Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MODUL PROFESIONAL

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)


NAMA : MUDRIKAH
MAPEL/KELAS : AKIDAH AKHLAK
MODUL : KB 4
JUDUL : KHULAFAUR RASYIDIN

JENIS MASALAH YANG ANALISIS IDENTIFIKASI


No. PERMASALAHAN DIIDENTIFIKASI MASALAH
1 Pedagogik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih terhadap Peserta didik masih menurut Sardiman
memiliki semangat memiliki semangat belajar yang (2018:75) adalah
belajar yang rendah rendah yang dilakukan oleh “Keseluruhan daya
pendidik maka hal itu disebabkan penggerak didalam diri siswa
oleh : yang
1. Peserta didik kurang menimbulkan kegiatan
memiliki semangat belajar belajar, yang menjamin
2. Medote mengajar kurang kelangsungan dari kegiatan
inovatif belajar dan memberikan
3. Media pembelajaran kurang arah pada kegiatan belajar,
bervariasi sehingga tujuan yang
Berdasarkan hasil wawancara dikehendaki oleh subjek
dengan Bapak Muhammad Hidayat, belajar itu dapat tercapai”.
S.Pd sebagai guru kelas III di SD
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg Hasil Kajian Literatur :
Menurut Wati (2016:3)
➢ Media yang di gunakanhanya menyatakan bahwa media
bersumber dari buku paket merupakan sesuatu yang
➢ Metode pembelajaran yang di bersifat meyakinkan pesan
gunakan ceramah dan dan dapat merangsang
penugasan pikiran, perasaan, dan
➢ Kurang perhatian orang tua kemauan siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya
Berdasarkan hasil wawancara proses pembelajaran untuk
dengan Bapak Mudofar, M.Pd mencapai tujuan
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri pembelajaran
Kebon Jeruk 15 Pg
➢ Pembelajaran di kelas belum Setelah dilakukan analisis
menggunakan media yang dari sumber kajian literatur
sesuai dengan karaktersitik dan wawancara dapat
peserta didik disimpulkan penyebabnya
➢ Peserta didik tidak aktif adalah :
kegiatan pembelajaran 1. kurang memiliki
➢ Materi yang disajikan kurang semangat belajar
menarik 2. Menggunakan media
yang sesuai dengan
karaktersitik peserta
didik
Numerasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Menurut Martini Jamaris
kesulitan pada soal pengurangan. (2015) Faktor yang menjadi
pengurangan 1. Peserta didik menganggap penyebab kesulitan belajar
matematika sulit tidaklah mudah untuk
2. Peserta didik belum ditetapkan karena faktor
memahani konsep tersebut bersifat kompleks.
pengurangan
3. Penggunaan metode yang Hasil Kajian Literatur :
digunakan kurang menarik Menurut (Sukayati, 2011:24)
pengurangan merupakan
Berdasarkan hasil wawancara kebalikan dari penjumlahan,
dengan Bapak Muhammad Hidayat, tetapi pengurangan tidak
S.Pd sebagai guru kelas III di SD memiliki sifat yang dimiliki
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg oleh penjumlahan.
Pengurangan tidak memiliki
➢ Peserta didik belum sifat pertukaran, sifat
memahani konsep identitas, dan sifat
pengurangan pengelompokan.
➢ Penggunaan media yang
kurang tepat Setelah dilakukan analisis
➢ Peserta didik dalam dari sumber kajian literatur
mengerjakan tidak telih dan dan wawancara dapat
terburuh-buruh dalam disimpulkan penyebabnya
berhitung adalah :
1. Peserta didik kurang
Berdasarkan hasil wawancara memiliki semangat
dengan Bapak Mudofar, M.Pd belajar
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri 2. Peserta didik belum
Kebon Jeruk 15 Pg memahani konsep
➢ Pembelajaran di kelas belum pengurangan
menggunakan media yang
sesuai dengan karaktersitik
peserta didik
➢ Peserta didik tidak aktif
kegiatan pembelajaran
➢ Kurangnya perhatian orang
tua peserta didik
Literasi Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :
Peserta didik masih kemampuan peserta didik dalam Bobbi Deporter (2003: 112).
belum mengerti mengerti menjelaskan maksud Berdasarkan pengertian
menjelaskan maksud ungkapan atau kalimat saran, tersebut,
ungkapan atau masukan, dan penyelesaianmasalah pemahaman terhadap gaya
kalimat saran, : belajar siswa tidak bisa
masukan, dan 1. Peserta didik lebih suka dianggap sepele.
penyelesaian mendengarkan Gaya belajar siswa
masalah. 2. Peserta didik kurang minat berpengaruh terhadap
membaca teks bacaan bagaimana siswa menyerap
3. Peserta didik bosan saat di informasi, yang sangat
perintahkan membaca teks menentukan keberhasilan
bacaan pembelajaran. Selain
4. Peserta didik kurang itu, dengan pemahaman
memahani kalimat bacaan terhadap gaya belajar siswa,
yang di baca juga dapat
memudahkan guru dalam
menentukan langkah
pembelajaran termasuk
pemilihan media
pembelajaran yang tepat

Hasil Kajian Literatur :


