 61 negara soal minat
membaca. Pada tingkat
pendidikan dasar, kebiasaan
membaca anak-anak masih
rendah

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Peserta didik kurang
minat membaca teks
bacaan
2. Peserta didik bosan
saat di perintahkan
membaca teks bacaan
3. Peserta didik kurang
memahani kalimat
bacaan yang di baca

2 Dalam pembelajaran Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


belum menurut pengalaman : Menurut Indrawati, (2009)
mengoptimalkan 1. Dalam pembelajaran hanya memaknai model
model pembelajaran berpusat kepada satu buku pembelajaran sebagai suatu
yang inovatif sesuai paket rencana mengajar yang
dengan karakteristik 2. Kurangnya keterampian dan memperlihatkan pola
materi pemahaman pembelajaran tertentu,
mengimplemantasikan dalam pola tersebut dapat
pembelajaran inovatif terlihat kegiatan gurupeserta
didik di dalam mewujudkan
Berdasarkan hasil wawancara kondisi belajar atau sistem
dengan Bapak Muhammad Hidayat, lingkungan yang
S.Pd sebagai guru kelas III di SD menyebabkan terjadinya
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg belajar pada peserta didik

➢ Belum menggunakan model


Hasil Kajian Literatur :
pembelajaran inovatif yang
Menurut Wahyuari,Sartono
kurang tepat (2012) menyebutkan suatu
➢ keterbatasan waktu dalam
model mengajar dianggap
penggunaan model
baik
pembelajaran inovatifapabila memiliki ciri – ciri
➢ masih sulit dalam
sebagai berikut :
merancarang model
1. Memiliki prosedur yang
pembelajaran inovatifsistematik untuk
memodifikasi prilaku siswa
Berdasarkan hasil wawancara 2. Hasil belajar yang
dengan Bapak Mudofar, M.Pd ditetapkan secara khusus
yaitu : prubahan prilaku

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri positif siswa


Kebon Jeruk 15 Pg 3. Penetapan lingkungan
➢ Pembelajaran di kelas belum belajar secara khusus dan
menggunakan model kondusif
pembelajaran inovatif 4. Ukuran keberhasilan
➢ Dalam pembuatan perangkat siswa setelah mengikuti
RPP belum dibuatnya model pembelajaran sehingga
pembelajaran inovatif bisa menetapkan kriteria
➢ Masih kesulitan dalam keberhasilan dalam proses
menggunakan model belajar mengajar.
pembelajaran inovatif 5. Interaksi dengan
lingkungan agar mendorong
siswa lebih aktif dalam
lingkungannya.

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pembelajaran di kelas
belum menggunakan
model pembelajaran
inovatif
2. Kurangnya
keterampian dan
pemahaman
mengimplemantasikan
pembelajaran inovatif

3 Banyak Peserta didik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


yang kesulitan dalam menurut pengalaman : menurut Yuniar, (2015:190)
menyelesaikan soal 1. Peserta didik kesulitan untuk menyatakan bahwa “higher
HOTS (High Order menentukan stimulus yang order thinking skill (HOTS)
Thinking Skill lebih memnudahkan peserta atau keterampilan
didik berpikir tingkat tinggi dibagi
2. Peserta didik belum terbiasa menjadi empat kelompok,
mengerjakan berbasis soal yaitu pemecahan masalah,
HOTS membuat keputusan,
berpikir kritis dan berpikir
Berdasarkan hasil wawancara kreatif”
dengan Bapak Muhammad Hidayat,
S.Pd sebagai guru kelas III di SD Hasil Kajian Literatur :
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg menurut Ariyanta, Y., &
Besary, R. (2018) Ciri-ciri soal
➢ Belum terbiasanya soal HOTS yaitu:
HOTS a. Menuntut kemampuan
➢ Masih kesulitan dalam menggunakan penalaran dan
membuat soal HOTS logika untuk
➢ Materi soal HOTS tidak menciptakan cara-cara
menarik inovatif untuk menangani
masalah
Berdasarkan hasil wawancara kontekstual non-rutin.
dengan Bapak Mudofar, M.Pd
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri b. Kemampuan untuk
Kebon Jeruk 15 Pg menginterpretasikan,
mencari hubungan antar

