Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dwi Puspita Kusuma, S.

Pd
No. UKG : 202000737711
Program Studi : Bimbingan Konseling

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Ditemukan beberapa Hasil Kajian Literatur : Setelah dianalisis lagi
siswa yang memiliki 1. Dimyati dan Mudjiono masalah rendahnya
rendahnya motivasi (1994:97) menyatakan bahwa motivasi belajar siswa
belajar dalam ada beberapa yang dapat rendah karena :
mengikuti kegiatan mempengaruhi motivasi
belajar mengajar. 1. Guru BK kurang
belajar yakni : Cita cita atau
aspirasi siswa, kemampuan memberikan motivasi
siswa, kondisi siswa, kondisi belajar kepada siswa
lingkungan siswa, unsur unsur 2. Metode mengajar guru
dinamis dalam belajar dan kurang Inovatif
pembelajaran, upaya guru 3. Kurangnya minat
dalam pembelajaran siswa. siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar
2. Khafid (2021) motivasi belajar
dipengaruhi oleh: mengajar.
a. Minat siswa
b. Manfaat materi bagi
kehidupan peserta didik
c. Kreatifitas guru dalam
menyampaikan
pembelajaran
d. Strategi /teknik/ metode
pembelajaran guru
e. Perhatian orang tua
f. Sarana dan prasarana
pembelajaran

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
1. Siswa sering mengantuk
ketika mengikuti pelajaran
2. Siswa tidak mengerjakan
tugas-tugas/ PR yang
diberikan guru
3. Guru BK kurang memberikan
motivasi belajar kepada siswa

Hasil wawancara dengan waka


kesiswaan
1. Guru kurang memberikan
motivasi belajar kepada
siswa
2. Sarana pembelajaran terbatas

Hasil wawancara dengan Pakar


1. Metode pembelajaran yang
monoton
2. Metode mengajar guru
kurang Inovatif
3. Kurang perhatian orangtua
terhadap siswa saat belajar
dirumah
2 Kurangnya minat Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis lagi
membaca siswa 1. Menurut Anjani, Dantes, dan masalah kurangnya minat
disekolah Arawan (2019) “Minat baca membaca siswa karena :
adalah kecenderungan jiwa 1. Siswa tidak memiliki
seseorang secara mendalam kesadaran pentingnya
yang ditandai dengan perasaan membaca
senang serta berkeinginan kuat 2. Guru BK kurang
untuk membaca tanpa adanya memberikan layanan
paksaan. Minat baca informasi kepada
dipengaruhi oleh faktor dalam siswa mengenai
diri peserta didik meliputi manfaat membaca
perasaan, motivasi dan
perhatian. Sedangkan faktor
luar terdiri dari peran guru,
lingkungan, keluarga, dan
fasilitas.
2. Amelia, dkk ( 2020) faktor-
faktor yang mempengaruhi
minat baca siswa diantaranya
yaitu:
a. Faktor lingkungan keluarga
b. Faktor kurikulum dan
pendidikan sekolah yang
kurang kondusif
c. Faktor infrastruktur
masyarakat yang kurang
mendukung peningkatan
minat baca masyarakat
d. Faktor keberadaan dan
kejangkauan bahan bacaan.
Hasil wawancara dengan teman
sejawat
1. Masih ada siswa yang belum
bisa membaca lancar
2. Siswa tidak memiliki
kesadaran pentingnya
membaca
3. Guru BK kurang
memberikan layanan
informasi manfaat membaca

Hasil wawancara dengan waka


kesiswaan
1. Siswa tidak terbiasa/ tidak
suka membaca
2. Sarana mendukung literasi
membaca masih kurang

