Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: RITAWATI SITUMORANG
Asal Institusi: SMP N 2 SATU ATAP KOLANG
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi
penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi
penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
● Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
● Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
● Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
● Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
● Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
● Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai
referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
● Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
● Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam
tentang penyebab masalah.
● Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai
langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah
tersebut.
● Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda
dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
telah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Siswa belum Sumber Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
maksimal dalam eksplorasi penyebab masalah
menulis cerita Menurut Indah Pradita,S.Pd dapat disimpulkan bahwa
pendek (2020),Penyebab rendahnya hasil kesulitan siswa dalam
menulis pada siswa diduga karena menulis cerita pendek
beberapa faktor antara lain, tersebut dikarenakan :
1. Siswa masih memerlukan ➢ Siswa sulit
bantua dan waktu untuk mengembangkan ide
atau gagasan dalam
mengemukakan ide yang akan
menulis cerita pendek
dipikirkan dan dirasakan, ➢ Siswa kurang pandai
kalaupun ide itu ada siswa dalam
sulit mengembangkan ide mengorganisasikan
tersebut dalam bentuk kalimat tulisanya dengan baik.
yang baik dan sulitnya ➢ Siswa cenderung
merancang kalimat yang masih menggunakan
sistematis dalam menulis bahasa daerah di
cerita pendek. sekolah.
2. Siswa masih kurang ➢ Guru kurang
mengorganisasikan tulisannya maksimal dalam
dengan baik, seperti menyampaikan
unsur-unsur pembangun materi dan tujuan
cerita pendek yang belum pembelajaran
tercakup didalam cerita ➢ Guru kurang
pendek.Unsur-unsur mengoptimalisasikan
pembangun cerita pendek metode/model
yaitu penggambaran pembelajaran yang
penokohan yang masih belum inovatif.
jelas, alur cerita yang kurang
runtut, penggambaran latar
yang kurang jelas, judul cerita
yang kurang mewakili isi
cerita, sudut pandang yang
masih kurang jelas, dan gaya
bahasa yang masih kurang
untuk mengungkapkan isi
cerita.
3. Media pembelajaran yang
kurang dioptimalkan karena
penggunaan media
pembelajaran juga
berpengaruh dalam
meningkatkan motivasi dan
minat menulis siswa.
4. Metode yang digunakan guru
dalam pembelajaran ini adalah
metode ceramah yang lebih
menekankan pada teori
dibandingkan praktik.
Hasil Wawancara :
Kepala sekolah dan teman sejawat
menyebutkan bahwa, masalah
pembelajaran menulis cerpen
berhubungan dengan guru, siswa,
dan sumber belajar.
➔ Siswa umumnya mengalami
buta huruf dan tidak terbuka
dengan dunia luar.
➔ Siswa lebih sering
menggunakan bahasa daerah
daripada bahasa indonesia
dengan kosakata yang sangat
terbatas.
➔ Guru belum mengoptimalkan
media atau model
pembelajaran yang inovatif.
➔ Sumber pelajaran yang masih
terbatas, hanya menggunakan
buku bacaan saja.
2 Minat membaca Sumber Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian
siswa terhadap literatur dan wawancara,
teks cerita pendek Pengaruh Minat dan Motivasi Baca Terhadap maka dapat dianalisis
cenderung rendah Kemampuan Meresepsi Cerpen. Dwi Aji Dian eksplorasi penyebab masalah,
Pertiwi. 2012, mengungkapkan Minat yaitu :
berpengaruh dalam proses pembacaan karya 1. Minat membaca
sastra pada siswa. Adanya minat atau cenderung rendah
ketertarikan berlebih dari dalam diri untuk
terus membaca karya sastra akan berpengaruh
pada tingginya kemampuan siswa dalam karena kurang
memahami karya sastra. Kemampuan motivasi
pemahaman yang tinggi akan membantu 2. Siswa kurang
siswa meningkatkan kemampuan menanggapi memahami beberapa
atau meresepsi suatu karya sastra. Terkait kosakata saat
dengan permasalahan minat baca adalah membaca
motivasi siswa untuk membaca karya sastra. 3. Sumber bacaan yang
ada kurang menarik
Menurut Djali (2011:101) motivasi siswa
merupakan kondisi fisiologis dan psikologis 4. Penggunaan gawai
dalam diri seseorang yang mendorongnya oleh para siswa yang
untuk melakukan aktivitas tertentu guna kurang bijak
mencapai suatu tujuan (kebutuhan). 5. Kurangnya
Faktor utama rendahnya minat baca siswa pemanfaatan media
terhadap teks cerita pendek adalah : dalam materi teks
cerita pendek.
● Kurangnya motivasi siswa dalam
membaca
● Membaca merupakan kegiatan yang
membosankan bagi siswa karena
membutuhkan pemahaman kosakata
dan membutuhkan kemampuan
berpikir keras untuk mendapatkan
pemahaman dari sumber bacaan.
● Gerakan literasi kurang dimanfaatkan
untuk menumbuhkan minat baca
karena siswa belum memiliki
kesadaran pada diri sendiri akan
pentingnya membaca.