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

➢ Keterbatasan buku konsep dan mentransfer


pendukung di sekolah informasi dari satu
➢ Pemahaman literasi dan pengertian ke pengertian
numerasi peserta didik masih lainnya.
kurang
➢ Peserta didik belum terbiasa Setelah dilakukan analisis
mengerjakan soal HOTS dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pemahaman literasi
dan numerasi peserta
didik masih kurang
2. Belum terbiasanya
soal HOTS
3. Pemecahan masalah,
membuat keputusan,
berpikir kritis dan
berpikir kreatif

Daftar Pustaka

Sardiman. (2018). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Wati, Ega Rima. 2016. Ragam Media Pembelajaran: Visual – Audio Visual – Komputer
– Power Point – Internet – Interactive Video. Jakarta: Kata Pena
Martini Jamaris, Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, Dan Penanggulangannya,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2015).

Bobbi dePorter, dkk. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Widianto, S. (17 Maret 2017). Soal Minat Baca, Indonesia Peringkat 60 dari 61
Negara. Pikiran Rakyat, hal.1.

Indrawati. 2009. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar untuk Guru SD.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam PPPPTK untuk Program BERMUTU

Wahyuari,Sartono. Metode Pembelajaran Inovatif. (Jakarta : Grasindo, 2012)

Yuniar, Maharani, dkk. 2015. Analisis HOTS (Higher Order Thinking Skill) Pada Soal
Objektif Tes Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SDN 7
Ciamis. Pedadidaktika.

Ariyanta, Y., & Besary, R. (2018). Buku Pegangan pembelajaran Berorientasi


pada Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jendral Guru dan
Tenaga KependidikanKementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hak.

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Nama : Abdul Rahman


No. UKG : 201502927563
NIM : 22121298201
Asal Instansi : SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg
Kelas : IV (Empat) ( Kelas Tinggi)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Pedagogik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Kurangnya motivasi terhadap Kurangnya motivasi Menurut Tambunan (2015),
belajar peserta didik belajar peserta didik di sekolah motivasi intrinsik dan
di sekolah yang dilakukan oleh pendidik maka motivasi
hal itu disebabkan oleh : ekstrinsik merupakan jenis
1. Pembelajaran didalam kelas motivasi berdasarkan
masih mononton sumbernya. Adapun
2. Medote mengajar kurang motivasi intrinsik dan
inovatif motivasi ekstrinsik tersebut
3. Belum merancang yaitu:
pembelajaran yang aktif dan a. Motivasi intrinsik, adalah
menyenangkan motivasi yang ditimbulkan
Berdasarkan hasil wawancara dari diri seseorang.
dengan Bapak Hizaji, S.Pd sebagai Motivasi ini biasanya timbul
guru kelas IV di SD Negeri Kebon karena adanya harapan,
Jeruk 15 Pg tujuan dan
keinginan seseorang
➢ Media yang di gunakan terhadap sesuatu sehingga
hanya bersumber dari buku dia memiliki semangat
paket untuk mencapai itu.
➢ Materi yang disajikan belum b. Motivasi ekstrinsik,
menarik adalah sesuatu yang
➢ Kurang perhatian orang tua diharapkan akan diperoleh
dari
Berdasarkan hasil wawancara luar diri seseorang. Motivasi
dengan Bapak Mudofar, M.Pd ini biasanya dalam bentuk
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri nilai dari suatu
Kebon Jeruk 15 Pg materi, misalnya imbalan
➢ Pembelajaran di kelas belum dalam bentuk uang atau
menggunakan media yang intensif lainnya yang
sesuai dengan karaktersitik diperoleh atas suatu upaya
peserta didik yang telah dilakukan.
➢ Peserta didik tidak aktif
kegiatan pembelajaran Hasil Kajian Literatur :
➢ Dalam pembelajaran kurang Menurut Yudhi Munadi
berinteraksi dengan peserta (2013:8) media pembelajaran
didik adalah segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif di
mana penerimanya
dapat melakukan proses
belajar secara efektif dan
efisien

