Anda di halaman 1dari 6

Nama : NURAZIZAH, S.

Pd
Alamat : Kel. Dalan Lidang, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal
Asal Instansi : SD Negeri No 086 Dalan Lidang
LPTK : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Bidang Studi : Matematika

LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Rendahnya Literasi A. Literatur Setelah dilakukan
dan Numerasi peserta 1. Rendahnya Literasi Peserta Didik analisis terhadap hasil
didik Husnul Fuadi*, Annisa Zikri Robbia, Jamaluddin, Abdul Wahab Jufri, 2020. ANALISIS FAKTOR kajian literature dan
PENYEBAB RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK. Volume 5, Nomor hasil wawancara, dapat
2, November 2020. diketahui bahwa
. https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122 penyebab masalah
Bahwa penyebab rendahnya literasi sains siswa Indonesia disebabkan beberapa hal antara lain rendahnya Literasi dan
yaitu: pembelajaran yang bersifat terpusat pada guru (teacher centered), rendahnya sikap positif Numerisasi peserta
siswa dalam mempelajari sains, terdapat beberapa kompetensi yang tidak disukai responden didik
(siswa) terkait konten, - Minimnya niat belajar
2. Rendahnya Numerasi Peserta Didik peserta didik untuk
Nuzwatun Adawiyah1*, Muhammad Makki 1*, Khairun Nisa1, 2023. Analisis Faktor Penyebab belajar Matematika
Rendahnya Kemampuan Numerasi Siswa. Februari 2023, Volume 5 Nomor 1. - Kemampuan dasar
http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/index matematika peserta
faktor penyebab rendahnya kemampuan numerasi siswa dapat terbagi kedalam dua kelompok yaitu faktor didik yang masih
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang kurang
meliputi tingkat intelektual siswa, sikap siswa, psikomotor siswa dan Faktor eksternal adalah faktor yang - Penerapan Model
berasal dari luar. Contohnya seperti situasi yang tidak kondusif di rumah, lingkungan teman yang tidak pembelajaran yang
baik, kondisi sekolah yang buruk, sarana prasana yang kurang dan lain sebagainya. Inovatif oleg guru
B. Wawancara dalam pebelajaran
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Nurhuda, S.Pd) Matematika masih
- Kurangnya literasi anak karna tidak terbiasa membaca atau literasinya kurang serta kurang memahami kurang
kosakata
2. Wawancara dengan rekan sejawat (Hendri, S.Pd)
- Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca anak karena belajarnya kurang focus atau kurang
konsentrasi
2. Peserta didik masih A. Literatur Setelah dilakukan
memiliki semangat 1. Peserta didik masih memiliki semangat belajar yang rendah analisis terhadap hasil
belajar yang rendah Diana Ayu Ramadhani1 , Muhroji2, 2022. Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar pada kajian mengenai Peserta
Peserta Didik di Sekolah Dasar. Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022 Halaman 4855 – 4861 didik masih memiliki
https://jbasic.org/index.php/basicedu semangat belajar yang
Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan karena tanpa adanya motivasi dalam belajar rendah bahwa penyebab
seseorang tidak mungkin melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar peserta didik harus selalu masalah Peserta didik
ditumbuhkan karena kegagalan dalam belajar tidak hanya disebabkan oleh peserta didik, tetapi bisa jadi masih memiliki
dari guru yang tidak berhasil menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga minat belajar menurun dan semangat belajar yang
hasil belajar rendah rendah
B. Wawancara - Sarana belajar
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Nurhuda, S.Pd) - Faktor minat
- Sarana belajar yang kurang - Faktor perhatian
- Minat siswa mudah bosan - Faktor kemampuan
- Guru kurang menguasai materi yang di sampaikan diri
2. Wawancara dengan Rekan sejawat (Masitoh, S.Pd) - Faktor teman sejawat
- Kapasitas peserta didik terlalu banyak dalam satu kelas
- Guru tidak menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif
- Guru mengajar membosankan
3. Pembelajaran di kelas A. Literatur Setelah dilakukan
masih belum berbasis 1. Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS analisis terhadap hasil
HOTS Literatur kajian literature dan hasil
Akhmad Riandy Agusta, Cholis Sa’dijah, 2021. Kesiapan Guru Melaksanakan Pembelajaran Berbasis wawancara, dapat
HOTS Ditinjau dari Pengetahuan dan Kemampuan Mengemas Perangkat Pembelajaran, Vol. 3 No. 2 Mei diketahui bahwa
2021. penyebab masalah
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/padaringan/index Pembelajaran di kelas
Proses pembelajaran pada abad ke-21 dan revolusi industri 4.0 membutuhkan aktivitas pembelajaran masih belum berbasis
yang mengarah pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, menggunakan kreatifitas dalam HOTS
berpikir, penyelesaian masalah, komunikasi, pembelajaran seumur hidup, manajemen mandiri, literasi - Kurangnya
baru seperti literasi teknologi dan banyak lagi lebih dari itu, berpikir kreatif, keterampilan inovasi, pemahaman
kolaborasi dengan orang lain pembelajaran berbasis
B. Wawancara HOTS
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Nurhuda, S.Pd) - Kurangnya pelatihan
- Kurangnya pemahaman pembelajaran berbasis HOTS dalam merancang
- Kurangnya pelatihan dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS pembelajaran berbasis
- Tingkat pengetahuan siswa yang belum mumpuni sehingga siswa kurang memahami soal HOTS HOTS
2. Wawancara dengan Rekan Sejawat (Hendri, S.Pd)
