Anda di halaman 1dari 11

Nama : Riyanto

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan

Masalah terpilih
Akar penyebab Analisis akar penyebab
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah yang akan
masalah masalah
diselesaikan
1 Peserta didik memiliki kemampuan rendah dalam menuangkan Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil 1. Rendahnya
gagasan atau pikiran utama dalam teks eksplanasi dan hasil analisis, ditentukan kemampuan
wawancara akar penyebab masalah siswa dalam
Kajian Literatur 1: penyebab maslah: adalah guru belum menuangkan
Menurut Yanti Sri Rahayu beberapa hal yang menyebabkan menerapkan metode gagasan / ide
keterampilan meringkas teks eksplanasi siswa masih kurang tidak lepas Kurangnya pembelajaran yang pokok dalam
dari latar belakang siswa, yakni motivasi belajar penggunaan media bervariasi. Metode meringkas teks
siswa di kelas rendah, khususnya minat dalam pembelajaran menulis, pembelajaran yang pembelajaran eksplanasi
faktor siswa yang masih kesulitan dalam mencari dan inovatif dalam pembelajaran akan ikut karena guru
menentukan ide pokok atau gagasan utama yang selanjutnya akan pembelajaran dalam berkontribusi untuk belum
menjadi dasar dalam bahan ringkasannya. Faktor kesulitan siswa juga menuangkan gagasan mempengaruhi faktor menggunakan
ditemukan ketika berusaha menggabungkan beberapa gagasan utama menulis ringkasan teks penyebab masalah model dan media
menjadi kalimat yang lebih ringkas dan mudah dipahami atau teks eksplanasi lainnya. Metode dalam
dengan kata lain kemampuan reproduksi kalimat yang belum baik. Selain pembelajaran yang pembelajaran
itu penggunaan model dan media pembelajaran yang dipergunakan guru bervariasi akan mampu
belum optimal. Diperlukan inovasi baru dalam meningkatkan motivasi 2. Rendahnya
pembelajaran di kelas. Guru Bahasa Indonesia harus mampu belajar peserta didik dan siswa dalam
menciptakan suasana belajar yang dapat meningkatkan pemahaman menulis
keterampilan menulis pada siswa yang sedang berada dalam tataran penguasaan terhadap ringkasan teks
masa remaja awal ini. Guru dapat mengupayakannya materi teks teks eksplanasi
dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik dan beragam. eklpanasi. Di dalam
Penggunaan model pemelajaran yang proses pembelajaran,
menarik dan beragam sangat penting bagi siswa untuk membantu dalam guru harus menerapkan
pencarian ide atau gagasan pokok dalam membuat ringkasan teks metode pembelajaran
eksplanasi yang bervariasi agar
Sumber: peserta didik dapat
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF belajar secara efektif dan
MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION efisien dalam mencapai
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS tujuan pembelajaran
DALAM MERINGKAS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP yang diharapkan. Melalui
file:///C:/Users/HP/Downloads/5245-Article%20Text-21786-1-10- upaya yang dilakukan
20220330.pdf guru dalam mendesain
pembelajaran inovatif
Kajian Literatur 2: diharapkan dapat
Menurut Yudi Handoko Himawan (Desember 2021), masih banyak menunjang dan
siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis teks eksplanasi. memperlancar proses
Keterampilan siswa dalam menulis teks eksplanasi belum optimal. pembelajaran, disertai
Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya minat sarana penunjang yang
menulis siswa masih kurang, model pembelajaran yang digunakan oleh memadai dalam rangka
guru kurang memberikan kesempatan pada siswa dalam membuat situasi
mengembangkan potensi, kurangnya penggunaan media pembelajaran pembelajaran yang
yang inovatif, dan siswa cenderung belum menggunakan efektif, yang pada
kemampuannya secara maksimal. Keadaan ini mengakibatkan kurang akhirnya hasil belajar
efektifnya pembelajaran menulis teks eksplanasi. peserta didik dapat lebih
meningkat
Sumber:
Yudi Handoko Himawan 2021. PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENULIS TEKS EKSPLANASI
MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI MTs NEGERI 2 KOTA BIMA
http://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea

B. Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan hasil wawancara:

1.Guru
(Drs. Sungkowo) guru harus kreatis dalam memberikan pengajaran
agar siswa paham dengan PPT/Video

2.Pengawas Sekolah
(Mutakin, M.Pd.) Keterampilan siswa dalam menulis teks eksplanasi
belum optimal karena tidak banyak Latihan mengerjakan soal

3. Rekan Sejawat AHMAD SOLIKIN


guru harus lebih aktif dalam menentukan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi teks eksplanasi
4. Rekan Sejawat SURYANI DWI PANGESTUTININGSIH
pendidik harus lebih bervariasi dalam penggunaan model pembelajaran
dan lebih canggih dalam memberikan materi pak. Atau bila perlu
pembelajarannya bukan di kelas, melainkan di perpustakaan atau taman
sekolah.