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pembelajaran di kelas
belum menggunakan
media yang sesuai
dengan karaktersitik
peserta didik
2. Dalam pembelajaran
kurang berinteraksi
dengan peserta didik

Numerasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Menurut Kirk dan Gallagher
kesulitan memahami pembagian bilangan 2 angka . (2008) mengemukakan
pembagian bilangan 1. Peserta didik menganggap empat faktor penyebab
2 angka matematika sulit sebagai berikut.
2. Peserta didik belum 1. Faktor kondisi fisik.
memahani konsep Kondisi fisik yang tidak
pembagian bilangan 2 angka dapat menunjang anak
3. Penggunaan metode yang belajar, termasuk kurang
digunakan kurang menarik penglihatan dan
pendengaran, kurang dalam
Berdasarkan hasil wawancara orientasi, dan terlalu aktif.
dengan Bapak Hijazi, S.Pd sebagai 2. Faktor lingkungan. Faktor
guru kelas IV di SD Negeri Kebon lingkungan yang tidak
Jeruk 15 Pg menunjang anak dalam
belajar, antara lain keadaan
➢ Peserta didik belum keluarga, masyarakat, dan
memahani konsep pengajaran di
pembagian bilangan 2 angka sekolah yang tidak memadai.
➢ Penggunaan media yang Kondisi lingkungan yang
kurang tepat mengganggu
➢ Peserta didik dalam proses psikologis, misalnya
mengerjakan tidak telih dan kurang perhatian dalam
terburuh-buruh dalam belajar menyebabkan
berhitung anak sulit dalam belajar.
3. Faktor motivasi dan sikap.
Berdasarkan hasil wawancara Kurang motivasi belajar
dengan Bapak Mudofar, M.Pd dapat menyebabkan
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri anak kurang percaya diri
Kebon Jeruk 15 Pg dan menimbulkan perasaan-
➢ Pembelajaran di kelas belum perasaan negatif
menggunakan media yang terhadap sekolah.
sesuai dengan karaktersitik 4. Faktor psikologis. Kurang
peserta didik persepsi, ketidakmampuan
➢ Peserta didik tidak aktif kognitif, dan lamban dalam
kegiatan pembelajaran bahasa, semuanya dapat
➢ Kurangnya perhatian orang menyebabkan terjadinya
tua peserta didik kesulitan dalam bidang
akademik

Hasil Kajian Literatur :

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

(Depdiknas, 2003: 2)
mengungkapkan bahwa,
pemahaman konsep
merupakan salah satu
kecakapan atau kemahiran
matematika yang
diharapkan dapat tercapai
dalam belajar matematika
yaitu dengan menunjukkan
pemahaman konsep
matematika yang
dipelajarinya, menjelaskan
keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan
masalah

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Peserta didik tidak
aktif kegiatan
pembelajaran
2. Peserta didik belum
memahani konsep

Literasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Menurut Nurbiana Dhieni,
rendahnya rendahnya kemampuan dalam dkk. (2005: 6.3)
kemampuan dalam menceritakan Kembali sebuah teks Bercerita adalah suatu
menceritakan bacaan sejarah : kegiatan yang dilakukan
Kembali sebuah teks 1. Peserta didik lebih suka seseorang secara lisan
bacaan sejarah. mendengarkan kepada orang lain dengan
2. Peserta didik kurang minat alat atau tanpa alat tentang
membaca teks bacaan apa yang harus disampaikan
3. Peserta didik bosan saat di dalam bentuk pesan,
perintahkan membaca teks informasi, atau hanya
bacaan sebuah dongeng yang
4. Peserta didik kurang diperdengarkan dengan rasa
memahani kalimat bacaan menyenangkan
yang di baca

Hasil Kajian Literatur :


Putra
(2008: 129) menyatakan
bahwa budaya
membaca atau reading habit
suatu bangsa sering
menjadi tolak ukur
kemajuan atau peradaban
suatu bangsa.