Hasil Wawancara :

1. Guru Sejawat
● Siswa mudah teralihkan (tidak
fokus) sehingga menjadikan
siswa tidak maksimal dalam
menyerap apa yang dibaca.
● Siswa lebih menyukai bacaan
yang ringan sehingga
memengaruhi siswa dalam
mengeksplor materi teks
cerpen
● Sumber bacaan teks cerita
pendek dalam buku cenderung
kurang menarik bagi siswa
2. Kepala Sekolah
● Sebenarnya siswa sudah
memiliki minat membaca yang
cukup baik, hanya saja
kegiatan sekolah yang padat
membuat siswa mengalami
kendala untuk
menumbuhkannya.
● Siswa mudah teralihkan
dengan pemanfaatan teknologi
(gawai) sehingga lebih
menyukai hal-hal yang bersifat
permainan, media sosial, dll.
Sehingga berpengaruh
terhadap motivasi minat baca
siswa.

3 Beberapa siswa Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian


kurang memahami literatur dan wawancara,
materi yang ● Kajian Faktor-Faktor maka dapat dianalisis
melibatkan Penghambat Keterampilan eksplorasi penyebab masalah,
berpikir kritis Berpikir Kritis Siswa Kelas V yaitu :
(argumen) Sekolah Dasar Pada Materi 1. Siswa tidak terlatih
Pelajaran Bahasa Indonesia. dalam
Govan Star Berjamai. 2020. berpendapat/berargum
● Pengaruh Model Problem Based en
Learning (PBL). Terhadap 2. Motivasi belajar siswa
Kemampuan Berpikir Kritis dalam menyampaikan
Matematis Siswa SMPN 5 pendapat masih
Sumbul. Jurnal kurang
Matematika.6(1),29,42.Sianturi. 3. Kemampuan siswa
A Sipayung. T.N, & Argareta, M. dalam penggunaan
2018. bahasa indonesia
masih rendah karena
Penyebab masalah tentang daya cenderung
berpikir kritis siswa adalah : menggunakan bahasa
● Siswa tidak berani daerah.
menyampaikan argumen, 4. Kurangnya
● Guru kurang memberi ruang kemampuan siswa
untuk siswa bereksplorasi dalam merangkai
● Penggunaan kalimat kemudian
metodepembelajaran yang menjadi paragraf.
monoton
● Pengelolaan kelas yang kurang
baik
● Kurangnya respon siswa dan
kecenderungan menghafal
daripada memahami konsep
● Peran aktif siswa masih
kurang, ditunjukkan dengan
sedikitnya siswa yang aktif
dalam bertanya dan
berpendapat.
● Siswa cenderung berfokus
pada guru tanpa menganalisis,
mengevaluasi apa yang
disampaikan oleh guru.
Hasil Wawancara :
1. Guru Sejawat
● Siswa tidak diarahkan
untuk berpendapat atau
memberi tanggapan
dalam proses
pembelajaran
● Siswa kesulitan
menuangkan gagasan
yang ada dalam
pikirannya
● Kurangnya sumber
bacaan yang menarik
perhatian siswa
2. Kepala Sekolah
● Belum maksimal secara
penguasaan bahasa,
sehingga siswa kesulitan
dalam menyampaikan
argumennya.
● Siswa tidak dibiasakan
berpendapat atau diberi
rung untuk
menyampaikan ide atau
gagasannya.
4 Siswa kurang Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian
meksimal literatur dan wawancara,
mengerjakan Sumber Jurnal : maka dapat dianalisis
soal-soal berbasis ● Strategi Pengembangan Soal eksplorasi penyebab masalah,
HOTS, seperti Higher Order Thinking Skill yaitu :
menganalisis dan (HOTS) dalam Kurikulum 2013. 1. Siswa belum
menyusun, Moh. Zainal Faman. 2018 memahami konsep
● Kemampuan Mengerjakan Soal
materi
2. Siswa kurang latihan
Berbasis HOTS. Ahmad Nur
dalam menjawab
Cahaya.2021 soal-soal HOTS
Hasil temuan penyebab masalah 3. Siswa kurang
kesulitan siswa dalam soal HOTS : memahami makna
dari kata-kata
● Siswa kurang terlatih dalam konotasi dalam
menyelesaikan soal-soal sebuah cerita pendek.
kontekstual,menuntut
penalaran, argumentasi dan
kreativitas dalam
menyelesaikannya.
● Rendahnya siswa dalam
memahami informasi yang
kompleks, teori, analisis, dan
pemecahan masalah,
pemakaian alat, prosedur dan
pemecahan masalah.
● Kebanyakan guru masih
memberikan soal yang
berbasis LOTS untuk diujikan
pada siswa, sehingga saat
siswa diberikan soal yang
berbasis HOTS siswa masih
bingung cara mengerjakan dan
memahaminya.
Hasil Wawancara :
1. Guru Sejawat
● Siswa butuh diberikan
latihan untuk soal-soal
analisis
● Siswa masih belum
memahami konsep
materi
● Pemilihan sumber
bacaan masih belum
maksimal
2. Kepala Sekolah
● Siswa sudah memiliki
arah untuk
menyelesaikan soal
HOTS, hanya saja masih
belum memenuhi
kriteria yang ada, siswa
harus banyak latihan
dalam mengerjakan
soal-soal berbasis HOTS.

Anda mungkin juga menyukai