Simpulan :
Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang inovatif dalam
pembelajaran dalam menuangkan gagasan menulis ringkasan teks teks
eksplanasi

2 Peserta didik memiliki kemampuan rendah pada pembelajaran menulis Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil
ringkasan teks eksplanasi dan hasil analisis, ditentukan
wawancara akar bahwa akar penyebab
Kajian Literatur 1: penyebab maslah: masalah adalah guru
Menurut Siska Azriani Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar kurang mahir dalam
mengajar terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi, Guru belum merancang media dan
diantaranya siswa sulit untuk mengungkapkan dan mengembangkan ide mengoptimalkan memanfaatkan
ke dalam bentuk tulisan teks eksplanasi menjadi tulisan yang utuh strategi pembelajaran teknologi /inovasi dalam
sesuai dengan struktur dan kebahasaan teks eksplanasi, siswa belum yang bervariasi dalam pembelajaran khususnya
meguasai penggunaan EYD yang tepat, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dalam pembelajaran
pembelajaran menulis teks eksplanasi serta minat dan motivasi siswa materi menyajikan
dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi masih kurang sehingga ringkasan teks eklpanasi
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa rendah. Selain itu, guru secara tulis dan lisan.
belum mengoptimalkan strategi pembelajaran yang bervariasi dalam Guru sebagai fasilitator
pembelajaran menulis teks eksplanasi sehingga siswa merasa bosan penyelenggaraan
mengikuti pembelajaran. kegiatan pembelajaran
memiliki kebebasan
Sumber: untuk merancang desain
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI pembelajaran yang akan
MENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING diterapkan di ruang kelas
AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS XI IPS 1 MAN masing - masing. Dalam
GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA. proses pembelajaran
file:///C:/Users/HP/Downloads/8519-18916-1-SM-1.pdf masih sangat sedikit
guru yang merancang
Kajian Literatur 2: atau mendesain media
Menurut Else Puspita Sari, Agus Trianto, Padi Utomo Beberapa sehingga penggunaan
kesulitan menulis menurut Darmadi (1996: 14), adapun hal yang media pembelajaran
menyebabkan siswa kesulitan dalam menulis, dapat digolongkan ke masi h terkesa n
dalam dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor seadanya, saat ini masih
internal yang terdiri dari kesulitan untuk memulai tulisan, kesulitan banyak guru yang
menentukan topik tulisan, kesulitan menentukan ide, kesulitan menggunakan media
menggunakan kosakata, kesulitan dalam menggunakan istilah, pembelajaran sederhana
kesulitan membuat kalimat yang koheren, kesulitan dalam berlogika, yang kurang menarik
tingkat kecerdasan yang kurang, lemah dalam menginterpretasikan minat peserta didik
kata, Pengalaman membaca yang sedikit. Sedangkan pada faktor dalam mengikuti
eksternal yakni sering mendapatkan kritik dari orang lain, tulisannya pembelajaran. Ada
sering ditertawakan, tidak adanya dukungan orang terdekat, sarana banyak platform dan
dan prasarana yang kurang mendukung ragam teknologi
pembelajaran yang
Sumber: dapat dimanfaatkan oleh
KESULITAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS peserta didik dan guru
VIISMPNEGERI 14 KOTA BENGKULU sesuai dengan
https://doi.org/10.33369/jik.v4i3.13100 kebutuhan belajar. Guru
dapat memanfaatkan
Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan hasil wawancara: sumber-sumber belajar
berbasis teknologi digital
Hasil Wawancara 1: yang sudah ada atau
Drs. Sunardi (Ketua MGMP Sub Rayon 4) Faktor penyebab peserta didik tersedia maupun
belum mampu Menyusun teks eksplanasi 1. Peserta didik jarang melihat mengembangkannya
contoh-contoh teks. 2. Kemampuan literasi peserta didik masih rendah, sendiri secara khusus.
mereka lebih senang mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan Guru dalam
guru. 3. Peserta didik menganggap materi produktif menulis dan menyampaikan materi
berbicara adalah pembelajaran yang sulit. pembelajaran,
memerlukan alat bantu
Rekan sejawat perantara agar proses
Dra. Sri Suyati Rekan sejawat Faktor penyebab peserta didik belum penyampaian materi
mampu Menyusun teks eksplanasi : 1. Guru belum menggunakan lebih mudah dan tepat
metode pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran teks sasaran. Adapun cara
eksplanasi. 2. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tersebut yaitu dengan
inovatif saat menjelaskan materi. 3. Peserta didik masih mengalamai menggunakan media
kesulitan dalam memahami materi menulis teks eksplanasi. pembelajaran. Salah
satu media pembelajaran
Simpulan: yang dapat digunakan
Guru belum mengoptimalkan strategi pembelajaran yang bervariasi guru dalam
dalam pembelajaran pembelajaran
menyajikan teks
eklpanasi
3 Guru dan peserta didik masih belum maksimal memanfaatkan media Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil
berbasis teknologi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dan hasil analisis, ditentukan
materi menyajikan teks berita secara tulis dan lisan wawancara akar bahwa akar penyebab