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Peserta didik bosan
saat di perintahkan
membaca teks bacaan
2. Peserta didik lebih
suka mendengarkan

2 Terdapat peserta Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


didik yang tidak menurut pengalaman : Menurut Nugroho (2007),
konstenstrasi saat 1. Masih kurang fokus saat konsentrasi belajar memiliki
pembelajaran pembelajaran berlangsung beberapa aspek pendukung,
berlangsung 2. Masih sibuk sendiri atau antara lain yaitu sebagai
bersama temannya saat berikut:
materi pembelajaran
dijelaskan 1. Pemusatan pikiran.
3. Dalam pembelajaran belum Suatu keadaan yang
menggunakan metode atau memerlukan
media yang disesuaikan ketenangan,
dengan gaya belajar peserta kenyamanan, dan
didik juga perhatian dalam
proses belajar agar
Berdasarkan hasil wawancara dapat memahami
dengan Bapak Hijazi, S.Pd sebagai pelajaran yang sedang
guru kelas IV di SD Negeri Kebon dipelajari.
Jeruk 15 Pg 2. Motivasi. Suatu
dorongan atau
➢ Belum menggunakan model keinginan yang
pembelajaran inovatif yang muncul dari dalam
kurang tepat diri individu yang
➢ keterbatasan waktu dalam berusaha untuk
penggunaan model mengubah tingkah
pembelajaran inovatif laku agar lebih baik
➢ masih sulit dalam dari sebelumnya.
merancarang model 3. Rasa khawatir.
pembelajaran inovatif Merupakan suatu
perasaan tidak tenang
Berdasarkan hasil wawancara karena merasa kurang
dengan Bapak Mudofar, M.Pd optimal dalam
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri melakukan suatu
Kebon Jeruk 15 Pg pekerjaan.
➢ Pembelajaran di kelas belum 4. Perasaan tertekan.
menggunakan model Merupakan suatu
pembelajaran inovatif dorongan atau
➢ Dalam pembuatan perangkat tuntutan dari orang
RPP belum dibuatnya model lain ataupun dari
pembelajaran inovatif lingkungan.
➢ Masih kesulitan dalam 5. Gangguan pemikiran.
menggunakan model Merupakan suatu
pembelajaran inovatif hambatan dari dalam
diri individu ataupun
dari orang lain.
Misalnya: masalah

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

keluarga, ekonomi,
dan masalah pribadi
dari individunya.
6. Gangguan kepanikan.
Merupakan suatu
hambatan
berkonsentrasi dalam
bentuk rasa waswas
yang dapat
mengganggu hasil
yang sudah dilakukan
maupun hasil yang
akan dilakukan.
7. Kesiapan belajar.
Suatu keadaan atau
kondisi dimana
seseorang sudah siap
untuk menerima
pelajaran, sehingga
individu tersebut
dapat
mengembangkan
setiap potensi yang
dimilikinya

Hasil Kajian Literatur :


Model pembelajaran
menurut Joice & Weil adalah
suatu pola atau rencana
yang sudah direncanakan
sedemikian rupa dan
digunakan untuk menyusun
kurikulum, mengatur materi
pelajaran, dan memberikan
petunjuk kepada pengajar di
kelasnya. Dalam penerapan
model pembelajaran ini
harus sesuai dengan
kebutuhan siswa

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Masih kesulitan dalam
menggunakan model
pembelajaran inovatif
2. Dalam pembuatan
perangkat RPP belum
dibuatnya model
pembelajaran inovatif

3 Belum Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


mengoptimalkan menurut pengalaman : Menurut Indrawati, (2009)
model pembelajaran memaknai model
yang inovatif sesuai pembelajaran sebagai suatu