Hasil wawancara dengan pakar


1. Belum adanya inovasi yang
cocok untuk kegiatan
membaca dalam pembelajaran
2. Guru tidak memberikan
motivasi kepada siswa
mengenai manfaat membaca
3 Kurangnya Hasil Kajian Literatur : Setelah dianalisis lagi
pemahaman tentang 1. Menurut Walgito (2014), Studi masalah kurangnya
sekolah lanjutan lanjut adalah sekolah yang wawasan pemahaman
memberikan kesempatan
tentang sekolah lanjutan
kepada peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan karena :
sekaligus mempersiapkan
1. Siswa masih bingung
mereka untuk memasuki dunia
kerja segera setelah lulus. dalam melanjutkan
Kemampuan merencanakan sekolah
studi tambahan mengacu pada 2. Siswa tidak didukung
kemampuan peserta didik untuk orang tua untuk
memilih perguruan tinggi mana melanjutkan
yang akan diikuti, dan peserta pendidikan dengan
didik harus memiliki prospek
alasan ekonomi yang
masa depan yang mendukung
kemampuan mereka untuk rendah
mencapai tujuan mereka. 3. Kurangnya informasi
2. Pengertian studi lanjut bimbingan karir yang
(Sutikna,2018:17) adalah diberikan guru
pendidikan lanjutan atau
sambungan setelah tamat dari bimbingan konseling
sekolah atau pendidikan yang
lebih tinggi dari saat ini. Faktor
Mempengaruhi Minat
Melanjutkan Studi Ke
Perguruan Tinggi :
a) Faktor intrinsik adalah
faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang
belajar, seperti perhatian,
perasaan senang, harapan,
kebutuhan, dan motivasi
atau dorongan.
b) Faktor dari luar (ekstrinsik)
adalah faktor yang
bersumber dari luar diri
seorang individu, seperti :
lingkungan, orang tua,
teman, guru, dan fasilitas.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
1. Kurangnya minat siswa
melanjutkan sekolah lanjutan
2. Siswa masih bingung mau
mengambil jurusan apa
disekolah lanjutan

Hasil wawancara dengan waka


kesiswaan
1. Keadaan sosial ekonomi
keluarga,
2. Jarak yang jauh dari rumah
kesekolah lanjutan

Hasil wawancara dengan pakar


1. Kurangnya pemahaman siswa
tentang alternatif pilihan karier
setelah lulus SMP apakah
masuk SMU, SMK, atau STM
2. Kurangnya layanan informasi
bimbingan karir yang diberikan
guru bimbingan konseling
4 Kurangnya Hasil Kajian Literatur : Setelah dianalisis lagi
komunikasi antara 1. Tiharoh (2008) fungsi hubungan masalah kurangnya
guru dengan orang tua komunikasi walikelas dan orang komunikasi antara guru
siswa tua bertujuan membahas
dengan orang tua siswa
masalah-masalah antara lain:
a. Bidang edukasi antara lain: karena
a) Hasil belajar siswa
b) Prestasi siswa 1. Orang tua sibuk
b. Bidang non edukasi antara dengan pekerjaan dan
lain: kurang memperhatikan
a) Penolakan siswa terhadap anaknya
guru guru tertentu
b) Masalah-masalah anak di 2. Tidak tersedianya
rumah yang mengganggu jaringan seluler yang
proses belajar baik menghambat
c) Ketidakpuasan orang tua hubungan komunikasi
atas prilaku guru terhadap guru dan orang tua.
anaknya.
2. Anis Pusitaningtyas (2016)
Komunikasi yang baik akan
menumbuhkan sikap saling
percaya antara orang tua dan
guru. Adanya sikap saling
mempercayai, saling
membantu dalam membimbing
anak dan berkomunikasi antara
orang tua dan guru, akan
membuat anak merasa
memiliki kebebasan
berkreativitas guna
pengembangan potensi dirinya,
sehingga bisa meningkatkan
kreativitas dan mencapai
keberhasilan dalam belajar.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
1. Kesibukan orang tua dan kurang
memperhatikan anaknya
2. orang tua siswa tidak
mempunyai alat komunikasi
(Hp atau telp)

Hasil wawancara dengan waka


kesiswaan
1. Orang tua berprinsip pendidikan
anaknya sepenuhnya
tanggungjawab sekolah
2. orang tua siswa jarang diikut
sertakan dalam kegiatan
disekolah.
3. Kurangnya motivasi guru untuk
melakukan home visit