penyebab maslah: masalah adalah guru
Kajian Literatur 1: kurang mahir dalam
Menurut Jamila berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di Guru dan peserta didik merancang media dan
UPTD SMP Negeri 1 Parepare diperoleh informasi bahwa dalam masih belum maksimal memanfaatkan
mengatasi berbagai masalah yang ada, guru dituntut untuk melakukan memanfaatkan media teknologi/inovasi dalam
inovasi yang menarik dalam pembelajaran daring atau guru diwajibkan berbasis teknologi pembelajaran khususnya
pintar-pintar dalam memilih rancangan pembelajaran yang cocok dengan dalam pembelajaran dalam pembelajaran
kondisi dimasa pandemi serta yang lebih menarik dan dapat Bahasa Indonesia materi menyajikan teks
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, guru hendaknya khususnya materi eklpanasi secara tulis
mempersiapkan bahan ajar materi semenarik mungkin, contoh penyajian menyajikan teks dan lisan. Guru sebagai
materi dalam bentuk powepoint, ataupun video pembelajaran yang dapat eklpanasi secara tulis fasilitator
menghidupkan suatu pembelajaran, guru juga mencari referensi terkait dan lisan penyelenggaraan
model pembelajaran yang menarik dipergunakan dalam sistem kegiatan pembelajaran
pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19, terkadang guru juga memiliki kebebasan
berbincang atau berdiskusi dengan guru yang lain terkait model untuk merancang desain
pembelajaran yang menarik dipergunakan dalam pembelajaran berbasis pembelajaran yang akan
daring. Problematika Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran diterapkan di ruang kelas
Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di UPTD SMP Negeri 1 Parepare masingmasing. Dalam
proses pembelajaran
Sumber: masih sangat sedikit
Problematika Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran Daring pada guru yang merancang
Masa Pandemi Covid-19 di UPTD SMP Negeri 1 Parepare atau mendesain media
file:///C:/Users/HP/Downloads/2346-Article%20Text-4940-2-10- sehingga penggunaan
20220104.pdf media pembelajaran
masih terkesan
Kajian Literatur 2: seadanya, saat ini masih
Menurut Chaidar Husain, Model pemanfaatan TIK dalam proses banyak guru yang
pembelajaran pada penelitian ini mengacu kepada Munadi (2013) yang menggunakan media
mengklasifikasikan pemanfaatan komputer dalam pembelajaran ke pembelajaran sederhana
dalam berapa bentuk termasuk pemanfaatan multimedia presentasi, yang kurang menarik
kemudian berkaitan dengan pemanfaatan internet dalam pembelajaran minat peserta didik
yang mana termasuk di dalamnya pemanfaatan e-mail dan website. dalam mengikuti
Serta pemanfaatan jejaring sosial dalam sistem pembelajaran. Hasil pembelajaran. Ada
yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian berkaitan dengan banyak platform dan
pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran di SMA ragam teknologi
Muhammadiyah Tarakan seperti tersaji pada tabel 1. Pemanfaatan pembelajaran yang
multimedia presentasi dari data yang diperoleh dapat dikatakan cukup dapat dimanfaatkan oleh
tinggi. presentasi merupakan salah satu metode pembelajaran dan, peserta didik dan guru
multimedia presentasi menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan sesuai dengan
dengan metode lainnya. Pemanfaatan multimedia berbasiskan kebutuhan belajar. Guru
presentasi telah memberikan pengaruh yang sangat besar, diharapkan dapat memanfaatkan
dengan menggunakan media pembelajaran utamanya presentasi dapat sumber-sumber belajar
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peggunaan multimedia berbasis teknologi digital
presentasi dalam pembelajaran bertujuan untuk mengakomodir secara yang sudah ada atau
keseluruhan pemanfaatan indra serta didik baik bersifat audio, visual, tersedia maupun
maupun audio visual (Rusman, 2011; Munadi, 2013; Rusman,dkk 2012) mengembangkannya
Melalui pemanfaatan media maka diharapkan potensi penggunaan indra sendiri secara khusus.
peserta didik dapat terakomodir secara maksimal sehingga kadar hasil Guru dalam
belajar peserta didik akan meningkat. Salah satu aspek media yang menyampaikan materi
diunggulkan mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah pembelajaran,
media yang bersifat gabungan dari unsur media seperti teks, gambar, memerlukan alat bantu
serta animasi, dan multimedia presentasi dapat mengakomodir kesemua perantara agar proses
unsur tersebut. penyampaian materi
lebih mudah dan tepat
Sumber: sasaran. Adapun cara
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran tersebut yaitu dengan
di SMA Muhammadiyah Tarakan menggunakan media
editor_dppm,+JKPP_222014_14.pdf pembelajaran. Salah
satu media pembelajaran
Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan hasil wawancara: yang dapat digunakan
guru dalam
Hasil Wawancara 1: pembelajaran
Drs. Darmawan Heriyanto (Kurikulum SMP Negeri 2 Purwojati) menut menyajikan teks
beliau: eklpanasi yaitu media
1. Guru masih banyak menggunakan buku dibandingkan dengan berbasis teknologi,
laptop/hp. seperti media
2. Guru kurang mengikuti pelatihan pemanfaatan teknologi audiovisual.