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

dengan karakteristik 1. Terbatasnya pemahaman rencana mengajar yang


materi dalam menerapan model- memperlihatkan pola
model pembelajaran pembelajaran tertentu,
2. Terbatasnya waktu dalam dalam pola tersebut dapat
merancang pembelajaran terlihat kegiatan gurupeserta
yang inovatif didik di dalam mewujudkan
3. Pembelajaran didalam kelas kondisi belajar atau sistem
masih mononton lingkungan yang
menyebabkan terjadinya
Berdasarkan hasil wawancara belajar pada peserta didik
dengan Bapak Hijazi, S.Pd sebagai
guru kelas IV di SD Negeri Kebon Hasil Kajian Literatur :
Jeruk 15 Pg Menurut Law Nolte & Harris,
(2016: 137). Dengan
➢ Terbatasnya pemahaman demikian karakteristik, gaya
dalam menerapan model- belajar, dan kecerdasan
model pembelajaran peserta didik perlu diketahui
➢ Dalam pembuatan perangkat dan dipahami oleh para
modul ajar belum dibuatnya pelaksana pendidik agar
model pembelajaran inovatif dapat merancang rencana
➢ Pembelajaran di kelas belum pelaksaanan pendidik
memperhatikan karakteristik dengan optimal
peserta didik pada materi
tersebut Setelah dilakukan analisis
Berdasarkan hasil wawancara dari sumber kajian literatur
dengan Bapak Mudofar, M.Pd dan wawancara dapat
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri disimpulkan penyebabnya
Kebon Jeruk 15 Pg adalah :
➢ Di dalam kelas belum 1. Dalam pembuatan
menggunakan model perangkat modul ajar
pembelajaran yang sesuai belum dibuatnya
dengan materi model pembelajaran
➢ Terbatasnya pemahaman inovatif
tentang penerapan model- 2. Pembelajaran di kelas
model pembelajaran belum memperhatikan
➢ Pembelajaran di kelas belum karakteristik peserta
memperhatikan karakteristik didik pada materi
peserta didik pada materi tersebut
tersebut 3. Pembelajaran di kelas
belum memperhatikan
karakteristik peserta
didik pada materi
tersebut

Daftar Pustaka

Tambunan,Dkk.(2015).Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal.Jurnal Psikologi


Vol.8 No.118-24

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran ( Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:


Referensi.

Runtukahu ,J.Tombokan dan Selpius Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika


Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas.

Dhieni, Nurbiana dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Putra, R.M.S. (2008). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini Panduan Praktis bagi
Pendidik, Orang Tua, dan Penerbit. Jakarta: PT Indeks.

Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi


Pustaka.

Joyce, B & Weil. (2009). Model-model Pengajaran. Edisi 8. Terjemahan A. Fuwaid &
A. Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Indrawati. 2009. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar untuk Guru SD.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam PPPPTK untuk Program BERMUTU

Law Nolte & Harris. 2016. Anak-anak Belajar dari Kehidupannya. Penerbit Pustaka
Pelajar