Hasil wawancara dengan pakar


1. Kurangnya pemahaman
tentang pentingnya hubungan
yang baik antar guru dan orang
tua siswa
2. Kepedulian wali kelas dan
orang tua yang rendah
3. Media komunikasi yang masih
kurang
5 Guru BK belum Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis,
terampil dalam 1. Artikel oleh Elvyna Kholida : mengapa guru BK belum
menggunakan model Bagi guru BK menguasai teknik terampil dalam
– model dan konseling adalah mutlak. Sebab menggunakan model -
pendekatan, teknik dalam konseling teknik yang model dan pendekatan,
layanan Bimbingan baik adalah kunci keberhasilan teknik - teknik layanan
dan Konseling untuk mencapai tujuan BK karena :
konseling. Seorang konselor
yang baik harus mampu 1. Kurangnya motivasi
merespon klien dengan teknik guru BK untuk
yang benar, sesuai dengan menggunakan teknik
kondisi klien saat itu. dalam pemberian
2. Artikel dari layanan konseling
akhmadsudrajat.wordpress.com : 2. Guru BK belum
Bimbingan dan Konseling bukan mengupgrade
hanya bantuan yang berupa pengetahuannya
pemberian nasihat. Pemberian tentang model dan
nasihat hanyalah merupakan teknik layanan
sebagian kecil dari upaya upaya konseling
bimbingan dan konseling. 3. Guru BK belum
Pelayanan bimbingan dan memiliki kompetensi
konseling menyangkut seluruh untuk menggunakan
kepentingan klien dalam rangka model dan teknik –
pengembangan pribadi klien teknik dalam
secara optimal. pemberian layanan
konseling
Hasil wawancara dengan teman
sejawat
1. Bimbingan Konseling masih
sekedar pemberi nasehat
2. Pemecahan masalah peserta
didik dilakukan secara spontan

Hasil wawancara dengan waka


kesiswaan
1. Kurangnya minat guru
bimbingan konseling mengikuti
pelatihan – pelatihan tentang
penggunaan pendekatan, model
model serta teknik - teknik
dalam konseling
2. Masih terbatasnya penggunaan
teknik – teknik dalam konseling
Hasil wawancara dengan pakar
1. Guru bimbingan konseling
masih minim dalam penguasaan
teknik – teknik konseling
2. Kurangnya literasi tentang
teknik – teknik konseling
3. Guru BK belum Mengupgrade
pengetahuannya tentang
pendekatan,model, dan teknik
konseling

6 Guru bimbingan dan Hasil Kajian Literatur Setelah dianalisis,


konseling kurang Chrismawati & Amalia (2016) mengapa guru BK
maksimal dalam Hambatan Guru Dalam kurang maksimal dalam
memanfaatkan media Pemanfaatan Teknologi: memanfaatkan media
pembelajaran 1) Sarana dan prasarana sekolah pembelajara karena :
2) Fasilitas teknologi pribadi guru 1. Kurangnya motivasi/
3) Kemampuan guru menggunakan kemauan guru BK
fasilitas Untuk memanfaatkan
4) Penerapan dalam pembelajaran. media teknologi
informasi sekarang ini
Lestari (2015) Beberapa dalam layanan
persyaratan yang harus dipenuhi bimbingan dan
dalam menerapkan pembelajaran konseling.
berbasis TIK adalah: 2. Kurangnya pengetahuan
1) Ketersediaan sumber tenaga tentang teknologi media
listrik; dalam layanan
2) Akses terhadap fasilitas TIK, bimbingan dan
baik oleh guru maupun peserta konseling
didik; 3. Terbatasnya pelatihan
3) Ketersediaan materi pelajaran TIK yang didapat guru
yang berkualitas, bermakna, dan
dukungan kultural bagi
pembelajar dan pengajar;
4) Pengetahuan dan keterampilan
TIK guru dan peserta didik;
5) Dukungan anggaran atau dana;
6) Kemauan dan komitmen
berbagai pihak (baik instansi
kedinasan, kepala sekolah, guru,
peserta didik, dan masyarakat
orangtua).

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
1. Kurangnya kemauan guru
bimbingan konseling untuk
memanfaatkan teknologi
informasi sekarang ini dalam
pelaksanaan bimbingan dan
konseling
2. Kurangnya pengetahuan guru
bimbingan konseling dalam
pemanfaatan teknologi terbaru

Hasil wawancara dengan waka


kesiswaan
1. Kurangnya minat guru
bimbingan konseling dalam
mengikuti pelatihan mengenai
pemanfaatan teknologi
informasi dalam layanan
bimbingan dan konseling
2. Kurangnya fasilitas disekolah

Hasil wawancara dengan pakar


1. Kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya teknologi informasi.
2. Terbatasnya pelatihan TIK yang
didapat guru

Anda mungkin juga menyukai