Rekan sejawat
Sri Asih S.Pd. (Guru BK) menurut beliau adalah:
1. Guru senior tidak mengupred diri untuk mengikuti perkembangan
zaman sehingga guru dalam mengajar tetep monoton menggunakan
buku
2. Guru masih berpegangan teguh terhadap cara mengajar tanpa
mengubah sesuai perkembangan zaman.

Simpulan :
Guru masih banyak menggunakan buku dibandingkan dengan laptop/hp
atau media pembelajaran.

4 Guru dan peserta didik belum terbiasa menerapkan pembelajaran Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil
berbasis HOTS khususnya dalam materi menelaah struktur dan ciri dan hasil analisis, ditentukan
kebahasaan teks eksplanasi wawancara akar bahwa akar penyebab
penyebab maslah: masalah adalah guru
Kajian Literatur 1: belum terbiasa
Menurut Sulis Setyawati, Bambang Sumadyo, Adi Permana Berdasarkan Guru belum melaksanakan
hasil observasi di lapangan, dengan melakukan analisis pada soal yang sepenuhnya atau pembelajaran berbasis
disusun oleh guru Sekolah Dasar pada Ujian Akhir Semester gasal lalu belum terbiasa HOTS khususnya dalam
ditemukan fakta bahwa sebagian besar soal tersebut masih masuk menerapkan materi menelaah struktur
dalam level berpikir tingkat rendah (LOTS) Fakta lain yang pembelajaran berbasis dan ciri kebahasaan teks
memprihatinkan adalah masih ada beberapa oknum guru yang HOTS, hanya eklpanasi persuasif.
menggunakan soal yang sama dari tahun ke tahun (hanya mengubah terkadang saja dalam HOTS (High Order
keterangan tahun) pada saat dilakukan tes tanpa melakukan modifikasi materi tertentu. Thinking Skills) atau
atau revisi. Selain itu bahkan ada juga oknum guru yang mengambil soal keterampilan berpikir
dari internet dengan cara meng-copy paste tanpa melalui proses tingkat tinggi dibagi
penyuntingan lagi. Tidak sedikit juga, oknum guru yang baru membuat menjadi empat
kisi-kisi soal setelah soal selesai diujikan. Bahkan tidak membuatnya jika kelompok, yaitu
tidak diminta oleh Kepala Sekolah atau Pengawas dari dinas. pemecahan masalah,
membuat keputusan,
Sumber : berpikir kritis dan berpikir
Penerapan keterampilan tingkat tinggi (HOTS) dan penguatan kreatif. Kurikulum 2013
pendidikan karakter (PPK) dalam penulisan soal bagi guru SD. diharapkan mampu
https://instructionaljournal.com/index.php/adppi_jurnalabdimas meningkatkan penguatan
pendidikan karakter
Literatur 2: peserta didik dengan
Menurut Huda (2021:129), peserta didik Indonesia masih sangat pembelajaran dan
kesulitan dalam menghadapi soal-soal dan materi yang bertipe HOTS. penilaian HOTS untuk
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Australian Council for Educational membekali peserta didik
Research (ACER) Indonesia menggelar diskusi “Mengajar dan Menilai memiliki keterampilan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi” sebagai salah satu bentuk abad 21 seperti berpikir