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Nama : Abdul Rahman


No. UKG : 201502927563
NIM : 22121298201
Asal Instansi : SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg
Kelas : V (Lima) (Kelas Bebas)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Pedagogik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Kurangnya motivasi terhadap Kurangnya motivasi Menurut Tambunan (2015),
belajar peserta didik belajar peserta didik di sekolah motivasi intrinsik dan
di sekolah yang dilakukan oleh pendidik maka motivasi
hal itu disebabkan oleh : ekstrinsik merupakan jenis
1. Pembelajaran didalam kelas motivasi berdasarkan
masih monoton sumbernya. Adapun
2. Medote mengajar kurang motivasi intrinsik dan
inovatif motivasi ekstrinsik tersebut
3. Belum merancang yaitu:
pembelajaran yang aktif dan a. Motivasi intrinsik, adalah
menyenangkan motivasi yang ditimbulkan
dari diri seseorang.
Berdasarkan hasil wawancara Motivasi ini biasanya timbul
dengan Teman Sejawat, Tri Rahayu karena adanya harapan,
Puspita, S.Pd., MM sebagai guru tujuan dan
kelas V di SD Negeri Kebon Jeruk keinginan seseorang
15 Pg terhadap sesuatu sehingga
dia memiliki semangat
➢ Media yang di gunakan untuk mencapai itu.
hanya bersumber dari buku b. Motivasi ekstrinsik,
paket adalah sesuatu yang
➢ Materi yang disajikan belum diharapkan akan diperoleh
menarik dari
➢ Kurang perhatian orang tua luar diri seseorang. Motivasi
ini biasanya dalam bentuk
Berdasarkan hasil wawancara nilai dari suatu
dengan Bapak Mudofar, M.Pd materi, misalnya imbalan
sebagai Kepala Sekolah di SD dalam bentuk uang atau
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg intensif lainnya yang
➢ Pembelajaran di kelas belum diperoleh atas suatu upaya
menggunakan media yang yang telah dilakukan.
sesuai dengan karaktersitik
peserta didik Hasil Kajian Literatur :
➢ Peserta didik tidak aktif Menurut Yudhi Munadi
kegiatan pembelajaran (2013:8) media pembelajaran
➢ Dalam pembelajaran kurang adalah segala sesuatu yang
berinteraksi dengan peserta dapat menyampaikan dan
didik menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif di
mana penerimanya
dapat melakukan proses
belajar secara efektif dan
efisien

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pembelajaran di kelas
belum menggunakan
media yang sesuai
dengan karaktersitik
peserta didik
2. Dalam pembelajaran
kurang berinteraksi
dengan peserta didik

Numerasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Menurut Marlina (2019:46)
kesulitan memahami Volume Bangun “Kesulitan belajar
memahami Volume Ruang . matematika adalah suatu
Bangun Ruang 1. Peserta didik menganggap kondisi terjadinya
matematika sulit penyimpangan antara
2. Peserta didik belum kemampuan sebenarnya
memahani konsep dimiliki dengan prestasi yang
memahami Volume ditunjukkan yang
Bangun Ruang termaniferstasi pada tiga
3. Penggunaan metode yang bidang akademik dasar
digunakan kurang menarik seperti membaca, menulis,
dan berhitung”
Berdasarkan hasil wawancara
dengan Teman Sejawat Tri Rahayu Hasil Kajian Literatur :
Puspita, S.Pd., MM sebagai guru Menurut Wall (2008)
kelas V di SD Negeri Kebon Jeruk hubungan antara rumus-
15 Pg rumus volume benar-benar
sejalan dengan rumus luas.
➢ Peserta didik belum Bukan hanya rumus
memahani konsep rumusnya berhubungan,
tapi proses-proses
memahami Volume
pengembangan rumusnya
Bangun Ruang
juga mirip
➢ Penggunaan media yang
kurang tepat
➢ Peserta didik dalam
Setelah dilakukan analisis
mengerjakan tidak telih dan
dari sumber kajian literatur
terburuh-buruh dalam
dan wawancara dapat
berhitung
disimpulkan penyebabnya
adalah :
Berdasarkan hasil wawancara
1. Peserta didik
dengan Bapak Mudofar, M.Pd
menganggap
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri
matematika sulit
Kebon Jeruk 15 Pg
2. Peserta didik belum
➢ Pembelajaran di kelas belum
memahani konsep
menggunakan media yang
memahami Volume
sesuai dengan karaktersitik
peserta didik Bangun Ruang
➢ Peserta didik tidak aktif
kegiatan pembelajaran
➢ Kurangnya perhatian orang
tua peserta didik

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Literasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