Pikiran Rakyat terbitan
tanggal 17
Maret 2017 menyebutkan
bahwa berdasarkan studi
"Most Littered Nation In the
World" yang dilakukan oleh
Central Connecticut State
Univesity pada 2016 lalu,
Indonesia dinyatakan
menduduki peringkat ke-60
dari 61 negara soal minat
membaca. Pada tingkat
pendidikan dasar, kebiasaan
membaca anak-anak masih
rendah

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Peserta didik kurang
minat membaca teks
bacaan
2. Peserta didik bosan
saat di perintahkan
membaca teks bacaan
3. Peserta didik kurang
memahani kalimat
bacaan yang di baca

2 Dalam pembelajaran Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


belum menurut pengalaman : Menurut Indrawati, (2009)
mengoptimalkan 1. Dalam pembelajaran hanya memaknai model
model pembelajaran berpusat kepada satu buku pembelajaran sebagai suatu
yang inovatif sesuai paket rencana mengajar yang
dengan karakteristik 2. Kurangnya keterampian dan memperlihatkan pola
materi pemahaman pembelajaran tertentu,
mengimplemantasikan dalam pola tersebut dapat
pembelajaran inovatif terlihat kegiatan gurupeserta
didik di dalam mewujudkan
Berdasarkan hasil wawancara kondisi belajar atau sistem
dengan Bapak Muhammad Hidayat, lingkungan yang
S.Pd sebagai guru kelas III di SD menyebabkan terjadinya
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg belajar pada peserta didik

➢ Belum menggunakan model Hasil Kajian Literatur :


pembelajaran inovatif yang Menurut Wahyuari,Sartono
kurang tepat (2012) menyebutkan suatu
➢ keterbatasan waktu dalam model mengajar dianggap
penggunaan model baik
pembelajaran inovatif apabila memiliki ciri – ciri
➢ masih sulit dalam sebagai berikut :
merancarang model 1. Memiliki prosedur yang
pembelajaran inovatif sistematik untuk
memodifikasi prilaku siswa
Berdasarkan hasil wawancara 2. Hasil belajar yang
dengan Bapak Mudofar, M.Pd ditetapkan secara khusus
yaitu : prubahan prilaku
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri positif siswa
Kebon Jeruk 15 Pg 3. Penetapan lingkungan
➢ Pembelajaran di kelas belum belajar secara khusus dan
menggunakan model kondusif
pembelajaran inovatif 4. Ukuran keberhasilan
➢ Dalam pembuatan perangkat siswa setelah mengikuti
RPP belum dibuatnya model pembelajaran sehingga
pembelajaran inovatif bisa menetapkan kriteria
➢ Masih kesulitan dalam keberhasilan dalam proses
menggunakan model belajar mengajar.
pembelajaran inovatif 5. Interaksi dengan
lingkungan agar mendorong
siswa lebih aktif dalam
lingkungannya.

Setelah dilakukan analisis


dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pembelajaran di kelas
belum menggunakan
model pembelajaran
inovatif
2. Kurangnya
keterampian dan
pemahaman
mengimplemantasikan
pembelajaran inovatif

3 Banyak Peserta didik Eksplorasi penyebab masalah Hasil Kajian Literatur :


yang kesulitan dalam menurut pengalaman : menurut Yuniar, (2015:190)
menyelesaikan soal 1. Peserta didik kesulitan untuk menyatakan bahwa “higher
HOTS (High Order menentukan stimulus yang order thinking skill (HOTS)
Thinking Skill lebih memnudahkan peserta atau keterampilan
didik berpikir tingkat tinggi dibagi
2. Peserta didik belum terbiasa menjadi empat kelompok,
mengerjakan berbasis soal yaitu pemecahan masalah,
HOTS membuat keputusan,
berpikir kritis dan berpikir
Berdasarkan hasil wawancara kreatif”
dengan Bapak Muhammad Hidayat,
S.Pd sebagai guru kelas III di SD Hasil Kajian Literatur :
Negeri Kebon Jeruk 15 Pg menurut Ariyanta, Y., &
Besary, R. (2018) Ciri-ciri soal
➢ Belum terbiasanya soal HOTS yaitu:
HOTS a. Menuntut kemampuan
➢ Masih kesulitan dalam menggunakan penalaran dan
membuat soal HOTS logika untuk
➢ Materi soal HOTS tidak menciptakan cara-cara
menarik inovatif untuk menangani
masalah
Berdasarkan hasil wawancara kontekstual non-rutin.
dengan Bapak Mudofar, M.Pd
sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri b. Kemampuan untuk
Kebon Jeruk 15 Pg menginterpretasikan,
mencari hubungan antar
➢ Keterbatasan buku konsep dan mentransfer
pendukung di sekolah informasi dari satu
➢ Pemahaman literasi dan pengertian ke pengertian
numerasi peserta didik masih lainnya.
kurang
➢ Peserta didik belum terbiasa Setelah dilakukan analisis
mengerjakan soal HOTS dari sumber kajian literatur
dan wawancara dapat
disimpulkan penyebabnya
adalah :
1. Pemahaman literasi
dan numerasi peserta
didik masih kurang
2. Belum terbiasanya
soal HOTS
3. Pemecahan masalah,
membuat keputusan,
berpikir kritis dan
berpikir kreatif

Anda mungkin juga menyukai