kepedulian pada sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan digelar acara kritis, keterampilan
tersebut adalah karena keprihatinan dari hasil PISA 2015 yang memecahkan masalah,
menyatakan bahwa Indonesia menduduki posisi terendah kesepuluh di berkolaborasi, berkreasi,
bawah Negara Vietnam dan Thailand. Indonesia masih sangat minim dan keterampilan
dalam penerapan soal atau materi yang berorientasi HOTS. Buku-buku berkomunikasi. Selama
penunjang yang digunakan peserta didik Indonesia masih belum ini dalam pembelajaran
berorientasi HOTS secara keseluruhan. HOTS tidak hanya menemukan Bahasa Indonesia,
informasi saja, tetapi harus mampu berkreasi dan mampu memecahkan khususnya materi teks
masalah, tidak hanya sekadar mengingat. eklpanasi persuasif,
pembelajaran masih
Sumber: berfokus pada hafalan
Huda, Miftakhul. 2021. ”Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam saja atau menggunakan
Materi dan Soal pada Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Terbitan pola Low Order Thinking
Kemendikbud RI”. Skills (LOTS) yang
PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya. Volume 16, Nomor 02, membuat peserta didi k
hal 128-143. Tersedia dalam https://doi.org/10.23887/prasi.v16i02.40671 selalu berada zona
diakses pada 4 September 2022. nyaman tanpa adanya
tantangan. Selain itu ,
Wawancara: guru masih belum
Karsun, S.Pd. (Wakil Kepala Sekolah) Faktor penyebab masalah guru mampu membuat soal
dan peserta didik belum terbiasa menerapkan pembelajaran berbasis HOTS sendiri. Jika
HOTS, di antaranya: kondisi ini tidak segera
1. Selama ini soal-soal sumatif yang disajikan kebanyakan masih diatasi dikhawatirkan
berbasis LOTS belum berbasis HOTS. akan berdampak pada
2. Guru belum sepenuhnya atau belum terbiasa menerapkan menurunnya kualitas
pembelajaran berbasis HOTS, hanya terkadang saja dalam materi pembelajaran yang
tertentu. dilaksanakan oleh guru
3. Peserta didik merasa kesulitan saat diminta menganalisis struktur tersebut. Karena dengan
kaidah kebahasaan teks pidato. menurunnya kualitas
pembelajaran di sekolah
Ali Murtadlo (guru IPA) Faktor penyebab masalah guru dan peserta didik dikhawatirkan akan
belum terbiasa menerapkan pembelajaran berbasis HOTS, di antaranya: menurunkan nilai hasil
1. Guru belum memahami soal-soal berbasis HOTS. belajar para peserta didik
2. Perserta didik merasa malas ketika membaca soal yang rumit dan
panjang.
3. Pemahaman peserta didik dalam soal HOTS masih rendah,
kebiasaan peserta didik mengerjakan soal dalam tingkat LOTS yaitu
menghapal dan mengisi jawaban singkat, belum sampai ke tahap
analisis

Simpulan:
Guru belum sepenuhnya atau belum terbiasa menerapkan pembelajaran
berbasis HOTS, hanya terkadang saja dalam materi tertentu.