Peserta didik kemampuan peserta didik dalam Menurut Luqman
kesulitan dalam kesulitan dalam menerapkan Buchori,(2011) Proses
menerapkan konsep perpindahan kalor perpindahan kalor terjadi
konsep dalam kehidupan sehari-hari, dari suatu system yang
dan penyelesaian masalah : memiliki temperatur
perpindahan kalor
1. Peserta didik tidak aktif lebih tinggi ke temperatur
dalam kehidupan
kegiatan pembelajaran yang lebih rendah.
sehari-hari Keseimbangan pada masing
2. Peserta didik tidak
memperhatikan saat –masing sistem terjadi ketika
penjelasan materi system memiliki temperatur
3. Peserta didik belum yang sama.
memahani konsep Perpindahan kalor dapat
perindahan kalor berlangsung dengan 3 (tiga)
cara, yaitu:
Berdasarkan hasil wawancara 1. Perpindahan kalor
dengan Teman Sejawat Tri Rahayu konduksi
Puspita, S.Pd., MM sebagai guru 2. Perpindahan kalor
kelas V di SD Negeri Kebon Jeruk konveksi ( Alami dan Paksa )
15 Pg 3. Perpindahan kalor radiasi

➢ Peserta didik belum Hasil Kajian Literatur :


memahani konsep Menurut pendapat Azhar
memahami permindahan Arsyad (2013) pengetahuan
yang harus dimiliki oleh
kalor
guru tentang media
➢ Penggunaan media yang
pembelajaran meliputi:
kurang tepat
1. Media sebagai alat
➢ Kurang fokus saat materi
komunikasi guna lebih
pembelajaran di jelaskan
mengefektifkan proses
belajar mengajar;
Berdasarkan hasil wawancara
2. Fungsi media dalam
dengan Bapak Mudofar, M.Pd
rangka mencapai tujuan
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri
pendidikan;
Kebon Jeruk 15 Pg
3. Seluk beluk proses
➢ Pembelajaran di kelas belum
belajar;
menggunakan media yang
4. Hubungan antara metode
sesuai dengan karaktersitik
mengajar dan media
peserta didik
pendidikan;
➢ Peserta didik tidak aktif
5. Nilai atau manfaat media
kegiatan pembelajaran
pendidikan dalam
➢ Kurangnya sumber literasi
pengajaran;
yang berhubungan dengan
6. Pemilihan dan
materi menerapkan konsep
penggunaan media
perpindahan kalor pendidikan;
7. Berbagai jenis alat dan
teknik media pendidikan;
8. Media pendidikan dalam
setiap mata pelajaran;
9. Usaha inovasi dalam
media pendidikan.

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Peserta didik belum
memahani konsep
memahami
permindahan kalor
2. Pembelajaran di kelas
belum menggunakan
media yang sesuai
dengan karaktersitik
peserta didik
3. Kurang fokus saat
materi pembelajaran
di jelaskan

2 Terdapat peserta Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


didik yang tidak menurut pengalaman : Menurut Nugroho (2007),
konstenstrasi saat 1. Masih kurang fokus saat konsentrasi belajar memiliki
pembelajaran pembelajaran berlangsung beberapa aspek pendukung,
berlangsung 2. Masih sibuk sendiri atau antara lain yaitu sebagai
bersama temannya saat berikut:
materi pembelajaran
dijelaskan 1. Pemusatan pikiran.
3. Dalam pembelajaran belum 2. Motivasi.
menggunakan metode atau 3. Rasa khawatir
media yang disesuaikan 4. Perasaan tertekan.
dengan gaya belajar peserta 5. Gangguan pemikiran.
didik 6. Gangguan kepanikan.
7. Kesiapan belajar
Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ibu Tri Rahayu Puspita, Hasil Kajian Literatur :
S.Pd., MM sebagai guru kelas V di Model pembelajaran
SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg menurut Joice & Weil adalah
suatu pola atau rencana
➢ Belum menggunakan model yang sudah direncanakan
pembelajaran inovatif yang sedemikian rupa dan
kurang tepat digunakan untuk menyusun
➢ keterbatasan waktu dalam kurikulum, mengatur materi
penggunaan model pelajaran, dan memberikan
pembelajaran inovatif petunjuk kepada pengajar di
➢ masih sulit dalam kelasnya. Dalam penerapan
merancarang model model pembelajaran ini
pembelajaran inovatif harus sesuai dengan
kebutuhan siswa
Berdasarkan hasil wawancara
dengan Bapak Mudofar, M.Pd Setelah dilakukan analisis
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri dari sumber kajian literatur
Kebon Jeruk 15 Pg dan wawancara dapat
➢ Pembelajaran di kelas belum disimpulkan penyebabnya
menggunakan model adalah :
pembelajaran inovatif 1. Masih kesulitan dalam
➢ Dalam pembuatan perangkat menggunakan model
RPP belum dibuatnya model pembelajaran inovatif
pembelajaran inovatif 2. Dalam pembuatan
➢ Masih kesulitan dalam perangkat RPP belum
menggunakan model dibuatnya model
pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