- Peserta didik baru pertama kali melihat soal yang bercerita Panjang
- Bentuk soal tidak seperti biasanya
4. Hubungan komunikasi A. Literatur Setelah dilakukan
antar Guru dan orang Hubungan komunikasi antar Guru dan orang tua peserta didik terkait pembelajaran masih kurang analisis terhadap hasil
tua peserta didik Rofiatu Nisa’1, Eli Fatmawati2, 2020. KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU DALAM kajian literature dan hasil
terkait pembelajaran MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK. Volume 01, No. 02, November 2020. wawancara, dapat
masih kurang https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida diketahui bahwa
Dengan kerja sama antara guru dan murid menyebabkan terjadinya pertukaran informasi antara guru dan orang penyebab masalah
tua sekitar fenomena dan peristiwa yang melingkupi diri murid dalam kehidupan sehari-harinya. Pertukaran Hubungan komunikasi
informasi sekitar fenomena kehidupan murid baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat antar Guru dan orang tua
merupakan suatu titik nadi kehidupan yang perlu diperhatikan oleh guru dan orang tua dalam rangka peserta didik terkait
mengawasi aktivitas keseharian murid, khususnya dalam aktivitas belajarnya. pembelajaran masih
B. Wawancara kurang
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Nurhuda, S.Pd) - Jarak rumah terlalu
- Ketidakpedulian orang tua siswa terhadap perkembangan hasil belajar peserta didik jauh ke sekolah
- Rendahnya pengetahuan orang tua terhadap pelajaran sehingga orangtua mengalami kesulitan dalam - Tidak hadir
pendampingan belajar anak musyawarah guru
2. Wawancara dengan Rekan sejawat (Riadoh, S.Pd)
- Jarak rumah siswa dengan sekolah lumayan jauh sehingga guru kesulitan menjumpai orang tua
- Beberapa orangtua tidak hadir Ketika diundang oleh sekolah
5. Guru masih belum A. Literatur Setelah dilakukan
mengoptimalkan 1. Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran analisis terhadap hasil
pemanfaatan teknologi Fanny Rahmatina Rahim1), Dea Stevani Suherman2), Murtiani1), 2019. Analisis Kompetensi Guru dalam kajian literature dan hasil
informasi dalam Mempersiapkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Era Revolusi Industri 4.0. Volume 3 | wawancara, dapat
pembelajaran Nomor 2| November 2019. diketahui bahwa
https://doi.org/10.24036/jep/vol3-iss1/367 penyebab masalah Guru
masih belum
Tantangan terbesar saat ini adalah kemampuan siswa untuk bersaing dalam dunia IPTEKS dengan negara mengoptimalkan
lain. Memasuki revolusi industri 4.0 yang dikenal dengan zaman milenial menuntut sistem pendidikan pemanfaatan teknologi
berbenah diri dari segala aspek, mulai dari manajemen, metode, dan strategi pembelajaran serta media informasi dalam
yang digunakan dalam proses pembelajaran (Suwardana, 2017). Revolusi industri 4.0 menuntut proses pembelajaran
pembelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum (Rahim, 2017) untuk beralih dari pembelajaran - Guru jarang
konvensional menuju pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Perkembangan dunia maya menggunakan
membe rikan perubahan besar dalam dunia pendidikan. Bernett Berry menyatakan bahwa fenomena saat teknologi informasi
ini diakibatkan oleh kemajuan teknologi digital. Teknologi digital telah terbukti membuat transfer - Guru belum pernah
informasi menjadi lebih efisien (Hosnan, 2014). mengajar
B. Wawancara - Menggunakan
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Nurhuda, S.Pd) aplikasi TIK sebagai
- Guru jarang menggunakan teknologi informasi seperti laptop dan android pendukung
- Guru belum pernah mengajar menggunakan aplikasi TIK sebagai pendukung pembelajaran pembelajaran
- Kurang ketersediaan dan prasarana (Jaringan internet dan laptop)
6. Guru belum A. Literatur Setelah dilakukan
menerapkan 1. Guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif analisis terhadap hasil
pembelajaran yang Agus Susilo1), Andriana Sofiarini2), 2020. Peran Guru Sejarah dalam Pemanfaatan Inovasi Media kajian literature dan hasil
inovatif Pembelajaran. Vol.4 No.2, 2020 wawancara, dapat
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik diketahui bahwa
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap bagus dan layak untuk diterapkan dalam proses penyebab masalah Guru
pembelajaran adalah PAIKEM, singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan belum menerapkan
Menyenangkan. Di era kontemporer ini, PAIKEM sangat dianjurkan mengingat semakin kompleksnya pembelajaran yang
permasalahan di dunia pendidikan dan juga besarnyatuntutan yang dibebankan kepada guru dalam inovatif
menyukseskan pembelajaran di Sekolah ataupun para dosen di Universitas (Setiono, Panut & Rami, 2017) - Guru kurang memiliki
B. Wawancara waktu untuk
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Nurhuda, S.Pd) merancang
- Pengetahuan Guru Masih kurang pembelajaran yang
- Guru Malas untuk mengubah dirinya dan enggan keluar dari Zona nyaman inovatif
- Guru kurang memiliki waktu untuk merancang pembelajaran yang inovatif - Peserta didik dituntut
2. Wawancara dengan Rekan sejawat (Sangkot Mei, S.Pd) untuk menghafal
- Terbatasnya pemahaman guru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif semata dan kurang
- Minimnya ketersediaan media pembelajaran di sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran mau belajar
- Guru belum paham serta belum menemukan model strategi dan metode pembelajaran yang sesuai di
kelas

Anda mungkin juga menyukai