5 Guru belum maksimal dalam memanfaatkan model pembelajaran inovatif Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil
berdasarkan karakteristik peserta didik dan materi yang diajarkan yaitu
dan hasil analisis, ditentukan
menelaah struktur teks eksplanasi. wawancara akar bahwa akar penyebab
penyebab maslah: masalah adalah guru
Kajian Literatur: 1. Guru belum membuat belum memanfaatkan
Menurut Nyayu Khodijah model pembelajaran dipandang punya peran model yang sesuai model pembelajaran
paling strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses dengan materi. inovatif berdasarkan
pembelajaran. Karena penerapan model pembelajaran dilakukan dengan karakteristik materi dan
melihat kondisi kebutuhan anak didik, sehingga guru diharapkan mampu peserta didik. Model
menyampaikan materi dengan tepat tanpa mengakibatkan siswa pembelajaran yang
mengalami kebosanan. Namun sebaliknya, siswa diharapkan dapat inovatif dan efektif akan
tertarik dan terus tertarik mengikuti pembelajaran, dengan keingintahuan sangat membantu dalam
yang berkelanjutan. Penggunaan model pembelajaran secara tepat proses pembelajaran,
merupakan salah satu bagian dari profesionalisme guru. Sebagai sehingga tujuan
seorang profesional, para guru dituntut memiliki kualifikasi akademik, pembelajaran akan lebih
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki mudah tercapai. Model
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional pembelajaran pada
dasarnya merupakan
Sumber: bentuk pembelajaran
PROFESIONALISME GURU DALAM PENERAPAN MODEL-MODEL yang tergambar dari
PEMBELAJARAN INOVATIF PADA RINTISAN SEKOLAH awal sampai akhir yang
BERTARAF INTERNASIONAL disajikan secara khas ole
file:///C:/Users/HP/Downloads/puteri,+Teknodik_XVI_3_09_2012_255- h guru . Dengan kata
264.pdf lain, model pembelajaran
merupakan wadah dari
Kajian Literatur 2: penerapan suatu
Menurut kusnandar dari hasil analisis kebutuhan diperoleh informasi pendekatan, metode,
bahwa (1) secara umum guru sudah berusaha menerapkan model dan teknik pembelajaran.
pembelajaran inovatif sesuai tuntutan Kurikulum 2013 sekalipun masih Kendala yang paling
mengalami kesulitan, (2) masih dirasakan kurangnya contoh-contoh dan sering dihadapi oleh guru
pelatihan implementasi model pembelajaran inovatif menyebabkan masih dalam menerapkan
lemahnya pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran inovatif, (3) Kurikulum 2013 adalah
guru masih memerlukan tambahan pengetahuan dan bimbingan dalam pemilihan model
penerapan pembelajaran inovatif, (4) guru juga menyatakan siap untuk pembelajaran. Hal ini
memanfaatkan aplikasi pendampingan pembelajaran inovatif apabila dikar enakan pada saat
tersedia, dan (5) guru Duta Rumah Belajar (DRB) menyatakan mengajar guru harus
kesiapannya membantu guru lainnya mengatasi kesulitan menyesuaikan dengan
mengembangkan model-model pembelajaran inovatif pembalajaran
karakteristik materi dan
Sumber: keaktifan peserta didik
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS dalam menemukan
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SESUAI pemahaman. Oleh
KURIKULUM 2013 karena itu, guru
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n1.p33--61 diharapkan memiliki
Wawancara: keterampilan yang baik
Isti Ulfiyah S.Sos. (guru IPS) sebagai berikut: dalam menerapkan
1. guru dimasa sekarang kita harus tahu dan memahami kondisi model pembelajaran
belajar siswa sehingga siswa tertarik yang sering digunakan
2. guru harus mau membuat model yang sesuai dengan materi dalam proses belajar
mengajar. Model
Woro sujarwati S.Pd. (guru Bahasa Jawa) menurut beliau: pembelajaran yang
1. jika kita tidak bisa mengikuti perubahan zaman dan sering digunakan dalam
menggunakan metode yang menarik maka siswa akan cepat pembelajaran discovery
bosan. learning, problem based
2. Guru harus tahu gaya belajar siswa learning, dan project
based learning
Simpulan :
Guru belum membuat model yang sesuai dengan materi.

Anda mungkin juga menyukai