3 Banyak Peserta didik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


yang kesulitan dalam menurut pengalaman : menurut Yuniar, (2015:190)
menyelesaikan soal 1. Peserta didik kesulitan untuk menyatakan bahwa “higher
HOTS (High Order menentukan stimulus yang lebih order thinking skill (HOTS)
Thinking Skill memnudahkan peserta didik atau keterampilan
2. Peserta didik belum terbiasa berpikir tingkat tinggi dibagi
mengerjakan berbasis soal HOTS menjadi empat kelompok,
yaitu pemecahan masalah,
Berdasarkan hasil wawancara membuat keputusan,
dengan Ibu Tri Rahayu Puspita, berpikir kritis dan berpikir
S.Pd., MM sebagai guru kelas V di kreatif”
SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg
Hasil Kajian Literatur :
➢ Belum terbiasanya soal menurut Ariyanta, Y., &
HOTS Besary, R. (2018) Ciri-ciri soal
➢ Masih kesulitan dalam HOTS yaitu:
membuat soal HOTS a. Menuntut kemampuan
➢ Materi soal HOTS tidak menggunakan penalaran dan
menarik logika untuk
menciptakan cara-cara
Berdasarkan hasil wawancara inovatif untuk menangani
dengan Bapak Mudofar, M.Pd masalah
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri kontekstual non-rutin.
Kebon Jeruk 15 Pg
➢ Keterbatasan buku b. Kemampuan untuk
pendukung di sekolah menginterpretasikan,
➢ Pemahaman literasi dan mencari hubungan antar
numerasi peserta didik masih konsep dan mentransfer
kurang informasi dari satu
➢ Peserta didik belum terbiasa pengertian ke pengertian
mengerjakan soal HOTS lainnya.

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pemahaman literasi
dan numerasi peserta
didik masih kurang
2. Belum terbiasanya
soal HOTS
3. Pemecahan masalah,
membuat keputusan,
berpikir kritis dan
berpikir kreatif

Daftar Pustaka

Tambunan,Dkk.(2015).Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal.Jurnal Psikologi


Vol.8 No.118-24

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran ( Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:


Referensi.

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)


lOMoARcPSD|32109931

Marlina. 2019. “Asesmen Kesulitan Belajar”. Jakarta Timur: Prenadamedia Group


Hal.46

Wall V, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga

Buchori, Luqman. 2011. Buku Ajar Perpindahan Panas. Semarang. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro

Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi


Pustaka.

Joyce, B & Weil. (2009). Model-model Pengajaran. Edisi 8. Terjemahan A. Fuwaid &
A. Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuniar, Maharani, dkk. 2015. Analisis HOTS (Higher Order Thinking Skill) Pada Soal
Objektif Tes Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SDN 7
Ciamis. Pedadidaktika.

Ariyanta, Y., & Besary, R. (2018). Buku Pegangan pembelajaran Berorientasi


pada Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jendral Guru dan
Tenaga KependidikanKementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hak.

Downloaded by Lia Putikasari (liaputikasari78@guru.smk.belajar.id)

Anda mungkin juga menyukai